PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS ASTANAJAPURA Jl. Raya KH.Wahid Hasyim Astanajapura Kode Pos 45181
KERANGKA ACUAN PROGRAM P2 SURVEILANS TAHUN 2019 I.PENDAHULUAN Pembangunan
kesehatan
merupakan
bagian
integral
nasional, yang pada hakekatnya merupakan upaya oleh
dari pembangunan
penyelenggaraan
kesehatan
bangsa indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar
dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah
satu unsur kesejahteraan umum bagi tujuan nasional. Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita bangsa jika diselenggarakan oleh manusia yang cerdas dan sehat. Keberhasilan
pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi
oleh tersedianya sumber-daya manusia yang sehat, trampil dan ahli, serta memiliki perencanaan
kesehatan
dan
pembiayaan
terpadu
dengan justifikasi kuat
dan logis yang didukung oleh data dan informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia saat ini mempunyai beban ganda pembangun
(double burder).
Penyakit
infeksi
dan
menular
masih
memerlukan perhatian besar dan sementara itu telah terjadi peningkatan penyakitpenyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat serta penyakit degeneratif. Kemajuan transformasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu singkat
serta
tidak
berbagai penyakit kecendrungan
baru
mengenal
batas
wilayah
(new emerging diseases)
meningkatnya
kembali
beberapa
yang relatif
administrasi. Selanjutnya ditemukan,
serta
penyakit yang selama ini sudah
berhasil dikendalikan (reemerging diseases). Selama ini pengertian konsep surveilans epidemiologi sering dipahami hanya sebagai kegiatan seperti
pengumpulan
data dan
itu menyembunyikan
makna
penanggulangan analisis
KLB,
pengertian
dan penyebaran informasi
epidemiologi sebagai bagian yang sangat penting dari proses kegiatan surveilans epidemiologi. Menurut WHO, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta penyebarab informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat mengambil
tindakan.
Oleh
karena
itu
perlu
dikembangkan
suatu
definisi
surveilans epidemiologi
lebih mengedepankan analisis atau kajian epidemiologi informasi
epidemiologi,
yang
serta pemanfaatan
tanpa melupakan pentingnya kegiatan pengumpulan dan
pengolahan data. Dalam
sistem
ini yang
dimaksud
dengan
surveilans
epidemiologi adalah
kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit atau
masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Sistem
surveilans
penyelenggaraan
epidemiologi
surveilans
epidemiologi
merupakan yang
tatanan
terintegrasi
prosedur
anatara
unit-unit
penyelenggara surveilans dengan labolatorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program surveilans epidemiologi anatar
kesehatan,
meliputi
tata
hubungan
wilayah Kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.
II.LATAR BELAKANG Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan dilakukan melalui pengumpulan data, pengolahan data, analisis data, dan diseminasi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan
untuk
menghasilkan
informasi
yang
objektif,
terukur,
dapat
diperbandingkan antar waktu, antar wilayah, dan antar kelompok masyarakat sebagai bahan pengambilan keputusan. Fungsi dasar Surveilans Epidemiologi tidak hanya untuk kewaspadaan dini penyakit yang berpotensi terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), tetapi juga sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan program kesehatan jangka menengah dan jangka panjang. Untuk itu hendaknya pelaksanaan Surveilans Kesehatan mencakup seluruh pelaksanaan program di bidang kesehatan yang membutuhkan pengamatan terus menerus, analisis dan diseminasi informasi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan data dan informasi yang terpercaya dan mempunyai aspek kekinian. Surveilans Kesehatan yang mengandalkan kecepatan, ketepatan dan kualitas data dan informasi perlu menyesuaikan dengan kemajuan teknologi informasi. Namun demikian prinsip epidemiologi dalam Surveilans Kesehatan tidak boleh ditinggalkan.
Perkembangan dan akses media yang begitu luas dan cepat sampai ke pelosok desa dan daerah terpencil memberikan kesempatan terhadap perubahan sistem surveilans kesehatan. Pendekatan Surveilans Kesehatan berbasis kejadian di masyarakat telah dikembangkan untuk mendapatkan data dan informasi dari berita yang direkam dan dimuat di media massa, media sosial dan media online. Hal ini meningkatkan sensivitas Surveilans Kesehatan untuk menangkap informasi dengan cakupan yang luas dan cepat. Secara umum Surveilans Epidemiologi diperlukan untuk menjamin tersedianya data dan informasi epidemiologi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan. Dalam pelaksanaan Surveilans Epidemiologi diperlukan harmonisasi secara lintas program dan lintas sektor yang diperkuat dengan jejaring kerja surveilans kesehatan.
III.TUJUAN A. Tujuan Umum Tersedianya data dan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan B. Tujuan Khusus a. Tersedianya data berdasarkan waktu kejadian b. Tersedianya data berdasarkan tempat kejadian c. Tersedianya data berdasarkan variable orang (umur dan Jenis Kelamin) d. IV.JENIS DAN KEGIATAN SURVEILANS A. Jenis Surveilans Berdasarkan sasaran penyelenggaraan surveilans meliputi 1. Surveilans penyakit menular 2. Surveilans Penyakit Tidak Menular 3. Surveilans Aktif Rumah Sakit (SARS) 4. Surveilans masalah kesehatan lainnya. B.Kegiatan Surveilans meliputi : 1. Pengumpulan data dilakukan dengan cara aktif dan pasif. Jenis data surveilans kesehatan dapat berupa data kesakitan, kematian, dan faktor risiko. Pengumpulan data dapat diperoleh dari berbagai sumber antara lain individu, fasilitas pelayanan kesehatan, unit statistic dan demografi. Dalam melaksanakan kegiatan pengumpulan data, diperlukan alat bantu (format) yang dibuat sesuai dengan tujuan surveilans yang akan dilakukan dan memuat semua variable data yang diperlukan. 2. Pengolahan data dilakukan pembersihan koreksi dan cek ulang, selanjutnya data diolah dengan cara pengelompokan berdasarkan
tempat, waktu dan orang. Hasil pengolahan dapat berbentuk table, grafik, dan peta menurut variable golongan umur, jenis kelamin, tempat dan waktu atau berdasarkan faktor risiko tertentu. 3. Analisis data dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi penyakit
atau
masalah
kesehatan
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya menurut waktu tempat dan orang. Hasil analisis dalam menentukan besaran masalah, kecenderungan suatu keadaan sebab akibat kejadian dan penarikan kesimpulan. 4. Desiminasi informasi dapat disampaikan dalam bentuk laporan berkala, forum pertemuan dilakukan dengan memanfaatkan sarana teknologi informasi yang mudah diakses. Desiminiasi informasi dapat juga dilakukan
secara
aktif
terlibat
dalam
perencanaan,
pelaksanaan
monitoring evaluasi program kesehatan dengan menyampaikan hasil analisis.
V.BENTUK PENYELENGGARAAN SURVEILANS a. Surveilans Berbasis Indikator Surveilans berbasis indikator dilakukan untuk memperoleh gambaran penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan dan/atau maslah yang berdampak terhadap kesehatan yang menjadi indikator program dengan menggunakan data yang terstruktur. Pelaksanaan surveilans berbasis indikator di puskesmas, dilakukan untuk menganalisis pola penyakit, faktor risiko, pengelolaan sarana pendukung seperti b. Surveilans Berbasis Kejadian Surveilans berbasis kejadian dilakukan untuk menangkap dan memberikan informasi secara cepat tentang suatu penyakit, faktor risiko dan masalah kesehatan, dengan menggunakan data selain data yang terstruktur Selain itu dilakukan pencarian rumormasalah kesehatan secara aktif dan pasif untuk meningkatkan ketajaman hasil Pemantauan Wilayah Setempat (PWS). Bila dalam pengamatan mingguan ditemukan sinyal peningkatan jumlah gejala penyakit yang mengarah ke suatu penyakit potensial KLB, dilakukan respon untuk verifikasi kebenaran kejadian peningkatan dan respon yang diperlukan termasuk penyelidikan epidemiologi (surveilans berbasis kejadian).
VI.MONITORING DAN EVALUASI Monitoring
surveilans
kesehatan
dilaksanakan
secara
berkala
utnuk
mendapatkan informasi atau mengukur indikator kinerja kegiatan, disamping itu monitoring akan mengawal agar tahapan pencapaian tujuan kegiatan sesuai target yang telah ditetapkan. Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur hasil dari surveilans kesehatan yang telah dilaksanakan dalam periode waktu tertentu. Perandan kontribusi surveilans kesehatan terhadap suatu perubahan dan hasil program.
Astanajapura,02 Januari 2018 Mengetahui, Kepala UPT Puskesmas Astanajapura
Progremer P2 Surveilans
Dr Zainal
Yuni Alawiyah,Amd.Kep
NIP.1981022620091001
NIP.197606162014092001