Judul
: Namaku Hiroko
Editor
: Agustian Dwi Rahayu
Pengarang
: Nh. Dini
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama – Jakarta
Tahun terbit
: 2000
Namaku Hiroko
Biasanya yang kita ketahui buku karangan Nh. Dini merupakan bacaan wajib semasa sekolah bagi sebagian orang, namun kali ini ada karangan beliau yang berbentuk bacaan sebuah novel. novel Ini bisa di bilang merupakan tanggapan dari hal-hal yang telah terjadi dan di ambil dari lingkungan yang pernah beliau tempati semasa tinggal di jepang selama tiga tahun dengan suaminya, dan di ungkapkan kembali sebagian kecilnya ke dalam novel ini. ternyata Lingkungan yang menganut sistem tradisi dan modernisasi banyak membawa dampak perubahan yang besar bagi seseorang, dan hal tersebut juga di gambarkan oleh pengarang ke dalam novel ini. novel ini, juga Banyak nilai-nilai positif yang dapat kita ambil sebagai bahan pembelajaran dan pengetahuan untuk diri kita dalam menjalani hidup. Novel ini mengangkat perjalanan hidup seorang gadis desa jepang yang hidup sangat sederhana yang pergi ke kota, gadis itu bernama hiroko. Hiroko adalah sosok gadis yang rajin dan juga sangat patuh terhadap orangtuanya, benar atau salah yang di ucapkan ayahnya dia tidak pernah membantah ataupun membela diri pada setiap perkataan ayahnya yang dikatakan. hiroko juga sangat menyukai nama yang di berikan oleh orang tuanya tersebut, sampai-sampai dia selalu menyebut nama Hiroko di depan nama keluarganya itu. Di desa tempat tinggalnya, hiroko tinggal bersama Ayah, Ibu tiri, dan adik-adiknya. Ayahnya sangat pekerja keras, demi menafkahkan keluarganya ayah hiroko berkerja sendiriian di sebuah ladang, ibu tirinya pun sangat baik seperti ibu kandungnya yang telah tiada bahkan perhatiian sekali terhadap keluarga. dan kedua adiknya sangat angkuh, mereka tidak pernah memikirkan orang lain, keduanya hanya memikirkan ego yang ada pada dirinya sendiri. Hingga pada suatu hari, datanglah seorang tengkulak ke rumah hiroko dan berbincangbincang dengan ayah hiroko. Saat perbincangan itu, tengkulak tersebut berbicara kepada ayah hiroko dan menawari sang ayah untuk mempekerjakan Hiroko sebagai pembantu rumah tangga di kota. Dengan rayuan dan bujukan yang telah dilakukan oleh tengkulak tersebut agar hiroko dapat berkerja di kota, Ayah hiroko pun menyetujuinya, kemudian ke esokan harinya hiroko pergi kota. pertama hiroko berkerja di kota, dia mendapat perkerjaan berkerja kepada sepasang suami istri yang belum mempunyai keturunan. Setelah beberapa lama hiroko berkerja di tempat itu, ada seorang pria yang telah meniduri hiroko. Disitulah pertama kali yang di alami hiroko merasakan sentuhan kehangatan dari seorang pria, pria tersebut adalah tidak lain adik dari majikan wanitanya itu sendiri.
Tak lama kemudian, hiroko mengundurkan diri untuk tidak berkerja lagi dari majikan lamanya dan mencari perkerjaan baru sebagai pengalaman. Akhirnya hiroko pun mendapatkan 2 perkerjaan, pertama perkerjaan di sebuah toko, dan kedua untuk mengisi waktu luangnya malam hari hiroko juga berkerja tapi sebagai model sekaligus penari telanjang di kabaret. dari pekerjaan-pekerjaan itu lah penghasilan yang di dapatkan hiroko semakin bertambah dan pengalaman- pengalaman yang dia dapati dalam perjalanan hidupnya ini jadi semakin bertambah juga. Dan dari pengalaman-pengalaman itulah hiroko jadi banyk mengenal macam-macam pria, yang kemudian untuk memenuhi hasratnya hiroko juga sering berhubungan intim dengan priapria tersebut, tetapi hiroko hanya melakukan hal tersebut dengan pria yang menurut dia menarik dan mempunyai gairah tersendiri untuk rangsangan kehendak tubuhnya. Akhirnya tak lama setelah itu hiroko menemukan kekasih hatinya. pria tersebut bernama Yoshida, Yoshida adalah seseorang yang hidup dan berasal dari kalangan orang yang berada dan juga tampan. Dari sini Semua kebutuhan Hiroko dipenuhi oleh Yoshida, mulai dari rumah, kendaraan hingga dibelinya bar dan saham di tempatnya bekerja. tetapi pria tersebut sudah mempunyai seorang istri, wanita itu yang tak lain adalah sahabatnya sendiri. karena cinta nya hiroko pada sang pria tersebut sangat besar dan baru kali ini juga hiroko merasakan jatuh cinta kepada seorang pria, hiroko pun rela menjadi istri simpanan Yoshida. Dengan keadaannya yang seperti itu hiroko sering kali di kucilkan oleh masyarakat karena menjadi wanita simpanan, Tetapi perkataan hal-hal tersebut tidak akan pernah mematahkan perasaan hiroko. Hiroko juga sangat tidak pernah menyesali keputusan yang dia ambil sebagai simpanan Yoshida. Setelah itu Hiroko dan Yoshida pun menikah, dari pernikahan tersebut hiroko di karuniai oleh dua orang anak. Dan pada akhirnya mereka menjalani hidup bersama dan hidup bahagia.