PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM EARPHONE BAGI INSOMNIA (EBI)
BIDANG KEGIATAN: PKM-GAGASAN TERTULIS
DISUSUN OLEH: Adetia Putri Kartika ( J120140013/2014) Salma Indah Yulika ( J12014016/2014) Syarifah Nur Azizah Fachir (J12014019/2014)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2014
PENGESAHAN PKM-GAGASAN TERTULIS 1. Judul Kegiatan : Earphone Bagi Insomnia (EBI) 2. Bidang Kegiatan : PKM-GT 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Adetia Putri Kartika b. NIM : J120140013 c. Jurusan : Fisioterapi S-1 A d. Universitas : Universitas Muhammadiyah Surakarta e. Alamat Rumah/HP: Jalan Duwet Raya 8, Surakarta/085782927227 f. Alamat Email :
[email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulis : 2 Orang 5. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Yosi Wulandari b. NIDN c. Alamat dan HP 6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber Lain 7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Bulan
Surakarta, 10 Desember 2014
RINGKASAN Insomnia yang semakin marak tapi pengobatannya masih kurang atau dengan cara sederhana Tujuan : membuat alat yang ekonomis dan praktis Landasan teori : Metode penulisan Pembahasan Kesimpulan Rekomendasi
A. PENDAHULUAN Tidur adalah keadaan seseorang yang berada dalam bawah sadar tetapi masih bisa dibangunkan dengan rangsangan baik rangsangan sensorik ataupun lainnya. Tidur sangat dibutuhkan oleh manusia, hewan bahkan tumbuhan sekalipun. Bagi orang dewasa tidur yang ideal adalah 7–8 jam sehari sedangkan kebutuhan tidur bagi balita lebih banyak dibandingkan orang dewasa yaitu 12 – 14 jam sehari. Tidur berfungsi untuk menyeimbangkan kondisi mental emosional dan juga kesehatan fisik. Apabila tidur terpenuhi dengan baik, penyakit tidak akan mudah menyerang sistem pertahanan tubuh. Hal positif yang didapat dari tidur yang mencukupi yaitu mencegah peradangan, memacu kreatifitas, lebih fokus dalam melakukan kegiatan dan juga meningkatkan kualitas hidup. Salah satu fungsi tidur yang paling utama adalah untuk memungkinkan sistem syaraf pulih setelah digunakan selama satu hari, dalam The World Book Encyclopedia (2001), dikatakan tidur memulihkan energi kepada tubuh, khususnya kepada otak dan sistem syaraf. Apabila kebutuhan tidur tidak terpenuhi dengan baik, sudah pasti aktifitas sehari-hari kita akan terganggu. Kita akan merasa mengantuk dan tidak fokus pada kegiatan yang dilakukan. Menurut Detik News (2013) "Sebanyak 70-80 persen kecelakaan dialami oleh pengendara sepeda motor. Kecelakaan biasanya disebabkan kelelahan dan mengantuk”. Hampir semua manusia pernah mengalami masalah tidur. Penyebab kita kurang tidur ada banyak salah satunya yaitu mengalami insomnia. Insomnia adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu mencukupi kebutuhan tidurnya, baik secara kualitas maupun kuantitas selama jangka waktu tertentu. Hal itu menyebabkan porsi tidur yang semestinya, semakin berkurang. Menurut Hawari (1990) insomnia dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain fisik dan psikis, faktor fisik misalnya terserang flu sehingga sulit untuk tidur, sedangkan faktor gangguan psikis adalah stres, cemas, depresi. Bagi penderita insomnia biasanya mereka akan mengobati atau mengurangi gejala dengan cara-cara biasa. Insomnia dianggap bukanlah hal yang serius bagi banyak orang. Hal itu menyebabkan penyembuhan insomnia akan berjalan dengan lambat karena pengobatan dan perhatian terhadap gejala ini sangatlah kurang. Tujuan daripada pembuatan earphone tersebut untuk merangsang produksi hormon melatonin sehingga apabila pengguna ingin beristirahat dan dengan rileks dan nyaman. Earphone yang didesain khusus ini sebenarnya tidak hanya merangsang pada hormon melatonin saja akan tetapi bisa juga sebagai penyeimbang bagi produksi hormon-hormon lainya. Pada saat orang tertidur semua hormon akan terproduksi secara bebas dan earphone ini akan meneyimbangkan produksi hormon-hormon agar tidak terlalu berlebihan atau berkurang.
B. GAGASAN 1. Kondisi Kekinian Kehidupan modern membuat banyak perubahan dalam kehidupan. Salah satunya adalah jam siang yang menjadi lebih panjang sehingga mebuat jam malam yang merupakan jam istirahat lebih sedikit. Banyak hal yang membuat jam malam mereka memendek antara lain stress, lembur, kelelahan fisik dan gaya hidup yang tidak sehat seperti meminum alcohol dan narkotika. Jika perilaku tersebut terus diulang-ulang maka akan menimbulkan Sleep Disorder, salah satunya adalah insomnia. Insomnia merupakan signal tubuh dalam keadaan tidak baik Menurut data dari National Sleep Foundatian, pravelensi penderita insomnia di Indonesia mencapai 70% paling sedikit seminggu sekali dan 30 juta orang sulit tidur setiap malamnya (Hidayat, 2012). Hal tersebut terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan perkembangan kehidupan modern yang instan. Kebanyakan mereka justru meanggap sepele insomnia sehingga dibiarkan begitu saja. 2. Solusi awal diterapkan untuk mengatasi masalah insomnia Penderita insomnia akan peduli jika keadaan insomnia mereka telah memasuki fase akut. Fase akut adalah keadaan terjaga sepanjang malam dan mengantuk berat saat pagi atau siang hari yang membuat aktivitas terganggu. Penderita insomnia melakukan banyak cara agar saat malam hari mereka bisa tertidur pulas seperti menghindari minuman berkafein, minum susu hangat sebelum tidur, melakukan aktivitas-aktivitas kecil seperti membersihkan diri dan mendengarkan musik lembut. Jika semua hal tersebut tidak dapat membuat tertidur pulas hal terakhir yang dijadikan solusi adalah minum obat tidur. Menghindari minuman berkafein memang harus dilakukan bagi penderita insomnia karena itu akan membuat mereka semakin susah tidur pulas. Sebaliknya, meminum susu hangat sangat dianjurkan dilakukan menjelang tidur. Aktivitas sebelum tidur seperti menggosok gigi, mencuci muka dll adalah hal harus dilakukan karena jika kita tidur dalam keadaan kotor maka ada kemungkinan terbangun di tengah malam, Mendengarkan musik sebelum tidur akan membuat otak terus bekerja sehingga otak tidak mengalami fase istirahat. Meminum obat adalah pilihan terakhir mereka. Meminum obat tidur banyak dilakukan orag luar karena kehidupan mereka yang sangat tidak sehat, junkfood dan soda. Ketergantungan obat bukanlah hal yang baik karena obat akan membuat kerja ginjal lebih berat dalam menyaring darah. Sehingga dibutuhkannya sebuah solusi tanpa masalah dalam mengobati insomnia. 3. Keberhasilan Gagasan Penggunaan earphone secara kontinue tentunya akan memberikan efek nyaman bagi penderita insomnia. Dalam hal ini bisa dikatakan baik penderita akut
maupun ringan sebab earphone ini didesain khusus untuk dapat merangsang hormon melatonin pada sel saraf otak yang dapat menaikkan melatonin dan menurunkan serotonin sehingga penderita insomnia dapat merasakan kantuk. Perangsangan hormon melatonin oleh earphone ini hanya dapat bekerja jika earphone terpasang pada penderita. Apabila tidak maka penderita insomnia pun tidak merasakan kantuk. Earphone ini tidak memberikan efek kecanduan bagi penggunanya akan tetapi sedikit demi sedikit dapat melatih kerja syaraf tidur manusia sehingga penggunaan earphone tidak terlalu sering. Dapat dikatakan bahwa awal dari kerja earphone itu sendiri adalah merangsang hormon yang pada akhir nantinya dapat juga menyembuhkan penderita insomnia. Earphone ini sangat cocok untuk para pekerja lembur dalam situasi dan kondisi apapun. Posisi tidur, berbaring maupun duduk. Earphone yang didesain tidak hanya memberi pancaran gelombang elektromagnetik juga akan mengeluarkan aroma yang dapat mendukung perangsangan hormon melatonin. Aroma ini misalkan seperti aroma buah ceri, pisang, Biasanya aroma tersebut hanya dibutuhkan seorang penderita insomnia akut karena butuh kerja duakali untuk merangsang hormon tersebut. Ching hai (2014) mengatakan, “Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana, tetapi memainkan peran yang penting dalam fungsi-fungsi tubuh, mengawasi kerja berbagi kelenjar dan organ, dan mengatur produksi hormon. Juga mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf simpatik pada tekanan darah bawah dan memperlambat kecepatan jantung, sehingga mengurangi dampak pada jantung. Juga mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur, mengatur jam biologis tubuh, menghilangkan pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker dan pikun” Selain untuk membantu penderita insomnia, perangsangan hormon melatonin tersebut juga dapat membantu menjaga kesehatan tubuh sampai usia lanjut. 4. Pihak yang Berkontribusi Pihak yang dapat membantu mengimplementasikan gagasan sebagai berikut: a. Ahli teknik elektro Masalah desain bentuk yang nyaman yang dapat dipakai kemana saja. Selain desain bentuk kita juga harus memperhatikan seberapa besar gelombang elektromagnetik yang akan di pancarkan. Gelombang yang dipancarkan tidak boleh melebihi kapasitas kemampuan sel syaraf otak sebagai penerima karena justru sesuatu yang berlebih tesebut akan mengganggu kerja fungsi saraf lainya.
b. Dokter syaraf Akan menjelaskan dari awal proses rangsangan oleh gelombang elektronik earphone sampai akhirnya memberi dampak kantuk bagi pengguna. Dalam hal ini juga mengatur banyak sedikit rangsangan yang masuk agar kerja semua hormon menjadi seimbang satu sama lain. c. Ahli gizi Akan menentukan aroma apa yang cocok untuk dapat membantu perangsangan hormon tersebut. Aroma ini yang nantinya akan diberikan pada penderita akut karena butuh rangsangan yang banyak unuk daat memicu produksi hormon melatonin. Dengan begini earphone yang kita buata bisa dipakai nyaman oleh penderita insomnia. Selain membantu dalam merangsang produksi hormon melatonin juga dapat mencegah berbagai penyakit seperti jantung, kanker dan sebagainya . 5. Langkah-langkah Mengimplementasikan Gagasan a. Observasi pada pasien Pada awalnya kita akan observasi pada beberapa pasien dengan tingkat insomnia yang berbeda-beda. Kita mengobservasi sekitar 3 pasien dengan tingkat insomnia ringan, sedang dan akut. Pada observasi ini kita akan menanyai pasien mengenai keluhan yang sering dialami ataupun gangguan baik fisik maupun psikologi. Juga dampak yang dirasakan apakah hnya dengan insomnia tersebut dapat menggaggu aktifitas lainnya juga b. Pembuatan alat Dalam pembuatan alat pertama kita berkonsultasi dahulu dengan dokter syaraf mengenai gelombang elektromagnetik apa yang cocok untuk merangsang hormon tersebut dan tidak memberi dampak negatif yang terlalu berlebihan. Lalu untuk mendesain bentuk yang nyaman kita bekerja sama dengan ahli teknik elektro. Disitu mereka akan memberikan desain yang baik dan praktis. Mudah dibawa dan dipakai kemana saja. Setelah itu dalam pembuatan aroma kita berkontribusi dengan ahli gizi yang mereka mengetahui tentang berapa kadar aroma yang dibutuhkan oleh penderita insomnia tingkat akut c. Uji coba Saat alat sudah siap kita akan mengadakan ujicoba pada ketiga pasien yang awalnya kita observasi. Perubahan apa yang akan terjadi sebelum dan sedudah memakai earphone tersebut. d. Sosialisasi
Jika uji coba dinyatakan berhasil tentu kita membuat hak paten kemudian kita sosialisasikan. Terget pertama sosialisai adalah pekerja kantoran yang sering kerja lembur. Jika peminat banyak maka baru kita sosialisasikan ke masyarakat luar. C. KESIMPULAN Insomnia adalah gangguan tidur yang harus disembuhkan karena jika dibiarkan akan berdampak bagi keseimbangan tubuh. Gagasan kami mengenai earphone untuk penderita insomnia sangatlah bagus karena cocok dengan kehidupan sekarang yang meinginkan instan dan ekonomis. Kami berusaha menggandeng pihak-pihak seperti tekhnisi elektro, dokter syaraf dan ahli gizi dalam mengimplementasikan gagasan yang kami buat. Kami optimis gagasan kami dapat diterima dengan menggandeng pihak tersebut dengan melakukan observasi, pembuatan alat, uji coba dan sosialisasi. Manfaat yang diperoleh dari earphone untuk insomnia tentu sangat besar bagi mereka yang memiliki gangguan tidur. Kualitas tidur sangat dibutuhkan untuk memulihkan tubuh dari rutinitas.
DAFTAR PUSTAKA Erfandi, Ramadhan. 2008. “Konsep Dasar Istirahat dan Tidur”. 26 November 2014. https://forbetterhealth.wordpress.com/2008/12/22/konsep-dasaristirahat-dan-tidur/ Formosa, Grup Berita.”Kelenjar Pineal yang Gaib”. 26 Novemver 2014. http://www.godsdirectcontact.or.id/mewarnai/Kelenjar-Pineal-yang Gaib. html Hidayat, Bahrul Ulumuddin Al. 2012. Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa. Skripsi Sarjana pada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN 1
Nama NIM Tempat/ Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat No. Telp/HP Email
: Adetia Putri Kartika : J120140013 : Parenggean, 20 April 1996 : Perempuan : Jalan Ki Hajar Dewantara Gang SMK 2 Kuala Pembuang : 085782927227 :
[email protected]
Riwayat Pendidikan Tahun Sekolah 2000-2002 TK Tunas Pertiwi II Parenggean 2002-2003 : SDN 2 Karang Tunggal Parenggean 2003-2007 : SDN 5 Mentawa Baru Hilir Sampit 2007-2008 : SDN 1 Kuala Pembuang 2008-2011 : SMPN 1 Kuala Pembuang 2011-2014 : SMAN 1 Kuala Pembuang
Lampiran 2
Nama NIM Tempat/ Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat No. Telp/HP Email
Riwayat Pendidikan : 1999-2002 : 2002-2008 : 2008-2011 : 2011-2014 :
: Salma Indah Yulika : J120140016 : Kudus, 03 Juli 1995 : Perempuan : Jalan Duwet Raya 12, Laweyan Surakarta : 085600358234 :
[email protected]
TK ABA 2 Kudus MI Muhammadiyah 2 Kudus MTs Muhammadiyah Kudus MA Muhammadiyah Kudus
Lampiran 3
Nama NIM Tempat/ Tgl. Lahir Jenis Kelamin Alamat No. Telp/HP Email
Tahun 2001-2003 2003-2009 2009-2011 2011-2014
: : : :
: Syarifah Nur Azizah Fachir : J120140019 : Tanjung, 23 Agustus 1997 : Perempuan : Jalan Gatak 1 no.13 : 082154642121 :
[email protected]
Sekolah TK ABA I Kandangan SDN Kandangan Utara 2 SMPN 6 Banjarmasin SMAN 7 Banjarmasin