Kelompok 1 Usaha Jasa Konstruksi.docx

  • Uploaded by: Rahmat H
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kelompok 1 Usaha Jasa Konstruksi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,042
  • Pages: 12
MAKALAH USAHA JASA KONSTRUKSI Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Aspek Hukum Pembangunan

DISUSUN OLEH :

Rahmat H. Abubakar Awaluddin Kubangun Nigitha Wahyu Pratama

201610340311095 201610340311139 201610340311165

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2019

Apakah Pengertian Jasa Konstruksi itu? Pengertian "konstruksi" adalah suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana yang meliputi pembangunan gedung (building construction), pembangunan prasarana sipil (Civil Engineer), dan instalasi mekanikal dan elektrikal. Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai suatu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda yang dirangkai menjadi satu unit bangunan, itulah sebabnya ada bidang/sub bidang yang dikenal sebagai klasifikasi. Pada umumnya kegiatan konstruksi dimulai dari perencanaan yang dilakukan oleh konsultan perencana (team Leader) dan kemudian dilaksanakan oleh kontraktor konstruksi yang manajer proyek/kepala proyek. Orang-orang ini bekerja didalam kantor, sedangkan pelaksanaan dilapangan dilakukan oleh mandor proyek yang mengawasi buruh bangunan, tukang dan ahli bangunan lainnya untuk menyelesaikan fisik sebuah konstruksi. Transfer perintah tersebut dilakukan oleh Pelaksana Lapangan. Dalam pelaksanaan bangunan ini, juga diawasi oleh konsultan pengawas (Supervision Engineer). Menurut Undang-undang tentang Jasa konstruksi, "Jasa Konstruksi" adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan layanan jasa konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi. "Pekerjaan Konstruksi" adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain. Dari pengertian dalam UUJK tersebut maka dalam masyarakat terbentuklah "USAHA JASA KONSTRUKSI", yaitu usaha tentang "jasa" aatau services di bidang perencana, pelaksana dan pengawas konstruksi yang semuanya disebut "PENYEDIA JASA" yang dulu lebih dikenal dengan bowher atau owner". Disisi lain muncul istilah "PENGGUNA JASA" yaitu yang memberikan pekerjaan yang bisa berbentuk orang perseorangan, badan usaha maupun instansi pemerintah. Sehingga pengertian utuhnya dari Usaha Jasa Konstruksi adalah salah satu usaha dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau pelaksanaan dan atau pengawasan suatu kegiatan konstruksi untuk membentuk suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau pemanfaatan bangunan tersebut menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat pemakai/pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta kelestarian lingkungan hidup. Ada 3 (tiga) katagori kegiatan yang tercakup dalam jenis usaha jasa konstruksi menurut UU No. 18 Tahun 1999, yaitu : 1. perencana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa perencanaaan dalam konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari studi pengembangan sampai dengan penyusunan dokumen kontrak kerja konstruksi, ini umumnya disebut Konsultan Perencana. 2. pelaksana konstruksi yaitu yang memberikan layanan jasa pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi yang meliputi rangkaian kegiatan atau bagian-bagian dari kegiatan mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir hasil pekerjaan konstruksi, yang umumnya disebut Kontraktor Konstruksi. 3. pengawasan konstruksi yaitu kegiatan yang memberikan layanan jasa pengawasan baik sebagian atau keseluruhan pekerjaan pelaksanaan konstruksi mulai dari penyiapan lapangan sampai dengan penyerahan akhir konstruksi, ini biasa disebut Konsultan Pengawas. Dengan definisi diatas, maka istilah yang selama ini di kenal yaitu KONSULTAN dan KONTRAKTOR sesungguhnya menjadi "tiga kategori" sebagaimana diuraikan diatas. Bentuk usaha dari kegiatan konstruksi ini adalah Perseorangan dan Badan Usaha. Bentuk usaha Perseorangan hanya untuk pekerjaan beresiko kecil, berteknologi sederhana dan berbiaya kecil. Sedangkan bentuk usaha ber-Badan Usaha adalah untuk pekerjaan beresiko besar, berteknologi

tinggi dan berbiaya besar. Perusahaan jasa konstruksi yang diperbolehkan berusaha adalah : 1. Perusahaan Badan Usaha Nasional berbadan hukum yang dibagi dalam : a. Perusahaan Nasional berbadan hukum seperti Perseroan terbatas (PT), b. Perusahaan bukan berbadan hukum seperti CV, Fa, Pb, Koperasi, dsb. 2. Badan Usaha asing yang dipersamakan. Sumber : http://triantomedia.blogspot.com/2011/01/apa-itu-usaha-jasa-konstruksi.html

Tujuan dan Manfaat Sertifikasi Jasa Konstruksi SKA dan SKT Pembuatan SKA dan SKT biasanya dibutuhkan untuk keperluan jasa konstruksi. Pembuatannya kini juga lebih mudah dengan menggunakan jasa SKA SKT. Untuk SKA biasanya memiliki kualifikasi ahli utama, ahli madya atau ahli muda. Sedangkan untuk SKT, biasanya tingkat I, tingkat II, atau tingkat III. Dalam membuat kedua sertifikat tersebut, pasti mempunyai tujuan dan manfaat. Berikut ini tujuan dan manfaat membuat sertifikat keahlian dan ketrampilan di jasa SKA SKT. Tujuan Membuat Sertifikat Keahlian Melalui Jasa SKA SKT Ada beberapa tujuan seseorang mengurus pembuatan sertifikat melalui jasa SKA SKT. Pertama untuk menunjang keberhasilan sebuah proyek konstruksi. Biasanya pada sebuah proyek konstruksi, para pekerja atau tim diharuskan memiliki sertifikat SKA atau SKT.  Sebuah proyek bisa terhambat jika tim yang bekerja tidak memiliki sertifikat tersebut. Maka, dipastikan orang yang tergabung dalam proyek konstruksi memiliki sertifikat tersebut. Jika belum, perlu mengurus untuk memilikinya. Kemudian tujuan kedua membuat sertifikat di jasa SKA SKT adalah dapat menjadi acuan industri konstruksi khususnya di Indonesia. Kita dapat melihat kualitas industri konstruksi di Indonesia melalui sertifikat SKA atau SKT yang dimiliki. 

Saat seorang tenaga ahli menangani sebuah proyek konstruksi, kemampuannya bisa dilihat pada sertifikat SKA atau SKT. Selain untuk menunjukkan kemampuan atau kompetensi seseorang secara nasional, juga bisa untuk skala international.



Tujuan ketiga membuat sertifikat keahlian melalui jasa SKA SKT adalah sebagai pertanggung jawaban kepada masyarakat. Sebagai bukti yang sah kompetensi seorang tenaga ahli, perlu memiliki SKA atau SKT. Sehingga masyarakat akan mengakui kompetensi seorang tenaga ahli dalam bidang konstruksi. Hal ini dikarenakan SKA dan SKT merupakan bukti sah yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi atau LPJK. Oleh karena itu, adanya SKA dan SKT amatlah penting.



Tujuan keempat adanya sertifikat keahlian adalah untuk memenuhi syarat Undang-Undang. Di Indonesia terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang Jasa Konstruksi No 18 tahun 1999. Selain itu juga ada Keppres dan SK Menteri tentang Pengadaan Jasa Konstruksi. Sebagai seorang tenaga ahli yang resmi, perlu adanya memiliki sertifikat keahlian tersebut. Jika belum memiliki, segera urus melalui jasa SKA SKT.

Manfaat Membuat Sertifikat Keahlian Melalui Jasa SKA SKT Memiliki sertifikat keahlian terdapat manfaat sangat banyak. Bagi tenaga ahli dalam proyek konstruksi, hendaknya memiliki sertifikat ini. Jika belum, maka segera mengurus melalui jasa SKA SKT. Manfaat tersebut bisa dirasakan oleh berbagai pihak yang tergabung dalam sebuah proyek konstruksi. Pihak-pihak tersebut antara lain manajer dan anggota tim ahli pelaksana proyek konstruksi, atasan, penyedia jasa pelaksana konstruksi, hingga pemilik proyek. Manfaat membuat sertifikat keahlian bagi manajer dan anggota tim ahli pelaksana proyek konstruksi antara lain mendapat pengakuan secara nasional dan internasional, meningkatkan

kemampuan dan pengetahuan dalam proyek, dapat melaksanakan proyek sesuai dengan visi dan misi, serta dapat menjadi sarana untuk meningkatkan karir lebih profesional. Kemudian manfaat bagi atasan antara lain meningkatkan performance, mengetahui tingkat kemampuan anggota, dan dapat menempatkan anggota sesuai dengan kemampuan. Manfaat bagi penyedia jasa pelaksana konstruksi antara lain menjadi standar dan bukti kemampuan personil dan menjadi komitmen profesi ahli. Manfaat bagi pemilik proyek yaitu mendapatkan tenaga ahli dalam proyek konstruksi yang benar-benar kompeten dan profesional.

Sumber : https://ska-skt.co.id/tujuan-dan-manfaat-sertifikasi-jasa-konstruksi-ska-dan-skt/

KAJIAN ETIKA DAN PROFESIONALISME DALAM BISNIS KONSTRUKSI INDONESIA Kurangnya perhatian terhadap etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia oleh penyedia jasa konstruksi, pemilik modal, pemerintah sebagai regulator serta seluruh pihak yang terkait didalamnya, maka secara langsung mendorong berkembangnya pelanggaran-pelanggaran terhadap etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia. Dengan demikian sangatlah penting untuk mengkaji sasaran, kondisi dan hambatan-hambatan dalam penerapan etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia dengan harapan dapat mengetahui perkembangan bisnis konstruksi dan memperoleh pemahaman tentang bentuk-bentuk penyimpangan perilaku dalam industri konstruksi. Sehingga dapat menambah ilmu tentang pentingnya beretika dalam bekerja untuk mencapai profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa kontruksi haruslah memenuhi semua aspek yang mendukung kinerja perusahan itu sendiri, seperti harus memiliki sumber daya yang dapat berkopeten dalam dunia kerja, baik itu dari segi ilmu pengetahuan, pengalaman, dan legalitasnya karena legalisasi dari suatu perusaahan juga salah satu penentu dari predikat profesionalisme. Profesional secara non akademis dapat disebut dengan pekerja yang sudah berpengalaman. Experience dalam melakukan pekerjaan yang mengkhusus di bidang Konstruksi selama beberapa tahun, akan menghasilkan suatu pekerjaan yang bermutu, di karenakan seseorang yang sudah banyak memiliki pengalaman akan lebih mudah memecahkan masalah yang ada di lapangan di bandingkan orang yang baru tamat sarjana. Maka dari itu pengalaman kerja sangat mempengaruhi profesionalisme suatu organisasi. Motor penggerak dari suatu bisnis konstruksi supaya dapat berjalan adalah sumber daya manusia dan alat yang di miliki oleh perusahaan tersebut. Sumber daya yang di miliki haruslah memenuhi standar kerja agar pencapaian hasil yang maksimal. Selain itu pengelolaan sumber daya juga harus tepat, guna menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa terjadi. Berikut aspek-aspek yang ada dalam pengelolaan sumber daya: 1. Kinerja Mutu Untuk meminpin dan mengoprasikan perusahaan perlu dilakukan pengelolaan secara sistematis dan dengan cara yang dapat di buktikan. Kesuksesan perusahaan diperoleh dari adanya penerapan dan pemeliharaan sestem manajemen mutu dengan melakukan peningkatan kinerja perusahaan secara efektif dan efisien. Perusahaan juga harus membuat mendokumentasikan, menerapkan , dan memelihara sistem manajemen mutu dan melakukan peningkatan berkelanjutan secara efektif sesuai dengan persyaratan. 2. Biaya Aspek pengendalian memegang peranan yang penting dimana penggunaan biaya harus diperhitungkan sebaik mungkin. agar tercapainya sasaran yaitu efektif dan efiseien. 3. Waktu Pencapaian waktu yang tepat akan sangat berpengaruh pada besarnya biaya yang akan diperlukan, semakin singkat waktu yang di capai maka sasaran efektief dan efisien sudah dapat tercapai. Penerapan etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi di Indonesia masih lemah. Sikap kekeluargaan yang masih begitu kuat dalam budaya-budaya kesukuan tertentu di Indonesia dapat menjadi penghambat penerapan etika bisnis. Selain itu kebijakan pemerintah Indonesia yang tidak tepat sebagai regulator dalam sistem perekonomian nasional juga sangat mempengaruhi penerapan

etika bisnis di indonesia. Untuk tingkatan perusahaan di Indonesia, juga masih banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran etika bisnis. Dalam kaitannya dengan kewajiban beretika dalam dunia bisnis, terdapat sedikitnya tiga pihak yang seharusnya beretika, yaitu pebisnis, pemerintah dan konsumen atau pelanggan serta masyarakat yang secara langsung maupuntidak langsung ikut terjaring dalam sebuah proses bisnis. Hambatanhambatan dalam penerapan etika dan profesionalisme dalam bisnis konstruksi nasional adalah sebagai berikut: 1. Lingkungan Budaya Unsur-unsur yang dapat menghambat dari segi nilai budaya yaitu: a. Adanya anggapan tradisional bahwa mencari untung adalah tidak pantas. Paham tradisional ini mempersulit penarikan garis jelas antara usaha bisnis konstruksi yang wajar dan tidak wajar.

b. Adanya prinsip kekeluargaan Walaupun sikap atau prinsip kekeluargaan itu penting, namun dalam suatu bisnis diperlukan lebih dari itu. Diharapkan ada kemampuan untuk meminati pula lingkungan soial yang lebih luas, yang tidak ada sangkut pautnya dengan orang-orang tertentu. c. Adanya tekanan berlebihan pada lingkungan social dan ketidakmampuan untuk meminati struktur-struktur objektif material. Hal ini terjadi karena kepuasan bekerja berakar dalam lingkungan sosial dan tidak ditentukan oleh kepuasan yang timbul bila seseorang dapat menguasai tugas dalam dunia material. Karena itu, waktu senggang yang dinikmati bersamasama dengan rekan-rekan, sahabat-sahabat dan sanak saudara lebih penting daripada pekerjaan itu dan hasilnya. 2. Lingkungan Sosial Politik Jika masyarakat bisnis konstruksi diwarnai oleh praktik-praktik bisnis konstruksi yang didukung oleh kekuasaan politik yang tidak adil, yang pada akhrinya menimbulkan kondisi persaingan yang tidak sehat dan tidak wajar, etika profesionalisme bisnis konstruksi pun dapat dipengaruhi. Di Indonesia, peraturan mengenai etika bisnis konstruksi terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Pada peraturan tersebut, terdapat halhal yang mengatur segala sesuatu tentang jasa konstruksi. Menyangkut etika bisnis, secara tidak langsung tersirat di dalam peraturan tersebut. Penetapan sanksi-sanksi bagi pihak yang melanggar juga telah ditetapkan dalam peraturan tersebut. Selain itu, menyangkut kompetensi penyedia jasa konstruksi (konsultan, kontraktor) terdapat Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) yang bertugas mengklasifikasi, mengkualifikasi, mensertifikasi dan meregistrasi penyedia jasa konstruksi, agar kompetensi yang dimiliki sang penyedia jasa dipastikan memadai dan sesuai dengan bidang pekerjaan yang ditangani. Legalisasi dari suatu perusaahan juga salah satu penentu dari predikat profesionalisme. Setiap bidang pekerjaan memilki ijin yang berbeda, seperti dalam bidang Hidrologi, Transportasi, dan Struktur. Suatu perusahaan biasanya memilih hanya beberapa dari bidang pekerjaan saja tersebut, di karenakan sulitnhya mencari sumber daya yang berkopenten di bidangnya masing-masing. Untuk mencari ijin keahlian tersebut seseorang harus mendaftarkan diri ke Lembaga Penjamin Jasa Konstruksi (LPJK) di masing-masing daerahnya. Untuk mendapatkan sertifikat keahlian tersebut, haruslah memenuhi prosedur yang berlaku di LPJK, seperti harus mengikuti pelatihan sesuai dengan bidang ilmu yang akan di tekuni, dan sudah harus memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun, pada bidang yang ingin di tekuni tersebut.

Sumber : http://repository.warmadewa.ac.id/21/1/163-315-1-SM.pdf

Pengembangan Usaha Ada beberapa definisi pengembangan usaha menurut para ahli, diantaranya:  Mahmud Mach Foedz Perkembangan usaha adalah perdagangan yg dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.  Brown dan Petrello Pengembangan Usaha adalah suatu lembaga yg menghasilkan barang dan jasa yg dibutuhkan masyarakat.apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil memperoleh laba.  Steinford Pengembangan Usaha adalah aktifitas yg menyediakan barang atau jasa yg diperlukan oleh konsumen yg memiliki badan usaha, maupun perorangan yg tidak memiliki badan hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yg tidak memiliki surat izin tempat usaha.  Hughes dan Kapoor Pengembangan usaha ialah suatu kegiatan usaha individu yg terorganisasi untuk menghasilkan dan menjual barang jasa guna mendapatkan keuntungan.  Mussleman dan Jackson Pengembangan usaha adalah suatu aktifitas yg memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk terlibat dalam aktivitas tersebut.  Allan Affuah Pengembangan usaha merupakan sekumpulan aktiftas yg dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi berbagai sunber daya menjadi barang/jasa yg diinginkan konsumen.  Glos, Steade dan Lawry Pengembangan usaha adalah jumlah seluruh kegiatan yg diorganisir oleh orang2 yg berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yg menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standard serta kualitas hidup mereka. Sumber : https://www.academia.edu/8665059/Ada_beberapa_definisi_pengembangan_usaha_menurut_ para_ahli Memulai Usaha Jasa Konstruksi Jika Anda berkecimpung dalam usaha jasa konstruksi, Indonesia merupakan pilihan yang tepat untuk mengembangkan bisnis Anda. Pemerintah mengalokasikan anggaran $22,9 miliar pada 2016, terbesar yang pernah diberikan. Pengembangan infrastruktur akan tetap menjadi prioritas hingga tahun 2020. Berdasarkan Daftar Negatif Investasi (DNI), perusahaan asing dapat memiliki perusahaan konstruksi secara bersyarat. Perusahaan bisa dalam bentuk perusahaan konsultasi, kontraktor, atau keduanya (layanan konstruksi terpadu). Perusahaan yang menyediakan jasa pelaksanaan konstruksi hanya bisa memiliki 67 dan 70 persen saham (tergantung jika Anda berasal dari negara ASEAN atau tidak). Nilai proyek

tidak boleh kurang dari IDR 50 miliar (~ $3,71 juta). Jika Anda ingin membuka layanan konsultasi konstruksi, nilai proyek Anda harus lebih dari IDR 10 miliar (~ $743.605). Hanya perusahaan lokal kecil dan sedang (SMEs) yang bisa mendirikan konstruksi bisnis dengan nilai proyek kurang dari angka diatas. PENDIRIAN PERUSAHAAN Berikut adalah langkah-langkah pendirian bisnis konstruksi di Indonesia: 1. Pilih jenis usaha jasa konstruksi yang ingin Anda dirikan Seperti yang telah disebutkan diatas, perusahaan dapat berupa jasa konsultasi, pekerjaan konstruksi, dan/atau layanan terpadu. Dan juga, Anda harus tahu jenis badan usaha apa yang ingin Anda dirikan: kantor perwakilan usaha konstruksi atau perusahaan konstruksi PMA. 2. Klasifikasi Usaha Konstruksi Anda Jika Anda seorang kontraktor, klasifikasi yang dimaksud berupa konstruksi sipil, konstruksi bangunan, instalasi listrik, atau konstruksi khusus. Anda juga harus memilih sub-klasifikasi bisnis Anda. 3. Cari Partner lokal Bisnis Anda Karena adanya peraturan dalam kepemilikan, Anda perlu mendirikan perusahaan dengan warga lokal. Struktur ini dikenal sebagai PT-PMA, atau perusahaan joint venture. Untuk mendirikan perusahaan, Anda setidaknya membutuhkan dua pemegang saham (salah satunya warga asing). Jika orang tersebut tinggal di Indonesia, maka Anda juga memerlukan KITAS dan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). Perusahaan memiliki jumlah minimum investasi yang dimana 25% dari total investasi dibayarkan sebagai modal awal. Proses pendirian perusahaan membutuhkan waktu 2 bulan melalui BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Beberapa persyaratan pendirian perusahaan:  Izin bisnis dan prinsipal dari BKPM 

Surat domisisli



Akta pendirian yang telah diaktakan oleh notaris



TDP (Tanda Daftar Perusahaan)



NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)

4. Mendapat KTA (Kartu Tanda Anggota Asosiasi Konstruksi) Berdasarkan kategori layanan konstruksi bisnis Anda, memiliki KTA merupakan hal yang wajib. Berikut merupakan beberapa keanggotaan:  Gapeksi (Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia), jika kategori layanan Anda merupakan kontraktor 

Gapenri (Gabungan Perusahaan Nasional Rancang Bangun Indonesia), jika kategori layanan Anda merupakan layanan terpadu (EPC)



Inkindo (Ikatan Nasiona Konsultan Indonesa), jika kategori layanan konstruksi Anda merupakan konsultasi konstruksi

5. Memiliki Sertifikasi yang dibutuhkan Sebagai perusahaan konstruksi, Anda harus memiliki SBU (Sertifikat Badan Usaha) atau sertifikat entitas bisnis yang berisi data klasifikasi dan sub-klasifikasi bisnis Anda. Anda bisa mendapatkan SBU dari LPJKN (Lembaha Pengembangan Jasa Konstruksi). Jika Anda merupakan pekerja profesional, seperti arsitek atau insinyur, Anda juga memerlukan SKA (Sertifikat Keahlian), yang bisa Anda dapatkan sebelum mengurus SBU. Secara kesimpulan, langkah lengkap untuk mendapatkan sertifikat adalah sebagai berikut:  SKA (Sertifikat Keterangan Ahli) 

KTA (Kartu Tanda Anggota Asosiasi Konstruksi)



SBU (Sertifikat Badan Usaha)

6. Mendaftar Lisensi Binsis Jika Anda telah memiliki SBU dan sertifikat lainnya, Anda kemudian bisa mendapatkan lisensi bisnis atau IUJK (Izin Usaha Jasa Konstruksi). Sumber : https://www.cekindo.com/id/blog/memulai-usaha-jasa-konstruksi

Cara mengembangkan usaha kontraktor bangunan Rahasia memulai usaha kontraktor akan lebih banyak bertemu pada hal-hal yang bersifat motivasi, melihat peluang dan pengambilan sikap berani dalam memulai bisnis, berikutnya setelah mempunyai dan mampu menjalankan usaha maka proses berfikir beralih pada bagaimana cara mengembangkan usaha kontraktor bangunan yang banyak bertemu dengan managerial skill yaitu kemampuan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis, sehingga harus mempelajari ilmu manajemen namun bukan dari sudut pandang karyawan namun bisnis owner hal inilah penyebab utama kenapa seseorang yang akan memulai usaha bercerita dan minta pendapat dengan teman yang mempunyai pola pikir karyawan maka tidak nyambung dan cenderung memunculkan pertentangan. enam rahasia agar bisa menjadi pemilik perusahaan kontraktor yang cerdas secara finansial kita uraikan dibawah  Sales dan Marketing Harus menguasai dasar-dasar ilmu marketing untuk mendapatkan proyek baru dan menjaga agar pelanggan lama tetap setia, untuk mengembangkan bisnis kontraktor kita harus mempelajari ilmu manajemen namun dari sudut pandang yang berbeda yaitu kita sebagai owner pemilik bisnis bukan sebagai karyawan. 

Keuangan Kontraktor

Sebagai pemilik bisnis kita harus dapat membaca laporan keungan untuk memantau bisnis setiap saat apakah sedang untung atau rugi, tidak perlu sampai bisa membuat laporan keuangan namun cukup bisa membaca saja 

Pengembangan sistem

Dalam memulai sebuah usaha kontraktor mungkin terjadi berbagai permasalahan dan pencarian jawaban mengenai prosedur jalanya perusahaan karena belum ada standar operating prosedur atau SOP, oleh karena itu untuk mengembangkan usaha kontraktor perlu membuat sebuah sistem secara tertulis sebagai pedoman jalanya perusahaan, sistem tersebut dapat ditulis berdasarkan pengalaman dalam menjalankan bisnis kontraktor.



Pengelolaan Orang atau TIM Kerja

Bisnis yang dikerjakan sendiri bisa berkembang tapi membutuhkan waktu yang lama dan untuk mempercepat pengembangan usaha kontraktor akan lebih baik jika membuat TIM tapi membutuhkan ketrampilan mengelola orang agar tim yang sudah dibentuk dapat bekerja sesuai visi dan misi perusahaan. 

Pengelolaan diri

Sebagai pemilik usaha kita tidak mempunyai atasan yang dapat menegur ketika salah dan malas atau memberikan semangat ketika lesu, sebagai pengusaha maka atasan kita adalah Tuhan secara langsung sehingga perlu mempelajari tentang pengelolaan diri misalnya berkaitan dengan disiplin mengatur waktu, tidak perlu takut untuk mencari guru terbaik dalam hal ini karena Tuhan akan membimbing dan memberikan soal serta ujian yang khusus buat kita. 

Investasi dan pengembangan usaha

Penyimpanan hasil dari usaha kontraktor juga sangat mempengaruhi peningkatan bisnis, menyimpan dengan cara ditabung di BANK untuk mengumpulkan hasil banyak ternyata justru terpotong oleh inflasi sehingga untuk mengamankan aset bisa memutar hasil tersebut pada titik yang menguntungkan seperti logam mulia, investasi tanah dan properti dan lainya yang lebih menguntungkan. Sumber : http://www.ilmusipil.com/cara-mengembangkan-usaha-kontraktor-bangunan

Contoh Kasus Contoh-contoh pelanggaran etika dalam bisnis konstruksi (Ramadian Dennis, 2010) yaitu sebagai berikut: 1. Suatu pelanggaran etika bisnis yang sering terjadi di kota-kota besar yaitu pelanggaran terhadap prinsip kejujuran. Seringkali seseorang atau perusahaan tidak mementingkan kejujuran dalam berbisnis. Salah satu contohnya yaitu yang terjadi di daerah Jakarta. Sebuah perusahaan pengembang bisnis perumahan ingin melakukan pembangunan di suatu daerah yang telah direncanakan selama satu tahun sebelumnya. Perusahaan pengembang ini melakukan kesepakatan dengan suatu perusahaan kontraktor dalam pembangunan peumahan tersebut. Di dalam kesepakatan itu telah berisi hal-hal yang menyangkut perjanjian-perjanjian yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Salah satu nya adalah masalah speseifikasi bangunan yang diinginkan oleh perusahaan pengembang yang harus dipenuhi oleh perusahaan kontraktor. Pembangunan dimulai oleh perusahaan kontraktor dengan waktu yang telah disepakati. Selama proses pembangunan, tidak terdapat kendala yang cukup berat. Namun, saat pembangunan selesai dilakukan perusahaan pengembang merasa ada yang tidak beres dengan spesifikasi bangunan yang dibangun. Karena selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Perusahaan pengembang merasa bangunan yang sedang dibuat tidak seseuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan perusahaan kontraktor. Setelah melakukan investigasi, akhirnya perusahaan pengembang menemukan bukti atas pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor mitra bisnisnya. Perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan

pengembang. Perusahaan pengembang langsung melaporkan perusahaan kontraktor ke pengadilan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang. 2. Tanpa diduga dan diprediksi sebuah jembatan runtuh di Jalan RE Martadinata arah Priok sepanjang 150 Meter pada hari Kamis, 16 september 2010. Kasus runtuhnya suatu konstruksi jalan di martadinata terjadi karena beberapa hal yaitu terkikisnya pondasi jalan tersebut oleh laut Jakarta, kemudian yang paling mengejutkan adalah karena adanya kesalahan konstruksi pada pondasi bangunan jalan martadinata tersebut yang menyebabkan mudah terkikisnya pondasi oleh air laut. Penyebab amblesnya sebagian badan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu, ternyata akibat kelalaian teknis terhadap kondisi alam di sekitar jalan itu. Pasalnya, fondasi jalan tersebut hanya ditopang tumpukan sampah. Secara teknis, pembangunan jalan mesti memperhatikan kontur tanah di sekitar terlebih dulu. Sehingga dengan tidak mengesampingkan fenomena perubahan karakter tanah akibat naiknya genangan air tawar dan air laut yang berlebihan, hitung-hitungan kekuatan jalan bisa diketahui. Pondasi badan Jalan RE Martadinata hanya tertumpu pada tanah lumpur yang lembek dan selalu basah. Tanah lumpur dan selalu basah itu, bercampur tumpukan sampah. Bahkan, tanah bercampur plastik, tong, serta material sampah lainnya bisa jelas dilihat di sisi konstruksi jalan yang ambles itu. Apalagi, tepi jalan tidak diperkuat dengan struktur penahan pelengseran atau penggerusan. Jalan ambles karena badan jalan melampaui titik kritis daya dukungnya dalam memangku transportasi kendaraan. Khususnya kendaraan berat dalam frekuensi yang tinggi. 3. Kasus Tenggelamnya Kota Sidoarjo oleh lumpur dari PT. Lapindo. Beberapa pengamat menyebutkan bahwa kejadian ini mutlak merupakan kesalahan dari perusahaan. Akibatnya, semburan lumpur ini membawa dampak negative yang luar biasa bagi masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Ada yang mengatakan bahwa lumpur Lapindo meluap karena kegiatan PT Lapindo di dekat lokasi itu. Lapindo Brantas melakukan pengeboran sumur Banjar Panji-1 pada awal Maret 2006 dengan menggunakan perusahaan kontraktor pengeboran PT Medici Citra Nusantara. Kontrak itu diperoleh Medici atas nama Alton International Indonesia, Januari 2006, setelah menang tender pengeboran dari Lapindo senilai US$ 24 juta. Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pemboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Mereka membuat prognosis dengan mengasumsikan zona pemboran mereka di zona Rembang dengan target pemborannya adalah formasi Kujung. Padahal mereka membor di zona Kendeng yang tidak ada formasi Kujung-nya. Alhasil, mereka merencanakan memasang casing setelah menyentuh target yaitu batu gamping formasi Kujung yang sebenarnya tidak ada. Selama mengebor mereka tidak mengcasing lubang karena kegiatan pemboran masih berlangsung. Selama pemboran, lumpur overpressure (bertekanan tinggi) dari formasi Pucangan sudah berusaha menerobos (blow out) tetapi dapat diatasi dengan pompa lumpurnya Lapindo (Medici). Genangan Lumpur hingga mencapai ketinggian 6 meter pada pemukiman membuat total warga yang dievakuasi lebih dari 8.000 jiwa, lebih dari 1.500 unit rumah warga terendam, sekitar 200 Ha lahan pertanian dan perkebunan rusak akibat terendam lumpur, lebih dari 16 pabrik tergenang sehingga harus menghentikan aktivitas produksinya, tidak berfungsinya sarana dan prasarana pendidikan, serta rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik dan

telepon) dan masih banyak lainnya. Lumpur ini juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Kandungan logam berat (Hg), misalnya, mencapai 2,565 mg/liter Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit dan kanker. Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah (hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan ginjal. 4. Musibah robohnya bangunan peturasan (toilet) tambahan di Pusat Grosir Metro Tanah Abang (PGMTA) yang sedang dibangun tiba-tiba runtuh dan menimpa masyarakat.

Penilaian antar teman Rahmat H. Abubakar (201610340311095) Selama kerja kelompok ini, saya melihat keseriusan yang serius di antara kelompok kami. Untuk Si Awal, saya melihat dia sedikit bingung dengan materi yang akan didiskusikan. Namun, dia sudah mulai memahami serta mulai aktif membantu mencari penyelesaiannya. Sedangkan untuk si Nigitha, saya melihat dia juga aktif dan rajin bertanya Awaluddin Kubangun (201610340311139) Selama kerja kelompok ini, memang saya mengakui saya agak bingung dengan materi yang akan didiskusikan. Namun, berkat bantuan dari si Rahmat dan si Nigitha, maka saya kemudian bisa mengerti bagaimana tentang jasa konstruksi tersebut. Mereka berdua sangat baik sekali dalam memberi penjelasan serta nasihat Nigitha Wahyu Pratama (201610340311165) Selama kerja kelompok ini, sebenarnya saya agak gugup. Namun hal itu kemudian bisa saya atasi. Saya beserta teman-teman saya selalu saling membantu. Menurut saya, kedua teman saya sudah baik, teliti, dan cerdas pula

Related Documents


More Documents from "arya pandu lanang"