Farmakologi Obat Sistem Respirasi - Dr. Nurlaili Susanti, M.biomed.pptx

  • Uploaded by: Ahmad Agiel
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Farmakologi Obat Sistem Respirasi - Dr. Nurlaili Susanti, M.biomed.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,055
  • Pages: 23
FARMAKOLOGI SISTEM RESPIRASI Nurlaili Susanti Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

POKOK BAHASAN ◦ Nasal Dekongestan ◦ Kortikosteroid Intranasal ◦ Obat Batuk ◦ Anti Histamin ◦ Obat Anti Asma

SISTEM RESPIRASI Simptom pada

gangguan system respirasi

NASAL DEKONGESTAN ◦ GOLONGAN: AGONIS ADRENERGIK α ◦ Mekanisme kerja: vasokonstriksi  sekresi mukosa menurun  hidung longgar

◦ DERIVAT: 1. 2.

Sistemik: Ephedrin, Pseudoephedrine, Phenylpropanolamin (PPA), Phenylephrin Topikal: Oksimetazolin, nafazoline, Phenylephrin

◦ Efek Samping: ◦ Lokal: hidung kering, iritasi, rasa terbakar, bersin, epistaksis ◦ Sistemik: sakit kepala, bingung, insomnia, mulut kering, tremor, takikardi, tekanan darah meningkat ◦ Preparat topikal: rebound congestion

◦ Penggunaan klinis: Rhinitis Akut, Alergi dan Vasomotor Penggunaan tidak boleh melebihi 5 hari karena akan berkembang toleransi, jika terjadi toleransi beralih ke kortikosteroid intranasal

KORTIKOSTEROID INTRANASAL ◦ Derivat: beclomethasone, budesonide, ciclesonide, flunisolide, fluticasone, mometasone, triamcinolone acetonide ◦ Mekanisme Kerja: menurunkan edema dan inflamasi hidung ◦ Efek Samping: Hidung kering, iritasi, rasa terbakar, bersin, epistaksis ◦ Penggunaan Klinis: Rhinitis alergi

BATUK ◦ Batuk mrp refleks fisiologis involunter untuk membersihkan saluran nafas dari akumulasi lendir dan benda asing. ◦ Batuk bisa juga sebagai gejala dari gangguan saluran nafas yang membutuhkan pengobatan. ◦ Penyebab Batuk: Infeksi Saluran Nafas Atas dan Bawah, Rhinitis, Merokok, Bronkitis, TB, Asma, Gastroesofageal Reflux, Pneumonia, CHF, Bronkiektasis, Efek samping obat.

◦ Jenis Batuk: 1. 2.

Batuk non-produktif (kering) Batuk produktif (berdahak)

Patofisiologi Batuk

ANTITUSIF ◦ Obat yang menekan batuk, untuk batuk non-produktif (kering) ◦ Pembagian: 1. Antitusif kerja sentral Mekanisme kerja  menekan pusat batuk ◦ Opioid: Codein Dosis dewasa 10-20 mg, anak 1 mg/tahun Pemberian 2x/hari Sediaan tablet 10,15, dan 20 mg Efek Samping: konstipasi, mengantuk, depresi nafas (KI: Asma), adiksi ringan

◦Non Opioid: -Dextrometorphan Dosis dewasa 10-30 mg, anak 0,3mg/kg Pemberian 3-4x/hari Sediaan tablet 10 mg, sirup 10 dan 15 mg/5 ml Efek samping: Nausea, muntah -Noscapine Dosis dewasa 15-30 mg, anak <3th: 2,5-5 mg, 3-12 th: 10 mg, >12 th : 20 mg Pemberian 3-4x/hari Sediaan tablet 10 dan 20 mg Efek samping: Nausea, sakit kepala, tremor, bronkokonstriksi

2. Antitusif kerja perifer: ◦ Benzonatate Dosis 100-200 mg Pemberian 3x/hari Sediaan capsul 100 dan 200 mg Mekanisme kerja  menurunkan sensitivitas reseptor batuk Efek samping: nausea, sakit kepala, bingung, mengantuk

EKSPEKTORAN ◦ Obat yang merangsang pengeluaran dahak, untuk batuk produktif ◦ Pembagian: 1. Ekspektoran mukokinetik

Mekanisme kerja  merangsang sekresi kelenjar saluran nafas, menurunkan viskositas, meningkatkan gerakan silia untuk mengeluarkan dahak ◦ Amonium klorida Dosis 100-300 mg, 4-6x/hari, sediaan sirup batuk kombinasi antihistamin

Efek samping: asidosis metabolik ◦ Gliseril Guaiacolat/ Guaifenasin Dosis 100-200 mg, anak 25 mg, 2-4x/hari, sediaan tablet 100 mg, sirup 100 mg/5 ml Efek samping: mual, muntah, mengantuk

2. Ekspektoran mukolitik Mekanisme kerja  memecah benang mukoprotein dan mukopolisakarida sehingga mengencerkan dahak ◦ Bromheksin Dosis dewasa 4-8 mg, anak 1-2 th :1mg, 2-4th : 2mg, 4-8 th :4mg, >8 th : 8mg Pemberian 3x/hari Sediaan tablet 4 mg, 8 mg, sirup 4 mg/5 ml ◦ Ambroxol Dosis 15-30 mg, 3x/hari Sediaan tablet 30 mg, sirup 15 mg/5 ml Efek samping: mual, peningkatan serum transaminase ◦ Acetylcystene (dosis 10-20%, spray/ tetes hidung) Efek samping: mual, muntah, bronkospasme, oversekresi bronkus

ANTIHISTAMIN ◦ Golongan Antagonis Reseptor H1 ◦ Ditambahkan dalam formula antitusif dan ekspektoran ◦ Mekanisme kerja: inhibitor histamin  menurunkan sekresi saluran nafas ◦ Derivat: 1. Chlorpheniramine maleat (Chlortrimeton) ◦ Dosis dewasa 2-4 mg, anak 0,09 mg/kg, 3x/hari ◦ Sediaan tablet 4 mg

2. Diphenhydramine ◦ Dosis dewasa 10-20 mg, anak 0,5-1 mg/kg, 3x/hari ◦ Sediaan Tab 50mg, Capsul 25 mg, Syrup 5 mg/5ml Efek samping : sedasi/ mengantuk

SEDIAAN KOMBINASI OBAT BATUK PILEK ◦ Obat Batuk pilek banyak tersedia dalam bentuk kombinasi, meliputi: 1. Parasetamol 2. Nasal Decongestan 3. Antitusif 4. Ekspektoran 5. Antihistamin ◦ Sediaan obat kombinasi tidak efektif pada anak < 6 tahun dan dapat menimbulkan efek samping serius

ASMA ◦ Inflamasi kronis pada saluran pernapasan yang menyebabkan episode berulang mengi, sesak napas, dan batuk

◦ Patofisiologi Asma:

OBAT ASMA 1. BRONKODILATOR ◦ Agonis Reseptor β2 Adrenergik ◦ Xantin ◦ Senyawa Antikolinergik 2. ANTIINFLAMASI ◦ Glukokortikoid ◦ Modifier Leukotrien ◦ Mast Cell Stabilizer

Agonis Reseptor β2 Adrenergik ◦ Mekanisme kerja: relaksasi otot polos saluran pernafasan  bronkodilatasi ◦ Pembagian: 1. Kerja singkat: • Albuterol (Salbutamol), Metaproterenol, Terbutalin • Tersedia dalam bentuk oral dan inhalasi • Onset 1-5 menit, durasi 2-6 jam

2. Kerja Lama: • Salmeterol, Bitolterol • Durasi 12 jam ◦ Digunakan untuk meredakan serangan asma akut ◦ Efek samping: denyut jantung meningkat, aritmia

XANTIN ◦ Derivat: 1. Kafein ampul 500 mg/ 2 ml, tablet 60 dan 120 mg 2. Aminophylin Dosis dewasa 100-300 mg, 3-4x/ hari anak 5mg/kg, sediaan Tab 200,100mg inj 240mg/10ml (pelan2) inj 25mg/ml 3. Teofiin Dosis anak 3 mg/ kg, dewasa 200 mg, 3x/ hari, Sediaan tablet 100 dan 200 mg, ampul 250 mg/ 10 ml dan 500 mg/ 20 ml, supsitoria 125, 250, dan 500 mg, sirup 150 mg/ 100 ml 4. Pentoksifilin, dosis 3 x 400 mg ◦ Mekanisme kerja: menghambat enzim nukleotida siklik fosfodiesterase, antagonis kompetitif reseptor adenosin  relaksasi otot polos saluran nafas ◦ Efek samping: sakit kepala, jantung berdebar, mual, hipotensi, asam lambung meningkat

◦ Penggunaan: serangan asma akut

Senyawa Antikolinergik ◦ Derivat: ipratropium bromide (Atrovent) ◦ Mekanisme kerja: menghambat asetilkolin pada saraf parasimpatik di otot polos bronkus  bronkodilatasi ◦ Efek samping: midriasis, mulut kering, gangguan rasa ◦ Penggunaan: Terapi tambahan pada serangan asma akut yang tidak berespon terhadap beta agonis

Glukokortikoid ◦ Mekanisme kerja: meredakan inflamasi saluran nafas dengan modulasi produksi sitokin dan kemokin. ◦ Tidak merelaksasi saluran nafas, sehingga tidak bisa digunakan pada kondisi serangan asma akut. ◦ Derivat: 1. Preparat Inhalasi: Beklometason dipropionat (Beclovent), Triamsinolon asetonid (Azmacort), Flunisolid. Budesonid (Pulmicort), Flutikason Propionat (Flovent) 2. Preparat Sistemik: Prednison ◦ Efek samping: hambatan pertumbuhan, gangguan metabolism KH dan lipid, kandidiasis

MODIFIER LEUKOTRIEN ◦ Digunakan sebagai profilaksis pada asma ringan

◦ Pembagian: 1. Antagonis Reseptor Leukotrien: Zafirlukas, Montelukas Mekanisme kerja: antagonis selektif dan kompetitif reseptor Cys-LT  menghambat kontraksi otot polos bronkus

Efek samping: vaskulitis 2. Inhibitor sintesis leukotriene: Zileuton Mekanisme kerja: menghambat aktivitas 5-lipoksigenase  tidak terjadi lipoksigenase asam arakhidonat menjadi leukotriene

Efek samping: peningkatan enzim hati

Mast Cell Stabilizer ◦ Derivat: KROMOLIN ◦ Mekanisme kerja: menghambat pelepasan mediator inflamasi dari sel mast

◦ Diberikan secara inhalasi melalui semprotan atau nebulizer ◦ Efek samping: bronkospasme, batuk, mengi, edema laring, bengkak persendian, sakit kepala, mual. ◦ Penggunaan: pencegahan asma ringan-sedang

Iringi setiap hembusan nafasmu dengan langkah kebaikan

Related Documents


More Documents from ""