JURNAL TINDAKAN KEPERAWATAN TEHNIK MANAJEMEN NYERI (NAFAS DALAM) DI RUANG ANGGREK II RSUD RAA SOEWONDO PATI
Nama Mahasiswa
: Kundarto, S.Kep
Hari/Tanggal
: Senin 26 November 2018
NIM
: N20184315
Judul Jurnal
: Tehnik Manajemen Nyeri (Nafas Dalam)
1.
Identitas Klien Nama
: Ny. N
Umur
: 22 tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SLTA
Pekerjaan
: Swasta
Suku/Bangsa
: Indonesia
Status Perkawinan : Kawin Alamat
: Pemusiran 4/0, Mandingin, Sarolagun, Jambi
No RM
: 199996
Diagnosa Medis : Post Partus Spontan 2.
Pengkajian Diagnosa keperawatan : Nyeri berhubungn dengan agen cidera fisik DS :
Klien mengatakan nyeri pada jahitan di perineum P : Nyeri karena luka jahit pada perineum Q : Nyeri seperti ditusuk-tusuk R : Di daerah perineum S : Skala nyeri 4 T : Nyeri hilang timbul.
DO : 1
3.
Ekspresi wajah klien tampak menahan nyeri. Terdapat luka epistomi TTV TD
: 110/80 mmHg,
Nadi
: 88x/menit
Suhu
: 36,8C
RR
: 24x/Menit,
Tindakan keperawatan yang dilakukan Tindakan : Mengajarkan manajemen nyeri (nafas dalam) Langkah-langkah : Membina hubungan saling percaya. Menjelaskan maksud dan tujuan. Menganjurkan pasien untuk menarik napas dari hidung. Mengisi paru-paru dengan udara, menghembuskannya secara perlahan melalui mulut. Melemaskan otot-otot tangan, kaki, perut, punggung dan bagian yang nyeri, serta mengulangi hal yang sama sambil berkonsentrasi hingga didapat rasa nyaman, tenang, dan rileks.
4.
Analisa tindakan keperawatan Postpartum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta keluar lepas dari rahim, sampai enam minggu berikutnya, disertai dengan pulihnya kembali organ-organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami perubahan seperti perlukaan dan lain sebagainya berkaitan saat melahirkan (Suherni, 2011). Nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang dan ekstensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2010). Klien dengan masalah post partus dengan adanya luka epistomi pasti akan merasakan nyeri pada bagianperineum dan perlu mendapatkan latihan manajemen nyeri (nafas dalam) dengan pemberian latihan napas dalam dapat membantu klien dalam mengontrol rasa nyeri dan memberi rasa aman dan nyaman.
2
5.
Prinsip-prinsip tindakan a. Saling percaya dan klien kooperatif b. Persiapan diri (perawat) dan persiapan pasien c. Tindakan sesuai prosedur atau SOP
6.
Hasil yang didapat dan maknanya S : Klien mengatakan nyeri berkurang. O : KU klien tampak agak rileks Skala nyeri : 2 A : Masalah teratasi. P : Lanjutkan intervensi
7.
Kepustakaan Suherni, dkk. 2011. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya Tamsuri, A. (2010). Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC.
3