Kajian Literatur Manuskrip Heni Fix.docx

  • Uploaded by: Ersya Yuliyanti Permana
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kajian Literatur Manuskrip Heni Fix.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,179
  • Pages: 24
THE EFFECT OF COGNITIVE REMEDIATION THERAPY COGNITIVE FUNCTION IN SCHIZOPHRENIA ABSTRAK Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan yang paling banyak ditemukan, ditandai dengan menarik diri dari hubungan interpersonal, gangguan kognitif, persepsi, dan sosial. Skizofrenia merupakan suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan perilaku psikotik, pemikiran tidak konkret dan kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah. Menurut data RISKESDAS tahun 2013, prevalensi gangguan jiwa berat di Indonesia yaitu skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa angka skizofrenia khususnya di Indonesia sangat tinggi. Tujuan penulisan evidence based on practice (EBP) ini adalah untuk: Mengetahui keefektifan terapi remediasi kognitif (CRT) dalam meningkatkan fungsi kognitif pada penderita skizofrenia. Dalam proses pencarian dari PubMed didapatkan hasil pencarian Schizoprenia didapatkan jumlah jurnal yang didapatkan sebanyak 138.941 jurnal, jurnal yang masuk ke dalam pengkajian terdapat 3 jurnal. Intervensi ini akurat terbukti dari hasil penelitian yang menyebutkan terapi remediasi kognitif lebih efektif dari kelompok kontrol. Remediasi kognitif digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan efektivitas strategi terapi untuk pasien skizofrenia. Kata Kunci: Skizofrenia, Intervensi, Terapi Cognitive Remediation, Review Artikel, Rumah Sakit Jiwa Daftar Pustaka: 2005-2017

ABSTRACT Objective: Many individuals diagnosed with schizophrenia have significant neurocognitive deficits, especially in the areas of attention, memory, and executive function. These deficits may exacerbate patients' psychiatric symptoms. Cognitive remediation has shown efficacy in improving neurocognitive functioning and may lead to amelioration of psychiatric symptoms in persons with schizophrenia. Method: Forty-two schizophrenic inpatients were randomly assigned to either a cognitive remediation group (n=21) or a control group (n=21) and were assessed using a neuropsychological battery and symptom scales for depression, anxiety, and positive and negative symptoms of schizophrenia at baseline and after two months of participation in a cognitive remediation program. Results: The intervention group showed significant improvements in neuropsychological functioning, depression and negative symptoms of schizophrenia after the intervention compared to the control group. Conclusion: Results of the study provide support for cognitive remediation as an efficacious intervention to improve neurocognitive functioning and decrease psychiatric symptoms of schizophrenia. Key Words : Schizophrenia, Intervention, Activity Daily Living Therapy, Review Article, Psychiatric Hospital Bibliography : 2005-2017

Skizofrenia adalah suatu bentuk

BAB 1

psikosa

PENDAHULUAN

fungsional

dengan

gangguan

utama pada proses fikir serta disharmoni

Kesehatan jiwa masih menjadi

(keretakan, perpecahan) antara proses

salah satu permasalahan kesehatan yang

pikir,

signifikan di dunia, termasuk Indonesia.

psikomotor disertai distorsi kenyataan,

Menurut

terutama karena waham dan halusinasi;

WHO

Kementerian

tahun

2016

Kesehatan

dalam

Republik

afek/emosi,

asosiasi

kemauan

terbagi-bagi

sehingga

dan

timbul

Indonesia, 2016 terdapat sekitar 35 juta

inkoherensi, afek dan emosi perilaku bizar

orang terkena depresi, 60 juta orang

(Maramis, 2009). Skizofrenia merupakan

terkena

terkena

bentuk psikosa yang banyak dijumpai

terkena

dimana-mana namun faktor penyebabnya

dimensia. Menurut data RISKESDAS

belum dapat diidentifikasi secara jelas.

tahun 2013, prevalensi gangguan jiwa

Kraepelin menyebut gangguan ini sebagai

berat

demensia

bipolar,

skizofrenia,

di

21

serta

juta

47,5

Indonesia

juta

yaitu

skizofrenia

precox.

Demensia

artinya

mencapai sekitar 400.000 orang atau

kemunduran intelegensi dan precox artinya

sebanyak

penduduk

muda/sebelum

Republik

2009).

1,7

(Kementerian

per

1.000

Kesehatan

Indonesia,

2016).

Hal

tersebut

menunjukkan bahwa angka skizofrenia khususnya di Indonesia sangat tinggi. Seiring

(Maramis,

Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang terkait dengan adanya deteriorisasi

dalam

fungsi

kehidupan

bertambahnya

sehari-hari dan fungsi sosial (American

jumlah kasus gangguan jiwa, hal ini

Psychiatric Association, 2000). Prevalensi

berdampak

beban

penderita skizofrenia di dunia adalah

produktivitas

sekitar 1% dari populasi. Psikopatologi

negara manusia

dengan

waktunya)

pada

dan

penambahan

penurunan

untuk

panjang

pada skizofrenia dapat digolongkan ke

Republik

dalam tiga dimensi, yaitu gejala positif,

Indonesia, 2016). Oleh karena itu kasus

gejala negatif dan gejala disorganisasi.

gangguan jiwa perlu diberikan perhatian

Gejala positif meliputi halusinasi, waham,

khusus dan ditangani lebih lanjut untuk

gaduh gelisah, perilaku aneh dan sikap

meminimalisir penurunan produktivitas

bermusuhan. Gejala negatif meliputi afek

manusia. Salah satu jenis gangguan jiwa

tumpul

yang perlu ditangani yaitu skizofrenia.

berkurangnya motivasi, miskin kontak

(Kementerian

jangka

Kesehatan

atau

datar,

menarik

diri,

emosional (pendiam, sulit diajak bicara),

(total enam kali per minggu) selama dua

pasif

dan

apatis.

Gejala-gejala

bulan. Subjek dalam kondisi kontrol

disorganisasi

meliputi

pembicaraan,

terlibat dalam terapi suportif kelompok

disorganisasi dalam

perilaku

pemusatan

serta

gangguan

perhatian

untuk jumlah waktu yang sama dengan

dan

peserta dalam kognitif kondisi rehabilitasi

pengolahan informasi. (Amir, N., 2010;

terlibat dalam sesi perbaikan. Terapi

Puri, B.K., et.al.,2011)

suportif

METODE

kelompok

manajemen

penyakit

pendidikan

yang

memanfaatkan dan

pendekatan

memberikan

pasien

dengan psikoedukasi tentang skizofrenia

Penelitian ini membahas mengenai

dan

diajarkan

strategi

koping

yang

keefektifan terapi Remediasi kognitif yang

diterapkan untuk mengurangi menekankan.

berfungsi menunjukkan kemanjuran dalam

Terapis

meningkatkan fungsi neurokognitif dan

sebagai latihan sosial kerja sama dan

dapat memberikan efek untuk perbaikan

pengertian.

gejala

ditetapkan untuk sesi-sesi tersebut. Para

kejiwaan

pada

orang

dengan

memperkenalkan

Tidak

ada

modalitas

agenda

yang

skizofrenia.

pasien

Penelitian ini menggunakan desain acak

pengalaman, masalah baru-baru ini, atau

terkontrol

keprihatinan

tunggal-buta.

Peserta,

yang

diundang

untuk

kepada

menceritakan

kelompok

untuk

semuanya menerima perawatan rumah

diskusi. Pengujian pada tindakan terjadi

sakit standar, secara acak ditugaskan untuk

sebelum penugasan kelompok secara acak

kondisi remediasi kognitif (n = 21) atau

(baseline) dan setelah intervensi dua bulan

control kondisi (n = 21), independen dari

(posttreatment). Semua tes dan skala

penilai. Pengacakan secara independen

diberikan, dinilai dan ditafsirkan oleh dua

dilakukan oleh asisten peneliti tingkat

penilai terlatih dengan gelar Master dalam

Sarjana

psikologi klinis yang buta terhadap kondisi

yang

tidak

terlibat

dalam

perawatan studi. Semua pasien kelompok remediasi kognitif menerima intervensi yang sama. Latihan remediasi kognitif dilakukan dalam satu jam sesi kelompok diadakan lima kali per minggu ditambah diskusi kelompok

pengobatan.

dibandingkan dengan mereka yang

TUJUAN Tujuan penulisan evidence based

tidak memiliki (C) terapi suportif diruang rawat inap beresiko terhadap

on practice (EBP) ini adalah untuk:

(O) pemulihan kognitif selama (T) 2

Mengetahui keefektifan terapi remediasi

bulan.

kognitif

(CRT)

dalam

meningkatkan

fungsi kognitif pada penderita skizofrenia.

3. Diagnosis or Diagnostic Test Pada, (P) skizofrenia apakah (I) terapi remediasi kognitif dibandingkan (C) terapi

HASIL

suportif

akurat

dalam

mendiagnosa (O) pemulihan kognitif.

TAHAP 1

4. Prognosis/Prediction

Berdasarkan hasil observasi dan

Pada (P) skizofrenia, bagaimana (I)

wawancara ditemukan yang kita temukan

terapi

saat pengkajian, wawancara pada perawat

dibandingkan

lain dan juga melalui rekam medis

suportif

didapatkan informasi bahwa di setiap

pemulihan kognitif selama 2 bulan.

ruangan

memiliki

pasien

remediasi

kognitif

dengan

(C)

berpengaruh

terapi

terhadap

dengan

gangguan skizoprenia yang mengalami

TAHAP 3

penurunan fungsi sosial, fungsi kerja, dan

1. Diagram flow

fungsi kemandirian, contohnya ditemukan pasien yang mengalami gangguan daya

Jumlah artikel yang didapat (n=134.941)

ingat jangka panjang. Jumlah artikel yang layak (n=171)

TAHAP 2 1. Intervensi Pada (P) skizofrenia, bagaimana (I) terapi

remediasi

dibandingkan

dengan

kognitif (C)

Jumlah artikel yang masuk dalam pengkajian (n=3)

Jumlah artikel yang exclude (berdasarkan kriteria eksklusi) (n=714)

Jumlah artikel yang di exclude (berdasarkan kriteria inklusi) (n=79)

terapi

suportif berpengaruh terhadap (O) pemulihan kognitif saat/pada waktu (T) 2 bulan. 2. Etiologi Apakah

(P)

skizofrenia,

yang

memiliki (I) terapi remediasi kognitif

Sumber : Modifikasi Rew Diagram, 2010.

Query Sumber: Pubmed Schizophrenia Schizophrenia AND cognitive remediation Schizophrenia AND cognitive remediation clinical trial Schizophrenia AND cognitive Remediation (clinical trial, full text) Schizophrenia AND cognitive remediation (clinical trial, full text, 5 years)

Jumlah yang ditemukan

Waktu

134.941

16.40

714

16.42

176

16.46

171

16.46

79

16.48

Dalam proses pencarian dari PubMed didapatkan hasil pencarian Schizoprenia didapatkan jumlah jurnal yang didapatkan sebanyak 138.941 jurnal, setelah itu jumlah jurnal yang di-exlude (berdasarkan kriteria eksklusi) sebanyak 714 jurnal, dari hasil tersebut terdapat 171 jurnal yang layak, hasil dari jurnal yang yang layak tersebut di-exlude berdasarkan criteria inklusi terdapat 79 jurnal, dan jurnal yang masuk ke dalam pengkajian terdapat 3 jurnal.

TAHAP 4 1. CASP Checklist a. Effects of cognitive remediation on neurocognitive functions and psychiatric symptoms in schizophrenia inpatients No

Pertanyaan

Fokus

Respon Iya

Tidak

Komentar

Tidak dilaporkan

Section A: Apakah hasil studi nya valid? 1

Apakah studi tersebut menjelaskan masalahnya secara fokus

 Studi populasi  Intervensi yang diberikan  Kelompok control/komparasi  Hasil/ outcome



2

Apakah pembagian pasien ke dalam kelompok intervensi dan control dilakukan secara acak

 Bagaimana ini dilakukan  Apakah alokasi pasien dilakukan secara tersembunyi  dari peneliti dan pasien



Studi ini menjelaskan secara fokus tentang keefektifan intervensi Cognitive Remediation Therapy membagi kelompok ke dalam kelompok kontrol dan kelompok yang diberi intervensi dan menjelaskan hasil secara rinci. Pada jurnal ini populasinya dilakukan pada pasien schizophrenia dengan kriteria inklusi usia diatas 20 tahun, bisa membaca, menulis, berbicara dan mendengar. Sedangkan kriteria ekslusi gangguan pendengaran atau penglihatan, keterbelakangan mental, riwayat cedera otak traumatis, riwayat penyakit neurologis, dan penyalahgunaan zat. Intervensi yang diberikan pada kelompok A yaitu diberikan terapi remediasi kognitif. Kelompok B yang sebagai kelompok kontrol. Hasilnya yaitu kelompok intervensi menunjukan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. sampel pada jurnal penelitian ini berjumlah 42 orang dengan gangguan yang sama yaitu schizofrenia secara acak ditugaskan untuk kelompok intervensi (n = 21) dan kontrol (n=21). Penelitian ini tidak dilakukan secara terbuka karena peneliti memberikan informed consent terlebih dahulu pada responden.

3

Apakah semua pasien yang terlibat dalam penelitian dicatat dengan benar di kesimpulannya?

4

Apakah pasien, petugas kesehatan dan responden pada penelitian ini ‘Blind’ terhadap intervensi yang dilaksanakan? Apakah waktu pelaksanaan untuk setiap grup sama?

5

6

 Apakah dihentikan lebih awal  Apakah pasien dianalisis dalam kelompok untuk yang mereka acak



Dalam jurnal penelitian ini dijelaskan tidak ada pemberhentian intervensi lebih awal, sehingga semua kelompok dianalisis dan dicatat dengan benar dikesimpulan.







Selain intervensi yang dilaksanakan, apakah setiap group dipelakukan sama/adil?

Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Tidak Blind” terhadap intervensi yang dilakukan (sudah diberikan informed consent terlebih dahulu).

Waktu pelaksaanaan untuk tiap grup sama. Untuk group A latihan remediasi kognitif dilakukan dalam durasi 1 jam, sesi kelompok diadakan 5 kali dalam seminggu + diskusi kelompok (total 6 kali per minggu) selama 2 bulan. dan group B dilakukan intervensi terapi suportif dengan jumlah waktu yang sama dengan para peserta dalam kognitif kondisi rehabilitasi yang terlibat dalam sesi remediasi. Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien dengan kriteria inklusi schizophrenia yang sama, semua peserta mendapatkan pengobatan antipsikotik. Semua kelompok diberikan terapi pengobatan. Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh petugas kesehatan.

Seciton B: Apa hasilnya? 7

Seberasa besar efek dari intervensi tersebut

 apa outcome yang diukur?  Apakah hasil dijelaskan secara spesifik  Hasil apa yang ditemukan untuk



Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa CRT menunjukan perbaikan yang signifikan terhadap pemulihan kognitif pada pasien skizofrenia. Outcome yang diukur adalah peningkatan fungsi neurokognitif (pemulihan kognitif). Pada jurnal penelitian ini dikatakan proporsi pasien dimasing-masing kelompok yang menunjukan 25% bermanfaat dan peningkatan 50% mewakili perubahan klinis yang penting dlam pengurangan gejala

8

Seberapa tepat dan akurat efek intervensi?

 Apa hasil dari setiap outcome yang diukur  Berapa confidence limitnya

skizofrenia. √

Intervensi akurat terbukti dari hasil penelitian yang menyebutkan terapi remediasi kognitif lebih efektif dari kelompok control. Pada jurnal penelitian ini dikatakan proporsi pasien dimasing-masing kelompok yang menunjukan 25% bermanfaat dan peningkatan 50% mewakili perubahan klinis yang penting dalam pengurangan gejala skizofrenia. Terdapat pengaruh yang signifikan dengan hasil p value 0.05 ( < 0.05)



Bisa diterapkan karena mudah dilakukan, tidak memerlukan biaya yang banyak dan bisa di lakukan oleh spesialis psikotherapy. Karakteristik pasien sama yaitu pasien skizofrenia. Kriteria inklusi 1. Usia > 20 tahun 2. Bisa membaca, berbicara, dan menulis



Penting untuk di pertimbangkan karena tehnik ini efektif dengan biaya yang murah, tidak memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan, tetapi belum terdapat format isi percakapan dari setiap sesi dalam pemberian intervensi.



Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko tinggi (pemberian intervensi berupa neuropsikologi edukasi) serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien kelelahan dan terluka.

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal? 9

Bisakah hasilnya diterapkan populasi lokal, atau di konteks saat ini dilingkungan sekarang?

10

Apakah hasil penelitian ini penting secara klinis untuk dipertimbangkan?

11

Apakah manfaatnya sepadan dengan bahaya dan biaya yang butuhkan?

 Apakah karakteristik pasien sama dengan tempat bekerja/populasi anda?  Jika berbeda, apa perbedaannya  Apakah infomasi yang anda inginkan sudah terdapat dalam penelitian  Jika tidak, apakah akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan Meskipun tidak tercantum dalam penelitian, bagaiman menurut anda

1. Hasil Analisis

Penulis, tahun Gharaeipour , Manouchehr and Scott, BJ (2012)

Tujuan penelitian Untuk mengetahui efektifitas kognitif remediasi fungsi neurokognitif gejala psikiatri pada pasien skizofrenia

Jenis Penelitian Experimenta l

Bhing-Leet Tan and Robert King (2013)

Untuk mengetahuan efektifitas kognitif remediasi fungsi neurokognitif gejala psikiatri pada pasien skizofrenia

Experimenta l

Shuping Tan Yizhuang Zou Til Wykes Clare

Untuk mengetahui keefektifan terapi CRT berbasis kelompok pada

Experimenta l

Intervensi

Hasil

Quality Ass

Kelompok A (kelompok intervensi): diberikan terapi remediasi kognitif Kelompok B (control): diberikan terapi suportif

Hasil dalam jurnal di jelaskan bahwa terapi remediasi kognitif menunjukan perbaikan signifikan dalam fungsi neuropsikologi, depresi dan gejala negative skizofrenia dibandingkan dengan kelompok control.

Kelompok A (kelompok intervensi): diberikan terapi remediasi kognitif Kelompok B (pembanding): diberikan latihan fisik Dibagi kedalam 2 grup 1. Grup CRT yang di beri

Hasil dalam jurnal di jelaskan bahwa terapi remediasi kognitif menunjukan perbaikan signifikan dalam fungsi neuropsikologi, serta mencapai pencapaian yang lebih besar dari keterampilan hidup dan kemandirian. Dengan confidance limit < 0,05

Jurnal ini menjelaskan bahwa terapi kognitif remediasi efektif mengatasi gejala skizofrenia. Pada jurnal ini dijelaskan bagaimana prosedur setiap sesi nya dan durasi waktu terapi. Di dalam jurnal ini dijelaskan pula perbandingan antara kelompok yang diberikan intervensi dan kelompok kontrol. Jurnal ini sangat mendukung untuk digunakan analisis jurnal. Sehingga jurnal ini menjadi jurnal utama sebagai acuan pembuatan evidance base practice. Didalam jurnal dijelaskan bahwa CRT efektif digunakan pada jumlah sampel intervensi sebanyak 21, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa CRT efektif untuk skala besar. Jurnal ini menjelaskan bahwa terapi kognitif remediasi efektif mengatasi gejala skizofrenia. Namun kekurangan dalam jurnal ini tidak dijelaskan bagaimana prosedur setiap sesi dan durasi waktu yang terlalu lama dari jurnal utama. Sehingga jurnal ini menjadi jurnal pendukung dalam penulisan evidance base practice.

CRT adalah terapi yang efektif dan menjanjikan untuk meningkatkan fungsi kognitif dan hasil sosial untuk peserta dengan

Jurnal ini menjelaskan bahwa terapi kognitif remediasi efeketif untuk mengatasi gejala skizofrenia karena terapi ini dapat meningkatkan kemampuan melatih diri

Reeder Xiaolin Zhu Fude Yang Yanli Zhao Yunlong Tan Fengmei Fan Dongfeng Zhou, (2015)

klien dengan skizofrenia di Cina

terapi kognitip yang pertama secara uji ] 2. n kategori membedakan nama buahbuahan dan binatang, yang kedua secara verbal menyebutkan perbedaan kata dalam satu menit 3. Grup MDT yang diberi terapi musik dan tari Untuk grup CRT dan MDT semua klien diberikan perlakuan yang sama, semua peserta dinilai dan setelah pengobatan 10 minggu pengobatan, di perhatikan oleh psikologi dan penilaian fungsi sosial dilakukan oleh perawat senior.

skizofernia, keadaan

bahkan

dengan

sendiri dengan baik. Namun memiliki kelompok kontrol yang berbeda diantaranya, bermain musik, dan menari (MDT) Sehingga jurnal ini dapat digunakan sebagai pendukung jurnal utama.

2. Pembahasan Pengarang, Judul, Artikel, dan Tahun

Lokasi Ruang Rawat

Metode Penelitian

Rawat Inap

Randomized Controlled Trial

70 peserta dengan pasien skizofrenia

Man Withney untuk sesi pertama membandingkan Cognitive Remediation dan Psikiatri Exercise dalam uji man- withney dikeluarkan 20 peserta.

Jenis kelamin: Laki-laki 30 orang Perempuan 40 orang

Populasi dan Sampel

Gambaran Terapi CRT

Hasil Penelitian

Model penelitian ini menggunakan Cognitive Remediation dan Psikiatri Exercise dilakukan 3 sesi dalam 1 minggu. sesi pertama dan kedua dilakukan selama 2 jam, dan sesi ketiga dilakukan selama 1 jam dengan melakukan latihan sebanyak 52 kali, setelah mencapai akulasi 90% maka latihan ditingkatkan dengan kesulitan tertentu.

Sebelum: Dari jurnal ini tidak disebutkan hasil sebelum dilakukan penelitian.

(1) (2) Bhing-Leet Taan and Robert King. 2013. The Effect Of Cognitive Remediation On Fungtional Among People With Schizophrenia:A Randomised Controlled Study

Metode Pen

Sesi ke 2 dan ke 3 menggunakan One Way Anova tanpa mengeluarkan peserta

Sesudah: klien yang diberikan terapi Cognitive Remediation menunjukkan adanya perbaikan dengan hasil p-value <0,05. sedangkan klien yang diberikan terapi Psikiatri Exercise menunjukkan hasil kebugaran fisik yang lebih baik di setiap peserta dengan p-value 0,0001.

Jenis kegiatan Cognitive Remediation diantaranya cuci piring, cuci mobil, dan bersih-bersih. Jenis kegiatan Psikiatri Exercise diantaranya dilakukan senam aerobik dan treadmild untuk meningkatkan kardiovaskuler dan toleransi aktivitas. (3) Shuping Tan Yizhuang Zou Til Wykes Clare Reeder Xiaolin Zhu Fude Yang

Rawat Inap

Randomized Controlled Trial

104 pasien rawat inap secara acak ditugaskan untuk 40 sesi terapi CRT kelompok kecil atau Terapi Musik dan Dansa yang cocok dengan kontak

Terapi CRT digunakan untuk melatih focus dan melatih ketajaman memori partisipan. Terapi CRT dilakukan dalam 40 sesi dimana setiap sesinya

Hasil penelitian sesuudah terapi CRT adalah CRT peningkatan kognitifnya lebih signifikan daripada MDT dalam hal fungsi kognitif terutama pada fleksibilitas

Yanli Zhao Yunlong Tan Fengmei Fan Dongfeng Zhou. 2015. Group Cognitive Remediation Therapy For Chronic Schizoprenia A Randomized Controlled Trial

(MDT). 44 orang dalam kelompok CRT dan 46 orang dalam kelompok MDT menyelesaikan semua yang direncanakan perawatan dan analisis.

diajarkan melatih focus dengan cara mengajak responden berbicara dan mengingat huruf sederhana dalam bahasa china dasar.

kognitif dan memori

Pelaksanaan menggunakan CRT dan control menggunakn terapi suportif. intervensi dilakukan selama 2 bulan, dengan 40 sesi yang dibagi menjadi 6 pertemuan dalam satu minggu, dengan durasi satu jam. Sesi pertama, pendidikan dan perhatian. Sesi dua sampai enam,strategi untuk mengelola perhatian. terdiri dari penguatan kontingen, isyarat-isyarat, pentingnya suasana hati dan kesehatan fisik. misalnya : rasa sakit, konsentrasi, kelelahan, manajemen tidur. Sesi tujuh, ulasan perhatian tentang pekerjaan rumah dan

Sebelum :

Usia responden diambil dari usia 20-60 tahun

Kriteria partisipan : penderita skizofrenia yang sudah sakit selama 2 tahun atau lebih. Gharaeipour, manouchehr, Scott BJ (2012) EffectsOf Cognitive Remediation On Neuro Cognitive Functions and Psychiatric Symptoms In Schizofrenia In Patient.

Rawat Inap

Case Control

42 Orang dalam 2 kelompok. n = 21. Laki-laki berjumlah 16 orang dan perempuan berjumlah 5 orang Kriteri Inklusi : Usia 20 tahun dengan schizophrenia bisa membaca, menulis, berbicara dan mendengar

Dalam penelitian dinyatakan banyak yang didiagnosis dengan schizophrenia memiliki deficit neurokognitif yang signifikan khususnya di bidang perhatian memori dan fungsi eksekutif. Sesudah : Pada penelitian dinyatakan bahwa terapi remediasi kognitif menunjukan peningkatan dalam fungsi kognitif dan penurunan gejala negative schizophrenia pada pasien schizophrenia.

latihan. Sesi Sembilan sampai tiga belas strategi untuk mengelola memori kerja. Sesi empat belas ulasan pekerjaan rumah dan mengerjakan tugas-tugas, memori-memori. Sesi limabelas pendidikan tentang ingatan. Sesi enam belas dan duapuluh tujuh strategi untuk mengelola memori. Sesi duapuluh delapan ulasan pekerjaan rumah dan praktikan. Sesi duapuluh Sembilan pendidikan tentang fungsi eksekutif. Sesi tigapuluh sampai tigapuluh Sembilan, pertama strategi untuk mengelola fungsi eksekutif, kedua pemecahan masalah. Sesi empatpuluh tinjauan pekerjaan rumah dan tugas praktik eksekutif.

Ketiga modul tersebut bertujuan

Pembahasan

untuk meningkatkan fungsi kognitif Disfungsi

kognitif

merupakan

penurunan fungsi kognitif pada usia

khusus nya fleksibilitas kognitif dan memori, dan beberapa fungsi sosial.

muda dimana terdapat 98% pasien skizoprenia yang mengalami disfungsi kognitif

(Bhattacharya,

2015).

Cognitive Remediation Therapy (CRT) dipercayai dapat meningkatkan fungsi kognitif di bagian memori verbal, kemampuan

memecahkan

masalah,

fungsi eksekutif, atensi, persepsi sosial dan kinerja (Twamley, 2003).

dalam tabel matrik, masing-masing mengenai

mengenai

komponen

Cognitive

Remediation

Therapy menurut (Tan, Zou, Wykes, Reeder, & Etc, 2015) meliputi 3 modul yaitu:

Gharaeipour (2012), Terapi remediasi kognitif terdiri dari 40 sesi meliputi; Sesi 1 yaitu tentang edukasi atensi, sesi 2-6 tentang strategi untuk mengelola atensi terdiri dari 2 strategi yaitu eksternal

environment.

Sesi

7

menggambarkan kembali tugas atensi

tentang kerja memori. Sesi 9-13 yaitu strategi untuk mengelola kerja memori, Sesi 14 menggambarkan kembali tugas kerja memori dan tugas kelompok, Sesi 15 edukasi tentang memori, Sesi 16-27 Strategi

untuk

assosiasi

Menggambarkan berfikir

kefleksibelan dan

pengolahan

informasi

mengelola

memori

gambaran

visual

dan

mainmap, sedangkan eksternal strategi yaitu menggunakan memori eksternal seperti kalender dan buku harian. Sesi

b. Working Memory Modul Menggambarkan

28 yaitu

kapasitas

kerja

memori dimana partisipan bekerja dengan

menurut

dengan stratedi internal yaitu membuat

a. Cognitive Shift Modul

dalam

itu

dan tugas praktek. Sesi 8 Edukasi

Jurnal yang sudah dimasukkan

membahas

Sementara

mengolah

2

sampai

5

informasi dalam 1 waktu c. Planning Modul Dimana melatih kemampuan untuk Self Ordered, orientasi tujuan, set atau skema formasi manipulasi dan perencanaan.

menggambarkan kembali

tugas memori dan tugas prakterk. Sesi 29

yaitu

edukasi

tentang

fungsi

eksekutif. Sesi 30-39 Strategi untuk mengelola

fungsi

eksekutif

seperti

fleksibilitas kognitif dan penyelesaian masalah. Sesi 40 yaitu menggambarkan kembali tugas eksekutuf dan tugas prakteknya

Adapun

ke

40

sesi

tersebut

berfungsi untuk meningkatkan fungsi kognitif khususnya fungsi atensi, fungsi memori, fungsi eksekutif. Sementara itu menurut Tan dan King (2013), Terapi Remediasi Kognitif Ada 3 sesi dalam seminggu, Sesi pertama dan kedua dilakukan selama 2 jam dan sesi ke 3 dilakukan 1 jam. Hasil yang didapatkan menunjukkan adanya perbaikan secara signifikan dengan hasil v value < 0,05.

Pembahasan PERSAMAAN Assesment

Penelitian

menurut

PERBEDAAN

Gharaeipour,

Penelitian menurut Tan & King,

(2012) sejalan dengan penelitian

(2013)

menggunakan

metode

yang dilakukan oleh Tan, Zou,

Randomised Control Trial

Wykes, Reeder, & Etc, (2015) dengan metode Quasi Eksperiment Pasien

Penelitian yang dilakukan oleh Tan, Zou, Wykes, Reeder, etc (2015), dan penelitian yang dilakukan oleh Tan, King, (2013) serta penelitian yang dilakukan oleh Gharaeipour, (2012) ketiganya

menggunakan

pasien

Skizoprenia. Kualifikasi Terapis

Penelitian yang dilakukan oleh Tan

Penelitian yang dilakukan oleh

& King, (2013) dan

Gharaeipour,

Wykes,

Reeder,

Tan, Zou, etc

(2015)

dilakukan oleh Dokter Spesialis Sesi

Terapi remediasi

kognitif

yang

dilakukan oleh Gharaeipour (2012), terdiri dari 40 sesi meliputi; Sesi 1

(2012)

oleh Sarjana Perawat

dilakukan

yaitu tentang edukasi atensi, sesi 26 tentang strategi untuk mengelola atensi terdiri dari 2 strategi yaitu eksternal

environment.

menggambarkan

Sesi

kembali

7

tugas

atensi dan tugas praktek. Sesi 8 Edukasi tentang kerja memori. Sesi 9-13 yaitu strategi untuk mengelola kerja

memori,

menggambarkan

Sesi

14

kembali

tugas

kerja memori dan tugas kelompok, Sesi 15 edukasi tentang memori, Sesi 16-27 Strategi untuk mengelola memori dengan stratedi internal yaitu membuat assosiasi gambaran visual dan mainmap, sedangkan eksternal

strategi

yaitu

menggunakan

memori

eksternal

seperti kalender dan buku harian. Sesi 28 yaitu

menggambarkan

kembali tugas memori dan tugas prakterk. Sesi 29 yaitu edukasi tentang fungsi eksekutif. Sesi 30-39 Strategi untuk mengelola fungsi eksekutif

seperti

fleksibilitas

kognitif dan penyelesaian masalah.

Sesi

40

yaitu

menggambarkan

kembali tugas eksekutuf dan tugas prakteknya. Terapi remediasi

kognitif

yang

dilakukan oleh Tan dan King (2013), Terapi Remediasi Kognitif Ada 3 sesi dalam seminggu, Sesi pertama

dan

kedua

dilakukan

selama 2 jam dan sesi ke 3 dilakukan 1 jam. Terapi remediasi

kognitif

yang

dilakukan oleh Tan, Zou, Wykes, Reeder, etc, (2015) terdiri dari 40 sesi yang meliputi 3 modul yaitu: Cognitive Shift Modul menggambarkan dalam

berfikir

kefleksibelan dan

pengolahan

informasi Working Memory Modul Menggambarkan

kapasitas

kerja

memori dimana partisipan bekerja dengan mengolah 2 sampai 5

informasi dalam 1 waktu Planning Modul Dimana melatih kemampuan untuk Self Ordered, orientasi tujuan, set atau skema formasi manipulasi dan perencanaan.

Hasil Evaluasi

Dari ketiga artikel diperoleh hasil yaitu terjadinya peningkatan kognitif khususnya

fungsi

atensi,

fungsi

memori, fungsi sosial dan fungsi exsecutive yang signifikan setelah dilakukan therapy.

cognitive

remediation

TAHAP 5 LEMBAR KONSULTASI EVIDENCE BASED PRACTICE PRAKTIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM PROFESI NERS STIKEP PPNI JAWA BARAT

Ruangan/ Wilayah

:

Judul EBP

:

No

Hari/Tanggal

Kegiatan Bimbingan Poin Feedback : 1. Hasil Analisis Jurnal a. Dapat diterapkan b. Dapat diterapkan dengan revisi c. tidak dapat diterapkan 2. Pertimbangan Kemampuan Klinik Perawat di ruangan/ wilayah 3. Pertimbangan Kemampuan Klinik mahasiswa

Tanda Tangan CI / Pembimbing

PENUTUP KESIMPULAN

SARAN

Dalam penelitian ini di jelaskan bahwa Cognitive Remediation Therapy (CRT)

menunjukan

perbaikan

1. Untuk Rumah Sakit Jiwa Remediasi kognitif ini sangat baik

yang

signifikan terhadap pemulihan kognitif pada pasien skizofrenia. Pada jurnal penelitian ini proporsi pasien di masing-

untuk diterapkan menjadi intervensi pada pasien skizofrenia, karena terapi ini membantu untuk meningkatkan

masing kelompok yang menunjukan 25% bermanfaat

dan

peningkatan

50%

mewakili perubahan klinis yang penting dalam pengurangan gejala skizofrenia.

fungsi neurokognitif,

menurunkan

gejala psikiatri pada pasien skizofrenia dan dapat menjadi referensi untuk

Pada penelitian ini terdapat pengaruh yang menindak lanjuti penerapan terapi

signifikan dengan hasil p-value 0.05. Intervensi ini akurat terbukti dari hasil penelitian yang menyebutkan terapi remediasi

kognitif

lebih

efektif

dari

kelompok kontrol. Remediasi kognitif digunakan

sebagai

sarana

untuk

meningkatkan efektivitas strategi terapi untuk

pasien

skizofrenia.

Terapi

ini

mendukung untuk meningkatkan fungsi neurokognitif

dan

psikiatri skizofrenia.

menurunkan

gejala

remediasi

dengan

menambah

pencarian format remediasi kognitif secara lengkap. 2. Untuk Institusi Pendidikan Penelitian sebagai referensi bahan

ini

dapat

informasi untuk ajar

keperawatan.

dijadikan

tambahan

dan

pengetahuan

dan

bagi

mahasiswa

REFERENSI American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fourth Edition Text Revision, DSM-IV TR. Arlington, VA. amerika: American Psychiatric Association. Amir N. (2010). Buku ajar psikiatri. Jakarta: Fakultas kedokteran universitas jakarta. Balitbang, k. (2013). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes RI. Depkes. (2016, oktober kamis). PERAN KELUARGA DUKUNG KESEHATAN JIWA MASYMARAKAT. Eack, S. (2012). Cognitive Remediation: A new generation of psychosocial interventions for people with schizophrenia. Social Work , 235-246. Foong,

J. (2004). Neuropathological abnormalities in schizophrenia evidence from magnezation transfer imaging. Oxford University Press Journal , 124 : 882-892.

Hodge, M. A., Siciliano, D., Withey, P., Moss, B., Moore, G., Judd, G., et al. (2010). A Randomized Controlled Trial of Cognitive Remediation in Schizophrenia. Schizophrenia Bulletin , 419. Keefe, R., & Harvey, P. (2012). Cognitive impairment in schizophrenia . Berlin Heidelberg: Springer-Verlag , 1137.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016, Oktober 6). PERAN KELUARGA DUKUNG KESEHATAN JIWA MASYARAKAT. Retrieved Desember 10, 2018, from depkes.go.id: http://www.depkes.go.id/article/pri nt/16100700005/peran-keluargadukung-kesehatan-jiwamasyarakat.html Maramis, W. F. (2009). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa . Surabaya: Airlangga UniversityPress. Torniainen

M.

impairment

(2013). in

cognitive

schizophrenia.

finlandia: nationa insitute 4X5for health and welfare.

Related Documents


More Documents from "annisa fitriani"

Target Kelompok Fix.docx
November 2019 13
Surat_undangan Penkes.docx
November 2019 6
Bab 4-5.docx
November 2019 10
19038.docx
November 2019 9
Kasus Tic Gicu 1.docx
November 2019 6