MAKALAH PROFESI PENDIDIKAN Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan
Dosen pengampu : Dr. Nurlaila, S.Pd., M.Pd
Oleh :Kelompok 6 Hermawan Telaumbanua Nopa Budiah Dinda Andriany Hasibuan
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2018
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya tugas makalah dapat terselesaikan tepat waktu. Hasil makalah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Pendidikan. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca sekalian. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Medan, 19 Maret 2019
Penulis
i|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Pembatasan Masalah ........................................................................... 1 C. Rumusan Masalah ............................................................................... 1 D. Tujuan Penulisan ................................................................................. 1 E. Sistematika Penulisan .......................................................................... 2 F. Manfaat Penulisan ............................................................................... 2 G. Metode Pengumpulan Data ................................................................. 2 BAB II : PEMBAHASAN A. Hubungan Antara Administrasi dan Manajemen ................................ 3 B. Fungsi Manajemen Pendidikan ........................................................... 3 BAB III : PENUTUP A. Kesimpulan......................................................................................... 11 B. Saran ................................................................................................... 11
ii | P a g e
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep pembelajaran dan pengertian administrasi telah dikenal sejak lama dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dari administrasi. Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan datang. Dan sering kali fungsi dari administrasi dan manajemen disamakan. Padahal dari pengertiannya saja sudah berbeda, apalagi fungsi keduanya, pasti berbeda. Oleh karena itu, makalah ini akan mengupas tuntas tentang fungsi administrasi dan manajemen. B. Pembatasan Masalah Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka pemakalah dapat memberikan batasan - batasan pada: 1. Hubungan antara administrasidan manajemen secara umum. 2. Fungsi administrasi pendidikan. 3. Fungsi manajemen pendidikan. C. Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah : 1. Apa hubungan antara administrasi dan manajemen? 2. Apa gunanya adminsitrasi dalam dunia pendidikan? 3. Apa fungsi dari manajemen dalam pendidikan? D. Tujuan penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1|Page
1. Menguraikan hubungan antara administrasi dan pendidikan. 2. Menjelaskan fungsi administrasi dan manajemen dalam dunia pendidikan. E. Sistematika Penulisan Makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu Bab I berupa pendahuluan, Bab II merupakan bagian isi dan Bab III berupa penutup. Bab I bagian yang berisi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, sistematik pemasalahan dan metode pernulisan. Bab II bagian yang berisi landasan teori yang meliputi hubungan antara administrasi dan manajemen, fungsi administrasi, dan fungsi manajemen dalam pendidikan. Bab III bagian yang memuat kesimpulan dan saran-saran. F. Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mata kuliah administrasi pendidikan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan penerapan administrasi pendidikan di dalam persekolahan. G. Metode Pengumpulan Data Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang fungsi administrasi dan fungsi manajemen. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.
2|Page
BAB II PEMBAHASAN A. Hubungan antara administrasi dan manajemen Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang - orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Keterkaitan di atas dapat dianalogikan meski tidak seluruhnya tepat seandainya pembaca akan membeli buah rambutan. Pertama kali yang terlihat adalah kulit luar yang berwarna hijau atau merah. Jika kulitnya dikupas maka didapati daging rambutan yang berwarna putih kalau dagingnya sudah dimakan maka akan terlihat intinya yang disebut biji rambutan. Demikian pula manajemen, maka yang pertama disoroti adalah kulit luarnya yaitu “Admmistnisi” Kedua dagingnya yaitu “manajemen” selanjutnya adalah bijinya yaitu “kepemimpinan”. B. Fungsi manajemen pendidikan Manjemen pendidikan merupakan suatu proses. Pengertian proses mengacu kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan sasaran (tujuan sampai akhirnya sasaran tercapainya tujuan. Fungsi, artinya kegiuatan atau tugas - tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan. 1.
William H. nerman dengan mengklasifikasikan fungsi manjemen atas lima kegiatan dengan akronim POASCO, yakni : 1) Planning (perencanaan) 2) Organzing (pengorganisasian
3|Page
3) Assembling resource (pengumpulan sumber 4) Survesing (Pengendalian) 5) Controlling (pengawasan) 2.
Dalton E. Mc. Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronim POCO
yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Controlling 3.
H. Koontz & O, Donnell, mengklasifikasikannya atas lima p[roses dengan akronim PODICO, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Staffing 4) Directing 5) Controling
4.
Luther gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB,
yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Staffing 4) Drecting 5) Coordinating 6) Reporting 7) Budgeting 5.
George R. Teery, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POAC, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Actuating 4) Controling
4|Page
6.
Robbins dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POCL, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Leading 4) Controling Dari klasifikasi fungsi - fungsi manajemen di atas, tampak bahwa di antara para
ahli ada kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Seluruh ahli sependapat bahwa fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi, yang tidak disinggung ahli lain, yang akan berjalan dengan baik jika disertai dengan usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran. Masing masing fungsi manjemen yang dikemukakan di atas, akan dipaparkan pada bagian berikut dengan mengacu pada pengklasifikasian dari Luther Gulick (POSDCORB).
1) Perencanaan Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal. Tahap tahap perencanaan : a. Perumusan tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan harus merumuskan tujuan yang hendak di capai di masa yang akan datang. b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir terarah dan terkontrol. c. Perumusan prosedur, yakni menentukan batas-batas dari masing - masing komponen (sumberdaya).
5|Page
d. Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu. e. Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap A s/d D dirumuskan dengan baik. Persyaratan yang dimaksud terdiri dari : a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas. b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk. c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan. d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku. e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan. f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya sumber daya tersebut di masa - masa aktivitas sedang berlangsung. g. Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan. 2) Pengorganisasian Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orangorang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan. Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terahadap sekolahsekolah pada penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan, yaitu alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah. 3) Penyusunan pegawai (staffing) Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari
6|Page
funghsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia. 4) Pengarahan (directing) Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yantg telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing - masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya.
5) Koordinasi (coordinating) Pengkoordinasi merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang - orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam
7|Page
suatu organisasi , termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti : 1) Melaksanakan penjelasan singkat 2) Mengadapat rapat kerja 3) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan. 6) Pencatatan dan Pelajaran (recording and reporting) Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan hingga pengawasan, bahkan pemberian umpan bvalik tidak memiliki arti jika tidak direkam secara baik melalui pencatatan-pencatatan yang benar dan tepat. Semua proses dan atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam organisasi formal, sperti lembaga pendidikan, pada umumnya selalu dipertanggung jawabkan. Pertanggung jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung dengan data-data tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi tersebut, data - data tersebut dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan pengdokumentasian yang baik. Fungsi ini memegang peranan penting dalam memberhasilkan kegiatan manjemen pendidiklan., fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien. 7) Pengawasan (controlling) Proses
pengawasan
mencatat
perkembangan
ke
arah
tujuan
dan
memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencana, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Penampilan mengindikasikan bahwa secara langsung berhubungan dengan strategi sekolah (seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat, dan seterusnya. Mungkin biasa menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif. Pengawasan strategisekolah sering disebut “pengawasan strategi”. Sebab fokusnya pada kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai 8|Page
tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah lebih bermutu. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan dilihat dari praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas, tetapi lebih dititik beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misi pendidikan. Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud. Prinsip - prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut Massie (1973:89) yaitu : 1) Tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan 2) Pengawasan harus menjadi umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan 3) Harus fleksibel dan responsive terhadap perubahan perubahan kondisi dan lingkungan 4) Cocok dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka 5) Merupakan control diri sendiri 6) Bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja, dan 7) Memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personl pendidiklan. Sejalan dengan prinsip - prinsip tersebut Oteng Sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal yaitu : 1) Mengukur perbuatan atau kinerja 2) Membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan - perbedaan jika ada dan 3) Memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan. Pengawasan manajemen sekolah adalah usaha sistematis menetapkan standar prestasi (performance standard) dengan perencanaan sasarannya guna mendesain system informasi umapn balik. Membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan apakah ada
9|Page
penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua sumber sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Pengawasan dan pengendalian sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran dalam penyelanggaraan sekolah yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi sekolah dan banyak metode pengendalian yang mencakup anggaran
belanja
(budget), perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan lainnya agar pelaksanaan operasi sekolah dapat berhasil dengan baik. Kualitas layanan belajar akan diawasi melalui metode pengawasan kualitas menurut ilmu statistic dan ilmu pendidikan dalam pengukuran kemajuan belajar dan kinerja sekolah secara keseluruhan. Kegiatan monitoring dan pengawasan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor, supervisor dan petugas sekolah lainnya dalam instituasi sekolah.
10 | P a g e
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Administrasi memiliki fungsi perencanan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian yan masing - masing memiliki peran penting dalam menjalankan program administrasi tersebut. 2. Fungsi dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan pengorganisasian. B. Saran Mempelajari fungsi administrasi dalam kehidupan kita sehari - hari adalah harus, tak mesti sebagai bahan pelajaran tapi hal ini sering ditemui. Pendidikan sekarang pun harus searah dengan fungsi administrasi dalam praktek pengajarannya, bukan administrasi yang berbelit-belit dan akhirnya sulit diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar.
11 | P a g e