Junal Judul Bencana.docx

  • Uploaded by: Ade Aulia Maretna
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Junal Judul Bencana.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,930
  • Pages: 8
JURNAL SKRIPSI 1 Jurnal 1 JUDUL

PENULIS

Pengaruh Marketing Public Relation Terhadap Keputusan Mengunjungi Objek Wisata (Survei Pada Wisatawan Nusantara Pasca Tsunami) Bambang Widjajanta dan Ani Siswanti

VOLUME/TAHUN

Jurnal Strategic, Volume 7, Nomor 13, Februari 2008

REVIEWER

Roy Andika

TANGGAL METODE PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK ANALISIS

HASIL PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Mengingat sifat penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey dan metode explanatory survey. Pihak pengelola Pantai Pangandaran dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) membuat brosur yang disebarluaskan kepada masyarakat yang mana isinya mengenai kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di Pantai Pangandaran seperti kegiatan festival band, acara-acara kesenian tradisional, serta berbagai pertandingan/perlombaan olahraga. Informasi mengenai kegiatan-kegiatan tersebut dicetak dalam bentuk brosur dan disebarluaskan kepada masyarakat umum, sehingga masyarakat akan mengetahui dan tertarik untuk datang ke Pantai Pangandaran. Brosurpun disebarluaskan kepada wisatawan yang sudah ada di Pantai Pangandaran untuk menginformasikan bahwa di Pantai Pangandaran diadakan kegiatan hiburan. Teknik pengumpulan datanya berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan overlay dan skoring parameter tingkat publikasi (X1), event (X2), dan news (X3) terhadap keputusan mengunjungi objek wisata (Y) Besarnya pengaruh langsung Marketing Public Relations terhadap keputusan mengunjungi objek wisata berturut-turut adalah publikasi sebesar 21.07%, event sebesar 8.18% dan terakhir news sebesar 6.76% Kontribusi secara tidak langsung publikasi

terhadap keputusan mengunjungi objek wisata melalui event sebesar 10.95%, dan melalui news sebesar 9.06% sehingga secara total keseluruhan pengaruh marketing public relations dimensi publikasi terhadap keputusan mengunjungi objek wisata adalah 41.08%. Kontribusi secara tidak langsung dimensi event melalui publikasi sebesar 10.95%, dan melalui news sebesar 6.15% dengan demikian total pengaruh marketing public relations dimensi event terhadap keputusan mengunjungi objek wisata sebesar 25.28%. Kontribusi secara tidak langsung dimensi news melalui publikasi sebesar 9.06% dan melalui event sebesar 6.15%. Dengan demikian total pengaruh marketing public relations dimensi news sebesar 21.97%. Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa pengaruh secara keseluruhan X1, X2, dan X3 dapat dihitung dengan rumus: R2YX1, YX2, YX3 =  (YXK) (ryk) = (YX1)(rYX1) + (YX2)(rYX2) + (YX3)(rYX3) = (0.459)(0.895) + (0.286) (0.884) + (0.260)(0.845) = (0.4108) + (0.2528) + (0.2197) = 0.884 Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka pengaruh Marketing Public Relations terhadap keputusan mengunjungi objek wisata Pantai Pangandaran termasuk kategori kuat. Untuk koefisien jalur variabel lainnya diluar variabel X1, X2 dan X3 ditentukan melalui rumus: 3406.0884.011 2    YXkz R . Artinya bahwa Marketing Public Relations yang terdiri dari X1, X2 dan X3 secara bersama-sama mempengaruhi Y adalah sebesar 88.4% dan sisanya sebesar (0.3406)2 = 0.116 X 100% = 11.6% dipengaruhi faktor lain yang tidak termasuk ke dalam penelitian ini.

Jurnal 2 JUDUL

Pengaruh Diferensiasi Produk “Green Tourism Destination” Terhadap Kepuasan Berkunjung Di Pulau Sikuai (Survey Terhadap Pengunjung Di Pulau Sikuai Sumatera Barat)

PENULIS

Dian Permana, Ridwan Purnama dan Rini Andari

VOLUME/TAHUN

THE Journal, Vol III, No I, 2013-43

REVIEWER

Roy Andika

TANGGAL METODE PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK ANALISIS HASIL PENELITIAN

Berdasarkan jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif survey dan metode explanatory survey. Variabel utama diferensiasi produk menurut Kotler dan Amstrong (2011:211) yang digunakan pada penelitian ini adalah features (keistimewaan) dimana objek wisata dapat ditawarkan merupakan objek wisata unggulan dan menunjukan karakteristik dari Pulau Sikuai. Performance (kinerja) merupakan pelayanan dan jenis wisata yang diberikan yang diberikan kepada wisatawan yang datang ke Pulau Sikuai dapat memuaskan, serta style and design (gaya dan desain) merupakan penampilan dan perasaan wisatawan pada objek wisata Pulau Sikuai, karena objek wisata Pulau Sikuai berbeda dengan pulau lainnya Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang diperoleh penulis adalah: Wawancara, Observasi, Kuesioner dan Studi Literatur Berdasarkan hasil uji individu diatas diketahui bahwa variabel X1 (Features) terhadap variabel Y (kepuasan berkunjung) memiliki pengaruh sebesar 0,3482 atau 34,82%, X2 (performance) terhadap variabel Y (Kepuasan Berkunjung) memiliki pengaruh sebesar 0,1752 atau 17,52%, X3 (style and design) terhadap variabel Y (kepuasan berkunjung) memiliki pengaruh sebesar 0,0306 atau 3,06%. Jurnal 3

JUDUL PENULIS

Pengaruh Iklim Dan Perubahannya Terhadap Destinasi Pariwisata Pantai Pangandaran Titania Suwarto

VOLUME/TAHUN

Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 20/No.1 April 2011

REVIEWER

Roy Andika

TANGGAL METODE PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK ANALISIS

HASIL PENELITIAN

Studi Literatur dan Pengumpulan Data, dan survey Untuk mengetahui hubungan antara seluruh variabel iklim (temperatur udara, kelembaban udara, dan curah hujan) dengan jumlah kunjungan wisatawan di Kawasan Pantai Pangandaran digunakan analisis regresi berganda. Regresi berganda mengestimasikan nilai suatu variabel kriteria (dependent) bedasarkan banyak variabel prediktor (independent). Variabel dependen (Y) pada analisis ini adalah jumlah kunjungan wisatawan ke Kawasan Pantai Pangandaran, sedangkan variabel independen (x1, x2, dan x3) adalah variabilitas iklim yang terdiri dari temperatur udara, kelembaban udara, dan curah hujan di Kawasan Pantai Pangandaran. Pengumpulan data diambil dari literatur dan hasil survey

Analisis yang digunakan untuk mengukur hubungan antara berbagai variabilitas iklim (temperatur udara rata-rata, kelembaban, dan curah hujan) dan kunjungan wisatawan adalah analisis asosiasi menggunakan korelasi rpearson berdasarkan datadata variabilitas iklim (temperatur udara rata-rata, kelembaban, dan curah hujan) dan kunjungan wisatawan Kawasan Pantai Pangandaran selama periode tahun 1998-2008. Berdasarkan analisis data-data variabilitas iklim dapat disimpulkan bahwa telah terjadi perubahan kondisi iklim di Kawasan Pantai Pangandaran yang selaras dengan pola perubahan iklim di Indonesia. Peningkatan temperatur (rata-rata 0,3°C/tahun) dan perubahan pola curah hujan yang cukup signifikan dalam 4 dekade terakhir ini juga memperkuat asumsi bahwa telah terjadi perubahan iklim di wilayah tersebut. Perubahan iklim yang terjadi di wilayah kajian juga sangat terkait dengan faktor-faktor local seperti kondisi topografi atau variabilitas iklim yang lebih besar. Adanya perubahan iklim akan memberikan dampak tertentu terhadap penawaran (supply) dan permintaan (demand) dari destinasi pariwisata, khususnya di Kawasan Pantai Pangandaran. Variabilitas iklim tidak sepenuhnya memengaruhi pola kunjungan wisatawan, ada faktor-faktor di luar iklim yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap pola kunjungan

wisatawan. Daya tarik wisata alam seperti alam yang asri dan pemandangan pantai yang indah merupakan faktor yang lebih memengaruhi kunjungan wisatawan. Selain itu, daya tarik wisata budaya (atraksi budaya tahunan) juga lebih memengaruhi pola kunjungan wisatawan dibandingkan perubahan iklim yang ada. Perubahan yang tidak signifikan pada daya tarik wisata yang ditawarkan juga memiliki andil besar dalam tidak terpengaruhnya pola kunjungan wisatawan oleh perubahan iklim secara signifikan. Faktor keberadaan hari-hari libur nasional juga sangat memengaruhi pola kunjungan wisatawan ke Kawasan Pantai Pangandaran. Hasil survei yang telah dipaparkan sebelumnya menunjukkan bahwa hanya 7% responden yang menyatakan bahwa faktor iklim sebagai alasan dalam berkunjung ke Kawasan Pantai Pangandaran. Besarnya motivasi wisatawan untuk melakukan relaksasi/bersantai (refreshing) dan tujuan untuk berlibur menjadi faktor pendorong untuk melakukan kunjungan wisata walaupun terjadi perubahan iklim.

Jurnal 4 JUDUL PENULIS VOLUME/TAHUN REVIEWER

Preferensi Pengunjung terhadap Daya Tarik Objek Wisata Teluk Palu di Kota Palu Rizkhi dan Imam Buchori Biro Penerbit Planologi Undip Volume 10(4) : 425-439 Desember 2014 Roy Andika

TANGGAL METODE PENELITIAN

Pendekatan dan metode yang dilakukan pada studi ini adalah kuantitatif, dan analisis data menggunakan metode distribusi frekuensi dan analisis deskriptif eksploratif. Penetuan populasi dilakukan secara manual bersifat time series yaitu menghitung

VARIABEL PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA TEKNIK ANALISIS

HASIL PENELITIAN

jumlah pengunjung pada waktu pagi (06.00–09.00), siang (11.0014.00), sore (15.00-18.00), malam I (19.00–20.30) serta malam II (20.30-00.00),makatotal populasi pengunjung sebanyak 21,629 orang. Pengambilan sampel secara acak, dengan besar nilai kritis 6%, sehingga jumlah sampel penelitian adalah 274 responden. Namun, di bulatkan menjadi 300 responden, untuk memperoleh hasil lebih akurat, yang dapat mewakili tanggapan, keinginan, dan harapan pengunjung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi Pada penelitian ini, atraksi wisata berupa modal pariwisata (atraksi alamiah), serta kelengkapan fasilitas, infrastruktur, dan aksesibilitas (atraksi buatan) dari dan menuju kawasan wisata Teluk Palu yang nantinya dapat menjaga kualitas produk wisata dan dapat memperkuat penawaran pariwisata Teluk Palu di masa yang akan datang. Analisis preferensi atraksi wisata bertujuan untuk mengidentifikasi jenis atraksi yang paling digemari atau dipilih sebagai pelengkap kawasan wisata, dan menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk datang. Analisis ini dikaji berdasarkan karakteristik pengunjung. Berdasarkan analisis yang dilakukan, untuk mengetahui preferensi pengunjung terhadap daya tarik objek wisata Teluk Palu di Kota Palu, maka di tarik kesimpulan bahwa 1. Atraksi wisata alamiah tidak dapat dipisahkan dengan atraksi wisata buatan, keduanya saling terkait dan harus saling melengkapi dalam mensukseskan penyelenggaraan kegiatan wisata Teluk Palu. 2. Penilaian kualitas kawasan yang dilakukan terhadap 6 (enam) aspek penilaian berdasarkan karakteristik tangiables secara keseluruhan kondisi kawasan dinilai sudah cukup baik. Perlu pembenahan dari segi pemeliharaan, penataan dan keberlanjutan pembangunan kawasan wisata serta penanganan masalahmasalah yang terjadi di masing-masing yang dapat merusak tumbuh kembang pariwisata Teluk Palu kedepannya, sehingga dapat tercipta kawasan wisata yang berkualitas baik sesuai harapan pengunjung yang bersinergi dengan visi misi Kota Palu. 3. Aspek pengarah / penggerak pengunjung ke kawasan wisata ke Teluk Palu didasarkan atas keinginan, dorongan / motif,

kebutuhan serta harapan setiap pengunjung yang datang. Apabila di tinjau dari motivasi bentuk perjalanannya, tergolong jenis wisata untuk menikmati perjalanan, terlihat dari keinginan pengunjung untuk melakukan perjalanan karena motivasi fisik (78.99%). Di tinjau dari daya tariknya, pengunjung termotivasi dari berbagai aspek mulai ragam variasi atraksi wisata yang ditawarkan; vitalitas yang tinggi baik kondisi normal maupun ada event, aksesibilitasnya mudah serta keterjangkauan jarak dan biaya oleh pengunjung sehingga mereka terdorong dan suka melakukan kegiatan wisata di kawasan Teluk Palu. Walaupun dihadapkan dengan kondisi kawasan wisata belum optimal dari segi pemanfaatan ruang serta perencanaan dan penataan yang belum terealisasi dengan baik dan menyeluruh, namun tidak menyurutkan niat pengunjung untuk tetap berkunjung. Sehingga perlu keterlibatan pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata lain dalam melakukan perencanaan dan pembangunan aspek yang mendukung kegiatan pariwisata Teluk Palu seperti penataan dan peningkatan atraksi wisata buatan berupa kelengkapan fasilitas dan infrastruktur wisata dan pengelolaan yang baik terhadap atraksi alamiah secara berkelanjutan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pengunjungnya, agar dapat memajukan pariwisata Kota Palu dengan menarik pengunjung lebih banyak untuk bisa memanfaatkan kawasan ini. Jurnal 5 JUDUL PENULIS

Daya Tarik Wisata Pantai Wediombo Sebagai Alternatif Wisata Bahari Di Daerah Istimewa Yogyakarta Achmad Andi Rif’an

VOLUME/TAHUN

Jurnal Geografi Vol 10 No.1 (63-73)

REVIEWER

Roy Andika

TANGGAL METODE PENELITIAN

VARIABEL PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam studi ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan data primer yang didapat dari survey lapangan. Penelitian ini selain bertujuan membuat deskripsi atas suatu fenomena sosial dan alam secara sistematis, faktual dan akurat, juga

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

TEKNIK ANALISIS

HASIL PENELITIAN

melakukan eksplorasi terhadap kondisi empirik yang didasari dengan sumber kebenaran umum yang bersifat kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan observasi lapangan, dokumentasi gambar dengan kamera, dan wawancara mendalam dengan pelaku usaha serta pengunjung/wisatawan yang berkunjung di Pantai Wediombo dengan cara membagikan kuesioner Analisis data dilakukan dari data sekunder yang diperoleh serta dari data survei lapangan. Analisis dilakukan secara deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan penelitian. Berdasarkan data yang didapat dari lapangan serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pantai Wediombo merupakan salah satu DTW (daya tarik wisata) di Kabupaten Gunung Kidul, DIY yang merupakan jenis wisata bahari dan merupakan rangkaian dari wisatawisata pantai di wilayah pesisir DIY. 2. Pantai Wediombo memiliki berbagai atraksi atau daya tarik yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung, yang dapat diklasifikasikan menjadi something to see, something to do, dan something to buy, dimana atraksi-atraksi tersebut tidak kalah jika dibandingkan dengan wisata bahari lain. Dengan demikian pantai ini dapat menjadi alternatif wisata bahari di DIY. 3. Aksesibilitas menuju Pantai Wediombo cukup mudah yang dapat ditempuh dari Kota Yogyakarta maupun dari pusat Kota Wonosari. Wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. 4. Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Wediombo memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang dapat dilihat dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, asal wisatawan, dan motivasi wisatawannya.

Related Documents

Junal Akustik.docx
April 2020 18
Judul
July 2020 29
Judul
December 2019 49
Judul
April 2020 31
Judul
July 2020 27

More Documents from ""