SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DAN POST OPERASI
Disusun Oleh : Maryatul Qibtiyah
1602300006
Risky Amalia
1602300015
Mita Dwi Setiani
1602300020
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PRODI DIII KEBIDANAN JEMBER TAHUN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DAN POST OPERASI Tema
: Perawatan pre operasi dan post operasi
Sub Pokok Pembahasan
: 1. Pengertian perawatan pre operasi 2. persiapan pre operasi 3. pengertian Perawatan post operasi 4. perawatan post operasi
Hari/Tanggal
: Kamis, 28 Maret 2019
Waktu
: 30 Menit (10.00-10.30 WIB)
Sasaran
: Pasien dan keluarga ruang merak
Tempat
: Ruang merak
A. TUJUAN 1. Tujuan Pre Operasi a) Tujuan Instruksional Umum : Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi. b) Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat: Menjelaskan pengertian perawatan pre operasi 1. Menjelaskan jenis dan tujuan tindakan operasi 2. Menjelaskan faktor resiko pada tindakan operasi 3. Menjelaskan persiapan sebelum operasi 4. Menjelaskan persiapan psikologis 5. Menjelaskan persiapan fisik 6. Mendemonstrasikan tekhnik keterampilan pasca operasi
2. Tujuan Pos Operasi : a) Tujuan umum : Setelah dilakukan penyuluhan klien mampu ikut berpartisipasi terhadap tindakan keperawatan pasca operasi b) Tujuan khusus : Sasaran dapat mengetahui : 1) Latihan nafas dalam 2) Latihan tungkai 3) Latihan miring –duduk – turun –berjalan B. Landasan Teori Terlampir C. SASARAN Pasien dan keluarga ruang merak D. METODE 1. Ceramah 2. Diskusi/Tanya Jawab E. MEDIA 1. Leaflet F. PENGORGANISASIAN KELOMPOK Penyaji : 1. Maryatul Qibtiyah 2. Risky Amalia 3. Mita Dwi Setiani G. Langkah-langkah penyuluhan
Tahap Kegiatan Pembukaan (5 menit)
Kegiatan penyuluh
Kegiatan tersuluh
Salam pembuka
Mendengarkan keterangan
Memperkenalkan diri
penyuluh
Menjelaskan maksud dan tujuan
Media Ceramah
Membagikan leaflet Penyajian
Menyampaikan materi
( 15 menit )
1. Pengertian pre operasi 2. Persiapan pre operasi
Memperhatikan dan
Ceramah
mendengarkan keterangan
Leaflet
penyaji
3. Pengertian post operasi 4. Perawatan post operasi Penutup
Melakukan tanya jawab
( 10 menit )
Menutup pertemuan
Mendengarkan dan bertanya
Ceramah
H. REFERENSI
http://sichesse.blogspot.co.id/2012/05/sap-perawatan-post-operasi.html
http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-137622Materi%20Profesi%20Ners-SAP%20Perawatan%20Pre%20Operasi.html#popup
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PRE OPERASI (PERSIAPAN SEBELUM OPERASI) 1. Pengertian Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum operasi, yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk dilakukan operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang operasi. 2. Persiapan sebelum Operasi a) Formulir Persetujuan / Informed consent Informed consent merupakan formulir persetujuan yang membuktikan bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan operasi terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan ditanda tangani jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan yang jelas dari petugas kesehatan (dokter atau perawat/bidan) tentang tindakan operasi yang akan dilakukan. b) Hasil Pemeriksaan Penunjang Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan darah, urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang normal. Hasil pemeriksaan lain seperti foto rontgen, USG, EKG, dan lain lain juga harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan. c) Persiapan Khusus Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan yang sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi klien jika klien membutukan transfusi darah pasca tindakan. 3. Pesiapan Psikologis a) Informasi Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa
dokter penanggung jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang harus dilakukan klien dan keluarga. b) Dukungan psikosial Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat penting dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga merupakan dukungan sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan pra operasi. c) Peran klien dan keluarga Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan pra operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi. d) Pelatihan keterampilan Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi kecemasan klien pasca tindakan operasi yang dialami. Pelatihan keterampilan ini meliputi mobilisasi dini pasca operasi, latihan napas dalam, latihan batuk efektif, cara menyokong luka operasi yang benar. 4. Persiapan Fisik a) Pembatasan Nutrisi dan Cairan Program puasa merupakan program penting sebelum operasi dilakukan. Puasa dilakukan
karena
obat
obatan
anastetik
diyakini
dapat
menekan
fungsi
gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum. Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010) program puasa mempebolehkan : 1) Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam sebelum prosedur. 2) Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan. 3) Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh mulut dengan kain atau kasa basa.
b) Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk mencegah cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan. 1. Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien yang akan menjalani pembedahan usus. 2. Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan bahwa kandung kemih telah kosong. c) Hygiene (kebersihan diri) Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk menurunkan resiko infeksi luka. 1. Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan dilakukan. 2. Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan operasi jika ada. 3. Menggunting kuku . 4. Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran mikroorganisme dari rambut. 5. Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu) seperti gigi palsu, lensa kontak, kacamata, wig, bulu mata palsu, dan lain lain. 6. Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi. d) Istirahat dan Tidur Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan pembedahan. Istirahat yang adekuat membantu klien mengatasi stres pemebdahan dan membantu penyembuhan. e) Medikasi (obat-obatan) Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan harus sudah disiapkan dengan lengkap sebelum klien berangkat keruang operasi.
PERAWATAN PASCA OPERASI (PERAWATAN SETELAH OPERASI) 1. Pengertian Perawatan pasca operasi merupakan suatu proses perawatan setelah operasi, yang dimulai saat klien sudah berada di ruang pemulihan setekah operasi. 2. Perawatan Pasca Operasi Berikut adalah beberapa perawatan yang di butuhkan dalam tindakan sesudah operasi : a) Mobilisasi dini Mobilisasi dini dilakukan 2 atau 3 setelah
kilen sadar dan berada diruangan
perawatan. Mobilisasi dini dilakukan dengan cara : 1. Posisi klien terlentang atau semifowler. 2. Kedua kaki ditekuk dengan posisi kedua telapak kaki rata. Hitung selama 1 – 3, kemudian kaki diluruskan kembali. 3. Gerakkan jari jari kaki mengahadap ke bagian tubuh atas atau ke arah kepala. Hitung selama 1 – 3, kemudian rilekaskan kembali. Tekukkan kaki kiri diatas tempat tidur, dan angkat kaki kanan secara rata (lutut tidak ditekuk), hitung selama 1-3 dan rileks kembali. Lakukan pada kaki yang berlawanan. b) Napas dalam Napas dalam dilakukan saat klien mengalami rasa ketidaknyamanan seperti sesak atau sulit bernapas, merasa tidak puas saat bernpas, atau merasa nyeri pasca tindakan operasi. Napas dalam dilakukan dengan cara : 1. Posisi klien setengah duduk ( semi fowler) 2. Letakkan kedua telapak tangan diatas dada tepatnya dibawah batas tulang rusuk. 3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang penuh. 4. Tahan napas selama 2 – 3 detik. 5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut denga posisi bibir seperti bersiul.
c) Batuk efektif Batuk efektif dilakukan jika klien mengalami ketidaknyaman pada tenggorokkan. Batuk yang tidak efektif dapat menimbulkan nyeri pada luka pembedahan teutama luka operasi pada area dada dan perut. Batuk efektif dilakukan dengan cara : 1. Cuci tangan dengan langkah yang benar. 2. Letakkan tangan pada dada, perut, atau pada area luka pasca operasi (dengan tekanan lembut) 3. Tarik napas secara perlahan dan dalam melalui hidung sampai dada mengembang penuh. 4. Tahan napas selama 2 – 3 detik. 5. Kemudian hembuskan napas dengan perlahan dan panjang melui mulut dengan posisi bibir seperti bersiul. 6. Ulangi tekhnik dapas dalam (c,d,e) selama 2 sampai 3 kali. 7. Pada napas dalam yang ke 3, tahan napas 2-3 detik, dan batukkan secara perlahan.