Makalah
KASUS KEGAWAT DARURATAN TERAUMA ABDOMEN
OLEH NAMA : SRI RAMDAYANTI KELAS : XII KEPERAWATAN ALAMAT : MARANA
SMK NEGERI 1 SINDUE
KATA PENGANTAR Puji syukur terhadap tuhan yang maha esa yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah keperawatan gawat daruratan yang berjudul “kasus kegawat daruratan terauma abdomen” dalam makalah ini kami menjelaskan tentang tinjauan teoritis klien dengan trauma abdomen. Makalah ini bisa terbentuk karena dibimbing oleh ibu Diflayanti Rahmatika S.KM sebagai guru mata pelajaran keperawatan gawat darurat Apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, harap dimaklumi karena kami juga seorang siswa-siswi yang sedang belajar semogah makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca.
Masaingi, oktober 2016
penulis
DAFTAR ISI
HAL JUDUL
HAL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG……………………………………………. .…….. 1 B. TUJUAN……………………………………............................................... 1 BAB II ISI A. DEFINISI………………………………….................................................. 2 B. ETIOLOGI………………………………………………………………. C. PATOFISIOLOGI………………………………………………..
2
……... 2
D. MANIEFESTASI KLINIS………………………………………………
2
E. PENATALAKSANAAN………………………………………………… 2 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN…………………………………………………………... 3 B. SARAN……………………………………………………………………. 3 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam
era
modernisasi
kemajuan
dibidang
tekhnologi
transnportasi
dan
semakin
berkembangnya mobilitas manusia berkendaraan dijalan raya, menyebabkan kecelakaan yang terjadi semakin meningkat serta angka kematian semakin tinggi. Akibat kecelakaan adalah diakibatkan trauma abdomen. Kecelakaan lalulintas merupakan penyebab kematian 75% trauma tumpul abdomen, sedangkan penyebab lainnya adalah penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari tempat ketinggian, sedangkan akibat dari penganiayaan ini disebabkan oleh karena senjata tajam dan peluru. Oleh karena hal tersebut diatas akan mengakibatkan kerusakan dan menimbulkan robekan dari organ-organ dalam rongga abdomen atau mengakibatkan penumpukan darah dalam rongga abdomen yang berakibat kematian. Di rumah sakit data kejadian trauma abdomen masih cukup tinggi. Dalam kasus ini waktu adalah nyawa dimana dibutuhkan suatu penanganan yang professional yaitu cepat, tepat, cermat dan akurat, baik ditempat kejadian (pre hospital), transportasi sampai tindakan definitive dirumah sakit. Tindakan definitive dengan jalan pembedahan sangatlah penting dilakukan, oleh karena itu dibutuhkan kerja sama antara pasien, keluarga pihak dokter maupun perawat sebagai mitra kerja ataupun merupakan team work dalam melaksanakan tindakan pembedahan sekaligus memberikan asuhan keperawatan. Perawat merupakan ujung tombak dan berperan aktif dalam memberikan pelayanan membantu klien mengatasi permasalahan yang dirasakan baik dari aspek psikologi maupun aspek fisiologi secara komprehensif. Mengingat kurangnya pengetahuan dan pengertian klien maupun keluarga tentang penyakit atau sebab dan akibat dari trauma dan alasan tindakan therapy pembedahan yang dilakukan, oleh karena itu sangatlah diperlukan informasi yang adequate. Dengan demikian klien dan keluarga akan kooperatif dan tingkat kecemasan berkurang.
B. Tujuan Memahami pengertian, penyebab, klasifikasi, anatomi fisiologi, perjalanan penyakit, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostic, dan pelaksanaan, beserta konsep dasar asuhan keperawatan. Menggunakan proses keperawatan sebagai kerangka kerja untuk perawatan sebagai
kerangka kerja untuk perawatan pasien penderita trauma abdomen. Menguraikan prosedur perawatan yang digunakan untuk pasien penderita trauma abdomen.
BAB II TINJAUAN TEORI 1. Definisi Trauma adalah cedera atau kerugian psikologis atau emosional ( Dorland, 2002 ) Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja (Smeltzer, 2001). Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan / penatalaksanaan lebih bersifat kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi (FKUI, 1995). Trauma adalah cedera fisik dan psikis, kekerasan yang mengakibatkan cedera (Sjamsuhidayat, 1997).
2. Etiologi Berdasarkan mekanisme trauma, dibagi menjadi 2 yaitu : a. Trauma
tembus
(trauma
perut
dengan
penetrasi
kedalam
rongga
peritonium).
kedalam
rongga
peritonium).
Disebabkan oleh : Luka akibat terkena tembakan Luka akibat tikaman benda tajam
b. Trauma
tumpul
(trauma
perut
tanpa
penetrasi
Disebabkan oleh : Terkena kompresi atau tekanan dari luar tubuh Hancur (tertabrak mobil) Terjepit sabuk pengaman karna terlalu menekan perut Cidera akselerasi/deserasi karena kecelakaan olahraga
3. Patofisiologi Bila suatu kekuatan eksternal dibenturkan pada tubuh manusia (akibat kecelakaan lalu lintas, penganiayaan, kecelakaan olahraga dan terjatuh dari ketinggian), maka beratnya trauma merupakan hasil dari interaksi antara faktor – faktor fisik dari kekuatan tersebut dengan jaringan tubuh. Berat trauma yang terjadi berhubungan dengan kemampuan obyek statis (yang ditubruk) untuk menahan tubuh. Pada tempat benturan karena terjadinya perbedaan pergerakan dari jaringan tubuh yang akan menimbulkan disrupsi
jaringan. Hal ini juga karakteristik dari permukaan yang menghentikan tubuh juga penting. Trauma juga tergantung pada elastitisitas dan viskositas dari jaringan tubuh. Elastisitas adalah kemampuan jaringan untuk kembali pada keadaan yang sebelumnya. Viskositas adalah kemampuan jaringan untuk menjaga bentuk aslinya walaupun ada benturan. Toleransi tubuh menahan benturan tergantung pada kedua keadaan tersebut. Beratnya trauma yang terjadi tergantung kepada seberapa jauh gaya yang ada akan dapat melewati ketahanan jaringan. Komponen lain yang harus dipertimbangkan dalam beratnya trauma adalah posisi tubuh relatif terhadap permukaan benturan. Hal tersebut dapat terjadi cidera organ intra abdominal yang disebabkan beberapa mekanisme : 1). Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat oleh gaya tekan dari luar seperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari organ padat maupun organ berongga. 2).Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior dan vertebrae atau struktur tulang dinding thoraks. 3). Terjadi gaya akselerasi deselerasi secara mendadak dapat menyebabkan gaya robek pada organ dan pedikel vaskuler.
4. Manifestasi klinis 1). Trauma tembus (trauma perut dengan penetrasi kedalam rongga peritonium) : Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ Respon stres simpatis Perdarahan dan pembekuan darah Kontaminasi bakteri Kematian sel 2). Trauma tumpul (trauma perut tanpa penetrasi kedalam rongga peritonium). Kehilangan darah. Memar/jejas pada dinding perut. Kerusakan organ-organ.
Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan (rigidity) dinding perut. Iritasi cairan usus.
5. Penatalaksanaan a). Penanganan awal trauma non- penetrasi (trauma tumpul) 1). Stop makanan dan minuman 2). Imobilisasi 3). Kirim kerumah sakit. Penetrasi (trauma tajam) Segera : hemorogi, syok, dan cedera. Lambat : infeksi 1). Thrombosis vena 2). Embosi pulmonary 3). Stress ulserasi dan perdarahan 4). Pneumonia 5). Tekanan ulserasi 6). Atelektasi 7). Sepsis
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dalalam penulisan makalah ini, dilihat dari beberapa definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa trauma abdomen dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang tertera di bagian etiologi makalah ini. Trauma abdomen yang disebabkan benda tumpul biasanya lebih banyak menyebabkan kerusakan pada organ-organ padat maupun organ-organ berongga abdomen dibandingkan dengan trauma abdomen yang disebabkan oleh benda tajam.
B. Saran Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pebuatan makalah masi terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam pengonsepan materi. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pmbaca mahasiswa khususnya, untuk lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
American college of surgeon committee of trauma 2004. Advanced trauma life support sevent edition. Indonesia : Ikbal Scheets, Lynda J. 2002. panduan belajar keperawatan emergency. Jakarta : EGG Doland, 2002, kamus saku kedokteran. Jakarta : EGG Ena (Emergency Nurse Association) 2000. Emergenci Nursing core curriculum, 5 thn, USA : W. B. saunders company Cathero, Jeffrey M. 2003. Emergency medicine handbook. USA : Lipipincott Williams Marilynn E, Doengoes. 2000. Rencana asuhan keperawatan edisi 3. EGG : Jakarta Nanda 2005. Panduan diagnose keperawatan nanda definisi dan klasifikasi 2005-2006. Editor : Budi sentosa. Jakarta : prima medika Lynda jual campenito-monyet 2006. Buku saku diagnosis keperawatan Jakarta : EGG Smeltzer C. Suzanne, brunner dan suddarth. 2002 buku ajaran keperawatan medical bedah. EGG : Jakarta Testa, A. paul. 2008. Abdominal trauma (online) http:/emedicine. Medscape. Com / article / 822099-overview diakses pada tanggal 28 juni 2008