BAB IV ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. O A. PENGKAJIAN Tanggal masuk : 15 – 01 -2002
Jam masuk : 23.20 WIB
Ruang : ECU Interna II
No. Reg Med : 10122822
Pengkajian : 22 – 01 - 2002 1. Identitas Nama Pasien
: Ny. M Nama Suami : Tn. S
Umur
: 31 tahun
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia Suku/bangsa :Jawa
Agama
: Islam Agama : Islam
Pendidikan
: SD Pendidikan : SMP
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat
: Surabaya
2. RIWAYAT KEPERAWATAN a. Keluhan Utama Klien datang dengan diantar oleh keluarganya setelah mengalami kelemahan dan merasa pusing serta merasa sesak nafas. Klien merasa badannya terasa berat. b. Riwayat Masuk Rumah Sakit : Hal yang paling dirasakan saat ini adalah sesak nafas. Sesak dialami ole klien dirasakan sejak tanggal 16 Januari dan dirasakan semakin berat biala klien duduk di tempat tidur. Sesak nafas dirasakan berkurang bila klien berbaring di tempat tidur, namun sesak tidak hilang. Sesak dirasakan hingga membuat klien tidak mampu untuk berdiri atau berjalan dari tempat tidur. Sesak dirasakan pada seluruh lapang dada namun tidak mengalami nyei pada saat bernafas. c. Riwayat Penyakit Dahulu Keluarga klien menyatakan tidak menderita penyakit jantung, paru, gondok, Namun klien menderita sakit kencing manis dan diketahi sejak umur 40 tahun (sepuluh tahun yang lalu) dan biasa berobat (kontrol) di Puskesmas. Klien juga mengalami gangren sejak sekitar 4 tahun yang lalu. Sakit yang bisa dialami klien
hanyalah demam biasa atau pilek yang biasanya sembuh dengan membeli obat dari warung d. Riwayat Penyakit Keluarga Keluarga menyangkal adanya penyakit Kencing Manis yang diderita oleh keluarga klien, penyakit jantung. e. Kebutuhan Dasar Khusus 1) Breath (pernafasan) Subyektif : Obyektif : Pernafasan 36 X/menit, Kusmaull, Hidung bersih sebelah kanan terpasang NGT, discart (-), pernafasan cuping hidung (-). Suara nafas tidak ada stridor, vesikuler pada lapang paru. 2) Blood (Kardiovaskuler) Subyektif : Obyektif : Nadi 118 X/mnt, reguler kuat;TD : 140/90 mmHg, Suara Jantung S1S2 tanpa suara tambahan, mur-mur/split (-), Kulit Pucat, CRT 2 menit. 3) Brain (Persyarafan) Subyektif : Obyektif : GCS 3 (M 1 V 1 E 1), Refleks pupil (+) isokhor, gelisah, koordinasi gerak tidak terkaji. 4) Bowel (Pencernaan) Subyektif : Obyektif : Mulut kotor,bibir kering, lidah tidak tremor, pharing tidak hiperemis, nafas bau aseton, pembesaran kel leher (-). Abdomen supel simetris, masa (-) skibala tidak teraba, pembesaran hati (-) limpha (-) ascites (-). Bising usus (+) tidak meningkat. b.a.b belum sejak dua hari yang lalu.
5) Bladder (Perkemihan) Subyektif : Obyektif : Distensi kandung kemih (-), Produksi urine 1400 cc/24 jam, warna kuning jernih. Terpasang kateter 6) Bone (Muskuloskeletal) Subyektif : Obyektif : Kekuatan otot tidak terkaji, atropi otot tidak ditemukan, deformitas ekstremitas tidak ditemukan, Kemampuan bergerak tidak beraturan kuat. 7) Skin (Integumen) Subyektif : Obyektif : BB saat masuk 53 kg, TB 149 Cm. Warna kulit pucat, cyanosis (-) Icterus (-), spider nevi/perdarahan kulit (-) lesi (-) oedema (-) 8) Data Laboratorium. Tanggal 10 Juli 2001 Hb : 15, 6 mg% PCV : 0,48 ( 0,38 – 0,42) Leukosit : 4.5000 (< 100.000) Trombosit : 387 Glukosa : 651 mmol SGOT : 31 Kreatinin : 1,56 9) Analisa Darah pH : 7,429 (7,35 – 7,54) pCO2 : 18,9 mmol (25 – 45 mmol) pO2 : 10,8 mmol ( 80 – 104 mmol) HCO3 : 12,2 mmol (21 – 25 mmol) O2 sat : 98,3 %
10) Elektrolit : K : 6,45 mEq (3,8 – 5,0 mEq) Na : 115 mEq (136 – 144 mEq) Cl : 105 mEq (105 – 120 mEq) 11) Urinalisis Eritrosit 3 – 4, Leukosit 5 – 6, Epitel 9 – 11, Kristal - , Kuman (+)
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DATA
ETIOLOGI
PROBLEM
DS : -
Peningkatan katabolisme
Pola Nafas tidak efektif
DO :
tubuh
berhubungan dengan
- Pernafasan kusmaull,
(glukolisis, glukoneolisis)
kompensasi asidosis
- RR 36 X/mnt
metabolik
- GCS 3 (M1 V1 E1)
Peningkatan produk keton
- HCO3 12,2 mmol
dan peningkatan keasaman
Penurunan insulin/reseptor
darah
insulin Kompensasi melalui pernafasan dengan peningkatan RR dan pola Pernafasan DS : -
Hiperosmolaritas organ
DO :
Gangguan keseimbangan cairan dan elektolit
- GDA : 651
Dehidrasi jaringan (sel)
berhubungan dengan
- PCV 4,8
Keseimbangan cairan dan
peningkatan osmolaritas
- Na 115 mEq
elektrolit
sekundr terhadap
- Bibir kering Peningkatan
hiperglikemia
kadar glukosa darah DS : -
Sirkulasi otak < Keracunan
Nutrisi kurang dari
DO :
otak
kebutuhan berhubungan
- Gelisah
dengan peningkatan
- GCS 3 (M1 V1 E1)
Penurunan kesadaran
Hiperosmolaritas
katabolisme, intake yang kurang
Peningkatan keton
Gelisah Keamanan/ keselamatan
DS : -
Uptake sel <<
DO :
Resiko tinggi cedera berhubungan
- Kesadaran menurun
Rangsang Katabolisme >>
- GCS 3 (M1 V1 E1)
dengan penurunan kesadaran
- Kemampuan makan (-)
Pemakaian simpanan energi
- Terpasang NGT
>>
Penurunan Insulin/ggn reseptor
Energi >> Nutrisi
C. INTERVENSI Dx
TUJUAN
INTERVENSI 1. Kaji pola nafas tiap
RASIONAL
Pola Nafas
Tujuan : Pola
1. Keseluruhan faktor
tidak efektif
nafas teratur,
hari Pola dan
harus dapat
berhubungan
normopnea
kecepatan pernafasan
diidentifikasi untuk
dengan
dipengaruhi oleh
menentukan faktor
kompensasi
status asam basa,
mana yang
asidosis
status hidrasi, status
berpengaruh/paling
metabolik
cardiopulmonal dan
berpengaruh
sistem persyarafan. 2. Kaji kemungkinan
2. Penurunan
adanya secret yang
kesadaran mampu
mungkin timbul
merangsang pengeluaran sputum berlebih akibat kerja reflek parasimpatik dan atau penurunan
kemampuan menelan 3. Kaji pernafasan
3. Paru-paru
kusmaul atau
mengeluarkan asam
pernafasan keton
karbonat melalui pernafasan yang menghasilkan kompensasi alkalosis respiratorik terhadap keadaan ketoasidosis. Pernafasn yang berbau keton berhubungan dengan pemecahan asam ketoasetat dan harus berkurang bila ketosis harus terkoreksi
4. Pastikan jalan nafas
4. Pengaturan posisi
tidak tersumbaT
ekstensi kepala memfasilitasi terbukanya jalan nafas, menghindari jatuhnya lidah dan meminimalkan penutupan jalan nafas oleh sekret yang munkin terjadi
5. Berikan bantuan oksigen
5. Pernafasan musmaull sebagai
kompensasi keasaman memberikan respon penurunan CO2 dan O2, Pemberian oksigen sungkup dalam jumlah yang minimal diharapkan dapat mempertahankan level CO2 6. Kaji Kadar AGD setiap hari
6. Evaluasi rutin konsentrasi HCO3, CO2 dan O2 merupakan bentuk evaluasi objektif terhadap keberhasilan terapi dan pemenuhan oksigen
Gangguan
Keseimbangan 7. Kaji riwayat
7. Adanya proses
keseimbangan cairan dan
pengeluaran berlebih
infeksi
cairan dan
elektrolit
: poliuri, muntah,
mengakibatkan
elektolit
tercapai
diare Memperkirakan
demam yang
berhubungan
dengan nilai
volume cairan yang
meningkatkan
dengan
laboratorium
hilang.
kehilangan cairan
peningkatan
dalam batas
osmolaritas
normal.
IWL 8. Pantau tanda vital
8. Perkiraan berat
sekunder
Hipovolemia dapat
ringannya
terhadap
dimanivestasikan
hipovolemia dapat
hiperglikemia
dengan hipotensi dan
dibuat ketika
takikardi.
tekanan darah sistolik pasien turun lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk/berdiri
9. Kaji nadi perifer,
9. Indikator tingkat
pengisian kapiler,
hidrasi atau volume
turgor kulit dan
cairan yang adekuat
membrana mukosa 10.Ukur BB tiap hari
10. Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjtunya dalam pemberian cairan pengganti
11.Pantau masukan dan
11. Memberikan
pengeluaran, catat BJ
perkiraan kebutuhan
Urine
akan cairan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi yang diberikan
12.Berikan cairan paling 12. Mempertahankan sedikit 2500 cc/hr
hidrasi dan volume sirkulasi
13.Catat hal-hal seperti
13. Kekurangan cairan
mual, nyeri abdomen
dan elektrolit
, muntah, distensi
mengubah motilitas
lambung
lambung, yang seringkali akan menimbulkan muntah dan secara potensial akan menimbulkan kekurangan cairan
Kolaborasi 14.Berikan NaCl, ½
atau elektrolit 14. Tipe dan jumlah
NaCl, dengan atau
cairan tergantung
tanpa dekstrose
pada derajad kekurangan cairan dan respon pasien individual
15.Berikan Plasma, albumin
15. Plasma ekspander kadang dibutuhkan jika kekuranggan tersebut mengancam kehidupan atau tekanan darah sudah tidak dapat kembali normal dengan usaha rehidrasi yang telah dilakukan
16.Pantau pemeriksaan
16. Na menurun
laboraorium : Ht,
mencerminkan
BUN/Creatinin, Na,
perpindahan cairan
K
dari intrasel (diuresis osmotik). Na tinggi mencerminkan dehidrasi berat atau
reabsorbsi Na akibat sekresi aldosteron. 17.Berikan Kalium atau
17. Kalium untuk
elektrolit IV/Oral
mencegah hipokalemia harus ditambahkan IV. Kalium fosfat dapat diberikan untuk menngurangi beban Cl berlebih dari cairan lain
18.Berikan Bikarbonat
18. Diberikan dengan hati-hati untuk memperbaiki asidosis
19.Pasang selang NG
19. Mendekompresi
dan lakukan
lambung dan dapat
penghisapan
menghilangkan muntah
Nutrisi
Berat badan
kurang dari
stabil dan
pemasukan makanan
kebutuhan
tingkat
yang adekuat
berhubungan
kekuatan
termasuk absorbsi
dengan
energi tetap
dan utilisasinya
peningkatan
20.Timbang BB tiap hari 20. Mengkaji
21.Tentukan program
21. Mengidentifikasi
katabolisme,
diet dan pola makan
kekurangan dan
intake yang
pasien dan
penyimpangan dari
kurang
bandingkan dengan
kebutuhan teraupetik
makanan yang dapat dihabiskan pasien 22.Auskultasi bising
22. Hiperglikemia dan
usus, catat adanya
gangguan
nyeri abdomen, perut
keseimbangan cairan
kembung, mual,
dan elektrolit dapat
muntahan makanan
menurunkan
yang belum sempat
motilitas/fungsi
dicerna, pertahankan
lambung (distensi
keadaan puasa sesuai
dan ileus paralitik)
indikasi
yang akan mempengaruhi pilihan intervensi
23.Berikan makanan
23. Pemberian makanan
cair yang
peroral lebih baik
mengandung zat
jika pasien sadar dan
makanan dan
fungsi
elektrolit dengan
gastrointestinal baik
segera jika pasien sudah dapat mentoleransi melalui oral 24.Libatkan
24. Meningkatkan rasa
keluarga/pasien
keterliatan keluarga;
dalam perencanaan
memeberikan
makanan
informasi pda keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi klien
25.Karena metabolisme
25. Observasi tanda
karbohidrat mulai
hipoglikemia :
terjadi (gula darah
penurunan
akan berkurang, dan
kesadaran, kulit
sementara tetap
lembab/dingin, nadi
diberikan insulin
cepat, lapar, sakit
maka hipoglikemia
kepala, peka
mungkin terjadi
rangsang
tanpa memperhatikan perubahan tingkat kesadaran. Ini harus ditangani dengan cepat dan ditangani melalui protokol yang direncanakan Kolaborasi 26.Lakukan
26. Analisa di tempat
pemeriksaan gula
tidur terhadap gula
darah denggan
darah lebih akurat
menggunakan finger
dibandingkan
stick
dengan reduksi urine
27.Pantau pemeriksaan
27. Dengan pemberian
laboratorium seperti
insulin optimal,
glikosa darah, aseton,
glukosa akan masuk
pH dan HCO3 Gula
dalam sel dan
darah akan menurun
digunakan untuk
perlahan dengan
sumber kalori. Jika
pengantian cairan
hal ini terjadi kadar
dan terapi insulin
aseton akan
terkontrol
menurun dan asidosis dapat dikoreksi
28.Berikan pengobatan
28. Pemberian melalui
insulin secara teratur
IV merupakan rute
dengan IV
pilihan utama karena
intermiten/ kontinyu
absorbsi jaringan
(5 – 10 IU/jam)
subkutan tidak
sampai glukosa darah
menentu/lambat.
250 mg/dl Insulin reguler memiliki awitan cepat karenanya dengan cepat pula membantu memindahkann glukosa dalam sel. 29.Lakukan konsultasi dengan ahli diet
29. Bermanfaat dalam perhitungan dan penyesuaian diet untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien, menjawab pertanyaan dan dapat pula membantu pasien atau orang terdekat untuk mengembangkan rencana makanan
Resiko tingi
Tidak terjadi
cidera
cidera
30.Kaji tingkat kesadaran klien
30. Perubahan/dinamika derajad kesadaran
berhubungan
dipengaruhi oleh
dengan
level dehidrasi,
penurunan
racun keton dan
kesadaran
keseimbangan asambasa sebagai akumulasi gejala
penyakit diabetik(hiperosmol ar) 31.Kaji faktor-faktor
31. Resiko jatuh, resiko
resiko yang mungkin
terluka dan resiko
timbul
kerusakan jaringan kulit merupakan hal yang perlu diperhatikan
32.Pasang restrain
32. Kegelisahan dan adanya gerak yang tidak terkontrol perlu dibatasi dengan baik dengan pemasangan restrain
33.Kaji tanda-tanda vital 33. Tanda vital merupakan patokan umum kondisi dan keparahan penyakit yang munkin muncul 34.Berikan lingkungan
34. Resiko cidera dapat
yang nyaman, bersih
diakibatkan benda-
dan kering
benda tajam dan berbahaya, adanya tempat tidur yang basah atau kotor serta tidak rapi serta pengaman yang kurang kuat
D. IMPLEMENTASI & EVALUASI Tanggal 10 Juli 2001 DX
JAM
IMPLEMENTASI
1
08.00
Mengkaji pernafasan
08.04
Mengatur posisi
RESPON HASIL RR: 34 X/mnt,
S:-
Kussmaull,PCH (-)
O:
Ronchii (-) Wheezing
RR 34 X/mnt,
(-)
Pernafasan
Kepala posisi ekstensi Kusmaull,
kepala ekstensi 08.10
08.12
10.00
EVALUASI
PCH (-)
Memonitor kepatenan
Oksigen masuk 4
Ronchii (-)
sistem oksigen
L/mnt, jalur oksigen
Wheezing (-)
paten
HCO3 belum
RR : 34 X/mnt,
diketahui
Kussmaull, PCH (-)
pCO2 belum
Ronchii (-) Wheezing
diketahui
(-)
A : Masalah
RR : 36 X/mnt,
belum teratasi
Kussmaull, PCH (-)
P : Intervensi
Ronchii (-) Wheezing
diteruskan
Mengkaji pernafasan
Mengkaji pernafasan
(-) 12.00
Mengatur posisi
Posisi kepala ekstensi
kepala 2
09.00
09.10
09.30
Mengkaji TD dan nadi TD: 160/90 N: 120
S:-
X/mnt S: 38,2OC
O:
CRT 1 detik, Kulit
TD : 150/90
Pucat
mmHg, N : 112
Menentukan Intake
I : 2300 cc O : 1800
X/mnt S : 38.0
dan Output Cairan
cc
OC
harian
PCV : belum
Memonitor kelancaran Infus lancar, jumlah
diketahui
PARAF
11.10
12.20
dan kepatenan infus
tetesan 30 tts/mnt
A : Masalah
Mengkaji TD dan
TD: 150/90 mmHg N
belum teratasi
Nadi
: 116 X/mnt S : 38,0
P : Intervensi
OC
diteruskan
Memberikan Cairan
Cairan KCl diberikan
KCl 25 cc/24 jam
perinfus Memberikan Actrapid Personde,
12.50
Memberikan Cairan
peroral 150 cc,muntah (-)
13.50
Mengukur TD dan
Nadi TD : 150/90 mmHg N : 112 X/mnt S : 38,0 OC
3
07.30
07.34
07.35
08.20
Mengkaji tanda
BB tidak dapat
S:
kurang nutrisi
ditimbang setiap hari,
:-
mulut kering dan
O:
kotor,
GDA 358,
Mengkaji faktor
Klien demam 38,0
Kesadaran
resiko peningkatan
OC, Otot kuat,
menurun, GCS
kebutuhan nutrisi
kekuatan tak terkaji
::1/1/1
Memperbaiki kloting
Syringe Pump :
Makanan
Kondisi Pump stabil
Actrapid 2 U/jam
personde 6 X
Memberikan makanan
Klien tidak muntah
150 cc, klien
personde 09.20
tidak mutah
Menentukan reduksi
Cairan keluar dari
A : Masalah
cairan lambung
selang sonde + 50 cc
belum teratasi
Membantu 10.50
pengukuran kadar
P : Intervensi GDA : 358 S
diteruskan
gula darah Acak dengan Fingertip 4
07.30
Mengkaji derajad
GCS : 1/1/1, pasien
S :-
10.45
kesadaran
gelisah
O:
Memasang Restrain
Restrain terpasang
Terpasang
pada kaki dan tangan 10.50
13.45
restrain
Memperbaiki posisi
Posisi klien
Posisi
Klien, merapikan
terlentang, tempat
terlentang
tempat tidur
tidur rapi
Kondisi
Mengkaji lokasi
Tidak terdapat
daerah
pemasangan restrain
kerusakan
restrain tidak
kulit/distensi cairan
tertekan/rusak kulit A : Masalah teratasi sebagian P : Pengkajian resiko/dampak pemasangan restrain