Kelompok 7

  • Uploaded by: Ade Komala Sri Bulan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 7 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,180
  • Pages: 18
KELOMPOK 7

*

* Pengertian Colostomi

Kolostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006). Kolostomi adalah Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991). Kolostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).

Jenis Kolostomi berdasarkan sifat kolostomi

1. Kolostomi temporer/ sementara

Pembuatan kolostomi biasanya untuk tujuan dekompresi kolon atau untuk mengalirkan feses sementara dan kemudian kolon akan dikembalikan seperti semula dan abdomen ditutup kembali. 2. Kolostomi Permanen Pembuatan kolostomi permanen biasanya dilakukan apabila pasien sudah tidak memungkinkan untuk defekasi secara normal karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid atau rectum sehingga tidak memungkinkan feses melalui anus

* * 1. Single barreled stoma Yaitu dibuat dari bagian proksimal usus. Segmen distal dapat dibuang atau ditutup. * 2. Double barreled Biasanya meliputi kolon transversum. Kedua ujung kolon yang direksesi dikeluarkan melalui dinding abdominal mengakibatkan dua stoma.Stoma distal hanya mengalirkan mukus dan stoma proksimal mengalirkan feses * 3. Kolostomi lop-lop Yaitu kolon transversum dikeluarkan melalui dinding abdomen dan diikat ditempat dengan glass rod.Kemudian 5-10 hari usus membentuk adesi pada dinding abdomen, lubang dibuat dipermukaan terpajan dari usus dengan menggunakan pemotong.

etiologi Penyebab pasti masih belum diketahui, tetapi beberapa kondisi yang dikenal sebagai sindrom poliposis adenomatosa memiliki predisposisi lebih besar menjadi resiko kanker kolon (dragovich, 2009). Sebagian besar kanker kolon muncul dari polip adenomatosa yang menutupi dinding sebelah dalam usus besar. seiring waktu, pertumbuhan abnormal ini memperbesar dan akhirnya berkembang menjadi adenokarsinoma. Dalam kondisi ini, banyak adenomatosa mengembangkan polip dikolon, yang pada akhirnya menyebabkan kanker usus besar. kanker biasanya terjadi sebelum usia 40 tahun. sindrom adenomatosa poliposis cenderung berjalan dalam keluarga.

*

1. 2.

olitis useratif atau penyakit chron (blik, 2000)

3.

obesistas telah diidentifikasi sebagai faktor resiko kanker usus besar

4.

merokok telah jelas dikaitkan dengan resiko yang lebih tinggi untuk kanker usus besar.

kanker payudara, kanker rahim atau ovarium sekarang atau di masa lalu.

* Loop Colostomy Biasanya dilakukan dalam kondisi kedaruratan medis yang nantinya kolostomi tersebut akan ditutup. Jenis kolostomi ini biasanya mempunyai stoma yang berukuran besar, dibentuk di kolon transversal, dan bersifat sementara.

*

* End Colostomy Terdiri dari satu stoma, yang dibentuk dari ujung proksimal usus dengan bagian distal saluran GI dapat dibuang atau dijahit tertutup (disebut Kantong Hartman) dan dibiarkan didalam rongga abdomen, end colostomy merupakan hasil terapi bedah pada kanker kolorektal.

* Double-Barrel Colostomy Terdiri dari dua stoma yang berbeda yaitu stoma proksimal yang berfungsi dan stoma distal yang tidak berfungsi.

* Manifestasi klinis tergantung pada lkasi tumor.Individu yang mengalami melena, diare, dan konstipasi; ini adalah manifestasi paling sering dari lesi kiri.Tumor sisi kanan menyebabkan kelemahan, malaise, dan penurunan berat badan.Nyeri jarang terjadi, dan juga dapat sebagai akibat dari kontraksi usus yang berhubungan dengan obstruksi kolon parsial atau keterlibatan saraf.Obstruksi usus mungkin tanda pertama dari penyakit.Metastasis sangat dapat diperkirakan, dengan invasi saluran limfatik, peritoneum, dan saluran vena yang membuat penyebaran. Kanker kolon menimbulkan berbagai antigen tumor, antigen karsinoembrionik (CEA) yang paling baik diketahui. Kadar "normal" dari CEA kurang dari 2,5 ng/mL, tetapi kadar ini dapat meningkat pada penyakit inflamasi non-malignan, khususnya pada saluran gastrointestinal.

* Proses Perjalanan Penyakit Klien yang mengalami kelainan pada usus seperti: obstruksi usus, kanker kolon,kolitis ulceratif, penyakit Divertikuler akan dilakukan pembedahan yang disebut dengan kolostomi yaitu lubang dibuat dari segmen kolon ( asecenden, tranversum dan sigmoid ). Lubang tersebut ada yang bersifat sementara dan permanen.Kolostomi asenden dan transversum bersifat sementara, sedangkan kolostomi sigmoid bersifat permanen. Kolostomi yang bersifat sementara akan dilakukan penutupan.

*

*Komplikasi 1.

Prolaps

2.

Iritasi Kulit

3.

Diare

4.

Stenosis Stoma

5.

Eviserasi

6.

Obstruksi/ penyumbatan

7.

Infeksi

8.

Retraksi stoma/ mengkerut

9.

Perdarahan stoma

10.

Hernia Paracolostomy

11.

lnfeksi luka operasi

12.

Retraksi

13.

Sepsis dan kematian

INDIKASI Indikasi kolostomi yang permanen yaitu pada penyakit usus yang ganas seperti carcinoma pada usus dan kondisi infeksi tertentu pada kolon : * Trauma kolon dan sigmoid * Diversi pada anus malformasi * Diversi pada penyakit Hirschprung * Diversi untuk kelainan lainpada rekto sigmoid anal kanal KONTRA INDIKASI * Keadaan umum tidak memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi

*

* Pengkajian

* a. Keadaan stoma : * - Warna stoma (normal warna kemerahan). * - Tanda-tanda perdarahan (perdarahan luka operasi). * - Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese). * - Posisi stoma. * b. Apakah ada perubahan eliminasi tinja : * - Konsistensi, bau, warna feces. * - Apakah ada konstipasi / diare ? * - Apakah feces tertampung dengan baik ? * - Apakah pasien/ keluarga dapat mengurus feces sendiri ? * c. Apakah ada gangguan rasa nyeri : * - Keluhan nyeri ada/ tidak. * - Hal-hal yang menyebabkan nyeri. * - Kualitas nyeri. * - Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang). * - Apakah pasien gelisah atau tidak.

d Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi - Tidur nyenyak/ tidak. - Apakah stoma mengganggu tidur/tidak. - Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur. - Adakah faktor psikologis mempersulit tidur ? e. Bagaimana konsep diri pasien ? - Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri, harga diri, ideal diri, gambaran diri, & peran. f. Apakah ada gangguan nutrisi : - Bagaimana nafsu makan klien. - BB normal atau tidak. - Bagaimana kebiasaan makan pasien. - Makanan yang menyebabkan diare. - Makanan yang menyebabkan konstipasi. g. Apakah pasien seorang yang terbuka ? - Maukah pasien mengungkapkan masalahnya. - Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan setelah tahu bagian tubuhnya diangkat.

* Diagnosa keperawatan * Pasien yang telah dilakukan colostomy adalah sebagai berikut : * Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit * Gangguan citra tubuh * Nyeri (akut) * Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan * Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh * Risiko tinggi terhadap disfungsi seksual * Gangguan pola tidur * Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare * Kurang pengetahuan * Risiko terhadap infeksi

*Perencanaan

* Pada tahap ini diawali dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan yang dibuat dengan

mengambil acuan pada rencana asuhan keperawatan, Doenges yaitu sebagai berikut : * Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit b/d iritasi kimiawi dari cairan yang keluar pada kulit yang terkena * Gangguan citra tubuh b/d biofisikal : adanya stoma; kehilangan kontrol usus eliminasi dan psikososial : gangguan struktur tubuh d/d adanya kantong stoma didaerah abdomen. * Nyeri (akut) b/d trauma jaringan dan spasme otot sekunder terhadap pembedahan * Risiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d gangguan absorpsi cairan misal: kehilangan fungsi kolon * Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan masukan secara medic * Gangguan pola tidur b/d factor internal : stress psikologis, takut kebocoran kantong / cedera stoma d /d sering mengganti kantong stoma, takut kebocoran kantong * Risiko tinggi terhadap konstipasi / diare b/d penempatan ostomi pada kolon sigmoid atau desenden * Risiko tinggi terhadap disfungsi seksual b/d perubahan struktur / fungsi tubuh; reseksi radikal/ prosedur pengobatan, kerentanan / masalah fisiologis tentang respons dari orang terdekat * Kurang pengetahuan b/d kurang pemajanan; kesalahan interpretasi informasi; kurang mengingat * Risiko terhadap infeksi b/d sisi masuknya organisme sekunder terhadap pembedahan

Related Documents

Kelompok 7 Kelompok 12
June 2020 53
Kelompok 7
May 2020 40
Soal Kelompok 7.docx
June 2020 20
Katarak ( Kelompok 7 )
June 2020 15
Elmes Kelompok 7.docx
May 2020 19

More Documents from "ainun rifah"