BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Batuan Beku (Batu Igneus) adalah batuan yang terbentuk di bawah permukaan ( intrusif ) mau pun terbentuk di atas permukaan tanah ( ekstrusif ) melalui proses pendinginan dan pengerasan dari magma yang melewati proses kristalisasi atau terkadang tidak melewati proses kristalisasi. Laporan ini dibuat selain untuk menambah ilmu mengenai batuan betuan beku juga untuk melengkapi nilai dari mata kuliah petrologi untuk mencapai nilai kelulusan. B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini, yaitu : o
Mengetahui macam – macam batuan beku.
o
Mengetahui indikasi kandungan batuan beku.
o
Memahami proses terbentuknya batuan beku.
o
Mengetahui ciri – ciri batu beku.
2. Manfaat Praktikum Manfaat dari praktikum ini adalah dalam dunia pertambangan, salah satu tujuan industri pertambangan utama yaitu pencarian bahan galian yang memiliki nilai ekonomis serta berguna dalam kehidupan manusia. Bahan galian yang mimiliki nilai ekonomis dan berguna bagi manusia salah satunya terdapat di dalam tubuh batuan beku. Oleh karena itu dengan mengatuhi tentang materi batuan beku diharapkan dapat bermanfaat di dunia kerja.
BAB II DASAR TEORI
A. Batuan Beku dengan metode travis 1. Jenis Batuan Jenis batuan beku berdasarkan genetik sebgai berikut : 1. Pluton atau Intrusi, terbentuk dalam lingkungan yang jauh di dalam perut bumi dalam kondisi tekanan tinggi. Bentuk intrusi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu: a. Bentuk
Konkordan adalah
tubuh
batuan
yang
mempunyai
hubungan struktur batuan intrusi imni dengan batuan sekelilingnya sedemikian rupa sehingga batas/bidang kontaknya sejajar dengan bidang perlapisan batuan sekelilingnya. Macamnya : sill, laccolith, phacolith, lopolith. o Sill merupakan Intrusi yang melembar sejajar dengan lapisan batuan sekitarnya dengan ketebalan beberapa milimeter hingga beberapa kilometer. o Laccolith merupakan Sill dengan bentuk kubah (plankonvex). o Lopolith adalah bentuk lain dari sill dengan ketebalan 1/10 sampai 1/12 dari lebar tubuhnya dengan bentuk seperti lensa dimana bagian tengahnya melengkun ke arah bawah karena batuan di bawahnya lentur. o Phacolith adalah masa intrusi yang melensa yang terletak pada sumbu lipatan. b. Bentuk Diskordan adalah tubuh batuan yang mempunyai hubungan struktur yang memotong (tidak sejajar) dengan batuan induk yang diterobosnya. Macamnya : dike, batolith, stock.
o Dike : Intrusi yang berbentuk tabular yang memotong lapisan batuan sekitarnya. o Batholith : intrusi yang tersingkap di permukaan, berukuran >100 km persegi, bentuk takberaturan dan tidak diketahui dasarnya. o Stock : intrusi mirip dengan batholith, dengan ukuran yang tersingkap di permukaan <100 km persegi, terbentuk pada lingkungan yang tidak jauh dari permukaan bumi. c. Volkanik, terbentuk dipermukaan bumi dalam kondisi tekanan rendah. 2. Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya: a. Masif, yaitu struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang terlihat seragam. b. Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisan. c. Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti batang pensil. d. Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air. e. Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku. Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan. f. Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau zeolit. g. Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran
2. Tekstur Batuan Menurut Travis tekstur adalah kenampakan dari batuan (ukuran, bentuk dan hubungan keteraturan mineral dalam batuan) yang dapat merefleksikan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Pengamatan tekstur batuan beku meliputi:
a. Derajat Kristalisasi Derajat kristalisasi batuan beku tergantung dari proses pembekuan magma. Pada pembekuan magma yang berlangsung lambat maka akan terbentuk kristal-kristal yang berukuran kasar-sedang, bila berlangsung cepat akan terbentuk kristal-kristal yang berukuran halus, dan bila berlangsung sangat cepat akan terbentuk gelas. Derajat kristalisasi batuan beku dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
Holokristalin: batuan beku terdiri dari kristal seluruhnya
Hipokristalin: batuan beku terdiri dari sebagian kristal dan sebagian gelas
Holohyalin: batuan beku terdiri dari gelas seluruhnya
b. Granulitas/Besar butir
Granulitas/besar butir batuan beku dapat dibagi menjadi 3 yaitu: Fanerik: kristal-kristalnya dapat dilihat dengan mata biasa Ukuran butir/kristal untuk batuan bertekstur fanerik dapat dibagi menjadi 4 yaitu: Halus:
besar butir < 1 mm
Sedang:
besar butir 1 mm - 5 mm
Kasar:
besar butir 5 mm – 30 mm
Sangat
kasar: besar butir > 30 mm
Afanitik: kristal-kristalnya sangat halus, tidak dapat dilihat dengan mata biasa, hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Jika batuan bertekstur porfiritik
maka
Gelasan
(glassy):
ukuran batuan
fenokris beku
dan
masa
semuanya
dasar
tersusun
dipisahkan. oleh
gelas.
c.Kemas/fabric Kemas/fabric batuan beku dapat dibagi menjadi 2 yaitu: Equigranular: ukuran besar butir/kristal relatif sama Inequigranular: ukuran besar butir/kristal tidak sama d. Bentuk Kristal
Bentuk kristal memberikan gambaran mengenai proses kristalisasi mineral-mineral pembentuk batuan beku. Bentuk kristal dan tekstur batuan beku berdasarkan kesempurnaan bentuk kristalnya dapat dilihat gambar 4, 5 dan 6. Bentuk kristal/mineral (untuk batuan beku berbutir sedang-kasar) Bentuk Kristal:
Euhedral: Tekstur Panidiomorfik granular. Sebagian kristal mempunyai batas sempurna (euhedral) dan berukuran butir sama
Subhedral: Tekstur Hypidiomorfik Granular. Batas kristal peralihan antara sempurna dan tidak beraturan (subhedral) dan berukuran butir sama
Anhedral: Tekstur Allotrimorfik Granular. Batas kristal tak beraturan (anhedral) dan berukuran butir sama Gambar 1. Bentuk-bentuk kristal/mineral:
(a) euhedral, (b) subhedral, (c) anhedral. Gambar 2. Beberapa contoh tekstur pada batuan fanerik:
a. hipidiomorfik granular, b. alotriomorfik granular, c. porfiritik. Gambar 3. Beberapa tekstur khusus batuan beku.
3. Mineral Batuan
Menurut Travis, penggolongan batuan beku berdasarkan komposisi kimia adalah dengan menghitung kuantitas silika (SiO2) dan komposisi mineral feldspar (K,Na,Ca). Unsur kimia batuan beku ditentukan oleh sumber magma dan interaksi magma dengan batuan yang dilaluinya. Komposisi kimia batuan beku umumnya dapat dilihat dari mineral atau warnanya, dimana ada empat komposisi utama batuan beku, yaitu :
Felsic, merupakan tipe batuan dari lempeng samudera, felsik kaya akan feldspar dan silika (kandungan silika 55% – ~70%). Potasium feldspar menyusun >1/3 total feldspar keseluruhan, dan plagioklas menyusun <2/3 total feldspar keseluruhan.
Mafic, adalah tipe batuan dari lempeng benua, mafik kaya magnesium dan besi serta sedikit silika (kandungan silika antara 45%-50%). Feldspar didominasi plagioklas kaya kalsium dengan hanya sedikit mengandung atau bahkan tanpa K- atau Na-feldspar.
Intermediet, di antara felsik dan mafik, kandungan silika antara 55%65%. Plagioklas feldspar menyusun >2/3 keseluruhan feldspar, dan plagioklas kaya Na lebih banyak dari plagioklas kaya Ca. Batuan intermediet ditemukan dalam zona subduksi.
Ultramafic, mengandung banyak magnesium dan besi, sedikit silika (kandungan silika <45%), dengan hanya mengandung sedikit atau tanpa feldspar. Batuan ultramafic berasal dari mantel Bumi.
4. Genesa Batuan beku Menurut Travis, batuan beku berdasarkan genesa dapat dibedakan menjadi: 1.
Batuan Beku Intrusif (membeku dibawah permukaan).
2.
Batuan Beku Ekstrusif (memebeku di permukaaan).
1. Batuan Beku Intrusif Proses batuan beku intrusif sangat berbeda dengan dengan kegiatan batuan vulkanik, karena perbedaan dari tempat terbentuknya dari kedua jenis ini. Menurut Graha (1987) tiga prinsip dari tipe bentuk intrusi batuan beku, bentuk dasar dari geometri adalah: a. Bentuk Tidak Beraturan Pada umumnya berbentuk diskordan (memotong dari lapisan massa batuan) dan biasanya memiliki bentuk yang jelas dipermukaan bumi. Penampang melintang dari tubuh pluton (intrusi dengan bentuk tidak beraturan) memperlihatkan bentuknya yang besar dan kedalamnaya tidak diketahui batasnya. Contoh batuan
yang berbentuk seperti ini
adalah batolit, singkapan dipermukaan memiliki luas sampai 100 km persegi. Sedangkan contoh lainya adalah stok, hampir sama sifatnya tetapi berbeda ukurannya b. Bentuk Tabular
Intrusi berbentuk tabular mempunyai dua bentuk yang berbeda, yaitu dike (retas) mempunyai bentuk diskordan (tubuh intrusi memotong dari lapisan masa batuan) dan Sill mempunyai bentuk konkordan (tubuh intrusi sejajar dengan lapisan batuan). Dike adalah intrusi yang memotong batuan induk, kadang kontak hampir sejajar. Kenampakan di lapangan dike dapat berukuran sangat kecil dan dapat pula berukuran sangat besar. Sedangkan sill adalah batuan beku yang diintrusikan diantara dan sepanjang lapisan batuan sedimen, dengan ketebalan dari beberapa
mm
sampai
beberapa
km.
Contoh
lainya
adalah lakolit dan lapolit. c. Bentuk Pipa Tipe ketiga dari tubuh intrusi, relative memilki tubuh yang kecil, hanya pluton-pluton diskordan. Bentuk yang khas dari grup ini adalah intrusi-intrusi silinder atau pipa. Sebagian besar merupakan sisa dari korok suatu gunungapi tua, biasa disebut vulkanik nek (teras gunungapi). Kenampakanya dilapangan berbentuk silinder, berukuran besar tetapi kedalamannya tidak diketahui.
2. Batuan Beku Ekstrusif Batuan ekstrusif terdiri atas semua material yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat,ada yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan yang kental dan panas, cairan ini biasa disebut dengan lava (Graha, 1987). Lava merupakan magma yang telah keluar dari kerak bumi. Ada 2 tipe magma yaitu magma asam dan magma basa. Magma basa mengandung silika yang rendah dan viskositas relatif rendah. Magma basa yang telah keluar ke permukaan bumi sebagai lava basaltis. Sedangkan magma asam memilki kandungan silika yang tinggi dan viskositas relatif tinggi (Graha, 1987).
Sedangkan campuran antara batuan dengan butiran halus yang sering berasosiasi
dengan
batuan
vulkanik
disebut batuan
piroklastik.
Percampuran dari fragmen batuan yang besar dengan lava dan debu vulkanik, sehingga membentuk agglomerate. Dan dari butiran halus seperti debu dan fragmen batuan maka akan membentuk tuff (Graha, 1987). 2.2. Batuan Beku Menurut IUGS Secara megaskopik batuan beku dapat dibagi atas 2 kelompok besar yaitu : A . Golongan fanerik Batuan bertekstur fanerik, dapat teramati secara megaskopik (mata biasa), berbutir sedang-kasar (lebih besar dari 1 mm). Golongan fanerik dapat dibagi atas beberapa jenis batuan, seperti terlihat pada diagram segitiga Gambar 7a, 7b, dan 7c. Dasar pembagiannya adalah:
kandungan mineral kuarsa (Q), atau mineral felspatoid (F), felsfar alkali (A), serta kandungan mineral plagioklas (P). Cara menentukan nama batuan dihitung dengan menganggap jumlah ketiga mineral utama (Q+A+P atau F+A+P) adalah 100%.
Contoh: suatu batuan beku diketahui Q = 50%, A = 30%, P = 10% dan muskovit dan biotit = 10%. Jadi jumlah masing-masing mineral Q, A, dan P yang dihitung kembali untuk diplot di diagram adalah sebagai berikut : Jumlah mineral Q + A + P = 50% + 30% + 10% = 100% – 10% (jumlah mineral mika) = 90%, maka : Mineral Q = 50/90 x 100% = 55,55% Mineral A = 30/90 x 100% = 33,33% Mineral P = 100% - (Q + A) = 100% - 88,88% = 11,12% Bila diplot pada diagram 7a, hasilnya adalah batuan granitoid.
Gambar 1. Diagram Klasifikasi Batuan Beku Fanerik (IUGS, 1973) a) Klasifikasi umum, (b) Batuan ultramafik, gabroik & anortosit, (c) Batuan ultramafik I. Granitoid; II. Syenitoid; III. Dioritoid; IV. Gabroid; V. Foid Syenitoid; VI. Foid Dioritoid & Gabroid; VII. Foidolit; VIII. Anortosit; IX. Peridotit; X. Piroksenit; XI. Hornblendit; II-IV. The Qualifier ‘FoidBearing’, digunakan bila feldspatoid hadir; IX-XI. Batuan Ultramafik.
B .Golongan Afanitik Batuan beku bertekstur afanitik, mineral-mineralnya tidak dapat dibedakan dengan mata biasa atau menggunakan loupe, umumnya berbutir halus (< 1 mm), sehingga batuan beku jenis ini tidak dapat ditentukan prosentase mineraloginya secara megaskopik. Salah satu cara terbaik untuk memperkirakan komposisi mineralnya adalah didasarkan atas warna batuan, karena warna batuan umumnya mencerminkan proporsi mineral yang dikandung, dalam hal ini proporsi mineral felsik (berwarna terang) dan mineral mafik (berwarna gelap). Semakin banyak mineral mafik, semakin gelap warna batuannya.
Penentuan nama/jenis batuan beku afanitik masih dapat dilakukan bagi batuan yang bertekstur porfiritik atau vitrofirik, dimana
fenokrisnya masih dapat terlihat dan dapat dibedakan, sehingga dapat ditentukan jenis batuannya. Dengan menghitung prosentase mineral yang
hadir
sebagai
fenokris,
serta
didasarkan
pada
warna
batuan/mineral, maka dapat diperkirakan prosentase masing-masing mineral Q/F, A P, maka nama batuan dapat ditentukan. (Gambar 8).
Gambar 2. Diagram Klasifikasi Batuan Beku Afanitik Q. Kuarsa; A. Alkali Felspar (termasuk ortoklas, sanidin, pertit dan anortoklas); P. Plagioklas; F. Felspatoid; Mel. Melilit; Ol. Olivin; Px. Piroksen; M. Mineral mafik. I. Rhyolitoid; II. Dacitoid; III. Trachytoid; IV. Andesitoid, Basaltoid;V. Phonolitoid; VI. Tephritoid; VII. Foiditoid; VIII. Ultramafitit
BAB III DESKRIPSI BATUAN
1. Deskripsi Batuan Nomor Urut
: IR – 01
Warna
: Hitam
Jenis Batuan
: Ekstrusif ( mafik )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas (b) Granlaritas (c) Bentuk Kristal
Komposisi Mineral Nama Batuan Genesa
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
: Holokristalin : Afanitik : Anhedral
(d) Kemas/Fabric : Equigranular : Plagioklas 65% , Kuarsa 5%, Felspar 30% : Basalt : Batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan bumi. Terdapat pada kerak benua yang terangkat berbentuk kubah
Nomor Urut
: IR - 02
Warna
: Abu-abu
Jenis Batuan
: Ekstrusif ( Intermediet )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokritalin
(b) Granlaritas
: Porfiritik
(c) Bentuk Kristal
: Subhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 60 % ,K felspar 25 % , kuarsa 15%
Nama Batuan
: Andesit Porfiri
Genesa
: Andesite berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer.
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
: Didaerah kaki perbukitan maupun lembah – lembah sungai.
Nomor Urut
: IR - 03
Warna
: Abu -abu
Jenis Batuan
: Ekstrusif ( Intermediet )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Afanitik
(c) Bentuk Kristal
: Euhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 60 % ,K felspar 25 % , kuarsa 15%
Nama Batuan
: Andesit
Genesa
: Andesite berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
: Didaerah kaki perbukitan maupun lembah – lembah sungai
Nomor Urut
: IR - 05
Warna
: Coklat Bintik Hitam
Jenis Batuan
: Intrusif ( Asam )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Fanerik
(c) Bentuk Kristal
: Subhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Felspar 60%, Kuarsa 20 %, Plagioklas 20%
Nama Batuan
: Granit
Genesa
: Lava yang berada di permukaan bum mengalami pembekuan, karena temperature yang berbeda signifikans, membuat pembekuan terjadi dengan sangat cepat. : ditemukan di permukaan bumi.
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR-07
Warna
: Coklat Bintik Hitam
Jenis Batuan
: Intrusif ( Asam )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokrstalin
(b) Granlaritas
: Fanerik
(c) Bentuk Kristal
: Subhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equgranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 45%, Kuarsa 30%, Felspar 25%
Nama Batuan
: Diorit Kuarsa ( Tonalit )
Genesa
: Batuan beku yang terbentuk dari hasi peleburan lantai samudera yang bersifat mafic pada suatu Subduction zone. : Di permukaan bumi, seperti daerah perbukitan atau pegunungan dan lembah lembah.
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR - 08
Warna
: Abu - abu
Jenis Batuan
: Ektrusif ( Intermediet )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Afanitik
(c) Bentuk Kristal
: Euhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 60 % ,K felspar 25 % , kuarsa 15%
Nama Batuan
: Andesit
Genesa
: Andesite berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer
L.Pengendapan Ilustrasi Gambar
: Didaerah kaki perbukitan maupun lembah – lembah sungai
Nomor Urut
: IR - 09
Warna
: Abu -abu
Jenis Batuan
: Esktrusif ( Intermediet )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Porfiritik
(c) Bentuk Kristal
: Subhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equgranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 55 % Felspar 30 % , kuarsa 15% ,
Nama Batuan
: Porfir Andesit
Genesa
: Andesite berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
: di permukaan bumi, seperti daerah perbukitan , pegunungan dan lembah lembah.
Nomor Urut
: IR-10
Warna
: Abu-abu terang bintik-bintik putih
Jenis Batuan
: Intrusif ( Intermediet )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Faneritik
(c) Bentuk Kristal
: Subhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 45%, Kuarsa 30%, Felspar 25%
Nama Batuan
: Diorit Kuarsa ( Tonalit )
Genesa
: Batuan beku yang terbentuk dari hasi peleburan lantai samudera yang bersifat mafic pada suatu Subduction zone. : Di permukaan bumi, seperti daerah perbukitan atau pegunungan dan lembah lembah.
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR - 11
Warna
: Hitam Kehijauan
Jenis Batuan
: Intrusif ( Basa )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
:Holokristalin
(b) Granlaritas
:Fanerik
(c) Bentuk Kristal
:Anhedral
(d) Kemas/Fabric
:Equigranular
Komposisi Mineral
: Olivine 45%, piroksen 15%, plagioklas 15%, feldspar 10%.
Nama Batuan
: Gabro Olivine
Genesa
: Terbentuk dari magma yang berubah basa. Batu ini membeku pada kedalaman dangkal atau intrusi dangkal sehingga termasuk pada batuan beku hipabisal.
L.Pengendapan
: Didalam permukaan bumi.
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR - 12
Warna
: Putih bintik Hitam
Jenis Batuan
: Intrusif
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Fanerik
(c) Bentuk Kristal
: Euhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equiranular
Komposisi Mineral
: Felspar 60%, Kuarsa 20%, Plagioclase 20%
Nama Batuan
: Granit
Genesa
: Lava yang berada di permukaan bum mengalami pembekuan, karena temperature yang berbeda signifikans, membuat pembekuan terjadi dengan sangat cepat. : dipermukaan bumi, seperti daerah perbukitan, pegunungan dan lembah – lembah.
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR - 13
Warna
: Abu – abu bintik putih
Jenis Batuan
: Ekstrusif ( Intermediet )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Porfiritik
(c) Bentuk Kristal
: Euhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Plagioklas 65% , felspar 20% , kuarsa 15%
Nama Batuan
: Porfiri andesit
Genesa
: Andesite berasal dari magma yang biasanya meletus dari stratovolcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
: di permukaan bumi, seperti daerah perbukitan , pegunungan dan lembah lembah
Nomor Urut
: IR – 14
Warna
: Hitam
Jenis Batuan
: Ekstrusif ( mafik )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas (b) Granlaritas (c) Bentuk Kristal
Komposisi Mineral Nama Batuan Genesa
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
: Holokristalin : Afanitik : Anhedral
(d) Kemas/Fabric : Equigranular : Plagioklas 70% , kuarsa 10%, Felspar 20% : Basalt : Batuan beku vulkani, yang berasal dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan bumi. : Terdapat pada kerak benua yang terangkat berbentuk kubah
Nomor Urut
: IR – 15
Warna
: Coklat Cream
Jenis Batuan
: Intrusif ( Felsik )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Fanerik
(c) Bentuk Kristal
: Euhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Felspar 60%, Kuarsa 20%, Plagioclase 20%
Nama Batuan
: Granit
Genesa
: Lava yang berada di permukaan bum mengalami pembekuan, karena temperature yang berbeda signifikans, membuat pembekuan terjadi dengan sangat cepat. : ditemukan di permukaan bumi
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR – 16
Warna
: Putih Cream
Jenis Batuan
: Intrusif ( Asam )
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Fanerik
(c) Bentuk Kristal
: Subhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Felspar 55 %, Kuarsa 25 %, Plagioclase 20%
Nama Batuan
: Granit
Genesa
: Lava yang berada di permukaan bum mengalami pembekuan, karena temperature yang berbeda signifikans, membuat pembekuan terjadi dengan sangat cepat. : ditemukan di permukaan bumi
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
Nomor Urut
: IR - 17
Warna
: Putih Bintik Hitam
Jenis Batuan
: Intrusif
Struktur
: Masif
Tekstur
: (a) Kristalinitas
: Holokristalin
(b) Granlaritas
: Fanerik
(c) Bentuk Kristal
: Euhedral
(d) Kemas/Fabric
: Equigranular
Komposisi Mineral
: Felspar 60%, Kuarsa 25%, Plagioclase 15%
Nama Batuan
: Granit
Genesa
: Lava yang berada di permukaan bum mengalami pembekuan, karena temperature yang berbeda signifikans, membuat pembekuan terjadi dengan sangat cepat. : ditemukan di permukaan bumi
L.Pengendapan
Ilustrasi Gambar
BAB IV PEMBAHASAN
A. Batuan beku dengan cara travis 1. IR – 01 (Basalt)
Gambar 3.1
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna hitam, sesuai warnya maka batuan ini bersifat basa dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 65% , Kuarsa 5%, Felspar 30%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, afanitik, anhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara ektrusif sehingga emiliki bentuk yang kasar. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Basalt (travis).
2. IR – 02 (Andesit Porfiri )
Gambar 3.2
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna abu-abu. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat intermedit dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 60 % ,K felspar 25%, kuarsa 15%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, porfitik, subhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara ektrusif sehingga emiliki bentuk yang kasar. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Andesit Porfiri (travis). 3. IR – 03 (Andesit)
Gambar 3.3
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna abu-abu. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat intermedit dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak.
Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 60 % ,K felspar 25 % , kuarsa 15%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral,
dan equigranular Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara ektrusif sehingga memiliki warna gelap. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Andesit (travis) 4. IR – 05 (Granit)
Gambar 3.4
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna coklat bintik hitam. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat asam dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Felspar 60%, Kuarsa 20 %, Plagioklas 20%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara intrusif sehingga memiliki warna yang terang. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Granit (travis).
5. IR – 07 (Diorit Kuarsa)
Gambar 3.5
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna coklat bintik hitam. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat asam dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 45%, Kuarsa 30%, Felspar 25%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari hasi peleburan lantai samudera yang bersifat mafic pada suatu Subduction zone. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Diorit Kuarsa (travis). 6. IR – 08 (Andesit) Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna abu-abu. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat intermedit dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 60 % ,K felspar 25 % , kuarsa 15%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral,
dan equigranular Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara ektrusif sehingga memiliki warna gelap.
Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Andesit (travis.) 7. IR – 09 (Pofir Andesit)
Gambar 3.7 Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna abu-abu. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat intermediet dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 55 % Felspar 30 % , kuarsa 15%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, porfitik, subhedral,
dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini berasal dari magma yang meletus yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Porfir Andesit (travis).
8. IR – 10 (Diorit Kuarsa)
Gambar 3.8
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna abu-abu terang bintik-binti putih. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat intermediet dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini Plagioklas 45%, Kuarsa 30%, Felspar 25%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari hasi peleburan lantai samudera yang bersifat mafic pada suatu Subduction zone. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Diorit Kuarsa (travis). 9. IR – 11 (Gabro Olivine)
Gambar 3.9
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna hitam kehijauan. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat basa dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini Olivine 45%, piroksen 15%, plagioklas 15%, feldspar 10%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, anhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari magma yang berubah basa. Batu ini membeku pada kedalaman dangkal atau intrusi dangkal sehingga termasuk pada batuan beku hipabisal. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Gabro Olivine (travis). 10. IR – 12 (Granit)
Gambar 3.10
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna coklat bintik hitam. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat asam dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Felspar 60%, Kuarsa 20 %, Plagioklas 20%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, euhedral, dan equigranular.
Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara intrusif sehingga memiliki warna yang terang. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Granit (travis). 11. IR - 13 (Porfiri Andesit)
Gambar 3.11
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna abu-abu bintik putih. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat intermediet dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 65% , felspar 20% , kuarsa 15%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, porfitik, seuhedral, dan
equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini berasal dari magma yang meletus yang mengalir, beberapa diantara penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Porfiri Andesit (travis).
12. IR – 14 (Basalt)
Gambar 3.14
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna hitam, sesuai warnya maka batuan ini bersifat basa dan membeku secara ektrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Plagioklas 70% , kuarsa 10%, Felspar 20%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, afanitik, anhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari hasil pembekuan magma berkomposisi basa di permukaan bumi. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Basalt (travis). 13. IR – 15 (Granit)
Gambar 3.13
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna coklat kream. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat asam dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Felspar 60%, Kuarsa 20 %, Plagioklas 20%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, euhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara intrusif sehingga memiliki warna yang terang. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Granit (travis). 14. IR – 16 (Granit)
Gambar 3.14
Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna putih kream. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat asam dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Felspar 55 %, Kuarsa 25 %, Plagioclase 20%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara intrusif sehingga memiliki warna yang terang.
Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Granit (travis). 15. IR – 17 (Granit)
Gambar 3.15 Menurut pengamat saya secara megaskopis batuan beku ini bewarna putih bintik hitam. Sesuai warnya maka batuan ini bersifat asam dan membeku secara intrusif. Batu ini memiliki struktur masif karena penampkan luar yang pejal dan kompak. Komposisi mineral batuan ini adalah Felspar Felspar 60%, Kuarsa 25%, Plagioclase 15%. Batuan ini memiliki tekstur holokristalin, fanerik, subhedral, dan equigranular. Berdasarkan genesanya batu ini terbentuk dari bekuan magma secara intrusif sehingga memiliki warna yang terang. Dari hal yang telah dijelaskan diatas dapat disimpukan kalau nama batuan ini adalah Granit (travis). B. Batuan Beku Dengan IUGS 1. Batuan Beku No Urut IR-01 Basalt Basalt merupakan jenis batuan beku basa, mempunyai warna hitam, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas afanitik, bentuk kristal anhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada basalt ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 7,1%, Feldspar 21,43% dan Plagioklas 28,57%.
2. Batuan Beku No Urut IR-02 Andesit Andesit Porfiri merupakan jenis batuan beku intermediet, mempunyai warna abu-abu, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas porfiritik, bentuk kristal subhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada Porfiri andesit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 13,33%, Feldspar 60%.
3. Batuan Beku No Urut IR-03 Andesit Andesit merupakan jenis batuan beku intermediet, mempunyai warna abu – abu, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas hipokristalin, granularitas afanitik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada andesit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 9,0%, Plagioklas 63% dan Feldspar 18,18%.
4. Batuan Beku No Urut IR-05 Granit Granit merupakan jenis batuan beku asam, mempunyai warna coklat bintik hitam, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas fanerik, bentuk kristal subhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada granit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 35,29%, Feldspar 41,18% dan Plagioklas 17,65%.
5. Batuan Beku No Urut IR-06 Andesit Andesit merupakan jenis batuan beku intermediet, mempunyai warna abu – abu, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas afanitik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada andesit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 11,11%, Plagioklas 71,42%.
6. Batuan Beku No Urut IR-07 Diorit Kuarsa Diorit Kuarsa
merupakan jenis batuan beku intermediet,
mempunyai warna abu-abu bintik hitam, struktur masif, dan memiliki
tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, bentuk kristal subhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada diorit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 71,42%, Feldspar 18,71%, Plagioklas 18,71%.
7. Batuan Beku No Urut IR-08 Andesite Andesit merupakan jenis batuan beku intermediet, mempunyai warna abu – abu, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas afanitik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada andesit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 10,52%, Plagioklas 78,94, Feldspar 10,52%.
8. Batuan Beku No Urut IR-09 Andesit Porfiri Andesit Porfiri merupakan jenis batuan beku intermediet, mempunyai warna abu-abu, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas porfiri, bentuk kristal subhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada Porfiri andesit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 27,72%, Plagioklas 27,72%, Feldspar 44,4%.
9. Batuan Beku No Urut IR-10 Diorit Kuarsa Diorit Kuarsa
merupakan jenis batuan beku intermediet,
mempunyai warna abu-abu terang bintik putih, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, bentuk kristal subhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada diorit ini dengan IUGS yaitu kuarsa 71,42%, Plagioklas 18,71% Feldspar 18,71%.
10. Batuan Beku No Urut IR-12 Granit
Granit merupakan jenis batuan beku asam, mempunyai warna putih bintik hitam,
struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas
holokristalin, granularitas faneritik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada granit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 52,63%, Plagioklas 10,52%, Feldspar 36,84%.
11. Batuan Beku No Urut IR-13 Andesit Andesit Porfiri merupakan jenis batuan beku intermediet, mempunyai warna abu-abu bintik hitam, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas porfiritik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada Porfiri andesit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 27,77%, Plagioklas 27,77%, Feldspar 44,4%.
12. Batuan Beku No Urut IR-14 Basalt Basalt merupakan jenis batuan beku basa, mempunyai warna hitam kehijauan,
struktur
masif,
dan
memiliki
tekstur
kristalinitas
holokristalin, granularitas afanitik, bentuk kristal anhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada basalt inidengan IUGS yaitu Kuarsa 12,5% Plagioklas 87,5%.
13. Batuan Beku No Urut IR-15 Granit Granit merupakan jenis batuan beku asam, mempunyai warna cokelat terang,
struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas
holokristalin, granularitas faneritik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada granit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 52,62%, Plagioklas 10,52%, Feldspar 36,84%.
14. Batuan Beku No Urut IR-16 Granit Granit merupakan jenis batuan beku asam, mempunyai warna putih cream, struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas holokristalin, granularitas faneritik, bentuk kristal subhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada granit ini dengan IUGS yaitu Kuarsa 52,62%, Plagioklas 10,52%, Feldspar 36,84%.
15. Batuan Beku No Urut IR-17 Granit Granit merupakan jenis batuan beku asam, mempunyai warna putih bintik hitam,
struktur masif, dan memiliki tekstur kristalinitas
holokristalin, granularitas faneritik, bentuk kristal euhedral dan kemas equigranular, komposisi mineral yang terdapat pada granit ini yaitu Kuarsa 52,63%, Plagioklas 10,52%, Feldspar 36,84%.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari laporan ini sebagai berikut: a.
Table Travis ini mengklasifikasikan batuan beku berdasarkan mineral penyusun batuan tersebut (essential
minerals
accessory
minerals)
dengan melihat jumlahmineral apa saja yang melimpah dan dominan. Mineral yang demikian disebut dengan essential minerals. Mineral – mineral ini adalah mineral yang palingmenentukan nama suatu batuan. Contohnya adalah quartz, feldspathoid, dan feldspar. b.
Tabel IUGS dapat menentukan jenis batuan berdasarkan jumlah persentase mineralnya.
B. Saran Dalam melaksanakan praktikum hendaklah dengan membac basmalah terlebih dahulu, agar diberi kemudahan dalam menjalankan praktikum dan jagalah alat dan barang praktikum agar tidak rusak.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.utdallas.edu/~aiken/SHAKEBAKE/rockclassification.pdf https://www.academia.edu/3475742/Klasifikasi_Batuan_Beku_Travis_R._B._