Kalium Diklofenak.docx

  • Uploaded by: Widyo Utomo
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kalium Diklofenak.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 423
  • Pages: 2
KALIUM DIKLOFENAK

Kalium diklofenak adalah suatu zat anti inflamasi non steroid (AINS) dan mengandung garam kalium dari diklofenak. Pada kalium diklofenak, ion sodium (natrium) dari sodium diklofenak diganti dengan ion kalium, tetapi zat aktifnya sama yaitu diklofenak. Golongan diklofenak memiliki efek analgesik, antirematik, antipiretik dan antiinflamasi. Obat tersebut merupakan COX-inhibitor nonselektif yang bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX). Enzim siklooksigenase berperan dalam produksi sejumlah zat kimia dalam tubuh, salah satunya prostaglandin. Prostaglandin ini diproduksi oleh tubuh sebagai respon dari cedera sehingga syaraf akan lebih sensitif terhadap rasa nyeri. Terdapat dua jenis obat yang termasuk dalam golongan diklofenak, yaitu Na diklofenak dan K diklofenak. Perbedaan dari keduanya adalah garam kalium yang ada di obat diklofenak lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan garam natrium. Sehingga kalium diklofenak dapat diabsorpsi lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan lebih cepat dibandingkan dengan natrium diklofenak. Hal ini berdampak pada penggunaannya secara klinis. Pada keadaan yang akut dan nyeri yang agak berat, lebih baik menggunakan kalium diklofenak dibandingkan dengan natrium diklofenak. Kalium diklofenak dilepaskan dengan cepat dalam aliran darah untuk mengurangi rasa nyeri lebih cepat.

Indikasi : Manajemen nyeri pasca operasi, misalnya pada operasi tulang atau gigi Peradangan pada tulang dan sendi, seperti osteoartritis (pengapuran tulang), reumathoid arthritis (rematik), radang sendi asam urat (gout), dan sebagainya; Rasa sakit yang timbul akibat cedera atau trauma, seperti terbentur, terkilir, terpukul, memar, patah tulang, dan sebagainya; Peradangan pada tulang dan sendi, seperti osteoartritis (pengapuran tulang), reumathoid arthritis (rematik), radang sendi asam urat (gout), dan sebagainya; Mengobati sakit gigi, sakit kepala, dan migrain. Nyeri hebat akibat infeksi telinga, hidung atau tenggorokan.

Kontraindikasi : Memiliki riwayat alergi terhadap kalium diklofenak, aspirin atau OAINS (obat anti-inflamasi non-steroid) lainnya. Memiliki penyakit gangguan lambung, seperti ulkus peptikum; Memiliki penyakit jantung dan pembuluh darah seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif (CHF), gangguan pembuluh darah di otak dan pembuluh darah perifer;Memiliki riwayat serangan asma, urtikaria atau rhinitis akut yang timbul akibat penggunaan asam asetilsalisilat atau obat-obat lain penghambat prostaglandin.

Efek Samping : mengantuk, pusing, gangguan pencernaan, kembung, sakit perut, mual, muntah, diare, sembelit; sakit kepala, hidung tersumbat, gatal, keringat berlebihan, peningkatan tekanan darah, pembengkakan atau nyeri di lengan atau kaki. Dosis : Dewasa: Umumnya takaran permulaan untuk dewasa 100-150 mg sehari ; Pada kasus-kasus yang sedang, juga untuk anak-anak di atas usia 14 tahun 75-100 mg sehari pada umumnya mencukupi. Dosis harian harus diberikan dengan dosis terbagi 2-3 kali Anak-anak: Tablet kalium diklofenak tidak cocok untuk anak-anak.

Produsen : Generik Pendaftar : Generik Bentuk Sediaan : Tablet salut enterik

Kekuatan : 25 mg 50 mg

Related Documents

Kalium
June 2020 15
Kalium Nitrat.docx
May 2020 12
Kalium Klorida.docx
November 2019 8
Kalium Iodat.docx
May 2020 10
Phosphor Und Kalium
May 2020 1

More Documents from ""