Keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa
Disampaikan oleh : Agnes Dewi A.
Tujuan pembelajaran Mahasiswa mampu menjelaskan: 1
2
3
4
• Konsep dasar cairan dan elektrolit • Gangguan volume cairan • Ketidakseimbangan elektrolit (Na, K, Ca, Mg, P)
• Gangguan asam basa
KONSEP DASAR CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Distribusi Cairan Tubuh Cairan ektraselular (ECF)= 1/3 dari cairan tubuh terdiri dari: a. Cairan Interstisial = 2/3 b. Cairan intravaskuler = 1/3 plasma, cairan limfe dan darah
Cairan intraselular (ICF)= 2/3 dari cairan tubuh.
Pengantar kesimbangan • Kesimbangana cairan, elektrolit dan asam basa dalam tubuh sangat penting dalam menjaga kondisi kesehatan. • Ketidakseimbangan dapat disebabkan oleh banyak faktor antara lain yaitu kondisi sakit. • Bervariasi untuk setiap individu.
Kesimbangan cairan dan elektrolit adalah: Kesimbangan antara cairan dan elektrolit yang masuk dan yang keluar untuk mempertahankan fungsi yang penting untuk homeostasis
Jumlah Cairan Tubuh Jenis
Dewasa
Lansia
40%
Bayi 3 bulan 40%
40%
27%
5%
5%
5%
7%
-intestisial
35%
25%
15%
18%
Total cairan
80%
70%
60%
52%
Cairan Intraseluler Cairan Ekstraseluler -Vaskuler
BB lahir
Komposisi Cairan Tubuh Elektrolit Mineral
Merupakan unsur atau senyawa yang jika melebur atau larut di dalam air atau pelarut lain akan pecah menjadi ion dan mampu muatan listrik (mEq/L)
Merupakan unsur jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam mempertahankan proses fisiologi.
Sel Merupakan unsur fungsional dasar dari jaringan hidup, meliputi sel darah putih (RBC) dan sel darah putih (WBC
Pergerakan Cairan Tubuh a. Difusi Proses ketika materi padat, partikel berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi kedaerah berkonsentrasi rendah sehingga distribusi partikel di dalam cairan menjadi rata.
Konsentrasi tinggi
Substansi terlarut semipermiabel
Konsentrasi rendah
membran
Pergerakan Cairan Tubuh b. Osmosis Perpindahan pelarut murni (molekul air) melalui membrane semipermiabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi. Konsentrasi tinggi
Konsentrasi rendah
H2O H2O
Substansi terlarut molekul air
membran semipermiabel
Pergerakan Cairan Tubuh • Tekanan osmotik dari larutan disebut osmolaritas. • Osmolaritas serum normal adalah 280-295 mOsm/L. • Larutan dg osmolaritas sama dengan plasma darah disebut isotonik. • Larutan dg osmolaritas lebih rendah dari plasma darah disebut hipotonik. • Larutan dg osmolaritas lebih tinggi dari plasma darah disebut hipertonik.
Pergerakan Cairan Tubuh c. Filtrasi Suatu proses perpindahan air dan substansi yang larut secara bersama sebagai respons terhadap adanya tekanan cairan karena perbedaan hidrostatik. Tekanan hidrostatik merupakan tekanan yang dipengaruhi oleh segala sesuatu yang mempengaruhi darah.
Pergerakan Cairan Tubuh d. Transfort aktif Suatu mekanisme mengenai sel-sel yang mengabsorbsi glukosa dan substansi-substansi lain untuk melakukan aktifitas.
Pengaturan Cairan Tubuh • Asupan Cairan Tubuh Hipotalamus Rasa haus stimulus fisiologi: peningatan konsentrasi plasma dan penurunan volume darah peningkatan asupan cairan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Penurunan volume plasma
Peningkatan osmolaritas plasma
Angiotensin II
Keringnya membran mukosa faring
Pusat Rasa Haus
Hilangnya kalium
Faktor2 psikologis
GANGGUAN VOLUME CAIRAN
Diare • Ditandai dengan buang air besar dan cair • Haluaran bersifat basa • Dapat mengalami dehidrasi
Disebabkan diare,
muntah, kurang masukan cairan atau pengeluaran keringat >>
Edema • Terkumpulnya cairan dalam jaringan interstisial leih daru jumlah yang biasa atau dalam berbagai rongga tubuh yang mengakibatkan gangguan
Kesimbangan asam basa tercapai jika :
Kecepatan total tubuh dalam memproduksi asam atau basa sama dengan kecepatan tubuh mengekskresikan asam atau basa.
lanjutan • Keseimbangan menghasilkan stabilnya konsentrasi ion hidrogen dalam cairan tubuh. • Dinyatakan dalam nilai pH.
Asam Kematian
Asidosis
pH <7,35
Normal Normal pH 7,35 – 7,45
Basa Alkalosis
kematian
pH >7,45
Mekanisme pengaturan asam basa • Bertujuan mempertahankan keseimbangan asam basa dan beradaptasi terhadap perubahan konsentrasi ion hidrogen jangka pendek. • Bufer adalah suatu substansi atau sekelompok substansi yang dapat mengabsorbsi atau melepaskan ion-ion hidrogen untuk memperbaiki adanya ketidakseimbangan asam basa.
Bufer kimiawi (1) (Asam Karbonat-Bikarbonat) • Banyak dalam ekstrasel, singkat dan cepat. Persamaan : CO2 + H2O
H2CO3 as.karbonat
H+ + HCO3hidrogen
bikarbonat
• Ekskresi CO2 dikendalikan oleh paru-paru. • Ekskresi ion hidrogen dikendalikan oleh ginjal.
www.themegallery.com
Company Logo
Bufer kimiawi (2) • Melibatkan protein plasma (albumin, fibrinogen dan protrombin) dan gama globulin (membentuk 6-7% plasma). • Sifatnya terbatas • Tidak mampu memperbaiki ketidakseimbangan dalam jangka waktu lama.
www.themegallery.com
Company Logo
Bufer Biologis • Ion hidrogen diabsorbsi atau dilepaskan oleh sel tubuh. • Ion yang sering digunakan adalah kalium. • Berlangsung 2-4 jam. • Selain itu adalah dengan sistem hemoglobinoksihemoglobin.
www.themegallery.com
Company Logo
Buffer fisiologis (Paru-paru dan ginjal) Paru-Paru • Memperbaiki dengan merubah frekuensi dan kedalaman pernafasan. • Dalam kondisi alkalosis, frekuensi nafas diturunkan, sehingga tubuh mempertahankan CO2 agar dapat bekombinasi dengan H2O untuk menghasilkan asam karbonat.
www.themegallery.com
Company Logo
Gangguan Cairan 1). Isotonik
2). Osmolar
3). Sindrom ruang ketiga www.themegallery.com
Company Logo
1). Ketidakseimbangan isotonik Kekurangan volume cairan • Terjadi jika air dan elektrolit diperoleh atau hilang dalam proporsi yang sama. • Kehilangan melalui saluran GI misalnya muntah, pengisapan lambung, diare, fistula, perdarahan, pemberian obat diuretik, keringat banyak, demam, dan penurunan asupan oral. • Terutama pada bayi dan lansia. www.themegallery.com
Company Logo
Lanjutan… Kelebihan volume cairan • Terjadi jika air dan natrium dipertahankan sehingga menyebabkan hipervolemia tanpa disertai perubahan kadar elektrolit serum. • Terjadi pada klien dengan gagal jantung kongestif, gagal ginjal dan sirosis (Weldy, 1992)
www.themegallery.com
Company Logo
2). Sindrome ruang ketiga • Mengalami efek kekurangan volume cairan ekstrasel. • Cairan ekstrasel berpindah ke dalam suatu ruangan tubuh dan terperangkap di dalamnya. • Terjadi pada obstruksi usus yang kecil, luka bakar dan tidak dapat diukur secara tepat (Long et al, 1993)
www.themegallery.com
Company Logo
3). Ketidakseimbangan osmolar • Dehidrasi • Kehilangan air tanpa disertai kehilangan elektrolit yang proporsional terutama natrium. • Kadar natrium serum dan osmolalitas (konsentrasi) serta dehidrasi intrasel meningkat.
www.themegallery.com
Company Logo
Hiperosmolar (dehidrasi) • Air bergerak keluar dari cairan intrasel untuk mempertahankan volume cairan ekstrasel, kemudian fungsi selular rusak dan sirkulasi kolaps contohnya pada klien diabetes insipudus, gangguan neurologis, pemberian cairan hipertonik.
www.themegallery.com
Company Logo
Hiposmolar (kelebihan cairan) • Terjadi dilusi (pengenceran) volume cairan ekstrasel disertai osmosis air ke dalam sel. • Pada kondisi polidipsi psikogenik atau sekresi ADH berlebihan. • Dapat menyebabkan edema serebral sehingga menurunkan level kesadaran, koma dan kematian. www.themegallery.com
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hiponatremia) Penyebab Penyakit ginjal Insufisiensi adrenal Kehilangan melalui GI, keringat berlebihan, penggunaan diuretik (+diet rendah natrium), asidosis metabolik
www.themegallery.com
Tanda dan gejala Denyut nadi cepat namun lemah, hipotensi, pusing, ketakutan dan kecemasan, kram abdomen, mual dan muntah, diare, koma dan konvulsi, sidik jari meninggalkan bekas pada sternum setelah palpasi, koma, kulit lembab dan dingin, perubahan kepribadian. Hasil laboratorium : Natrium serum <135 mEq/L Osmolalitas serum < 280 mOsm/kg Berat jenis urine <1,010.
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hipernatremia) Penyebab
Tanda dan gejala
Mengkonsumsi sejumlah besar larutan garam pekat, pemberian larutan saline hipertonik lewat IV, sekresi aldosteron yang berlebihan.
Demam tingkat rendah, hipotensi potural, lidah dan membran mukosa kering, agitasi, konvulsi, gelisah, eksitabilitas, oliguria atau anuria, rasa haus, kullit kering dan kemerahan.
www.themegallery.com
Hasil laboratorium : Natrium serum >145 mEq/L Osmolalitas serum < 295 mOsm/kg Berat jenis urine <1,030.
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hipokalemia) Penyebab Penggunaan diuretik yang dapat membuang kalium, diare, muntah, atau kehilangan cairan lain melalui saluran GI, alkalosis, sindrome cushing atau tumor yang dapat memproduksi hormon adrenal, poliuria, pengeluaran keringat berlebihan, penggunaan cairan IV bebas kalium secara berlebihan
www.themegallery.com
Tanda dan gejala Denyut nadi lemah dan tidak teratur, pernafasan dangkal, hipotensi, kelemahan, bising usus menurun, blok jantung (pada hipokalemia berat), parestesia, keletihan, tonus otot menurun, distensi usus.
Hasil laboratorium : Kalium serum <3mEq/L Perubahan hasil EKG.
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hiperkalemia) Penyebab
Tanda dan gejala
Gagal ginjal, dehidrasi hipertonik, kerusakan selular yang parah seperti akibat luka bakar dan trauma, pemberian kalium melalui IV dalam jumlah besar, insufisiensi adrenal, asidosis, infus darah yang terlalu cepat, penggunaan diuretik yang mempertahankan kalium.
Denyut nadi tidak teratur, lambat, hipotensi, kecemasan, iritabilitas, parestesia, kelemahan.
www.themegallery.com
Hasil laboratorium : Kalium serum >5,3mEq/L Perubahan hasil EKG.
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hipokalsemia) Penyebab Pemberian darah yang mengandung sitrat dengan cepat, hipoalbuminemia, hipoparatiroidisme, defisiensi vitamin D, penyakit neoplastik, pankreatitis.
www.themegallery.com
Tanda dan gejala Baal, kesemutan pada jari-jari, sirkumoral, kram otot, Hasil laboratorium : Kalsium serum <4,3mEq/L Perubahan hasil EKG.
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hiperkalsemia) Penyebab Hiperparatiroidsme Metastase tumor tulang Penyakit paget osteoporosis
Tanda dan gejala Penurunan tonus otot, anoreksia, mual dan muntah, kelemahan, letargi, nyeri pada punggung bagian bawah akibat batu ginjal, penurunan level kesadaran, henti jantung.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Kalsium serum >5mEq/L
www.themegallery.com
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hipomagnesium) Penyebab Asupan yang tidak adekuat; malnutrisi dan alkoholisme Absorbsi yang tidak adekuat Hipotiroidisme Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan diuretik tiazid, kelebihan aldosteron, poliuria
www.themegallery.com
Tanda dan gejala Tremor otot, refleks tendon dalam yang hiperaktif, kebingungan, diorientasi, takikardia. Hasil pemeriksaan laboratorium: Magnesium serum >1,5mEq/L
Company Logo
Ketidakseimbangan elektrolit (Hipermagnesium) Penyebab Gagal ginjal, pemberian magnesium parenteral yang berlebihan.
Tanda dan gejala Refleks tendon dalam hipoaktif, pernafasan dan frekuensi denyut jantung dangkal dan lambat, hipotensi, kemerahan.
Hasil pemeriksaan laboratorium: Magnesium serum >2,5mEq/L.
www.themegallery.com
Company Logo
Ketidakseimbangan Asam Basa Asidosis respiratorik
Alkalosis respiratorik
Asidosis metabolik
Alkalosis metabolik www.themegallery.com
Company Logo
Asidosis Repiratorik • Peningkatan konsentrasi karbondioksida (PaCO2), kelebihan asam karbonat, peningkatan ion H (penurunan pH). • Disebabkan oleh hipoventilasi atau suatu kondisi yang menekan ventilasi. • Diawali dengan gagal nafas. • Hipoksemia karena depresi pernafasan, perubahan elektrolit seperti hiperkalemia. www.themegallery.com
Company Logo
Asidosis Repiratorik Penyebab
Tanda dan gejala
Pneumonia , gagal nafas, atelektasis, overdosis obat, paralisis, cidera traumatik, obesitas, obstruksi jalan nafas, cidera kepala, stroke, tenggelam, fibrosis kistik
Denyut nadi yang kuat dan cepat, pernafasan dangkal dan cepat, hipertensi, kulit kemerahan dan hangat, kram abdomen, letargi, konvulsi, konfusi, pusing sakit kepala.
www.themegallery.com
Hasil laboratorium: Perubahan gas darah arteri pH<7,35, PaCO2=>45 mmHg, PaO2=<80 mmHg, SaO2 normal atau 95%.
Company Logo
Alkalosis Repiratorik • Penurunan konsentrasi karbondioksida (PaCO2), penurunan konsentrasi ion H (peningkatan pH). • Disebabkan oleh penghembusan CO2 yang berlebihan atau hiperventilasi. • Misalnya pada fase awal serangan asma.
www.themegallery.com
Company Logo
Alkalosis Repiratorik Penyebab Ansietas, ketakutan, anemia, status hipermetabolik, cidera SSP, infeksi, asma, penempatan peralatan ventilator yang tidak tepat
www.themegallery.com
Tanda dan gejala Sakit kepala, iritabilitas, pusing, takikardia, takipnea, kesemutan pada ekstremitas. Hasil laboratorium: Perubahan gas darah arteri pH>7,45, PaCO2=<35 mmHg, PaO2 dan SaO2 normal atau 95%.
Company Logo
Asidosis Metabolik • Peningkatan konsentrasi ion H (peningkatan pH) di dalam cairan ekstrasel yang disebabkan oleh peningkatan kadar ion hidrogen atau penurunan kadar bikarbonat.
www.themegallery.com
Company Logo
Asidosis Metabolik Penyebab
Tanda dan gejala
Kelaparan, ketoasidosis diabetik, gagal ginjal, syok, diare, penggunaan obat, asidosis tubular renal
Sakit kepala, letargi, kebingungan, kemerahan pada kulit, takikardia, takipnea disertai kedalaman pernafasan, kram abdomen. Hasil laboratorium: Perubahan gas darah arteri pH<7,35 PaCO2=normal atau <35 mmHg, PaO2 normal atau meningkat dan SaO2 normal atau 95%.
www.themegallery.com
Company Logo
Alkalosis Metabolik • Penurunan asam dari tubuh atau meningkatnya kadar bikarbonat. • Terjadi pada kondisi muntah atau gangguan asam lambung, menelan natrium bikarbonat dalam jumlah besar.
www.themegallery.com
Company Logo