Tugas 6.docx

  • Uploaded by: Maulana Assidikkey Iqra
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 6.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,032
  • Pages: 4
TUGAS REPORT SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Oleh:

TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018 1) INDISCHE PARTIJ Awal Pendirian

Indische Partij didirikan oleh tokoh 3 serangkai yang beranggotakan para cendekiawan Hindia Belanda. Mereka adalah E.F.E Douwes Dekker, dr. Cipto Mangunkusumo, dan Raden Mas Suwardi Suryaningrat alias Ki Hajar Dewantara. Awalnya organisasi Indische Partij ini didirikan karena terjadinya diskriminasi dan rasisme antar keturunan Belanda asli dan orang Eropa campuran yang lahir dari hasil perkawinan Belanda dengan orang Indonesia. Tujuan dibentuknya Indiche Partij adalah mencapai Indonesia merdeka dengan memupuk semangat nasionalisme serta patriotisme di dalam dada orang-orang Hindi Belanda. Baik itu para pribumi maupun bumiputera yang merasa ada ikatan batin kuat dengan Hindia Belanda alias Indonesia. Perkembangan Indische Partij Sudah diketahui publik bahwa Indische Partij merupakan organisasi ilegal yang tidak kunjung diberi izin operasi oleh pemerintah. Anehnya, para pendiri Indische Partij tetap saja beroperasi tanpa rasa takut seakan sepak terjangnya telah didukung pemerintah kolonial. Mereka terus menulis dan menyebarkan opini mereka lewat kedua medianya. Raden Mas Suwardi Suryaningrat menjadi tokoh pertama yang menyuarakan tindakan tidak berperikemanusiaan tersebut. Ia menulis di kolom De Express dengan judul ‘Als ik een Nederlander was’ yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti ‘Andaikan Aku Seorang Belanda.’ Tulisannya ini mengantarkan Ki Hajar Dewantara ke dalam jeruji besi karena dianggap menghina pemerintah. Sekembalinya dari pengasingan pada tahun 1919, Douwes Dekker dan Ki Hadjar Dewantara mengabdikan diri di dunia pendidikan. Mereka menyadari bahwa kemerdekaan dapat didapatkan dan dinikmati bila warganya memiliki kemampuan untuk itu. Yaitu dengan jalan pendidikan, mereka mencoba membuka kembali pola pikir masyarakat yang masih tertutup. Ki Hadjar mendirikan Taman Siswa yang terkenal akan Tut Wuri Handayani-nya. Sementara itu, Douwes Dekker semakin tajam menulis di samping pada 1940 ia mendirikan Ksatrian Institut yang diletakkannya di Sukabumi, Jawa Barat. Pembubaran Indische Partij tidak secara resmi mengingat pendiriannya sendiri juga tidak diresmikan pemerintah. Organisasi ini tenggelam sendiri seiring dengan berpencarnya 3 serangkai mengikuti nasib perjuangan masing-masing. 2) PERHIMPUNAN Indonesia Organisasi ini pada mulanya berdiri atas nama Indische Vereniging yang didirikan tahun 1908 di Belanda. Para pendirinya mengangkat nama Bung Hatta, Notodiningrat, R.P Sosrokartono, Sumitro Kolopaking dan beberapa rekannya yang lain sebagai pusat

pergerakan. Mereka datang dari golongan pemuda yang memiliki semangat kemerdekaan tinggi. Di tahun 1922, organisasi Indische Vereniging berubah menjadi Perhimpunan Indonesia dan mengangkat R. Iwa Kusuma Sumantri asal Jawa Barat sebagai ketuanya. Sementara Moh. Hatta bertindak sebagai bendahara. Dulunya, Indische Vereniging yang tidak mengurusi perpolitikan mulai merambah dunia tersebut dengan nama baru Perhimpunan Indonesia. Mereka bergerak berdasarkan 3 asas berikut : 1. 2. 3.

Indonesia menentukan nasib tanpa campur tangan pihak lain Indonesia akan bersatu untuk mencapai kemerdekaan dari penjajahan Belanda Indonesia akan belajar secara mandiri untuk dapat mencapai persatuan yang digunakan sebagai alat melawan kolonialisme Belanda Dengan 3 asas di atas, Perhimpunan Indonesia memasuki dunia politik tanpa rasa takut walupun para anggotanya masih berstatus pelajar rantau. Moh. Hatta menjadi tokoh yang sangat berpengaruh dalam perjalanan karir PI. Pemikiran-pemikiran Moh. Hatta sedikit radikal dan keras. Namun karena itulah ia berhasil merangsang semangat kemerdekaan dan rasa cinta tanah air di hati teman-teman seperantauannya. Kesuksesan Bung Hatta ini diwujudkan dalam sikap politik Perhimpunan Indonesia berikut ini :

1. Organisasi PI wajib membuktikan kesalahan Belanda yang meremehkan perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan. Mereka akan membuktikan kebenaran dan kesungguhan orang-orang Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. 2. Ideologi yang dipakai bebas dan tidak terbatas agama atau pun paham yang sedang mendunia seperti komunis. 3. Menciptakan suatu kesadaran pada setiap mahasiswa Indonesia yang sedang merantau bahwa mereka harus bersatu untuk mencapai kemerdekaan. Untuk itu, mereka juga harus siap memimpin perlawanan yang suatu hari akan berurusan dengan Belanda. Tidak seluruh mahasiswa yang dikirim ke Belanda selalu berhasil dipengaruhi oleh Perhimpunan Indonesia. Sebagai manusia, mereka juga ingin mendapatkan karir pribadi yang gemilang. Maka beberapa di antaranya memilih menjadi dokter atau pakar hukum sebagai wujud praktek dari pelajaran yang didapatnya selama di Belanda. Karena kenyataan tersebut, PI tidak dapat berbuat banyak. Tidak mungkin juga PI memaksa para mahasiswa berhenti dari karirnya setelah berlelah-lelah memperoleh pendidikan yang layak di negeri Belanda. Selanjutnya, seorang mahasiswa rantau memberikan saran kepada Moh. Hatta. 3) PNI NI lahir dari hasil rapat antara Ir. Soekarno bersama beberapa rekan seperjuangannya seperti Mr. Iskaq Tjokrodisuryo, Soedjadi, Mr. Budiarto, Mr. Soenarjo, dan Dr. Cipto Mangunkusumo. Dengan cepat PNI mendapatkan massa dalam jumlah luar biasa. Ir. Soekarno yang tersohor akan kemampuan orasinya menjadi daya tarik utama partai ini. PNI lahir

sebagai partai pembaharu yang membawa semangat dan harapan baru rakyat Indonesia setelah ISDV alias PKI melakukan aksi sepihak yang menimbulkan korban. PNI memiliki trilogi yang lahir dari pendapat Bung Karno sebagai tumpuannya. Trilogi ini yaitu kesadaran nasional, kemauan nasional serta perbuatan nasional. Kegunaan trilogi ini dijadikan pedoman perjuangan pergerakan PNI dalam meraih tujuannya. Sementara itu, tujuan PNI untuk meraih kemerdekaan Indonesia bukanlah suatu keinginan remeh. Ir. Soekarno ditangkap bersama Soepriadinata, Maskun Sumadiredja, dan Gatot Mangkupradja yang nantinya menjadi pembuat sejarah PETA. Mulai akhir tahun 1929 ini hingga pertengahan tahun 1930, keempat tokoh PNI ini menunggu dihadapkannya mereka ke depan pengadilan. Yang paling menginspirasi dari tokoh politik tersebut adalah sikap mereka di dalam penjara. Karena kehilangan sosok Soekarno sementara perjuangan harus tetap berjalan, PNI memutuskan mengangkat pemimpin baru. Mr. Sartono didaulat menggantikan Soekarno pada tanggal 25 April 1931 dan mengubah PNI menjadi gerakan baru bernama Partindo. Di sisi lain, Moh. Hatta yang juga berpengaruh di PNI mendirikan Pendidikan Nasional Indonesia atau PNI Baru di tahun yang sama PNI terus berkembang dan berjalan apapun yang terjadi. Hebatnya, rakyat terus percaya dengan partai ini meskipun para pemimpinnya banyak yang dijebloskan ke penjara atau justru dibuang jauh. Hingga pada akhirnya PNI menjadi pemenang dalam Pemilihan Umum tahun 1955 yang membuktikan nyatanya sejarah demokrasi di Indonesia. Di tahun 1973, PNI menjadi payung dari 4 partai politik lainnya yang ikut Pemilu tahun 1971. Kelima partai politik ini bernafaskan nasionalisme. Mereka pun disatukan dengan nama Partai Demokrasi Indonesia. Seorang Soekarnois bernama Supeni yang pernah menjabat sebagai duta besar keliling Indonesia membangkitkan kembali PNI di tahun 1998 dan membuat PNI ikut dalam Pemilu tahun 1999. Selanjutnya, tampuk kepemimpinan PNI kembali ke tangan keturunan Soekarno. Rachmawati Soekarnoputri menjadi penguasa PNI yang kemudian merubah namanya menjadi PNI-Marhaenisme. Sekarang ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri dianggap sebagai jelmaan PNI yang dulu didirikan oleh ayahnya.

Related Documents

Tugas
October 2019 88
Tugas
October 2019 74
Tugas
June 2020 46
Tugas
May 2020 48
Tugas
June 2020 45
Tugas
August 2019 86

More Documents from "Luci xyy"