Jurnal Reading Acute Pancreatitis.docx

  • Uploaded by: David Ithu Agkhu
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Reading Acute Pancreatitis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,376
  • Pages: 9
Jurnal 1 Jurnal Reading: Acute Lethal Pancreatitis Forensic Diagnosis Maha Sahnoun, MD ; Yassine Meksi, MD ; Maher Jedidi, MD; Tahar Yaacoubi, PhD ; Ali Majdoub, PhD Department of Forensic Medicine University of Sousse, Sousse, Tunisia Intensive Care Unit Monastir University, Monastir 5000, Tunisia Anatomopathology Unit Sousse University, Sousse, Tunisia

A. PENDAHULUAN 50% kasus pankreatitis akut berat dengan multi-viscelar failure sering berakibat fatal, namun kasus ini masih dalam katagori langkah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan Pankreatitis akut dengan kematian mendadak. Banyak penelitian sebelumnya yang membahas penelitian serupa. Pada penelitian ini dilaporkan bahwa pada hasil forensic dewasa muda yang mengidap pankreatitis nekrotik dan dijelaskan mekanisme kematiannya. Metode yang dilakukan pada jurnal ini adalah studi kasus. B. LAPORAN KASUS S.L pria berusia 38 tahun mengalami kematian mendadak dan dari hasil autopsy dikaitkan dengan pankreatitis akut. Korban tidak mempunyai riwayat patologis dan merokok. Kronologis dari kejadian ini: sebelum dibawah ke ruang gawat darurat pasien diabawah oleh tetangganya dengan kondisi nyeri dada diikuti kejang tonik-klonik umum. Pada saat sudah di UGD pasien dalam kondisi cardio-respiration arrest dan tidak pulih setelah dilakukan resusitasi. Kasus kematian mendadak korban SL dilakukan otopsi forensik atas dasar permintaan pihak berwenang dan dilakukan didepartemen forensic. Dari hasil autopsy didapatkan hasil kemacetan visera, kandung empedu alithias dan pankreas kongestif dan mudah pecah. Pada pemeriksaan eksternal didapatkan sindrom asfiksik non spesifik.

Pada pemeriksaan histopatologi didaptkan hasil nekrosis koagulasi luas yang tidak terinfeksi dengan cytosteocecrosis di pankreas (Gambar 1A dan 1B), steatosis hepatic macrovacuolar centrolobular, edema dan kongesti serebral, dan edema hemoragik paru dengan siderofage. Sedangkan pada organ lain seperti ginjal, limpa dan jantung tanpa gambaran patologis yang signifikan.

(Histologi Pankreas)

Hasil tes toksikologi (obat-obatan, alcohol atau zat beracun) hasilnya negative. Dari ketiga pemeriksaan tersebut diyakini kematian Korban SL berkaitan dengan pankreatitis akut.

C. DISKUSI Menurut WHO Kematian mendadak didefinisikan sebagai kematian alami, tak terduga, terjadi pada subjek yang sebelumnya dianggap sehat, dalam waktu singkat. Interval ini tidak melebihi 24 jam dari awal gejala. Insiden kematian mendadak karena pankreatitis dikatakan rendah. 0,2% menurut Di Maio dan 2,5% menurut Shetty et al. Dalam studi 5 tahun di Institute of Forensic Medicine di Hamburg, Jerman, insiden kematian mendadak akibat pankreatitis akut adalah 0,44%. Tsokos telah melaporkan 27 kasus kematian mendadak yang berasal dari pankreas, 6 di antaranya telah meninggal di UGD dalam interval tidak melebihi 24 jam. Alasan untuk masuk UGD adalah rasa sakit epigastrium yang tidak bisa ditentukan, muntah yang tidak

terkendali, hipotermia, kejang-kejang dan koma. Dalam penelitian Heatley, 6 korban kematian pankreas yang tiba-tiba mengalami gangguan pernapasan parah atau syok hemodinamik yang menyebabkan kematian. Hasil tersebut sesuai dengan literature. Hubungan pankreatitis dengan kematian mendadak dibagi menjadi dua fase yaitu fase awal dan fase kematian. Pada fase awal, pankreatitis akut ditandai dengan sindrom respons inflamasi sistemik yang dipertahankan oleh pelepasan berbagai mediator inflamasi, yang dapat menyebabkan kerusakan organ vital. Selama fase ini kematian biasanya berhubungan dengan edema paru (sindrom pernapasan akut) dan gagal ginjal akut. Berdasarkan penelitian Pastoer dkk, bahwa 50% kematian dini akibat pankreatitis akut berhubungan dengan kegagalan pernafasan yang parah.

D. KESIMPULAN 1. Pankreatitis akut adalah penyakit serius dan dapat berakibat fatal dengan cepat karena banyak komplikasinya 2. Data dari otopsi forensik dapat berkontribusi pada pemahaman yang lebih baik tentang pankreatitis akut dan untuk pengembangan manajemen yang lebih baik. E. SARAN 1. Studi kasus dalam jurnal ini mungkin bisa ditambah, agar ada pembandingnya. 2. Perbandingan literature penelitian sebelumnnya perlu ditulis detail agar lebih mempermudah pembaca. 3. Perlu dilakukan studi kasus lebih banyak lagi. 4. Kesimpulan lebih dispesifikan lagi dari hasil dan judul jurnalnnya

LAMPIRAN

Jurnal 2 Jurnal Reading: Acute Haemorrhagic Pancreatitis Leading to Sudden Unexpected Death A Case Report and Review of Literature Shetty CK, Shetty SS Medical Lecturer, Department of Forensic Medicine, Faculty of Medicine, Universiti Sultan Zainal Abidin (Unisza), Kampus Kota, Kuala Terengganu, Malaysia. 2 Medical Lecturer, Department of Surgery, Faculty of Medicine, UCSI University, Kampus Kuala Terengganu, Terengganu, Malaysia.

A. PENDAHULUAN Kematian mendadak pada sesorang biasanya dihubungkan dengan system kardiovaskular dan Infark miokard menempati posisi teratas sebagai penyebabnya, dan perlu diiingat orang tua dan anak-anak juga bisa terjadi kematian mendadak. Kematian mendadak karena pankreatitis akut sangat jarang kasusnya, dan untuk membuktikan penyebabnya diperlukan autopsi. Berdasarkan studi ini kematian mendadak dengan pankreatitis akut harus didasari penyakit jantung/pembuluh darah/ otak. Pankreatitis akut adalah suatu kondisi yang khas pada pankreas di mana terdapat kerusakan kelenjar oleh enzim yang keluar ke dalam substansinya. Ini ditandai secara patologis oleh nekrosis hemoragik dan radang jaringan pankreas dan secara klinis oleh nyeri perut, muntah dan syok, yang dapat menyebabkan kematian. Pada jurnal penelitian ini menggunakan metode studi kasus pada orang dewasa usia 30 tahun.

B. STUDI KASUS Berdasarkan informasi polisi, ditemukan seorang pria 45tahun ditemukan meninggal dikamarnya sendiri, korban meninggal dalam kondisi terdapat botol alcohol didekatnya

(korban mempunyai riwayat pecandu alcohol). Korban dibawa ke rumah sakit perguruan tinggi medis Kasturba, Manipal untuk dilakukan otopsi hukum medico. Hasil pemeriksaan post mortem: 

Eksternal: konjungtiva pucat, ada lividitas tapi tidak tetap



Internal: esofagos dan rongga mulut ada cairan coklat kemerahan, mukosa tersumbat di 1/3 bagian bawah kerongkongan, Perut seberat 180 gram pasir mengandung cairan coklat kemerahan tanpa adanya bau tidak normal; borok hemoragik (segar) hadir di beberapa tempat di atas mukosa lambung. Banyak garis-garis atheromatous dan plak hadir di atas mukosa aorta. Berat jantungnya 290 gram. Katup masih utuh. Ketebalan ventrikel kanan adalah 0,6 cm, dan ketebalan ventrikel kiri 2,0 cm. Arteri koroner kanan menunjukkan blok 50%, 2 cm dari asalnya. Cabang arteri turun anterior kiri dari arteri koroner kiri menunjukkan oklusi total dekat, 1,5 cm dari asal. Bercak putih berukuran 2 x 1,7 hadir di permukaan anterior-lateral jantung, 4 cm di atas puncak. Pankreas memiliki berat 95 gram dan berdarah pada bagian yang dipotong. Hati diperbesar dengan adanya perubahan warna kekuningan pada bagian potongan

Pemeriksaan histopatologis jantung menunjukkan gambaran infark miokard akut yang menunjukkan infiltrat neutrofilik bersamaan dengan area nekrosis, edema interstitial yang difus dan miosit pucat dengan nuklei pudar dan berkurangnya striasi seperti yang ditunjukkan pada gambar.

Pemeriksaan histopatologi jaringan pankreas menunjukkan nekrosis bercak dengan perdarahan dan sel-sel inflamasi seperti yang ditunjukkan pada (Gambar 2).

Pemeriksaan histopatologis hati menunjukkan adanya sirosis. Analisis kimia visera rutin dan cairan tubuh positif untuk alkohol. Pemeriksaan darah duntuk pemeriksaan biokimiawi penanda jantung dan untuk estimasi kadar serum amilase yang keduanya menunjukkan peningkatan kadar hasil.

Disimpulkan penyebab kematian mendadak karena pancreas hemoragic yang menyebabkan infark miokard skunder dan berhubungan dengan keracunan alcohol. C. PEMBAHASAN Pankreatitis akut (AP) pada sebagian pasien menunjukkan kematian mendadak yang tidak terduga dan didiagnosis untuk pertama kalinya selama otopsi. Mayoritas kasus kematian mendadak yang tak terduga biasanya dapat dikaitkan dengan riwayat penyakit, gambaran klinis, komplikasi atau temuan karakteristik pada pemeriksaan postmortem. Pankreatitis akut dengan infark miokard sangat jarang. Pada tahun 2005, Korantzo Poulos et al., Melaporkan sebuah kasus yang diklaim sebagai kasus infark miokard ketiga dengan pankreatitis. Pada 2010, Sheng-Hsiung Sheu melaporkan kasus serupa di mana angiografi koroner dan PTCA elektif dilakukan setelah pemulihan dari pankreatitis.

Enzim proteolitik pankreas termasuk trypsin dapat secara langsung merusak membran miosit dengan perubahan permeabilitas sel selanjutnya dan kemungkinan nekrosis sel, serta gangguan listrik sekunder. Enzim-enzim ini dapat mengubah adhesif trombosit dan mempengaruhi sistem koagulasi, sehingga mengarah ke trombosis koroner. Beberapa penelitian mengungkapkan frekuensi lesi kardiovaskular yang lebih tinggi pada individu dengan pankreatitis akut atau kronis tanpa kaitan dengan faktor risiko kardiovaskular yang umum. Ada juga kemungkinan eksaserbasi lesi ini selama acara pankreas. Meskipun analisis angiografi atau morfologis pasien dengan peningkatan ST pada pankreatitis mengungkapkan arteri koroner normal dalam persentase kasus yang tinggi, penyelidikan kardiovaskular direkomendasikan dalam kasus ini. Pemeriksaan histopatologi hanya akan membantu membedakan nekrosis pankreas dari nekrosis peripancreatic yang dapat membuat permukaan luar kelenjar terlihat nekrotik, sampai kelenjar itu terbelah, tetapi penampakan makroskopis di sekitar pankreas biasanya cukup. Kematian mendadak '' apoplectic 'dari infark miokard akut sekunder akibat pankreatitis hemoragik akut biasanya tidak ada perdarahan sejati pada pankreatitis akut, dan perdarahan disebabkan oleh pencernaan methaemalbumen yang memproduksi hemoglobin. Proses yang sama terjadi pada memar dinding tubuh seperti tanda-tanda GrayTurner dan Cullen di sekitar panggul dan umbilikus. D. KESIMPULAN 1. Kematian mendadak pada kasus pankreatitis akut harus juga diikuti infark miokard sekunder 2. Pankreatitis akut dengan kematian mendadak kasusnya jarang dan perlu pemeriksaan autopsy forensic. E. SARAN 1. Pada bagian kesimpulan mungkin dijelaskan mekanisme singkat hubungan pankreatitis akut diikuti infark miokard skunder dengan kematian mendadak. 2. Pada pembahasan mungkin lebih spesifik membahas topiknya

LAMPIRAN

Related Documents


More Documents from ""