Anatomi Sindrom.docx

  • Uploaded by: Ropita Sari
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anatomi Sindrom.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,042
  • Pages: 11
SINDROM NEFROTIK AKUT Oleh Kelompok 2 : Dian Islamiati

A.17.09.007

Evi Rahman

A.17.09.012

Nova Rita Anugrah

A.17.09.022

Nurhidayah Syam

A.17.09.031

Ropita Sari

A.17.09.035

A. Pengertian Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem tubuh tempat proses fitrasi atau penyaringan darah sehingga darah terbebas dari zat-zat yang tidak digunakan lagi oleh tubuh. Selain itu pada sistem ini juga terjadi proses penyerapa zat yang masih digunakan lagi oleh tubuh. Zat-zat yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih). Definisi Sindrom nefrotik adalah penyakit dengan gejala edema, proteinuria, hialbuminemia dan hiperkolesterolemia. Kadang-kadang ada he-maturia, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal (Ngastiyah, 1997), Penyakit ini terjadi tiba-tiba, terutama pada anakanak. Seperti halnya oliguria dengan urin berwarna gelap, atau urin yang mengandung proteinuria berat (Mansjoer Arif, dkk. 1999). Sindrom Nefrotik merupakan gabungan yang menyebabkan cedera Glomerulus yang terjadi pada anak-anak dengan proteinuria, hipoproteinuria, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Suryadi, 2001) , penurunan albumin dalam darah, edema dan kolesterol serum yang tinggi (hiper lipidemia). Tanda-tanda tersebut dijumpai di setiap kondisi yang sangat merusak membran kapiler glomerulus dan menyebabkan peningkatan permiabilitas glomerulus (Sukiane, 2002). Sistem urinaria pada manusia terdiri atas: 1. Ginjal, yang dikeluarkan sekret urin. 2. Ureter, yang menyalurkan urin dari ginjal ke kandung kencing. 3. Kandung kencing, yang berfungsi sebagai penampung urin 4. Uretra, yang menyalurkan urin dari kandung kencing untuk kemudian dikeluarkan.

B. Anatomi Fisiologis 1. Ginjal a) Pengertian Ginjal adalah organ yang mendukung retroperineal yang tidak terpisahkan dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan, termasuk keseimbangan fisika dan kimia. Ginjal menyekresi hormon dan enzim yang membantu pengaturan produksi eritrosit, darah, metabolisme kalsium dan fosfor. Ginjal membuang sisa metabolisme dan menyesuaikan ekskresi udara dan pelarut.mengatur volume cairan tubuh, asiditas dan elektrolit, sehingga mempertahankan komposisi cairan yang normal (Baradero etal, 2009). Ginjal memiliki bentuk seperti biji kacang yang jumlahnya ada dua buah yaitu di sebelah kiri dan kanan. Ginjal kiri memiliki ukuran lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal laki-laki memiliki ukuran yang lebih panjang dibandingkan dengan ginjal wanita. b) Fungsi ginjal: Seperti kita sebutkan di atas tadi, selain untuk menyaring kotoran dalam darah, ginjal memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut: 1. Mengekskresikan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, antara lain: urea, asam urat, amoniak, kreatinin, garam anorganik, bakteri dan juga obat-obatan. Jika zat-zat tersebut tidak ekskresikan oleh ginjal, maka manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Hal ini karena pengaruh akan diracuni oleh kotoran yang dihasilkan oleh sendiri. Bagian ginjal yang memiliki tugas untuk menyaring adalah nefron 2. Mengekskresikan gula kelebihan gula dalam darah Zat-zat penting yang larut dalam darah akan ikut masuk ke dalam nefron, lalu kembali ke aliran darah. Akan tetapi, akan diterima di darah berlebihan, maka nefron tidak akan menyerapnya

kembali Membantukeseimbanganair dalam tubuh, yaitumempertahankan tekanan osmotik ektraseluler. 3. Cairan tubuh yang terkandung di dalam darah, didistribusikan oleh darah. Oleh karena itu volume darah harus tetap dalam jumlah seimbang agar tidak terjadi kekurangan atau kelebihan cairan. 4. Mengkonsentrasi garam dalam darah dan keseimbangan asam basa darah. Jika konsentrasi garam dalam darah berlebihan maka akan terjadi pengikatan udara oleh garam. Ampaknya adalah cairan akan menumpuk dintra vaskuler. Selain itu jumlah zat kimia yang tidak berguna bagi tubuh di dalam darah maka tubuh akan bekerja lebih dan pada akhirnya akan menambah berbagai macam gangguan. 5. Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui perpindahan ion hidronium dan hidroksil. Lebih lanjut, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkali pada pH 8. 2. Ureter Merupakan perpanjangan dari tubular yang terdiri dari 2 saluran pipa berotot, masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya + 25-30 cm, dengan penampang + 0,5 cm. Sebagian besar terletak di dalam rongga perut dan sebagian terletak di dalam rongga panggul. Lapisan dinding ureter terdiri dari: 1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa) 2. Lapisan tengah lapisan otot 3. Lapisan sebelah dalam adalah lapisan mukosa. Lapisan dinding ureter yang menghubungkan gerakan-gerakan peristaltik setiap 10 detik yang akan memancarkan udara kemih masuk ke dalam kandung kamih (vesika urinaria).

Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang diekskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih. Pars abdominalis ureter dalam kavum abdomen ureter terletak di belakang peritoneum sebelah media anterior m. psoas mayor dan disetujui oleh fasia subserosa. Vasa spermatika / ovarika interna menyilang ureter secara oblique, selanjutnya ureter akan mencapai kavum pelvis dan menyilang arteri iliaka eksterna. Ureter kanan terletak pada parscdesendens duodenum. Sewaktu turun ke bawah di kanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika, dekat apertura panggul akan dilewati oleh bagia nterium dan bagian akhir ilium. Ureter kiri disilang oleh vasa koplika sinistra dekat apertura panggul superior dan berjalan di belakang kolon sigmoid dan mesementunm. Pars pelvis ureter berjalan pada dinding lateral pada kavum pelvis sepanjang tepi anterior dari insura iskhiadikamayor dan tertutup olehperitoneum. Ureter ditemukan di bagian depan arteri hipogastrika bagian dalam nervus obturatoris arteri vasialia anterior dan arteri hemoroidalis media. Pada bagian bawah insura walikota iskhiadika, ureter agak miring ke bagian medial untuk mencapai sudut lateral dari vesika urinaria. Ureter pada pria yang terdapat di dalam visura seminalis atas dan disilang oleh duktus deferens dan direkomendasikan oleh pleksus vesikalis. Selanjutny ureter berjalan miring sepanjang 2 cm di dinding vesika urinaria pada sudut lateral dari trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria, dinding atas dan dinding bawah ureter akan ditutup dan pada waktu vesika urinaria akan membentuk katup penuh (valvula) dan memindahkan urin dari vesika urinaria. Ureter pada wanita terdapat di belakang fossa ovarika urinaria dan berjalan ke bagian medial dan ke depan bagian lateralis serviks bagian atas, vagina untuk mencapai

fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Ureter memiliki 2 cm dari sisi serviks uteri. Ada tiga tempat yang penting dari ureter yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis berdiameter 2 mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika urinaria yang berdiameter 1-5 cm. 3. Vesika urinaria Vesikaurinaria (kandungkemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, diletakkan di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang didukung oleh otot yang kuat, terhubung dengan ligamentum vesika umbilikalis medius. Bagian dari urinaria terdiri dari: 1. Fundus terdiri, bagian yang menghadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferen, vesika seminalis dan prostat. 2. Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus. 3. Verteks, bagian yang menuju arah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis. Kandung kemih juga terdiri dari otot polos dan berfunsi sebagai penampung urin. Kandung kemih dikosongkan secara berkala di bawah kesadaran. Reseptor regang dalam otot dan trigonum menghasilkan sinyal yang mensyaratkan kandung kemih sudah penuh. Kapasitas normal kandung kemih adalah sekitar 700-800 ml, belum sesuai alami untukberkemih sudah muncul berapa pun jumlah urin dalam kandung kemih mencapai sekitar 300 ml. Sementara ada wanita, karena kandung kemih terletak

dibelakang uterus, maka kapasitas kandung kemih bisa rumit oleh semakin membesarnya uterus semasa hamil (Coal dan dunstall, 2007). 4. Uretra Uretra merupakan sarulat sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan udara kemih keluar. a) Uretra pria Pada pria-pria uretra berjalan berkelok kelok melalaui tengah-tengah prostat kemudianmenembus lapisan fibrosayangmenembus tulang fubis ke bagian penis panjangnya 20 cm. uretra pada pria terdiri dari: 1. Uretra prostatia 2. Uretra membranosa 3. Uretra kevernosa. Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan lapisan submukosa. Mulai dari orifisium uretra interna di dalam vesika urinaria sampai orifisium eksterna. Pada penis panjangnya 17,5-20 cm yang terdiri dari bagianbagian berikut: Uretra prostatika merupakan saluran terlebar panjangnya 3 cm, berjalan lebih vertikal melalui kelenjar prostat, mulai dari dasar sampai ke apaks dan lebih dekat ke permukaan anterior. Uretra pars membranasea ini merupakan saluran yang paling pendek dan paling rendah, berjalan mengarah ke bawah dan ke depan di antara apaks glandula prostata dan bulbus uretra. Di depan saluran ini terdapat vena dorsalis penis yang mencapai panggul di antara ligamentum transversal panggul dan ligamentum arquarta pubis. Uretra pars kavernosus merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdanat di dalam korous kavernosus uretra paniananva kira 15 cm, mulai dari pars membranasea hingga ke orifisium dari diafragma urogenitalis. Pars kavernosus uretra berjalan ke

depan dan ke atas menuju bagian depan simfisis pubis. Pada saat penis berkontraksi, pars kavernosus akan membelok ke bawah dan ke depan. Pars kavernosus ini dangkal sesuai dengan penis korpus 6 mm dan berdilatasi ke belakang. Bagian depan berdilatasi di dalam penis penis yang akan membentuk fossa navikularis uretra. Orifisium uretra eksterna merupakan bagian erektor yang paling menarik dari perpecahan vertikal oleh kedua sisi bibir kecil dan panjangnya 6 mm. glandula uretralis yang akan bermuara ke dalam uretra dibagi dalam dua bagian, yaitu glandula dan lakuna. Glandula ada di bawah tunika mukosa di dalam korpus kavernosus uretra (glandula pars uretralis). Lakuna bagian dalam epitelium. Lakuna yang lebih besar dibuka di disebut lakuna magma orifisium dan lakuna ini menyebar ke depan sehingga mudah dipasang ujung kateter yang dilalui sepanjang saluran. b) Wanita Uretra Uretra wanita Uretra pada wanita terletak di belakang simfisis pubis berjalan miring sedikit ke arah Atas, panjangnya + 3-4 cm. lapisan uretra wanita terdiri dari tunika muskularis (sebelah luar), lapiosan spongeosa rnerupakan pleksus dari venavena, dan lapisan mukosa(lapisan sebelah dalam). Hanya pada wanita yang terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) hanya sebagai salura ekskresi. Jika tidak berdilatasi diameternya 6 cm. uretra ini menembus fasia diagfragma urogenitalis dan orifisium ekster dan uretra di sin 2 na langsung di depan permukaan vagina, 2,5 cm di depan glans kitoris. Glandula uretra bermuara ke uretra, yang terbesar adalah glandula pars uretralis (skene bermuara demi orifisium uretra yang hanya menggunakan sebaga saluran ekskresi.) Diagfragma urogenitalis dan orifisium eksterna langsung d terbuka di bagian glans klitoris. Uretra wanita jauh lebih pendek dari wanita dan terdiri dari lapisan otot polos yang dipasang oleh sfingter otot rangka pada muaranya penonjolan

terdiri dari jaringan ikat fibrosa longggar yang disatukan dengan banyak sinus venosus merip jaringan kavernosus. C. Patofisiologi Adanya Peningkatan permeabilitas glomerulus mengakibatkan proteinuria masif sehingga terjadi hipoproteinemia. Akibatnya, tekanan onkotik plasma menurun karena adanya pergeseran cairan dari intravaskuler keintetisial. Volume plasma, kecepatan jantung dan kecepatan filtrasi glomerulus berkurang mengakibatkan retensi natrium. Kadar albumin plasma sudah merangsang sintesa protein di hati, disertai peningkatan sintesa lipid, lipoprotein dan trigliserida. 1. Meningkatnya permeabilitas dinding kapiler glomerular akan berakibat pada pengambilan protein plasma dan kemudian akan terjadi proteinuria. Selanjutnya proteinuria menyebabkan hipoalbuminemia Dengan menurunnya albumin, tekanan osmotik plasma semakin menurun dengan cairan intravaskuler bergerak ke dalam interstitial. Membutuhkan cairan yang diperlukan sebagai volume cairan intravaskuler untuk mengurangi jumlah aliran darah ke ginjal karena hipovolemi. 2. Menurunnya aliran darah, ginjal akan melakukan kompensasi dengan meningkatkan produksi renin-angiotensin dan meningkatkan hormon antidiuretik (ADH) dan sekresi aldosteron yang kemu dian dilakukan retensi kalium dan air. Retensi natrium dan udara akan menyebabkan edema. 3. Terjadi peningkatan kolesterol dan trigliserida serum akibat pening- katan stimulasi produksi lipoprotein karena penurunan plasma albumin dan penurunan plasma 4. Adanya heperlipidemia juga akibak meningkatnya produksi lipoprotein dalam hati yang timbul karena kompesasi hilangnya protein, dan jumlah lemak akan banyak dalam urin (lipiduria)

5. Menurunnya

respons

imun

karena

sel

tertekan

imun,

disebabkan

oleh

hipoalbuminemia, hiperlipidemia, atau defisiensi seng. (Suriadi dan Rita Yuliani, 2001: 217) Manifestasi primer adalah nefrotik yang menggantikan protein plasma, terutama albumin, ke dalam urin. Meskipun hati mampu meningkatkan produk si albumin, namun organ ini tidak mampu untuk terus mempertahankannya jika albumin terus menerus hilang melalui ginjal. Akhirnya terjadi hipoalbuminemia. Menurunnya tekanan onkotik menyebabkan edema generalisata cairan yang berpindah dari sistem vaskuler ke dalam ruang cairan ekstraseluler. Penurunan sirkulasi volume darah mengaktifkan renin-angio- tensin, menyebabkan retensi natrium dan edema lebih lanjut. Hilangnya protein dalam serum menstimulasi sintesis lipoprotein di hati dan peningkatan konsentrasi lemak dalam darah (hiperlipidemia). Sindrom dapat terjadi di hampir setiap penyakit ginjal intrinsik atau sistemik yang mempengaruhi glomerulus. Meskipun penyakit secara umum di dianggap menyerang anakanak, namun serangan nefrotik juga terjadi pada orang dewasa termasuk lansia. Penyebab tertutupnya glomerulonefritis kronis, diabetes melitus yang disertai glomerulosklerosis interkapiler, amiloidosis ginjal, penyakit lupus erythematosus sistemik, dan trombosis vena renal.

SUMBER Haryono, R. (2013). Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Perkemihan. Yogyakarta: Rapha Publishing.

Prabowo, E., & Pranata, A. E. (2014). ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERKEMIHAN. Yogyakarta: Nuha Medika. Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.

Related Documents

Anatomi
June 2020 30
Anatomi Uas
November 2019 35
Anatomi Tambahan.docx
November 2019 15
Anatomi Fisiologi.docx
December 2019 29
Anatomi Gastrointestinal
October 2019 19
Anatomi Belajar.pptx
June 2020 12

More Documents from "vegafirdausina"

Anatomi Sindrom.docx
December 2019 21
Batu Ginjal.docx
December 2019 30
Pedoman Wawancara.docx
October 2019 36
Pedoman Dokumentasi.docx
October 2019 38
Hukum Bisnis 1.docx
July 2020 27