BAB 16 KEPEMIMPINAN
16.1 HAKIKAT KEPEMIMPINAN Dari semua pemikiran dan tulisan mengenai kepemimpinan, ada tiga aspek yang menonjol : manusia, pengaruh, dan tujuan. Kepemimpinan dijalankan oleh manusia, melibatkan penggunaan pengaruh, dan digunakan untuk mencapai tujuan. Pengaruh berarti bahwa hubungan antara manusia tidak terjadi secara pasif. Oleh karena itu, kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk memengaruhi orang lain guna mencapai tujuan organisasi. 16.2 KEPEMIMPINAN MASA KINI Konsep kepemimpinan berubah seiring berubahanya organisasi. Artinya, konteks lingkungan tempat kepemimpinan dijalankan memengaruhi pendekatan apa yang paling efektif, di samping pemimpin seperti apa yang paling dikagumi masyarakat. Pengaruhi penting terhadap gaya kepemimpinan selama beberapa tahun terakhir adalah yang penuh pergolakan dan ketidakpastian.Teknologi, kondisi ekonomi, kondisi tenaga kerja, serta nilai-nilai social dan budaya sepanjang masa semuanya memainkan peranan. Hal menarik tentang kepemimpinan masa kini adalah “ pendekatan postheroic “ yang mengutamakan tindakan-tindakan subtil, tidak kasat mata, dansering tanpa pamrih dilakukan ssetiap hari oleh para pemimpin, bukan prestasi hebat para pahlawan bisnis kenamaan. Kerendahan Hati (humility) berarti bersikap rendah hati dan tidak berpura-pura. 16.2.1 Kepemimpinan tingkat 5 Hierarki tingkat 5 : 1. Individu berkemampuan tinggi 2. Anggota tim aktif 3. Manajer andal 4. Pemimpin efektif
5. Eksekutif tingkat 5 Ciri penting tingkat 5 adalah hampir hilangnya ego, dibarengi dengan tekad kuat untuk melakukan yang terbaik bagi organisasi. Berseberangan dengan konsep pemimpin besar sebagai pribadi hebat dengan ego dan ambisi besar, pemimpin tingkat 5 sering pendiam dan apa adanya. 16.2.2 Kepemimpinan interaktif Fokus untuk menekan ambisi pribadi dan membangun potensi orang lain juga merupakan cirri utama kepemimpinan interaktif. Kepemimpinan interaktif berarti bahwa pemimpin lebih menyukai proses konsensual dan kolaboratif, serta pengaruh muncul lewat hubungan, bukan kekuasaan posisi dan kewenangan formal. 16.3 DARI MANAJEMEN KE KEPEMIMPINAN Perbedaan utama antara manajemen dan kepemimpinan adalah manajemen mengutamakan stabilitas, ketertiban, dan pemecahan masalah di struktur dan sistem organisasi yang ada. Kepemimpinan tidak dapat menggantikan manajemen, melainkan harus melengkapinya. Manajemen yang baik diperlukan untuk membantu organisasi memenuhi komitmen yang ada, sementara kepemimpinan yang baik diperlukan untuk membawa organisasi ke masa depan. Kualitas Pemimpin dan Manajer Kualitas pemimpin : 1. Visioner 2. Bergairah 3. Kreatif 4. Fleksibel 5. Menginspirasi 6. Inovatif 7. Berani 8. Imajinatif 9. Eksperimental 10. Memulai perubahan
11. Kekuatan pribadi Kualitas manajer : 1. Rasional 2. Siap berbagi saran 3. Gigih 4. Pemecah masalah 5. Teguh 6. Analitis 7. Terstruktur 8. Waspada 9. Berwibawa 10. Menstabilkan 11. Kekuatan posisis 16.4 KARAKTER KEPEMIMPINAN Berbagai upaya awal untuk memahami kesuksesan kepemimpinan berfokus kepada karakter pemimpin. Karakter (traits) adalah cirri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. Karakter pribadi mereka, karakter fisik, social, dan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka juga diteliti. Karakter adalah ciri pribadi pemimpin yang menonjol, seperti kecerdasan, kejujuran, kepercayaan diri, dan bahkan penampilan. 16.5 PENDEKATAN PERILAKU Pertimbangan jenis perilaku yang menggambarkan sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan, menghargai pikiran dan perasaan mereka, dan membangun rasa saling percaya. Struktur permulaan adalah kadar perilaku tugas, yaitu sejauh mana sang pemimpin berorientasi tugas dan mengarahkan pekerjaan bawahanya untuk mencapai tujuan. Dua perilaku kepemimpinan utama yang dianggap penting bagi kepemimpinan adalah perilaku berorientasi tugas dan perilaku berorientasimanusia. Kedua metakategori ini, atau kategori
perilaku secara luas, terbukti berhubungan dengan kepemimpinan efektif di berbagai situasi dan waktu. Meski keduanya tidak hanya penting bagi perilaku kepemimpinan , perhatian akan tugas dan manusia sedikit banyak harus diperlihatkan. Oleh karena itu, banyak upaya untuk memahami kepemimpinan menggunakan kedua metakategori ini sebagai dasar penelitian dan perbandingan. Program penelitian penting terhadap perilaku kepemimpinan dilakukan di Ochio State University, University of Michigan, dan University of Texas. 16.5.1 Penelitian Ohio State Para peneliti di the Ochio State University menyurvei para pemimpinuntuk meneliti ratusan dimensi perilaku pemimpin. Mereka mengidentifikasi dua perilaku utama : pertimbangan dan struktur permulaan. o
Pertimbangan (consideration) masuk ke kategori perilaku berorietasi manusia dan berarti
sejauh mana sang pemimpin memikirkan bawahan, menghargai pikiran dan perassaan mereka, dan membangun rasa saling percaya. Para pemimpin yang penuh pertimbangan bersifat ramah, memberikan komunikasi terbuka, membangun kerja sama, dan berorientasi kepada kesejahteraan bawahan mereka. o Struktur permulaan (initiating structure) adalah kadar perilaku tugas, yaitu sejauh mana sang pemimpin berorientasi tugas dan mengarahkan pekerjaan bawahannya untuk mencapai tujuan. Para pemimpin dengan gaya ini biasanya memberikan instruksi, menggunakan waktu untuk perencanaan, menekankan tenggat waktu, dan memberikan jadwal pekerjaan yang tegas. Pertimbangan dan struktur permulaan saling terpisah, yaitu yang berarti seorang pemimpin dengan pertimbangan tinggi dapat memiliki struktur permulaan tinggi atau rendah. 16.5.2 Penelitian Michigan Supervisor paling efektif adalah mereka yang mengutamakan kebutuhan manusiawi bawahannya untuk untuk “ membangun kelompok kerja efektif dengan tujuan berkinerja tinggi”. Para peneliti Universitas Michigan menggunakan istilah pemimpin berorientasi pegawai untuk menyebutkan pemimpin yang menetapkan tujuan berkinerja tinggidan menampilkan perilaku suportif terhadap bawahan mereka. Pemimpin yang paling tidak efektif desebut pemimpin berorientasi tugas, yaitu mereka yang cendderung lebih memperhatikan pemenuhan jadwal,
penghematan biaya, dan efisiensi produksi daripada pencapaian tujuan dan kebutuhan manusiawi. 16.5.3 Kisi-kisi kepemimpinan Dengan menggunakan hasil penelitian di Ochio State denga Michigan, Blake dan Mouton dari University Texas menggagas teori sdua dimensi yang disebut kisi-kisi manajerial, yang kemudian diubah oleh Blake dan McCanse menjadi Kisi-kisi kepemimpinan. 16.6 PENDEKATAN KONTINGENSI Model kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara gaya kepemimpinan dan situasi spesifik di organisasi. 16.6.1 Teori situasional Hersey dan Blanchard Teori kepemimpinan situsional Merupakan pengembangan menarik dari teori perilaku yang terangkum pada kisi-kisi kepemimpinan. 16.6.2 Teori kontingensi fiedler Teori kontingensi Fiedler adalah sejauh mana gaya pemimpin berorientasi tugas atau berorientasi hubungan (manusia) 16.6.3 Pengganti kepemimpinan Pengganti kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan menyebabkan gaya kepemimpinan tidak diperlukan lagi. Contohnya, bawahan yang sangat professional yang tahu cara mengerjakan tugas mereka tidak memerlukan pemimpin yang memberitahukan struktur kepada mereka dan yang harus mereka lakukan. Pengganti adalah variable situasi yang membuat gaya kepemimpinan tidak diperlukan atau berlebihan. Pembatal adalah variable situasi yang membatalkan gaya kepemimpinan pada perilaku tertentu 16.7 KEPEMIMPINAN KARISMATIK DAN TRANSFORMASIONAL
Penelitian juga mendalami bagaimana kepemimpinan dapat menginspirasi dan memotivasi orang melampaui tingkat kerja mereka . beberapa pendekatan kepemimpinan lebih efektif daripada pendekatan lain untuk memunculkan komitmen dan antusiasme yang tinggi. 16.7.1 Kepemimpinan karismatik dan visioner Karisma diartikan sebagai “api yang menyalakan energi dan komitmen pengikut serta menyebabkan mereka mengikuti panggilan tugas”. Pemimpin karismatik mampu menginspirasi dan memotivasi orang untuk melakukan sesuatu melebihi kemampuannya, meski dihadapkan dengan halangan dan pengorbanan pribadi. Pengikut bersedia mengabaikan kepentingan mereka demi tim , bagian atau organisasi. Para pemimpin karismatik ahli dalam seni kepemimpinan visioner. Visi (vision) adalah masa depan yang menarik dan ideal, yang dapat dipercaya namun belum tercapai . visi merupakan bagian penting dari kepemimpinan karismatik maupun transformasional. Pemimpin visioner berbicara lewat hati kepada pegawai dengan membiarkan mereka menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dari diri mereka. Ketika orang lain melihat halangan atau kegagalan , mereka melihat kemungkinan dan harapan. Kepemimpinan karismatik biasanya memiliki visi masa depan yang kuat , yang hampir berupa obsesi, dan mereka dapat memotivasi orang lain untuk mewujudkannya. Para pemimpin ini berpengaruh emosional bagi bawahan mereka karena mereka sangat percaya dengan visinya dan dapat mengomunikasikannya kepada orang lain hingga seolah – olah visi itu nyata, pribadi dan makna. Dampak karismatik biasanya muncul setelah : o Menyatakan visi mulia yang dirasakan oleh semua pegawai o Menampilkan kemampuan memahami dan beremmpati terhadap pengikut o Memberdayakan dan memercayai bawahan untuk mencapai hasil Pemimpin karismatik cenderung sulit ditebak karena mereka menciptakan atmosfer perubahan, dan mereka dapat terobsesi dengan ide-ide visioner yang menggairahkan, menstimulasi, dan mendorong orang lain untuk bekerja keras. 16.7.2 Kepemimpinan transformasional versus kepemimpinan transaksional
Pemimpinan transformasional mirip pemimpin karismatik, namun mereka dibedakan oleh kemampuan istimewa mereka untuk memunculkan inovasi dan perubahan dengan mengakui kebutuhan dan kepentingan pengikut mereka, membantu mereka memandang masalah lama dengan cara baru, dan mendorong mereka untuk mempertanyakan status quo. Pemimpin transaksional memperjelas peran dan persyaratan tugas bawahan, memelapori stryktur, membrikan imbalan yang sesuai, dan mencoba memahami dan memenuhi kebutuhan social bawahan. Pemimpin transformasional mampu memimpin perubahan misi, strategi, struktur, dan budaya di organisasi, di samping mendorong inovasi di bidang produk dan teknologi. 16.8 KEPENGIKUTAN Gaya Kepengikutan : 1.
Pengikut terasing adalah seseorang yang mandiri dan berfikir kritis dan mandiri namun pasif
2.
Konformis adalah yang berpartisipatif aktif dalam hubungan dengan atasannya, namun tidak menggunakan keahlian berpikir kritis.
3.
Orang bertahan pragmatis memiliki semua sifat, tergantung gaya yang mana yang cocok disetiap situasi
4.
Pengikut pasif tidak menunjukkan berpikir kritis dan mandiri maupun partisipasi aktif
5.
Pengikut efektif adalah pemikir kritis dan mandiri sekaligus aktif di organisasi
16.9 KEKUASAAN DAN PENGARUH Kekuasaan adalah potensi untuk memengaruhi peerilaku orang lain. Kadang-kadang istilah kekuasaan dan pengaruh digunakan bergantian, namunada perbedaan antara keduannya. Pada dasarnya Pengaruh adalah dampak tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, keyakinan, atau perilaku orang lain. 16.9.1 Kekuasaan Posisi a. Kekuasaan sah adalah kekuasaan yang muncul dari posisi manajemen formal di organisasi dan kewenangan yang diberikan kepadanya.
b. Kekuasaan imbalan adalah kekuasaan yang berasal dari kewenangan unntuk memberikan imbalan kepada orang lain. c. Kekuasaan Hukuman adalah kewenangan untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman. 16.9.2 Kekuasaan Pribadi a. Kekuasaan ahli adalah kekuasan yang berasal dari pengetahuan atau keahlian khusus seseorang tentang tugas yang sedang dikerjakan ntersebut. b. Kekuasaan rujukan adalah kekuasaan yang berasal dari karateristik pribadi seseorang yang membuat orang lain memihak, menghormati, dan mengagumi hingga menirunya. 16.9.3 Sumber kekuasaan lain : 1. Upaya pribadi : orang yang menunjukan inisiatif, bekerja melebihi yang diharapkan dari mereka, mengerjakan proyek yang tidak disukai namun penting, serta menunjukan minat belajar tentang organisasi dan bisnis sering memperoleh kekuasaan. 2. Jejaring Hubungan : orang yang berkecimpung di jejaring hubungan memiliki kekuasaan yang lebih besar 3. Informasi : sumber daya bisnis utama dan orang yang memiliki akses terhadap informasi dan mengendalikan bagaimana dan untuk siapa informasi didistribusikan biasanya kuat. 4. Taktik pengaruh interpersonal: 1. Gunakan persuasi yang rasional 2. Buat orang lain menyukai anda 3. Andalkan aturan timbal balik 4. Bangun aliansi 5. Minta apa yang anda inginkan 6. Manfaatkan kewenangan yang lebih tinggi 7. Berikan imbalan atas perilaku yang anda inginkan
16.10
KEPEMIMPINAN SEBAGAI PELAYANAN
16.10.1 Kepemimpinan Abdi Pemimpin abdi adalah pemimpin yang bekerja untuk memenuhi tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan mewujudkan tujuan atau misi lebih besar dari organisasi mereka. Konsep kepemimpinan abdi yang digagas pertama kali oleh Robert Greenleaf di tahun 1970 ini kembali menerima sorotan selama beberapa tahun belakanan dengan banyaknya perusahaan yang bangkit dari skandal etika dan bersaing untuk menarik dan mempertahankan bakat-bakat terbaik. Pemimpin abdi melampoi kepentingan diri mereka sendiri untuk melayani orang lain dari organisasi. Mereka bekerja pada dua tingkat : untuk pemenuhan tujuan dan kebutuhan bawahan mereka, dan perwujudan tujuan atau misi lebih besar dari organisassi mereka. Pemimpin abdi banyak bekerja di organisasi nonprofit karena memberikan cara alamiah bagi mereka menerapkan dorongan kepemimpinan dan keahlian untuk melayani orang lain. 16.10.2 Kepemimpinan Moral Kepemimpinan moral melakukan hal yang benar. Ini berarti memperlihatkan perilaku adil, jujur, baik, dan patut dalam melaksanakan kepemimpinan. Jelas bahwa kepemimpinan moral memerlukan keberanian, yaitu kemampuan untuk menghadapi rasa takut dan bertindak menurut nilai-nilai dan nurani. Kepemimpinan moral terkait dengan membedakan yang benar dari yang salah dan memilih melakukan hal yang benar dalam melaksanakan kepemimpinan.