TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA KASUS DIABETES INSIPIDUS
Dosen : heny kristanto S.Kp. M.Kes
Oleh:
AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2017/2018 Jl. Penanggungan No. 41 A Kota Kediri
Daftar isi Daftar isi .....................................................................................Error! Bookmark not defined. 1.
Definisi operasional kekurangan volume cairan ....................................................... 3
2.
Pengkajian: ...................................................................................................................... 3
3.
Pemeriksaan diagnostik : .............................................................................................. 3
4.
Instruksi kerja .................................................................................................................. 4
5.
Intervensi kekurangan volume cairan pad diabetus insipidus ................................. 5
6.
Evaluasi volume cairan kurang .................................................................................... 6
7.
Istruksi kerja .................................................................................................................... 7
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 8
2
1. Definisi operasional kekurangan volume cairan: penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi, kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar natrium. Batasan karakteristik: a. Haus b. Kelemahan c. Kulit kering d. Membran mukosa kering e. Peningkatan frekuensi nadi f. Peningkatan hematokrit g. Peningkatan konsentrasi urine h. Peningkatan suhu tubuh i. Penurunan berat badan tiba-tiba j. Penurunan haluaran urine k. Penurunan pengisian vena l. Penurunan tekanan darah m. Penurunan tekanan nadi n. Penurunan turgor kulit o. Penurunan turgor lidah p. Penurunan volume nadi q. Perubahan status mental 2. Pengkajian: DS: DO:
Px mengatakan saat ini jauh lebih kurus dibanding 1 minggu yang lalu Px mengatakan sejak 4 hari belum BAB
Px tampak lemah
Px tampak terpasang kateter
Hasil pemeriksaan TD: 110/60 MmHg RR: 28x/Menit N: 96x/menit S: 37,4 0C BB: 49 kg Urine : 8 L /24 jam 3. Pemeriksaan diagnostik : a. Hickey-hare atau carter robins test, pemberian infus larutan garam hipertonis secara cepat pada orang normal akan menurunkan jumlah 3
urine, sedangkan pada diabetus insipidus urin akan menetap atau betambah. Pemberian pitresin akan menyebabkan turunnnya jumlah urin pada pasien DIS dan menetapnya jumlah urin pada pasien DIN. b. Fluid deprivation, merupakan pemeriksaan yang paling sederhana dan paling dipercaya untuk diabetus insipidus selama menjalani pemeriksaan ini penderita tidak boleh minum dan bisa terjadi dehidrasi berat. c. Uji nikotin, produksi vasopresin oleh hipotalamus langsung dirangsang oleh nikotin. Obat yang dipakai adalah nikotin salisilat secara tepat. d. Pemeriksaan laboratorium, menunjukkan kadar natrium yang tinggi dalam darh dan air kemih yang sangat encer. 4. Instruksi kerja STANDART OPERASIONAL PROSEDUR Jenis keterampilan: fluid deprivation TAHAPAN A.
PERSIAPAN 1. Persiapan Alat a. Botol sampel urin b. Timbangan 2. Persiapan klien a. Beri penjelasan mengenai tindakan / prosedur dan tujuan 3. Persiapan lingkungan a. Jaga privasi pasien b. Tutup jendela, pintu dan sketsel c. Nyalakan penerangan jika ruangan gelap 4. Persiapan perawat a. Cuci tangan 6 langkah b. Gunakan handscoon c. Persiapan alat
B
PELAKSANAAN a. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan b. Anjurkan pasien melakukan untuk BAK sesering mungkin dan menyimpan dibotol sampel urin c. Anjurkan pasien untuk melakukan BAK setiap jam atau sesering mungkin d. Timbang BB pasien bila deuresisi lebih dari 300 ml/jam e. Periksa osmolaritas sampel urin dalam keadaan segar dan
4
f.
simpan urin dalam botol sampel urin dan letakkan dalam lemari pendingin Hentikan pengujian setelah 16 jam atau BB menurun 3-4%
C
Dokumentasi a) Catat jumlah urine yang keluar b) Catat respon pasien c) Catat tanggal dan waktu tindakan dilakukan
D
Hal-hal yang perlu di perhatikan a) Monitor adanya penurunan berat badan b) Monitor turgor kulit c) Monitor kalori dan intake nutrisi
5. Intervensi kekurangan volume cairan pad diabetus insipidus Intervensi
Rasional
Kaji dan Pantau TTV dan catat Adanya adanya jika ada perubahan
perubahan
TTV
menggambarkan status dehidrasi klien.
Hipovolemia
dimanifestasikan
oleh
dapat hipotensi
dan takikardia. Perkiraan berat ringannya dibuat
hipovolemia
ketika
tekanan
dapat darah
sistolik pasien turun lebih dari 10 mmHg dari posisi berbaring ke posisi duduk/berdiri. Berikan cairan sesuai kebutuhan.
Memenuhi
kebutuhan
cairan
dalam tubuh. Catat intake dan output cairan
Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang
5
sedang
berlangsung
selanjutnya
dalam
dan
memberikan
cairan pengganti Monitor dan Timbang berat badan Mengetahui berapa cairan yang setiap hari hilang dalam tubuh Monitor status hidrasi (suhu
Mengetahui tingkat dehidrasi.
tubuh, kelembaban membran mukosa, warna kulit). 6. Evaluasi volume cairan kurang Diagnosa keperawatan
Kekurangan
volume
Evaluasi
cairan S : klien mengatakan tidak begitu
berhubungan keluaran cairan aktif sering berkemih dan tidak begitu haluaran urine yang berlebihan sering haus. sekunder akibat diabetes insipidus O : (ketidakadekuatan
hormone - Kulit/membran
diuretic) ditandai dengan haluaran
berkemih,
kulit/membrane
mukosa
haus,
klien
lembab
urin berlebih (4-30 liter/hari), klien - BB sering
mukosa
klien
tetap/tidak
terjadi
penurunan berat badan
kering, - TTV dalam batas normal (Nadi:
penurunan berat badan.
bayi 120-160x/mnt, toddler 90140x/mnt, x/mnt,
prasekolah
sekolah
80-110
75-100x/mnt,
remaja 60-90x/mnt; RR: bayi 3540 x/mnt, toddler 25-32x/mnt, anak-anak 20-30 x/mnt, remaja 16-19 x/mnt; TD: bayi 85/54 mmHg, toddler 95/65 mmHg, sekolah 105-165 mmHg, remaja 110/65 mmHg; suhu : Suhu tubuh 36-37,5°C) 6
A : Tujuan tercapai sebagian P : Pertahankan kondisi klien dan lanjutkan intervensi 7. Istruksi kerja monitor status hidrasi pasien a. Anamnesis atau wawancara tentang kemungkinan terjadinya kekurangan cairan melalui tingkat kehausan dan peningkatan aktivitas fisik harian pasien b. Pemeriksaan fisik yaitu melihat tanda dan gejala kekurangan cairan. Contohnya: bibir kering, peningkatan suhu tubuh dan kekentalan salifa atau air liur c. Dengan memeriksa urine pasien jika urinnya berwarna gelap merupakan kondisi pasien sedang mengalami dehidrasi
7
DAFTAR PUSTAKA
buku ajar ilmu penyakit jilid 1 edisi tiga prof.dr.H.M. Sjaifoellah Noer Balai penerbit FKUI Jakarta,1996
8