Komplikasi lokal meliputi penyebaran infeksi melalui aspirasi melewati bronkus atau penyebaran langsung melalui jaringan sekitarnya. Abses paru yang drainasenya kurang baik, bisa mengalami ruptur kesegmen lain dengan kecenderungan penyebaran infeksi staphylococcus, sedang yang rupture ke rongga pleura menjadi piotoraks (empiema). Komplikasi sering lainnya berupa abses otak, hemoptysis masif, ruptur pleura viseralis sehingga terjadi piopneumotoraks dan fistula bronkopleura.
Gambar Komplikasi utama dari abses paru meliputi fistula bronchopleural, menyebabkan nanah dapat masuk ke dalam cavum pleura,intrabronchial hemorrhage yang masif bahkan dapat membanjiri paru pasien,isi abses dapat memasuki bronkus, penyebaran menyeluruh dari bakteri ke otak dan bagian tubuh lainnya. Abses paru yang resisten (kronik), yaitu yang resisten dengan pengobatan selama 6 minggu, akan menyebabkan kerusakan paru yang permanen dan mungkin akan menyisakan suatu bronkiektasis, kor pulmonal, dan amiloidosis. Abses paru kronik bisa menyebabkan anemia, malnutrisi, kakeksia, gangguan cairan dan elektrolit serta gagal jantung terutama pada manula.