Jasinda Nova Wijaya 14341016.docx

  • Uploaded by: Jasinda Nova Wijaya
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jasinda Nova Wijaya 14341016.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 9,395
  • Pages: 74
i

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) di RUMAH SAKIT ISLAM METRO dan APOTEK ADIL METRO Tanggal 12 November 2018 Sampai Tanggal 16 Februari 2019 Laporan ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk Uji Kompetensi kejuruan

DISUSUN OLEH :

BERNADETA ELIN W.

2173343

FAINA LIVIA A.

2173412

KINANTI NUR K.

2173418

TIARA KUSUMAWATI

2173433

SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO JURUSAN FARMASILAMPUNG 2019 i

ii

iii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) di RUMAH SAKIT ISLAM METRO danAPOTEK ADIL METRO Tanggal 12 November – 09 Februari 2019 LaporaninidiajukansebagaisalahsatusyaratuntukUjian Kompetensi Farmasi

Disetujui Oleh :

PembimbingRumahSakit Islam Metro

Pembimbing Apotek Adil Metro .

(Yuli Fitriani,S.,Apt) NBM:1227700

(Herjayanti Ratnawiningsih,S,Far.Apt) NBM:1198505

Mengetahui Kepala SMK Muhammadiyah 3 Metro

(Khoeroni) NBM: 837323

ii

iv

KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat TuhanYang Masa Esa yang telah memberi rahmat serta hidayah-Nya kepada kami selaku penulis,sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan Prakerin Kerja Industri ( PRAKERIN ) Penyusun laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk kenaikan kelas dan laporan ini sebagai bukti bahwa kami selaku penulis telah melaksanakan dan menyelesaikan praktek industri Rumah Sakit Islam Metro dan Apotek Adil Metro. Kami selaku penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan. Oleh karena itu, mohon kritik dan saran nya bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan laporan atau karya tulis. Atas perhatiannya kami ucapkan Terima Kasih.

Metro,30 Maret 2019

Penulis

iii

v

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ……..……..……..……..……..……..………………………i HALAMAN PENGESAHAN……..……..……..……..……..……………..……..ii KATA PENGANTAR……..……..……..……..……..……..……..………………iii DAFTAR ISI ……..……..……..……..……..……..……..……..…………………iv

BAB I

PENDAHULUAN…..…..…..…..…..…..…..…..…..……………1 A. LATAR BELAKANG…..…..…..…..…..…..…..…..………....1 B. TUJUAN PENELITIAN………………………………………1 1.

Tujuan Pelaksanaan Prakerin……………………..............1

2.

Tujuan Penulisan Laporan Prakerin………………………1

C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN…………………2

BAB II

1.

Rumah Sakit………………………………………………2

2.

Apotek…………………………………………………….2

TINJAUN PUSTAKA…………………………………………..3 A. RUMAH SAKIT………………………………………………3 1. Landasan Teori Rumah Sakit ……………………………..3 a.

Definisi Rumah Sakit………………………………..3

b.

Klasifikasi Rumah Sakit……………………………..3

c.

Definisi IFRS………………………………………..6

iv

vi

d.

Tugas dan Fungsi IFRS………………………………6

e.

Peran Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian di Rumah Sakit……………………………………….7

2. Profil Rumah Sakit………………………………...............8 a.

Visi dan Misi Rumah Sakit…………………..............8

b.

Sejarah Berdirinya Rumah Sakit……………………..8

c.

Struktur Organisasi Rumah Sakit……………………10

d.

Peta dan Lokasi Rumah Sakit………………………..11

e.

Peraturan atau Kebijakan Rumah Sakit………………11

B. APOTEK………………………………………………………12 1.

Landasan Teori Apotek…………………………..............12 a.

Definisi Apotek………………………………………12

b.

Fungsi Apotek……………………………………….12

c.

Peran Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian di Apotek……………………………………………12

2.

Profil Apotek…………………………………….............13 a.

Visi dan Misi Apotek……………………….............13

b.

Sejarah Berdirinya Apotek…………………............13

c.

Struktur Organisasi dan Jobs Deskripsi di Apotek……………………………………………14

d.

Peta dan Denah Lokasi Apotek……………………..14

e.

Peraturan atau Kebijakan Apotek…………………..15

vii

BAB III

URAIAN KEGIATAN PRAKERIN………………………….16 A. RUMAH SAKIT…………………………………………….16 1.

Pelayanan Resep di Rumah Sakit…………………………16 a.

Resep Rawat Jalan……………………………………16

b.

Resep Rawat Inap……………………………………16

2.

Pengelola Sediaan Farmasi di Rumah Sakit………………17

3.

Pengelolaan Dokumen di Rumah Sakit…………..............17

4.

Jenis Produk di Rumah Sakit……………………………..17 a.

Berdasarkan Golongan Obat…………………………17 1) Obat Bebas……………………………………...17 2) Obat Bebas Terbatas…………………………….18 3) Obat Keras………………………………………22 4) Obat Psikotropika ( OKT )………………………25 5) Obat Narkotika………………………………….26 6) Obat Generik……………………………………27 7) Suplemen……………………………………….29

b.

Alat-alat Kesehatan………………………………….30

B. APOTEK………………………………………………………35 1.

Pelayanan Resep di Apotek………………………............35 a.

Screening Resep……………………………………..35

b.

Perhitungan Biaya Obat Sesuai Permintaan…………35

c.

Memberikan Informasi pada Pasien………………....36

2.

Pelayanan Non Resep di Apotek…………………………36

3.

Pengelolaan Sediaan Farmasi di Apotek…………….......37

viii

4.

Pengelolaan Dokumen di Apotek………………………..39

5.

Jenis Produk di Apotek………………………………..39 a.

Berdasarkan Golongan Obat………………………39 1) Obat Bebas……………………………………39 2) Obat Bebas Terbatas………………………….41 3) Obat Tradisional………………………………44 4) Obat Keras……………………………………46 5) Obat Wajib Apotek ( OWA )…………………49 6) Obat Generik…………………………………52 7) Suplemen……………………………………..53

BAB IV

PEMBAHASAN………………………………………………56

BAB V

PENUTUP……………………………………………………61 A. Kesimpulan………………………………………………...61 B. Saran………………………………………………………..61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

ix

1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Praktek kerja lapangan ( PKL ) adalah salah satu proses pendidikan untuk mengembangkan keterampilan siswa dengan dunia kerja pendidikan adalah salah satu system terpadu antara materi teori dan praktek langsung di lapangan kerja. Disamping dunia kerja ,Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah ,karena keahlian yang tidak diajarkan disekolah biasa di dapat didunia kerja ,sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan dapat meningkatkan mutu dan revelansi Pendidikan Menengah Kejuruan dapat diarahkan untuk mengembangkan suatu system dunia Pendidikan dan dunia kerja. Selain itu sebagai salah satu syarat tugas Akhir Praktek Kerja Lapangan (PKL) ,praktek kerja lapangan juga sebagai kegiatan siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguh-Nya. B. TUJUAN 1

Tujuan Pelaksanaan Prakerin: a.

Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesi.

b.

Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas profesional.

c. 2

Menambah ilmu yang belum dipelajari di sekolah.

Tujuan Penulisan Laporan Prakerin: a.

Sebagai salah satu syarat kenaikan kelas.

b.

Menambah wawasan dalam membuat laporan.

2

c.

Mengembangkan pelajaran yang didapat di sekolah dan di lapangan.

d.

Belajar menulis karya ilmiah.

e.

Mampu membuat laporan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan.

C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN 1.

Rumah Sakit Pada tanggal 12 November – 29 Desember, berada di Rumah Sakit Islam Metro.Yang Beralamatkan di Jl.Jendral AH Nasution, No.250, Metro Raya, 34111, Yosodadi, Metro Timur, Kota Metro. Dengan pembagian shift kerja menjadi 3 yaitu;  Shift 1 mulai jam 07.30 sampai jam 14.00 WIB.  Shift 2 mulai jam 14.00 sampai jam 20.00 WIB.

2.

Apotek Pada tanggal 31 Desember – 16 Februari, berada di apotek Adil Metro. Dengan pembagian shift;  Shift 1 mulai jam 07.00 sampai jam 14.00 WIB.  Shift 2 mulai jam 14.00 sampai jam 20.30 WIB

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. RUMAH SAKIT 1.

Landasan Teori Rumah Sakit

a.

Definisi Rumah Sakit Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanaan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan penyakit (prefentif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

b.

Klasifikasi Rumah Sakit Rumah sakit dapat di klasifikasikan menjadi beberapa golongan berdasarkan jenis pelayanan, kepemilikan, jangka waktu pelayanan, kapasitas tempat tidur dan fasilitas pelayanan, dan afiliasi pendidikan. 1) Berdasarkan Jenis Pelayanan Berdasarkan jenis pelayanan rumah sakit dapat digolongkan menjadi : a) Rumah Sakit Umum Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik dan subspesialistik. Rumah sakit umum memberikan pelayanan kepada berbagai penderita dengan berbagai jenis penyakit, memberi

4

pelayanan diagnosis dan terapi untuk berbagai terapi medik,seperti penyakit dalam, bedah, pediatrik, psikiatrik, ibu hamil, dan sebagainya. b) Rumah Sakit Khusus Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang mempunyai fungsi primer, memberikan diagnosis dan pengobatan untuk penderita yang mempunyai kodisi medik khusus, baik bedah atau non bedah, misal: Rumah Sakit Ginjal, Rumah Sakit Kuat, Rumah Sakit Jantung, Rumah Sakit Bersalin dan Anak, dan lain-lain. 2) Berdasarkan Kepemilikan Berdasarkan kepemilikannya, rumah sakit dibagi atas : a) Rumah Sakit Umum Pemerintah Rumah sakit umum pemerintah adalah rumah sakit umum milik pemerintah, baik pusat maupun daerah, Depatermen Pertahanan dan Keamanan, maupun Badan Usaha Milik Negara. Rumah sakit umum pemerintah dapat dibedakan berdasarkan unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan menjadi empat kelas yaitu rumah sakit umum Kelas A,B,C dan D b) Rumah Sakit Umum Swasta Rumah Sakit Umum Swasta terdiri atas;  Rumah Sakit Umum Swasta Pertama, yaitu rumah sakit umum swasta yang memberikan pelayanan medik bersifat umum, setara dengan rumah sakit pemerintahan kelas D.  Rumah Sakit Umum Swata Madya, yaitu rumah sakit umum swasta yang memberikan pelayanan medik yang bersifat umum dan spesialistik dalam 4 cabang, setara dengan rumah sakit pemerintahan kelas C.

5



Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yaitu rumah sakit umum swasta yang memberikan pelayanan medik yang bersifat umum, spesialitik dan subspesialitik, setara dengan rumah sakit pemerintahan kelas B.

3) Berdasarkan Fasilitas Pelayanan dan Kapasitas Tempat Tidur a) Rumah Sakit Kelas A , yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialitik dan subspesialitik luas, dengan kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur. b) Rumah Sakit Kelas B, dibagi menjadi :  Rumah sakit B1 yaitu RS yang melaksananakan pelayanan medik minimal 11 (sebelas) spesialistik dan belum memiliki sub spesialistik luas dengan kapasitas 300-500 tempat tidur.  Rumah Sakit B2 yaitu RS yang melaksanakan pelayanan medik spesialistik dan sub spesialistik terbatas dengan kapasitas 500-1000 tempat tidur. c) Rumah Sakit Kelas C, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik dasar, yaitu penyakit dalam, bedah, kebidanan atau kandungan, dan kesehatan, dengan kapasitas 100-500 tempat tidur. d) Rumah Sakit Kelas D, yaitu rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar, dengan kapasitas tempat tidur kurang dari 100.. Menurut

Keputusan

134/Men.Kes/SK/IV/78 Organisasi

dan

menjelaskan tiga kelas yaitu :

Meteri tahun

Tata

bahwa

Kerja Rumah

Kesehatan 1978

Rumah Sakit

RI

tentang Sakit

Umum

Susunan

Umum di

No.

bagi

pasal

4

menjadi

6

 Kelas A yang melaksanakan pelayanan kesehatan yang spesialistis dan sub spesialistis luas.  Kelas B yang melaksanakan pelayananspesialistis luas.  Kelas C yang melaksanakan pelayanan kesehatan sedikitnya 4 cabang spesialistis yaitu penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, penyakit bedah dan kesehatan anak c.

Definisi IFRS Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalan suatu bagian/unit/divisi atau fasilitas di rumah sakit, tempat peyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian yang ditunjukan un tuk keperluan rumah sakit itu sendiri. Instalasi Farmasi Rumah Sakit dikepalai oleh seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi peraturan perundangundangan yang berlaku, dan merupakan tempat atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan serta pelayanan kefarmasian.

d.

Tugas dan Fungsi IFRS 1) Tugas IFRS a) Penyediaan dan pengelolaan, penerapan, pendidikan dan penelitian obat, gas medis dan bahan kimia. b) Penyediaan dan pengolahan alat kedokteran, dan alat perawatan kesehatan. 2) Fungsi IFRS a) Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal b) Menyelenggarakan kegiatan pelayanan farmasi profesional berdasarkan prosedur kefarmasian dan etik profesi c) Melaksanakan komunikasi, informasi, dan edukasi(KIE) d) Memberi pelayanan bermutu melalui analisa, dan evaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi

7

e) Melakukan pengawasan berdasarkan aturan-aturan yang berlaku f)

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di bidang farmasi

g) Mengadakan penelitian dan pengembangan dibidang farmasi h) Memfasilitasi dan mendorong tersusunnya standar pengobatan dan formularium rumah sakit. e.

Peranan Asisten Tenaga Teknis Kefarmasian di RumahSakit Peran Asisten Apoteker Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/ MENKES/ X/ 2002 adalah sebagai berikut: 1) Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung jawab dan standar profesinya yang di landasi pada kepentingan masyarakat serta melayani penjualan obat yang dapat di beli tanpa resep dokter. 2) Memberi Informasi: a) Yang berkaitan dengan penggunaan/pemakain obat yang diserahkan kepada pasien. b) Penggunaan

obat

secara

tepat,aman

dan

rasional

atas

permintaan

masyarakat 3) Menghormati

hak

pasien

dan

menjaga

kerahasiaan

identitas

serta

dan

bahan

data kesehatan pribadi pasien. 4)

Melakukan pengelolaan apotek meliputi: a) Pembuatan, pengelolaan, peracikan, pengubahan bentuk. b) Pencampuran,

penyimpanan

dan

penyerahan

obat. c)

Pengadaan, penyimpanan.

d) Penyaluran dan penyerahan sediaan farmasi lainnya. e) Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.

obat

8

2.

Profil Rumah Sakit

a.

Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Metro 1) Visi Rumah Sakit Islam Metro: Mewujudkan Rumah Sakit Islam Metro menjadi pilihan utama Masyarakat 2) Misi Rumah sakit Islam Metro a) Memberikan pelayanan bernuansa islam untuk semua orang. b) Memperluas hubungan kerja sama dengan pihak terkait. c) Meningkatkan manajemen pelayanan rumah sakit dan kualitas sumber daya manusia

b.

Sejarah berdirinya Rumah Sakit Rumah Sakit Islam Metro didirikan oleh sebuah yayasan dakwah dan pemeliharaan masjid taqwa (YDPMT) metro yang diketuai oleh Bapak Hi.A Sajoeti. Mantan Bupati Lampung Tengah pada tanggal 4 Oktober 1976 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan RS Islam Metro yang berlokasi di JL.Jendral AH Nasution no. 250 Yosodadi Metro. Dengan luas tanah kurang lebih 12,350m. Berdasarkan surat keterangan no. AG. 00/1142/XI/1987. Setelah kurang lebih 2 tahun, dari peletakan batu pertama tepatnya pada tanggal 21 februari 1978, dibagi sebagai berikut mulailah kegiatan RS Islam Metro dengan jenjang sebagai berikut. Berdasarkan surat keputusan sebagai berikut: 1) SK. Kanwil Kes. Prov Lampung No. 272/Kanwil/TU/izin/1978 tertanggal 21 Maret 1978,izin pelaksaan. 2) SK. Kanwil Kes. Prov Lampung No. 1276/Kanwil/TU/1981 tertanggal 21 juni 1981, izin klinik bersalin RS Islam Metro. 3) SK. Kanwil Kes. Prov Lampung No. 1008/Kanwil/TU/VII/1986 tertanggal 30 juli 1988, izin sementara RS Islam Metro.

9

4) SK. Menteri Kes. RI No. 0896/yan. Met/1988 tertanggal 18 oktober 1988, surat izin tetap RS Islam Metro 5) Diresmikan oeh Gubernur Lampung Bapak Pudjono Pranyoto pada tanggal 26 januari 1989. 6) SK. Menteri Kes. RI No. YM.02.04.3.5.4503, tertanggal 19 september 1994, izin perpanjang I (Pertama) RS Islam Metro. 7) SK. Menteri Kes. RI No. YM.02.04.2.2.5149 tertanggal 18 desember 2000, izin perpanjang II (Dua) RS Islam Metro. 8) SK. Menteri Kes. RI No. HK.07.06/III/603/08, tertanggal 25 februari 2008 merupakan izin perpanjang III (Tiga) RS Islam Metro

10

c.

Struktur Organisasi Rumah Sakit

APOTEKER PELAKSANA Mevi Erayani, S.Farm,. Apt

BAGIAN GUDANG

Kepala Ruangan

Ririn Setiarini

Suprapti Ningsih, Amd.Farm

JURU RESEP Fatiyah, S.Sos Drs. Yulinda Utama Khairul Anwar Befti Maria Kasmir P.B

Tenaga Teknis Kefarmasian Ema Susanti, Amd. F

CLEANING SERVICE

11

d. Peta dan Denah Lokasi Rumah Sakit

Bank Mandiri

Masjid Al-Mujahidin

JL.AH. NASUTION

Taman Merdeka

e.

SMAN 01 METTRO

RS. ISLAM METRO

Peraturan Kebijakan Rumah Sakit 1) Peraturan kepegawaian rumah sakit dilaksanakan berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yayasan YDPMT 2) Profesionalisme serta azas YDPMT 3) Peraturan ini berlaku bagi seluruh karyawan rumah sakit, baik peraturan kepegawaian ini berdasarkan azas keislaman dan karyawan tetap atau tidak tetap dan honorer. 4) Seorang karyawan tidak dapat dimutasikan kebidang tugas selainsesuai dengan kepentingan dan kebutuhan Rumah Sakit. 5) setiap karyawan tetap berhak mendapatkan gaji yang terdiri dari gaji pokok, tunjangan dan insentif lainnya. 6) Kepada karyawan yang meninggal dunia diberikan gaji dan tunjangan-tunjangan yang ada selama 3 bulan. 7) Menaati tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah sakit yang tercantum dalam peraturan ini maupun peraturan pelaksanaannya. 8) Melaksanakan tugas dan kesungguhan hati, ikhlas, disiplin, tekun, jujur, cermat, bersemangat, dan tanggung jawab.

12

9) Memulai dan mengakhiri kerja tepat pada waktunya. B. APOTEK a.

LANDASAN TEORI APOTEK a) Definisi Apotek Menurut Kep/Menkes/RI/No.1332/Menkes/SK/X/2002, Apotek merupakan suatu tempat tertentu untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat. Menurut PP 51 Tahun 2009, Apotek merupakan suatu tempat terminal distribusi obat perbekalan farmasi yang di kelola oleh apoteker sesuai standar dan etika kefarmasian. b) Tugas dan Fungsi Apotek-Apotek memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut : 1) Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan

sumpah

jabatan. 2) Sarana farmasi untuk melaksanakan peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat. 3) Sarana penyampuran perbekalan farmasi dalam menyebarkan obat-obatan yang diperlukan masyarakat luas dan merata. c) Peran Asisten Apoteker di Apotek Menurut Kep/Menkes/RI/No. 1332/SK/X/2002, Asisten Apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku berhak melakukan

kefarmasian sebagai Asisten Apoteker : Peranan Asisten Apoteker di apotek sebagai berikut: 1) Melayani pasien dengan baik serta memberikan informasi tentang obat dan perbekalan kesehatan yang di tulis dalam resep. 2) Bekerja sebagai ujung rombak dari pelayanan di apotek.

13

3) Memuat mengelolah, meracik, mengubah bentuk, mencampur, menyimpan dan menyerahkan obat atau bahan obat ke pasien . 4) Mengadakan, menyimpan, menyalurkan dan menyerahkan sediaan farmasi 5) Memberikan pelayanan informasi yang benar mengenai sediaan farmasi b.

PROFIL APOTEK a) Visi dan Misi Apotek Visi : Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan obat yang terjangkau Misi : Keberadaan Apotek Adil bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar dan masyarakat Kota Metro pada umumnya terutama dalam masalah kesehatan b) Sejarah berdirinya Apotek Apotek Adil sudah berdiri kurang lebih sejak 5 tahun yang lalu. Awalnya Apotek Adil hanyalah sebuah Toko Herbal yang hanya menjual obat-obat herbal saja. Kemudian dikembangkan menjadi sebuah Apotik , nama Apotik Adil di ambil dari nama kedua anak nya yaitu Aqila dan Ilham. Yang sekarang berkembang pesat di masyarakat sekitar. Selain menjual obat-obatan Apotik Adil juga melayani pemeriksaan kolesterol,asam urat,gula darah dan mengecek tekanan darah masyarakat yang memiliki keluhan dapat juga berkonsultasi dengan Apoteker yang bekerja di Apotek Adil.

14

c.

Struktur Organisasi & Jobs Deskripsi di Apotek Ning Budi Astuti,S,Farm,Apt ( Pemilik Apotek )

Ning Budi Astuti,S,Farm,Apt ( Apoteker Pengelola Apotek)

Ida (pegawai/Juru racik)

Lili Nur Indah Sari (Pegawai/Juru racik) d.

Peta dan Denah Lokasi Apotek Adil

Alfamart

Apotek Adil

JL. SULTAN SYAHRIR

Alfamart

Indo Metro

RM. Sidodadi

15

e.

Peraturan / Kebijakan Apotek Kewajiban karyawan di Apotek ADIL, yaitu : a) Datang tepat waktu dan pulang sesudah jam kerja habis b) Bersikap sopan, jujur, ramah dan bertanggung jawab c) Melaksanakan kewajiban sesuai agama masing-masing d) Menjaga kerapihan dan kebersihan tempat kerja e) Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang ditetapkan ditempat kerja

16

BAB III URAIAN KEGIATAN PRAKERIN

A. Rumah Sakit 1.

Pelayanan Resep di Rumah Sakit a.

Resep Rawat Jalan Pasien datang ke UGD, setelah itu perawat/dokter datang menanyakan keluhan pasien dan memeriksanya. Setelah dilakukan pemeriksaan, Dokter menuliskan resep sesuai keluhan tersebut. Kemudian diberikan kepada perawat/pasien dan dianter ke apotek. Resep diberikan kepada pegawai apotek/apoteker/asisten apoteker , kemudian di baca dan disiapkan. Setelah itu diberikan etiket sesuai dengan resep berikut setelah semua selesai dan di cek ulang, obat tersebut diberikan kepada pasien bersama dengan menjelaskan obat tersebut. Kemudian pasien pergi ke kasir untuk melakukan pembayaran.

b.

Resep Rawat Inap Pasien datang ke UGD, setelah itu perawat /dokter datang menanyakan keluhan pasien dan memeriksanya. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter menuliskan resep sesuai keluhan tersebut dan apabila pasien dipastikan harus dirawat inap maka pasien langsung diinfus, kemudian dokter menuliskan resep untuk pasien sesuai keluhan tersebut. Selain itu, diberikan kepada perawat,perawat mengantarkan resep tersebut diapotek. Resep diberikan kepada pegawai apotek/apoteker/asisten apoteker, kemudian dibaca dan disiapkan. Setelah itu diberikan etiket sesuai dengan resep. Setelah semua

17

selesai dan dicek ulang, obat tersebut diberikan kepada perawat yang mengantarkan resep tersebut. Perawat kembali ke ruang UGD, dan memberikan obat yang telah diambil diapotek kepada pasien. Setelah itu, pasien diantar menuju ruangan yang tersedia. 2.

Pengelola Sediaan Farmasi di Rumah Sakit a.

Menurut alphabetis : Adalah obat-obat disusun berdasarkan huruf awal atau abjad.

b.

Menurut bentuk sediaan : Adalah obat-obat disusun berdasarkan bentuk dan jenis sediaan

3.

Pengelolaan Dokumen di Rumah Sakit Resep datang dari UGD atau poli kesehatan ke Apotek, kemudian obat disiapkan sesuai dengan resep. Obat diberi harga sesuai dengan buku harga yang tersedia. Setelah itu, obatobat yang diberikan kepada pasien dibuat salinan resep untuk di arsipkan, kemudian di catat di buku harian obat. Obat yang telah lunas dipisahkan dengan obat yang belum lunas. Jenis Produk di Rumah Sakit; A. Golongan obat OTC 1) Golongan obat bebas Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam No Nama Obat 1.

Paracetamol

Bentuk sediaan Tablet

Dosis

Kegunaan

Aturan pakai

Paracetamol 500mg

Menurunkan 3x sehari demam, menghilangkan nyeri

18

2.

Antasida doen

tablet

Alumunium hydroxide 200mg, magnesium hydroxyde 200mg

3

Neurodex

Tablet

Vitamin B1 mononitrat 100mg Vitamin B6 HCL 200mg Vitamin B12 200mcg

4

Sanmol

Sirup

Tiap 5ml sirup mengandung : paracetamol 120mg

5

Aspilet

Tablet

Mengurangi gejala kelebihan asam lambung ,gastritis, tukak lambung, tukak usus dua belas jari Untuk gangguan kondisi saraf seperti kesumutan. Digunakan untuk kondisi gangguan fungsi saraf seperti cegukan yang terlalu lama Menurunkan demam, meredakan demam seperti sakit kepala ,dan sakit gigi

Dewasa : 1-2 tablet 3-4 kali perhari. Anak (6-12 tahun) : 1/12 tablet 3-4 kali perhari 1 x sehari 1 tablet

Anak (612tahun) 10ml-15ml, 3-4 kali perhari. Anak (2-5 tahun) : 5ml10ml 3-4 kali sehari Bayi (1-2 tahun) : 2,5ml 3-4 kali sehari sesudah makan Acetylsalicylic Menurunkan Dewasa : 2-3 acid 80mg resiko tablet, bila trombosis perlu koroner selama diulangi tiap fase pemulihan 4 jam, dari infark maximum 4g miokard, perhari. mengurangin Anak> 12 resiko tahun : 2 berulangnya tablet. Anak serangan 6-12 tahun :

19

6

Dulkolaktol

Sirup

2) Golongan obat bebas terbatas

Lactulosa

iskemik dan stroke pada pasien, untuk meringankan rasa nyeri,seperti pada sakit kepala, sakit gigi Terapi konstipasi, persiapan pemeriksaan diagnostik, terapi sebelum dan sesudah operasi, dan pada kondisi yang membutuhkan defekasi

1 tablet. Anak 3-5 tahun : 0,5 tablet. Anak 1-2 tahun : 0,25 tablet

Dewasa : konstipasi ringan : awal 15ml/hari, pemeliharaan 10ml/hari. Konstipasi sedang : awal 1530ml0/hari, pemeliharaan 10-15ml/hari Anak 5-10 tahun : awal 10ml 2x/hari, pemeliharaan 10ml/hari sesudah makan

20

No.

Nama obat

Bentuk Dosis sediaan Sirup Per 5ml phenolphthalein 55mg, liqd paraffin 1,200mg, glycerin 378mg

1.

Laxadine

2.

Zinc

3.

Insto Cairan moisturiser

Tablet

Zinc sulfate 54,9mg setara dengan zinc 20mg

Tiap ml larutan isotonik steril

Kegunaan

Aturan pakai

Pelicin jalannya fases (kotoran), penambahan volume feses (kotoran) secara sistematis sehingga mudah dikeluarkan Sebagai pelengkap cairan rehidrasi ora (CRO) untuk mengganti cairan tubuh dan mencegah dehidrasi pada anak dan digunakan bersama dengan cairan dehidrasi oral Sebagai efek pelumas seperti air mata, mengatasi gejala kekeringan pada mata, meringankan iriasi mata yang disebabkan

>12 tahun 1x sehari 1-2 sendok makan, 6-12 tahun : 1x sehari 0,5-1 sendok makan sesudah makan/ sebelum makan

Anak 6 bulan-5 tahun : 1 tablet/hari, bayi 2-6 bulan ½ tab/hari

1-2 tetes pada setiap mata, 3x sehari atau sesuai atiran dokter

21

4.

erphafillin

Tablet

Aminophollin 200mg

5

Ibu profen

Tablet

Ibuprofen 400mg

6

Phyrantel

Tablet

Phyrantel pamoat setara dengan 125mg phyrantel

7.

Nelco Special

Sirup

Tiap sendok takar mengandung

oleh kekurangan produksi air mata Asma bronkial dan gangguan kekejangan bronki lainnya

Untuk nyeri ringan sampai dengan sedang seperti nyeri pasca operasi, nyeri pada penyakit reumatik, nyeri otot, dan untuk meredakan nyeri demam Antelmintik

Analgetik, antipiretik,

Dewasa : awal 225-450mg, dapat ditingkatkan jika perlu Anak : >3tahun : 12mg/kg sehari dapat meningkat menjadi 24mg/kg sehari dalam 2 dosis terbagi setelah 1 minggu Dewasa inflamasi dan analgesik 3-4 kali sehari 400mg. Analgesik 3-4 kali sehari 200400mg, maksimal 2400mg/hari Anak (3-7 tahun) :3-4 kali sehari 100mg. Anak (1-2 tahun) 3-4 kali sehari 50mg Anak : >5tahun : 1 tablet/hari, anak 5-9 tahun : 2 tablt/hari, anak : 10-15 tahun : 3 tablet/hari, usia 15 tahun ke atas 4 tablet/hari Dewasa 3x sehari 3 sendok

22

Glycyrrihizae Succus 100mg, ephedrin HCL 2,5mg, Clorpheniramine 1,3mg, ammonium Cloride 40mg, paracetamol 135mg Tiap kaplet mengandung paracetamol 500mg pheylpropanolamin HCM CTM 2mg dextromethorphan GBR 15mg

8.

Alpara

Tablet

9.

Natrium bicarbonat

Tablet

Natrium bicarbonat 500mg

10.

Neo napacin

Tablet

Theophylline 130mg dan ephedrine HCL 12,5mg

anti histamin, ekspktoran, dekongestan bersin disertai batuk

takar. Anak-anak : 612 tahun 3x sehari setengah sendok takar

Untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersinbersin yang disertai batuk Untuk meredakan sakit mag dan gangguan pencernaan Untuk meringankan dan mengatasi penyakit asma bronchial

Dewasa : 3x ssehari 1 kaplet. Anak-anak 612 tahun 3x sehari setengah kaplet, sesudah makan.

1-2 jam setelah makan

Dewasa : 3x perhari 1 tablet Anak-anak (612tahun) : 3x per hari ½ tablet

3) Obat Keras Obat keras adalah obat yang hanya boleh diserahkan dengan resep dokter,dimana pada bungkus luarnya diberi tanda bulatan dengan lingkaran hitam dengan dasar merah yang didalamnya terdapat huruf ‘K’ yang menyentuh garis tepi obat yang masuk kedalam

23

golongan obat keras ini adalah obat yang dibungkus sedemikian rupa yang digunakan secara parental,baik dengan cara suntikan No. Nama obat 1

Anastan

Bentuk Dosis sediaan sediaan Tablet Mengandung 500mg asam mefenmat

2

Piracetam

Tablet

Piracetam 400/800mg

3

Papaverin HCL

Tablet

Papaverin/ papaverine

4

Loratadine

Tablet

Tiap tablet mengandung

Khasiat Untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang Untuk meredakan kram karena menstruasi

Aturan pakai

Dewasa : awal 500mg kemudian :250mg setiap 6 jam sesuai kebutuan , Anak-anak usian014tahun dosis harus ditentukn dokter Kemunduran Dewasa : daya pikir, awal 3 x astenia, sehari gangguan 800mg, dosis adaptasi, pemeliharaan gangguan reaksi : 3x sehari psikomotor. 400mg . Alkoholisme kronik dan adiksi. Akibat pasca trauma (sakit kepala,vertigo, agitas, gangguan ingata, dan astenia) Melemaskan Dewasa : 3 otot polos, kali sehari 1spasmolitik 2 tablet. pada kolik usus, Anak-anak saluran kemih, :2,5mg/kg saluran empedu berat badan dalam 4 dosis Efektif untuk Dewasa dan pengobatan anak-anak

24

loratadine 10mg

5

Amoxillin

Tablet

Tiap tablet mengandung 500mg amoxicillin

6

Ondansetron

Tablet

Tiap tablet mengandung 4mg ondansetron

7

Ciprofloxacin

Tablet

Tiap tablet mengandung 500mg ciprofloxacin

gejala-gejala yang berhubungan dengan rinitisalergi, seperti pilek,bersinbersin, rasa gatal pada hidung serta rasa terbakar pada mata. Infeksi saluran nafas, saluran genito-urinaria, kulit dan jarinan lunak yang disebabkan organisme Gram positif dan Gram Negatif yang peka terhadap amoxocillin.

usia diatas 12 tahun : 1 tablet sehari

Dewasa : 250-500ng tiap 8 jm. Anak 20mg /kgBB/hari terbagi 8 jam .infeksi berat diberikan dosis ganda, jika akut diberikan diberikan dalam 2-3g dosis tunggal Penanggulangan 3 x sehari mual dan selama 1 muntah karena sampai 2 hari kemoterapi, setelah radioterapi, dan kemotrapi operasi. Infeksi saluran Ringankemih, infeksi sedang 2 kali saluran sehari 1 nafas,kulit dan tablet jaringan lunak, 250mg. tulang dan Infeksi berat sendi, infeksi : 2 kali sehari saluran cerna, 1 tablet osteomielitis 500mg. akut, infeksi saluran nafas bawah, kulit dan jaringan luak

25

8.

Digoxin

Tablet

9.

Domperidone Tablet

10.

Ambroxol

Tablet

Tiap tablet mengandung digoxin 0.25

Untuk mengobati denyut jantung tidak teraur.

Untuk digitalisasi cepat (24-36 jam) : 4-6 tablet. Untuk digitalisasi lambat (3-5 hari) : 2-6 tablet/hari Tiap tablet Untuk mual akut Dewasa 3x mengandung dan muntahsehari 1 Domperidone muntah tablet 10mg maksimal 30mg per hari. Anak : 3x sehari 0.25 mg/kg BB Tiap tablet Untuk obat Dewasa : 1 mengandung batuk berdahak tablet, 2-3 30mg yang berfungsi per hari. sebagai Anak 6-12 mukolitik. tahun : 0.5 tablet 2-3 x per hari

4) Obat Psikotropik

Obat psikotropika adalah suatu zat atau obat,baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika,yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. No. Nama obat 1 Valisanbe

Bentuk Dosis sediaan Tablet Mengandung : Diazepam

Kegunaan

Aturan pakai

Sebagai Neurotik, psikomat, reumatik, dan gangguan otot akibat

Anak sampai 6 tahun : sehari 3x 1-2mg. 6-14 tahun : sehari 3x 24mg. Dewasa :

26

trauma

2

Bamgetol

Tablet

3

Ericaf

Tablet

5)

sehari 3x 25mg. Carbamazepine Mencegah Dewasa : 100dan 200mg 2x mengontrol sehari kejang Dosis maksimal : 100mg pada anak-anak usia 12-15 tahun Ergotamin Meredakan Dewasa : 2 tartrate 1mg, serangan tablet pada caffeine migran awal serangan, 100mg akut, ditambah 1 penyakit tablet tiap 30 hati, menit bila hipertensi perlu. berat dan Maksimal : 6 penyakit tablet/serangan jantung atau 10 tablet koroner perminggu. atau angina Anak-anak : pektoris anak > 12 tahun ½ tablet awal serangan ½ tablet tambahan tiap 30menit bila perlu, maksimal 3 tablet

Narkotika No. Nama Obat

Bentuk

Komposisi

Khasiat

1

Trandermal

Setiap durogesik transdermal berisi 12mcg, 50mcg, atau 50mcg fentanyl,/hari

Penangan nyeri kronik dan intraktabe 1 pada penderita yang membutuhkan analgetik opiate terus

Durogesik

Aturan pakai

27

6)

2

Fentanyl

Tablet

3 4.

Vasodrin Condipront

Tablet Kapsul

5.

Pethidine hcl

Tablet

Mengadung fentanyl 0,0785mg (equlv 0,05mg base) per 1 ml 50mg Tiap kapsul mengandung codein anhydrate 30mg, dan phenyltoloximine 10mg

terusan dalam waktu lama Analgetik narkotik tambahan pada anastesi regional

Terapi simtomatik untuk batuk kering (non produktif) yang disebebkan alergi at infeksi Mengandung Untuk nyeri petidine HCL 50- sedang 150mg, 0,5-2mg sampai berat, analgesia obsterik, analgesia perioperatif

Deawas dan anak : usia diatas 14 tahun 1 kapsul diberikan 2x sehari Nyeri akut :, oral 50150mg tiap 4 jam. Intra vena :2550mg, diulang 4 jam

Obat Generik

No. Nama Obat 1 Amoxillin

Bentuk Tablet

Komosisi Setiap tablet amoxillin mengandung 500mg

2

Tablet

Mengandung : simvastatin

Simvastatin

Indikasi infeksi saluran napas, saluran genito-urinaria, kulit dan jaringan lunak yang disebabkan organisme gram positif dan gram negatif yang peka terhadap amoxillin Sebagai obat kolestrol dalam

Aturan pakai Dewasa : 250-500mg tiap 8 jam. Infeksi berat diberikan dosis ganda. Jika akut diberikan 23g dosis tunggal Deawasa : 20-40mg 1x

28

10mg atau simvastatin 20mg

darah, serta mengurangi resiko serangan jantung dan stroke

3

Ambroxol

Tablet

Setiap tablet ambroxol mengandung ambroxol hidroklorida 10mg

Sebagai obat batuk ekspektoran atu batuk berdahak

4

Methyl prednisone

Tablet

Setiap tablet Mengandung 4mg methyl prednisolon

Sebagai obat peradangan, inflamasi dan alergi

5

Glimepirid

Tablet

Setiap glimepiride mengandung 1mg, 2mg, 3mg, 4mg,

Sebagai tambahan terapi pada diet dan olahraga dapat digunakan dengan metformin dan insulin

sehari Anak-anak 10-17 tahun : 10mg untuk digunakan setiap malam hari dosis penggunaan maksimal : 24mg dengan interval waktu 4 minggu Dewasa : 1 tablet, 2-3x sehari. Anak 6-12 tahun : 0,5 tablet 2-3x sehari sesudah makan Dewasa : 1 tablet, 1-2 kali sehari. Dosis per hari 4-48mg per hari, tergantung dari jenis dan berat nya . Awal 1mg perhari, peningkatan dosis harus dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan kadar gula darah secara berkala dan dilakukan secara bertahap denga

29

6

Furosemid

Tablet

Tiap tablet mengandung 40mg furosemid

7

Nipedipin

Tablet

Tiap tablet selaput mengandung 10mg nifedipin

Sebagai pembuangan cairan didalam tubuh atau garam berlebih didalam tubuh melalui urine atau meredakan pembekakan yang disebabkan oleh gagal jantung Sebagai obat hipertensi Mencegah angina Mengobati fenomenaraynaud

Komposisi Tiap 5ml mengandung purpure extract 50mg Zn picolinate 1mg, bahan tambahan citric acid, maltitol, sorbitol, garam sitrat, flavour potasiu

Indikasi Suplemen nutrisi untuk menstimulir sistem imun daya tahan tubuh pada infeksi saluran nafas akut dan kronik

7)

interval 1-2 minggu, dan diberikan secara bertahap 1mg, 2mg, 3mg,lalu 4mg, dan pada kasus tertentu Dewasa : Sehari 1-2 kali, 1-2 tablet, Anak :sehari 1-3mg/kg BB

Dosis tunggal : 5010mg, Dosis ratarata 5-10mg, 3kali sehari. Interval tiap dua dosis paling sedikit 2 jam.

Suplemen

NO. Nama Obat 1. Imunos

Bentuk Tablet

Aturan pakai Dewasa : 1x sehari 1 kaplet sesudah makan

30

2.

Cavicur

b.

Alat-alat Kesehatan

NO

NAMA

Tablet

sorbat, sodium saccharime (0,1%) Mengandung vit A palmerat, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit B, CA Panthothenate, Ca glycerophosphate, cod liver oil, extract curcuma xanthorhiza

GAMBAR

Membantu memenuhi kebutuhan Vitamin pada masa pertumbuhan, membantu nafsu makan dan sebagai nutrisi.

Anak 1-6 tahun : 1x sehari , Anak 6-12 tahun 2x sehari.

KEGUNAAN Untuk menyuntikan atau menghisap cairan atau gas.

1

Spuit

Melindungi bagian luka pada kulit yang sobek karena goresan 2

Plaster

atau karena habis operasi dan luka bekas jahitan.

Untuk memasukan cairan infus kedalam tubuh melalui kelenjar 3

Aboceth

vena yang di gunakan bersama infuset (cairan infus) yang

31

menghubungkan cairan infus dengan jarumnya.

Untuk melegakan saluran nafas yang menyempit. Sungkup 4 nebulizer

Untuk selang bantu pernafasan yang di letakan pada lubang 5

Canul

hidung.

Untuk pemberian tranfusi darah.

Transfusion 6 set

32

Untuk memasukan dan Cateter 7

mengeluarkan cairan dari kandung kemih anda.

Untuk menampung urin pasien yang tidak dapat berpindah/bisa ke wc.

8

Urine bag

Untuk alas yang dapat menyerap dan menahan cairan dengan cepat dan mudah.

9

Sensi pads

33

Handscoon

Untuk mencegah terjadinya infeksi silang serta mencegah

10 terjadinya penularan kuman.

Untuk mecegah penularan 11

Masker

kuman

34

Untuk nutrisi/pemberian cairan makanan melalui mulut/hidung 12

NGT 12

Untuk pasien yang membutuhkan cairan dalam 13

Infus set

volume yang besar, sekitar 1001000ml

Untuk menahan balutan pada jari 14

Perban

tangan atau kaki dan menyangga persendian yang cedera.

Sebagai tanda pengenal atau 15

I.D. Bracelet

identitas pada pasien rumah sakit.

35

B.

APOTEK

1.

Pelayanan Resep di Apotek a.

Screening Resep Screening Resep resep yang meliputi pemeriksaan kelengkapan resep, keabsahan dan tinjauan kerasionalan obat. Resep yang lengkap harus ada nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, tempat dan tanggal resep, tanda R/ pada bagian kiri untuk tiap penulisan resep, nama obat dan jumlahnya, kadang-kadang cara pembuatan atau keterangan lain (iter/prn/cito) yang dibutuhkan, aturan pakai, nama pasien, serta tanda tangan atau paraf dokter.

b.

Perhitungan Biaya Obat Sesuai Permintaan 1) Resep yang di terima dari pasien diberi harga sambil mengecek ketersediaan obat dan diserahkan kembali kepada pasien. 2) Pasien membayar ke kasir sejumlah harga obat yang akan di ambil sesuai resep tersebut dan ditandai jumlah yang akan diambil serta diberi nomor urut resep dan catatan nama, umur, serta alamat pasien dengan lengkap dibuku resep yang telah tersedia di apotek. 3) Resep yang sudah lunas kemudian dihitung komposisi obat, menyiapkan etiket, menyiapkan obat atau bahan baku obat, meracik obat dan mengemas obat atau mengetiket obat. 4) Obat yang sudah selesai diracik dan dikemas kemudian di kontrol kembali. Adapun hal yang harus diperhatikan ialah: a) Resep yang sesuai dengan nama pasien b) Komposisi obat dan perhitungan dosis, c) Kelengkapan obat yang sudah diracik.

36

d) Penyerahan obat pada pasien. e) Resep yang sudah dikerjakan kemudian disimpan secara teratur sesuai tanggal, bulan dan tahun. c.

Memberi Informasi Pada Pasien ini lebih dikhususkan oleh pasien-pasien yang mempunyai penyakit kronis seperti DM antihipertensi dan lain lain.

2.

Pelayanan Non Resep di Apotek Adil Tujuan sebagai acuan dalam pelayanan non resep kebijakan prosedur pembelian tunai : Konsumen Atau Pasien Membayar Harga Kepada Kasir

Permintaan Kemudian Diinformasikan Harganya

Kasir Menerima Uang Dari Pasien Dan Memberikan Struk Kepada Pasien

Obat-Obat Yang Diminta ,Setelah Diperiksa Oleh Asisten Apoteker Diserahkan Kepada Pasien

Penyerahan Obat Disertai Penjelasan Waktu Minum Obat Dimaksudkannya Serta Dosisnya Masing-Masing

37

3.

Pengelolaan Sediaan Farmasi di Apotek Adil

a.

Perencanaan Perencanaan adalah prediksi kebutuhan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan. Adapun ketentuan-ketentuan adalah: 1) Doelmatig adalah pengadaan persediaan berupa perbekalan farmasi, alkes dan PKRT yang harus sesuai dengan tujuan atau rencana sebelumnya 2) Rechmatig adalah pengadaan persediaan yang harus sesuai dengan hak atu kemampuan. 3) Wetmatig adalah pengadaan persediaan yang harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b.

Pengadaan Pengadaan adalah obat-obat yang persediaannya sudah mulai habis atau menipis kemudian dituliskan dalam buku DEFECTA yang merupakan catatan sediaan yang akan dipesan pada PBF

c.

Penerimaan Penerimaan obat merupakan salah satu tanggung jawab apoteker dan karyawan yang bertujuan untuk menghindari kesalahan pemesanan.penerimaan obat harus disesuaikan dengan SP (Surat Pesanan) dengan menyamakan segala hal yang terdapat dalam obat yang telah dipesan.

d.

Penyimpanan Penyiapan perbekalan sediaan farmasi diatur berdasarkan : 1) Penggolongan obat 2) Bentuk sediaan 3) Alphabetis 4) Kelas terapi

38

5) Berdasarkan suhu 6) Metode FIFO,FEFO,dan LIFO 7) Untuk obat narkotik dan psikotropik harus disimpan

dilemari khusus dua pintu dengan

ukuran 40x80x100 cm dilengkapi kunci ganda. 8) Pendistribusian Pendistribusian obat diapotek bisa dialurkan dari pabrik sebagai produksi kemudian PBF sebagai penyalur lalu apotek sebagai pelayanan dan pasien sebagai konsumen. obat narkotik dan psikotropik hanya bisa dipesan melalui pabrik kimia farma dan PBF kimia farma. e.

Pencataan Adalah sebuah kegiatan dimana setiap obat yang masuk atau keluar harus dicatat dalam buku pembelian atau buku pendapatan pengeluaran obat narkotik dan psikotropik dicatat dalam buku register narkotik dan psikotropik dengan mencatat nama serta alamat paien, nama obat, jumlah obat yang keluar,tanggal keluar obat dan dokter yang memberikan resep.

f.

Pelaporan Pelaporan obat narkotik dan psikotropik dilaporkan setiap 1 bulan sekali ke DINKES (Dinas Kesehatan) yang dilakukan oleh apoteker.

g.

Pemesanan Pemesanan obat bebas dan obat bebas terbatas dilakukan menggunakan SP (Surat Pesanan) yang ditandatangani oleh APA (Apoteker Pengelola Apotek) yang terdiri dari 2 rangkap surat pesanan.Pemesanan obat narkotik menggunakan 4 rangkap SP diantaranya untuk PBF (Pedagang Besar Farmasi), DINKES (Dinas Kesehatan), BPOM (Badan Pengelola Obat Dan Makanan), dan arsip apotik.Khusus untuk narkotik ditandatangani oleh APA (Apoteker Pengelola Apotik) dan dilengkapi dengan nama jelas, nomor izin

39

kerja,stempel apotek.Pemesanan obat psikotropik menggunakan SP 2 rangkap diantaranya untuk PBF dan arsip apotik. 4.

Pengelolaan Dokumen di Apotek Adil Barang yang baru saja datang dari PBF dicek setelah semua dicek baru ditandatangani oleh penerima di apotek. setelah diterima kemudian barang diberi harga dan faktur barang ditulis di buku barang masuk. Ketika ada petugas PBF datang untuk melakukan transaksi pembayaran, petugas apotik memilih faktur, kemudian melakukan transaksi,setelah transaksi selesai faktur lunas ditulis pada buku faktur lunas dan kemudian faktur disimpan berdasarkan nama PBF.

5.

Jenis Produk Di Apotek

a.

Berdasarkan Golongan Obat 1) Obat Bebas Obat bebas yaitu obat yang dapat diperoleh secara bebas tanpa resep dokter dan dapat dibeli di apotek, toko obat atau toko biasa.Logo obat bebas adalah lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam

No.

Nama Obat

1

Paracetamol

Bentuk sediaan Tablet

2

Mirasic

Tablet

Dosis sediaan

Indikasi

Setiap tablet mengandung 500mg paracetamol

Analgetik dan antipiretik

Setiap tablet mengandung paracetamol 500mg

Analgetik dan antipiretik

Aturan pakai Dewasa: 1-2 tablet,3-4 kali perhari. Anak 7-12 tahun: 0,5-1 tablet,3-4 kali perhari. Dapat di minum sebelum atau sesudah makan. Dewasa: 1-2 tablet,3-4 kali perhari. Anak 7-12 tahun: 0,5-1 tablet,3-4 kali perhari. Dapat di minum sebeleum atau sesudah makan.

40

3

Antasida Doen

Tablet

4

Emturnas

Tablet

5

Aspirin Bayer

Tablet

6

Promag

Tablet

7

Panadol extra

Tablet

8

Contrexyn

Tablet

Setiap tablet mengandung Alumunium Hidroksida 200mg, Magnesium Hidroksida 200mg Tiap tablet mengandung : Paracetamol 500mg perkaplet, Paracetamol 650mg perkaplet forte Paracetamol 120mg per 5 ml syr Tiap tablet mengandung Aspirin tablet : 80mg, 320mg, dan 500mg

Tiap tablet mengandung : Hydrotalcite 200mg, Mg (OH)2 150mg, simethicone 50mg Paracetamol 500mg, caffein 65mg Mengandung acetosal

Sebagai obat yang dapat menetral asam lambung, mengurangi penyakit gastritis, Sebagai penurun demam pada segala usia.

Dewasa: 1-2 tablet,3-4 kali perhari. Anak (6-12 tahun): 1/2 -1 tablet, 3-4 kali perhari Di minum sebelum makan.

Digunakan sebagai penurun demam, meredam nyeri, meredakan peradangan, hingga menghambat bembekuan darah Sebagai mengatasi lambung dan saluran pencernaan

1x sehari 1 tablet

Sebagai anti nyeri

Dewasa : 1 tablet ,3-4x perhari. Maximum : 8 kaplet perhari sesudah makan

Sebagai demam dan rasa sakit (nyeri)

Anak : usia 6-9 tahun 3-4 kali sehari 3 tablet, sebaiknya diberikan bersama makanan

3x sehari sesudah makan

Dewasa : 3-4x sehari 1-2 tablet. Anak-anak 6-12 tahun : 3-4 perhari 0,5-1 tablet

41

9

Oskadon

Tablet

Paracetamol 500mg dan caffein 35mg

10

Neo Reumacyl

Salep

Mengandung : methol 50mg, methyl salicylate 150mg, camphor 15mg, eugenol 20mg

Untuk mengurangi sakit kepala, pusing, menghilangk an segala rasa nyeri dan demam. Membantu meredakan nyeri sendi, dan pegalpegal

Dewasa : 3 kali sehari 1 tablet setelah makan.

Oleskan dan gosok hingga rata pada bagian yang nyeri 2-3 kali sehari

2) Obat Bebas Terbatas Obat Bebas terbatas merupakan obat yang dalam penggunaannya sesuai dengan aturan pakai. Logo obat bebas terbatas yaitu lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam

42

No

Nama Obat

Bentuk sediaan

Dosis sediaan

Khasiat

Aturan pakai

1.

Hufagrip

Tablet

Acetaminophenum 500mg.

Untuk menurunkan demam dan meringankan gejala-gejala batuk,pilek yang menyertai influenza

Dewasa: 3 kali sehari 1-2 tablet. Anak: 3 kali sehari ½ tablet setelah makan

Untuk meringankan gejala flu seperti demam , sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin.

Dewasa: 3 kali sehari 1 tablet. Anak 6-12 tahun : 3 kali sehari ½ tablet.berikan bersama makan

Meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin bersin

Dewasa: 3-4 kali per hari 1 tablet. Anak (usia anak 612 tahun): 2x perhari ½ tablet. Sesudah makan

Dewasa di atas 14 tahun: 1 tablet anak-anak 8-12 tahun.

50 mg.

Mabuk, muntah dalam perjalanan yang di deritakan kendaraan bermotor, kapal, kereta api/pesawat udara.

Paracetamol 120mg,

Untukmeringk angejala flu

Anak berusia 6-12 tahun: 3 kali sehari 10ml(2 sendok teh). Anak berusia

EphedrinHcl 5mg. Chlorpheniramine malcas 2mg. GlycerilisGualacol at 50mg. 2.

Sanaflu

Tablet

Tiap kaplet mengandung: Paracetamol 500 mg. Phenylpropanolamine HCl 15 mg

3.

Ultraflu

Tablet

Tiap kaplet mengandung : Acetaminophen600 mg. Phenylpropanolamin HCl 15 mg. CTM 2 mg.

4.

Antimo

Tablet

Tiap tablet mengandung: Dimenhidrinat

5.

Tekmorex plus

Sirup

Gliseril guaiakoalat

43

2-5 tahun: 3 kali sehari 5ml ( 1 sendok teh).sesudah atau sebelum makan.

25mg, Pseudoephedrine HCL 7,5 mg, Chlorphenamine maleate 0,5 mg 6.

Neo Napacin

Tablet

Teofilin 130 mg Efedrin 25 mg

7.

Nalgestan

Tablet

Fenilpropanola-min Meringankan bersin-bersin, HCl 15 mg, hidung CTM 2 mg tersumbat karena pilek

Dewasa: 3 kali sehari 1 tablet. Anak-anak umur 6-12 tahun ½ tablet. Diminum Sesudah makan

8.

Decadryl

Sirup

Difenhidramin HCl 13,5 mg, amonium Clorida 131,5 mg, Na-sitrat 55 mg, Menthol 1 mg, Alkohol 5% tiap 5ml syr

Batuk pilek, asma, sesak nafas, gangguan perut, alergi

Dewasa: 1-2 sendok takar tiap 3 jam, tidak boleh lebih dari 14 sendok takar perhari. Anak 6-12 tahun ½ - 1 sendok takar tiap 3 jam, tidak boleh lebih dari 6 sendok takar perhari.. diminum sesudah makan.

9.

Citocetin

Sirup

Acetaminophen 120 mg,

Batuk, pilek, influenza, demam, sakit kepala, hidung tersumbat, sesak nafas

Bayi 1 tahun 3 kali sehari ½ sendok takar (2,5ml),anak usia 1-6 tahun 3x sehari 1 sendok takar (5ml), anak usia 6-12 tahun; 3xsehari 2 sendok takar (10 ml),dewasa 3xsehari 4 sendok

Guaiafenesin 25mg, phenylpropanolami ne HCL 3,5mg, chlorpheniramine maleate 0,5mg GG 15 mg,

Sebagai obat Dewasa: 3 kali asma dan sesak perhari 1 tablet. Anak-anak (6-12 nafas tahun): 3 kali perhari ½ tablet. Di minum sesudah makan

44

VitC 15 mg, Na-sitrat 60 mg tiap 5 ml syr. 10.

Saridon

Tablet

Paracetamol

takar (20 ml).diminum sesudah makan Meringankansa Dewasa: 1-2 tablet kitkepaladansa anak usia 6-12 tahun: ½ -1 tablet kitgigi dapat dikonsumsi 3 hari sekali. Diberikan sesudah makan

3) Obat Tradisional Obat tradisional adalah obat-obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat magic maupun pengetahuan tradisional. Obat tradisional dibagi menjadi 3 golongan: a) Jamu Jamu adalah obat bahan alam yang sediaannya masih berupa simplisia sederhana. Khasiat dan keamanannya baru terbukti secara empiris berdasarkan pengalaman turun temurun. Logo jamu

b) Obat Herbal Terstandar

45

Obat Herbal Terstandar adalah suatu sediaan yang sudah berbentuk ekstrak dengan bahan dan proses pembuatan yang terstandarisasi. Herbal terstandar juga harus melewati uji praklinis seperti uji toksisitas, kisaran dosis, farmakologi, dan teratogenik.

Logo OHT

c) Fitofarmaka Fitofarmaka adalah sediaan herbal standar yang telah mengalami uji klinis pada manusia telah terbukti keamanannya dan didukung oleh bukti – bukti ilmiah dan khasiatnya jelas sesuai kidah Kedokteran modern. Logo Fitofarmaka

No 1

Nama Obat Stimuno Syrup

Komposisi Tiap sendok takat mengandung : ekstrak tanaman Phyllanthus Niruri 25 mg

Indikasi Memperbaiki sistem imun.

Aturan pakai Anak-anak >1 tahun : 3 kali sehari 1 sendok takar (5ml). Dewasa: 3 kali sehari 2 sendok takar (10ml).

46

4)

Golongan Obat Keras Obat keras dahulu disebut golongan obat G. “G” adalah singkatan dari “Gevarlijk” yang artinya berbahaya. Berbahaya disini dimaksudkan jika pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter karena dikhawatirkan dapat memperparah penyakit, meracuni tubuh, bahkan menyebabkan kematian. Logo obat keras yaitu lingkaran merah mergaris tepi hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi di dalamnya.

No

Nama Obat

Komposisi

Komposisi

1.

Dexteem Plus Tablet

Tiap tablet mengandung: Dexchlorpheni ramine maleat 2 mg. Dexamethason miconized 0,5mg.

2.

Lerzin

Tablet

Tiap Tablet mengandung: Cetirizine dihydrochloride 10 mg

3.

Grathazon

Tablet

Tiap tablet mengandung: dexamethasone( microniazed) 0,5mg.

4.

Allopurinol

Tablet

Allopurinol 100 mg. Allopurinol 300

Khasiat

Aturan pakai Berguna Dewasa dan mengatasi kasus anak >12 alergi dimana tahun dosis diperlukan awal 1 terapi dengan tablet setiap kortikosteroid 4-5 jam sehari sesudah makan. Untuk Dewasa dan pengobatan anak di atas perenial rhinitis 12 tahu: 1 yang bersifat tablet, 1 kali musiman, dan perhari urtikaria diminum idiopatik kronis. sebelum atau sesudah makan. Untuk alergi dan Dewasa 2-4 peradangan kali sehari 1 yang berespon tablet baik terhadap setelah terapi makan. kortikosteroid. Hiperurisemia 3x sehari primer: gout, sesudah Hiperurisemia makan

47

mg.

5.

Piracetam

Tablet

Piracetam 800mg.

skunder: mencegah pengendapan asam urat dan kalsium oksalat. Produksi berlebihan asam urat antara lain pada keganasan, polisitemia vera, terapi sitostatik. 1. gejala gejala 3x sehari involusi yang sebelum berhubungan makan dengan usia lanjut seperti kemunduran mental, astenia, gangguan adaptasi, gangguan reaksi psikomotorik. 2. alkoholisme kronik dan adiksi: predilirium, delirium tremens, gangguan fungsi dan kemunduran mental yang diakibatkan oleh alkoholisme krinik (gangguan daya ingat, konsentrasi pikiran, perhatian dan gangguan mental), pengobatan detoksifikasi (untuk gangguan karena penghentian obat secara

48

6.

Ambroxol

Tablet

Tiap tablet mengandung: Ambroxol 30 mg

7.

Voltadex

Tablet

Tiap tablet mengandung Diklofenak Sodium 25 mg dan 50 mg

8.

Dumocycline

Kapsul

Tiap kapsul mengandung: Tetracycline HCl 250 mg

9.

Molacort

Tablet

Dexa 0,75 mg dan 0.5 mg

10.

Amlodipine Besilate

Tablet

Tiap tablet mengandung: 6,93 mg setara

mendadak, hilang nafsu makan). 3. Sindrom pasca trauma : disfungsi otak yang berhubungan akibat pasca trauma (sakit kepala, vertigo, agitasi, gangguan daya ingat, dan astenia) penyakit pada saluran pernafasan dimana terjadi banyak lendir/dahak. mengurang sakit pada tenggorokan. Anti inflamasi Pereda nyeri, mengurangi gangguan inflamasi (radang)

Infeksi saluran nafas, Gl, saluran kemih,kulit dan jaringan lunak Anti alergi , imunosupresan, anti inflamasi dan anti shock

Anti hipertensi

Dewasa: 1 tablet.2-3 kali perhari. Anak 6-12 tahun: 0,5 tablet, 2-3 kali perhari sesudah makan. Dewasa dan anak di atas 12 tahun: 1 tablet, 2-3 kali perhari sesudah makan. Dewasa : sehari 1-2g dibagi dalam dosis 2-4 dosis Dewasa : 0,5-10mg dalam dosis terbagi. Anak 2x sehari 1 x sehari

49

5 mg. 13,9 mg setara dengan 10mg

5) Golongan Obat OWA Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter. Pada penyarahan obat wajib apotek ini terhadap apoteker terdapat kewajibankewajiban sesuai berikut : a) memenuhi ketentuan dan batas tiap jenis obat perpasien yang disebutkan dalam obat wajib apotek yang bersangkutan. b) membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan. c) memberikan informasi meliputi dosis, aturan pakai, kontra indikasi, efek samping, dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien yang bersangkutan. d) Sesuai permenkes No. 919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang diserahkan :  tidak dikontra indikasikan untuk pengguna wanita hamil, anak usia dibawah 2 tahun dan orang tua diatas 65 tahun.  pengobatan sendiri dengan obat dimaksudkan tidak memberikan resiko kelanjutan penyakit.  penggunaannya tidak memerlukan cara khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.  penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang revalensinya tinggi di indonesia.  obat yang dimaksud memiliki rasio keamanan yang dapat di pertanggung jawabkan untuk pengobatan sediri. Contoh obat wajib apotek  Obat kontrasepsi

50

 Obat saluran cerna  Antibiotik No

Nama Obat

Bentuk Sediaan Tablet

Dosis Sediaan

1.

Piroxicam

Tiap tablet mengandung: piroxicam 10mg / 20mg

2.

Asam Mefenamat

Tablet

Tiap tablet mengandung : asam mefenamat 500mg

3.

Betametason krim

Salep

Tiap gram mengandung: Betametason valerat 1 mg

4.

Ketoconazole

Tablet

Tiap tablet mengandung: Ketockonazole 200 mg

Indikasi

Aturan pakai

Untuk terapi simtomatik pada rematoid artritis,osteoartritis, ankylosingspondyli tis,gangguan muskuloskeletal akut,dan gout akut. Meredakan nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri otot, nyeri sesudah operasi. Untuk peradangan kulit yang disebabkan mikroorganisme, zat kimia, iritasi tremik, trauma atau alergen, eksema diskoid dan atopik, psoriasis Infeksi pada kulit, rambut, dan kuku oleh dermatofit infeksi ragi pada rongga pencernaan, vaginal kandidosis kronik dan rekuren kondidosis. Infeksi mikosis sistemik seperti kandidosis sistemik, parakoksidio idomikosis,

1 kali sehari sesudah makan

3 kali sehari sesudah makan

3 – 4 kali sehari

1 kali sehari sesudah makan

51

listoplasmosis, koksidiododimikosi , blastomikosis. Infeksi pada sel nafas atas dan bawah, kulit dan jar lunak dan infeksi serius lainnya.

5.

Clindamycin

Kapsul

Tiap kapsul mengandung: 300mg/ 150mg

6.

Paracetamol

Tablet

7.

Ibu profen

Tablet

Tiap tablet mengandung paracetamol 500 mg. Ibu profen 200/400mg

8.

Amoxicillin

Tablet

Tiap tablet mengandung: Amoxicillin 500 mg.

9.

Antasida

Tukak lambung dan usus 12 jari. Gasrtitis. Perut kembung yang disebabkan gas dalam perut.

Tiap tablet mengandung: Amoxicillin 500 mg.

10.

Cefadroxil

Tiap tablet mengandu ng: Aluminiu m hidroksida 200 mg, Magnesiu m Hidroksid a 200 mg. Tiap kapsul mengandu ng: Cefadroxil 500 mg.

Antibiotik

Tukak lambung dan usus 12 jari. Gasrtitis. Perut kembung yang disebabkan gas dalam perut.

Analgetik dan antipiretik

Anti Inflamasi Non-steroid (AINS) Antibiotik

Dosis dewasa: infeksi serius: 150-300mg tiap 6 jam. Lebih berat 300-450mg. 3x sehari sesudah makan Sehari 2-4 x 1-2 tab. Dewasa dan anak BB> 20kg: sehari 3x 1 kaplet ; anak BB< 20kg: 2040mg/ kg BB dalam dosis terbagi tiap 8jam. Tukak lambung dan usus 12 jari. Gasrtitis. Perut kembung yang disebabkan gas dalam perut.

Antibiotik

52

6) Golongan Obat Generik Obat generik adalah obat yang nama dagangnya sama dengan nama zat aktif yang dikandung suatu obat.

No

Nama Obat

1.

Bentuk Sediaan Isosorbide dinitrat Tablet

2.

Furosemide

Tablet

3.

Cetirizine

Tablet

4.

Piroxicam

Tablet

5.

Amlodipine

Tablet

6.

Ciprofloxacin

Tablet

7.

Captopril

Tablet

8.

Simvastatin

Tablet

9.

Meloxicam

Tablet

10.

Ranitidine

Tablet

Dosis Sediaan

Khasiat

Aturan pakai

Isosorbide dinitrate 5 mg Furosemida 40 mg Cetirizin HCl 10 mg

Kardiotonik

Piroxicam 10 mg ; 20 mg Amlodipine Besilate 10/15mg

Neurotropik

2x sehari, dibawah lidah Seahri 1-2 kali, 1-2 tablet Dewasa dan anak diatas 12 tahun 1 tablet, 1 kali per hari 1 x sehari

Ciprofloxacin Hcl 500 mg Captopril 12,5 mg, 25 mg

Antibiotik

Simvastatin 10mg. Meloxicam 7,5 mg dan 15 mg

Anti hiperdemik Anti-inflamasi nonsteroid ( AINS)

Ranitidine 75 mg, 150 mg, dan 300 mg

Untuk mengurangi produksi asam lambung

Diuretik Antihistamin

Antihipertensi

Antihipertensi

Dewasa adalah 5-10 mg per hari, doisi untuk orang tua lebih rendah, yaitu 2,5mg per hari. sedangkan dosis untuk anakanak dan remaja adalah 2,5-5mg per hari 2x sehari Diminm 1jam sebelum atau 2 jam setelah makan. 1 x sehari Dewasa adalah 7,515mg perhari. DM obat ini adalah 15mg perhari. 1x sehari sebelum makan

53

7) Suplemen Suplemen adalah nutrisi atau fitokimia yang disediakan untuk melengkapi yang diperoleh dari makanan. No

Nama Obat Sakatonik ABC

Bentuk Sediaan Tablet

2.

Vitamin A IPI

Tablet

3.

B12 IPI

Tablet

4.

C IPI

Tablet Hisap

5.

B complex Tablet IPI

1.

Dosis Sediaan

Indikasi

Aturan Pakai

Tiap tablet hisap menganding: -vitamin A 1000 IU. -Vitamin B1 1.4 mg. -vitamin B2 1.6 mg. -vitamin B3 9 mg. -vitamin B6 2 mg. -vitamin B12 3 mg. -Vitamin C 60 mg. -Vitamin D3 100 IU. -Vitamin E 5 mg. Ca Panthothenate 5mg Tiap tablet mengandung: Vitamin A 5000 I.U Tiap tablet mengandung : Vitamin b12 50 mcg

Membantu menjaga kesehatan anak dan membantu memenuhi kebutuhan vitamin anak Membantu melengkapi nutrisi vitamin pada anak

1 kali sehari 1 tablet

Membantu memenuhi vitamin A

1 tablet perhari

Mencegah dan terapi kekurangan vitamin B12 Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B12

Tiap tablet hisap mengandung : Vitamin C.50 mg

Membantu memenuhi kebutuhan vitamin C Memenuhi kebutuhan vitamin Untuk mencegah dan mengobati vitamin B

Dewasa: minimum: 100mcg perhari,anak: 530mcg perhari. Dewasa 2-4 tablet perhari. Anak-anak 1-2 tablet perhari. 1-2 tablet sehari.

Tiap tablet mengandung:

54

6.

Enervon C

Kapsul

7.

Nourish E

Kapsul

8.

Ester- C

Tablet

9.

Ever E

Tablet

10.

Cerebrovit Excel

Kapsul

vitamin B1..2 mg Vitamin B2..2 mg vitamin B6..2 mg. calcium pantothenat 10 mg. Nicotinamide 20 mg. Vitamin C 500 mg Niasinamida 50 mg. Kalsium pantotenat 20 mg -Vit B1 50 mg -Vit B2 25 mg -Vit B6 10 mg -Vit B12 5 mg Tiap kapsul mengandung: Vit E ( ̴ dengan 134 mg ) 200 IU. Soybean oil 186 mg. citrus bio flavonoid 100 mg Ca 32 mg

complex Memenuhi kebutuhan vitamin

Untuk menjaga daya tahan tubuh dan membantu memulihkan kondisi setelah sakit

1 kali sehari 1 kapsul.

Menjaga kelembapan kulit, Usia <30 tahun: memperlambat proses 1 soft kapsul penuaan dini. sehari. Usia >30 tahun konsumsi 2 soft kapsul sehari Untuk membantu memelihara daya tahan tubuh

1 sampai 3 tablet perhari.

Natural vit E 250 iu

Memelihara kesehatan kulit

Tiap kapsul mengandunsg: -L. Glutamic acid 200 mg -Folic acid 150 mg

Membantu memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral

1 tablet perhari,dilarutka n dalam 200ml air. 1-2 kali sehari 1 tablet.

55

-Zinc 15 mg -Selenium 50mg -Vit B1 5 mg -Vit B6 2 mg -Vit B12 1,5mg -Vit C 60 mg -Vit E 30 mg

56

BAB IV PEMBAHASAN

A. RUMAH SAKIT Pelayanan resep di Rumah Sakit Islam Metro sudah cukup baik, alur pelayanan yang diterapkan pun sudah cukup baik dan sebagai mana mestinya. Penyusunan obat di Rumah Sakit Islam Metro di buat secara rapi yaitu dengan cara pemisahan antara obat pasien BPJS dengan obat pasien umum . Penyusunan obat di rumah sakit islam metro menggunakan sistem urut abjad, fifo dan fefo. Obat yang sesuai abjad disusun terlebih dahulu mulai dari A sampai Z. Fifo ( first in first ) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang datang lebih dulu dan dikeluarkan lebih dulu.Fefo (first expired first out) adalah penyimpanan obat berdasarkan obat yang memiliki tanggal kadaluarsa lebih cepat maka dikeluarkan lebih dulu. Tempat obat unuk BPJS dan umum pun dibedakan. Begitu juga dengan penyimpanan oba narkotik dan psikonarkotik telah disendirikan dalam lenari kayu yang memiliki 2 pintu didalamnya. Pelayanan rumah sakit islam sesuai dengan diterimanya urutan resep setiap pasien dan diberikan secara urut. B. APOTEK Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan dalam membantu mewujudkan tercapainya derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, selain itu juga sebagai pengabdian dan praktek apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.

57

1.

Alur pelayanan resep di apotek : a. Resep dating Ketika di apotek, ada pasien membawa resep datang, maka pihak apotek menyambut pasien dan mempesilahkan pasien untuk menunggu sebentar. b. Skrining resep Selanjutnya pihak front office memberikan resep kepada petugas penyekrining resep (harus apoteker) segera melakukan skrining resep. Skrining resep ini antara lain skrining administratif, skrining framasetis, dan skrining klinis. c. Skrining administratif. Berguna untuk menghindari kesalahan penulisan resep maupun pemalsuan resep. Yang dianalisis dalam skrining ini antara lain tidaknya maupun keaslian dari : 1) Ada tidaknya Nama, SIP, dan Alamat dokter. 2) Ada tidaknya dan logis tidaknya Tanggal penulisan resep. 3) Ada tidaknya Tanda tangan/paraf dokter penulis resep. 4) Ada tidaknya Nama, Alamat, Umur, Jensis kelamin, dan berat badan pasien(jika perlu). 5) Benar salahnya Nama obat, sesuai tidaknya potensi obat, dosisi, jumlah yang diminta. 6) Jelas tidaknya Cara Pemakaian untuk pasien. d. Skrining farmasetis. Yakni menyesuaikan dengan kondisi pasien tentang : 1)

Bentuk sediaan, apakah cocok yang digunakan pasien?

2)

Dosis apakah sesuai dengan usia, umur, atay berat badanpasien. Sesuai disini maksudnya dapat menyelesaikan problem terapi pasien. Disini akan dihitung dosis dan apakah dosis over atau dosisi tidak over.

3)

Potensi obat, cocok tidak khasiatnya dengan penyakit yang diderita pasien.

58

4)

Stabilitas, apakah apabila obat ini digunakan dalam bentuk sediaan tertentu (misal cair), apakah stabil atau tidak.

5)

Inkompatibilitas, apakah obat satu beinteraksi dengan obat yang lainnya ketika dicampur/ketika dibuat, apakah rusak atau tidak

6)

Cara dan lama pemberian apakah dapat menyebabkan kenyamanan pada pasien atau tidak.

e. Skrining klinis 1) Adanya alergi, efek samping, interaksi obat. 2) Kesesuaian (dosis,durasi,jumlah obat dan lain-lain) 3) Disini juga harus benar-benar dicatat. 4) Cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi, sehingga nanti bisa disampaikan pada saat konseling. Apabila tahap skrining ini bermasalah, maka kita harus dapat mencari solusinya lalu memberikan kepada dokter. 2.

Pemberian harga Apabila pasien dengan harga yang kita berikan setuju, maka akan segera dilakukan penyiapan/peracikan obat. Namun , kadang permasalahannya pasien sensitif terhadap harga yang sudah kita berikan. Maka penanganannya adalah mengajukan obat alternatif dengan jenis ,jumlah, jumlah item dan harga sesuai kemampuan pasien. Disinilah terkadang akan muncul copy resep. Karena dengan copy resep ini pasien bisa menebus setengah obatnya terlebih dahulu, baru setelah itu, bisa ditebus waktu berikutnya. Disinilah juga terkadang ada pergantian obat paten menjadi obat generik. Setelah pasien setuju dengan harga obat, maka tahap selanjutnya adalah penyiapan / peracikan obat. Namun apabila memang benar-benar pasien tidak mampu

59

untuk menebus obat dan dapat dibuktikan dengan rasa dan etika, maka itu kebijakan dari apotekernya, apakah akan diberikan secara gratis atau menghutanginya. 3.

Penyiapan / peracikan obat Tahap yang dilakukan pada penyiapan / peracikan obat antara lain penyiapan/ peracikan, dan penyerahan obat kepasien. Yang melakukan tahapan ini tidak harus apotekernya, bisa saja tenaga ahli kesehatan seperti AA, maupun tenaga teknis lainnya. a.

Peracikan Dalam peracikan dilakukan kegiatan penimbangan obat, pencampuran obat apabila obat perlu dicampur (dijadikan serbuk,cairan, dll), kemudian pengemasan setelah obat berhasil dibuat. Dan tahap selanjutnya adalah pemberian etiket. Yang harus diperhatikan adalah tahap ini harus jelas prosedunya, ada protab/supnya dengan memperhatikan tahap-tahap kritikal seperti dosis yang harus tepat, pencampuran yang harus tepat. Etiket pun harus jelas dan dapat dibaca, mudah dipahami. Pengemasan pun harus rapi dan dapat menjaga kualitas dari obat tersebut.

b.

Penyerahan obat ke pasien. Sebelum obat di serahkan kepasien, maka harus dilakukan pengecekan kembali terhadap kesesuaian antara oabta dengan etiket, obat dengan resep. Di sini yang mengecek kembali biasanya adalah orang lain. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker dan dilakukan konselng serta pemberian informasi, dan edukasi agar pasien dapat complience maupun adhence.

4.

Pemberian informasi, edukasi, dan konseling. a.

Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini.

60

b. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi : cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat , jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi. c. Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau pengguna salah sediaan farmasi atau perbekalan farmasi. d. Untuk penderita penyakit tertentu seperti cardiovascular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan agar bisa menghasilkan outpun maksimal dimana pasien dapat complience dan addherencen

61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa kegiatan praktik kerja lapangan sangat bermanfaat untuk siswa atau siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) ataupun untuk pihak industri. Selain itu kegiatan praktik kerja lapangan juga menjadi salah satu sarana untuk mengasah keterampilan khususnya dalam hal praktik dimana mereka bisa belajar lebih luas dalam dunia kerja serta sebagai ajang untuk melatih siswa atau siswi menjadi generasi muda yang bertanggung jawab dan profesional B. Saran Untuk melengkapi laporan ini kami akan menyampaikan beberapa saran yang mungkin bisa membantu mengisi kekurangan-kekurangan yang ada,antara lain sebagai berikut: 1) Kuasai terlebih dahulu teori sebelum melaksanakan praktik kerja lapangan 2) Utamakan keselamatan kerja 3) Gunakan waktu sebaik mungkin Jangan pernah merasa puas dengan hasil yang telah di capai

62

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Indonesia (1995), Farmacope Indonesia, edisi IV. Elin, Yulinah, dkk (2008), ISO Farmakoterapi, PT. ISFI Penerbitan, Jakarta. https://www.hallodoc.com

63

LAMPIRAN

64

(Gambar 1. Salinan Resep)

65

(Gambar 2.Resep BPJS)

(Gambar 3.Faktur Rumah Sakit)

Related Documents

Hadi Wijaya
April 2020 14
Hadi Wijaya
April 2020 18
Nova
August 2019 62
Pt. Wijaya Karya.docx
April 2020 9

More Documents from "yuni"

Bab I.docx
November 2019 21
Kp4 Cpns Punya Rima Fix.doc
November 2019 14
Skripsi.docx
November 2019 10