Glomerulonefritis Akut Pengertian Glomerulonefritis akut adalah istilah yang secara luas diguakan yang mengacu pada sekelompok penyakit ginjal dimana inflamasi terjadi di glomerulus. Pada hampir semua tipe glomerulonefritis, imunoglobulin utama (Ig G) dapat dideteksi pada dinding kapiler glomerular. Akibat dari reaksi antigen-antibodi, agregat molekul ( kompleks ) dibentuk dan beredar keseluruh tubuh. Beberapa dari kompleks ini terperangkap di glomerulus, dan menetuskan respopn infkamasi. Produk streptokokus sebagai antigen menstimulasi sirkulasi antibodi dan mengahasilkan endapan kompleks di glomerulus, menyebabkan cedera pada ginjal. Patofisiologi Pada glomerulonefritis akut, ginjal membesar, bengkak dan kongesti. Seluruh jaringan renal – glomerulus, tubulus dan pembulu darah di pengaruhui dalam berbagai tingkat tanpa memperhatikan tipe glomerulus akut yang ada. Manifestasi klinis Glomerulonefritis mungkin ringan sehingga dapat diketahui secara insidental melalui urinalisis urin, atau riwayat paringitis atau tonsilitis sebelumnya disertai demam. Pada pielonefritis yang parah klien menunjukan tanda dan gejala : a. b. c. d. e. f.
Klien mengeluh gejala sakit kepala Maleise Edema pada wajah Nyeri panggul Hipertensi ringan sampai berat sering dijumpai Nyeri tekan pada sudut kostovertebral
Pemeriksaan diagnnostik a. Urinalis : ditemukan hematuri ( darah dalm urin ) mikroskopik atau maskroskopik yang disebut Gros hematuri. b. Proteinuri, terutama albumin yang terjadi akibat meningkatnya permeabilitas membran glomerulus. c. Pemeriksaan BUN dan kreatinin serum meningkat. Penatalaksanaan Tujuan penatalaksanaan pada klien glomerulonefritis akut adalah untuk melindungi fungsi ginjal dan emnangani komplikasi dengan tepat. a. Pemberian penisilin dapat diterapkan jika diduga terdapat infeksi streptokokus sisa. b. Anjurkan klien untuk tirah baring selama fase akut sampai urin berwarna jernih dan kadar BUN, kreatinin dan tekanan darah kembali normal. Lama tirah baring dapat ditentukan dengan mengkaji urine klien: aktivitas yang berlebihan dapat meningkatkan proteinuria dan hematuria c. Diet rendah protein dan rendah natrium. Protein dibatasi jika terjadi insufisiensi ginjal dan retensi nitrogen ( peningkatan BUN ). Natriu dibatasi jika terjadi hipertensi, edema, dan gagal jantung kongestif.
d. Obat antidiuretik dan ani hipertensi dapat diresepkan e. Hitung keseimbangan cairan secara cermat. Cairan diberikan untuk mengatasi kehilangan cairan dan berat badan harian. f. Jelaskan pada klien tentang penjelasan dan penjadwalan rencana, tindak lanjut terhadap tekanan darah , pemeriksaan urinalisis, kadar BUN dan kreatinin untuk menetukan perkembanagn penyakit.
Glomerulonefritis Kronis Pengertian Pengertian Glomerulonefritis Kronis awitannya seperti glomerulonefritis akut atau tampak sebagai tipe reaksi antigen-antibodi yag lebih ringan, kadang-kadang sangat ringan sehingga terabaikan. Patofisiologi Setelah terjadinya berulangnya infeksi ini, ukuran ginjal sedikit berkurang sekitar seperlima dari ukuran normal, dan terdiri dari jaringan fibrosa yang luas. Berkas jaringan parut merusak sisa korteks, menyebabkan permukaan ginjal kasar dan ireguler. Sejumlah glomeruli dan tubulusnya berubahnya menjadi jaringan perut, dan cabang-cabang arteri renal menebal. Akhirnya terjadi kerusakan glomerulus yang parah. Manifestasi klinis Gejala Glomerulonefritis Kronis bervariasi. Banyak klien dengan penyakit yang telah parah memperlihatkan kondisi tanpa gejala sama sekali untuk beberapa tahun. Kondisi mereka secara insidental dijumpai ketika terjadi hipertensi atau peningkatan kadar BUN dan kreatinin serum. Indikasi pertama penyait dapat berupa : perdarahan hidung, stroke atau kejang yang terjadi secara mendadak. Mayoritas klien mengalami gejala umum seperti kehilangan berat badan dan kekuatan badan , peningkatan iritabilitas, dan peningkatan berkemih di malam hari ( nokturia ). sakit kepala, pusing, dan gangguan pencernaan. Seiring dengan perkembangannya Glomerulonefritis Kronis tanda dan gejala insufisiensi ginjal dan gagal ginjal kronik dapat terjadi, yaitu a. b. c. d. e. f. g.
Klien tampak kurus Kulit berwarna kuning keabu-abuan Oedem perifer dan periobital Tekanan darah mungkin normal atau naik dengan tajam Membran mukosa pucat karena anemi Kardiomegali, irama jantung galop Suaru paru krekel
Pemeriksaan diagnostik a. Pemeriksaan urinalisis : gravitasi spesifik mendekati 1.010, proteinuri, dan adanya endapan ( butir – butir protein )
b. Pemeriksaan sinar X pada dada : menunjukan pembesaran jantung dan edema pulmoner c. Elektrokardiogram ( EKG ) : mugkin normal namum dapat juga menunjukan adanya hipertensi disertai hipertropi ventrikel kiri dan gangguan elektrolit, seperti hiperkalemia dan gelombang T inverted. Penatalaksanaan a. Batasi pemberian natrium dan cairan bila terdapat hipertensi. b. Diet tinggi kalori dan tinggi kalori ( TKTP ) untuk mendukung status nutrisi yang baik c. Infeksi saluran kemih harus ditangani dengan tepat untuk mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut d. Tirah, baring, jika terjadi edema berat. Kepala tempat tidur ditinggikan untuk kenyaman dan diuresis. e. Berat badan dipantau setiap hari dan pemberian obat diuretik untuk mengurangi kelebihan cairan . f. Pemberian natrium dan cairan disesuaikan dengan kemampuan ginjal klien untuk mengeksresikan air dan natrium. g.