Kerajaan Kediri.docx

  • Uploaded by: billy jordi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kerajaan Kediri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 640
  • Pages: 4
KERAJAAN KEDIRI

A. PETA KONSEP KERAJAAN KEDIRI

B. SEJARAH KERAJAAN KEDIRI

Sebelum kerajaan menjadi dua, kerajaan yang dipimpin oleh Airlangga sudah memiliki nama Panjalu yang ada di Daha, sehingga Kerajaan Janggala terlahir dari pecahan Panjalu, sedangkan Kahuripan merupakan nama kota lama yang ditinggalkan Airlangga lalu menjadi ibu kota Janggala.Awalnya, nama Panjalu lebih sering digunakan dibandingkan dengan Kediri atau Kadiri yang terbukti dari beberapa prasasti raja-raja Kediri. Nama Panjalu sendiri dikenal dengan Pu Chia Lung pada kronik Cina yakni Ling wai tai ta tahun 1178. Kediri atau Kadiri berasal dari kata Khadri yaitu bahasa Sansekerta dengan arti pohon mengkudu atau pohon pace.

C. Peninggalan Kerajaan Kediri 1) Candi Tondowongso

Candi Tondowongso berada di Desa Gayam, Kecamatan Gurah, Kediri, Jawa Timur yang ditemukan belum lama ini yakni pada tahun 2007. Arsitektur dari arca dan bentuk bangunan yang ditemukan disekitar candi memperlihatkan jika bangunan ini dibangun pada abad ke-9 yakni disaat pusat politik dipindahkan dari Jawa Tengah menuju wilayah Jawa Timur. 2) Candi Panataran

Candi Panataran terletak di lereng Gunung Kelud Barat Daya di Utara Kota Blitar pada ketinggian 450 meter dari permukaan laut dan menjadi candi paling indah dan besar di Jawa Timur. Dari beberapa prasasti yang juga ditemukan di sekitar candi, maka diketahui jika candi ini dibangun sekitar abad ke-12 sampai 14 Masehi pada masa pemerintahan Raja Srengga sampai Raja Wikramawardhana. Sistem Candi Panataran dan terasnya berundak memakai susunan batu andesity yang saling mengunci.

3) Prasasti Ngantang

Berisi tentang pemberian tanah bebas pajak oleh Jayabaya untuk Desa Ngantang berkat jasanya mengabdi pada Kerajaan Kediri. Pada Prasasti ini tertulis angka tahun 1057 Saka atau 1135 Masehi yang ditemukan di Desa Ngantang, Malang dan 4) Prasasti Padelegan

Berisi tentang bakti yang dilakukan penduduk Desa Padegelan pada Raja Kameshwara. Prasasti Padelegan ini memiliki bentuk stella dengan puncak kurawal berukutan 145 cm, lebar atas 81 cml lebar bawah 70 cm dan tebal 18 cm. Aksara Jawa Kuno yang terdapat pada prasasti ini sudah banyak yang aus, namun berhasil terbaca oleh Oud Javansche Oorkonde dan dalam prasasti ini terdapat penanggalan angka tahun 1038 Saka atau 11 Januari 1117 Masehi. Prasasti ini menjadi prasasti pertama yang dikeluarkan Raja Bameswara sehingga menjadi prasasti pertama Kerajaan Kediri sesudah menjalani masa kelam Raja Samarawijaya yang memerintah pada tahun 1042 Masehi sampai dengan 1044 Masehi dan berkuasa di Daha sesudah pembagian kerajaan oleh Raja Airlangga.

5) Kitab Kakawin Bharatayudha

Kitab Kakawin Bharatayudha dikarang oleh Mpu Sedah dan juga Mpu Panuluh dengan isi Kitab yang menceritakan tentang perjuangan yang dilakukan oleh Raja Jenggala, Jayabaya dan akhirnya berhasil menaklukan Panjalu. Kisah perjuangan Raja Jayabaya ini dianalogikan menjadi kisah peperangan dari Kurawa dan Pandawa di dalam kisah Mahabarata. Prasasti ini mnurut perkiraan dibuat pada tahun 1079 Saka atau 1157 Masehi di pemerintahan Prabu Jayabaya dan selesai ditulis pada 6 November 1157. Pada bagian awal kitab sampai ke kisah Prabu Salya ke medan perang merupakan karya dari Mpu Sedah dan kemudian dilanjutkan oleh Mpu Panuluh. D. Nama Raja-Raja di Kerajaan Kedir Berikut ini adalah daftar nama dari raja raja yang pernah memerintah di Daha, ibu kota dari Kediri. 1. Airlangga [Daha Masih Ibu Kota Utuh] 2. Sri Samarawijaya [Daha Menjadi Ibu Kota Panjalu] 3. Sri Bameswara 4. Sri Jayabhaya 5. Sri Aryeswara 6. Sri Ganda 7. Sri Sarwaswera 8. Sri Kameswara 9. Sri Kertajaya Berikut ini adalah nama raja raja saat Daha ada di bawah Singasari, kerajaan Panjalu runtuh pada tahun 1222 kemudian menjadi bawahan Singasari dan nama raja raja tersebut diketahui dari Prasasti Mula Malurung.  Mahisa Wunga Telang: Putra dari Ken Arok  Guningbhaya: Adik Mahisa Wunga Teleng  Tohjaya: Kakak dari Guningbhaya  Kertanagara: Cucu Mahisa Wunga Teleng [pihak ibu] dan menjadi raja Singasari  Jayakatwang: Keturunan Kertajaya yang merupakan Bupati Gelang Gelang dimana pada tahun 1292 melakukan pemberontakan sehingga runtuh Kerajaan Singasari dan ia membangun Kerajaan Kediri namun tahun 1293 dikalahkan Raden Wijaya pendiri Majapahit. (Baca Juga : Sejarah Benua Antartika)

Related Documents


More Documents from ""