Komunikasi Terapeutik Pd Pasien Paliattif Ppt.docx.pptx

  • Uploaded by: Yuni Dwitri
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Komunikasi Terapeutik Pd Pasien Paliattif Ppt.docx.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 898
  • Pages: 14
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PALIATIF

Kelompok 3

NAMA KELOMPOK : 1. NI KOMANG PRIMAYANTI (17C10046)

12. LUH ADE OKA PUJASTUTI (17C10057)

2. BAGUS WITA DHARMA SUTA ARPIN (17C10047)

13. NI MADE WIRASTUTI SHANTI (17C10058)

3. NI LUH NIA PRATAMI (17C10048)

14. NLP. FUMIKA VENAYA DEWI (17C10059)

4. PUTU DIAH PURNAMAWATI (17C10049)

15. IDA AYU PT MOURDANI (17C10060)

5. I NYOMAN AGUS ASTRAWAN (17C10050)

16. NI MADE SINTYA INDRIANTARI (17C10061)

6. NI PUTU REGINA PRAMESTIA PUTRI (17C10051)

17. NI LUH PUTU NOVIYANTI (17C10062)

7. NI LUH AYU DEVIANA SARI B. (17C10052)

18. PUTU LELI ANGGRENI (17C10063)

8. NI WAYAN SARININGSIH (17C10053)

19. DESAK YUNITHA DEWI (17C10064)

9. MADE MEGA AYUNDA SARI (17C10054)

20. MADE DWITA PERTIWI (17C10065)

10. KADEK YUNI DWITRI AZHARI (17C10055)

21. KOMANG AYU TRISNA OKTAVIANI (17C10066)

11. KADEK SRI HANDAYANI (17C10056)

22. KADEK AYU RISKA CITRA PRATIWI (17C10067)

DEFINISI KOMUNIKASI TERAPEUTIK Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama antara perawatpasien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah pasien. Oleh karenanya seorang perawat harus meningkatkan pengetahuan dan kemampuan aplikatif komunikasi terapeutik agar kebutuhan dan kepuasan pasien dapat dipenuhi. Di dalam komunikasi terapeutik ini harus ada unsur kepercayaan.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK Komunikasi terapeutik dalam arti luas bertujuan untuk mengembangkan pribadi pasien kearah yang lebih positif atau adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan pasien. Adapun tujuan komunikaasi terapeutik menurut Stuart & Sundeen (2009) meliputi :

a. Realisasi diri, penerimaan diri dan peningkatan penghormatan diri. b. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang lain. c. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis. d. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri. e. Komunikasi terapeutik memberikan pelayanan prima (survey excellence atau tanpa cacat), sehingga dicapai kesembuhan dan kepuasan pasien.

KARAKTERISTIK KOMUNIKASI TERAUPETIK MENURUT SUPARYANTO (2010) Ada tiga hal mendasar yang memberi ciri-ciri komunikasi terapeutik yaitu : a. Ikhlas (Genuiness) b. Empati (Empathy) c. Hangat (Warmth)

TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK Adapun teknik-teknik komunikasi terapeutik menurut Stuart & Sundeen (2009) adalah sebagai berikut : 1. Mendengar (Listening) 2. Pertanyaan Terbuka (Broad Opening) 3. Mengulang (Restarting) 4. Klarifikasi 5. Refleksi 6. Memfokuskan 7. Membagi persepsi 8. Identifikasi Tema 9. Diam (Silence) 10. Informing 11. Saran

Prinsip Komunikasi Terapeutik (Keliat, 1996) a. Perawat harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati, memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut. b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya, dan saling menghargai. c.

Perawat harus memahami, menghayati nilai yang dianut pasien.

d.

Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien baik fisik maupun mental.

e. Perawat harus menciptakan suasanan yang memungkinkan pasien memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap maupun tingkah lakunya sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. f. Perawat mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah, keberhasilan maupun masalah. g.

Mampu menentukan batas waktu yang sesuai dan dapat mempertahankan konsistensinya.

h.

Memahami arti empati sebagai tindakan yang terapetik.

i.

Kejujuran dan komunikasi terbuka.

j. Mampu berperan sebagai role mode agar dapat menunjukan dan menyakinkan orang lain tentang kesehatan. k.

l.

Altruisme, mendapatkan kepuasaan dengan menolong orang lain secara manusiawi

Bertanggung jawab

DEFINISI PENYAKIT TERMINAL Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju kearah kematian contohnya seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit terminal ini dapat dikatakan harapan untuk hidup tipis. (Heelya, 2009) Pasien penyakit terminal adalah pasien yang sedang menderita sakit dimana tingkat sakitnya telah mencapai stadium lanjut sehingga pengobatan medis sudah tidak mungkin dapat menyembuhkan lagi.

TUJUAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN KONDISI TERMINAL Tujuan keperawatan pasien dengan kondisi terminal secara umum menurut Stuart & Sundeen (2009) adalah sebagai berikut : a. Menghilangkan atau mengurangi rasa kesendirian, takut dan depresi

b. Mempertahankan rasa aman, harkat dan rasa berguna c. Membantu pasien menerima rasa kehilangan d. Membantu kenyamanan fisik

e. Mempertahankan harapan (faith and hope)

TEKNIK-TEKNIK KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL A. Denial, pada tahap ini kita dapat mempergunakan teknik komunikasi : 1. Listening a) Dengarkan apa yang diungkapkan pasien, pertahankan kontak mata dan observasi komunikasi non verbal.

b) Beri keamanan emosional yaitu dengan memberikan sentuhan dan ciptakan suasana tenang. 2. Silent a) Duduk bersama pasien dan mengkomunikasikan minat perawat pada pasien secara non verbal. b) Menganjurkan pasien untuk tetap dalam pertahanan dengan tidak menghindar dari situasi sesungguhnya.

3. Broad opening a) Mengkomunikasikan topik/ pikiran yang sedang dipikirkan pasien. b) Perawat perlu waspada terhadap isyarat pasien dengan denial dengan cara mananyakan tentang kondisinya atau prognosisnya dan pasien dapat mengekspresikan perasaan-perasaannya.

TAHAP-TAHAP BERDUKA MENURUT KUBLER-ROSS, (1969) DALAM PURWANTO, (2011) YAITU : a. Menolak (Denial) b. Marah (Anger) c. Menawar (Bargaining) d. Kemurungan (Depresi) e. Menerima atau Pasrah (Acceptance)

B. Angger, pada tahap ini kita dapat mempergunakan tehnik komunikasi listening

1) Membiarkan pasien untuk mengekspresikan keinginan, menggambarkan apa yang akan dan sedang terjadi pada mereka. 2) Beri perhatian dan lingkungan yang nyaman dan cegah injuri. 3) Biasanya pasien akan merasa berdosa telah mengekspresikan perasaannya yang marah. C. Bargaining 1) Focusing a) Bantu pasien mengembangkan topik atau hal yang penting b) Ajarkan pasien agar dapat membuat keputusan dalam hidupnya yang bermakna. 2) Sharing perception a) Menyampaikan pengertian perawat dan mempunyai kemampuan untuk meluruskan kerancuan. b) Dengarkan pasien pada saat bercerita tentang hidupnya.

D. Depresi 1) Perlakukan pasien dengan sabar, penuh perhatian dan tetap realitas. 2) Kaji pikiran dan perasaan serta persepsi pasien jika ada asal pengertian harusnya diklarifikasi. 3) Pada fase ini perawat selalu hadir di dekatnya dan mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien.

E.Acceptance 1) Informing 2) Broad opening 3) Focusing

THANK YOU

Related Documents


More Documents from "Iwan Sanusi"