KEDARURATAN PSIKIATRIK
DEFINISI
Ialah suatu gangguan perilaku, alam perasaan dan atau proses berpikir yang jika tidak segera diatasi akan membahayakan diri pasien, orla dan atau lingkungannya.
PEMBAHASAN
• • • •
Gaduh gelisah Percobaan bunuh Penelantaran diri Penggunaan napza
ALUR PASIEN DI UGD PASIEN GADUH
MENENANGKAN PASIEN MENENANGKAN KELUARGA/PENGANTAR PEMERIKSAAN FISIK/LAB ADA KELAINAN
RUJUK
R. SAKIT
TIDAK ADA KELAINAN
IPCU
PRIORITAS PENANGANAN • • •
DIAGNOSIS KERJA FAKTOR PENCETUS KEBUTUHAN SEGERA
GANGGUAN JIWA PSIKOSIS
NEUROSIS • • •
ORGANIK
FUNGSIONAL
• • • • •
•
DELIRIUM
•
GGN. PSIKOTIK AKUT
•
DEMENSIA
•
GGN. SKIZOFRENIA
•
GMP. AKIBAT ZAT
•
GGN. WAHAM
•
GGN. SUASANA PERASAAN
• •
• •
REAKSI STRES AKUT GGN PENYESUAIAN GGN ANSIETAS (FOBI, PANIK, OCD) GGN DISOSIASI/KONVERSI GGN SOMATOFORM NEURASTHENIA; SINDROMA DEPERSONALISASI-DEREALISASI GGN TIDUR; GGN MAKAN; GMP MASA NIFAS DISFUNGSI SEKSUAL BUKAN KRN PENYAKIT ORGANIK (GGN PSIKOSEKSUAL) GGN IDENTITAS, PREFERENSI, ORIENTASI SEKSUAL FAKTOR PSIKOLOGIS YG BERHUBUNGAN DGN GGN ATAU PENYAKIT/DISFUNGSI OTONOMIK GGN KEPRIBADIAN GGN KEBIASAAN & IMPULS
Autoanamnesis 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Siapa nama anda ? Berapa usia anda sekarang ? Hari/tanggal berapa sekarang ? Tadi kesini naik apa ? Tahukan anda dimana sekarang ? Mengapa dibawa ke sini ini ? Apa yang anda ingin dapatkan dari kami disini ? Bisa cerita berita ttng. apa yang sedang banyak dibicarakan dikoran beberapa hari ini ? 9. Saya akan mengucapkan lima angka dan coba anda mengulangi angkaangka tersebut. 10. Eja kata “MAWAR” dan eja secara terbalik.
• • • • • • • • • • •
CURIGA ADANYA GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Onset akut Episoda pertama Usia tua Penyakit fisik atau cidera yang baru terjadi Riwayat penyalahgunaan obat Adanya halusinasi non auditorik Adanya gejala neurologik: kejang, penurunan kesadaran, nyeri kepala ttt. Perubahan penglihatan Status mental ttt. Gangguan bicara, berjalan, gait Gambaran katatonik, bradikinesia
Pemeriksaan laboratorium untuk pasien gaduh gelisah akut dengan kecurigaan organik
• • • • • •
Darah lengkap Elektrolit Gula darah Fungsi liver/renal Urin test untuk NAPZA Kadar alkohol dalam darah
GADUH GELISAH
Asuhan Keperawatan PK terdiri dari: • Managemen krisis (askep saat tjd kekerasan) • Managemen PK (askep yg bertujuan melatih kx u/ mengontrol PK nya) • Pendidikan kesehatan tentang managemen PK pd kelg
KEADAAN GADUH GELISAH • Psikomotor meningkat – – – – – –
Banyak bicara Mondar-mandir Lari-lari Loncat-loncat Destruktif Bingung
• Afek/emosi excitement – – – – –
Marah-marah Mengancam Agresif Ketakutan Euphoria
PENYEBAB KEADAAN GADUH GELISAH • Gangguan mental organik (delirium) • Psikosis fungsional – Gangguan psikotik akut – Skizofrenia – Keadaan mania
• • • •
Amok Gangguan panik Kebingungan post konvulsi Ledakan amarah (temper tantrum)
STRATEGI UMUM PEMERIKSAAN PASIEN
• Ketahui sebanyak mungkin mengenai pasien sebelum menjumpai • Waspada mengenai ancaman kekerasan • Perhatikan posisi diri jika berada di ruang tertutup • Pastikan ada orang lain pada saat pemeriksaan • Usahakan untuk mengadakan relasi sebaik mungkin dengan pasien • Cegah pasien menciderai diri
• Cegah pasien menciderai orang lain • Pendekatan pasien dengan sikap tidak mengancam • Beri keyakinan pada pasien • Tawarkan pengobatan • Informasikan pasien bahwa pengikatan atau pengurungan mungkin diperlukan • Serahkan prosedur pengikatan kepada mereka yang menguasai • Pastikan tim selalu siap menahan pasien
PEMERIKSAAN • diagnosis awal pemeriksaan fisik wawancara psikiatrik
• mengidentifikasi kebutuhan segera untuk segera mendapat penanganan psikiatrik untuk segera rujuk ke tempat yang paling berkompeten
• pemeriksaan laboratorium yang relevan
Penatalaksanaan • Restrain • seclusion
PENATALAKSANAAN RESTRAIN • Berbicara secara meyakinkan kepada pasien untuk menghentikan perilakunya. • Ulangi penjelasan jika tidak menghentikan perilakunya akan dilakukan pengikatan. • Tawarkan untuk menggunakan medikasi dari pada dilakukan pengikatan. Jangan tawar-menawar dengan pasien. • Jangan membiarkan pasien berpikir tentang keraguan kita untuk melakukan pengikatan.
• Staf yang akan membantu pengikatan harus sudah berada ditempat. – Sering terjadi dengan banyaknya staf akan membuat pasien berubah pikiran untuk tidak melawan. • Susunan tim (5 - 6 orang) Empat menahan anggota gerak. Satu mengendalikan kepala. Satu melakukan prosedur pengikatan. • Siapkan peralatan dan medikasi.
• Lakukan pengikatan – Tiap anggota gerak satu ikatan – Ikatan pada posisi sedemikian agar tidak mengganggu aliran cairan IV jika diperlukan – Posisi kepala lebih tinggi untuk menghindari aspirasi – Lakukakan pemeriksaan vital sign tiap setiap ½ jam – Tempatkan pasien pada tempat yang mudah dilihat oleh staf
• Lanjutkan dengan medikasi • Setelah pasien dapat dikendalikan dengan medikasi, mulai dengan melepaskan satu ikatan • Dua ikatan terakhir harus dilakukan bersamasama (tidak menganjurkan mengikat pasien dengan hanya satu ikatan pada anggota gerak • Buat catatan mengapa pasien harus diikat
FARMOKOTERAPI • Golongan benzodiazepin Diazepam Lorazepam Clonazepam
• Golongan antipsikotik Chlorpromazine Haloperidol Olanzapine Fluphenazine
Untuk pasien non psikotik Golongan benzodiazepin
Untuk pasien psikotik Golongan benzodiazepin Golongan antipsikotik
Diazepam ampul 10 mg/2cc Pemberian inj. IM atau IV Pemberian IV hati-hati dengan depresi sistim pernafasan, berikan secara perlahan 1 ampul dalam 10 menit Dapat diulang tiap ½ jam
• Chlorpromazine ampul 25mg/cc Pemberian 25-100 mg inj. IM Hati-hati hipotensi ortostatik Dapat diulang tiap ½ jam
Haloperidol ampul 5 mg/cc Pemberian inj. IM atau IV D of Ch untuk kecurigaan etiologi organik Dapat diulang tiap ½ jam
Olanzapine vial 10 mg Pemberian 5 – 10 mg inj. IM Dapat diulang 2 jam kemudian. Maksimal dosis 20 mg/hr. Maksimal u 3 hari dilanjutkan dengan p.o.
PERHATIAN Medikasi hanya bertujuan untuk mengontrol target simptom Pasien eksaserbasi akut sebaiknya diketahui obat yang sedang/terakhir dipakai, kemudian berikan obat yang sama dengan meningkatkan dosisnya Pemberian golongan benzodiazepin dengan antipsikotik akan menurunkan kebutuhan dosis antipsikotik dan mengurangi efek EPS Pemberian obat p.o. harus segera dimulai pada hari itu juga
PERCOBAAN BUNUH DIRI
PERCOBAAN BUNUH DIRI • 0,9% kematian karena bunuh diri • 1000 orang setiap hari mati karena bunuh diri di seluruh dunia • di AS: 8 sebab kematian terbanyak • Tempat paling favorit di dunia untuk bunuh diri Golden Gate Bridge di San Francisco.
Golden Gate Bridge in San Francisco
Stuart & Sundeen, 2002
No.
Faktor
Resiko tinggi
Resiko rendah
1.
Umur
>45 th & remaja 25-45 th,<12 th
2.
Kelamin
Laki-laki
Perempuan
3.
Status perkawinan Jenis pekerjaan Status pekerjaan Penyakit fisik
Cerai, pisah, jamda, duda Profesional
Kawin
Pengangguran
Bekerja
Kronis/terminal
Tidak serius
4.
5. 6.
Pekerja kasar
No.
Faktor
7.
Penyakit mental 8. Penggunaa n zat 9. Usaha sebelumnya 10. Rencana 11. Metode
Resiko tinggi
Depresi, delusi atau halusinasi Intoksikasi obat dan alkhohol Paling kurang 1x Ada rencana
Resiko rendah
Gangguan kepribadian tidak Tidak pernah Tidak jelas
Menembak diri, Obat, racun gantung diri, melompat 12. Adanya alat Telah tersedia Tidak tersedia
FAKTOR BESAR-KECILNYA RISIKO BUNUH DIRI:
1. Riwayat pelaku: • • • •
Banyaknya percobaan bunuh diri yang dilakukan Seringkali minum obat terlarang Seringkali minum alkohol Seringkali melakukan tindak pidana
2. Ciri percobaan bunuh diri: – Rencana bunuh diri lebih terperinci – Lebih banyak menggunakan cara kekerasan daripada minum obat yang berlebihan – Tidak mengharapkan pertolongan sesudah percobaan bunuh diri dilakukan
3. Motivasi: – Sedikit melakukan hubungan sosial dengan orang lain – Permusuhan lebih banyak ditujukan pada diri sendiri
4. Status Mental: – Mengalami gangguan jiwa (psikosis)
Makin banyak faktor risiko bunuh diri, makin besar risiko melakukan bunuh diri.
Prinsip Pengkajian Ssuicide Mengevaluasi secara kontinyu : 1. Adanya riwayat percobaan bunuh diri 2. Bicara ttg kematian, bunuh diri, menginginkan kematian dan terlihat murung 3. Mengajukan pertanyaan atau rencana utk bunuh diri 4. Ketakutan, tidak dapat tidur dan mimpi buruk
5. Mengisolasi diri 6. Cemas, menunjukan sikap keputusasaan 7. Membayangkan sakit fisik serius yang bisa mengakhiri hidup 8. Mengalami “guilt”berlebihan, sehingga merasa tidak layak untuk hidup 9. Menelan semua hukuma, siksaan dan kejaran 10. Mendengar suara bahwa dia harus membunuh dirinya sendiri
11. Perubahan mood yang drastis 12. Mengumpulkan benda yang dapat digunakan digunakan untuk mencederai diri 13. Perilaku agresif ataupun impulsif secara tibatiba dan tidak terduga 14. Menunjukan ketertarikan yang tidak biasa dalam hub.interpersonal 15. Memberikan benda yang dimilikinya
Dlm keadaan akut, pengkajian meliputi : 1. Menentukan potensi bunuh diri klien Nilai 1= Tdk ada ide bunuh diri (sebelum atau saat ini) Nilai 2= Ada ide bunuh diri, tdk ada percobaan bunuh diri Nilai 3= Mengancam bunuh diri Nilai 4= Aktif mencoba bunuh diri (Bailey & Dreyer, 1977)
2. Mengkaji kadar lethalitas metode/cara bunuh diri yang dilakukan Hoff (1984) dikutip Wilson & Kneisl (1988) Tingkat lethalitas rendah : - menyayat pergelangan tangan - gas rumah - obat bebas (aspirin dll) - obat transquilizer, diazepam, flurozepam
Tingkat lethalitas tinggi : - menembak diri - melompat/terjun dari ketinggian - gantung diri - menenggelamkan diri - meracuni diri dg gas - menabrakan kendaraan - memaparkan diri pada suhu dingin
3. Perilaku a. suicide gesture / isyarat b. suicide threat / ancaman c. suicide attempt / upaya d. completed suicide
• EVALUASI MENGENAI POTENSI BD – – – – –
RIWAYAT PSIKIATRIK LENGKAP STATUS PRESEN PSIKIATRIK GEJALA-GEJALA DEPRESI IDE-IDE/PIKIRAN BD PERENCANAAN, NIAT DAN CARA PERCOBAAN BD
PENATA LAKSANAAN – Atasi gangguan fisik – Jika dramatisasi Psikoterapi supportif – Depresi Antidepresan – Gangguan kepribadian, rujuk ke fasilitas psikiatrik (PRJ) Psikoterapi – Skizofrenia dengan ide bunuh diri MRS
KEPUTUSAN UNTUK MRS TERGANTUNG – – – –
DIAGNOSIS BERATNYA SIMPTOM DEPRESI IDE-IDE BUNUH DIRI KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA MENGATASI MASALAH – ADANYA DUKUNGAN SOSIAL – ADANYA FAKTOR RISIKO
PENTING JUGA – MENJAUHKAN DARI OBAT-OBAT BERBAHAYA – MENJAUHKAN SENJATA TAJAM – PEMBERIAN OBAT DIBATASI PERMINGGU
• IDEAL – RUANG YANG TERKUNCI DAN TAHAN RUSAK – TEMPAT TIDUR PASIEN DEKAT DENGAN RUANG PETUGAS SEHINGGA BISA DIAMATI SECARA MAKSIMAL – AKSES UNTUK BERTINDAK SECARA CEPAT
• PEMBERIAN ANTIDEPRESAN SEGARA DAN JIKA TIDAK BERESPON UNTUK WAKTU TERTENTU ATAU IDE-IDE BD TERLALU KUAT
– PERTIMBANGKAN ECT