No
Diagnosis keperawatan 1. Nyeri b/d proses penyakit, inflamasi
Intervensi utama
Intervensi pendukung
Manajemen Nyeri Definisi
Latihan pernafasan
Mengidentifikasi mengelola
Definisi dan
pengalaman
sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jangan
atau
fungsional
dengan onset mendadak atau lambat
dan
ringan
hingga
konstan.
berintensitas berat
dan
Latihan menggerakkan dinding dada untuk meningkatkan bersihan jalan napas, meningkatkan pengembangan paru, menguatkan otot-otot napas, dan meningkatkan relaksasi atau rasa
nyaman. Tindakan : Tindakan : Observasi - Identifikasi lokasi, Observasi karakteristik, durasi, - Identifikasi frekuensi, kualitas, intensitas nyeri indikasi dilakukan - Identifikasi skala latihan pernapasan nyeri - Identifikasi respons - Monitor frekuensi, nyeri non verbal irama, dan - Identifikasi faktor yang memperberat kedalam napas dan memperingan sebelum dan sudah nyeri - Identifikasi latihan pengetahuan dan Terapeutik keyakinan tentang nyeri - Sediakan tempat - Identifikasi pengaruh yang tenang budaya terhadap respons nyeri - Posisikan pasien - Identifikasi pengaruh nyaman dan rileks nyeri pada kualitas hidup - Tempatkan satu - Monitor keberhasilan tangan di dada dan terapi komplementer yang sudah diberikan satu tangan diperut - Monitor efek
samping penggunaan - Pastikan tangan di analgetik dada mundur Terapeutik - Berikan teknik kebelakang dan nonfarmakologis telapak tangan di untuk mengurangi rasa nyeri (mis. perut maju TENS, hypnosis, kedepan saat akupresur, terapi music, biofeedback, menarik napas terapi pijat, - Ambil napas dalam aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, secara perlahan kompres melalui hidung dan hangat/dingin, terapi bermain) tahan selama tujuh - Kontrol lingkungan hitungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu - Hitungan ruangan, kedelapan pencahayaan, kebisingan) hembuskan napas - Fasilitasi istirahat dan mellaui mulut tidur - Pertimbangkan jenis dengan perlahan dan sumber nyeri Edukasi dalam pemilihan strategis meredakan - Jelaskan tujuan nyeri dan prosedur Edukasi - Jelaskan penyebab, latihan pernapasan periode, dan pemicu - Anjurkan nyeri - Jelaskan strategi mengulangi latihan meredakan nyeri 4-5 kali - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri - Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi - Kolaborasi
pemberian analgetik, jika perlu
Pemberian Analgesik Definisi Menyiapkan danmemberikan agen farmakologis untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Tindakan Observasi - Identifikasi karakteristik nyeri(mis. Pencetus, pereda, kualitas, lokasi, intensitas, frekuensi, durasi) - Identifikasi riwayat alergi obat - Identifikasi kesesuaian jenis analgesic (mis. Narkotika, non narkotik, atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri - Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah - pemberian analgesic - Monitor efektifitas analgesic Terapeutik - Diskuasikan jenis analgesic yang disukai untuk mencapai analgesia optimal, jika perlu - Pertimbangkan penggunaan infus kontinu, atau bolus
opioit untuk mempertahankan kadar dalam serum - Tetapkan target efektifitas analgesic untuk mengoptimalkan respons pasien - Dokumentasikan respons terhadap efek analgesic dan efek yang tidak diinginkan Edukasi - Jelaskan efek terapi dan efek samping obat Kolaborasi Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesic, sesuai indikasi 2. Gangguan persepsi sensori bd kelainan penglihatan
Manajemen halusinasi
Dukungan pelaksanaan
Definisi
ibadah
Mengidentifikasi dan
Definisi
mengelola peningkatan
Memfasiliasi pemulihan
keamanaan, kenyamanan,
dan penyembuhan dalam
dan orientasi realita.
perawatan melalui
Tindakan :
pelaksanaan ibadah.
Observasi
Tindakan:
-
Monitor yang mengindikasi
-
-
Identifikasi
halusinasi
kebutuhan
Monitor dan
pelaksanaan ibdah
sesuaikan tingkat
sesuai agama yang
aktivitas dan
dianut
stimulasi lingkungan -
Observasi
Monitor halusinasi
Terapeutik -
Sediakan sarana
(mis. Kekerasana
yang aman dan
atau membahayakan
nyaman untuk
diri)
pelaksanaan
Terapeutik -
-
Pertahankan
Temoat berwudhu
lingkungan yang
perlengkapan
aman
sholat, arah kiblat,
Lakukan tindakan
perlengkapan
keselamatan ketika
kebaktian)
tidak dapat
-
-
ibadah (mis.
-
mengontrol perilaku
konsultasi medis
(mis. Limit setting,
dan tokoh agama
pembatasan wilayah,
terhadap prosedur
pengekangan fisik,
khusus (mis.
seklusi)
Domor, transfusi)
Diskusikan perasaan
-
openggunaan
halusinasi
ibadah sebagai
Hindari perdebatan
sumber koping -
halusinasi
Fasilitasi kebutuhan diet
Edukasi
-
Fasilitasi
dan respons terhadap
tentang validitas
-
Fasilitasi
sesuai dengan
Anjurakan
agama yang
memonitor sendiri
dianut(mis. Toidak
situasi terjadinya
makan babi bagi
halusinasi
muslim, tidak
Anjurkan biacara
makan daging sapi
pada orang yang
bagi hindu )
dipercaya untuk
-
fasilitasi
memberi dukungan
pemenuhan ritual
dan umpan balik
pada situasi khusus
-
korektif terhadap
(mis.
halusinasi
Mengadzankan
Anjurkan melakukan
bayi, pembatisan,
distraksi
pengakuan dosa,
(mis.mendengarkan
menuntun syahadat
music, melakukan
saat sakaratul naut,
aktifitas, dan teknik
menghadap kiblat)
relaksasi) -
fasilitasi
Ajarkan pasien dan
penuntunan ibadah
keluarga cara
oleh keluarga
mengontrol
dan/atau
halusinasi
rohaniawan
Kolaborasi -
-
Kolaborasi
kolaborasi -
konsultasi medis
pemberian obat
terkait pelaksaan
antipsikotik atau anti
ibadah yang
ansietas,jika perlu
memerluksn
Minimalisasi rangsangan
perhatian
Definisi
(mis.puasa)
Mengurangi jumlah atau pola
-
rujuk pada
rangsangan yang ada (baik
rohaniawan,
internal atau eksternal).
konseling profesi,
Tindakan :
dan kelompok
Observasi
pendukung pada
-
Periksa status mental,
situasi spiritual dan
status sensori, dan
ritual, juka sesuai
tingkat kenyamanan (mis. Nyeri, kelelahan) Terapeutik -
Diskusikan tingkat
toleransi terhadap beban sensori (mis. Bising, terlalu terang) -
Batasi stimulus lingkungan (mis. Cahaya , suara, aktifitas)
-
Jadwalkan aktifitas harian dan watu istirahat
-
Kombinasikan prosedur/tindakan dalam suatu waktu,sesuai kebutuhan
Edukasi -
Ajarkan meminimalisasi stimulus (mis. Mengatur pencahayaan ruangan, mengurangi kebisingan, membatasi kunjungan)
Kolaborasi -
Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
-
Kolaborasi pemberian obat yang
mempengaruhi persepsi stimulus
3.
Resiko Cedera bd terpapar
Menejemen Keselamatan
parogen
Lingkungan Definsi Mengidentifikasi dan mengelola lingkungan fisik atu meningkatkan keselamatan. Tindakan Observasi -
Identifikasi kebutuhan keselamatan (mis. Kondisi fisik, fungsi kognitif dan riwayat perilaku)
-
Monitor perubahan status keselamatan lingkungan
Terapeutik -
Hilangkan bahaya keselamatan lingkungan (mis. Fisik, biologi, kimia), jika memungkinkan
-
Modifikasi lingkungan untuk
meminimalkan bahaya dan risiko -
Sediakan alat bantu keamanan lingkungan (mis. Commode chair dan pegangan tangan)
-
Gunakan perangkat pelindung (mis. Pengekangan fisik, rel samping, pintu terkunci, pagar)
-
Hubungi pihak berwenang sesuai masalah komunitas (mis. Puskesmas, polisi, damkar)
-
Fasilitasi relokasi ke lingkungan yang aman
-
Lakukan program skrining bahaya lingkungan (mis. Timbal)
Edukasi -
Ajarkan individu, keluarga dan kelompok resiko tinggi bahaya lingkungan
Pencegahan Cedera Definisi
Mengidentifikasi dan menurunkan resiko merugikan diri sendiri dengan maksud mengakhiri hidup. Tindakan Obserasi -
Identifikasi gejala resiko bunuh diri (mis. Gangguan mood, halusinasi, delusi, panic, penyalahgunaan zat, kesedihan, gangguan kepribadian)
-
Identifikasi keinginan dan pikiran rencana bunuh diri
-
Monitor lingkungan bebas bahaya secara rutin (mis. Barang pribadi, pisau cukur, jendela)
-
Monitor adanya perubahan mood atau perilaku
Terapeutik -
Libatkan dalam perencanaan perawatan mandiri
-
Libatkan keluargan
dan perencanaan perawatan -
Lakukan pendekatan langsung dan tidak menghakimi saat membahas bunuh diri
-
Berikan lingkungan dengan pengamanan ketat dan mudah dipantau (mis. Tempat tidur dekat ruang perawat)
-
Tingkatkan pengawasan pada kondisi tertentu (mis. Rapat staf, pergantian sift)
-
Lakukan intervensi perlindungan (mis. Pembatas area, pengekang fisik), jika diperlukan
-
Hindari diskusi berulang tentang bunuh diri sebelumnya, diskusi berorientasi pada masa sekarang dan masa depan
-
Diskusikan rencana menghadapi ide
bunuh diri di Masa depan (orang yang dihubungi, kemana mencari bantuang) -
Pastikan obat ditelan
Edukasi -
Anjurkan mendiskusikan perasaan yang dialami kepada orang lain
-
Anjurkan menggunakan sumber pendukung (mis. Layanan spiritual, penyediaan layanan)
-
Jelaskan pencegahan tindakan bunuh diri kepada keluarga atau orang terdekat
-
Informasikan sumber daya masyarakat dan program yang tersedia
-
Latihan pencegahan resiko bunuh duri(mis. Latihan asertif, relaksasi otot progresif)
Kolaborasi -
Kolaborasi
pemberian antiansietas, atau antipsikotik, sesuai indikasi -
Kolaborasi tindakan keselamatan kepada PPA
-
Rujuk ke pelayanan kesehatan mental, jika perlu