KALIUM KLORIDA Di dunia, sekitar 90 persen dari kalium klorida digunakan sebagai pupuk dengan tingkat kemurnian sekitar 90%. Di berbagai negara, ada tiga proses pembuatan kalium klorida, diantaranya: 1. Pembuatan Kalium Klorida dengan Trona Prosses Trona Process adalah metode yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian abu soda seperti natrium karbonat, asam borat, boraks, kalium sulfat, brom, dan kalium klorida dari air asin di danau searles lake, san bernardino county california as. Proses trona dimulai pada tahun 1916 dan terus berlanjut hingga saat ini dengan skala yang semakin besar. Dalam proses trona ini, bahan diambil dari salah satu danau bernama searles lake yang terletak di daerah California. Danau ini merupakan sumber mineral kalium dan mineral kalium. Kandungan kedua mineral ini sangat tinggi. Air dari danau ini memiliki kandungan sebagai berikut :
Air dari danau searles dipompa lalu dikristalisasi, disaring, dicuci dan dikeringkan. Kristal kemudian dipanaskan dengan rotary kiln untuk menghilangkan molekul-molekul air dalam struktur kristal. Kristal didinginkan dan ditampung di bak penampungan kristal. Proses kristalisasi ini disebut kristalisasi fraksional (pemisahan berdasarkan kelarutan pada suhu tertentu). 2. Pembuatan Kalium Klorida dengan sylvinite Pada tahun 1925 kalium ditemukan carlsbad, new meksiko, setelah dilakukan pencarian dan penggalian karena tambang mineral tersebut tenggelam sekitar 300 meter dan dibangunlah kembali sebuah pabrik industri pada tahun 1932. Proses pembuatan kalium klorida dari kristal silvinit juga menggunakan kristalisasi fraksional atau pemisahan berdasarkan kelarutan pada suhu tertentu. Dalam kristal silvinit, terdapat kandungan kalium klorida dan natrium klorida. Secara kimia, kedua mineral ini cenderung larut dalam air panas daripada air dingin. Kelarutan kedua mineral ini meningkat
seiring naiknya suhu. Namun, apabila dilarutkan pada larutan jenuh, konsentrasi natrium klorida akan semakin berkurang dan konsentrasi kalium klorida akan meningkat seiring berjalannya waktu. Karakteristik ini digunakan untuk mengekstraksi kalium klorida dari silvinite. Dalam prosesnya, silvinite dihancurkan dan dicampur dengan air garam jenuh dan dipanaskan. Campuran yang kaya akan kalium klorida ini kemudian dipisahkan dari air diuapkan hingga terbentuk kristal kalium klorida yang kemudian disentrifugasi, dicuci dan dikeringkan dan dikemas. Sisa air tadi digunakan lagi untuk mencampurkan pada silvinite yang sudah dihancurkan tadi. 3. Pembuatan Kalium Klorida dengan mineral dari Saskatchewan, Canada Saskatchewan merupakan sebuah provinsi di canada. Saskatchewan memiliki pertambangan garam mineral yang cukup besar dan Disana, terdapat batuan mineral unik yang diberi nama sama dengan nama provinsinya, saskatchewan. Daerah ini memiliki perusahaan industri kalium terbesar di dunia. Perusahaan ini menyumbang 45% dari cadangan global yang diketahui penjualannya senilai $ 6,1 miliar pada tahun 2015. Saskatchewan merupakan “rumah” bagi semua tambang kalium yang beroprasi di kanada. Saskatchewan dapat memasok permintaan kalium dunia selama beratus-ratus tahun. Produksi kalium klorida di saskatchewan dimulai dari penambangan batuan mineral yang ada di pertambangan daerah saskatchewan. Batuan ini tidak ditemukan di tempat lain, melainkan hanya ditemukan di saskatchewan, kanada. Batuan tersebut kemudian dikumpulkan lalu dihancurkan pada proses chrushing karena struktur kristalnya kasar, saskatchewan ini tidak perlu dihancurkan sampai halus. Setelah dihancurkan, biji tersebut diseleksi berdasarkan ukurannya. Batuan mineral tersebut dicampur air garam dan magnetit. Kemudian, dilakukan proses pemisahan antara kalium klorida dan zat lain dengan pemisah sentrifugal. Setelah pemisahan dilakukan proses desalinasi yaitu proses menghilangkan kadar garam berlebih pada campuran. Kemudian difiltrasi dan dikeringkan hingga tersisa kristal padatan. Kemudian kalium klorida padat yang terbentuk dihancurkan dan diseleksi sesuai ukuran.