Kerangka Acuan Hiv,ims.docx

  • Uploaded by: fifin ekasari
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kerangka Acuan Hiv,ims.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,565
  • Pages: 9
KERANGKA ACUAN PROGRAM HIV – AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL

I.

PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional,

demi

terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan upaya penaggulangan HIV / AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang terarah, terpadu dan menyeluruh. AIDS (Acuquired Immune Deficiency Sidrome) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus HIV ( Human Immuno Deficiency Virus ) yang akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuhnya, sehingga mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-lain. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin pencegahan atau obat untuk penyembuhannya. Jangka waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit pada orang dewasa memakan waktu rata-rata 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak pengidap HIV dapat menularkan virusnya pada orang lain. Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. Infeksi Menular Seksual akan lebih beresiko bila melakukan hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun anal. II.

VISI DAN MISI Visi : “ Menjadi puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat sekampung sehat secara mandiri “ Misi : 1. Menggerakan

dan

meningkatkan

partisipasi

aktif

masyarakat

dalam

pembangunan berwawasan kesehatan 2. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan 3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang professional, bermutu, terjangkau merata dan berkeadilan

4. Mengoptimalkan fungsi jarring dan jejaring puskesmas guna memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

III.

TATA NILAI Untuk mencapai Visi Misi UPTD Puskesmas Sekampung semua kegiatan dituangkan melalui tata nilai yang sudah dibentuk yaitu “SEHAT”

S : Sopan Selalu bertutur kata yamg baik dan sopan, tidak kasar dan berbudi pekerti luhur,santun dalam berkata,bersikap,berpakaian dan bertingkah laku. Juga terciptanya suasana di tempat kerja yang saling menghotmati baik dalam tingkah laku,dalam berpakaian juga berbudi bahasa.

E : Empati Empati sama dengan melayani dengan sepenuh hati artinya insan UPTD Puskesmas Sekampung dengan sepenuh hati, tulus dan iklas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

H : Harmonis Menjaga keharmonisan, kekompakan dan kebersamaan antara sesama karyawan Puskesmas Sekampung dan keharmonisan terhadap masyarakat yang dilayani.

A : Aman Mampu menciptakan stabilitas kesehatan diwilayah kerja dengan berbagai parameter sehingga tercipta masyarakat yang sehat. Akurat dalam pengobatan Aman dalam bertindak – Nyaman bagi pasien

T : Terpadu Mampu menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas secara terpadu baik keterpaduan dengan lintas program maupun dengan lintas sektoral.

IV.

LATAR BELAKANG Strategi

penanggulangan

HIV-AIDS

ditujukan

untuk

mencegah

dan

mengurangi risiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan bermanfaat untuk pembangunan. Hal ini memerlukan peran aktif multipihak baik pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak, sehingga keseluruhan upaya penanggulangan HIV dan AIDS dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak dan pengembangan lingkungan yang kondusif. Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan diperlukan peran aktif dari kelompok populasi kunci yaitu : (1) Orang-orang berisiko tertular atau rawan tertular karenaperilaku seksual berisiko yang tidak terlindung, bertukar alat suntik tidak steril; (2) Orang-orang

yang

rentan

adalah

orang

yang

karena

pekerjaan,

lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran, pengungsi dan kalangan muda berisiko; (3) ODHA adalah orang yang sudah terinfeksi HIV. Seperti diketahui situasi epidemi HIV dan AIDS di indonesia telah memasuki epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasil Surveilans Terpadu HIV dan Perilaku (STHP, Populasi Kunci, 2007) menunjukkan prevalensi HIV pada populasi kunci : Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung 10,4%; WPS tidak langsung 4,6%; waria 24,4%; pelanggan WPS 0,8%; lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2%; pengguna napza suntik 52,4%. Di provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan ke arah generalized epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49 tahun (STHP, Penduduk Papua, 2007). Dalam menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh, terpadu dan terkoordinasi, untuk menghasilkan program yang cakupannya tinggi, efektif dan berkelanjutan. Puskesmas Sekampung sebagai salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Lampung Timur ikut serta dalam upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS

dengan mengadakan kegiatan berupa klinik VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke kelompok resiko tinggi dan kelompok yang rentan tertular HIV yang menjadi populasi kunci dalam keberhasilan penanggulangan HIV-AIDS ini. V.

KEGIATAN 1.

Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP: -

melakukan Test HIV atas Inisiasi Petugas Kesehatan (PITC) pasien yang berkunjung

-

kelayanan klinis Puskesmas Sekampung

melakukan Konseling dan Test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS baik

rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung

Puskesmas Sekampung -

merujuk pasien keunit laboratorium untuk test HIV dan IMS

-

memberikan resep obat pasien dengan IMS melakukan rujukan pasien dengan HIV positive kelayanan CST dan pendamping (atas izin pasien)

2.

Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM: -

Pelaksanaan kegiatan berupa penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV tentang masalah HIV-AIDS dan penyakit IMS.

VI.

Kegiatan mobile VCT

PELAKSANAAN KEGIATAN 1.

Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelenggaran UKP: a.

Syarat

b.

Membawa dokumen administrasi yang diperlukan : 1) Pengguna layanan BPJS harus membawa kartu BPJS 2) Pengguna layanan umum harus membawa KTP, Kartu Keluarga

c.

Setiap pelanggan akan dipanggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar diloket

d.

Setiap pelanggan menunggu diruang tunggu konsultasi untuk dipanggil sesuai

2.

Biaya Gratis

dengan urutan rekam medik

3.

Waktu – Lama Pelayanan Waktu :

Senin – Kamis

: 07.30 – 14.00

Jumat

: 07.30 – 11.00

Sabtu

: 07.30 – 12.00

Lama Pelayanan

: 10 – 30 menit

4.

5.

Prosedur pelayanan a.

Datang sendiri atau diantar oleh pejangkau

b.

Membawa rujukan bila dirujuk oleh fasilitas kesehatan lain

c.

Membawa persyaratan dokumen administrasi

d.

Melalui alur pendaftran

Produk / hasil pelayanan yang akan diterima pelanggan : a.

Pelayanan medis

b.

Resep obat

c.

Surat pengantar pemeriksaan laboratorium

d.

Mengetahui hasil pemeriksan laboratorium

e.

Surat rujukan

f.

Konseling pratest dan posttest

6.

Kompetensi petugas.

7.

Sarana dan Prasarana

8.

a.

Ruang tunggu

b.

Ruang konseling

c.

Alat diagnostik

d.

Media informasi

Pelayanan informasi Pelanggan mendapat informasi mengenai : a. Penyakit yang diderita b. Tindakan medis yang akan dilakukan c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya.

2.

Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM: a.

Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada perencanaan BOK. Penyuluhan dapat dilakukan diluar gedung maupun didalam

gedung dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIV-AIDS dan penyakit IMS b. Kegiatan mobile VCT dan IMS pada kelompok resiko tinggi, setelah berkoordinasi dengan pejangkau dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur.

VII. SASARAN KEGIATAN 1. Konseling dan test terutama pada a.

Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular HIVAids dan penyakit Infeksi Menular seksual (IMS), yaitu wanita penjaja seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT), pengguna nafza suntik, waria, LSL dan pasangan beresiko tinggi

b.

Pelanggan yang berkunjung ke Puskesmas Sekampung yang menunjukan adanya gejala IMS.

c.

Semua ibu hamil baik yang berkunjung ke Puskesmas Sekampung maupun rujukan dari fasilitas kesehatan lain

d. 2.

Pasien TB paru

Merujuk pasien dengan HIV positive kelayanan CST untuk mendapatakan terapi ARV sebesar 100%

3.

Penyuluhan HIV-Aids dan IMS dilakukan minimal 3 kali dalam 1 tahun

4.

Mobile VCT dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun

5.

Laporan program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 3 setiap bulan

6.

Lintas program dan lintas sektor

Uraian peran lintas program dan lintas dalam Upaya Kesehatan Masyarakat No. 1

Pihak Terkait Camat

Uraian Kegiatan -

Bekerjasama mendukung keberhasilan kegiatan upaya di tingkat kecamatan

-

Mengkoordinir dan menyelenggarakan pertemuan

-

Secara berkala dengan instansi di tingkat kecamatan/Lintas sektor

2

Tim PKK Kecamatan

-

Sekampung

Bekerja sama dengan Camat dalam penggalangan kerjasama lintas sektor

-

Mengkoordinir dalam peningkatan peran serta masyarakat (PKK, Kader Kesehatan)

3

UPTB-KB Kecamatan

-

Sekampung

Bekerjasama dengan Bidan Desa, memberi KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) kepada kader masyarakat

4

5

Dinas Pendidikan dan

-

Bekerjasama dengan Tim dari Puskesmas untuk

Olahraga tingkat

melaksanakan pemantauan tinggi badan anak yang

Kecamatan

masuk sekolah

KUA Kecamatan

-

Bekerjasama dalam membina calon Pengantin guna mempersiapkan penerus keturunannya yang sehat dan berkualitas

6

Kepala Desa / Kelurahan

-

Mendukung Upaya Kesehatan Masyarakat yang ada di Desa / Kelurahan

-

Menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat

7

Tim PKK Desa /

-

Kelurahan

Mengkoordinir kegiatan posyandu di tingkat Desa / Kelurahan

-

Menggerakkan masyarakat untuk datang ke posyandu

8

Koordinator Kader

-

Mengkoordinir penyelenggaraan Posyandu

Payandu Desa / Kelurahan

-

Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil Posyandu

VIII.

JADWAL PELAKSANAAN

Bulan

No Kegiatan 1.

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Kampanye TB/HIV

&

X

X

X

X

X

penyakit menular 2.

Mobile

VCT

Pada

Ibu

Hamil

&

X

X

X

Populasi kunci 3.

Pendampingan berkala

pada

X

X

X

X

X

X

ODHA IX.

RENCANA PEMBIAYAAN Di biayai dengan dana BOK Puskesmas Sekampung Tahun 2018

X.

PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN 1.

Pencatatan a.

Kegiatan program pada penyelenggaraan UKP akan dicatat pada format pencatatan harian kemudian akan direkap pada akhir bulan

b.

Kegiatan

program

pada

penyelenggaraan

UKM

akan

didokumentasikan pada notulen kegiatan 2.

Pelaporan Laporan bulanan program, laporan penyuluhan dan kegiatan mobile vct akan dilaporkan kepada kepala Puskesmas dan kemudian akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur.

3.

Evaluasi Kegiatan a.

Program akan dievaluasi oleh Tim Mutu Puskesmas 3 bulan sekali

b.

Program akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

Mengetahui, Plt. Kepala UPTD Puskesmas Sekampung

Dwi Rosyadi, SKM NIP. 197301051994031003

Related Documents


More Documents from "Ali Ahad"

Campak.docx
December 2019 25
Kerangka Acuan Hiv,ims.docx
October 2019 21
Cover.docx
May 2020 16
Acetazolamide.docx
May 2020 9