Brinkitis.docx

  • Uploaded by: Elwiz Hutapea
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Brinkitis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 429
  • Pages: 2
Bronkitis Bronkitis merupakan akibat beberapa keadaan lain saluran pernapasan atas dan bawah, dan trakea biasanya terlibat. Bronkolitis (yaitu bronkolitis kapiler) seluruhnya merupakan penyakit yang berbeda. (nelson) Etiologi Penyebab yang paling sering adalah virus seperti virus influenza, parainfluenza, adenovirus, serta rhiovirus. Bakteri yang sering menjadi penyebab adalah Mycoplasma pnuemoniae, tetapi biasanya bukan merupakan infeksi primer. Penyakit ini biasanya sembuh dengan sendirinya, namun dilatarbelakango oleh penyakit kronik seperti emfisema, bronchitis kronik, serta bronkiektasis, infeksi bakteri ini harus mendapat perhatian serius. (respirologi) Manifestasi klinis Bronkitis akut biasanya didahului oleh infeksi pernapasan aras, infeksi bakteri sekunder dengan Streptococcus pneumonia, moraxella cataarrhalis, atau Haemophilus influenzae dapat terjadi. Khasnya, anak datang dengan batuk yang sering, kering, pendek, tidak produktif dan tumbulnya relatif bertahap, mulai 3-4 hari setelah munculnya rhinitis. Ketidakenakan substernal bawah atau nyeri terbakar dada depan sering ada dan dapat diperjelek oleh batuk. Ketika penyakit menjelek, penderita dapat terganggu oleh suara siulan selama respirasi (mungkin ronki), nyeri dada, dan kadang-kadang oleh napas pendek. Batuk paroksisimal atau rasa mencekik pada saat sekresu kadang-kadang disertai dengan muntah. Dalam beberapa hari, batuk menjadi produktif, dan sputum berubah jadi kernih ke purulen. Biasanya dalam 5-10 hari, mukus encer, dan batuk menghilang sexara berthap. Badan yang sangat malaise sering disertai dengan sakit yang dapat berlanjut selama 1 minggu atau lebih sesudah gejala-gejala akut mereda.

Patofisiologi kronis Serangan bronchitis akut dapat timbul dalam serangan tunggal atau dapat timbul kembali sebagai seksaserbasi akut dari bronkitis kronis. Pada umumnya, virus merupakan awal dari

serangan bronkitis akut pada infeksi saluran nafas bagian atas. Dokter akan mendiagnosis bronkitis kronis jika pasien mengalami batuk atau mengalami produksi sputum selama kurang lebih 3 bulan dalam satu tahun atau paling sedikit dalam dua tahun berturut-turut. Serangan bronkitis disebabkan karena tubuh terpapar agen infeksi maupun noninfeksi (terutama rokok). Iritan (zat yang menyebabkan iritasi) akan menyebabkan timbulnya respons inflamasi yang akan menyebabkan vasodilatasi, kongesti, edema mukosa, dan bronkospasme. Tidak seperti emfisema, bronkitis lebih memengaruhi jalan nafas kecil dan besar dibandingkan alveoli. Dalam keadaan bronkitis, aliran udara masih memungkinkan tidak mengalami hambatan. Pasien dengan bronkitis kronis akan mengalami: a. Peningkatan ukuran dan jumlah kelenjar mukus pada bronkus besar sehingga meningkatkan produksi mukus. b. Mukus lebih kental c. Kerusakan fungsi siliari yang dapat menutunkan mekanisme pembersihan mukus. (asuhan keperawatan)

Manifestasi klinis a. Penampilan umum: cenderung overweight, sianosis akibat pengaruh sekunder polisitemia, edema (akibat CHF kanan), dan barrel chest. b. Pengkajian : -

Batuk presisten, produksi sputum seperti kopi, dispnea dalam beberapa keadaan, variable wheezing pada saat ekspirasi, serta seringnya infeksi pada sistem respirasi

-

Gejala biasanya timbul pada waktu yang lama

c. Jantung: Pembesaran jantung, cor pulmonal, dan hematorkit > 60%

More Documents from "Elwiz Hutapea"

Gangguan Fungsi Hati.docx
October 2019 21
Brinkitis.docx
October 2019 26
Demam+tifoid
October 2019 31
Gangguan Fungsi Hati
October 2019 43
Oksiuriasis Sp
October 2019 30