Arthralgia_soca.docx

  • Uploaded by: mulyadi
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Arthralgia_soca.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 630
  • Pages: 5
ARTHRALGIA Anatomi Sendi merupakan tempat pertemuan 2 atau lebih tulang. Berdasarkan pergerakannya, dibagi menjadi 3 macam :  Synarthrosis  tidak dapat bergerak  Amphiarthrosis  gerakan terbatas  Diarthrosis  gerakan bebas Berdasarkan anatomi, dibagi menjadi 6 macam :  Ball & socket joint  bergerak bebas ke segala arah  Condyloid/elipsoid joint  bergerak bebas tetapi tidak memungkinkan ke segala arah  Planar/gliding joint  kedua tulang bergerak dengan arah berbeda atau saling bergeser  Hinge joint  bergerak 1 arah saja  Pivot joint  tulang 1 berputar dengan tulang lain sebagai poros  Saddle joint  bergerak ke 2 arah

Berdasarkan strukturnya, dibagi menjadi 3 macam : o Fibrous joint  Tulang terhubung oleh jaringan ikat (serta kolagen)  Paling banyak berupa synarthrosis  Tidak memiliki rongga synovial  Ex : sutura di antara tulang tengkorak o Cartilaginous joint  Tulang disatukan oleh kartilago  Tidak memiliki rongga synovial  Dibagi menjadi 2 tipe :  Symphisis  disatukan oleh diskus (bantalan) yang terdiri dari kartilago hialin dan fibrosa yang tebal sebagai peredam getaran  Symphisis pubis  Synchondrosis  terdiri dari kartilago hialin  pergerakan sedikit  Costae o Synovial joint  Tulang disatukan oleh jaringan ikat padat dan irregular dari kapsul sendi  Memiliki cairan, membrane dan rongga synovial  Merupakan diarthrosis Struktur normal sendi !!! 1. Joint capsule Terdiri dari jaringan ikat fibrosa serta memiliki banyak saraf, pembuluh darah & limfe. 2. Membrane synovial Bagian dalam dari capsule yang terbagi atas 2 lapisan : Lapisan subintima  tergabung dengan capsule Lapisan intima  berisi sel synovial (synoviosit) yang terdiri dari 2 macam : o Tipe A  makrofag : fagositosis bakteri o Tipe B  fibroblast : sekresi hyaluronat yang memberikan viskositas pada cairan synovial sehingga dapat menahan beban dengan baik. 3. Synovial cavity Rongga yang berisi cairan synovial. 4. Cairan synovial Cairan yang berfungsi sebagai pelumas, nutrisi dan bantalan tulang  jika hilang akan terjadi gesekan yang bersifat destruktif.

5. Cartilago articular Lapisan cartilago hialin (2-5mm) terletak di ujung tulang yang berfungsi untuk meminimalkan gesekan pada tulang & mendistribusikan beban. Cartilago ini tidak memiliki saraf sehingga tidak sensitive terhadap nyeri. Definisi Arthralgia adalah nyeri pada sendi yang umumnya bersifat non-inflammatory, sedangkan arthritis adalah inflamasi pada sendi yang dapat menyebabkan swelling, stiffness serta arthalgia. Pada arthralgia belum tentu terjadi arthritis, tetapi pada arthritis juga terjadi arthralgia. Inflammatory joint disorders Rubor, calor, dolor, tumor Systemic symptoms (fever or weight loss) Morning stiffness Stiffness bertambah parah jika beristirahat

Non-inflammatory joint disorders Dolor Tidak ada systemic symptoms Minimal morning stiffness (<60 menit) Stiffness bertambah parah jika beraktivitas

Etiologi 1. Kongenital a. Achondroplasia b. Ehlers-danlos syndrome c. Marfan’s syndrome d. Osteogenesis imperfect 2. Infective a. Pyogenic arthritis b. Viral c. TB d. Rheumatic fever e. Endocarditis f. Brucellosis g. Typhoid 3. Inflammatory a. RA b. Polymylagia rheumatic c. Psoriatic arthropathy d. Henoch-Schonlein disease e. Reactive arthritis (Reiter’s disease) f. AS 4. Degenerative a. Osteoarthritis 5. Enteropathic a. Acute gastrointestinal infections b. IBD c. Gastrointestinal bypass surgery

6. Endocrine a. Acromegaly 7. Metabolic a. Gout b. Pseudogout c. Haemochromatosis 8. Neuropathic a. Charcot’s joints 9. Haematological a. Haemophillia b. Leukaemia c. Sickle cell disease 10. Drugs a. Anticoagulants b. Sterois 11. Neoplastic a. Hypertrophic pulmonary osteoarthropathy 12. Other a. Avascular necrosis of bone b. Sarcoidosis c. Behcet’s disease

Patofisiologi 1. Sensitisasi nociceptor a. Non-inflammatory disorders  Perenggangan atau penekanan pada kapsul  mekanoreseptor pada kapsul  nociceptor b. Inflammatory disorders  Pembengkakan pada struktur sendi  menekan ujung saraf  nociceptor  Peningkatan mediator inflamasi  kemoreseptor  nociceptor 2. Impuls dari nociceptor  kornu dorsalis/radiks posterior medulla spinalis  rasa nyeri tidak spesifik (dihantarkan oleh serabut saraf Aδ (cepat)). 3. Medulla spinalis  thalamus  korteks serebri  rasa nyeri spesifik (dihantarkan oleh serabut saraf C (lambat)).

More Documents from "mulyadi"

Arthralgia_soca.docx
October 2019 44
Retorika
June 2020 36
Tayang Rsud Kab.kota.xlsx
October 2019 48
Badge2.docx
October 2019 53