Kelompok 4 Antropologi - Copy.docx

  • Uploaded by: Rizky Mulyadi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 4 Antropologi - Copy.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,266
  • Pages: 11
MAKALAH PENGANTAR ANTROPOLOGI (Masyarakat)

Dosen Pembimbing : Nova Elsyra, S.Sos., MA Disusun oleh : Leo SaputraM. 161006963201004 Agung Trianza 161006963201013 Rizky Mulyadi 161006963201023 Febriyono Cahyo S 161006963201033 Danu Eko Wardana 161006963201043

Tahun Ajaran 2016/2017 STIA Setih Setio, Muara Bungo

KATA PENGANTAR

Bismilahirahmanirahim. Puji dan syukur kita panjatkan kekhadirat Allah Swt yang telah memberikan taufik dan hidayahNya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, tabiuttabiin, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selau umatnya. Amin. Seiring dengan berakhirnya penyusunan makalah ini, sepantasnyalah penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah turut membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu peyusun berharap adanya kritik dan saran yang membangun. Penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun maupun pembaca dan mudah-mudahan makalah ini dijadikan ibadah di sisi Allah Swt. Amin.

Muara Bungo, September 2016 Kelompok 4

i

DAFTAR ISI Kata Pengatar .................................................................................................................................. i Daftar Isi ........................................................................................................................................ ii BAB I : Pendahuluan .......................................................................................................................1 A. Latar Belakang ........................................................................................................................1 B. Tujuan ......................................................................................................................................1 C. Permasalahan ...........................................................................................................................1 BAB II : Pembahasan.......................................................................................................................2 A. Kehidupan berkelompok dan definisi msyarakat ....................................................................2 1. Kehidupan berkelompok dalam alam binatang ...................................................................2 2. Kehidupan berkelompok makhluk manusia .........................................................................3 B. Berbagai wujud Kelompok Manusia .......................................................................................4 C. Unsur-unsur Masyarakat..........................................................................................................4 1. Masyarakat ..........................................................................................................................4 2. Kategori Sosial .....................................................................................................................5 3. Golongan Sosial....................................................................................................................5 4. Kelompok dan Perkumpulan ................................................................................................5 D. Integrasi Masyarakat ...............................................................................................................6 E. Pranata Sosial ...........................................................................................................................6 BAB III : Penutup ............................................................................................................................7 A. Kesimpulan ..............................................................................................................................7 B. Saran ........................................................................................................................................7 Daftar Pustaka ..................................................................................................................................7

ii

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Setiap makhluk hidup pasti saling membutuhkan makluk hidup lainnya. Tidak hanya manusia, hewan pun juga demikian. Manusia adalah makhluk sosial, yang mana setiap manusia satu dengan manusia lainnya saling membutuhkan. Contoh interaksi antar sesama manusia adalah di lingkungan bermasyarakat. Masyarakat secara umum berarti sekumpulan manusia yang saling bergaul atau saling berinteraksi. Makalah ini akan membahas kehidupan berkelompok makhluk hidup terutama manusia dalam lingkungan bermasyarakat. Kami juga menyertakan beberapa alasan mengapa setiap makhluk hidup harus berkelompok. Secara umum kehidupan berkelompok tidak hanya terjadi pada manusia saja, melainkan juga terjadi pada binatang berkelompok (Animal Behavior). Dalam hal ini secara tidak langsung makhluk hidup tersebut sudah dikatakan dalam suasana bermasyarakat. Kehidupan bermasyarakat bukan hanya melipu saling membantu atau saling melindungi, tetapi kehidupan bermasyarakat juga mengenai betapa pentingnya bagi makhluk hidup untuk selalu berinteraksi dan saling mengenali. Di belahan dunia atau kehidupan manapun, keidupan bermasyarakat pasti setiap makhluk yang terlibat didalamnya akan merasakan betapa pentingnya kita untuk selalu berpikir terhindar dari kehidupan yang memikirkan kepentingan pribadi dibandingkan kepentingan kelompok. Makalah ini akan membahahas bentuk kehidupan berkelompok dalam alam binatang dan kehidupan berkelompok makhluk manusia, wujud dari kelompok manusia, unsur-unsur masyarakat, Integrasi dalam masyarakat dan pranata sosial dalam masyarakat.

B. 1. 2. 3. 4. 5.

Tujuan Mendeskripsikan bentuk kehidupan berkelompok dan definisi masyarakat. Menjelaskan berbagai wujud kelompok manusia. Membedakan unsur-unsur masyarakat. Menjelaskan integrasi masyarakat. Menjelaskan pranata sosial masyarakat.

C. 1. 2. 3. 4. 5.

Permasalahan Apa itu kehidupan berkelompok dan definisi dari masyarakat? Bagaimana wujud dari kelompok manusia? Apa saja unsur-unsur masyarakat? Apa saja unsur yanag meliputi dalam integrasi msyarakat? Apa yang dimaksud dengan pranata sosial?

1

BAB II PEMBAHASAN A. Kehidupan Berkelompok dan Definisi Masyarakat 1.

Kehidupan berkelompok dalam alam binatang Bukan hanya makhluk manusia saja,melainkan juga banyak jenis makhluk lain yang hidup bersama individu-individu sejenisnya dalam sebuah kelompok. Dari ilmu mikrobiologi,misalnya,kita mengetahui bahwa banyak jenis protozoa hidup bersama makhluk sel sejenis dalam suatu kelompok sebanyak ribuan sel yang masing-masing tetap merupakan individu sendiri-sendiri.dalam kelompok protozoa misalnya jenis hydractinia itu,ada suatu pembagian kerja yang nyata antara subkelompok ada subkelompok yang terdiri dari ratusan sel yang fungsinya mencari makan bagi seluruh kelompok; ada subkelompok lain yang fungsinya memproduksi jenis dengan cara membela diri; ada subkelompok yang fungsinya meneliti keadaan lingkungan dengan kemampuannya membedakan suhu yang terlampau tinggi atau terlampau rendah, untuk mendeteksi adanya bahan yang dimakan, adanya lingkungan yang cocok untuk memproduksi dan lain-lain. Selain makhluk sel dan serangga juga banyak jenis binatang yang lebih tinggi, seperti ikan, burung, serigala, banteng, dan makhluk-makhluk primata, hidup sebagai kesatuan kelompok Ciri khas kehidupan berkelompok : 1. pembagian kerja yang tetap antara berbagai macam subkesatuan atau golongan individu dalam kelompok untuk melaksanakan berbagai macam fungsi hidup; 2. ketergantungan invidu terhadap individu lain dalam kelompok sebagai akibat dari pembagian kerja tadi; 3. kerja sama antarindividu yang disebabkan karena sifat ketergantungan tadi; 4. komunikasi antar ndividu yang diperlukan guna melaksanakan kerja sama tadi; dan 5. deskrminasi yang diadakan antara individu-individu warga kelompok dan individuindividu dari luarnya. Mengenai asas-asas pergaulan antara makhluk dalam kehidupan alamiah itu, beberapa ahli filsafat seperti H.spencer pernah menyatakan bahwa asas egoisme atau asas” mendahulukan kepentingan diri sendiri diatas kepentingan lain. Sebaliknya, ada beberapa ahli filsafat lain yang menunjukan bahwa lawan asas egoisme, yaitu asas altruisme atau asas “hidup berbakti untuk kepentingan lain”, juga dapat membuat jenis makhluk itu menjadi sedemikian kuatnya sehingga dapat bertahan dalam proses seleksi alam yang kejam. Justru karena altruisme yang kuat, maka jenis makhluk berkelompok itu mampu mengembangkan suatu hubungan saling tolong-

2

menolong dan kerja sama yang serasi sehingga sebagai kelompok mereka menjadi begitu kuat dapat bertahan hidup dalam alam yang kejam. 2.

Kehidupan berkelompok makhluk manusia Manusia adalah jenis makhluk yang juga hidup dalam kelompok dengan demikian, maka pengetahuan mengenai asas-asas hidup berkelompok yang sebenarnya telah dapat kita pelajari pada berbagai jenis protozoa,serangga, dan binatang berkelompok tersebut, juga penting untuk mencapai pengertian mengenai kehidupan berkelompok makhluk manusia. Walaupun demikian masih ada suatu asasi yang sangat mendasar antara kehidupan kelompok binatang dan kehidupan kelompok manusia. Sistem pembagian kerja, aktivitas kerja sama, dan berkomunikasi dalam kehidupan kelompok bersifat naluri. Naluri merupakan suatu kemampuan yang telah terencana oleh alam dan terkandung dalam gen jenis binatang yang tersangkutan. Sedangkan sistem pembagian kerja, aktivitas kerja sama, dan berkomunikasi dalam kehidupan kelompok manusia tidak bersiafat naluri. Hal ini disebabkan karena lepas dari pengaruh ciri-ciri ras, baik kaukasoid,mongoloid,negroid atau lainnya Apabila ditemukan suatu tingkah laku yang efektif dalam menanggulangi suatu masalah hidup maka tingkah laku itu tentu diulanginya setiap kali masalah serupa timbul. Kemudian orang mengomunikasikan pola tingkah laku baru tadi kepada individu-individu lain dalam kelompok dan terutama kepada keturunannya sehingga pola itu menjadi mantap dan menjadi suatu adat yang dilaksanakan oleh sebagian besar warga kelompok itu. Dengan demikian, banyak dari pola tingkah laku manusia yang telah menjadi adat-istiadat itu dijadiakan milik dirinya dengan belajar. Kelakuan binatang berkelompok (animal behavior) yang berakar dalam naluri, pada manusia menjadi tingkah laku yang dijadiakan milik diri dengan belajar (learned action). Agar ada suatu pembedaan yang tajam antara kelakuan binatang dan tingkah laku manusia dalam kehidupan berkelompok, sebaiknya diadakan pembedaan istilah juga. Kelakuan binatang dan kelakuan manusia yang prosesnya telah direncanakan dalam gennya dan merupakan milik dirinya tanpa belajar, seperti refleks,kelakuan naluri, dan merupakan milik dirinya tanpa belajar, kita sebut kelakuan (behavior). Sebaliknya, perilaku manusia yang prosesnya tidak terencana dalam gennya, tetapi yang harus dijadikan milik dirinya dengan belajar, kita sebut tindakan atau tingkah laku ( action). Oleh karena pola-pola tindakan laku manusia adalah hasil belajar. Proses perubahan yang berbeda-beda menyebabkan timbulnya ragam kesatuan hidup manusia yang berada di muka bumi ini. Apabila sejenis serangga lebah tetap sama pola kelakuan dan cara hidupnya dimana pun ia berada, tidaklah demikian halnya pola tingkah laku dan hidup manusia dia asia,afrika,amerika utara,amerika latin atau eropa.

3

B. Berbagai wujud Kelompok Manusia. Manusia di muka bumi saat ini berjumlah lebih dari tiga miliar dan seluruh makhluk jenis homo sapiens itu menampakkan suatu keragaman yang disebabkan karena ciri-ciri ras kaukasoid, mongoloid, negroid, dan beberapa ciri lain yang berbeda-beda. Namun seperti yang telah tersebut tadi, Beragam ciri ras itu tidak menyebabkan timbulnya beragam pola tingkah laku manusia. Orang indonesia -misalnya, yang memiliki ciri-ciri ras mongoloid-melayu (orang indonesia pribumi) tidak begitu berbeda dalam hal adat tingkah lakunya jika dibandingkan dengan orang indonesia yang mempunyai ciri ras mongoloid cina selatan (orang indonesia keturunan asing). Serupa itu juga ada orang amerika yang mempunyai ciri-ciri ras negroid. Dalam hal adat tingkah laku, mereka tidak banyak berbeda karena kedua-duanya berbicara bahasa inggris dan gaya hidup orang amerika. Ragam tingkah laku manusia memang bukan disebabkan karena ciri-ciri ras, melainkan karena kelompok-kelompok tempat manusia itu bergaul dan berinteraksi, pada zaman sekarang ini wujud tersebut adalah kelompok-kelompok yang besar terdiri dari banyak manusia, tersebar di muka bumi sebagai kesatuan-kesatuan manusia yang erat, dan di sebut negara-negara nasional. Beragam kesatuan hidup manusia dalam suatu kesatuan negara nasional mempunyai wujud yang lain, beragam wujud ini bukan disebabkan karena adanya perbedaan suku-suku bangsa, melainkan karean secara horizontal ada perbedaan lapisan sosial. Suatu negara dengan beragam suku bangsa, seprti Indonesia terdapat lapisan sosial yang berlaku untuk seluruh negara. Selain itu, juga terdapat sistem-sistem pelapisan sosial yang hanya berlaku untuk setiap suku bangsa dalam negara. Pelapisan sosial di Bali yang berwujud kasta Brahmana, Satriya, Waisya, dan Sudra, tidak berlaku misalnya dalam adat istiadat Sunda, Aceh, Timor dan lainnya. C. Unsur-unsur Masyarakat 1). Masyarakat Dalam bahasa inggris dipaka i istilah society yang berasal dari kata latin socius, berarti ‘kawan’. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata arab syaraka yang berarti ‘ikut serta, berpatisipasi’. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang paling ‘bergaul’ atau dengan istilah ilmiah, saling ‘berinteraksi’. Negara modern misalnya, merupakan Suatu kesatuan manusia Berbagai macam prasarana, yang memungkinkan para berinteraksi secara intensif, dan dengan frekuensi yang tinggi. Suatu negara modern mempunyai suatu jaringan komunikasi berupa jaringan jalan raya, jaringan jalan kereta api, jaringan perhubungan udara,jaringan telekomunikasi,sistem radio dan tv, berbagai macam surat kabar di tingkat nasional, suatu sistem upacara pada hari-hari raya nasional dan sebagainya. Negara deengan wilayah geografis yang lebih kecil berpontensi untuk berinteraksi secara intensif dari pada negara dengan wilayah goegrafis yang sangat luas. Tambah pula bila negara tersebut berupa kepulauan, seperti halnya negara kita.

4

2). Kategori sosial Kategori sosial adalah “Kesatuan manusia yang terwujudkan karena adanya suatu ciri atau suatu kompleks ciri-ciri obyektif yang dapat dikenakan kepada manusia-manusia itu “. (Koentjaraningrat : 2009 : Hal 120). Penilaian secara objektif ini lah yang membuat orang lain . Maka dari itu berarti kategori sosial terbentuk karena adanya penilaian dari orang lain mengenai ciri yang dikenakan manusia. 3). Golongan sosial Pembeda antara kategori dengan golongan adalah jika golongan sosial ini memang memiliki kesadaran identitas yang tumbuh dan menjadi bentuk respon atau reaksi terhadap sesuatu. Dibuat oleh orang yang bersangkutan serta dihadapkan oleh struktur sosial namun hirarkinya tidak sejelas kategori. 4). Kelompok dan perkumpulan Suatu kelompok atau group juga merupakan suatu masyarakat karena memenuhi syaratsyaratnya, dengan adanya sistem interaksi antara para anggota, dengan adanya adat-istiadat serta sistem norma yang mengatur interaksi itu, dengan adanya kontinuitas, serta dengan adanya rasa identitas yang mempersatukan semua anggota tadi. Menurut C.H Cooley yang membedakan dua aspek hubungan antara kelompok yaituprimary group dan secondary group Menurut Tonnies yang membedakan dua masyarakat yaitu Gemeinschaft dan Gesellschaf. Tabel perbedaan antara kelompok dengan perkumpulan (Koentjaraningrat : 2009: Hal 128): Kelompok

Perkumpulan

Primary Group

Association

Gemeinschaft

Gesellschaft

Solidarite mechanique

Solidariteorganique

Hubungan Familistic

Hubungan contractual

Dasar organisasi adat

Dasar organisasi buatan

Pimpinan berdasarkan kewibawaan dan karisma

Pimpinan berdasarkan wewenang dan hukum

Hubungan perorangan

Hubungan anonim&berazasguna

berazas

Dalam hal mengenalisis proses interaksi antara individu –individu lain . masyarakat, kita harus membedakan dual hal, yaitu;

5

1. Kontak, dan 2. Komunikasi. Kontak antara individu juga tidak hanya mungkin pada jarak dekat misalnya ‘berhadapan muka’ juga tidak hanya pada jarak sejauh kemampuan pancaindra manusia, tetapi alat-alat kebudayaan manusia masa kini seperti tulisan, buku surat kabar,telepon.radio,televisi memungkin individuindividu berkontak pada jarak yang sangat jauh D. Integrasi Masyarakat Integrasi masyarakat meliputi beberapa unsur diantaranya adalah ada nya struktur sosial yang mengatur tentang adanya integrasi yang ada. Struktur sosial dalam hal menganalisa masyarakat, seorang peneliti memerinci kehidupan masyarakat itu ke dalam unsur-unsurnya yaitu pranata, kedudukan sosial dan peranan sosial. Fungsi dari struktur sosial adalah sebagai pengendali di dalam masyarakat yang memiliki batasan-batasan tertentu di dalam bermasyarakat E. Pranata Sosial Pranata Sosial adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku itu, dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompelks kebutuhan manusia dalam masyarakat, dalam ilmu sosiologi dan antrpologi di sebut pranata, atau dalam bahasa inggris institution Konsep ‘pranata’ atau institution telah lama berkembang dan dipergunakan dalam ilmu sosiologi, dan merupakan suatu konsep dasar yang di uraikan secara panjang lebar dalam semua kitab pelajaran mengenai ilmu itu. Sebaliknya dalam ilmu antropologi konsep ‘pranata’ kurang di gunakan. Para ahli antropologi lebih suka menggunakan konsep ‘unsur kebudayaan’ untuk menganalisis aktivitas-aktivitas manusia dalam masyarakat yang mereka pelajari sepanjang pengetahuan penulis konsep institution hanya digunakan dalam tiga buku pelajaran antropologi Istilah indonesia untuk institute adalah ‘lembaga’ maka sesuai dengan itu dalam bahasa surat kabar danbahasa populer di indonesia sering kita baca istilah ‘dilembagakan’. Padahal, antara ‘pranata’ dan‘lembaga’ harus diadakan pembedaan secara tajam. Pranata adalah sistem norma atau aturan-aturanyang mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badanatau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu

6

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Masyarakat adalah sekumpulan indiviu-individu yang hidup bersama dan menjalin hubungan saling membantu satu sama lain. Masyarakat juga berarti interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Dikehidupan bermasyarakat kita tahu betapa pentingnya setiap mkhluk hidup untuk saling berinteraksi maupun saling mengenali. Banyak hal positif yang dapat kita dapatkan. Ikatan yang membuat suatu kesatuan manusia itu menjadi suatu msyarakat yaitu pola tingkah laku yang khas mengenai semua faktor kehidupannya dalam batas kesatuan itu. Tidak hanya itu, dalam berkehidupan bermasyarakat, kita sebagai makhluk sosial akan menyadari betapa pentingnya hidup saling membutuhkan. Karena itu, kita tidak mengharpkan orang-orang yang mementingkan urusan pribadi dibandingkan urusan bersama. B. Saran Mengutamakan kepentingan kelompok daripada mementingkan kepentingan pribadi adalah upaya untuk selalu saling menjalin kehidupan berkelompok.

7

DAFTAR PUSTAKA E-Book (PENGANTAR ILMU ANTROPOLOGI, Koentjaraningrat, RINEKA CIPTA) Website http://donarsri.blogspot.co.id/2013/04/antropologi-bab4-masyarakat.html https://anisahnurfajarwati.wordpress.com/2013/10/05/pengantar-ilmu-antropologi/ https://www.academia.edu/4832241/Review_antropologi_koentja Dokumen Review Buku Pengantar Ilmu Antropologi, Prof. Dr. Koentjaraningrat oleh SQ RAMADHANI Kamus Kamus Besar Bahasa Indonesia versi Aplikasi

8

Related Documents

Antropologi
June 2020 43
Kelompok 4
June 2020 26
Kelompok 4
May 2020 39
Kelompok 4
May 2020 37
Kelompok 4
May 2020 38

More Documents from "Juan Fernanda"

Arthralgia_soca.docx
October 2019 44
Retorika
June 2020 36
Tayang Rsud Kab.kota.xlsx
October 2019 48