KONSEP DAN PRINSIP KEBUTUHAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN KESEIMBANGAN CAIRAN-ELEKTROLIT Tim Fasilitator
TUJUAN PEMBELAJARAN
UMUM Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , untuk memenuhi kebutuhan cairan, elektrolit dan keseimbangan cairan-elektrolit
1. 2. 3. 4. 5.
TUJUAN KHUSUS Mahasiswa mampu memahami: Distribusi cairan tubuh komposisi cairan tubuh pergerakan cairan tubuh regulasi cairan tubuh regulasi elektrolit
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
Cairan ekstrasel Cairan intrasel Perbedaan komposisi cairan tiap kompartmen karena adanya barier. cairan intrasel dan interstisial dipisahkan oleh membran sel cairan interstisial dan intravaskuler dipisahkan oleh dinding kapiler Bila terjadi perubahan konsentrasi atau tekanan perpindahan cairan atau ion keseimbangan
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH BODY 100% TISSUE 40%
WATER 60%
CES 20%
CIS 40%
CAIRAN INTERSTISIAL 15%
CAIRAN INTRAVASKULER 5%
PERGERAKAN CAIRAN TUBUH
Cairan tubuh tidak statis Cairan tubuh berpindah melalui : Transport
pasif : proses difusi, osmosis, filtrasi Transportasi aktif : pompa natrium kalium
Perpindahan tersebut tergantung pada permeabilitas membran sel/kemampuan membran
Next DIFUSI Proses ketika partikel seperti (ion atau molekul) berpindah dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah, sehingga distribusi partikel di dalam cairan menjadi merata Faktor yang mempengaruhi :
1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi Peningkatan permeabilitas Peningkatan luas permukaan difusi Berat molekul substansi Jarak yang ditempuh untuk difusi
OSMOSIS Perpindahan pelarut murni seperti air, melalui membran semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solut rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solu tinggi.
a. b. c. d.
Kecepatan osmosis tergantung pada: Konsentrasi solut di dalam larutan Suhu larutan Muatan listrik solut Perbedaan antara tekanan osmosis yang dikeluarkan oleh larutan
Tekanan osmotik : tekanan dengan kekuatan untuk menarik air dan kekuatan ini tergantung pada jumlah molekul yang ada di dalam larutan Larutan yang konsentrasi solutnya tinggi memiliki tekanan osmotik yang tinggi Tekanan osmotik pada cairan disebut juga osmolalitas
1.
2.
3.
Jenis-jenis larutan berdasarkan tekanan osmolalitasnya: Isotonik : larutan yang osmolalitasnya sama dibandingkan dengan plasma darah Hipotonik : larutan yang osmolalitasnya lebih rendah dibandingkan dengan plasma darah Hipertonik : larutan yang osmolalitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan plasma darah
Penurunan volume plasma Peningkatan osmolalitas plasma
Hilangnya kalium Pusat rasa haus Faktor-faktor psikologis
Angiostensin II Keringnya membran mukosa faring
FILTRASI Perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan (tekanan hidrostatik).
TRANSPOR AKTIF Trasnport yang diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara pasif dari daerah yang berkonsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Perpindahan membutuhkan ATP.
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH
Elektrolit Mineral Sel
Elektrolit sebuah unsur/senyawa yang jika melebur atau larut didalam air atau pelarut lain, akan pecah menjadi ion dan mampu membawa muatan listrik. Elektrolit yang bermuatan positif disebut kation dan yang bermuatan negatif disebut anion. Elektrolit sangat penting untuk mempertahankan keseimbangan asam basa dalam tubuh.
1.
2.
Mineral Merupakan unsur semua jaringan dan cairan tubuh serta penting dalam mempertahankan fungsi fisiologis tubuh. Membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan membantu produksi hormon
Sel Unit fungsional dasar dari semua jaringan hidup. Contoh : sel darah merah (SDM) dan sel darah putih (SDP)
Regulasi cairan
Asupan cairan Haluaran cairan
1.
2.
3. 4.
Asupan cairan Asupan cairan terutama diatur melalui mekanisme rasa haus. Pusat pengendali rasa haus adalah hipotalamus yang ada di otak Sel-sel reseptor disebut dengan osmoreseptor Osmoreseptor berfungsi untuk mendeteksi kehilangan cairan yang berlebih
•
•
Faktor-faktor yang mempengaruhi rasa haus: Keringnya membran mukosa faring dan mulut, angiostensi II, kehilangan kalium dan faktor-faktor psikologis Asupan cairan didapatkan pula dari buah-buahan, sayur-sayuran, daging dan oksidasi bahan makanan selama proses pencernaan
•
•
1. 2.
Haluaran cairan Cairan dikeluarkan melalui ginjal, saluran gastrointestinal, IWL (paru-paru dan kulit) Jumlah urine yang diproduksi ginjal tergantung pada beberapa hormon antara lain: Hormon antidiuretik (ADH) Aldosteron
1.
2.
Kehilangan air tak kasat mata (Insensible water loss/IWL). Terjadi secara terus menerus dan tidak dirasakan oleh individu. Rata-rata kehilangan cairan pada orang dewasa :10-15 cc/kgBB/24 jam, pada anak : 30-usia anak dlm tahun x cc/kgBB/24 jam Kehilangan air kasat mata (sensible water loss/ SWL). Contoh : urine, feses, muntah, cairan drainage.
Hormon Hormon yang mempengaruhi kesimbangan cairan adalah hormon ADH dan Aldosteron. ADH berfungsi menurunkan produksi urine dengan meningkatkan reapsorbsi air oleh tubulus ginjal Aldosteron berfungsi untuk mengatur keseimbangan natrium dan kalium
Regulasi elektrolit
Kation Anion
1. 2.
3. 4.
Kation Kation utama yakni: NATRIUM KALIUM KALSIUM MAGNESIUM Terdapat di cairan intrasel dan ekstrasel. Kerja ionion tersebut akan mempengaruhi fungsi otot, irama dan kontraktilitas jantung, dll.
1.
2.
Pengaturan natrium Fungsi natrium adalah mempertahankan keseimbangan air, mentransmisi impuls saraf dan melakukan kontraksi otot. Sumber utama natrium adalah garam dapur, daging yang telah diolah, makan ringan dan makanan kaleng.
1.
2.
Pengaturan kalium Kalium membantu mengatur keseimbangan asam basa karena ion kalium dapat ditukar dengan ion hidrogen. Sumber kalium terdapat pada gandum utuh, daging, polong-polongan, buah-buahan dan sayur-sayuran.
1.
2.
3.
Pengaturan kalsium Tubuh membutuhkan kalsium untuk integritas dan struktur membran sel, konduksi jantung yang adekuat, koagulasi darah, pertumbuhan dan pembentukan tulang dan relaksasi otot. Kelenjar paratiroid berfungsi untuk mengontrol keseimbangan kalsium tulang, absorpsi kalsium di gastrointestinal dan ekskresi di ginjal. Kelenjar tiroid berperan untuk menentukan kadar kalsium dalam serum
1.
2.
Pengaturan magnesium Berperan penting untuk aktivitas enzim, neurokimia dan eksitabilitas otot. Perubahan kadar magnesium sering dikaitkan dengan penyakit yang serius dan menimbulkan gejala yang mencerminkan adanya perubahan fungsi neuromuskuler dan kardiovaskuler.
1.
Anion Komponen anion adalah Klorida, bikarbonat dan fosfat. Anion mempengaruhi keseimbangan dan fungsi cairan, elektrolit dan asam basa Pengaturan klorida keseimbangan klorida dipertahankan melalui asupan makanan dan ekskresi dan reabsorpsin renal.
2.
3.
Pengaturan bikarbonat bikarbonat diatur oleh ginjal. Apabila tubuh memerlukan lebih banyak basa, ginjal akan mereabsorpsi bikarbonat dengan jumlah yang lebih besar dan akan dikembalikan ke dalam cairan ekstrasel. Pengaturan fosfat fosfat berfungsi untuk mengatur kerja neuromuskuler normal, berfungsi untuk berpartisipasi dalam metabolisme karbohidrat.
GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN, ELEKTROLIT DAN ASAM BASA Klien yang mengalami kehilangan cairan tubuh akibat luka bakar, penyakit atau trauma, berisiko mengalami ketidakseimbangan elektrolit.
Exercise
Sebutkan jenis2 cairan IV yang tergolong dalam cairan isotonik, hipotonik dan hipertonik Apakah yang dimaksud dengan tekanan onkotik dan tekanan hidrostatik Jelaskan mengenai proses pompa kalium dan natrium Jelaskan mekanisme rasa haus
[email protected]