LAPORAN PENDAHULUAN dan ASUHAN KEBIDANAN FRAKTUR KLAVIKULA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus
Dosen Pembimbing : Triatmi Andri Yanuarini, S.ST
SEMESTER III-B Oleh :
1. Asti Retno Sakindri
(0802200044)
2. Astika Gita Nigrum
(0802200045)
3. Dewi Wahyu Ningrum
(0802200048)
4. Martin Kurnia
(0802200059)
5. Nurlaili Siska A.
(0802200064)
6. Reza Sefty W.
(0802200070)
7. Sulis Rismawati
(0802200075)
8. Wiliarisa Prita P.
(0802200078)
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES MALANG JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI KEBIDANAN KEDIRI 2009/2010
LAPORAN PENDAHULUAN PADA FRAKTUR KLAVIKULA
A. DEFINISI
Menurut A. Samik Wahab (2000) fraktur adalah dimana hilangnya kontinuitas jaringan tulang fraktur klavikula pada bayi terdapat 1,5-3% dari persalinan pervaginam fraktur ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan trauma tulang lainnya.
Fraktur adalah kerusakan pada kontinuitas tulang (Mary E. Muscari, 2005 : 375)
Fraktur klavikula adalah cedera yang sangat sering dijumpai pada anak dan bayi. (Gerald B. Merenstein. 2001 : 672)
Fraktur Klavikula adalah fraktur yang melibatkan taut sisi tengah dan lateral klavikula yang dapat disebabkan oleh cedera lahir pada bayi baru lahir tetapi lebih khas akibat jatuh dengan lengan terulur atau pukulan langsung pada klavikula. (Behrman, Kliegman, Arvin. 2000 : 2375)
Fraktur Klavikula adalah cedera yang terjadi oleh trauma pada waktu persalinan.
B. ETIOLOGI 1. Cedera lahir pada bayi baru lahir tetapi lebih khas akibat jatuh dengan lengan terulur atau pukulan langsung pada klavikula. (Behrman, Kliegman, Arvin. 2000 : 2375) cedera lahir bisa dikarenakan bayi ukuran besar, distosia bahu, persalinan traumatis, lengan yang terekstensi pada persalinan bokong 2. Trauma traktus neuravaskulor – jarang 3. Edema paru adalah penimbunan cairan secara berlebihan di dalam paru-paru 4. Hematotoraks adalah penimbunan darah pada rongga dada/ pleura 5. Preumotoraks adalah udara atau gas di dalam rongga pleura yang dapat terjadi secara spontan, sebagai akibat trauma/patologis 6. Partus biasa -
Pemutaran / penarikan kepala yang berlebihan
-
Disproporsi antara kepala anak dan jalan lahir sehingga terjasi moulase
7. Partus buatan (okstraksi vakum, cunam) 8. Partus presipitatus
C. INSIDEN Fraktur klavikula terdapat pada 1,5-3% dari persalinan pervaginam kanan-kiri (2:1). fraktur predis posisi adalah bayi yang berukuran besar distosia bahu, persalinan leaumatik. (Mary T. Mascarl. 2005 : 374)
D. TANDA dan GEJALA Gejala (A. Samik Wahab, 2000) Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, walau kadang-kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total secara klinis fraktur jenis greenstick sering tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 – 2 mg kemudian setelah teraba adanya pembentukan halus. Beberapa gejala klinis fractur klavicula greenstick: 1. Gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama 2. Refleks moro asimetris. 3. Bayi akan menangis pada perabaan kalvicula. 4. Gerakan pasif tangan yang sakit. 5. Riwayat persalinan yang sukar. Jenis fraktur klavicula yang sakit : 1. Adanya crepitasi. 2. Deformitas pada tulang klavikula yang sakit. Hasil pemeriksaan 1. Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur. 2. Krepitasi. 3. Pergerakan lengan berkurang. 4. Iritable selarna pergerakan lengan. Diagnosis RO tidak selalu diindikasikan : 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan hasil pemeriksaan yang minimal. (A. Samik Wahab, 2000) Hasil pemeriksaan meliputi adanya pembengkakan/tindal sempurna. pada sekitar daerah fraktur, krepitasi, pergeakan lengan yang berkurang, iritabel selama pergerakan lengan. Namun 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan
hasil pemeriksaan yang minimal. sering terdiagnosis bila ditemukan kalus pada umur 3-6. pemeriksaan radiografi tidak selalu diindikasikan. E. PATOFISIOLOGI 1. Fraktur tejadi ketika resistensi tulang untuk melawan tekanan berpindah mengikuti gaya tekanan tersebut. 2. Fraktur yang paling banyak terlihat pada anak-anak antara lain : a. Bend Fracture dikararateristikan dengan membengkoknya tulang pada titik yang patah dan tidak dapat diluruskan tanpa dilakukan suatu intervensi. b. Bucklo Brekture terjadi akibat kegagalan kompresi pada tulang ditandai dengan tulang yang menerobos dirinya sendiri. c. Greenstick Frakture merupakan frakturin kompleks (Mary E. Muscari, 2005 : 375)
F. PELAKASANAAN Fraktur klavikula ini dapat di mobilisasi menggunakan pemasangan tali pengikat dengan verban angka delapan yang meretraksi bahu pada sisi yang terkena. Bentuk ini akan mengekstensikan bahu dan meminimalkan bbesarnya tumpang tindih fragmen fraktur. Fraktur sembuh cepat biasanya 3-6 minggu. Pelaksanaan keperawatan 1. Lakukan penatalakasanaan kedaruratan pada fraktur yang baru ketika situasi memungkinkan. a. Kaji tanda fraktur -
pucat
-
parestesia
-
paralisis
-
denyut nadi
-
nyeri
b. Tentukan mekanisme cedera c. Imobilisasi bagian tersebut. Pindahkan bagian yang cedera semminimal mungkin d. Balut semua luka terbuka dengan balutan steril atau bersih e. Kaji ulang tanda fraktur f. Gunakan traksi jika terjadi gangguan sirkulasi g. Elevasikan ekstremitas yang cedera, jika memungkinkan
h. Beri sensasi dingin pada area cedera i. Hubungi pusat pelayanan kedaruratan medis 2. Kaji adanya kerusakan sirkulasi (sinnosis, kedinginan, bercak-bercak, penurunan denyut perifer, kulit tampak pucat dan putih, edema tidak dapat disembuhkan dengan elevasi, nyeri, atau kram). 3. Kaji adanya kerusakan sirkulasi neuorlogik (kurangnya sensasi atau gerakan, nyeri atau nyeri tekan, atau kebas kesemutan). 4. Beri obat analgesik 5. Beri penjelasan penatalaksanaan fraktur pada anak dan keluarga Topik bergantung pada jenis kerukan dan lokassinya, perbaikan (dengan proses penyusunan kembali atau reduksi), dapat dilakukan dengan menggunakan reduksi terbuka atau tertutup dilanjutkan imobilisasi dengan menggunakan bidai, traksi, atau gips. 6. Pertahankan integritas kulit dan cegah kerusakan. Lakukan tindakan yanag tepat untuk gips dan perawatannya 7. Cegah komplikasi a. Cegah kerusakan sirkulasi dengan pengkajian denyut nadi, warna dan suhu, serta laporkan segera perubahan yang terjadi b. Cegah sindrom kompresi saraf dengan menguji fungsi motorik dan sensasi, termasuk gejala-gejala nyeri subjektif, kelemahan muscular, sensasi rasa terbakar, rentang gerak terbatas, dan perubahan sensasi. Perbaiki kesejajaran tubuh untuk menghilangkan tekanan jika tepat dan informasikan hal tersebut kepada pemberi perawatan kesehatan. c. Cegah sindrom ompartemen dengan pengkajianpada kelemahan otot dan nyeri dari cedera. Deteksi dini adalah penting untuk mencegah kerusakan jaringan. 1) Penyebab sindrom kompartemen antara lain balutan atau gips terlalu ketat, perdarahan, trauma, luka bakar, dan pembedahan 2) Pengobatannya
memerlukan
pereda
tekanan,
kadang-kadang
memerlukan tindakan faskiotomi. d. Cegah indikasi, antara lain osteomielitis, dengan menggunakan tindakan penegendaalian infeksi e. Cegah batu ginjal dengan mengnajurkan banyak minum, pemantauan asupan dan haluaran cairan dan mobilisasi anak sesering mungkin
f. Cegah emboli pulmonal melalui pemantauan dengan cermat pada remaja dan anak-anak yang mengalami fraktur multipel. emboli umumnya terjadi dalam 24 jam. (Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. 2003: 626)
G. POHON MASALAH Makros / bayi besar
-
↓ Distosia bayi
Pneumotaraks Hematotoraks Edema Paru Trauma Braktus, Meurovaskuler
Cedera lahir (Persalinan traumatik)
Evaluasi fisik
Evaluasi fisik
- Pembengkakan pada daerah fraktur - Pergerakan berkurang - Krepitasi - Pucat - Parestesia - Paraliris - Denyut nadi - Nyeri
Fraktus pada anteroposterior klavikula dan kadangkadang pada sefatik
Fraktur klavikula
DAFTAR PUSTAKA
Markum, A.H. 1999. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. Merenstein. Gerald B. Buku Pegangan Pediatrik. Jakarta : Widya Medika Muscari. Mary E. 2005. Keperwatan Pediartrik. Jakarta : EGC Richard. E. Behrman. dkk. 1999. Ilmu Kesehatan Anak Vol. 1. Jakarta : EGC ………. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Rosonsein. Bery J. 1997. Intisari Pediatri. Jakarta : Hipokrates Wahab, A. Samik. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Vol. 3. Jakarta : EGC
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA
Tanggal Pengkajian
: 09-09-2009
Pukul
: 15.00 WIB
Tempat
: Bps. Luna Maya, Amd.Keb
PENGKAJIAN A. Data Subjektif 1. Identitas Bayi Nama Bayi
: By. Ny. Rantika
Umur
: 6 jam
Jenis Kelamin
: Perempuan
2. Biodata Orang Tua Nama Ibu
: Ny. Rantika
Umur
: 21 tahun
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Jl. Palapa 2, 15 A Metro
Penghasilan
: -
No. Telepon
: 085649216666
Nama Suami
: Dedi
Umur
: 27 tahun
Agama
: Islam
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Arsitek
Penghasilan
: Rp. 1.700.000/bulan
No. Telepon
: 085636462616
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama dan bayi melengking ketika digendong. 4. Riwayat Antenatal Pertama kali di
: Bidan Luna
Tanggal
: 5 Februari 2009
ANC berapa kali
: 4x teratur
Oleh
: Bidan
Keluhan selama hamil: mual, muntah Terapi
: Fe 1x1. Caic 1x1. Vit. C. Vit. B6
HPHT
: 01-12-2008
HPL
: 08-09-2009
UK
: 40 1/7 minggu
5. Riwayat Penyakit Selama Hamil -
Riwayat penyakit yang pernah diderita
:
-
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit berat atau penyakit menahun
-
Riwayat penyakit keturunan
:
-
Ibu mengatakan bahwa tidak ada riwayat penyakit keturunan
-
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat kehamilan kembar pada keluarga
6. Riwayat Intranal Tempa Persalinan
: Bps. Luna Maya, Amd.Keb
Jenis Persalinan
: Spontan
Penyulit Persalinan
: Makrosomia
Tgl/Jam
: 09-09-2009/09.00 WIB
Panjang Badan
: 50 cm
Berat Badan
: 3900 gram
Lingkar Kepala
: 34 cm
1.
Aspek yang dinilai Usaha bernafas
2.
Tonus otot
3.
Warna kulit
No
0
1
Tidak ada
Lembar teratur
2
Menangis kuat Lumpuh Ekstremitas Gerakan flexi sedikit aktif Biru/Pucat Tubuh Seluruh kemerahan tubuh ekstremitas biru kemerahan
Waktu 1
2
1
1
1
2
7. Pola Nutrisi ASI eksklusif sejak 30 menit pasca kelahiran Periode ± tiap 2 jam menyusu sebanyak ± 15 mennit tiap menyusu 8. Pola Aktivitas Sehari-hari Bayi hanya tidur di tempat tidur, sesekali digendong (jika digendong menangis melengking) 9. Pola istirahat - Tidur 10. Pola Eliminasi BAK
: 3x/6 jam
BAB
: 1x mekonium, Konsistensi BAB : lunak warna kuning
B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum -
KU
: baik
-
Keadaran
: Composmentis
-
Suhu
: 38,3 0C
-
N
: 120 x/menit
-
RR
: 40 x/menit
-
Keaktifan
: tidak aktif (gerakan tidak simetris)
-
BB
: 3500 gram
-
PB
: 50 cm
2. Pemeriksaan Fisik Kepala -
Benjolan
: tidak ada
- Moulage
-
Rambut
: tidak ada kelainan
- Luka dikepala : tidak ada
-
Caput Succedaneum: tidak ada
- Uub
: Cembung
-
Cephal Hematom : tidak ada
- UUK
: ada
-
Kelainan lain
: tidak ada
Mata -
Simetris
: iya (ka/ki)
-
Konjungtiva
: merah muda (ka/ki)
-
Sklera
: putih keabuan (ka/ki)
-
Reaksi Pupil
: (+) (ka/ki)
-
Perdarahan
: tidak ada (ka/ki)
: tidak ada
-
Kotoran
: tidak ada
-
Bulu Mata
: ada
-
Kelainan Lain
: tidak ada
Telinga -
Simetris
: iya (ka/ki)
-
Daun Telinga
: 2 ada celah
-
Serumen
: tidak ada (ka/ki)
-
Lubang Telinga : ada (ka/ki)
-
Kelainan Lain
: tidak ada
Hidung -
Sekret
: tidak ada
-
Polip
: tidak ada
-
Pergerakan Cuping Hidung : tidak ada
-
Lubang Hidung : 2 (ka/ki)
-
Kelaianan
: tidak ada
Mulut -
Bentuk
: simetris
- Palatum
: tidak ada celah
-
Kebersihan
: bersih
- Saliva
: tidak ada
-
Labiopalatoskisis : tidak ada
- Gusi; merah : tidak ada laserasi
-
Gigi Kongenital : tidak ada
- Lidah
-
Warna Bibir
: merah
-
Kelainan Lain
: tidak ada
: bintik putih tidak ada
Leher -
Pembesaran Kelenjar Tiroid
: tidak ada
-
Pembesaran Venjugularis
: tidak ada
-
Gerakan
: baik (ka/ki)
-
Webbing
: tidak ada
-
Kelainan Lain
: tidak ada
Dada -
Bentuk
: simetris, (ka/ki)
-
Pergerakan Nafas
: teratur dan tidak ada ronkhi
-
Kelainan Lain
: tidak ada
-
Bunyi Napas
: nafas lambat teratur
Abdomen -
Tali Pusat
: tidak ada kelainan
-
Bentuk
: simetris
-
Perdarahan
: tidak ada
-
Bising Usus
: teratur
-
Hernia Diafragma
: tidak ada
-
Kembung
: tidak kembung
-
Kelainan Lain
: tidak ada
Punggung -
Spina Bipida
: tidak ada
-
Anogenital
:-
-
Labia Mayora
: menutupi labia mayora
-
Anus
: berlubang
-
Kelainan Lain
: tidak ada
Kulit -
Warna
: kemerahan
-
Sianosis
: tidak
-
Ikhterus
: tidak
-
Lanugo
: ada
-
Verniks Kaseosa
: ada
-
Kelaianan Lain
: tidak ada
-
Turgor
: ada
Ekstrimitas Atas -
Bentuk
: tidak simetris
-
Bentuk Tangan
: lurus
-
Jari-jari
: lengkap
-
Gerakan
: kanan (-) kiri (+)
-
Oedema
: ka(+) sekitar klavikula dan tampak pucat ki (-)
Bawah -
Bentuk
: simetris
-
Jari-jari
: lengkap
-
Kuku
: melebihi jari
-
Bentuk Kaki
: lurus
-
Gerakan
: kanan (+) kiri (-)
-
Oedema
: kanan (-) kiri (+)
Antropometri
-
BB
: 3500 gram
-
PB
: 50 cm
-
C. SOB
: 32 cm
-
C. FO
: 34 cm
-
C. MO
: 35 cm
-
SMB
: 9,5 cm
-
FO
: 12 cm
-
MO
: 13,5 cm
-
SOB
: 9,5 cm
-
SOF
: 11,5 cm
Refleks -
Moro
: asimetris, ekstrimitas kanan atas (-)
-
Sucking
: baik
-
Rooting
: baik
-
Plantar
: baik
-
Grasping
: baik
Pemeriksaan Penunjang -
Tidak ada
Tanggal
Data Dasar
Dx/Masalah/Keb
Intervensi
Rasional
Implementasi
Evaluasi
13-11-2008 DS :
Dx :
Tujuan :
09-09-2009 pukul 15.00
09-09-2009
Pkl. 09.00
Neonatus umur 6
- penegakan dx
WIB
Pkl. 17.00 WIB
1. Mencuci tangan
S:
WIB
- Ibu mengatakaan bayinya lahir pda
jam dengan suspect
tanggal 09-09-2009
fraktur klavikula
pukul : 09.00 WIB - Ibu mengatakan
neonatus - fraktur klavikula sembuh dan tidak
sebelum memeriksa
terjadi komplikasi
bayi
tangan kanan bayi
2. Memberi tahu
- Ibu mengatakan mengerti akan penjelasan yanng
tidaka dapat
KH :
keluarga tentang
sudah diberikan
bergerak dan bayi
- Tidak ada
keadaan bayinya
- Ibu mengatakan
menangis
pembengkakkan
melengking ketika
didaerah klavikula
digendong
- Refleks moro tangan kanan (-)
DO :
- Bayi tidak menangis
- KU : baik
ketika tangan
- Kasadaran :
kanannya digerakkan
Composmentis
- TTV
- Suhu : 38,3 0C
- KU : baik
- N : 120 x/menit
- Kesadaran :
- RR : 40 x/menit
Composmentis - Suhu :36,5-37,5 0C
3. Melakukan
tangan kanan bayi
imobilisasi bagian
masih belum bisa
yanng fraktur dengan
bergerak
balutan bersih (balutan angka 8) 4. Tetap menyelimuti
- Bayi sudah tidak menangis saay digendong
bayi agar suhunya tidak turun 5. Memberi penjelasan
O: - Ibu dapat mengulangi
pelaksanaan fraktur
penjelasan dan
oleh pihak keluarga
menjawab beberapa
bahwa keluarga harus
Daerah sekitar
- N : 120-160 x/menit
klavikula membengkak - Refleks moro tangan
Intervensi: 1. Pencegahan Infeksi
menghindarkan
pertanyaan yang
tekanan dan
diberikan bidan
meminimalisasikan 1.
kanan (-)
Dengan PI dapat meminimalisir
- Warna kulit
mobilisasi pada bayi 6. Memotivasi kepada
TTV - KU : baik
terjadinya
ibu untuk
ektermitas kana atas
komplikasi akibat
memberikan ASI
Composmentis
pucat
imfeksi
pada abayi sesuai
- Suhu : 38,3 0C
Keluarga tahu akan
keinginan bayi
- N : 124 x/menit
7. Memberi tahu
- RR : 44 a/menit
2. Beritahu keluarga
2.
akan keadaan bayi
3. Imobilisasi bagian
keadaan bayinya
3.
Mencegah
- Kesadaran :
keluarga bahwa bayi
Daerah sekitar
perlu dirujuk
klavikula masih
yang fraktur denagn
terjadinya
8. menyiapkan rujukan
balutan steril atau
pergeseran bagian
meliputi
bersih
yang cedera
BAKSOKU
membengkak warna: pucat - Refkleks moro
seminimal mungkin 4. Cegah Hipotermi
5. Pantau terus nadi, warna, suhu
4.
5.
tangan kana (-)
Mencegah
Pukul : 15.30 WIB
-
terjadinya
Melakukan
A : Neonatus Umur 4
komplikasi lain
Pemeriksaan TTV
hari dengan suspect
Deteksi dini adanya komplikasi
fraktur klavikula
6. Beri penjelasan
6.
Keluarga menngerti
P : Rujuk bayi ke RS
penatalaksanaan
apa yang harus
terdekat (RSCM)
fraktur oleh pihak
dilakukan pada
keluarga
bayinya dan apabila terjadi kelainan keluarga dapat segera mengetahuinya
7. Motivasi ibu untuk
7.
terus memberikan ASI
Nutrisi bayi tetap terpenuhi
pada bayi 8. Beri tahu keluarga
8.
Mencapai
bahwa bayi perlu
kesepakatan dengan
dirujuk
keluarga
9. Siapkan rujukan
9.
Mendapatkan terapi yang lebih lanjut dan tepat