Bab 4-5.docx

  • Uploaded by: Ersya Yuliyanti Permana
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 4-5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,963
  • Pages: 17
1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil penelitian hubungan perkembangan kognitif dengan motivasi belajar anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung. Adapun hasil penelitian meliputi hasil analisis data berdasarkan univariat dan bivariat yang menggunakan colleration Spearman Rank (Rho) melalui aplikasi SPSS komputer versi 16.0. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel disertai dengan interpretasinya. 1. Analisa Univariat a. Karakteristik Responden Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin dan usia responden. Adapun distribusi frekuensi karakteristik responden adalah sebagai berikut: 1) Jenis Kelamin Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung Jenis Kelamin

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Laki-laki

32

45,7

Perempuan

38

54,3

Total

70

100,0

2

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 38 orang (54,4%) berjenis kelamin perempuan. 2) usia Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi usia pada anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung Umur

Frekuensi (n)

Persentase (%)

4 tahun

21

45,7

5 tahun

49

54,3

Total

70

100,0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 49 orang (54,3%) responden berusia 5 tahun. b. Perkembangan kognitif Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi perkembangan kognitif pada anak bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung

di tk permata

Perkembangan kognitif

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Baik

55

78,6

Kurang

15

21,4

Total

70

100,0

Berdasarkan tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa masih terdapat sebagian kecil responden (21,4%) yang mempunyai perkembangan kognitif

3

kurang yaitu sebanyak 15 orang dan lebih dari setengah responden (78,6%) yang mempunyai perkembangan kognitif baik yaitu sebanyak 55 orang. c. Motivasi belajar Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi motivasi belajar pada anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung Motivasi belajar

Frekuensi (n)

Persentase (%)

Tinggi

60

85,7

Rendah

10

14,3

Total

88

100,0

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa masih terdapat sebagian kecil responden (14,3%) yang mempunyai motivasi belajar rendah yaitu sebanyak 10 orang, dan sebagian besar responden (85,7%) yang mempunyai motivasi belajar tinggi yaitu sebanyak 60 orang. Tabel 4.5 Cross tab No

Kognitif /

tinggi

Rendah

motivasi 1.

Baik

46

9

2.

Kurang

14

1

Berdasarkan hasil cros tab di dapatkan hasil yang mempunyai perkembangan kognitif baik dan motivasi belajar 46 orang, yang mempunyai perkembangan kognitif baik dan motivasi belajar rendah 9 orang,yang mempunyai perkembangan kognitif kurang dan motivasi

4

belajar tinggi 14 orang, dan yang mempunyai perkembangan kognitif kurang dan motivasi rendah 1 orang. 2. Analisa Bivariat Hasil analisi bivariat ini untuk menunjukan ada atau tidaknya hubungan perkembangan kognitif dengan motivasi belajar anak dengan menggunakan uji colleration spearman Rank (Rho). Sebelum menentukan untuk menggunakan rumus colleration spearman Rank (Rho)., peneliti melakukan uji normalitas data terlebih dahulu menggunakan uji kolmogorov, didapatkan hasil sebagai berikut Tabel 4.6 Tabel hasil uji kolmogorov smirnov Variable

Asymp.sig (2-tailed)

Perkembangan kognitif

0,000

Motivasi belajar

0,000

Hasil uji kolmogorov smirnov didapatkan data perkembangan kognitif 0,000 dan untuk motivasi belajar 0,000,jika hasil < 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal. Tabel 4.7 Hubungan perkembangan kognitif dengan motivasi belajar anak di tk permata bunda kecaamatan banjaran kabupaten bandung.

5

Variable

C

Sig (2tailed)

Perkembangan kognitif

0,114

0,349

Motivasi belajar

0,114

0,349

Berdasarkan hasil uji Spearman Rank (Rho), ρ- value yang diperoleh adalah sebesar 0,349 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima, sehingga disimpulkan tidak terdapat hubungan perkembangan kognitif dengan motivasi belajar anak di tk permata bunda desa sindang panon kecamatan banjaran kabupaten bandung. B. Pembahasan 1. Karakteristik Responden a. Jenis Kelamin Hasil analisa data pada tabel 4.1 digambarkan bahwa dalam penelitian ini lebih dari setengah responden yaitu 49 orang (54,3%) berjenis kelamin perempuan dan sisanya (kurang dari setengah responden) yaitu 32 orang (45,7%) berjenis kelamin laki-laki. Responden dipilih secara total sampling dengan menggunakan 4 kelas menjadi responden. Pada penelitian ini diketahui terdapat perbedaan proporsi hasil perkembangan kognitif dan motivasi belajar antara anak laki-laki dan perempuan. Pada perkembangan kognitif baik lebih banyak pada responden perempuan yaitu 25 orang, dan perkembangan kognitif kurang lebih banyak pada responden laki-laki yaitu 10 orang dan motivasi belajar

6

tinggi lebih banyak pada responden perempuan yaitu 27 orang dan motivasi belajar rendah lebih banyak pada responden laki-laki 6 orang Perbedaan tersebut dikarenakan jumlah responden perempuan yang didapatkan lebih banyak dari pada laki-laki. Perbedaan kognitif antara laki-laki dan perempuan memang ada,walaupun proporsinya hanya sedikit, perempuan menunjukan kinerja yang lebih baik di bidang seni bahasa,pemahaman bacaan,dan komunikasi tertulis dan lisan, sementara anak laki-laki tampak sedikit lebih unggul di bidang matematika dan penalaran matematis, perbedaan antara bentukbentuk kepribadian dan fisik antara laki-laki dan perempuan lebih nyata dan lebih konsisten. Laki-laki lebih asertif dan memiliki self sistem yang lebih tinggi dibanding perempua. b. Usia Hasil analisa data pada tabel 4.2 digambarkan bahwa dalam penelitian ini lebih dari setengah responden yaitu 49 orang (54,3%) berusia 5 tahun dan sisanya (kurang dari setengah responden) yaitu 21 orang (45,7%) berusia 4 tahun. Responden dipilih secara total sampling dengan menggunakan 4 kelas menjadi responden. usia 3-6 tahun, mereka biasanya sudah mampu mengikuti program prasekolah atau Taman Kanak–kanak. Dalam perkembangan anak prasekolah sudah ada tahapan-tahapanya, anak sudah siap belajar khususnya pada usia sekitar 4-6 tahun memiliki kepekaan menulis dan memiliki kepekaan yang bagus untuk membaca. Perkembangan kognitif anak masa prasekolah

7

berbeda pada tahap praoperasional. Dalam perkembangan ada beberapa tahapan yaitu, sejak lahir sampai usia 3 tahun, anak memiliki kepekaan sensories dan daya pikir yang sudah mulai dapat menyerap pengalamanpengalaman melalui sensorinya, usia setengah tahun sampai kira-kira tiga tahun, mulai

memiliki

kepekaan bahasa

dan sangat

tepat

untuk

mengembangkan bahsanya,masa usia 2-4 tahun, gerakan-gerakan otot mulai dapat dikoordinasikan dengan baik, untuk berjalan maupun untuk banyakbergerak yang semi rutin dan yang rutin, berminat pada benda-benda kecil, dan mulai menyadari adanya urutan waktu (pagi, siang, sore, malam). c. Perkembangan kognitif Hasil analisa data pada tabel 4.3 digambarkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 55 anak di tk permata bunda (78,6%) adalah dengan kategori baik perkembangan kognitif. Hasil lainnya menunjukkan bahwa sebagian kecil sebanyak 15 responden (21,4%) dengan kategori kurang perkembangan kognitif Penelitian lain yang dilakukan oleh siti romlah (2017), didapatkan hasil yang menunjukkan hampir setengah anak di tk alkhhairaat tavanjuka (53,3%) mempunyai perkembangan kognitif baik dan yang mempunyai perkembangan kognitif kurang (46,7%) Berdasarkan hasil penelitian ini dan penelitian sebelumnya dapat dikatakan bahwa anak usia pra sekolah memiliki tingkat perkembangan kognitif yang baik. Perkembangan kognitif anak usia dini berada pada tahapan pra operasional yang artinya masa dimana anak mampu berpikir menggunakan

8

simbol, cara berpikir masih dibatasi oleh persepsi bersifat memusat. Proses berpikir anak selalu dikaitkan dengan apa yang ditangkap oleh pancaindra seperti yang dilihat, didengar, dikecap, diraba, dicium dan selalu diikuti pertanyaan mengapa. Secara natural belajar terbaik anak adalah secara nyata dengan melihat merasakan dan melakukan dengan tangan. Sehingga konsep ini mungkin diajarkan dengan dilihat, dipegang dan dimainkan, pengalaman melakukan secara nyata inilah yang akan sangat membantu anak dalam memahami proses pembelajaran Perkembangan kognitif baik dan kurang dilihat dari instrumen yang menggunakan

kuesioner

praskrining

perkembangan

(kpsp).

Dengan

menggunakan kpsp peneliti bisa melihat baik dan kurangnya perkembangan kognitif di tk permata bunda. Perkembangan kognitif yang baik anak mampu menunjukan warna warna dengan benar,anak mampu menggambarkan garis pendek dan panjang, anak mampu menunjukan segi empat merah ,kuning ,biru,hijau dan perkembangan kognitif yang kurang anak tidak dapat sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan. d. Motivasi belajar Hasil analisa data pada tabel 4.5 digambarkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu sebanyak 60 anak di tk permata bunda (85,7%) adalah dengan kategori tinggi motivasi belajar. Hasil lainnya menunjukkan bahwa sebagian kecil sebanyak 10 responden (14,3%) dengan kategori rendah motivasi belajar.

9

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Syifaur Rahmah di taman kanak kanak dibandung diketahui bahwa terjadi penurunan motivasi belajar pada anak 30% dari 28 anak di kelas dikumpulkan

melalui

teknik

a pada tahun 2016, data yang

observasi,observasi

dilakukan

terhadap

pembelajaran untuk mendapatkan data aktivitas belajar dan motivasi belajar anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc,dari hal tersebut dapat di simpulkan adanya penurunan motivasi belajar pada anak kelas a. Motivasi belajar yang kuat dalam diri anak dapat mendorong anak untuk lebih semangat dalam belajar, sehingga anak dapat lebih mudah menguasai materi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dalam diri anak. Perlu dilakukan dorongan dari luar yaitu, dengan cara memberikan penghargaan kepada anak yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, piagam, hadiah atau di adakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, dengan adanya hal-hal seperti ini maka anak dapat terdorong untuk belajar lebih aktif. Sehingga memiliki prestasi yang baik bagi anak yang belum mendapatkan hadiah mereka akan berkompetisi atau bersaing dalam belajar untuk mendapatkan penghargaan dari pihak Tk, salah satu hal yang mendasari motivasi anak di sekolah adalah dapat di lihat dari tingkat kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. (Aquami, 2016). Pada motivasi belajar peneliti menggunakan lembar observasi untuk melihat tinggi dan rendahnya motivasi belajar, motivasi belajar anak yang tinggi di tk

10

permata bunda dapat di lihat dari lembar observasi anak selalu datang kesekolah tepat waktu, anak tidak pernah bolos sekolah dihari senin-jumaat, anak selalu bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dipahami,anak senang mendapat pujian dari guru jika menyelesaikan tugas, anak selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, anak mampu membedakan warna- warna, anak mampu memahami huruf atau angka. Motivasi belajar anak yang rendah di tk permata bunda dapat di lihat dari lembar observasi anak tidak memperhatikan dalam proses pembelajaran dengan waktu 3menit tanpa ada gangguan, anak tidak bertanya kepada teman mengenai materi yang belum dipaham, dengan ini peneliti dapat melihat tinggi rendahnya motivasi belajar anak di tk permata bunda. 2. Hubungan perkembangan kognitif dengan motivasi belajar anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung Berdasarkan hasil uji statistik Spearman Rank (Rho) yang telah digambarkan pada tabel 4.7,menunjukkan bahwa ρ-value yang diperoleh adalah sebesar 0,349 Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa hipotesis nol (H0) diterima, dikarenakan ρ-value = 0,349 > 0,05. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah tidak terdapat Hubungan perkembangan kognitif dengan motivasi belajar anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung. Hasil tidak adanya hubungan yang diperoleh dalam penelitian ini, dikarenakan kemungkinan ada faktor lain yang memengaruhi perkembangan kognitif dan motivasi belajar anak. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nia Satrian (2013), tentang “ pengaruh motivasi dan dukungan keluarga terhadap prestasi

11

belajar” diperoleh hasil faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kognitif dan motivasi belajar. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan (ρ-value <0,05 Hasil penelitian analisis ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa dengan nilai P-Value = 0,000 (P < 0,05) dan ada pengaruh dukungan keluarga terhadap prestasi belajar dengan nilai PValue = 0,000 (P < 0,05 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kukuh Bayu Prasetyo (2013), tentang “hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar” diperoleh hasil faktor-faktor yang memengaruhi motivasi belajar. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (ρ-value <0,05 Hasil penelitian analisis ini Hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan motivasi belajar pada siswa dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (nilai signifikansi < 0,05). Nilai korelasi product moment hasil penelitian sebesar 0,535 menggambarkan bahwa kontribusi yang diberikan variabel dukungan sosial keluarga pada motivasi belajar sebesar 53,5% sedangkan sisanya sebesar 46,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Cendy D (2017), tentang “hubungan pola asuh orang tua dengan perkembagan kognitif anak usia 3-4 tahun” di peroleh hasil faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Hasilnya menunjukan

bahwa terdapat hubungan yang signitifikan (ρ-value

<0,05) Analisa data menggunakan uji korelasi product moment dengan kategori

12

korelasi point biserial. Uji hipotesis menunjukkan r-hitung > r-tabel, r hitung = 0,439 sedangkan r-tabel (0,374) maka terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan kognitif yang artinya pola asuh orang tua sangat mempengaruhi tingkat perkembangan kognitif anak dengan hasil uji analisis dengan hasil hubungan yang kuat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Eka Christina Egeten (2017), tentang “ hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan kognitif anaj usia prasekolah “di peroleh hasil faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signitifikan (ρ-value <0,05) Sampel diambil dengan teknik pengambilan total sampel yaitu berjumlah 41 orang. Desain Penelitian yang dingunakan adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan data data dikumpulkan menggunakan lembar kuisioner. Hasil penelitian uji chi-square di dapatkan p= 0.000. Kesimpulan terdapat hubungan pendidikan anak usia dini dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh yosi tri agustin (2017), tentang “ hubungan motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa “ di peroleh hasil faktorfaktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Hasilnya menunjukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (ρ-value <0,05) sampel diambil dengan teknik total sampling yaitu berjumlah 28 orang. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis menggunakan Pearson Product Moment Correlation untuk mendapatkan koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan

13

disiplin belajar. Hasil analisis memperoleh koefisien korelasi 0.731 yang menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang kuat antara motivasi belajar dan disiplin belajar. Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu Dukungan keluarga yang dilakukan oleh keluarga akan membuat anak mampu untuk mengenal dan mampu memahami tentang dirinya sendiri.Terutama dari hal kewajibannya sebagai anak dalam menempuh pendidikan di sekolah ,selain itu lingkungan keluarga merupakan lingkungan sosial yang paling utama dalam kehidupan anak,tempat ia belajar dan menyatakan diri dalam hubungan interaksinya dengan keluarga sehingga

dengan komunikasi dan hubungan yang hangat antara

keluarga

anak

dengan

akan

membantu

anak

dalam

memecahkan

masalahnya.Terutama pada anak dalam proses belajar, kondisi keluarga yang positif berkontribusi positif terhadap persepsi anak dalam mengatasi setiap permasalahan yang di hadapi terutama dalam proses belajar di sekolah. Faktor lain yang mungkin mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu pola asuh orang tua Orang tua adalah guru utama buat anak-anaknya, maka dari itu orang tua merupakan pusat sentral yang dijadikan sorotan dalam perkembangan fisik dan psikis. Hal itu harus diperhatikan oleh setiap orang tua sebagai upaya untuk membangun manusia seutuhnya antara lain dapat diselenggarakan melalui bagaimana usaha meningkatkan kesehatan anak sedini mungkin yakni semasih anak dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya Hal tersebut dapat terlihat dengan caraanak mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar dapat tumbuh kembang secara

14

optimal baik secara fisik, emosional, mental maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetikanya, dengan pola asuh orang tua mengajarkan membaca,menghitung,mengetahui warna-warna, mengetahui bentuk-bentuk akan membantu perkembangan kognitif anak lebih berkembang . Pada saat anak masuk tk akan memudahkan anak beradaptasi dengan pelajaran di tk. Faktor lain yang mungkin mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu pendidikan anak usia dini, Pendidikan Anak Usia Dini sangat penting dilakukan sebagai upaya untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut. Usia dini merupakan usia emas (golden age) yang terjadi sekali selama kehidupan seorang manusia. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakkan dasar-dasar pengembangan fisik, bahasa, sosial emosional, konsep diri, seni, moral, dan nilai-nilai agama. Pelaksanaan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang efektif bermanfaat bagi pengembangan dasar-dasar pengetahuan alam, matematika dan bahasa, baik bahasa lisan maupun membaca dan menulis. Selain itu pelaksanaan PAUD yang efektif juga dapat memotivasi anak untuk memikirkan dan mengemukakan jawaban yang benar terhadap suatu konflik. Pendidikan anak usia dini juga memberikan kesempatan pada anak melakukan berbagai kegiatan sehingga dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya. Sedangkan hal yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu disiplin belajar, disiplin belajar yaitu kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri orang itu. Disiplin pada anak terlihat

15

bilamana pada anak ada pengertian-pengertian mengenai batas-batas kebebasan dari perbuatan-perbuatan yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan, indikator keberhasilan penerapan disiplin belajar adalah mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar, perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat belajar di kelas, indikator disiplin belajar yaitu memperhatikan dan mendengarkan keterangan guru, rajin mengikuti pelajaran, menjalankan latihan atau praktik, serta membuat ikhtisar atau ringkasan. 3. Keterbatasan Penelitian Penulis telah berusaha untuk menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat kelemahan yang menjadi keterbatasan dalam penelitian ini, sehingga harapannya dapat disempurnakan lagi di masa mendatang. Kelemahan dalam penelitian ini dikarenakan instrumen lembar observasi motivasi belajar yang digunakan untuk mengukur tinggi dan rendahnya motivasi belajar anak dengan pendekatan cross sectional, sehingga obervasi hanya melihat tanpa ada pendekatan atau wawancara kepada anak yang akan berdampak lebih positif untuk mengetahui motivasi belajar.

16

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Lebih dari setengah responden 55 (78,6,%) di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung, mempunyai perkembangan kognitif baik b. Lebih dari setengah responden 60 (85,7%) di di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung mempunyai motivasi belajar tinggi c. tidak terdapat hubungan yang signifikan (ρ- value 0,349 > 0,05) antara perkembangan kognitif dengan motivasi belajar pada anak di tk permata bunda kecamatan banjaran kabupaten bandung. B. Saran 1. Bagi Sekolah Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan diperoleh hasil kesimpulan, maka peneliti merumuskan saran untuk: a. untuk kepala sekolah di harapkan dapat menjadi kajian solusi meningkatkan perkembangan kognitif dan motivasi belajar anak. b. Memberikan edukasi atau melakukan diskusi dengan anak di tk permata bunda tentang pentingnya perkembangan kognitif dan motivasi belajar. Hal ini bertujuan untuk bisa meningkatkan perkembangan kognitif dan motivasi belajar di tk permata bunda.

17

c. Membuat jadwal waktu pertemuan dengan orang tua/wali secara berkala dengan tujuan untuk melakukan diskusi mengenai perkembangan kognitif dan motivasi belajar anak. 2. Bagi orang tua Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan diperoleh hasil kesimpulan, maka peneliti merumuskan saran kepada orang untuk: a. memberikan bimbingan di rumah untuk meningkatkan perkembangan kognitif dan motivasi belajar anak 3. Bagi anak Berdasarkan penelitian yang telah dilakukandan diperoleh hasil kesimpulan, maka peneliti merumuskan saran khususnya kepada anak di tk permata bunda untuk selalu meningkatkan perkembangan kognitif dan motivasi belajar. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Berdasarkan penelitian yang telah dilakukandan diperoleh hasil kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya adalah peneliti mengharapkan bahwa peneliti lain dapat menindak lanjuti sehingga wawasan dan ilmu pengetahuan semakin bertambah dan berkembang.

Related Documents

Bab
April 2020 88
Bab
June 2020 76
Bab
July 2020 76
Bab
May 2020 82
Bab I - Bab Iii.docx
December 2019 87
Bab I - Bab Ii.docx
April 2020 72

More Documents from "Putri Putry"

Target Kelompok Fix.docx
November 2019 13
Surat_undangan Penkes.docx
November 2019 6
Bab 4-5.docx
November 2019 10
19038.docx
November 2019 9
Kasus Tic Gicu 1.docx
November 2019 6