GIZI SEIMBANG BAGI ANAK REMAJA & dEWASA Gizi seimbang bagi anak remaja dan dewasa PENGERTIAN GIZI SEIMBANG Periode adolensiadi tandai dengan pertumbuhan yang cepat baik tinggi badan maupun berat badan .pada periode ini kebutuhan zat gizi tinggi karna berhubungan dengan besar tubuh. Pertumbuhan yang cepat : a.anak perempuan:antara 10-12tahun b.anak laki antara 12-14 tahun permulaan tumbuh pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya.pertumbuhan yang cepat biasanya di iringi oleh pertumbuhan aktifitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai lebih dari 20 tahun maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah berhenti.ini berarti makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh,tetapi untuk mempertahankan keaadan gizi yang sudah di dapat atau membuat gizi lebih baik.oleh karena itukebutuhan akan unsur unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan,kecuali jika terjadi kelainan kelainan pasda tubuhnya seperti sakitdan seebagainya sehingga menggharuska dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. Diantara faktor faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa: a.ekonomi b.pekerjaan c.pendidikan d.lingkungan data terbaru dari kesehatan nasional dan survei pengujian ilmu gizi(NHNES) menyatakan bahwakonsumsi energi wanita dari umur 11-51 tahun berpariasi ,dari kalori rendah(sekitar 1359) sampai kalori tinggi (1958 kalori). Seseorang hendaknya mengkonsumsi makanan dengan mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30% dan tinggi kalsium sekitar 800-1200mg per hari dan juga harus memperhatikan unsur sodium,cara pengolahan makanan danperlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
Kebutuhan gizi seimbang Bagi para remaja harus di dorong untuk memilih makanan yang sehat,karna makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya.kekurangan konsumsi makanan,baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh tergangggu. Diantara hal hal yang perlu di penuhi : a. energi kebutuhan energi di perlukan untuk kegiatan sehari hari maupun untuk prosen metabolisme tubuh.cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat di lihat dari berat badan seseorang.pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuhan energinya sekitar 50-60 kal per kg berat badan perhari. Dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal per kg berat badan perhari b. protein kebutuhan protein meningkat karna proses tumbuh kembang berlangsung cepat.jika asupan energi terbatas atau kurang,protein akan di pergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50g per hari ,13-15 tahun sekitar 57g per hari dan usia 16-18 tahun adalah 55g per hari.sumber protein terdapat dalam aging,jeroan, ikan,keju,kerang, dan uadang.sedangkan protein nabai terdapat pada kacang kacangan ,tempe dan tahu c. lemak lemak dapat di peroleh dari daging berlemak , jeroan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan di simpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu di perlukan.asupan lemakyang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang di konsumsi tidak mencukupi,karna satu gram lemak menghasilkan 9 kalori. d.vit dan mineral kebutuhan vitami dan mineral pada saad ini cukup meningkat.gol vit b yaitu vit b1(diamin),vit b2(riboflafin) sedangkan niasin di perlukan dalam metabolisme energi.zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam polat dan vit b12.vitamin di perlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh atau tulang. Selain itu agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik , maka kebutuhan vit a,c,dan e juga di perlukan. e.fe(zat besi) kekurangan fe atau zat besi dapat menimbulkan kekurangan darah yang di kenal dengan kekurangan gizi bezi( AGB). Zat besi terkandung pada sayuran berwarna hijau,kacang kacangan ,hati,telur,dan daging.fe lebih baik di konsumsi bersanma vit c, karena akan mudah terabsorbsi pengaruh status gizi
Masalah yang sering di hadapi anak remaja: a.sering jajan di rumah ( makanan rendah gizi ) b.terburu – buru tidak sarapan sehingga menyebabkan hipoglekemi dan menyebabkan konsentrasi rendah. c.aktifitas banyak sehingga menyebabkan makan tidak teratur. d.perhatian terhadap bentuk badan membuat remaja diit dengan cara sendiri
TUJUAN DIIT PADA REMAJA: a. untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental yang optimal b.memberikan nutrisi yang seimbang sesuai aktifitas dan kondisi Kesehatan c.edukatif tentang gizi TUJUAN DIIT PADA DEWASA: a.memberikan nutrisi yang seimbang untuk membantu mempertahankan kesehatan yang optimal b.untuk memelihara kesehatan dan mengganti jaringan tubuh yang rusak c.untuk bekerja d.memperlambat/mencegah penyakit degeneratif MASALAH GIZI PADA ANAK REMAJA ADALAH: a.gizi lebih b.gizi kurang c.anemi defisiensi fe
angka kecukupan gizi yang di anjurkan: pada pria: Gol umur
Energi
Protein
Ca
Fe
Vit. A
Vit.B
Vit.C
( tahun)
(kal)
(Gr)
(mg)
(Mg)
(IU )
(Mg)
(Mg)
7-9
1900
37
500
10
2400
0,8
20
10-12
1950
46
700
10
3450
0,9
30
13-15
2100
56
700
18
4000
0,9
30
16-19
2600
58
600
15
4000
1,0
30
20-39
2530
51
500
9
4000
1,0
30
40-59
2470
51
500
9
4000
1,0
30
>60
2020
51
500
9
4000
0,9
30
Wanita
Energi
Protein
Ca
Fe
Vit A
Vit B
Vit
(kal)
(Gr)
(mg)
(mg)
(IU)
(mg)
(mg
10-12
1700
49
700
12
3450
0,8
30
13-15
1900
56
700
24
3500
0.8
30
16-19
1950
46
600
24
3500
0,8
30
20-39
1880
40
500
28
3500
0,8
30
40-59
1740
40
500
12
3500
0,7
30
>60
1500
40
500
8
3500
0,6
30
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi 1. Pertumbuhan a) Pertumbuhan di tandai dengan bertambahnya materi penyusun badan dan bagian bagiannya.fase ini di mulai dari dalam kandungan sampai usia remaja.kebutuhan nutrisi sangat penting untuk pertumbuhan tubuh agar terbentuk tulang,otot yang kuat ,cadangan lemak yang cukup untuk melindungi tubuh dan organ organnya. b) Perkembangan motorik pada anak dan renaja merangsang anak dan remaja untuk mulai kritis dalam memilih makanan.
c) Dewasa nutrisi tidak untuk pertumbuhan ,hanya untuk bekerja dan mempertahankan kesehatan agar optimal. 1. Umur a) Pada usia muda di perlukan untuk pertumbuhan.semakin tua kebutuhan energi dan nutrisi lainnya mulai berkurang.setelah usia 20 tahun proses metabolisme berangsur angsur turun secara teratur dan keutuhan nutrisi pun menurun. b)
Mulai umur 20 tahun kebutuhan nutrisi antar laki laki dan perempuan mulai di bedakan. 1. Jenis kegiatan dan ukuran tubuh
a) Semakin aktifitas fisik yang di lakukan maka kebutuhan energi dan nutrisi lainnya semakin banyak. b) Pada usia anak dan remaja nutrisi di perlikan untuk beraktifitas pada dewasa untuk bekerja ,pada lansia untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan. 1. Keadaan atau fisiologis tubuh a) Pada keadaan sakit seperti infeksi atau demam akan terjadi perubahan metabolisme pada saat ini di perlukan asupan protein tinggi dan nutrisi lainnya. b) Pada kondisi hamil dan menyusui di perlukan peningkatan asupan nutrisibaik kualitas maupun kuantitasnya. c) Pada kondisi haid di perlukan peningkatan asupan makanan sumber pembentukan sel darah merah antara lain protein ,fe,vitamin C,Vitamin b12,Asam folatuntuk hindari anamia 1. Lingkungan sosial ekonomi 2. Kebiasaan keluarga
Contoh Makalah gizi anak usia sekolah DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL....................................................................................... i KATA PENGANTAR..................................................................................... ii DAFTAR ISI................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 A. B.
Latar Belakang..................................................................................... 1 Tujuan................................................................................................. 1
C. Manfaat................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN............................................................................... 3 A. B.
Pengertian Gizi Dan Usia Anak Sekolah............................................. 3 Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah....................................................... 3
C. D.
Asupan Makanan untuk Anak Usia Sekolah...................................... 3 Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah........................ 7
E. F.
Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.................................................... 8 Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah.................................... 10
BAB III PENUTUP......................................................................................... 11 A. Kesimpulan.......................................................................................... 11 B. Saran................................................................................................... 11 LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................. 12 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 14
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti,absobsi,transportasi,penyimpanan,metabolism dan pengeluaran zat – zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan ,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ – organ,serta menghasilkan energy. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi,yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat,tumbuh kembang dan produktif.Oleh karena itu,setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan.apalagi untuk anak dalam masa sekolah,makanan merupakan sumber untuk membuat anak cerdas. Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detile untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya.inilah yang mendorong kami untuk member makalah tentang gizi anak sekolah.(istiqomah,2008) B.
TUJUAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan peniulisan makalah ini adalah: Mengetahui apa pengertian gizi dan usia anak sekolah.
1. 2. 3.
Mengetahui fungsi gizi untuk anak usia sekolah. Mengetahui apa saja asupan makanan untuk anak usia sekolah.
4. 5.
Mengetahui Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Anak Sekolah. Mengetahui Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah.
6.
Mengetahui bagaimana Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah. C.
1.
MANFAAT Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut: Bidan
Bagi bidan, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa gizi anak sekolah adalah sangat penting dan memrlukan perhatian lebih, dan sangat menunjang untuk kelansungan karier 2.
bidan. Mahasiswa Bagi mahasiswa, makalah ini bisa menjadi bahan masukan bahwa materi gizi untuk anak usia sekolah sangat dibutuhkan untuk kelak menjadi seorang bidan yang berwawasan luas.
3.
Masyarakat Bagi masyarakat, khususnya untuk para ibu diharapkan dapat memperhatikan gizi anaknya, terutam yang masih berusia sekolah yang sangat membutuhkan asupan gizi yang banyak untuk pertumbuhannya.
BAB II PEMBAHASAN A. 1.
PENGERTIAN GIZI DAN USIA ANAK SEKOLAH Pengertian Gizi Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi), dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi dengan kesehatan tubuh.
ilmu
yang
mempelajari
hal
ihwal
makanan,
dikaitkan
2.
Pengertian Usia Anak Sekolah Berikut adalah beberapa tentang pengertian usia anak sekolah:
a.
UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum menikah
b.
American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21 tahun.
c.
Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
d. 1.
Pembagian golongannya: Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2. 3.
Sekolah dasar 7-12 tahun Remaja 13-18 tahun B.
FUNGSI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH
1. 2.
Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal Memperbaiki gizi anak
3.
Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya
1.
C. ASUPAN MAKANAN UNTUK ANAK USIA SEKOLAH Kebutuhan Gizi Berkaitan dengan Proses Tubuh Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan, ada tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, yaitu : 1. Memberi Energi Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk beraktivitas. 2. Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan unutk membentuk sel-se baru, memelihara, dan mengganti sels-sel yang rusak. Dalam fungsi ketiga ini zat gizi dinamakan zat pembangun. 3. Mengatur Proses Tubuh Protein, mineral, air, dan vitamin deiperlukan untuk mengatur prose tubuh. Protein mengatur keseimbangan air di dalam sel. Mineral dan vitamin diperlukan sebagai pengatur dalam perosesproses oksidasi, fungsi normal saraf dan otot serta banyak peroses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan.
2.
Angka Kecukupan Gizi dan Angka Kebutuhan Gizi Angka kecukupan gizi adalah nilai yang menunjukan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh unutk hidup sehat setiap hari bagi semua populasi menurut kelompok umur, jenis kelamin dan kondisi fisiologi tertentu. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary
requirements). Angka kebutuhan gizi adalah jumlah zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertajankan status gizi adekuat. AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender, dan aktivitas fisik. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka diperlukan penyesuaian. AKG tidak dipergunakan untuk individu. Dalam menentukan AKG, perlu dipertimbangkan setiap faktor yang berpengaruh terhadap absorpsi zat-zat gizi atau efisiensi penggunaannya di dalam tubuh. Untuk sebagian zat gizi, sebagian dari kebutuhan mungkin dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi suatu zat yang di dalam tubuh kemudian dapat diubah menjadi zat gizi esensial. Pada kebanyakan zat gizi, pencernaan dan atau absorpsinya tidak komplit, sehingga AKG yang dianjurkan harus sudah memperhitungkan bagian zat gizi yang tidak di absrorpsi. Dalam memenuhi kebutuhan AKG seriap harinya, perlu dilakukan memberi variasi makanan yagn berbeda setiap harinya yang nantinya diharapkan cukup dapat memenuhi semua kebutuhan gizi. Di Indonesia pola menu seimbang tergambar dalam menu 4 Sehat 5 Sempurna dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Saat ini dikenal juga menu pelangi, yaitu menu makanan yang berwarna-warni seperti pelangi untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh seperti sayur-sayuran. Perlu pendidikan khusus bagi anak usia sekolah atau sekolah dasar dalam memilih makanan yang berwarna-warni. Peran orang tua sangat diperlukan, jangan sampai anak memilih makanan yang berwarna-warni yang menggunakan zat pewarna. Dalam menyusun menu, selain AKG perlu pula dipertimbangkan aspek akseptibilitas makan yang disajikan, karena selain sebagai sumber zat-zat gizi, makanan juga mempunyai nilai sosial dan emosional. a.
Untuk itu dalam memenuhi AKG harus sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang, yaitu : Variasi makanan
b. c.
Pola hidup bersih Menghindari rokok, alkohol dan narkoba
d. e.
Aktivitas fisik Pantau BB Gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi makanan setiap hari berperan besar untuk kehidupan anak tersebut. Untuk dapat memenuhi dengan baik dan cukup, ternyata ada beberapa masalah yang berkaitan dengan konsumsi zat gizi untuk anak. Contoh masalah gizi masyarakat mencakup berbagai defisiensi zat gizi atau zat makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi gizi atau makanan. Seorang anak juga dapat mengalami defisiensi zat gizi tersebut yang berakibat pada berbagai aspek fisik maupun mental. Masalah ini dapat ditanggulangi secara cepat, jangka pendek, dan jangka panjang serta dapat dicegah oleh masyarakat sendiri sesuai dengan klasifikasi dampak defisiensi zat gizi antara lain melalui pengaturan makan yang benar. Makanan merupakan kebutuhan mendasar bagi hidup manusia. Makan yang dikonsumsi beragam jenis dengan berbagai cara pengolahannya. Di masyarakat dikenal pola makan atau kebiasaan makan dan selera makan, yang terbentuk dari kebiasaan alam masyarakatnya. Jika menyusun hidangan untuk anak, hal ini perlu diperhatikan di samping kebutuhan zat gizi untuk hidup sehat dan bertumbuh kembang. Kecukupan zat gizi ini berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak, maka pengetahuan dan kemampuan mengelola makanan sehat untuk anak adalah suatu hal yang sangat amat penting.
3.
Faktor
yang
Berperan
dan
Permasalahan
pada
Tumbuh
Kembang
Ada dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang optimal seorang anak, yaitu faktor dalam dan faktor luar. Faktor dalam merupakan faktor-faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri, baik faktor bawaan maupun faktor yang diperoleh. Faktor luar yaitu faktor-faktor yang ada di luar atau berasal dari luar diri anak, mencakup lingkungan fisik dan sosial serta kebutuhan fisik anak.
Selain kedua faktor tersebut, faktor yang berperan dalam proses tumbuh kembang anak dapat ditentukan oleh keluarga, status gizi, budaya, dan teman bermain. Keluarga hendaknya menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Status gizi anak dapat ditentukan oleh tingkat konsumsi atau kualitas makanan. Kualitas makanan ditentukan oleh zat-zat bergizi yang dibutuhkan oleh anak. Permasalahan tumbuh kembang anak ada dua macam, yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Akibat dari status gizi yang buruk, maka dapat menimbulkan penyakit. Lingkungan masyarakat dalam hal ini asuhan dan kebiasaan suatu masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Tata cara dan kebiasaan yang diberlakukan masyarakat tidak selalu sesuai dengan syarat-syarat kebersihan dan kesehatan. Teman bermain dan sekolah juga berperan dalam mempengaruhi makanan yang dikonsumsi oleh anak. Ketika mereka berinteraksi dengan teman bermain atau teman sekolahnya, makanan atau jajanan yang dipilih biasanya sejenis dengan yang dipilih oleh teman dekat atau lingkungan sekitarnya. Makhluk hidup memerlukan makanan untuk melangsungkan kehidupannya. Makanan itu terdiri atas bagian-bagian yang berbentuk iktan-ikatan kimia atau unsur-unsur anorganik yang disebut zat-zat makanan atau zat gizi.Manusia mendapatkan zat makanannya dalam bentuk bahan makanan. Yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Satu macam saja bahan makanan tidak dapat memenuhi semua keperluan tubuh akan berbagai zat makanan, karena masing-masing bahan makanan mengandung zat makanan yang berlainan macam maupun banyaknya
D.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI PADA USIA SEKOLAH Kesehatan yang paling diperhatikan oleh WHO (World Healt Organization) adalah kesehatan ibu hamil dan anak. Untuk itu keduanya diperhatikan detil untuk masalah asupan gizi dan konsumsi makanan sehari-harinya. Kali ini penulis akan coba share dengan pembaca mengenai kebutuhan energi dan zat gizi anak usia sekolah. Kembali lagi ke WHO, mengapa perlunya memperhatikan kebutuhan gizi anak usia sekolah, ada beberapa alasan mengapa kebutuhan gizi anak sekolah sangat diperhatikan, berikut point-pointnya : Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah 1. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan. Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan mental yang mengacu pada skil anak. Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental anak. Karena tentunya fisik dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat berpengaruh disini.
2.
Selalu Aktif. Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka Nutrisi dan energi juga akan semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyakuntuk menunjang aktifitas fisiknya. Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat disarankan untuk mempelajarinya.
3.
Perubahan Sikap Terhadap Makanan. Anak Usia SD tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
4.
Tidak suka makanan-makanan yang bergizi. Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi makananmakanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak untuk mengkonsumsinya. Beberapa tips diatas penulis rasa, dapat anda manfaatkan pada saat anda membeli makanan dimanapun, tidak hanya disupermarket namun di tempat penjualan produk makanan yang sering anda kunjungi. Ingin sehat tidak asal pilih dan beli. E.
GANGGUAN GIZI PADA ANAK SEKOLAH Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan perkembangan
yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan. Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi
yang kurang baik dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut. Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas. Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta, didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada. Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak optimal. Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga. Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan makanan yang mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga memerlukan lebih banyak protein dan zat besi. Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak. Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor lingkungan, karena anakanak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada khususnya. F.
UPAYA PENINGKATAN GIZI ANAK SEKOLAH
WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat atau Health Promoting School, melalui upaya a)
promotif danpreventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas adalah : Promotif dan Pencegahan
1. 2.
Pemberian nutrisi yang baik dan benar (PMT, Sarapan dll) Perilaku hidup sehat jasmani dan rohani
3. 4.
Deteksi dini dan pencegahan penyakit menular Deteksi dini gangguan penyakit kronis pada anak sekolah
5. 6.
Deteksi dini gangguan pertumbuhan anak usia sekolah Deteksi dini gangguan perilaku dan gangguan belajar
7. b)
Imunisasi anak sekolah Kuratif dan rehabilitasi.
1. 2.
Penganan pertama kegawat daruratan di sekolah Pengananan pertama kecelakaan di sekolah
3.
Keterlibatan guru dalam penanganan anak dengan gangguan perilaku dan gangguan belajar
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Nutrisi berpengaruh dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit. B. SARAN Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-makanan yang seimbang 4 sehat 5 sempurna dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
Sumber Artikel Dari: http://rofhiah.blogspot.com/2013/12/makalah-gizi-anak-usiasekolah.html#ixzz3wL4k95BZ
kebutuhan gizi pada remaja BAB II LANDASAN TEORI Kebutuhan Status Gizi Pada Remaja Kebutuhan gizi pada remaja lebih tinggi daripada usia anak. Hal ini disebabkan adanya pertumbuhan yang pesat, kematangan seksual, perubahan komposisi tubuh, mineraliisasi tulang dan perubahan aktifitas fisik. Pengkajian Status Gizi Pada Remaja Pengkajian status gizi selama masa remaja perlu dilakukan. Pada periode ini, kecenderungan resiko terjadinya gangguan gizi sangat tinggi contohnya obesitas dan anoreksia nervosa. IMT = Berat Badan (kg) Tinggi badan(m) X Tinggi badan(m) Status gizi Indeks Masa tubuh (kg/m2) Kurus sekali <17,0 Kurus 17,0 -18,5 Normal 18,5 -25,0 Gemuk 25,0 -27,0 Obesitas >27,0
Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh. Growth Spurt : - Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun - Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun. Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsur-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya. Faktor Penyebab Yang Mempengaruhi Masalah gizi Pada Remaja Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa : Melewatkan waktu makan satu kali atau lebih setiap hari Pemilihan makanan selingan (snack) yang kurang tepat Kurangnya supervisi (misalnya orang tua) dalam memilih makanan diluar rumah Takut mengalami obesitas (khususnya pada perempuan) Perhatian terhadap makanan tertentu yang menyebabkan jerawat
Kurangnya waktu untuk mengonsumsi makanan secara teratur Kurang didampingi ketika mengonsumsi makanan tertentu Tidak minum susu(mungkin sebagai pemberontakan melawan orang tua) Mulai mengonsumsi alkohol Kurangnya kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi Teknik Pemenuhan Kebutuhan Gizi Seimbang Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolismetubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu. Kebutuhan Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan. Kebutuhan Fe/ zat besi diperlukan untuk pembentukan darah pada tubuh. Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes
adalah: Makanlah aneka ragam makanan. Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi. Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Prosespencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhanenergi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi. Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain. Gunakan garam beryodium. Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok. Makanlah makanan sumber zat besi. Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besiberakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanitamenyusui dan wanita usia subur. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya. ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan. Biasakan makan pagi. Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. Aman berarti bersih dan bebas kuman. Lakukan aktivitas fisik secara teratur. Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan. Hindari minum minuman beralkohol. Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan. Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal. Bacalah label pada makanan yang dikemas. Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemasan sangat mebantu konsumen pada saat memilih dan menggunakannya. Perilaku Makan Menyimpang Pada Masa Remaja Perilaku makan menyimpang adalah masalah emosi dan fisik yang dihubungkan dengan obsesi terhadap makanan, berat badan dan bentuk tubuh. Ada tiga tipe perilaku makan menyimpang : Anoreksia Nervosa : Remaja yang mederita anorexia nervosa memiliki ketakutan ekstrem terhadap pertambahan berat
badan dan selalu merasa kurang puas dengan bentuk dan ukuran tubuhnya. Hal ini adalah bentuk dari kegagalan mereka untuk memepertahankan berat badan normal. Beberapa orang dengan anoreksia membatasi pemasukan makanan dengan diet dan olahraga secara berlebihan. Berikut ini adalah beberapa tanda remaja yang mengalami anoreksia : Sangat kurus Terobsesi untuk mengontrol berat badan Mengontrol jumlah atau porsi makanan secara sangat berhati-hati Hanya makan-makanan tertentu,serta menghindari makanan sperti susu, daging, tepung dan lainlain Olahraga berlebih Menarik diri dari aktifitas sosial, khususnya yang berhubungan dengan makan-makan. Kemungkinan mengalami depresi, latergi,dan merasa kedinginan Remaja yang mengalami anoreksia dapat mengalami gangguan jiwa bahkan kematian bila tidak teratasi. Bulimia Bulimia hampir sama dengan anoreksia tetapi dengan episode binge eating dan mengompensasinya dengan cara yang ekstrem seperti : memuntahkan makanan dan olah raga berlebih . Tanda remaja yang mengalami Bulimia ; Takut mengalami penambahan berat badan Selalu merasa tidak senang dengan ukuran, bentuk tubuh dan berat tubuhnya Menghilang setelah makan Kemungkinan hanya makanan-makanan diet (kecuali selama binge) Teratur membeli obat laksatif, diuretik dan obat pencahar Olahraga berlebih Menggunakan alkohol dan obat-obatan Siklus menstruasi tidak teratur Binge eating Binge eating hampir sama dengan bulimia, tetapi tidak mengompensasikannya dengan melakukan pengeluaran makanan. Remaja dengan binge eating selalu memerlukan waktu makan, atau makan dalam porsi kecil ketika bersama-sama dengan teman/keluarga, tetapi kemudian makan dalam jumlah banyak ketika sedang sendiri. Tanda remaja binge eating ; Makan banyak lebih dari normal dengan cepat Makan sampai merasa kekenyangan Makan dalam jumlah besar ketika secara fisik merasa lapar Makan sendiri karena merasa malu dengan cara makannya Merasa malu dengan diri sendiri, depresi atau merasa bersalah setelah makan berlebih Terjadi rata-rata sedikitnya 2 hari dalam seminggu selama 6 bulan Perilaku akan menyimpang ini biasanya ini biasanya terjadi pada remaja putri. Peran orangtua dan lingkungan sosial penting dalam mencegah terjadinya episode perilaku makan menyimpang ini dengan mengenali gejalanya sejak dini Masalah Gizi Pada Remaja Obesitas Obesitas biasa disebut dalam bahasa awam adalah kegemukan atau berat badan berlebih sebagai akibat penimbulan lemak tubuh yang berlebihan. Klasifikasi BMI (Kg/m2) Kekurangan berat badan <18,50 Berat <16,00 Menengah 16.00-16,99 Ringan 17,00-18,49
Batas normal 18,50-24,99 Kelebihan berat badan ≥25,00 Pre-obesitas 25,00-29,99 Obesitas ≥30,00 Obesitas I 30,00-34,99 Obesitas II 35,00-39,99 Obesitas III ≥40,00 Bagaimanapun obesitas dapat teratasi dengan cara yang amandan sehat, adapun cara menurunkan berat badan yang sehat adalah sebagai berikut : Perubahan pola makan (diet) Perubahan pola makan dapat dilakukan dengan cara mengurangi asupan kalori total. Dalam artian remaja disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur, serta membatasi gula dan lemak. Jika kesulitan mengetahui kalori yang dibutukan tubuhnya , maka remaja dapat membicrakannya dengan dokter atau ahli gizi. Peningkatan aktifitas fisik/olahraga Aktifitas fisik / olahraga dapat membantu menurunkan berat badan, karena dapat membakar lebih banya kalori. Banyaknya kalori yang dibakar tergantung dari frekuensi, durasi, dan intensitas latihan yang dilakukan. Daniel landers, professor pendidikan olahraga dari Arizona state university, mengungkapkan bahwa ada lima manfaat olahraga bagi otak kita. Kelima manfaat tersebut sebagai berikut : Meningkatkan konsentrasi, kreatifitas, dan kesehatan mental Membantu menunda proses penuaan Mengurangi stress Meningkatkan daya tahan tubuh Memperbaiki kepercayaan diri Modifikasi perilaku Modifikasi perilaku digunakan untuk mengatur atau memodifikasipola makan dan aktifitas fisik pada remaja yang menjalani terapi obesitas. Melalui modifikasi perilaku dapat diketahui faktor atau situasi apa yang dapat membuat berat badan menjadi berlebih, sehingga diharapkan dapat membantu mengatasi ketidakpatuhan dalam terapi obesitas. Anemia Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal. Pada pria Hb normal 14-18 gr%dan eritrosit 〖4,5-5,5 jt/mm〗^2. Fungsi HB dalam darah adalah mengikat oksigen diparu-paru dan melepaskannya diseluruh jaringan tubuh yang membutuhkan kemudian mengikat kadar karbondioksida dari jaringan tubuh dan melepaskannya di paru-paru. Pada umumnya anemia lebih sering terjadi wanita remaja dan dewasa daripada pria. Remaja putri mudah terserang anemia karena : Pada umumnya masyarakat indonesia(termasuk remaja putri) lebih banyak mengonsumsi makanan nabati yang kandungan zat besinya sedikit,dibandingkan dengan makanan hewani, sehingga kebutuhan tubuh akan zat besi tidak terpenuhi Remaja putri biasanya ingin terlihat langsing, sehingga membatasi asupan makanan Setiap hari manusia kehilangan zat besi 0,6 mg yang dieksresi , khususnya melalui feses(tinja) Remaja putri mengalami haid setiap bulan, dimana kehilangan zat besi + 1,3 mg/hari, sehingga kebutuhan zat besi lebih banyak pada pria Upaya untuk mencegah anemia : Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan hewani (daging,ikan,ayam,hati,telur)dan dari bahan nabati(sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan dan tempe)
Banyak makan makanan sumber vitamin C yang bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi misalnya ; jambu,jeruk, tomat, dan nanas Minum 1 tablet penambah darah setiap hari,khususnya saat mengalami haid Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia segera konsultasi kedokter untuk dicari pengobatnnya dan diberikan pengobatan
http://nurmayuliani.blogspot.co.id/2012/01/kebutuhan-gizi-pada-remaja.html http://sukma08nov.blogspot.co.id/2015/01/tumbuh-kembang-pada-usia-remaja.html