Karya Tulis B.indo.docx

  • Uploaded by: MuhammadRaihan
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Karya Tulis B.indo.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,651
  • Pages: 15
CITRA KARAKTERISTIK SUNGAI KRUENG, ACEH

MUHAMMAD RAIHAN RAIVALDI 082001700037

KELAS B FAKULTAS ARSITEKTUR DAN TEKNOLOGI LINGKUNGAN UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA 2017

KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, pencipta bagi seluruh alam yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “Citra Karakteristik Sungai Krueng di Aceh”. Penyusunan karya tulis ini dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia . Sungai Krueng di Aceh adalah sungai yang unik dengan sejarah di Pulau Aceh dan Sungai yang memberikan banyak manfaat terhadap lingkungan sekitarnya. Dan sungai ini merupakan sungai yang dikelilingi oleh tumbuhan subur. Hal ini karena salah satu manfaat sungai, yakni mempberikan kesuburan bagi tanah yang ada di sekitarnya.sehingga saya tertarik untuk membuat karya tulis tentang Sungai Krueng ini. Karena tidak dimungkinkannya saya untuk mempelajari langsung Sungai Krueng ini maka saya mencari data karya tulis ini melalui data di internet. Tentu saja dalam menyusun karya tulis ini saya telah dibantu oleh beberapa orang yaitu dosen, keluarga, dan juga teman-teman saya. Dengan cara bantuan perkataan dan perbuatan mereka. Saya menyadari bahwa selama berlangsungnya pembuatan karya tulis ini tak lepas dari dukungan serta bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu teriring doa dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat,yaitu: 1.

Bapak S.Amran Tasai yang telah membina dan mengarahkan saya dalam

mengerjakan karya tulis ini. 2.

Keluarga saya yang telah menyemangati saya lewat perkataan, perbuatan,

dan doa. 3.

Semua pihak yang telah berkontribusi dalam karya tulis ini.

Jakarta,13 Desember 2017

Muhammad Raihan Raivaldi 082001700037

2

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR........................................................................................................2 DAFTAR ISI .......................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................5 1.3 Tujuan ...........................................................................................................................5 1.4 Kerangka Teori.............................................................................................................5 1.5 Sumber Data.................................................................................................................6 1.6 Metode dan Teknik......................................................................................................6 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Gambaran Lokasi Sungai Krueng..............................................................................7 2.2 Karakteristik Sungai Krueng......................................................................................9 2.3 Keunikan yang terdapat pada Sungai Krueng........................................................9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.................................................................................................................14 3.2 Saran............................................................................................................................14 3.2.1 Saran Penulis...........................................................................................................14 3.2.2 Saran Pustaka..........................................................................................................14 Daftar Pustaka..................................................................................................................15

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus dari hulu sampai menuju hilir dan biasanya terbentuk secara alamiah oleh alam bagian dari sungai ini dibedakan antara satu dengan lainnya karena ada aliran dari air sungai tersebut. Dan sungai merupakan salah satu ekosistem perairan yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik oleh aktivitas alam maupun aktivitas manusia di Daerah Aliran Sungai (DAS). Sungai tentunya memiliki peranan bagi kehidupan manusia mulai dari kebutuhan air bagi manusia dan pengairan lahan pertanian, mata pencaharian nelayan, serta sebagai sarana transportasi. Sungai Krueng adalah sebuah sungai di pulau Sumatera yang berhulu di pegunungan Aceh Besar mengaliri sebagian besar wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar dan bermuara di Selat Malaka. Sungai Krueng Aceh merupakan salah satu sungai terbesar yang terdapat di Kota Banda Aceh. Sungai ini memiliki debit air yang cukup besar serta keindahan yang dimiliki oleh Sungai Krueng yang menjadikannya sebagai salah satu sungai yang berdampak positif dan negatif, dampak positif dari adanya Sungai Krueng ini adalah dapat dijadikannya sarana atau rekreasi keluarga sebagai tempat berlibur bagi masyarakat Aceh di berbagai lokasi yang tingkat pencemarannya sedikit. Dan dampak negatif dari adanya Sungai Krueng ini sebagai salah satu sungai yang berpotensi menimbulkan banjir yang dahsyat apabila debit air meningkat diakibatkan oleh hujan lebat. Karya tulis saya ini menjelaskan mengenai citra karakteristik Sungai Krueng di Aceh beserta keuinikannya. Karya tulis ini ditunjukan kepada masyarakat di Aceh maupun pemerintahnya agar bisa membuat sarana dan prasarana bagi wisata yang berada di berbagai daerah Sungai Krueng yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan diharapkan pula untuk masyarakat agar menjaga kebersihan di sekitar sarana prasarana yang diberikan oleh pemerintah di Sungai Krueng.

4

1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas pada karya tulis ini yaitu: 1. Bagaimana gambaran lokasi Sungai Krueng? 2. Bagaimana karakteristik Sungai Krueng? 3. Bagaimana keunikan dari Sungai Krueng?

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulisan dari karya tulus ini yaitu: 1. Mengetahui gambaran lokasi Sungai Krueng 2. Mengetahui karakteristik Sungai Krueng 3. Mengetahui keunikan dari Sungai Krueng

1.4 Kerangka Teori Berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Sungai. Pasal 1 butir (2) menyatakan: “Pengelolaan DAS adalah upaya manusia dalam mengatur hubungan timbal balik antara sumberdaya alam dengan manusia di dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian ekosistem serta meningkatnya kemanfaatan sumber daya alam bagi manusia secara berkelanjutan”. Dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 38 tahun 2011 tentang Sungai. Pasal 1 butir (1) menyatakan: “Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jaringan pengaliran air beserta air di dalamnya, muai dari hulu sampai muara, dengan dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan”. Daerah Aliran Sungai (DAS)/Daerah Pengaliran Sungai (DPS) atau drainage basin adalah suatu daerah yang terhampar di sisi kiri dan dan kanan dari

5

suatu aliran sungai, dimana semua anak sungai yang terdapat di sebelah kanan dan kiri sungai bermuara ke dalam suatu sungai induk. Seluruh hujan yang terjadi didalam suatu drainage basin, semua airnya akan mengisi sungai yang terdapat di dalam DAS tersebut. Oleh sebab itu, areal DAS juga merupakan daerah tangkapan hujan atau disebut catcment area. Semua air yang mengalir melalui sungai bergerak meninggalkan daerah daerah tangkapan sungai (DAS) dengan atau tampa memperhitungkan jalan yang ditempuh sebelum mencapai limpasan (run off). Pengelolaan DAS pada dasarnya ditujukan untuk terwujudnya kondisi yang optimal dari sumberdaya vegetasi, tanah dan air sehingga mampu memberi manfaat secara maksimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan manusia. Selain itu pengelolaan DAS dipahami sebagai suatu proses formulasi dan implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi sumberdaya alam dan manusia yang terdapat di DAS untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumberdaya air dan tanah, yang dalam hal ini termasuk identifikasi keterkaitan antara tataguna lahan, tanah dan air, dan keterkaitan antara daerah hulu dan hilir suatu DAS Chay Asdak (1998).

1.5 Sumber Data Sumber data yang saya pakai untuk karya tulis ini adalah: https://id.wikipedia.org/wiki/Krueng_Aceh

1.6 Metode dan Teknik Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode deskriptif, sedangkan teknik pengumpulan data dengan cara studi pustaka.

6

BAB II CITRA KARAKTERISTIK SUNGAI KRUENG DI ACEH 2.1 Gambaran Lokasi Sungai Krueng di Aceh

7

Sungai Krueng adalah sebuah sungai di pulau Sumatera yang berhulu di pegunungan Aceh Besar mengaliri sebagian besar wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar dan bermuara di Selat Malaka. Secara geografis, DAS Krueng Aceh terletak antara 5˚03’ 41” – 5˚38’ 10”LU dan 95˚11’ 41” – 95˚49’46” BT. DAS Krueng Aceh secara administratif terletak di 4 (empat) kabupaten/kota di Provinsi Aceh yang meliputi Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Jaya dan Kota Banda Aceh dengan sungai utamanya adalah sungai Krueng Aceh. Krueng Aceh atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia Sungai Aceh adalah salah satu sungai yang terletak di provinsi Aceh. Sungai ini berhulu di Cot Seukek Kabupaten Aceh Besar dan bermuara di desa Lampulo Kota Banda Aceh. Krueng Aceh mempunyai panjang lebih kurang 145 km dan beberapa anak sungai bermuara ke badan sungai tersebut, antara lain Krueng Seulimum, Krueng Jrue, Krueng Keumireun, Krueng Inong, Krueng Leungpaga dan Krueng Daroy.

8

2.2 Karakteristik Sungai Krueng Sungai Krueng ada yang memiliki air berwarna coklat dan juga berwarna hijau. Air yang berwarna coklat tersebut berasal dari limbah rumah tangga, pengurukan tanah yang terjadi di sungai tersebut serta ada juga yang berasal dari limbah industri yang tidak ramah lingkungan. dSedangkan air yang berwarna hijau biasanya berasal dari tumbuhan lumut dan tumbuhan lainnya yang berada di sekitar aliran sungai krueng. Serta adanya penebangan liar yang terjadi di daerah hulu Sungai. Biasanya sungai krueng yang belum tercemar seperti yang berada di kawasan Sungai Krueng Isep dijadikan sebagai sarana rekreasi bagi masyarakat sekitar dan sungai ini juga memiliki manfaat lain yaitu sebagai sumber pengairan sawah-sawah di Kabupaten Nagan Raya. Berasal dari sumber mata air pegunungan Leuser, sungai ini tak pernah kering meskipun musim kemarau. Perilaku masyarakat di sekitar Sungai Kreung juga berdampak bagi banjir yang terjadi di beberapa wilayah Banda Aceh. Pencemaran lingkungan terjadi karena masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke Sungai Kreung. Namun juga sampah di beberapa titik pusat aktivitas masyarakat seperti pasar Saree yang berada di pinggir Sungai Kreung ditemukan tumpukan sampah yang diantaranya berdekatan dengan sungai sehingga mempunyai potensi untuk mencemari sungai. 2.3 Keunikan Sungai Krueng Sungai Krueng Aceh mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat kota Banda Aceh, diantaranya digunakan sebagai sarana air minum (PDAM), sarana transportasi air dan irigasi. Selain itu juga dipergunakaa sebagai sandaran kapal-kapal nelayan yang berada di sekitar badan sungai. Sedangkan aktivitas umum yang dipergunakan oleh masyarakat kota Banda Aceh antara lain seperti pencucian mobil, pakaian, dan boat-boat nelayan. Bagi pengunjung yang datang, kawasan Taman Wisata Krueng Aceh ini tidak hanya dijadikan untuk melepas kepenatan sahaja, melainkan dijadikan sebagai jogging track yang berlokasi di dekat jembatan Peunayong. Taman Wisata Krueng Aceh ini seringkali dijadikan sebagai sarana olahraga ataupun tempat pembibitan benih tanaman di Kampung Baru.

9

Sungai Krueng ini tentu memiliki banyak sejarah dari cerita yang beredar dari masyarakat sekitar tentang awal mula sungai krueng mulai dari sejarah sungai ini sebagai jalur perdagangan dari kerajaan yang ada di Aceh pada zaman dahulu. Keberadaan Krueng Aceh pada zaman Kesultanan Aceh Darussalam, memiliki nilai yang sangat strategis dalam mengembangkan kota ‘Bandar Aceh’sebagai ibukota Kesultanan Aceh Darussalam yang kosmopolit. Pasca pemindahan istana Kesultanan Aceh Darussalam dari Gampong Pande ke DarudDuniya (tempat berdirinya Meuligo Aceh) sekarang, oleh Sultan Alaidin Mahmudsyah (1267-1309 Masehi). Situasi ibukota Kesultanan Aceh Darussalam, ketika itu sangat ramai oleh lalu-lalang kapal-kapal berukuran besar yang masuk hilir mudik membawa barang-barang perdagangan ke tengah wilayah kota. Bahkan kapal-kapal besar dari mancanegara itu, bisa masuk langsung melalui jalur Krueng Aceh hingga menembus wilayah jantung kota. Hal ini dimungkinkan, karena pada saat itu jalur Krueng Aceh merupakan jalur bebas hambatan untuk masuknya kapal-kapal perdagangan dan kapal penumpang. Sebab, tak ada tiang-tiang jembatan Peunayong dan Pante Pirak yang berdiri di tengah sungai pada saat itu. Fungsi Krueng Aceh pada saat itu, sekilas hampir menyerupai fungsi dari Sungai Rhein yang menjadi sungai terpanjang di Eropa. Seperti yang diketahui, hingga kini aktivitas kapal-kapal dagang berukuran besar yang melintasi sungai Rhein sangat padat dan ramai Setiap hari berton-ton barang dan ribuan penumpang diangkut dari satu kota ke kota lainnya di Jerman. Kota Koln dan Bonn di Jerman, termasuk kota yang ditunjang perekonomiannya oleh ‘jasa baik’ aliran Rhein. Kemudian kemajuan ‘pemanfaatan jasa sungai’ yang serupa dengan Koln juga berlangsung di sejumlah kota lainnya yang beradadi luar Jerman. Pada umumnya, sejumlah kota besar di Eropa yang berada di pinggiran Rhein, menggunakan jasa aliran air Rhein untuk menunjang kelancaran transportasi kapal-kapal dagang dan kapal fery. Para turis yang berkunjung ke Jerman, biasanya saling berebut kesempatan untuk menatap pesona kemajuan arsitektur kota-kota di Jerman yang terpancar indah di sepanjang aliran Rhein. Sebagai informasi tambahan, aliran air sungai Rhein itu mengalir dari wilayah pegunungan Swiss, menuju Austria, Jerman, Perancis, Belanda, hingga ke sejumlah negara maju lainnya di Eropa. Dan akhirnya sungai Rhein bermuara ke Laut Utara. Di sekitar jalur pinggiran sungai Rhein, banyak ditumbuhi oleh sejumlah kebun anggur. Suasananya sangat tertata rapi dan cantik. Banyak pula warga kota ataupun para turis yang memanfaatkan sungai Rhein, sebagai tempat untuk berwisata bersama keluarga, sambil menikmati sejumlah makanan yang tersaji di

10

atas ‘restoran kapal’. Biasanya para turis suka menikmati makanan khas Eropa, seperti roti hamburger, pizza hut, donat, sambil mereguk beberapa minuman khas Amerika Serikat, seperti Coca Cola, Pepsi atau sejumlah minuman bercita rasa buah-buahan segar lainnya. Meskipun lalu-lintas kapalnya sangat padat, namun pergerakan kapal yang lalu-lalang di atas ‘jalur krueng Rhein’ itu tetap berlangsung dengan lancar dan tertib. Kondisi ini hampir menyerupai pula dengan fungsi Krueng Aceh dulu. Pada masa Sultan Iskandar Muda, Krueng Aceh sangat ramai disinggahi dan dilalui oleh kapal-kapal besar yang mengangkut barang dan penumpang. Dan juga sangat ramai dikunjungi oleh kapal-kapal dari mancanegara, yang mengangkut sejumlah orang untuk berdagang ke Bandar Aceh Darussalam. Berdasarakan silsilah sejarah, pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, panorama di pinggiran sungai Krueng Aceh dan Krueng Daroy dulu, banyak ditumbuhi oleh aneka pepohonan yang berbuah manis dan segar, serta dengan berbagai jenis rasa buah-buahan lainnya. Dan di sekitar Krueng Aceh dan Krueng Daroy, juga banyak ditumbuhi oleh aneka bunga yang mekar mewangi memenuhi Taman Bustanussalatin. Terlebih dari itu, menurut Dr.Kamal A.Arif, “Pada zaman kesultanan Aceh Darussalam tempo doeloe, air sungai Krueng Aceh dipercayai memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Mohon maklum saja, karena pada masa lalu, sungai ini memiliki air yang bersih dan sehat. Orang-orang yang memiliki berbagai macam penyakit datang dari berbagai daerah untuk mandi di sungai tersebut. Francois Martin pada tahun 1602, menduga bahwa air sungai yang bersih ini memperoleh khasiat untuk menyembuhkan penyakit, karena adanya tanaman obat-obatan seperti kamper, dan pohon benzoat yang ditanam di hulu sungai.” Para pedagang dari Arab, Turki, Kerajaan Mughal, dan dari berbagai tempat lain di seluruh India, setelah merasakan dan meminum air tersebut, mengatakan bahwa dari semua negara yang telah mereka kunjungi, tidak ada sungai yang seperti sungai di Krueng Aceh Darussalam, yang manis rasanya. Dan dapat menjadi obat bagi setiap manusia yang ikut minum dan mandi di dalam Krueng Aceh. Kondisi tersebut, juga berlaku sama bagi yang mandi dan minum di Darul-‘Isyki (Krueng Daroy), pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dulu. Sultan Iskandar Muda, yang sengaja membelokkan aliran air Krueng Daroy ke dalam istana. Sebagai Sultan Kerajaan Aceh Darussalam yang termasyhur dan teguh memegang adat, Sultan Iskandar Muda sangat memperhatikan sistem pelestarian lingkungan hidup. Dia melarang orang menebang pohon. Lalu Sultan, selalu menjaga kebersihan dan kejernihan sungai

11

Krueng Daroy dan Krueng Aceh. Sehingga kedua sungai itu sangat higienis untuk tempat mandi, bahkan juga bisa menjadi obat penyembuh luka-luka pada bagian kulit. Atau dapat pula menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang menahun lainnya, melalui proses penyegaran natural (alamiah) yang muncul dari air Krueng Aceh. Dari segi higienis, Krueng Daroy dan Krueng Aceh pada masa lalu, jauh lebih jernih dari sungai Rhein. Kondisi Krueng Aceh dan Krueng Daroy, dapat lebih terjaga kedamaian dan kenyamanannya kala itu,karena semua aliran sungainya berada di bawah kedaulatan Sultan Iskandar Muda. Berbeda, dengan posisi sungai Rhein yang melintasi sejumlah negara di Eropa, dimana pada masa lalu sering menjadi wilayah perebutan kekuasaan antara berbagai negara di Eropa. Sejak masa kekaisaran Romawi.

12

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN 1. Sungai Krueng adalah sebuah sungai di pulau Sumatera yang berhulu di pegunungan Aceh Besar mengaliri sebagian besar wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar dan bermuara di Selat Malaka. 2. Sungai Krueng ada yang memiliki air berwarna coklat dan juga berwarna hijau. Air yang berwarna coklat berasal dari limbah rumah tangga, industri dan pengurukan tanah yang terjadi di sungai tersebut serta ada juga yang berasal dari limbah industri lingkungan yang tidak ramah lingkungan. Sedangkan air sungai yang berwarna hijau biasanya berasal dari tumbuhan lumut dan tumbuhan lainnya yang berada di sekitar aliran sungai bagian hulu. 3. Sungai Krueng ini memiliki keunikan tertentu terutama dalam sejarah dari cerita yang beredar dari masyarakat sekitar tentang awal mula Sungai Krueng yang bermulai dari sejarah sungai ini sebagai jalur perdagangan dari kerajaan yang ada di Aceh pada zaman dahulu.

3.2 SARAN 3.2.1 SARAN TOPIK Saran penulis adalah kelestarian sungai perlu ditingkatkan serta pengelolaan dari pemerintah daerah dan masyarakat untuk menjaga kelestarian Sungai Krueng di Aceh dengan menjaga kebersihan di sekitar sungai dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena Indonesia sangat kaya dengan kekayaan alam yang dimiliki dan jika kelestarian sungai tidak ditingkatkan maka akan berdampak negatif terhadap ekosistem yang berada di dalam dan sekitar sungai. Selain itu pemerintah seharusnya menyediakan fasilitas bagi kawasan wisata yang berada di Sungai Krueng, pemerintah juga harus memberi dukungan penuh terhadap masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai. Sungai juga mempunyai banyak manfaat terhadap kehidupan untuk itu jangan jadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah, MCK dll.

13

3.2.2 Saran Karya Tulis Demikian karya tulis mengenai “Citra Karakteristik Sungai Brantas di Jawa Timur” oleh penulis. Penulis sadar masih ada kekurangan dalam penulisannya. Untuk itu, penulis berharap kepada pembaca untuk memberikan saran maupun kritik kepada penulis mengenai makalah ini. Meskipun demikian, penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

14

DAFTAR PUSTAKA Agency,Acehtourism. 2012. “Ini Sejarahnya Krueng Aceh”. http://acehtourismagency.blogspot.co.id/2012/12/ini-sejarahnya-krueng-acehsungai-aceh.html

Foundation,Leuser. 2013. “DAS Krueng Aceh”. http://www.leuserfoundation.org/index.php?option=com_content&view=articl e&id=148:das-krueng-aceh&catid=40:das-krueng-aceh

Riezal,Chaerol. 2013. “Krueng Aceh (Sungai Aceh)”. http://chaerolriezal.blogspot.co.id/2013/03/krueng-aceh-sungai-aceh.html

15

Related Documents

Karya-tulis
June 2020 47
Karya Tulis
December 2019 64
Karya Tulis
June 2020 29
Karya Tulis
October 2019 52
Karya Tulis
April 2020 44
Karya Tulis
April 2020 34

More Documents from ""

Dafpus Dan Lampiran.docx
November 2019 14
Ptl.docx
November 2019 9
Karya Tulis B.indo.docx
November 2019 9
Pancasila 6 Soal.docx
November 2019 6
Sejarah Kota Tgr Perkot.docx
November 2019 20