Facts About Korea (indonesian)

  • Uploaded by: Republic of Korea (Korea.net)
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Facts About Korea (indonesian) as PDF for free.

More details

  • Words: 45,630
  • Pages: 252
Fakta-fakta tentang Korea Edisi 2008 Hak cipta © 1973 Diterbitkan oleh Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh : Bayu Kristianto, M.A 15, Hyojaro, Jongno-gu, Seoul, Republik Korea Telepon: 82-2-398-1910~9 Fax: 82-2-398-1882 Hak cipta dilindungi undang-undang Dicetak di Seoul ISBN 89-7375-032-0 03910 Nomor Penerbitan Pemerintah Korea 11-1371030-000003-10 Untuk informasi lebih lanjut mengenai Korea, kunjungi: www.korea.net

Fakta-fakta tentang Korea

Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata

Daftar Isi

Fakta dan Angka

6

Umum / Geografi / Penduduk / Bendera Nasional / Lagu Kebangsaan (Aekgukga) / Pemerintahan / Ekonomi / Warisan Dunia di Korea

Korea dan Penduduknya

12

Geografi / Iklim / Jumlah penduduk / Bahasa

Sejarah

24

Gojoseon / Tiga Kerajaan dan Gaya / Silla dan Balhae yang Bersatu / Goryeo / Joseon / Pendudukan Jepang dan Gerakan Kemerdekaan / Berdirinya Republik Korea

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

36

Undang-undang Dasar / Lembaga Eksekutif / Lembaga Legislatif / Lembaga Yudikatif / Lembaga-lembaga Independen / Pemerintah Daerah

Hubungan Antar-Korea

54

Latar Belakang Sejarah / Upaya-upaya Menuju Penyelesaian Damai Masalah Nuklir Korea Utara / Pertukaran dan Kerjasama Antar-Korea / Arah Kebijakan di Masa Depan

Korea di Tengah Dunia

70

Hubungan Internasional / Pertukaran- Pertukaran Ekonomi / Perdamaian dan Kerjasama Internasional / Arah Kebijakan di Masa Depan

Ekonomi

82

Pertumbuhan Ekonomi / Inovasi Industri / Ilmu Pengetahuan dan Teknologi / Informasi dan Telekomunikasi / Tantangan-tantangan Ekonomi / Investasi Asing Langsung (FDI) / Liberalisasi Pasar Modal / Sistem Pendukung yang Berorientasi pada Investor / Penghubung Logistik Kelas Dunia / Tinjauan Ekonomi

Masyarakat

110

Kesejahteraan Sosial / Pendidikan / Media

Budaya dan Seni

138

Warisan Budaya UNESCO di Korea / Seni Rupa / Kesusastraan / Seni Lukis / Musik dan Tarian / Drama dan Film / Museum dan Gedung Teater

Kehidupan Masyarakat Korea

176

Perumahan / Pakaian / Makanan / Perayaan / Agama

Olahraga202 Olimpiade Seoul dalam Tinjauan / Prestasi Keseluruhan dalam Olimpiade / Piala Dunia FIFA 2002 Korea, Jepang / Peristiwa-peristiwa Olahraga Nasional / Olahraga-olahraga Populer / Olahraga-olahraga Tradisional

Pariwisata

218

Saran Perjalanan / Transportasi / Akomodasi / Menjelajahi Korea / Belanja

FAKTA DAN ANGKA

1

Fakta dan Angka

Umum Geografi Penduduk Bendera Nasional Lagu Kebangsaan (Aegukga) Pemerintahan Ekonomi Warisan Dunia di Korea

Fakta dan Angka

Sungai Nakdonggang (521,5 km), Sungai Dumanggang (521 km), Sungai Hangang (481,7 km) Kota-kota besar:Seoul (10,1 juta penduduk), Busan (3,5 juta), Incheon (2,6 juta), Daegu (2,5 juta), Dajeon (1,5 juta), Gwangju (1,4 juta), Ulsan (1,1 juta) Iklim: Sedang, dengan empat musim yang berbeda Umum Nama Negara: Republik Korea (Korea Selatan) Ibukota Negara: Seoul (10,1 juta penduduk) Bendera Negara: Taegeukgi Bunga Negara: Mugunghwa (Bunga Mawar dari Sharon) Mata uang: won (US$1 = 938,2 won) * nilai tukar rata-rata tahun 2007 Bahasa: Korea (Bentuk tertulis: Hangeul)

Penduduk

Jumlah penduduk: 48,46 juta (Korea Selatan, 2007) *Jumlah warga negara asing: 1,1 juta Usia Rata-Rata: 36,1 tahun (2007) Geografi Lokasi: Menempati posisi strategis pada persimpangan Asia Utara, Korea terletak di antara Jepang, Rusia Timur Jauh, dan Cina Luas Wilayah - Semenanjung Korea: 223.098 km2 - Korea Selatan: 99.678 km2 Gunung-gunung tertinggi: Gunung Baekdusan (2744 m), Gunung Hallasan (1950 m) Sungai-sungai terpanjang: Sungai Amnokgang (790 km),

8

Jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi: 24,2 juta (2007) Rata-rata pertumbuhan penduduk: 0,33% (2007) Angka Harapan Hidup: Laki-laki, 75,7 tahun; perempuan, 82,4 tahun (2006) Agama: Berdasarkan sensus penduduk tahun 2005, separuh jumlah penduduk Korea menjalankan ibadah agama secara aktif. Diantaranya, yaitu Budha (10.726.463 jiwa), Protestan (8.616.438 jiwa), dan Katolik (5.146.147 jiwa). Undang-undang Dasar Korea menjamin kebebasan berpikir, kebebasan nurani, serta kebebasan beragama.

langit

bumi

api

Bunga nasional Korea adalah Mugunghwa atau Bunga Mawar dari Sharon

air

Bendera Nasional

Bendera kebangsaan Korea disebut Taegeukgi. Rancangan bendera ini melambangkan prinsip-prinsip yin dan yang dalam filsafat Asia. Lingkaran di tengah bendera dibagi menjadi dua bagian yang sama besar. Bagian atas yang berwarna merah melambangkan kekuatan-kekuatan kosmik yang yang bersifat proaktif. Sebaliknya, bagian bawah yang berwarna biru melambangkan kekuatan-kekuatan yin yang bersifat responsif. Kedua kekuatan ini membentuk konsep mengenai gerakan yang terus-menerus, keseimbangan, serta harmoni yang menjadi ciri dari dunia tak terbatas. Lingkaran ini dikelilingi oleh empat trigram, yakni satu trigram pada masing-masing sudutnya. Tiap trigram melambangkan satu dari keempat unsur alam semesta: langit, bumi, api, dan air.

Lagu Kebangsaan (Aegukga) Musik oleh Ahn Eak-tai

Andante Maestoso

Dong hae

Ha

Mu

neu

mul gwa Baek

ni mi

- gung hwa

Dae - hansa

ram

bo

du

u--

sa

ha sa

sam - cheol

Dae

ni

han - eu

li

Ma

u

reugo dal

ri

na raman

hwa reo

ro

gi

to

gang -

ri

bojeonha

rok

se

san

se

9

Fakta dan Angka

Ekonomi

Pemerintahan Sistem Politik: Demokrasi, dengan presiden yang dipilih untuk satu kali masa jabatan selama lima tahun melalui pemilihan umum langsung. Kekuasaan dibagi dalam tiga lembaga: eksekutif, legislatif (Majelis Nasional yang bersifat unikameral), dan yudikatif. Presiden: Lee Myung-bak (sejak 2008) Hak pilih: Untuk seluruh warga negara dengan usia minimal 19 tahun Jenis-jenis pemilihan - Pemilihan presiden: 5 tahun sekali - Pemilihan Majelis Nasional: 4 tahun sekali - Pemilihan Dewan-dewan Daerah: 4 tahun sekali Partai-partai Politik: Partai Besar Nasional, Partai Demokrat Bersatu, Partai Kemajuan Kebebasan, Partai Buruh Demokrat, Aliansi Pro-Park Geun-hye, Partai Pembaharuan Korea

Pendapatan Domestik Bruto: US$969,9 miliar (2007) PNB Per Kapita: US$20.045 (2007) Rata-rata Pertumbuhan PDB: 5,0 persen (2007) Cadangan Devisa: US$262,2 miliar (2007) Jumlah Ekspor: US$371,5 miliar (2007) Jumlah Impor: US$356,8 miliar (2007) Hasil-hasil Industri Utama: Semikonduktor, mobil, kapal, alat-alat elektronik, perlengkapan telekomunikasi bergerak (mobile), baja, dan zat-zat kimia Perjanjian Pasar Bebas (Free Trade Agreements – FTAs): Korea telah menandatangani perjanjian pasar bebas dengan Chile, Singapura, Asosiasi Pasar Bebas Eropa (European Free Trade Association - EFTA), ASEAN dan Amerika Serikat, yang kesemuanya berjumlah 16 negara. Pada saat ini, Korea sedang melakukan negosiasi dengan Uni Eropa, Kanada, dan India dengan tujuan menyelesaikan seluruh negosiasi FTAs pada akhir tahun 2008.

Bantuan: Korea turut menyumbang sejumlah US$455 juta untuk Bantuan Resmi Pembangunan (Official Development Aid - ODA) pada tahun 2006. Upaya menjaga perdamaian dunia: Korea Selatan mulai turut serta dalam operasioperasi penjaga perdamaian PBB dengan mengirimkan satu batalion yang terdiri dari insinyur-insinyur militer pada tahun 1993. Sejak saat itu, Korea Selatan telah terlibat dalam upaya-upaya menjaga perdamaian dunia di India, Pakistan, Liberia, Burundi, Sudan, Georgia, Timor Timur, Libanon, dan Afganistan, serta telah mengirimkan kesatuan-kesatuan Zaytun ke wilayah otonomi Kurdi di Irak. 10

Warisan Dunia di Korea Warisan Budaya Dunia · Kuil Haeinsa Janggyeongpanjeon, Tempat Penyimpanan Balok-balok Kayu Tripitaka Koreana (Tripitaka Koreana Woodblocks) (1995) · Tempat Ibadah Jongmyo (1995) · Gua Seokguram dan Kuil Bulguksa (1995) · Kompleks Istana Changdeokgung (1997) · Benteng Hwaseong (1997) · Situs-situs Dolmen Gochang, Hwasun, dan Ganghwa (2000) · Tempat Bersejarah Gyeongju (2000) Pulau Vulkanik Jeju dan Pipa-pipa Lava (2007)

Daftar Catatan Dunia · Manuskrip Hunminjeongeum (1997) · Joseonwangjosillok, Catatan Tahunan Dinasti Joseon (1997) · Seungjeongwonilgi, Catatan Harian Sekretariat Kerajaan (2001) · Buljo Jikjisimcheyojeol (vol. II), volume kedua Antologi Ajaran-ajaran Zen dari Pendetapendeta Besar Budha (2001) · Balok-balok kayu untuk mencetak Tripitaka Koreana beserta kitab-kitab Budha yang bermacam-macam (2007) · Uigwe, Protokol Kerajaan dari Dinasti Joseon (2007)

http://www.korea.net

Kunjungi korea.net, situs resmi Pemerintah Korea bila Anda membutuhkan: · Kabar terbaru mengenai apa yang sedang terjadi di Korea · Pengetahuan mendalam mengenai ekonomi, sejarah, seni, dan kebudayaan Korea · Informasi terkini dari pemerintah Warisan Budaya Non-Material · Daftar lengkap situs-situs yang berhubungan · Upacara Tradisional Kerajaan di Tempat Ibadah dengan Korea Jongmyo beserta Musiknya (2001) korea.net memberikan informasi paling akurat, · Nyanyian Epik Pansori (2003) terkini, dan informasi menyeluruh tentang · Festival Gangneung Danoje (2005) Korea.

11

KOREA DAN PENDUDUKNYA

2

Korea dan Penduduknya

Geografi Iklim Jumlah Penduduk Bahasa

Korea dan Penduduknya

2

Korea dan Penduduknya Geografi Korea terletak di Semenanjung Korea, yang membentang sepanjang 1.100 kilometer dari utara ke selatan. Semenanjung Korea berada di bagian timur laut benua Asia, di mana perairan Korea bertemu dengan bagian paling barat Samudra Pasifik. Semenanjung ini berbatasan dengan Cina dan Rusia di sebelah utara. Di bagian timur terdapat Laut Timur, di mana Jepang terletak di seberangnya. Di bagian barat terdapat Laut Kuning. Di samping daratan utama, wilayah Korea juga mencakup kira-kira 3.200 pulau. Wilayah Korea secara keseluruhan mencakup 223.098 kilometer persegi, hampir seluas Inggris atau Ghana. Sekitar 45 persen dari wilayah ini, atau 99.678 kilometer persegi, dianggap sebagai wilayah untuk bercocok tanam, namun tidak mencakup wilayah wilayah yang direklamasi. Daerah-daerah pegunungan meliputi kira-kira duapertiga dari wilayah seperti Portugal, Hongaria, atau Irlandia. Pegunungan Taebaeksan terbentang sepanjang pantai timur, dimana deburan ombak telah menciptakan tebing-tebing curam dan pulau-pulau kecil yang berbatu-batu. Lereng-lereng barat dan selatan pegunungan ini tidak terlalu curam, yang membentuk

Daerah-daerah Perbatasan Korea Titik terjauh

Tempat

Sebelah Utara

Yuwonjin, Propinsi Hamgyeongbuk-do

43o 00’42”N

Sebelah Selatan

Pulau Marado, Propinsi Otonomi Khusus Jeju

33o 06’43”N

Sebelah Timur

Pulau Dokdo, Propinsi Gyeongsangbuk-do

131o 52’21”E

Sebelah Barat

Pulau Maando, Propinsi Pyeonganbuk-do

124o 11’04”E

Sumber : Institut Informasi Geografi Nasional

14

K o o rd i n a t

RUSIA

CINA Sungai Dumangang Gunung Baekdusan

Sungai Amnokgang Bendungan Supung

Gunung Myohyangsan

Sungai Daedonggang

Gunung Geumgangsan

Sungai Imjingang

Gunung Seoraksan

Laut Timur Bendungan Soyanggang Dataran Gimpo Sungai Hangang

Gunung Taebaeksan Bendungan Chungju Sungai Geumgang Bendungan Daecheong

Laut Kuning

Sungai Nakdonggang

Gunung Jirisan Sungai Yeongsangang

Dataran Gimhae

Sungai Seomjingang Dataran Naju

a

ore

K lat

Se SKALA 1:5.200.000

Legenda Garis Demarkasi Ibukota Negara Kota Gunung Bendungan

Gunung Hallasan

JEPANG

Korea dan Penduduknya

Pulau Terapung (The Floating Island) akan dibangun di Sungai Hangang di kota Seoul di dekat Banpo. Bila selesai dibangun pada bulan September 2009, Pulau Terapung, yang terdiri dari tiga pulau buatan, akan memiliki fasilitas-fasilitas untuk pertunjukan, pameran, festival, olahraga, serta kegiatankegiatan yang bersifat hiburan.

dataran-dataran serta pulau-pulau di tepi pantai yang dikelilingi oleh teluk-teluk kecil. Semenanjung ini memiliki gunung-gunung serta sungai-sungai dengan pemandangan indah sehingga orang Korea sering menyamakan negara mereka dengan kain tenun yang disulam dengan sangat cantik. Puncak tertinggi berada di Gunung Baekdusan di Korea Utara, di sepanjang perbatasan sebelah utara yang berhadapan dengan Cina. Gunung ini menjulang setinggi 2.744 meter di atas permukaan laut dan merupakan gunung vulkanis yang sudah tidak aktif lagi, dengan sebuah danau bernama Cheonji di kawahnya yang luas. Gunung ini dianggap sebagai lambang yang sangat istimewa dari semangat bangsa Korea,dan namanya juga disebut pada lagu kebangsaan Korea. Berkenaan dengan wilayahnya yang luas, Korea memiliki sejumlah besar sungai dan anak sungai. Aliran-aliran air ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk gaya hidup masyarakat Korea dan dalam proses industrialisasi Korea. Dua sungai terpanjang di Korea Utara adalah Sungai Amnokgang (Yalu, 790 kilometer) dan Sungai Dumangang (Tumen, 521 kilometer). Sungai-sungai ini berasal dari Gunung Baekdusan. Sungai Amnokgang mengalir ke barat, sedangkan Sungai Dumangang mengalir ke timur. Sungai-sungai ini membentuk wilayah perbatasan utara dari Semenanjung Korea. Pada sisi selatan dari semenanjung ini, Sungai Nakdonggang (521,5 kilometer) dan Sungai Hangang (481,7 kilometer) adalah

16

dua aliran sungai utama. Sungai Hangang mengalir melalui Seoul, ibukota Korea, dan berfungsi sebagai sumber kehidupan bagi sejumlah besar penduduk Korea yang terkonsentrasi di wilayah pusat dari Korea modern ini, sama halnya dengan kehidupan masyarakat pada zaman kerajaan-kerajaan di masa lampau yang berkembang di tepian sungai ini. Mengelilingi semenanjung ini pada ketiga sisinya, Samudra Pasifik memiliki pengaruh sangat besar pada kehidupan masyarakat Korea sejak dahulu kala, yang pada akhirnya turut berperan dalam membentuk kemampuan bangsa Korea dalam membuat kapal serta keterampilan-keterampilan navigasi.

Iklim Korea memiliki empat musim yang berbeda. Musim semi dan musim gugur berlangsung cukup pendek, musim panas memiliki udara panas dan lembab, sedangkan pada musim dingin udara terasa dingin dan kering dengan jumlah salju yang sangat banyak, terutama di daerah pegunungan, namun tidak di sepanjang pantai selatan. Suhu udara berbeda cukup jauh antara satu daerah dengan daerah lainnya di Korea, dengan suhu rata-rata antara 6oC (43oF) dan 16oC (61oF).

Musim Semi di Pulau Anmyeondo, Musim Panas di Pulau Baengnyeongdo, Musim Gugur di Gunung Juwangsan, dan Musim Dingin di Gunung Deokyusan

17

Korea dan Penduduknya

Pada awal musim semi, angin dari Siberia membawa serta ”debu kuning” dari gurun-gurun pasir yang saljunya mencair di Cina serta membawanya ke Semenanjung Korea dan Jepang. Namun pada pertengahan April rakyat Korea bisa menikmati cuaca yang sejuk dan segar dengan gunung-gunung dan ladangladang yang dihiasi oleh bunga-bunga liar berwarna cerah. Para petani mempersiapkan persemaian untuk menanam padi yang dilakukan setiap tahun pada musim ini. Musim gugur, dengan udaranya yang kering namun segar serta langit berwarna biru kristal, merupakan musim yang disukai oleh sebagian besar rakyat Korea. Wilayah pedesaan khususnya amatlah indah, dengan warna-warna yang sangat kental dengan nuansa pedesaan. Musim gugur ini, yang juga merupakan musim panen, adalah saat ditampilkannya beragam festival rakyat yang berakar pada adat-istiadat pertanian masa lampau.

Jumlah Penduduk Pada akhir tahun 2007, jumlah penduduk Korea Selatan secara keseluruhan diperkirakan mencapai 48.456.369 juta jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 498 jiwa per kilometer persegi. Jumlah penduduk Korea Utara diperkirakan 23.200.238 juta jiwa.

Suhu Rata-rata Tiap Bulan dan Curah Hujan di Seoul ,

,

Curah Hujan (mm) Suhu Rata-rata ( C)

,

,

,

,

, , ,

,

, ,

,

,

, ,

, ,

Sumber: Lembaga Administrasi Metereologi Korea

18

,

,

, ,

, ,

Mengalirnya para pekerja dari luar negeri serta meningkatnya jumlah perkawinan antar-bangsa semakin membuat masyarakat Korea menjadi masyarakat yang multietnis dan multibudaya.

Jumlah penduduk Korea mengalami peningkatan per tahun rata-rata sejumlah 3 persen sepanjang dekade 1960-an, namun jumlah ini menurun hingga 2 persen pada dekade selanjutnya. Pada tahun 2005 tingkat pertumbuhan penduduk berada pada titik 0,21 persen dan diperkirakan akan terus menurun hingga 0,02 persen pada tahun 2020. Pada tahun 1960-an, pembagian jumlah penduduk Korea membentuk sebuah piramida, dengan tingkat kelahiran yang Struktur Jumlah Penduduk 2005 195.524 784.873

Umur 80 + Umur 70-79

1.234.731 1.915.587

Umur 60 - 69

1.653.333

2.580.141

Umur 50 - 59

2.533.594 4.044.286

Umur 40 - 49

4.125.581

Umur 30 - 39

3.774.234

3.979.654 4.083.486

Umur 20-29

3.559.736

Umur 10 - 19

3.442.696

3.092.718 2.659.708

Umur 0-9

2.891.529 Sumber: Biro Statistik Nasional Korea

470.023

Pria

Wanita

(orang)

19

Korea dan Penduduknya

Alfabet Hangeul telah menolong Korea memperoleh angka melek huruf mencapai hampir 100%. Huruf-huruf ilmiah Hangeul bahkan telah membuat bangsa ini unggul di abad komputer ini.

20

tinggi serta angka harapan hidup yang relatif pendek. Akan tetapi, pembagian berdasarkan usia kini memiliki bentuk mirip sebuah lonceng, yang disebabkan oleh rata-rata kelahiran yang rendah serta angka harapan hidup yang semakin panjang. Mereka yang berusia 15 tahun atau kurang dari itu akan menjadi bagian dari jumlah penduduk yang menurun, sedangkan warga usia lanjut (65 tahun atau lebih) akan berjumlah kira-kira 15,7 persen dari total jumlah penduduk pada tahun 2020. Proses industrialisasi dan urbanisasi Korea yang sangat cepat pada era 1960-an dan 1970-an telah diikuti oleh proses perpindahan penduduk terus-menerus dari desa ke kota-kota besar, terutama Seoul, yang berakibat pada tingginya jumlah penduduk di wilayahwilayah metropolitan. Namun, pada tahun-tahun terakhir ini semakin banyak jumlah warga Seoul yang berpindah ke daerah-daerah pinggiran kota. Jumlah warga negara asing di Korea – termasuk warga asing yang tinggal hanya untuk jangka pendek – mencapai 1.000.254 jiwa, melebihi jumlah satu juta jiwa untuk pertama kalinya pada tanggal 24 Agustus 2007. Prosentasi jumlah warga asing ini mencapai 2 persen dari seluruh jumlah penduduk Korea. Dan peningkatan per tahun, khususnya kenaikan 15 persen dari jumlah total 865.889 warga asing pada bulan Juli 2006, menunjukkan betapa cepatnya proses keberagaman masyarakat Korea, terutama dalam hal ras dan budaya. Ditinjau dari asal-usul negara, warga asing dari Cina mencakup 44 persen atau 441.334 jiwa (266.764 di antaranya berasal dari etnis Korea), diikuti oleh warga asing dari Amerika Serikat

sejumlah 12 persen atau 117.938 jiwa. Jumlah warga asing dari Vietnam menempati posisi ketiga, yakni 6 persen atau 63.464 jiwa, diikuti oleh warga dari Filipina (5 persen atau 50.264 jiwa) dan warga Thailand (4 persen atau 43.792 jiwa). Sisanya adalah dari Jepang, Taiwan, dan Indonesia. Di antara pemukim asing jangka panjang yang berjumlah 724.967 jiwa, kaum pekerja, termasuk mereka yang sedang menjalani pelatihan industri, meliputi 56 persen dari populasi penduduk asing, atau berjumlah 404.051 jiwa. Mereka yang datang ke Korea melalui perkawinan berjumlah 14 persen atau 104.749 jiwa, sedangkan 7 persen atau 47.479 merupakan siswa asing yang belajar di Korea.

Bahasa Seluruh rakyat Korea berbicara dan menulis dalam bahasa yang sama, yang menjadi faktor penentu dalam pembentukan identitas nasional. Bahasa Korea memiliki beberapa dialek di samping dialek umum yang digunakan di Seoul. Hanya dialek dari Propinsi Jejudo saja yang begitu berbeda sehingga sulit dipahami oleh penduduk dari propinsi lain. Studi-studi linguistik dan etnologi telah mengklasifikasikan bahasa Korea dalam keluarga bahasa Altaic, yang mencakup bahasa Turki, Mongol, dan Tungus-Manchu. Raja Agung Sejong mempersiapkan serta membantu menciptakan alfabet Korea Hangeul pada abad ke-15. Sebelum alfabet ini terbentuk, prosentasi jumlah penduduk Korea yang bisa membaca relatif kecil. Hanya sedikit rakyat Korea yang mampu

Sebuah lukisan potret Raja Sejong, kekuatan penentu di balik penciptaan sistem alfabet Hangeul

Kursus-kursus bahasa Korea semakin menarik minat siswa-siswa asing

21

Korea dan Penduduknya

menguasai huruf-huruf Cina yang sulit, yang digunakan oleh kaum kelas atas. Sebelum mengembangkan sistem penulisan bahasa Korea, Raja Sejong mempelajari beberapa sistem penulisan yang terkenal pada masa itu, misalnya yang terdapat pada naskah-naskah Uighur dan Mongol, serta huruf-huruf segel Cina. Bagaimanapun juga, sistem yang diciptakan oleh para cendekiawan Raja Sejong sebagian besar didasarkan pada fonologi. Mereka mengembangkan dan menerapkan teori yang membagi setiap suku kata menjadi fonem awal, tengah, dan akhir, yang berlawanan dengan fonologi tradisional Cina yang membagi suku kata menjadi dua bagian saja.

Alfabet Korea Hangeul terdiri dari sepuluh huruf vokal dan empat belas huruf konsonan.

Huruf konsonan

Huruf vokal

Tergantung pada huruf vokalnya, suku kata-suku kata dalam Hangeul ditulis dari kiri ke kanan ( ) atau dari atas ke bawah ( ), dengan kemungkinan ditambahkannya satu atau dua huruf di bawah ( ).

Contoh

22

Hangeul, yang terdiri atas 10 huruf vokal dan 14 huruf konsonan, dapat digabungkan untuk membentuk kelompok kelompok suku kata yang berjumlah banyak. Sistem alfabet ini sederhana namun sistematis dan bersifat menyeluruh, serta dianggap sebagai salah satu dari sistem penulisan paling ilmiah di dunia. Hangeul mudah dipelajari dan dituliskan sehingga sistem ini mampu memberikan sumbangan besar dalam tercapainya rata-rata melek huruf yang tinggi serta majunya industri penerbitan di Korea. Jumlah mahasiswa asing yang mendaftar untuk mengikuti kursus-kursus bahasa Korea semakin meningkat di universitasuniversitas di Seoul, termasuk Universitas Nasional Seoul, Universitas Yonsei, Universitas Korea, serta Universitas Wanita Ewha.

Frase-frase Bahasa Korea yang Sering Digunakan

(Apa Kabar?)

(Terima kasih)

(Berapa harganya ini?)

(Dimanakah itu?)

23

SEJARAH

3

Sejarah

Gojoseon Tiga Kerajaan dan Gaya Silla dan Balhae yang Bersatu Goryeo Joseon Pendudukan Jepang dan Gerakan Kemerdekaan Berdirinya Republik Korea

Sejarah

3

Sejarah Gojoseon

Manusia mulai menghuni Semenanjung Korea dan daerah sekitarnya sekitar 700.000 tahun yang lalu. Zaman Neolitik dimulai kira-kira 8.000 tahun lampau. Sisa-sisa peninggalan dari zaman ini bisa ditemukan di seluruh Semenanjung Korea, terutama di daerah pantai dan daerah dekat sungai-sungai besar. Zaman Perunggu dimulai kira-kira tahun 1.500 sampai dengan tahun 2.000 SM di wilayah yang kini adalah Mongolia dan di Semenanjung Korea itu sendiri. Seiring dengan dimulainya peradaban ini, sejumlah besar sukubangsa muncul di wilayah Lioaning di Manchuria dan di bagian barat laut Korea. Suku-suku ini dipimpin oleh para pemimpin yang kemudian disatukan oleh

Masa Prasejarah di Semenanjung Korea Periode: kira-kira 700.000 tahun yang lalu Peralatan: barang-barang dari batu, alat-alat yang dibuat dari tulang Aktifitas ekonomi: berburu dan meramu – berpindah-pindah tempat Habitat: gua-gua, gubuk-gubuk Masyarakat: hidup berkelompok, bersifat egaliter Peninggalan: jumeok dokki (kapak tangan), geulggae (penghalus sisi batu)

Zaman Paleolitikum 26

Periode: kira-kira 8.000 tahun SM Peralatan: alat-alat dari batu yang sudah diperhalus, tembikar Aktifitas ekonomi: pertanian, peternakan – pola hidup menetap Habitat: tempat tinggal berupa lubang yang digali di tanah Masyarakat: kesukuan dan egaliter Peninggalan: bitsalmunui togi (tembikar berpola seperti alat sisir), ppyeobaneul (jarum yang terbuat dari tulang)

Zaman Neolitikum

Periode: kira-kira 1.000 SM Peralatan: perunggu Aktifitas ekonomi: kepemilikan pribadi Habitat: rumah-rumah yang dibangun di atas tanah Masyarakat: masyarakat dibagi atas kelas-kelas, kepemilikan pribadi diakui Peninggalan: minmunui togi (tembikar non-dekoratif), bipahyeong donggeom (pisau belati berbentuk mandolin)

Zaman Perunggu

Dangun, pemimpin legendaris bangsa Korea, menjadi Gojoseon (2333 SM). Tanggal didirikannya negara baru ini adalah saksi dari panjangnya sejarah Korea. Warisan ini adalah juga sumber kebanggaan yang memberikan kekuatan pada bangsa Korea untuk tetap gigih berjuang pada masa-masa sulit.

Tiga Kerajaan dan Gaya Negara kota-negara kota pada akhirnya bersatu menjadi perserikatan-perserikatan suku dengan struktur politik yang rumit, yang akhirnya berkembang menjadi kerajaan-kerajaan. Di antara perserikatan-perserikatan suku yang bemacam-macam, Goguryeo (37 SM - 668), yang terletak di sepanjang bagian tengah dari Sungai Amnokgang (Sungai Yalu), merupakan yang pertama yang berkembang menjadi kerajaan. Pasukan Goguryeo yang agresif menaklukkan suku-suku tetangga mereka satu demi satu, dan pada tahun 313 mereka menduduki pos-pos pertahanan Cina di Lolang. Baekje (18 SM – 660), yang awalnya adalah negara-kota yang terletak di sebelah selatan Sungai Hangang di daerah sekitar Seoul sekarang ini, adalah kerajaan konfederasi lain yang mirip dengan Goguryeo. Selama masa bertahtanya Raja Geunchogo (r.346 -375), Baekje berkembang menjadi negara kerajaan yang terpusat. Silla (57 SM – 935) terletak di ujung tenggara Semenanjung Korea and awalnya adalah kerajaan yang paling lemah dan paling terbelakang di antara ketiga kerajaan ini. Namun, karena secara geografis terlepas dari pengaruh Cina, Silla menjadi lebih terbuka terhadap kebiasaan kebiasaan serta ide-ide yang bukan berasal dari Cina. Masyarakatnya dibangun berlandaskan tatanan Budha yang sudah maju, yang menonjol karena berorientasi pada perbedaan kelas, serta memiliki kesatuan militer yang khas, yang disebut Hwarang, karena terdiri dari prajurit - prajurit muda dari kelas bangsawan. Gaya (42-562) bermula sebagai semacam konfederasi, yang dibentuk dari suku-suku dari Sungai Nakdonggang yang menggabungkan diri.

Baju zirah dan pelindung kepala Baju zirah yang dipakai oleh para prajurit Gaya dibuat dari pelatpelat baja panjang berbentuk persegi panjang, yang dihubungkan oleh paku-paku.

Tiga Kerajaan dan Gaya ( abad ke-5 )

Goguryeo

Pyongyang

Laut Timur

Namgyeong (Seoul)

Usan Dokdo

Laut Kuning Ungjin(Gongju) Sabi (Buyeo)

Baekje

Silla Geumseong (Gyeongju)

Gaya

Tamna

27

Sejarah

Silla dan Balhae Bersatu (abad ke-8)

Silla dan Balhae yang Bersatu

Sampai pertengahan abad keenam, Kerajaan Silla telah berhasil menaklukkan negara kota-negara kota di sekitarnya serta Balhae menyatukan mereka dalam Konfederasi Gaya. Melalui aliansi dengan Dinasti Tang dari Cina, Silla mempersatukan Semenanjung Korea pada tahun 668 dan mencapai puncak kekuasaan Sanggyeong dan kemakmurannya pada pertengahan abad kedelapan. Silla berusaha menciptakan sebuah negara ideal yang berlandaskan pada agama Budha. Kuil Bulguksa dibangun pada periode Silla Bersatu. Akan tetapi, tatanan sosial yang berlandaskan agama Budha kian memburuk ketika kaum bangsawan semakin terlena dalam kenikmatan hidup yang Pyongyang Laut Timur bertambah-tambah. Silla berhasil memukul mundur serangan-serangan pasukan Dinasti Tang yang berusaha menaklukkan Goguryeo dan Baekje Namgyeong Usan (Seoul) sampai tahun 676. Kemudian, pada tahun 698, masyarakat Dokdo Laut Kuning Silla yang Geumseong sebelumnya menjadi bagian dari Goguryeo, yang tinggal di (Gyeongju) bagian tengah agak selatan Manchuria, mendirikan Kerajaan Balhae. Penduduk Kerajaan Balhae tidak hanya terdiri dari bekas penduduk Goguryeo namun juga sejumlah besar penduduk Tamna Malgal. Balhae mendirikan sebuah sistem pemerintahan yang terpusat pada lima ibukota wilayah, yang meniru struktur administratif kerajaan Goguryeo. Balhae memiliki kebudayaan maju yang berakar pada kebudayaan Goguryeo. Kemakmuran Balhae mencapai puncaknya pada paruh pertama abad kesembilan dengan menduduki wilayah yang sangat luas yang mencapai Sungai Amur di sebelah utara dan Kaiyuan di bagian tengahselatan Manchuria sampai ke barat. Kerajaan Balhae juga menjalin hubungan diplomatik Ubin atap dengan dengan Turki dan Jepang. Balhae berdiri dekorasi tambahan sampai tahun 926, ketika ia ditaklukkan dari Silla bersatu oleh bangsa Khitan. Banyak dari kaum bangsawan Balhae, yang sebagian besar adalah keturunan Goguryeo, berpindah ke selatan dan bergabung dengan Dinasti Goryeo yang baru saja berdiri.

28

Goryeo Dinasti Goryeo (918 - 1392) didirikan oleh Wang Geon, seorang jenderal yang mengabdi pada Gungye, pangeran pemberontak dari Kerajaan Silla. Ia memilih kota kelahirannya sendiri Songak (kini Gaeseong di Korea Utara) sebagai ibukota kerajaan, dan ia memproklamirkan tujuan memperoleh kembali wilayah Kerajaan Goguryeo di timur laut Cina. Wang Geon menamakan dinastinya Goryeo, yang darinya nama modern Korea berasal. Meskipun Dinasti Goryeo tidak berhasil mendapatkan kembali wilayah yang hilang, mereka berhasil membentuk suatu kebudayaan maju yang diwujudkan dalam bentuk cheongja atau seladon berwarna biru-hijau dan tradisi Budha yang amat berkembang. Tidak kalah pentingnya adalah ditemukannya huruf cetak yang pertama di dunia pada tahun 1234, lebih awal dua abad dari ditemukannya Kitab Suci Gutenberg di Jerman. Sekitar periode itu juga, para pengrajin kayu Korea telah menyelesaikan satu pekerjaan besar yakni memahat seluruh kanon ajaran agama Budha pada balokbalok kayu besar. Balok-balok kayu ini, yang berjumlah lebih dari 80.000 buah, dibuat dengan maksud untuk memohon bantuan Sang Budha demi memukul mundur para penyerang dari Mongol. Dinamakan Tripitaka Koreana, balok-balok kayu ini kini disimpan di Kuil Haeinsa yang bersejarah.

Dinasti Goryeo ( abad ke-11 )

Seogyeong (Pyongyang)

Laut Timur Gaegyeong (Gaeseong)

Laut Kuning

Usan

Namgyeong (Seoul)

Dokdo

Donggyeong (Gyeongju)

Tamna

Geumsok hwalja (hurufhuruf cetak dari besi yang bisa dibawa berpindahpindah) dari masa Dinasti Goryeo

29

Sejarah

Joseon

Dinasti Joseon (abad ke-15)

Hamgil-do (Hamgyeong-do)

Hamheung

Pyeongan-do

Pyongyang

Laut Timur

Hwanghae-do

Gangwon-do

Haeju Gyeonggi-do

Hanseong (Seoul)

Wonju

Ulleungdo Dokdo

Chungcheong-do

Gongju

Laut Kuning Jeonju

Gyeongsang-do

Daegu

Jeolla-do

Jeju-do

Gyeongguk Daejeon

30

Pada tahun 1392, Jenderal Yi Seong-gye mendirikan dinasti baru yang disebut Joseon. Para penguasa awal Dinasti Joseon mendukung ajaran Konfusianisme sebagai filsafat penuntun kerajaan, dengan tujuan melawan pengaruh Budha yang dominan selama masa pemerintahan Dinasti Goryeo. Para penguasa Joseon memerintah dinasti mereka dengan sistem politik yang sangat seimbang. Sistem pengujian pamong praja merupakan alat utama dalam proses rekrutmen pegawai pemerintah. Ujian ini berfungsi sebagai tulang-punggung mobilitas sosial dan aktivitas intelektual periode ini. Masyarakat yang berorientasi pada Konfusianisme ini sangat menjunjung tinggi proses pembelajaran akademik, namun mereka meremehkan perdagangan dan industri manufaktur. Selama bertahtanya Raja Sejong yang Agung (1418-1450), yang merupakan raja keempat dari Dinasti Joseon, bangsa Korea menikmati masa berkembangnya kebudayaan dan kesenian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di bawah bimbingan Raja Sejong, kaum cendekia pada akademi kerajaan menciptakan alfabet Korea yang bernama Hangeul. Huruf ini kemudian dinamakan Hunminjeongeum, atau ”sistem fonetik yang tepat untuk mendidik masyarakat.” Raja Sejong juga memiliki minat yang luas pada ilmu astronomi. Jam matahari, bola-bola angkasa, serta peta-peta astronomi diciptakan atas dasar permintaannya. Selanjutnya, Raja Sejo (r.1455-1468) menyusun kerangka institusional bagi pemerintah dengan menerbitkan sebuah ikhtisar peraturan perundang-undangan, yang disebut Gyeongguk Daejeon. Pada tahun 1592, Jepang menyerbu Semenanjung Korea untuk melancarkan jalan menuju Cina. Di laut, Laksamana Yi Sun-sin (1545-1598), salah satu dari sejumlah tokoh yang paling dihormati di Korea, memimpin serangkaian manuver-manuver ulung melawan pasukan Jepang, dengan mengirimkan geobukseon (kapal-kapal penyu), yang dipercaya sebagai kapal perang pertama di dunia yang dilapisi besi. Sejak awal abad tujuh belas, sebuah gerakan yang menganjurkan Silhak, atau pembelajaran mengenai hal-hal praktis, memperoleh momentum yang cukup banyak di antara cendekiawan-pejabat yang berpikiran liberal sebagai alat untuk membangun suatu bangsa yang modern. Mereka sangat menganjurkan dilaksanakannya perbaikan-

perbaikan dalam bidang pertanian dan industri, sejalan dengan dilakukannya reformasi-reformasi menyeluruh dalam hal pembagian tanah. Namun bagaimanapun juga, para bangsawan dari pemerintahan yang konservatif belum siap untuk melakukan perubahan yang sedrastis itu. Pada paruh kedua masa pemerintahan Dinasti Joseon, administrasi pemerintahan dan kaum kelas atas ditandai oleh faksionalisme atau pembentukan golongan-golongan yang muncul berulang-ulang. Untuk membereskan situasi politik yang tidak diinginkan, Raja Yeongjo (r.1724-1776) akhirnya mengambil kebijakan yang tidak berpihak. Dengan demikian ia mampu memperkuat kembali kewenangan raja dan menciptakan stabilitas politik. Raja Jeongjo (r.1776-1800) berhasil mempertahankan politik tidak memihak dan mendirikan perpustakaan kerajaan untuk menyimpan dokumen-dokumen dan catatan-catatan kerajaan. Ia juga memprakarsai reformasi-reformasi lain dalam bidang politik dan kebudayaan. Pada periode ini sistem Silhak berkembang pesat. Sejumlah cendekiawan terkemuka menulis karya-karya progresif yang menganjurkan dilaksanakannya reformasi-reformasi dalam bidang pertanian dan kebudayaan, namun hanya sedikit pemikiran mereka yang diadopsi oleh pemerintah.

Lukisan yang menggambarkan sebuah geobukseon, yang dipercaya sebagai kapal perang pertama di dunia yang dilapisi besi

Pendudukan Jepang dan Gerakan Kemerdekaan Pada abad ke-19, Korea merupakan ”Kerajaan Pertapa,” yang bersikeras untuk tidak menuruti permintaan-permintaan dunia barat untuk membangun hubungan diplomatik dan perdagangan. Seiring berjalannya waktu, beberapa negara Asia dan Eropa yang memiliki ambisi-ambisi imperialistik bersaing satu dengan yang lain untuk meraih pengaruh atas Semenanjung Korea. Jepang, setelah menang perang melawan Cina dan Rusia, secara paksa menganeksasi Korea dan mendirikan pemerintahan kolonial pada tahun 1910. Pemerintahan kolonial membangkitkan semangat patriotisme bangsa Korea. Kaum terdidik Korea dibuat marah oleh kebijakan resmi asimilasi yang diberlakukan oleh pemerintah Jepang, yang bahkan melarang pendidikan bahasa Korea di sekolah-sekolah Korea. Pada tanggal 1 Maret 1919, demonstrasi damai menuntut kemerdekaan menyebar ke seluruh wilayah Korea. Aparat Jepang bertindak sangat keras terhadap para demonstran dan para

31

Sejarah

Kim Gu, Presiden Pemerintah Sementara Korea di Shanghai

pendukungnya serta membantai ribuan jiwa. Walaupun gagal, Gerakan Kemerdekaan 1 Maret ini menciptakan ikatan yang kuat di antara rakyat Korea berkaitan dengan identitas nasional dan semangat patriotisme mereka. Gerakan ini bermuara pada didirikannya Pemerintah Sementara di Shanghai, Cina, serta perjuangan bersenjata yang terorganisir melawan kaum kolonial Jepang di Manchuria. Gerakan Kemerdekaan ini masih diperingati oleh masyarakat Korea tiap tanggal 1 Maret, yang akhirnya diresmikan menjadi hari libur nasional. Selama masa penjajahan, ekploitasi ekonomi Jepang terhadap Korea terus berlanjut. Kehidupan bangsa Korea memburuk selama masa penjajahan sampai akhir Perang Dunia II tahun 1945.

Berdirinya Repubik Korea

Pejabat-pejabat tinggi Pemerintah Sementara Korea di Shanghai berpose untuk foto peringatan pada tahun 1945.

32

Masyarakat Korea menyambut gembira kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Namun kegembiraan mereka tidak berlangsung lama. Pembebasan mereka tidak serta-merta membawa kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan keras oleh rakyat Korea. Justru pembebasan ini berakhir dengan terpecahnya Korea oleh perbedaan-perbedaan ideologis yang disebabkan oleh munculnya Perang Dingin. Upaya-upaya rakyat Korea untuk mendirikan pemerintah yang independen tidak terlaksana karena pasukan Amerika Serikat menduduki bagian selatan Semenanjung Korea, sedangkan pasukan Uni Soviet menguasai bagian utara. Pada bulan November 1947, Majelis Umum Perserikatan Bangsa bangsa (PBB) menyepakati sebuah resolusi yang meminta diadakannya pemilihan umum di Korea di bawah pengawasan sebuah Komisi PBB. Akan tetapi, Uni Soviet menolak untuk mematuhi resolusi tersebut dan menolak masuknya Komisi PBB ke bagian paruh utara Korea. Majelis Umum PBB kemudian membuat resolusi lain yang menuntut diadakannya pemilihan umum di wilayah-wilayah yang bisa dimasuki oleh Komisi PBB. Pemilihan umum pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 1948, di wilayah-wilayah di sebelah selatan garis lintang 38. Garis lintang ini pada akhirnya membagi Semenanjung Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara.

Syngman Rhee dipilih menjadi Presiden pertama Republik Korea pada tahun 1948. Sementara itu, di sebelah utara garis lintang 38, pemerintah komunis didirikan di bawah kepemimpinan Kim Il-sung. Pada tanggal 25 Juni 1950, Korea Utara melancarkan invasi militer berskala penuh tanpa didahului oleh provokasi apapun ke Korea Selatan, yang kemudian memicu perang selama tiga tahun yang melibatkan Amerika Serikat, Cina, dan kekuatan-kekuatan asing lain. Seantero Semenanjung Korea mengalami kehancuran karena konflik tersebut. Gencatan senjata ditandatangani pada bulan Juli 1953. Pembangunan ekonomi Korea yang berorientasi pada pertumbuhan dan didominasi oleh ekspor sejak tahun 1960-an terjadi begitu pesatnya sehingga Korea memperoleh julukan “Keajaiban di Sungai Hangang” pada tahun 1970-an. Berikutnya, Seoul sukses menjadi tuan rumah Olimpiade ke-24 pada tahun 1988, dan Korea bersama dengan Jepang menjadi tuan rumah pertandingan final sepakbola Piala Dunia FIFA 2002. Melalui peristiwaperistiwa ini, Korea telah berhasil menunjukkan pada dunia warisan budayanya yang kaya dan kecintaannya akan seni, serta teknologinya yang modern. Pada tahun 1950-an Korea masuk dalam daftar negara-negara miskin. Kini, ekonomi Korea merupakan yang terbesar ke-13 di dunia, dan bangsa Korea semakin yakin akan mampu menjadi pemimpin ekonomi global di milenium yang baru ini. Republik Korea secara terus-menerus telah mengikuti jalan setapak menuju demokrasi yang matang dan sistem ekonomi yang didasarkan pada pasar. Meski sisa-sisa Perang Dingin masih tertinggal di Semenanjung Korea, Korea masa kini berada dalam posisi mantap untuk melaksanakan proses tinggal landas ekonomi yang baru. Kedua bangsa Korea juga sedang berupaya menciptakan struktur perdamaian yang mampu bertahan lama di Semenanjung Korea serta menciptakan kemakmuran bersama antara Korea Selatan dan Korea Utara melalui perdamaian, rekonsiliasi, dan kerjasama.

Upacara khusus untuk meresmikan berdirinya Pemerintah Republik Korea pada tanggal 15 Agustus 1948

33

History Sejarah Sekilas Pandang

Sejarah Korea Sejarah Korea dimulai dari Gojoseon (2333 SM). Sepanjang 5000 tahun sejarahnya, Korea telah mengembangkan suatu kebudayaan tersendiri yang sangat khas sambil tetap menjalin hubungan dengan bangsa-bangsa lain di sekelilingnya.

Era Tiga Kerajaan Silla (57 SM - 935) Baekje (18 SM - 660) Goguryeo (37 SM - 668)

Kerajaan-kerajaan Konfederasi Samhan (Tiga Negara Han)

Zaman Paleolitikum Zaman Neolitikum

Adegan Berburu pada Makam Gambar Menari (replika) Adegan ini menggambarkan para prajurit di atas punggung kuda sedang berburu kijang dan harimau. Berburu merupakan kegiatan yang sangat penting bagi kesejahteraan negara pada masa Kerajaan Goguryeo (37 SM – 668) Gojoseon Zaman Perunggu

Kerajaan Gaya (42-562)

Zaman Besi Buyeo

KOREA S.M

5000

2000

1000

500

200

100

T.M

200

300

400

500

CINA Zaman Perunggu

Masa Perang Antar Negara (475-221) Dinasti Qin (221-206) Dinasti Han Barat (206 SM - 25 )

Dinasti Shang (1600 -1046)

Zhou (1046-256)

Masa Musim Semi dan Gugur (770-476)

Era San Guo (Tiga Kerajaan) (220-280) Dinasti Jin (265-420)

Dinasti Han Timur (25-220)

Dinasti Sui (581-618)

Dinasti-Dinasti Nan Bei Chao (420-589)

BARAT

Awal Mesopotamia Kerajaan-kerajaan Mesir

Kebudayaan Yunani Berdirinya Roma (735)

34

Julius Caesar (101-44)

Lahirnya Yesus

Anglo-Saxons didirikan di Inggris (449)

Perang Funisia I (264-241) Perang Funisia II (219-201) Agama Kristen ditetapkan Muhammad SAW Perang Funisia III (149sebagai Agama Negara (570-632) 146) oleh Kekaisaran Roma (392) Kekaisaran Roma Socrates (470-399) Terbagi dua (395) Alexander Agung (356-323)

Kerajaan Silla Bersatu (676-935) Dinasti Joseon (1392-1910)

Piala Dunia FIFA 2002 Korea/Jepang Gua Seokguram Dinasti Goryeo (918-1392)

Hunminjeongeum merupakan buku paling awal yang digunakan untuk mengajarkan Hangeul, alfabet Korea yang diciptakan oleh raja keempat dari Dinasti Joseon, yaitu Raja Sejong yang Agung (r.1418-1450) Olimpiade Ke-24 Seoul (1988)

Tembikar Seladon

Tempat Penyimpanan Balok-balok Kayu Tripitaka Koreana

Kerajaan Balhae (698-926)

Perang Korea (1950-53)

Tripitaka Koreana adalah kumpulan kitab-kitab Budha paling tua dan paling lengkap yang masih ada sampai hari ini. Kitab-kitab ini dipahat pada balok-balok kayu sejumlah 81.258 selama masa pemerintahan Dinasti Goryeo (918-1392).

Berdirinya Republik Korea (1948) Kekaisaran Daehan

600

700

Dinasti-dinasti Tang (618-907)

900

1000

1100

Dinasti Song (960-1279)

Dinasti-dinasti Wu Dai (907-960)

1200

1300

1400

Dinasti Yuan (1271-1368)

1500

1800

Dinasti Qing (1616-1911)

Dinasti Ming (1368-1644)

1900

2000

Berdirinya Republik Rakyat Cina (1949)

Berdirinya Republik Cina (1912)

Perang Dunia I (1914-18) Perang Dunia II (1939-45) Perang Salib Pertama (1096-99) Raja Charles yang Agung menobatkan Kekaisaran Suci Roma yang pertama (800)

Hegira (622) dan dimulainya Zaman Islam

Perang Seratus Tahun (1344-1434) Marco Polo(1254-1324) Mangna Carta (1215)

Perang Sipil Amerika (1861-65) Revolusi Amerika (1776) Revolusi Perancis (1789-1793) Perang Tigapuluh Tahun (1618-48) Martin Luther Meluncurkan Gerakan Reformasi Gereja (1517) Percetakan Gutenberg (1434) Columbus Menemukan Amerika (1492)

35

UNDANG-UNDANG DASAR DAN PEMERINTAHAN

4

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Undang-undang Dasar Lembaga Eksekutif Lembaga Legislatif Lembaga Yudikatif Lembaga-lembaga Independen Pemerintah Daerah

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

4 Manuskrip Undang-undang Dasar pertama Republik Korea

38

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan Undang-undang Dasar Pada tanggal 17 Juli 1948, Undang-undang Dasar pertama Republik Korea ditetapkan. Seiring dengan gejolak politik yang dialami oleh Korea demi mencapai kemajuan demokratis, Undang-Undang Dasar Korea telah diamandemen sembilan kali, yang terakhir pada tanggal 29 Oktober 1987. Undang-undang Dasar yang sekarang merepresentasikan kemajuan besar untuk menuju demokratisasi penuh. Walaupun melalui proses revisi yang sah, sejumlah perubahan substansial terlihat sangat jelas. Perubahan-perubahan ini mencakup pembatasan kekuasan presiden, penambahan kekuasaan lembaga legislatif serta butir-butir tambahan dalam rangka perlindungan hak asasi manusia. Secara khusus, pembentukan Mahkamah Konstitusi Independen yang baru memainkan peranan penting dalam membuat Korea menjadi masyarakat yang demokratis dan bebas. Undang-undang Dasar Korea terdiri atas pembukaan, 130 pasal, serta enam aturan tambahan. Undang-undang ini dibagi menjadi 10 bab: Ketetapan-ketetapan Umum, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Majelis Nasional, Lembaga Eksekutif, Lembaga-lembaga Pengadilan, Mahkamah Konstitusi, Tata Laksana Pemilihan Umum, Pemerintah Daerah, Ekonomi, serta Amandemen-amandemen Undang-undang

meliputi kedaulatan rakyat, pembagian kekuasaan, upaya penyatuan Korea Selatan dan Korea Utara secara damai dan demokratis, upaya mencapai kedamaian dan kerja sama internasional, berlakunya hukum, serta tanggungjawab negara untuk menciptakan kesejahteraan. Amandemen Undang-undang Dasar memerlukan prosedurprosedur khusus yang berbeda dengan penyusunan undang-undang yang lain. Presiden atau mayoritas Majelis Nasional boleh mengajukan usulan untuk mengamandemen Undang-undang dasar. Suatu amandemen membutuhkan persetujuan tidak hanya dari Majelis Nasional namun juga dari referendum nasional. Persetujuan yang pertama mengharuskan dukungan dari duapertiga atau lebih jumlah anggota Majelis Nasional, sedangkan persetujuan kedua memerlukan lebih dari separuh suara dari jumlah seluruh suara yang diberikan oleh lebih dari separuh pemilih yang memenuhi syarat untuk memilih dalam suatu referendum nasional.

Lembaga Eksekutif Presiden Presiden Republik Korea, yang dipilih melalui pemilihan umum yang bersifat nasional, tidak membeda-bedakan, langsung, dan rahasia, berada pada posisi tertinggi lembaga eksekutif. Presiden menjabat selama satu kali dalam masa jabatan lima tahun dan penambahan masa jabatan tidak diijinkan. Ketetapan

Cheongwadae (Kantor Kepresidenan)

39

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Presiden Lee Myung-bak (kanan) dan Ibu Negara Kim Yoon-ok (kiri)

satu kali masa jabatan ini merupakan upaya perlindungan demi mencegah individu mana pun memegang kekuasaan pemerintahan untuk waktu yang berkepanjangan. Bilamana presiden tidak mampu melaksanakan tugas atau meninggal dunia, Perdana Menteri atau anggota-anggota Kabinet akan menjabat sebagai Presiden untuk sementara waktu sesuai dengan ketetapan undang-undang. Di bawah sistem politik sekarang ini, Presiden memainkan lima peran utama. Pertama, Presiden adalah kepala negara, yang melambangkan dan mewakili seluruh bangsa baik dalam sistem pemerintahan maupun dalam hubungan-hubungan internasional. Presiden menerima diplomat-diplomat asing, memberikan tanda jasa dan penghargaan-penghargaan lain, serta memberikan grasi. Ia memiliki kewajiban untuk melindungi kemerdekaan, kesatuan wilayah, dan keberlangsungan negara, serta menjunjung tinggi Undang-undang Dasar, di samping melaksanakan tugas khusus mengupayakan penyatuan kembali Korea secara damai. Kedua, Presiden adalah penyelenggara utama, dengan demikian ia berkewajiban menegakkan hukum yang ditetapkan oleh lembaga legislatif dan pada saat yang sama mengeluarkan perintah dan ketetapan-ketetapan dalam rangka penegakan hukum. Presiden memiliki kekuasaan penuh untuk memberikan arahan pada Kabinet dan badan-badan penasehat serta badan-badan eksekutif yang jumlahnya beragam. Ia berwenang untuk mengangkat pejabat-

40

pejabat publik, termasuk Perdana Menteri dan kepala badan-badan eksekutif. Ketiga, Presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata. Ia memiliki kewenangan yang luas dalam penyusunan kebijakan militer, termasuk hak untuk menyatakan perang. Keempat, Presiden adalah diplomat dan pembuat kebijakan luar negeri tertinggi. Dia mengangkat atau mengutus perwakilan diplomatik, dan menandatangani perjanjian dengan negara asing. Terakhir, Presiden adalah penyusun kebijakan utama dan pembuat undang-undang yang penting. Ia boleh mengajukan rancangan undang-undang kepada Majelis Nasional atau menyatakan pandangannya di depan lembaga legislatif baik secara langsung maupun tertulis. Presiden tidak berhak membubarkan Majelis Nasional, namun Majelis Nasional berhak menyatakan bahwa Presiden pada akhirnya wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya menurut Undang-undang Dasar melalui proses impeachment.

Kabinet Di bawah sistem kepresidenan Korea, Presiden menjalankan fungsi eksekutifnya melalui Kabinet yang terdiri dari 15 sampai 30 anggota dan dipimpin oleh Presiden, yang bertanggungjawab atas seluruh kebijakan penting pemerintah. Perdana Menteri ditunjuk oleh Presiden dan disetujui oleh Majelis Nasional. Sebagai wakil eksekutif utama Presiden, Perdana Menteri bertugas mengawasi kementeriankementerian administratif dan mengelola Biro Koordinasi Kebijakan

Kabinet

41

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Kompleks Gedung Pemerintah Pusat di Sejongno

Pemerintah di bawah pengarahan Presiden. Perdana Menteri juga memiliki kekuasaan untuk membahas kebijakan-kebijakan nasional utama serta menghadiri pertemuan-pertemuan Majelis Nasional. Anggota-anggota Dewan Negara ditunjuk oleh Presiden atas rekomendasi dari Perdana Menteri. Mereka memiliki hak untuk memimpin dan mengawasi kementerian-kementerian administratif mereka, membahas perkara-perkara kenegaraan yang penting, bertindak atas nama Presiden, serta hadir dalam Majelis Nasional dan mengemukakan pendapat mereka. Anggotaanggota Dewan Negara baik sebagai kelompok maupun secara perorangan bertanggungjawab hanya kepada Presiden. Di samping Dewan Negara, Presiden memiliki badan-badan di bawah pengarahannya secara langsung dengan tujuan menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional: Dewan Audit dan Inspeksi Korea, Dinas Intelijen Nasional, serta Komisi Penyiaran dan Komunikasi. Kepala lembaga-lembaga ini ditunjuk oleh Presiden, namun penunjukan Kepala Dewan Audit dan Inspeksi oleh Presiden harus berdasarkan persetujuan Majelis Nasional. Dewan Audit dan Inspeksi memiliki kewenangan untuk memeriksa laporan keuangan badan-badan pemerintah baik pusat maupun daerah, badan usaha milik negara, serta lembagalembaga terkait. Badan ini juga memiliki kewenangan untuk mengawasi penyalahgunaan kewenangan publik atau kesalahan

42

Kompleks Pemerintahan Daejeon

yang dilakukan oleh pejabat-pejabat publik dalam menjalankan kewajiban-kewajiban publik mereka. Hasil dari pemeriksaan keuangan ini dilaporkan pada Presiden dan Majelis Nasional, meskipun dewan inspeksi ini hanya bertanggungjawab kepada Presiden sebagai pelaksana utama. Dinas Intelijen Nasional memiliki kewenangan untuk mengumpulkan informasi intelijen strategis yang berasal dari dalam maupun luar negeri, serta informasi mengenai aktivitasaktivitas kriminal baik subversif maupun internasional. Dinas ini juga merencanakan dan mengkoordinasi aktivitas-aktivitas intelijen dan keamanan pemerintah. Komisi Komunikasi Korea terdiri dari lima anggota tetap yang memimpin komisi ini berdasarkan konsensus. Komisi ini merupakan badan tertinggi yang mengatur penyiaran, telekomunikasi, serta layanan-layanan langsung televisi internet atau IPTV.

43

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Lembaga Legislatif Kekuasaan legislatif berada pada Majelis Nasional, suatu lembaga legislatif satu kamar atau unikameral. Majelis ini terdiri dari 299 anggota yang menjabat selama masa jabatan empat tahun. Dari 299 anggota, 245 dipilih oleh suara rakyat dari para pemilih di daerah, sedangkan 54 anggota sisanya mendapatkan kursi mereka melalui sistem perwakilan yang bersifat proporsional di mana kursikursi yang tersedia dialokasikan untuk setiap partai politik yang telah memperoleh 3 persen atau lebih dari seluruh suara yang sah atau lima atau lebih kursi dalam pemilihan lokal. Sistem ini ditujukan untuk merefleksikan suara rakyat dari berbagai bidang kehidupan dan pada saat yang sama meningkatkan kemampuan Majelis Nasional. Supaya memenuhi syarat untuk dipilih menjadi anggota lembaga legislatif, calon anggota harus berusia minimal 25 tahun. Satu kandidat dari tiap daerah pemilihan dipilih oleh suara mayoritas. Anggota Majelis Nasional tidak dianggap bertanggungjawab di luar Majelis atas pendapat-pendapat yang dikeluarkan ataupun atas suara yang diberikan dalam bilik pemilihan legislatif. Selama sidang Majelis berlangsung, tidak satupun anggota Majelis boleh ditangkap atau ditahan tanpa persetujuan dari Majelis kecuali dalam kasus kejahatan yang sangat berat. Bila terjadi penangkapan atau penahanan atas satu anggota Majelis sebelum sidang dibuka, anggota Majelis tersebut harus dibebaskan selama sidang atas permintaan Majelis. Ada dua macam sidang legislatif yang dilaksanakan, yaitu sidang reguler dan sidang istimewa. Sidang reguler berlangsung setahun

Majelis Nasional

44

sekali dari September sampai Desember, sedangkan sidang-sidang istimewa bisa dilaksanakan sesuai permintaan Presiden atau seperempat atau lebih anggota Majelis Nasional. Masa berlangsungnya sidang reguler dibatasi sampai 100 hari dan sidang istimewa 30 hari. Jika Presiden meminta diadakan sidang istimewa, ia harus menyebutkan secara terperinci masa berlangsungnya sidang serta alasan-alasan mengapa perlu diadakan sidang istimewa. Kecuali disebutkan dalam Undang-undang Dasar atau peraturan perundang-undangan, kehadiran lebih dari separuh jumlah anggota Majelis Nasional dan kesepakatan lebih dari separuh anggota Majelis yang hadir diperlukan untuk membuat keputusan-keputusan Majelis Nasional bersifat mengikat. Bila hasil pemungutan suara adalah seri, permasalahan dianggap ditolak oleh Majelis Nasional. Pertemuanpertemuan legislatif dibuka untuk publik, namun aturan ini bisa

Seluruh warga negara berusia 19 tahun ke atas berhak untuk memilih

dibatalkan dengan persetujuan lebih dari separuh jumlah anggota yang hadir, atau bilamana Jurubicara menganggap hal ini perlu dilakukan demi menjaga keamanan nasional. Majelis Nasional menjalankan beberapa fungsi menurut Undangundang Dasar, yang paling utama adalah menyusun undang-undang. Fungsi-fungsi lain dari Majelis ini mencakup menyetujui anggaran negara, mengurusi masalah-masalah yang berhubungan dengan

Majelis Nasional Ke-18

Independen, 25 Partai Pembaharuan Korea, 3 Partai Buruh Demokrat, 5 Aliansi Pro-Park Geun-hye, 14 Partai Kemajuan Liberal, 18

299 kursi (data tgl 10 April 2008)

Partai Besar Nasional, 153

Partai Demokrat Bersatu, 81

45

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Mahkamah Agung

kebijakan luar negeri, menyatakan perang, menempatkan pasukan Korea di luar negeri atau menerima pasukan asing di dalam negeri, mengawasi atau memeriksa masalah-masalah kenegaraan khusus, serta melakukan impeachment. Usulan untuk melakukan impeachment terhadap pejabat yang telah diangkat dapat berujung pada pemungutan suara bila disetujui oleh paling sedikit sepertiga anggota Majelis Nasional. Impeachment akan berlaku bila memperoleh dukungan dari mayoritas anggota Majelis. Usulan untuk melakukan impeachment terhadap Presiden harus memperoleh suara mayoritas dari anggota Majelis agar bisa ditindaklanjuti oleh sidang Majelis. Usulan diterima bilamana duapertiga atau lebih dari seluruh anggota Majelis memberikan persetujuan. Majelis memilih satu Jurubicara dan dua Wakil Jurubicara, yang bertugas untuk masa jabatan dua tahun. Jurubicara memimpin sidang-sidang paripurna serta mewakili lembaga legislatif di samping mengawasi kinerja lembaga legislatif. Bila Jurubicara berhalangan hadir, Wakil-wakil Jurubicara akan bertindak sebagai Jurubicara.

46

Lembaga Yudikatif Lembaga Yudikatif Korea terdiri dari Mahmakah Agung, Pengadilanpengadilan Tinggi, Pengadilan-pengadilan Wilayah, Pengadilan Hak Cipta, Pengadilan Keluarga, serta Pengadilan-pengadilan Administratif dan Daerah. Pengadilan-pengadilan ini memiliki yurisdikasi atas kasuskasus perdata, pidana, administratif, masalah-masalah yang berkaitan dengan pemilihan umum, serta masalah-masalah peradilan yang lain, di samping juga mengawasi permasalahan yang berkaitan dengan pendaftaran kepemilikan rumah dan tanah, pendaftaran keluarga, kepemilikan saham, dan pengawasan terhadap pejabat-pejabat pengadilan. Mahkamah Agung merupakan lembaga pengadilan tertinggi. Mahkamah ini menerima permohonan banding dari kasus-kasus yang diajukan oleh pengadilan-pengadilan di bawahnya. Ketua Mahkamah Agung ditunjuk oleh Presiden dengan persetujuan Majelis Nasional. Hakim-hakim yang lain ditunjuk oleh presiden sesuai dengan rekomendasi Ketua Mahkamah Agung. Masa jabatan Ketua Mahkamah Agung adalah enam tahun dan tidak bisa diperpanjang. Ketua Mahkamah Agung harus berhenti dari jabatannya pada usia 70 tahun. Masa jabatan hakim-hakim lain adalah enam tahun. Walaupun mereka bisa dipilih kembali sesuai dengan ketetapan hukum, mereka harus pensiun dari jabatannya bila telah berusia 65 tahun. Pengadilan Tinggi menerima kasus-kasus perdata, pidana, dan administratif yang diajukan oleh pengadilan-pengadilan wilayah, administratif, dan keluarga, serta mengadili kasus-kasus khusus seperti yang ditetapkan oleh undang-undang. Pengadilan Hak Cipta meninjau keputusan-keputusan yang dibuat oleh Lembaga Hak Cipta. Mahkamah Agung merupakan pengadilan tertinggi untuk menyelesaikan perselisihan-perselisihan hak cipta. Pengadilan-pengadilan Wilayah terletak di Seoul dan di 13 kota berikut ini: Incheon, Uijeongbu, Suwon, Chuncheon, Daejeon, Cheongju, Daegu, Busan, Changwon, Ulsan, Gwangju, Jeonju, dan Jeju. Pengadilan Keluarga diberi wewenang untuk menerima kasus-kasus yang berkaitan dengan masalah-masalah perkawinan, kenakalan remaja, atau masalahmasalah domestik yang lain. Pengadilan Administratif hanya menangani kasus-kasus administratif. Pengadilan-pengadilan Wilayah di luar Seoul juga menjalankan fungsi-fungsi Pengadilan Administratif sesuai dengan wilayah mereka masing-masing. Di samping pengadilan-pengadilan ini, ada juga pengadilan-pengadilan militer yang memiliki yurisdiksi atas pelanggaranpelanggaran yang dilakukan oleh anggota-anggota Angkatan Bersenjata beserta pegawai-pegawai sipil mereka.

Patung Dewi Keadilan di depan Mahkamah Agung di Seocho-dong, Seoul

47

Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Lembaga-lembaga Independen Mahkamah Konstitusional Mahkamah Konstitusional didirikan pada bulan September 1988 sebagai bagian utama dari sistem konstitusional. Undang-undang Dasar Republik Keenam, yang didasarkan pada antusiasme rakyat Korea yang tinggi akan demokrasi, menerapkan satu sistem judicial review yang baru – Mahkamah Konstitusi – sebagai upaya menjaga Undang-undang Dasar serta melindungi hak-hak dasar rakyat dengan cara menyusun tata cara khusus untuk memutuskan perkara-perkara yang berkaitan dengan undang-undang dasar. Pengadilan ini berwenang menafsirkan Undang-undang Dasar dan meninjau kembali apakah seluruh ketetapan hukum yang dibuat sudah sesuai dengan Undang-undang Dasar, untuk membuat keputusan-keputusan hukum mengenai impeachment atau pembubaran partai politik, serta untuk memberikan keputusan dalam hal konflik kewenangan serta pengaduan-pengaduan yang bersifat konstitusional. Mahkamah ini terdiri atas sembilan Hakim Agung. Masa jabatan para Hakim Agung adalah enam tahun dan bisa diperpanjang. Gedung pengadilan Mahkamah Konstitusi di Seoul adalah bangunan berkubah berlantai lima, yang telah meraih Penghargaan Arsitektur Korea.

Komisi Nasional Pemilihan Umum Sesuai dengan Undang-Undang Dasar Pasal 114, Komisi Nasional Pemilihan Umum didirikan sebagai lembaga konstitusi independen Mahkamah Konstitusi

48

yang sejalan dengan Majelis Nasional, pemerintah, pengadilanpengadilan, serta Mahkamah Konstitusi Korea dengan tujuan menyelenggarakan pemilihan umum dan referendum-referendum nasional secara adil. Lembaga ini juga menangani masalah-masalah administratif berkaitan dengan partai-partai politik dan dana-dana politik. Masa jabatan dan status tiap anggota Komisi Pemilihan ini dijamin secara penuh seperti disebutkan dalam Undang-undang Dasar. Mereka memperoleh jaminan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka secara adil tanpa adanya campur tangan dari pihak luar.

Komisi Nasional Hak-hak Asasi Manusia Komisi ini dibentuk pada tahun 2001 sebagai lembaga penasehat nasional dalam rangka melindungi hak-hak asasi manusia. Komisi ini bertugas melindungi hak-hak asasi manusia secara penuh dalam pengertian yang lebih luas, yang mencakup martabat serta nilai dan kebebasan tiap manusia, seperti yang disebutkan dalam konvensikonvensi internasional hak-hak asasi manusia serta perjanjian-perjanjian yang ditandatangani oleh Korea. Komisi ini terdiri dari 11 komisaris yang meliputi Ketua, 3 Komisaris Tetap, 7 Komisaris Tidak Tetap. Di antara ke-11 komisaris ini, 4 dipilih oleh Majelis Nasional, 4 dicalonkan oleh Presiden Korea, 3 dicalonkan oleh Ketua Mahkamah Agung, yang kemudian disetujui oleh Presiden Korea.

Pemerintah Daerah

Plaza Seoul di depan Balai Kota

Undang-undang Dasar Pasal 117 menyebutkan bahwa ”Pemerintah Daerah menangani hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan penduduk daerah, mengatur hak-hak kepemilikan, serta berhak, dalam batasan hukum, merumuskan ketetapan-ketetapan yang berkaitan dengan aturan-aturan otonomi daerah.”

49

Pemerintah daerah tingkat tinggi pada dasarnya berfungsi sebagai penghubung antara pemerintah pusat dengan pemerintah-pemerintah daerah yang lebih rendah. Pemerintah-pemerintah daerah yang lebih rendah memberikan pelayanan-pelayanan kepada warga negara melalui sistem adminsitrasi wilayah (eup, myeon, dan dong). Tiap pemerintah daerah yang lebih rendah mempunyai beberapa distrik yang berfungsi sebagai kantorkantor wilayah untuk menangani kebutuhan-kebutuhan para penduduk di wilayah mereka. Kantor-kantor eup, myeon, dan dong terutama terlibat dalam pelaksanaan fungsi-fungsi pelayanan administratif dan sosial.

6 Metropolitan Gwangju

11 Chungcheongnam-do

Lokasi Kantor: Chipyung-dong Jumlah Penduduk: 1,4 juta jiwa Luas Wilayah: 501 km2 http://www.gwangju.go.kr/ 7 Metropolitan Ulsan

Lokasi Kantor: Daejeon Jumlah Penduduk: 1,9 juta jiwa Luas Wilayah: 8.600 km2 http://www.chungnam.net/ 12 Jeollanam-do Lokasi Kantor: Muan-gun Jumlah Penduduk: 1,8 juta jiwa Luas Wilayah: 12.074 km2 http://www.jeonnam.go.kr/

Lokasi Kantor: Shinjung 1-dong Jumlah Penduduk: 1,1 juta jiwa Luas Wilayah: 1.057 km2 http://www.ulsan.go.kr/ 13 Jeollabuk-do

8 Gyeonggi-do

Lokasi Kantor: Jeonju Jumlah Penduduk: 1,8 juta jiwa Luas Wilayah: 8.052 km2 http://www.jeonbuk.go.kr/

Lokasi Kantor: Suwon-si Jumlah Penduduk: 11,0 juta jiwa Luas Wilayah: 10.182 km2 http://www.gg.go.kr/ 9 Gyeongsangnam-do Lokasi Kantor: Changwon Jumlah Penduduk: 3,1 juta jiwa Luas Wilayah: 10.521 km2 http://www.gsnd.net/ 10 Gyeongsangbuk-do Lokasi Kantor: Daegu Jumlah Penduduk: 2,6 juta jiwa Luas Wilayah: 19.026 km2 http://www.gyeongbuk.go.kr/

14 Gangwon-do Lokasi Kantor: Chuncheon Jumlah Penduduk: 1,5 juta jiwa Luas Wilayah: 16.873 km2 http://www.provin.gangwon.kr/ 15 Chungcheongbuk-do Lokasi Kantor: Cheongju Jumlah Penduduk: 1,5 juta jiwa Luas Wilayah: 7.432 km2 http://www.cb21.net/

51

Sekilas Pandang Undang-undang Dasar dan Pemerintahan

Struktur Pemerintahan Lembaga Legislatif

Lembaga Eksekutif

Lembaga Yudikatif

Mahkamah Konstitusi

Presiden Dewan Audit dan Inspeksi Komisi Komunikasi Korea Dinas Intelijen Nasional

Perdana Menteri Kantor Menteri Urusan Khusus Kementerian Perundang-undangan Kementerian Urusan Patriot dan Veteran

52

Komisi Perdagangan Adil Komisi Pelayanan Keuangan Komisi Hak-hak Asasi Manusia

Kementerian Strategi dan Keuangan

Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Kementerian Urusan Luar Negeri dan Perdagangan

Kementerian Unifikasi

Kementerian Kehakiman

Kementerian Pertahanan Nasional

Kementerian Administrasi Umum dan Keamanan

Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata

Kementerian Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Kementerian Ekonomi Pengetahuan

Kementerian Urusan Kesehatan, Kesejahteraan dan Keluarga

Kementerian Lingkungan

Kementerian Tenaga Kerja

Kementerian Kesetaraan Jender

Kementerian Urusan Pertanahan, Transportasi dan Kelautan

Para Presiden Republik Korea

Syngman Rhee President Pertama, Kedua dan Ketiga (1948 - 1960)

Yun Bo-seon

Park Chung-hee

Choi Kyu-hah

Presiden Ke(41960 - 1962)

Presiden Ke-5, 6, 7, 8 dan 9 (1963 - 1979)

Presiden Ke-10 (1979-1980)

Chun Doo-hwan

Roh Tae-woo

Kim Young-sam

Kim Dae-jung

Presiden Ke-11, 12 (1980 - 1988)

Presiden Ke-13 (1988 - 1993)

Presiden Ke-14 (1993 - 1998)

Presiden Ke-15 (1998 - 2003)

Roh Moo-hyun

Lee Myung-bak

Presiden Ke-16 (2003 - 2008)

Presiden Ke-17 (2008 - )

53

HUBUNGAN ANTAR-KOREA

5

Hubungan Antar-Korea

Latar Belakang Sejarah Upaya-upaya Menuju Penyelesaian Damai Masalah Nuklir Korea Utara Pertukaran dan Kerjasama Antar-Korea Arah Kebijakan di Masa Depan

Hubungan Antar-Korea

5

Hubungan Antar-Korea Latar Belakang Sejarah Ketika Perang Dunia II berakhir dengan kekalahan Jepang, seluruh penduduk Korea menginginkan terbentuknya negara merdeka yang bersatu namun justru yang terjadi adalah terpecahnya Korea sebagai akibat Perang Dingin antara blok Timur dan Barat. Terbaginya negara Korea menjadi dua dan berdirinya pemerintahan yang terpisah di Selatan dan Utara akhirnya menimbulkan perang saudara, yakni Perang Korea (1950-1953). Perang Korea adalah hasil sampingan dari konflik ideologi di dalam negeri dan dianggap sebagai perang yang mewakili konflik antara blok Barat dan blok Komunis. Perang Korea berkembang menjadi perang internasional berskala penuh yang melibatkan 16 negara anggota PBB untuk berperang sebagai sekutu Korea Selatan melawan Cina dan Uni Soviet dari blok Komunis. Perang berakhir dengan gencatan senjata, yang

Taman Peringatan Veteran Perang Korea di Washington D.C.

56

menghasilkan garis gencatan senjata sepanjang 155 mil yang membagi Semenanjung Korea. Setelah gencatan senjata, konfrontasi Perang Dingin di Semenanjung Korea semakin meningkat. Pemerintah Korea Selatan melancarkan kebijakan terhadap Korea Utara yang bertujuan mencapai penyatuan kembali kedua Korea dengan cara merubuhkan komunisme. Pada saat yang sama, Korea Utara mencanangkan strategi ”kubu revolusioner” serta berupaya membuat Korea Selatan menjadi negara komunis. Sejak awal tahun 1970-an, keteganganketegangan yang ditimbulkan oleh Perang Dingin mulai menurun, ketika negara-negara kapitalis maupun komunis lebih memilih kondisi yang tenang. Dengan latar belakang seperti ini, Seoul dan Pyongyang secara bersamaan mengumumkan Komunike Bersama Selatan-Utara pada tanggal 4 Juli 1972, serta memulai dialog dan pertukaranpertukaran dalam skala terbatas, termasuk Dialog Palang Merah Selatan-Utara dan Pertemuan Komite Koordinasi Selatan-Utara. Meski demikian, terbukti bahwa menghilangkan rasa permusuhan dan ketidakpercayaan antara Korea Selatan dan Utara atau membangun rasa saling percaya di arena politik merupakan sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Pada tahun 1979, Uni Soviet menyerbu Afganistan, yang membawa seluruh dunia ke dalam konfrontasi Perang Dingin yang baru dan memperburuk hubungan antar-Korea. Sampai pertengahan tahun 1980-an, reformasi dan keterbukaan di Uni Soviet memicu percepatan reformasi dan keterbukaan di negaranegara komunis Eropa Timur. Sejalan dengan berakhirnya Perang Dingin, hubungan antar-Korea mencapai titik balik yang penting. Pada tanggal 7 Juli 1988, sebagai tanggapan terhadap menurunnya intensitas Perang Dingin di seluruh dunia, Pemerintah Korea Selatan mengumumkan Deklarasi Khusus untuk Kepentingan Martabat Bangsa, Penyatuan Korea dan Kesejahteraan. Sampai tahun 1990, hubungan antar-Korea telah meningkat secara dramatis dengan dimulainya Pertemuanpertemuan Tingkat Tinggi antara perdana menteri Korea Selatan dan Utara.

Tentara-tentara yang menjaga garis demarkasi pada Zona Demilitarisasi di dekat Cheorwon

57

Hubungan Antar-Korea

Babak kelima pertemuan tingkat tinggi pada tahun 1991

Pada babak kelima Pertemuan Tingkat Tinggi tahun 1991, kedua perdana menteri menandatangani Perjanjian Rekonsiliasi, Non-Agresi, dan Pertukaran dan Kerjasama antara Korea Selatan dan Utara, yang juga dikenal sebagai Perjanjian Dasar. Persetujuan ini merupakan langkah maju pertama menuju proses perdamaian dan penyatuan kembali di Semenanjung Korea. Bagaimanapun juga, disebabkan oleh kesulitan-kesulitan ekonomi di Korea Utara, pihak-pihak asing mengharapkan jatuhnya rezim Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Kompleks Perindustrian Gaeseong 22.538

Jumlah tenaga kerja Korea Utara

59,6

Nilai barang yang diproduksi (dalam jutaan dollar) 17.671 15.584 41,9

12.492 11.189

47,7

35,4

8.879 7.871 6.025

26,9

6.541 19,9

3.657 2.000

10,9

0,5

0,7

2005.3

2005.6

14,8

2,8 2005.9

2005.12

Sumber: Kementerian Unifikasi

58

12,6

2006.3

2006.6

2006.9

2006.12

2007.3

2007.6

2007.9

2007.12

Korea Utara. Di samping itu, ada kecurigaan mengenai apakah Korea Utara telah mengembangkan senjata nuklir ketika Korea Utara menarik diri dari Perjanjian Nonproliferasi Nuklir pada bulan Maret 1993. Karena perkembangan-perkembangan ini, ketegangan di Semenanjung Korea meningkat pada pertengahan 1990-an. Permasalahan program nuklir Korea Utara hampir menyebabkan terputusnya hubungan antar-Korea, dan hubungan ini mulai meningkat kembali ketika Pemerintahan Kim Dae-jung (1998-2003) meluncurkan kebijakan rekonsiliasi dan kerja sama, yang dinamakan Kebijakan Sinar Matahari. Upaya-upaya ini mencapai puncak pada konferensi tingkat tinggi pertama antar-Korea, yang diselenggarakan di Pyongyang pada bulan Juni 2000 dan menghasilkan Deklarasi Bersama Selatan-Utara 15 Juni. Pertemuan antar-Korea berfungsi sebagai titik yang menentukan dalam hubungan antar-Korea, mengakhiri lima dekade konfrontasi dan permusuhan dan digantikan dengan rekonsiliasi dan kerja sama. Sejak bulan Juni 2000, banyak kemajuan telah dicapai dalam hubungan antar-Korea. Dialog telah terjadi di berbagai Bersatunya Kembali Secara Resmi Keluarga-keluarga yang Terpisah (jiwa)

3.613

3.134

3.236

2.691 2.394 1.926 1.724

1.242

Sumber: Kementerian Unifikasi

59

Hubungan Antar-Korea

Konferensi Tingkat Tinggi Korea Selatan-Utara pertama yang bersejarah pada tahun 2000

terpisah telah dimulai. Di samping itu, telah terjadi peningkatan dalam hal pertukaran antar-Korea dalam bentuk tenaga kerja maupun barang. Pemerintahan Roh Moo-hyun (2003-2008) telah secara konsisten melaksanakan kebijakan perdamaian dan kesejahteraan terhadap Korea Utara, yang berlandaskan pada Kebijakan Sinar Matahari yang dicanangkan oleh pemerintahan Kim Dae-jung. Konferensi tingkat tinggi kedua antara pemimpin-pemimpin Korea Selatan dan Utara, yang berlangsung pada tanggal 2 – 4 Oktober 2007 di Pyongyang, merupakan suatu pertemuan penting terutama karena ini adalah pertemuan kedua antara para pemimpin Korea Selatan dan Utara di tengah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan antara kedua Korea dan wilayah Asia Timur Laut yang lebih luas. Pemimpin kedua negara membahas serangkaian permasalahan yang masih belum terselesaikan seperti misalnya diciptakannya perdamaian, kesejahteraan kedua belah pihak, kerja sama ekonomi, rekonsiliasi dan penyatuan kembali, serta mengumumkan ”Deklarasi untuk Pembangunan Hubungan Antar-Korea serta Perdamaian dan Kesejahteraan” yang terdiri dari delapan butir. Baik Korea Selatan maupun Utara telah menghentikan siaransiaran propaganda yang saling menyerang, menurunkan alatalat propaganda di Zona Demilitarisasi, serta telah membuka hotline militer. Selain itu, kedua pemimpin telah sungguh-sungguh mengakhiri permusuhan yang telah berlangsung selama lebih dari setengah abad serta telah menciptakan podium bersama untuk menjamin terciptanya perdamaian dan kesejahteraan yang sesungguhnya di Semenanjung Korea.

Upaya-upaya Menuju Penyelesaian Damai Masalah Nuklir Korea Utara Pemerintah Korea Selatan telah menyatakan bahwa sebagai tugas utama dalam kebijakan keamanannya, Korea Selatan akan melakukan sebuah terobosan dalam permasalahan nuklir Korea Utara melalui Pertemuan Enam Pihak – melibatkan kedua Korea, Amerika Serikat, Cina, Rusia dan Jepang. Pemerintah Korea Selatan sedang berusaha menciptakan kemajuan-kemajuan dalam hubungan antar-Korea sebagai pendorong untuk menyelesaikan permasalahan nuklir tersebut.

60

Berkat upaya-upaya penyelesaian masalah nuklir melalui dialog, babak keempat Pertemuan Enam Negara menghasilkan enam butir Pernyataan Bersama pada tanggal 19 September 2005. Pernyataan ini membahas tentang ditinggalkannya senjata nuklir oleh Korea Utara dan penerapan prinsip-prinsip. Pernyataan Bersama ini kemudian diikuti oleh diadopsinya Pernyataan Ketua pada babak kelima Pertemuan Enam Negara pada bulan November 2005. Pernyataan ini menegaskan kembali komitmen negara-negara yang terlibat untuk menerapkan butir-butir yang terdapat dalam Pernyataan Bersama 19 September. Pertemuan Enam Negara ini terhambat oleh konfrontasi antara Amerika Serikat dan Korea Utara yang disebabkan oleh sanksi ekonomi Amerika Serikat terhadap Korea Utara dan pemalsuan uang dolar Amerika oleh Korea Utara. Di samping itu, setelah Korea Utara melakukan uji coba peluru kendali pada tanggal 5 Juli 2006, serta melakukan uji coba nuklir pada tanggal 9 Oktober 2006, permasalahan nuklir memasuki periode yang menegangkan. Dengan melakukan kerja sama yang erat dengan masyarakat internasional, Pemerintah Korea Selatan mengambil tindakan balasan terhadap Korea Utara, termasuk penahanan bantuan pemberian beras dan pupuk. Memahami bahwa menyelenggarakan kembali Pertemuan Enam Negara sesegera mungkin adalah langkah penting untuk menemukan solusi mendasar dari masalah nuklir ini, Pemerintah Korea Selatan melakukan upayaupaya diplomatik demi terselenggaranya pertemuan ini. Sebagai hasilnya, sesi kedua dari babak kelima Pertemuan Enam Negara diselenggarakan pada tanggal 18 Desember 2006 dan sesi ketiga

Wakil dari enam negara berpose untuk foto bersama pada pertemuan untuk membahas pelucutan senjata nuklir Korea Utara di Beijing, Cina, pada tanggal 30 September 2007.

61

Hubungan Antar-Korea

Pertandingan persahabatan sepakbola pria antar - Korea

diadakan dari tanggal 8 Februari 2007. Pada tahun 2007, terjadi kemajuan pada upaya-upaya untuk melucuti fasilitas-fasilitas nuklir Korea Utara dengan adanya kerjasama antara enam negara. Negara-negara yang peduli sepakat untuk menutup dan menyegel fasilitas-fasilitas nuklir Korea Utara melalui Persetujuan 13 Februari dan Perjanjian 3 Oktober. Mereka juga menyusun “langkah-langkah tahap pertama” untuk menerapkan isi Kesepakatan Bersama 19 September, termasuk menyatakan penghentian kemampuan senjata nuklir. Perkembangan hubungan antar-Korea dan kemajuan dalam menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara mencapai puncaknya pada Konferensi Tingkat Tinggi AntarKorea pada bulan Oktober 2007. Bentuk-bentuk pertukaran antar-Korea mempercepat proses rekonsiliasi dan kerjasama, menciptakan perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, dan meningkatkan dialog dan kerja sama antara Korea Utara dan negara-negara lain yang peduli dengan masalah ini. Bagaimana masalah nuklir Korea Utara diselesaikan dan berkembangnya hubungan antar-Korea akan berakibat pada lebih dari sekedar perubahan dari perjanjian gencatan senjata yang telah ada saat ini menuju perdamaian yang bersifat permanen. Perkembangan-perkembangan ini juga akan berperan besar dalam menciptakan kerja sama dalam bidang keamanan dan ekonomi di seluruh wilayah Asia Timur Laut. Dengan demikian, situasi politik di Semenanjung Korea dan seluruh kawasan Asia Timur Laut berada pada titik balik; bergerak menuju perdamaian dan kesejahteraan.

62

Pertukaran dan Kerjasama Antar-Korea Menyusul pembagian Korea, kedua bagian dari Semenanjung Korea ini menjadi semakin heterogen. Oleh sebab itu, Pemerintah Korea Selatan telah berusaha keras untuk membangun kembali komunitas nasional melalui bentuk-bentuk pertukaran antarKorea dan kerjasama daripada melaksanakan proses penyatuan secara tergesa-gesa.

Kompleks Perindustrian Gaeseong Komplek Perindustrian Gaeseong adalah proyek kerjasama ekonomi antar-Korea yang dikembangkan dan diupayakan oleh kedua Korea di dekat Gaeseong, sebuah kota di Propinsi Hwanghae Utara di Korea Utara di seberang Zona Demilitarisasi. Dengan perjanjian antara Hyundai Asan dan Korea Utara, pembangunan dimulai di lokasi pada tanggal 30 Juni 2003, setelah dilakukan perundingan resmi antar-Korea. Kompleks ini mulai benar-benar beroperasi pada akhir bulan Desember 2007, ketika tahap pertama pembangunan dan undian untuk menentukan tanah kapling telah selesai. Kompleks Perindustrian Gaeseong terutama menyatukan modal dan teknologi Korea Selatan dengan tenaga kerja dan lahan dari Korea Utara demi meraih keuntungan bersama. Kompleks perindustrian ini mengubah wilayah konfrontasi dan ketegangan menjadi suatu wilayah rekonsiliasi dan perdamaian. Jalan Gyeongui menyeberangkan 600 kendaraan, dan 1.000 orang staf dan persediaan melewati Zona

Pekerja-pekerja dari Korea Utara pada Kompleks Perindustian Gaeseong

63

Hubungan Antar-Korea

Demilitarisasi setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana serta mempersiapkan zona industri tersebut untuk perusahaanperusahaan yang baru hadir. Sampai akhir Desember 2007, ada 65 perusahaan yang beroperasi di kompleks ini. Sepanjang tahun 2007, mereka menghasilkan produksi senilai $184,78 juta – hampir $40 juta berasal dari ekspor. Karena nilai produksi kumulatif dari kompleks industri ini sejak tahun 2005 hanya sebesar $273,7 juta, nilai produksi tahun 2007 jelas merupakan peningkatan yang signifikan. Pemerintah Korea Selatan akan melakukan upaya-upaya konsisten – berdasarkan perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh kedua Korea – untuk melakukan perundingan secara mendalam dengan pihak berwenang Korea Utara dan firma yang ada serta mengawasi seluruh proses pembangunan, sehingga perusahaanperusahaan dapat berinventasi dan terus menjalankan bisnis mereka di kompleks perindustian ini.

Menghubungkan Kembali Rel Kereta Api Antar-Korea Pada tanggal 19 Februari 1992, melalui Perjanjian Dasar UtaraSelatan, kedua Korea sepakat untuk menghubungkan kembali jalur kereta api mereka yang selama ini terputus. Satu dekade kemudian, pada tanggal 18 September 2002, peletakan batu pertama untuk menghubungkan kembali sistem rel kereta api dan jalan di kedua pantai – Jalur dan Jalan Gyeongui di pantai barat dan Jalur dan Jalan Donghae (Pantai Timur) berlangsung secara bersamaan. Jalan-jalan ini selesai dibangun pada bulan Pada tahun 2007, kedua Korea mulai memberikan pelayanan pengangkutan barang melalui kereta api antara Munsan, Korea Selatan, dan Bongdong, Korea Utara

64

Kim Soon-kwon (Dr. Corn) Sebagai kepala Organisasi Jagung Internasional (ICF), Dr. Kim mengawasi perkembangan ”jagung super,” sejenis tanaman biji-bijian yang direkayasa untuk memberikan hasil yang lebih besar. Pada tahun 1998, ICF mengirimkan biji-biji jagung super ke Korea Utara dan mulai berkerjasama dengan para peneliti Korea Utara untuk menemukan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah kekurangan pangan di sana.

Oktober 2004 dan telah digunakan sejak tanggal 1 Desember pada tahun yang sama. Kedua Korea sepakat untuk melakukan uji coba penggunaan sistem rel kereta api pada tanggal 11 Mei 2006. Pada tanggal 17 Mei 2007, untuk pertama kalinya sejak terbaginya Korea 56 tahun yang lalu, kereta api berjalan melewati Zone Demilitarisasi baik pada rel kereta api Gyeongui maupun Donghae. Sejak tanggal 11 Desember 2007, layanan harian kereta muatan antara stasiun Munsan di Korea Selatan dan Bongdong di Korea Utara dimulai. Penghubungan rel kereta dan jalan antar-Korea memiliki banyak manfaat pada tingkat-tingkat kepentingan yang berbeda. Sistem ini tidak hanya mengurangi biaya logistik namun juga membantu mengurangi ketegangan antar-Korea, mempercepat pembangunan Kompleks Perindustrian Gaeseong, serta memajukan pariwisata di Gunung Geumgangsan Resort di Korea Utara. Di masa depan, relrel kereta api ini akan dihubungkan dengan rel kereta dan jalan transSiberia atau trans-Cina, yang semakin memperkuat posisi Korea Selatan sebagai pusat penghubung logistik untuk wilayah Asia Timur Laut.

Pertukaran-pertukaran Sosial Budaya dan Kerjasama Proyek-proyek kerjasama dalam bidang sosial budaya telah banyak meningkat sejak dikeluarkannya Deklarasi Bersama pada tanggal 15 Juni 2000. Pada akhir tahun 2007, telah terjadi 498 acara yang melibatkan 12.700 orang dalam pertukaran-pertukaran

65

Hubungan Antar-Korea

sosial-budaya antar-Korea, 15 kali lebih banyak dibandingkan apa yang dicapai sebelum tahun 1999. Pertukaran-pertukaran sosial-budaya pada sektor sipil merupakan hal yang penting karena memberikan sumbangan penting dalam dialog antar-Korea secara keseluruhan. Kini, pertukaran pada tingkat sipil telah berhasil menyelenggarakan perayaan-perayaan untuk memperingati ulang tahun konferensi tingkat tinggi antar-Korea pada tahun 2000 dan Hari Kemerdekaan (15 Agustus), mengatur proses pengembalian monumen Joseon dari abad ke-16 ke Korea Utara yang diambil oleh pemerintah pendudukan Jepang selama masa penjajahan, serta memulai proyek pembuatan kamus bersama Korea. Proyek-proyek ini beserta dengan proyek-proyek lain bertujuan memulihkan kembali kesatuan rakyat Korea. Pemerintah Korea Selatan terus mengundang seniman-seniman Korea Utara untuk berkunjung ke Korea Selatan, sehingga rakyat Korea Selatan memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai budaya Korea Utara melalui kreativitas dan bakat mereka. Upaya-upaya lain untuk mempersempit perbedaan-perbedaan antara kebudayaan kedua Korea juga terus berlanjut. Di dunia olahraga, para pejabat pemerintah sedang berusaha untuk menggantikan peristiwaperistiwa olahraga yang biasanya berlangsung hanya satu kali dengan pertandingan-pertandingan yang bersifat teratur yang mampu memperkuat kerjasama antara kedua Korea.

Bersatunya Kembali Keluarga-keluarga Korea yang Terpisah Anggota keluarga dari Korea Selatan dan Utara yang dulunya terpisah bertemu pada reuni resmi keluarga

66

Bersatunya kembali keluarga-keluarga yang terpisah merupakan masalah yang penting dan mendesak bagi Pemerintah yang harus diselesaikan dengan mengingat bahwa manusia memiliki keinginan yang bersifat universal untuk menjalin hubungan dengan anggota keluarga. Kedua Korea harus teguh berpegang pada perjanjian yang dibuat pada Pertemuan Palang Merah Antar-Korea ke-9 yang dilangsungkan pada bulan November 2007. (Perjanjian ini menuntut agar 400 orang dipertemukan kembali setiap tahunnya, 100 orang akan bertemu dalam suatu pertemuan khusus, 160 keluarga akan dipersatukan kembali melalui layar dan 120 keluarga menjalin hubungan melalui pertukaran korespondensi visual).

Pemerintah bertujuan untuk memberikan prioritas pada masalah kemanusiaan ini dan berunding secara lebih agresif dengan Korea Utara, sehingga ketika pusat reuni di Gunung Geumgang telah selesai dibangun pada bulan Juli 2008 seperti yang diharapkan, pertemuan-pertemuan akan kembali dapat terlaksana secara cepat dan teratur.

Arah Kebijakan di Masa Depan Berdasarkan kemajuan yang telah dibuat sejauh ini dalam hubungan antar-Korea, Pemerintahan Lee Myung-bak akan menitikberatkan pada keberhasilan penyelesaian masalah nuklir Korea Utara dan penciptaan perdamaian yang bertahan lama. Menyelesaikan permasalahan nuklir Korea Utara merupakan hal utama untuk menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea. Hal ini adalah benang merah penting dalam mencapai kemajuan dalam hal perdamaian dan pembangunan ekonomi. Supaya pertukaran dan kerjasama ekonomi antara kedua Korea mengalami perkembangan, perdamaian harus diciptakan, dan pada gilirannya kerja sama ekonomi akan mempercepat terciptanya perdamaian. Perdamaian di Semenanjung Korea yang berlandaskan pada perjanjian gencatan senjata telah berlangsung selama lebih dari setengah abad. Pertama-tama, Pemerintah akan mengutamakan keberhasilan penyelesaian pembicaraan yang telah berlangsung mengenai permasalahan nuklir Korea Utara. Pada saat yang sama, Pemerintah akan bekerja secara realistis dan sistematis dalam rangka menggantikan perjanjian gencatan senjata dengan struktur perdamaian yang permanen. Secara khusus, Pemerintahan ini akan bekerjasama dengan masyarakat internasional untuk mempelopori terbentuknya masyarakat ekonomi antar-Korea, berdasarkan rencana ”tanpanuklir, keterbukaaan, 3000” yang membutuhkan hubungan timbalbalik antara kedua Korea. Selain itu, Pemerintahan ini juga akan berupaya memperkuat hubungan baik dengan Amerika Serikat dan Jepang demi berhasilnya Pertemuan Enam Negara dan memperluas kerjasama dengan Rusia dan Cina. Pemerintahan ini akan melakukan perubahan besar dalam kerangka kerja yang lama dengan menggunakan cara berpikir dan tindakan-tindakan yang berorientasi masa depan, demi mencapai Korea yang bersifat global yang dapat memberikan sumbangan pada perdamaian dunia, demokrasi dan kesejahteraaan; sebuah Korea yang bernafas dalam satu kesatuan dengan dunia.

67

Sekilas Pandang Hubungan Antar-Korea

Prestasi-prestasi Besar dalam Hubungan Antar-Korea Perang Korea dimulai pada tanggal 25 Juni 1950, ketika Korea Utara menyerbu Korea Selatan. Perjanjian gencatan senjata ditandatangani pada tahun 1953. Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan yang menakjubkan sejak tahun 1960 telah mempengaruhi hubungan antara kedua Korea. Dengan pondasi ekonominya yang kuat, Korea Selatan mampu mengajukan usulan untuk membangun dialog dan pertukaranpertukaran dengan Korea Utara.

18 November 1998 Paket-paket wisata ke Gunung Geumgansan di Korea Utara dimulai untuk wisatawan wisatawan Korea Selatan

20-23 September 1985 Pertemuan kembali keluarga-keluarga Korea yang terpisah

30 November 1972 Komite Koordinasi Selatan-Utara

4 Juli 1972 Pengumuman Komunike Bersama Selatan-Utara 4 Juli

27 Juli 1953 Penandatanganan perjanjian gencatan senjata

25 Juni 1950 Perang Korea dimulai

68

11 Desember 2007 Jalur kereta api antar-Korea Gyeongeui dan Donghae dibuka (jasa pengangkutan antara Munsan dan Bongdong dimulai)

5 Desember 2007 Paket wisata Korea Selatan ke kota bersejarah Gaeseong dimulai

2-4 Oktober 2007 Konferensi Tingkat Tinggi antar-Korea kedua

19 September 2005 Babak keempat Pertemuan Enam Negara menghasilkan Pernyataan Bersama yang menuntut denuklirisasi di Semenanjung Korea

30 Juni 2003 Peletakan Batu Pertama untuk pembangunan Kompleks Perindustrian Gaeseong

15 September 2000 Kedua Korea bersama-sama memasuki upacara pembukaan Olimpiade Sidney

13 - 15 Juni 2000 Konferensi Tingkat Tinggi antar-Korea pertama

69

KOREA DI TENGAH DUNIA

6

Korea di Tengah Dunia

Hubungan Internasional Pertukaran-pertukaran Ekonomi Perdamaian dan Kerjasama Internasional Arah Kebijakan di Masa Depan

menjalin hubungan kerjasama dengan negara-negara Dunia Ketiga. Sejak tahun 1970-an, diplomasi Republik Korea telah dirancang untuk meningkatkan penyatuan kembali Semenanjung Korea secara independen dan damai. Republik Korea juga telah memperkuat ikatan dengan sekutu-sekutunya dan turut serta secara aktif dalam organisasi-organisasi internasional. Dengan landasan diplomatik yang mantap, Republik Korea terus membangun hubungan-hubungan kerjasama dengan semua negara di setiap bidang sepanjang era 1980-an. Pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, perubahan-perubahan besar di Eropa Timur dan negara bekas Uni Soviet mengakhiri Perang Dingin, sedangkan Republik Korea bergerak dengan cepat untuk memanfaatkan situasi dengan secara aktif mempromosikan suatu ”Diplomasi Utara.” Usaha yang penuh semangat dari kebijakan Diplomasi Utara semakin memperluas ikatan yang telah melemah dikarenakan perbedaan yang bersifat ideologis dan struktural dengan negaranegara yang sebelumnya tergabung dalam Blok Komunis. Hubungan dengan sebagian besar negara-negara ini, termasuk Uni Soviet dan Cina, bisa dipulihkan dalam waktu singkat, sehingga membuat hubungan luar negeri Korea benar-benar mendunia. Korea Selatan dan Utara bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa pada saat yang bersamaan pada bulan September 1991, sebagai bukti keberhasilan Diplomasi Utara. Korea Selatan dan Utara bergabung dengan Perserikatan Bangsa-bangsa pada saat yang bersamaan pada bulan September 1991.

73

Korea di Tengah Dunia

Lebih lanjut, landasan untuk hidup berdampingan secara damai antara Korea Selatan dan Utara diletakkan pada bulan Desember 1991 ketika kedua Korea menyelesaikan Perjanjian mengenai Rekonsiliasi, Non-Agresi dan Pertukaran dan Kerjasama (Perjanjian Dasar Selatan-Utara) dan Deklarasi Bersama Denuklirisasi Semenanjung Korea. Dokumen-dokumen bersejarah ini menanamkan bibit-bibit perdamaian di Semenanjung Korea dan di wilayah Asia Timur Laut, mewujudkan sebuah langkah penting menuju penyatuan kembali secara damai negara yang terpecah ini.

Pertukaran-pertukaran Ekonomi Mantan Presiden Kim Dae-jung, yang memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 2000.

74

Ketika Perang Dingin dimulai, suatu kecenderungan menuju regionalisme muncul. Negara-negara seperti Republik Korea, yang telah berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang dipacu oleh ekspor, menyadari bahwa mereka sedang menghadapi suatu tata ekonomi internasional baru yang berbeda dengan yang sebelumnya. Pertumbuhan ekspor Korea sebagian besar bergantung pada perdagangan dengan negara-negara maju – Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa. Hal ini kerap kali menimbulkan perselisihan mengenai ketidakseimbangan perdagangan. Namun, seiring dengan peningkatan perdagangan dengan negara-negara berkembang yang dilakukan oleh Korea, ketergantungan pada perdagangan dengan negara-negara maju telah mengalami penurunan secara tetap. Hubungan dagang antara Republik Korea dengan negara-negara berkembang dan negara-negara Eropa Timur akan terus meluas selama ekonomi dan perdagangan Korea terus meningkat dan struktur industri negara ini tetap terpusat pada penggunaan teknologi yang intensif. Bilamana telah menyelesaikan restrukturisasi industrinya, Korea akan mampu untuk memberikan sumbangan yang lebih besar pada pembangunan ekonomi internasional dengan cara mempercepat kerjasama dengan negara-negara berkembang dengan landasan keuntungan-keuntungan komparatif serta sektorsektor yang melengkapinya. Sejauh negara-negara maju tetap menjadi unsur utama dalam perdagangan dan sebagai mitra utama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi industri, Korea akan berusaha untuk meminimalkan perselisihan melalui pembukaan pasar industri,

pertanian, dan jasa yang bersifat timbal-balik. Masalah-masalah lingkungan global, seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, dan penggundulan hutan telah muncul sebagai tantangan-tantangan baru bagi masyarakat di seluruh dunia. Setelah mengambil bagian dalam Konferensi PBB tentang Lingkungan dan Pembangunan (UNCED) pada bulan Juni 1992 – Konferensi Bumi Tingkat Tinggi (the Earth Summit) – Pemerintah Korea menyimpulkan bahwa pembangunan ekonomi yang berkelanjutan tidak bisa dibiarkan untuk merusak lingkungan di mana seluruh umat manusia bergantung. Sebagian besar rakyat Korea sangat mendukung upaya-upaya untuk menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dengan perlindungan terhadap lingkungan melalui diadopsinya Deklarasi Rio dan perjanjianperjanjian global yang lain mengenai lingkungan. Perundingan Uruguay pada dasarnya menghasilkan pengurangan tarif yang menyeluruh serta penghapusan yang bersifat umum terhadap hambatan-hambatan dagang non-tarif, yang merupakan langkah penting dalam pergerakan global menuju perdagangan bebas. Republik Korea secara pro-aktif membuka pasarnya untuk mendukung sistem perdagangan bebas. Korea telah menandatangani perjanjian-perjanjian pasar bebas (Free Trade Agreements - FTAs) dengan 16 negara, termasuk Chile, Singapura, Asosiasi Pasar Bebas Eropa (EFTA), ASEAN, dan Amerika Serikat. Saat ini perundingan-perundingan dengan Uni Eropa, Kanada dan India sedang berlangsung dengan tujuan menyelesaikan seluruh perundingan pada akhir tahun 2008, dan dasar-dasar untuk perundingan Perjanjian Pasar Bebas dengan

Proses pemasangan mesin pada klaster Polish LCD milik LG

Korea - EU FTA Negosiator utama Korea Selatan dalam pertemuan-pertemuan untuk membahas Perjanjian Pasar Bebas Korea-Uni Eropa dan rekannya dari Uni Eropa berjabat tangan pada pembukaan babak keenam pertemuan mereka di Seoul

75

Korea di Tengah Dunia

MERCOSUR dan Dewan Kerjasama Teluk (Gulf Cooperation Council – GCC) pada taraf pemerintah sedang dipersiapkan. Ketika terjadi pelarangan-pelarangan impor yang tidak adil dari mitra dagang, Korea telah menyelesaikan permasalahan tersebut baik melalui jalurjalur bilateral maupun dengan menggunakan prosedur penyelesaian perselisihan dari WTO secara maksimal.

Perdamaian dan Kerjasama Internasional

Dr. Lee Jong-wook Sebelum menjabat Direktur Jenderal WHO, Dr. Lee adalah pemimpin dunia dalam perjuangan melawan dua tantangan terbesar dalam kesehatan dan pembangunan internasional – tuberculosis, dan penciptaan vaksin yang bisa mencegah penyakit- penyakit pada anak. Dr. Lee Jong meninggal dunia pada pagi hari tanggal 22 Mei 2006 setelah sebelumnya mengalami sakit mendadak.

76

Republik Korea bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 1991, memperluas keikutsertaannya secara aktif dalam hubungan diplomasi multilateral bertepatan dengan posisi globalnya yang meningkat secara ekonomi. Bahkan sebelum bergabung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Republik Korea telah aktif ambil bagian dalam badan-badan khusus PBB seperti Lembaga Moneter Internasional (International Monetary Fund IMF), Bank Internasional untuk Rekonstruksi dan Pembangunan (International Bank for Reconstruction and Development - IBRD), Organisasi Pembangunan Industri PBB (United Nations Industrial Development Organization - UNIDO), dan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization - UNESCO), serta dalam Perjanjian Umum mengenai Tarif dan Perdagangan (General Agreement on Tariffs and Trade - GATT) dan badan-badan penting antar-pemerintah yang lain. Republik Korea juga telah membantu meluncurkan Program Kebaikan Duta Besar (Goodwill Ambassadors Program) yang dicanangkan oleh Program Pengendalian Narkotika Internasional PBB (UN International Drug Control Program) sebagai bagian dari kegiatan-kegiatan Dekade Melawan Penyalahgunaan Narkotika PBB (UN Decade Against Drug Abuse). Korea menjadi tuan rumah sesi ke-18 Pertemuan Kepala Badan-badan Penegakan Hukum Narkotika Nasional (Meeting of Heads of National Drug Law Enforcement Agencies), Asia dan Pasifik di Seoul pada bulan September 1993. Sebagai anggota PBB, Republik Korea meningkatkan upayaupaya untuk memperluas peran globalnya. Pada tahun 1992, negara ini menjadi anggota beberapa badan penting PBB, seperti Komisi Pencegahan Kejahatan dan Keadilan Pidana (Commision on Crime Prevention and Criminal Justice), Dewan Pelaksana

Program Pembangunan PBB (United Nations Development Program - UNDP), Komisi Hak-hak Asasi Manusia (Commision on Human Rights), dan Komite untuk Program dan Koordinasi (Committee for Program and Organization). Pada sidang ke-47 Majelis Umum pada bulan Oktober 1992, Republik Korea terpilih dalam Dewan Ekonomi dan Sosial PBB, satu dari organ-organ utama PBB termasuk Dewan Keamanan dan Majelis Umum. Sumbangan keuangan Korea terhadap anggaran tetap PBB berjumlah US$44 juta pada tahun 2007, menempatkan Korea pada nomor 11 dari seluruh negara anggota. Pada sidang Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council -ECOSOC) pada bulan Januari 1993, Republik Korea terpilih sebagai wakil presiden dan menjadi ketua Komite ECOSOC. Republik Korea juga terpilih dalam Komisi Pembangunan yang Berkesinambungan (Committee on Sustainable Development), suatu komisi baru yang didirikan di bawah ECOSOC pada bulan Februari 1993 untuk mengkoordinasi dan mengawasi aktivitasaktivitas lingkungan dan pembangunan. Sepanjang hampir dua dekade masa keterlibatannya di PBB, Republik Korea telah turut serta secara aktif dalam permasalahanpermasalahan utama yang ditangani oleh badan dunia ini, seperti pencegahan konflik dan misi-misi penjaga perdamaian, pertemuanpertemuan yang membahas mengenai gencatan senjata, perlindungan lingkungan, proyek-proyek pembangunan dan perlindungan hak-hak asasi manusia. Secara khusus, dengan berperan sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan dari tahun

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon Ban Ki-moon dari Republik Korea, Sekretaris Jenderal PBB kedelapan, telah memiliki pengalaman bekerja selama 37 tahun baik di pemerintahan dalam negeri maupun di tingkat dunia. Sebelum dipilih menjadi Sekretaris Jenderal, Mr. Ban adalah Menteri Luar negeri dan Perdagangan di negaranya sendiri. ”Hati saya melimpah dengan rasa syukur pada negara dan rakyat saya yang telah mengirim saya ke sini untuk mengabdi. Ini adalah sebuah perjalanan panjang dari masa muda saya di Korea, yang dirobek-robek oleh perang dan dilanda kemiskinan, menuju mimbar ini dengan tanggungjawab yang besar. Saya mampu menempuh perjalanan ini karena PBB ada bersama rakyat saya di hari-hari yang paling gelap di negara kami. PBB memberikan kami harapan dan kebutuhan pangan, keamanan serta martabat. PBB menunjukkan jalan yang lebih baik kepada kami. Maka saya merasa berada di rumah sendiri hari ini, betapa pun panjang jarak dan waktu yang telah saya tempuh.” (Kutipan dari pidato penerimaan Sekretaris Jenderal Ban di depan Perserikatan Bangsa-Bangsa)

77

Korea di Tengah Dunia

BEXCO, Pusat Pertemuan dan Pameran Busan

78

1996 sampai 1997 Korea memperoleh pengalaman yang berharga. Selama masa tugasnya, Korea memberikan sumbangan secara konstruktif pada perundingan-perundingan yang membahas konflik-konflik regional yang besar dengan cara menyoroti masalah “para pengungsi politik.” Sebagai anggota PBB yang cinta damai, Korea memiliki komitmen untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional sehingga Korea aktif terlibat dalam aktivitas-aktivitas menjaga perdamaian yang dilakukan oleh PBB. Sejak bergabung dengan PBB pada tahun 1991, Republik Korea telah mengirimkan 920 pasukan dalam operasi-operasi menjaga perdamaian, termasuk UNOSOM II di Somalia, UNAVEM II di Angola, UNTAET di Timor Timur, UNFICYP di Cyprus, MINURSO di Sahara Bagian Barat, dan ONUB di Burundi. Saat ini, 38 warga negara Korea dikirim untuk UNMOGIP di India/Pakistan, UNOMIG di Georgia, UNMIL di Liberia, UNAMA di Afganistan, UNMIS di Sudan, UNMIT di Timor Timur dan UNMIN di Nepal. 350 pasukan infanteri dikirim ke UNIFIL (Lebanon) pada bulan Juli tahun lalu, sehingga secara keseluruhan terdapat 401 pasukan yang dikirim dalam delapan misi menjaga perdamaian, yang merupakan jumlah terbesar ke-37 dari pasukan-pasukan yang dikirim pada operasi-operasi menjaga perdamaian di antara negara-negara anggota PBB. Di samping pengiriman-pengiriman pasukan tersebut, Korea masih memiliki sejumlah pasukan yang dikirim ke daerah-daerah

Kesatuan Dongmyeong dari Korea Selatan merawat pasien setempat yang berjumlah total 3.000 jiwa dalam waktu 8 bulan di kota Tyr di sebelah selatan Lebanon.

perang seperti Irak, dan, sampai sekarang, ke Afganistan juga. Negara-negara berkembang sering menghadapi masalah serius karena tidak memiliki pengalaman memadai dalam mempersiapkan perencanaan-perencanaan ekonomi dan memperoleh modal investasi yang diperlukan dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi berkesinambungan. Oleh sebab itu, pengalaman pembangunan Republik Korea dapat menjadi model bagi negara-negara berkembang. Korea telah mulai membantu negara-negara berkembang pada tahun 1960-an dengan cara menerima sejumlah kecil peserta pelatihan serta dengan mengirim beberapa ahli ke luar negeri. Sesudah tahun 1975, ketika perekonomiannya mencapai taraf yang lebih tinggi, Korea mulai meningkatkan jumlah bantuannya dalam berbagai bentuk: pemberian mesin-mesin dan bahan-bahan, bantuan dalam wujud teknologi konstruksi, pinjaman yang dikeluarkan oleh Dana Kerjasama Pembangunan Ekonomi (Economic Development Cooperation Fund - EDCF) serta bantuan personil secara langsung, terutama melalui Program Sukarelawan Muda (Youth Volunteer Program). Republik Korea juga memberikan bantuan pada negara-negara berkembang melalui organisasi-organisasi multilateral seperti IMF, IBRD, ABD serta hampir selusin organisasi-organisasi keuangan internasional yang lain.

79

Korea di Tengah Dunia

Badan Kerjasama Internasional Korea (KOICA) KOICA menekankan pada penghapusan kemiskinan serta turut serta secara aktif dalam upaya-upaya mencapai tujuan pembangunan internasional dan menyelesaikan masalahmasalah global, seperti misalnya pembangunan sosio-ekonomi yang berkesinambungan dan meningkatkan kualitas pemerintahan di negara-negara berkembang.

Pada bulan April 1991, Republik Korea membentuk Badan Kerjasama Inter nasional Korea (Korean International Cooperation Agency - KOICA) di bawah Kementerian Luar Negeri untuk melakukan konsolidasi terhadap bantuan yang diberikan pada negara-negara berkembang. Badan ini memberikan bantuan teknis dan keuangan pada negara-negara berkembang serta membagikan pengalaman dan k e a h l i a n K o re a d a l a m h a l pembangunan. KOICA menerapkan program-program kerjasama yang beragam, seperti mengirimkan dokter, pakar industri, instruktur taekwondo dan sukarelawan-sukarelawan lain, mengundang peserta-peserta pelatihan ke Korea serta memberikan bantuan pada organisasi-organisasi non-pemerintah. KOICA berperan dalam memperkokoh citra mengenai Korea dengan cara membangun hubungan-hubungan kerjasama dengan negaranegara berkembang. Korea menyumbang US$455 juta untuk Bantuan Resmi Pembangunan (Official Development Aid - ODA) pada tahun 2006. Republik Korea memiliki komitmen untuk melakukan pertukaran-pertukaran budaya dengan negara-negara lain untuk memperkokoh persahabatan dan kesepahaman antara dua negara, serta untuk turut berperan dalam proses rekonsiliasi dan kerjasama global. Korea juga berupaya memperkenalkan budaya dan seni tradisional Korea di luar negeri dan memberikan dukungan pada program-program studi Korea di luar negeri maupun berbagai konferensi akademik dan pertukaran olahraga. Yayasan Korea, didirikan pada tahun 1991, mengkoordinasikan dan memberikan dukungan pada program-program pertukaran budaya internasional.

Arah Kebijakan di Masa Depan Republik Korea akan mengambil posisi yang lebih positif dengan visi yang lebih luas serta melaksanakan diplomasi global melalui kerjasama secara aktif dengan masyarakat internasional. Dengan melampaui perbedaan-perbedaan dalam hal ras,

80

agama, dan kekayaan, Korea akan menjalin persahabatan dengan seluruh bangsa dan suku bangsa. Dengan menghormati prinsip-prinsip universal mengenai demokrasi dan ekonomi pasar, Republik Korea akan mengambil bagian dalam pergerakan global menuju perdamaian dan pembangunan. Pemerintah akan berupaya untuk mengembangkan dan semakin memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat dan negara-negara sekutu Korea yang lain. Untuk menjamin lancarnya perekonomian Korea, pemerintah akan berusaha untuk memperoleh persediaan sumber daya alam dan energi yang aman dan stabil. Di samping itu, pemerintah akan mengarahkan Korea agar mampu menjadi pemimpin dalam kerjasama internasional yang ramah lingkungan. Sesuai dengan kekuatan ekonomi dan peran globalnya yang besar, usaha-usaha diplomasi Korea akan memberikan sumbangan dalam memajukan dan menjaga nilai-nilai universal. Tentara-tentara Korea akan turut serta secara aktif dalam operasioperasi menjaga perdamaian PBB, dan Pemerintah akan memperbesar anggaran untuk bantuan resmi pembangunan (Official Development Assistance - ODA).

Bantuan resmi pembangunan (ODA) bilateral Korea berdasarkan wilayah Wilayah-wilayah lain (11,3%) Oceania (0,3%)

Eropa (8,3%) Asia (41,4%) Amerika Latin (6,9%)

Afrika (12,7%)

Timur Tengah (19,1%)

Sumber: Statistik Pembangunan Internasional Online DB, OECD

81

EKONOMI

7

Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi Inovasi Industri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Tantangan-tantangan Ekonomi Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment – FDI) Liberalisasi Pasar Modal Sistem Pendukung yang Berorientasi pada Investor Penghubung Logistik Kelas Dunia Tinjauan Ekonomi

Ekonomi

7

Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi

Keajaiban di Sungai Hangang “Keajaiban di Sungai Hangang” merupakan suatu julukan yang digunakan untuk melukiskan periode pertumbuhan ekonomi yang cepat yang terjadi di Korea Selatan sesudah Perang Korea.

84

Korea mampu pulih secara cepat dari badai ekonomi yang melanda dunia pada akhir tahun 1997. Krisis ini, yang menimpa pasar di seluruh Asia, telah mengancam prestasi-prestasi luar biasa yang dicapai Korea dalam bidang ekonomi. Akan tetapi, berkat penerapan yang tepat dari perjanjian dengan IMF, ketetapan hati Pemerintah untuk melakukan reformasi, serta negosiasi restrukturasi utang luar negeri yang berhasil dengan bank-bank pemberi dana, Korea mampu kembali melambung dan bahkan kini jauh lebih kuat secara ekonomi. Sejak dimulainya krisis ekonomi ini, Korea secara cepat mengintegrasikan dirinya dengan perekonomian dunia. Tujuan negara ini adalah menyelesaikan masalah-masalah yang berakar di masa lampau dengan menciptakan suatu struktur ekonomi yang tepat bagi perekonomian yang maju. Korea, yang dulu dikenal sebagai salah satu negara agraris termiskin di dunia, telah benar-benar melaksanakan pembangunan ekonomi sejak tahun 1962. Dalam waktu kurang dari empat dekade, Korea telah berhasil meraih apa yang disebut “Keajaiban di Sungai Hangang” – suatu proses luar biasa yang telah mengubah Korea secara dramatis yang menandai suatu titik balik dalam sejarah Korea.

Suatu strategi pembangunan ekonomi yang berorientasi keluar, dengan ekspor sebagai mesin pertumbuhan, memberikan sumbangan besar dalam menciptakan transformasi radikal dalam bidang ekonomi di Korea. Atas dasar strategi semacam itu, terdapat banyak program pembangunan yang berhasil diterapkan. Sebagai hasilnya, dari tahun 1962 sampai tahun 2007, Gross Domestic Product (GDP) Korea mengalami peningkatan dari US$2,3 miliar menjadi US$969,9 miliar, dengan per capita GNI melonjak dari $87 menjadi $20.045. Angkaangka yang menakjubkan ini jelas menunjukkan betapa besar keberhasilan yang telah dicapai oleh program-program tersebut. Produk-produk impor utama meliputi bahan mentah seperti minyak mentah dan mineral alami, produk-produk konsumsi umum, bahan makanan dan barang-barang seperti mesin-mesin dan peralatan elektronik dan transportasi. Korea berkembang pesat dari tahun 1960-an, yang dipicu oleh rata-rata jumlah tabungan dan investasi yang tinggi, serta oleh karena adanya penekanan pada pentingnya pendidikan. Korea menjadi anggota ke-29 dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (Organization for Economic Cooperation and Development – OECD) pada tahun 1996. Dengan latar belakang sejarah sebagai salah satu perekonomian yang paling cepat pertumbuhannya di dunia, Korea sedang berupaya untuk menjadi pusat dari blok ekonomi Asia yang kuat pada abad ke-21. Wilayah Asia Timur Laut memiliki sejumlah sumber daya utama yang unggul, yang merupakan bahan baku yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembangunan ekonomi, yang mencakup

GNI Per Kapita

Pertumbuhan GDP (Unit: US$ Miliar )

(Unit: US$)

. .

. . Sumber : Bank Korea

85

Ekonomi

penduduk yang berjumlah 1,5 miliar jiwa, sumber-sumber daya alam yang melimpah, serta pasar-pasar konsumsi berskala besar.

Inovasi Industri Sebagai kekuatan ekonomi ke-13 di dunia, Korea telah menjadi suatu kisah sukses tersendiri dalam banyak hal. Pada tahun 2007, volume dagang Korea mencapai US$728 miliar, menempatkannya pada posisi ke-11 di dunia. Korea juga memiliki cadangan devisa keempat terbesar di dunia. Meskipun harga-harga minyak semakin meningkat, won semakin menguat dan harga-harga bahan mentah juga naik, ekonomi Korea tetap bertumbuh dalam ritme yang sehat. Satu hal yang menopang pertumbuhan ekonomi Korea adalah industri-industri utama yang telah memperoleh pengakuan di arena global. Korea adalah negara pembuat kapal terbesar di dunia; terbesar ketiga untuk semikonduktor, dan terbesar keempat untuk elektronik. Industri tekstil, baja, dan petrokimia Korea merupakan yang terbesar dari segi volume, sedangkan industri mobil Korea juga yang terbesar kelima di dunia. Sektor pembuatan kapal telah menjadi industri terbesar pada empat tahun terakhir ini, yang memperoleh 40% dari pesanan pembuatan kapal di dunia.

Mobil-mobil SUVs (Sport Utilities Vehicles) buatan Hyundai Motor sedang menunggu pengapalan di pelabuhan Ulsan di wilayah tenggara Korea

86

Sebagai produsen mobil yang besar, Korea memproduksi lebih dari 3,8 juta mobil per tahun. Sejak Korea mulai mengekspor mobil untuk pertama kalinya pada tahun 1976, industri mobil Korea telah berkembang dengan amat pesat. Disebabkan oleh semakin populernya mobil-mobil produksi Korea di seluruh dunia, perusahaan-perusahaan mobil Korea yang berhasil telah mulai membangun basis-basisnya di tempat-tempat di luar negeri. Menguasai 11% pangsa pasar dunia, sektor produksi semikonduktor Korea berada dalam posisi terdepan dalam industri ini, terutama dalam bidang flash memory dan DRAM (Dynamic Random Access Memory). Sampai tahun 2006, DRAM Korea menempati posisi pertama di dunia, dengan menguasai 49% dari pangsa pasar. Yang juga menakjubkan adalah flash memory chips, yang menguasai 63% dari pasar dunia. Bila melihat ke belakang, arah kebijakan industri Korea berubah secara signifikan pada setiap dekade atau lebih, yang memacu perekonomian menuju masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Dari tahun 1960-an, Korea mulai meningkatkan ekspor dengan cara memberlakukan hukum-hukum dan aturan-aturan serta melaksanakan rencana-rencana pembangunan yang memiliki orientasi ekspor. Industri kimia besar merupakan pusat kebijakan industri nasional pada tahun 1970-an dan terjadi restrukturisasi industri pada tahun 1980-an. Proses restrukturisasi ini ditujukan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah.

Negara-negara Dagang Utama, 2006

Produk-produk Industri Utama Korea

(US$ Miliar)

.

Amerika Serikat

.

Jerman

.

Cina

.

Jepang Inggris Perancis

. .

Belanda Italia Kanada Belgia Hong Kong Republik Korea Sumber : Organisasi Perdagangan Dunia

Tahun

Industri Pembuatan Mobil Pesanan Pembuatan Kapal (Dalam Ribuan) (10 Gross/Ton)

Industri Baja (1.000 Metric/Ton)

1980 1990 1995

123 1.321 2.526

1.690 4.382 7.133

9.341 24.868 36.772

1997 1999 2000 2002 2003 2004 2005 2006

2.818 2.843 3.115 3.148 3.178 3.469 3.699 3.840

12.749 12.719 19.380 12.774 28.188 25.735 19,279 33.656

42.554 41.042 43.107 45.390 46.310 47.521 47.770 48.433

Sumber : Kementerian Ekonomi Pengetahuan

87

Ekonomi

Pabrik mobil Hyundai di India

Pembukaan dan liberalisasi pasar menandai era 1990-an. Ketika terjadi krisis keuangan di Asia pada tahun 1997, Korea melakukan reformasi-reformasi yang berani demi mempercepat proses pemulihan. Perusahaan-perusahaan Korea mengambil inisiatif untuk meningkatkan transparansi dan memenuhi standard global sembari menerapkan kebijakan-kebijakan yang memfasilitasi pembentukan usaha-usaha baru. Sejak tahun 2000, inovasi telah berada pada puncak agenda nasional. Untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam perindustrian, Korea sedang mempromosikan baik kebijakankebijakan yang ramah bisnis maupun kebijakan-kebijakan yang memperkuat kerjasama antara perusahaan-perusahaan besar dengan usaha-usaha kecil dan menengah. Korea memberikan penekanan utama pada usaha-usaha merangsang mesin pertumbuhan ekonomi nasional dan memperbaiki struktur industrinya. Untuk meraih hal itu, Korea bertekad terus mengembangkan sektor materi dan komponen serta sektor jasa yang berbasiskan pengetahuan. Setelah melakukan perjanjian pasar bebas dengan Amerika Serikat, Korea kini berharap untuk menjajaki perjanjian-perjanjian lain yang juga saling menguntungkan dengan mitra dagangnya. Hal ini akan memperlancar jalan bagi Korea agar bisa terintegrasi secara penuh dengan ekonomi global. Salah satu cara untuk menjadi pemain aktif dalam pentas global adalah dengan memiliki

88

semakin banyak perusahaan Korea yang menanamkan modal serta mengambil bagian dalam usaha-usaha dagang di luar negeri.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam rangka meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maju, Pemerintah mendirikan Institut Pengetahuan dan Teknologi Korea ( Korea Institute of Science and Technology – KIST) dan Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Ministry of Science and Technology – MOST) masing-masing pada tahun 1996 dan 1997. Pada awalnya, kebijakan-kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi nasional Korea berpusat terutama pada pengenalan, penyerapan, dan penerapan teknologi-teknologi asing. Namun, pada tahun 1980-an, penekanan bergeser pada perencanaan dan pelaksanaan proyek-proyek penelitian dan pengembangan nasional untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini mencakup

Distribusi Investasi Pemerintah dalam Bidang Penelitian dan Pengembangan berdasarkan Tujuan-tujuan Sosio-ekonomi Eksplorasi dan Pengembangan Bumi 1.726

Pemanfaatan tanah dan lapisan bawah tanah yang sistematis 1.037 Penjelajahan dan pengembangan luar angkasa 3.075

Struktur sosial dan peningkatan hubungan 2.274

Peningkatan pertahanan nasional 10.239

Peningkatan kesehatan publik 7.256 Pelestarian lingkungan 2.535

Lain-lain 12.574

Penelitian tanpa orientasi khusus 4.354 Produksi energi, distribusi, dan penggunaan yang tepat 6.939

Teknologi pertanian dan pengembangan produksi 5.608

Produksi industri dan pengembangan teknologi 30.024 Sumber: Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Evaluasi dan Perencanaan

(Unit: 100 juta won)

89

Ekonomi

Pusat Penelitian Semikonduktor milik Samsung Electronics

NAND Flash memory 64 Gigabyte produksi Samsung

90

program-program untuk meningkatkan investasi penelitian dan pengembangan baik pada sektor publik maupun swasta serta untuk mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan tinggi. Sejak awal tahun 1990-an, Pemerintah telah berkonsentrasi pada tiga wilayah: mengembangkan penelitian dalam bidang ilmuilmu pengetahuan dasar, melaksanakan distribusi dan penggunaan sumber daya penelitian dan pengembangan secara efisien, serta memperluas kerjasama internasional. Upaya-upaya ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing teknologi Korea. Sampai akhir tahun 2006, total investasi untuk penelitian dan pengembangan Korea mencapai US$28,6 miliar, atau 3,2 persen dari total GDP. Korea juga akan memberikan investasi dalam pengembangan teknologi untuk bidang kesejahteraan umum yang akan meningkatkan kualitas kehidupan serta teknologi yang mampu menciptakan industri-industri baru. Di samping itu, Korea akan terus meningkatkan keterlibatannya dalam permasalahan-permasalahan global seperti pelestarian lingkungan dan persediaan makanan, energi, dan pelayanan kesehatan yang stabil demi meningkatkan kualitas kehidupan manusia.

Informasi dan Telekomunikasi Posisi Korea sebagai pengembang informasi dan teknologi ditunjukkan oleh produksi dan ekspor yang beragam yang berhubungan dengan teknologi infomasi, pembangunan teknologi terdepan di dunia, serta penggunaan Internet dan alat-alat telekomunikasi seluler yang luas di dalam negeri. Produk-produk yang berkaitan dengan industri informasi teknologi informasi, seperti chip komputer dan telepon seluler, mencapai 30% dari total ekpor Korea, dan hampir tiap warga Korea berusia di atas 12 tahun memiliki paling tidak satu telepon seluler. Di samping itu, hampir tiap rumah tangga memiliki koneksi internet broadband, dan seluruh bagian masyarakat dari industri makanan sampai sistem transportasi sangat bergantung pada komputer dan teknologi informasi. Saat ini, semikonduktor, handset telepon seluler, peralatan TFT-LCD, serta alat-alat lain yang diproduksi oleh Korea merupakan yang paling maju dan paling laris di dunia dalam bidang mereka masing-masing. Industri teknologi informasi Korea juga mampu

Permainan Cyber Dunia (World Cyber Games – WCG) merupakan festival permainan tahunan terbesar di dunia. Festival Permainan Cyber ini diselenggarakan oleh perusahaan-perusaan Korea

Pengguna Internet (Unit: 1.000 jiwa)

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

. .

.

Pelanggan layanan high-speed Internet Pengguna internet

Sumber Komisi Komunikasi Korea

91

Ekonomi

meraih posisi terdepan melalui pembangunan dan proses penggunaan yang saling terkait: adanya layanan-layanan jasa yang baru menciptakan permintaan baru di dalam negeri, infrastruktur yang diperlukan untuk layanan-layanan tersebut dibangun, dan kemampuan produksi dari alat-alat terkait menjadi meningkat. Bila mengamati statistik dan perubahan-perubahan yang berkaitan dengan teknologi informasi yang terjadi dalam masyarakat Korea antara tahun 2001 sampai 2007, jumlah pelanggan Internet broadband meningkat dari 7,81 juta menjadi 14,71 juta jiwa, sedangkan jumlah pengguna Internet juga meningkat dari 24,38 juta menjadi 34,82 juta. Jumlah transaksi melalui internet juga menunjukkan adanya peningkatan antara tahun 2003 dan 2006, dari 7,2 juta menjadi 12,8 juta transaksi. Bila jumlah perusahaanperusahaan yang berhubungan dengan teknologi informasi hanya sedikit mengalami peningkatan dari tahun 2001 ke tahun 2006 (dari 19.110 ke 19.447 perusahaan), jumlah pekerja di sektor ini meningkat dari 480 ribu menjadi 680 ribu pekerja.

Tantangan-tantangan Ekonomi

Robot berbentuk manusia, HUBO

Sepanjang tiga dekade terakhir, Korea telah mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata per tahun sebesar 8,6 persen dan telah muncul sebagai negara dagang terdepan ke-11 di dunia.

Jumlah Rumah-Tangga yang Berlangganan High-speed Internet berdasarkan Negara (Jumlah pelanggan dari 100 rumah tangga pada tahun 2007) Republik Korea Hongkong Islandia Singapura Taiwan Belanda Jepang Amerika Serikat Inggris Sumber : Badan Informasi Nasional Masyarakat

92

Berharap pada harga-harga saham yang mencapai rekor tinggi

Dalam kurun waktu dua generasi, Korea telah mengembangkan diri menjadi salah satu negara terdepan dalam industri pembuatan kapal dan alat-alat elektronik, semikonduktor dan mobil. Pasar-pasar keuangan internasional menanggapi secara positif prestasi-prestasi ekonomi Korea, yang meliputi pertumbuhan tinggi yang berkelanjutan, jumlah inflasi yang moderat, jumlah tabungan nasional yang tinggi, defisit-defisit nominal yang bersifat eksternal, serta surplus anggaran pemerintah yang signifikan. Namun akhir-akhir ini prestasi-prestasi yang menakjubkan ini dibayangi oleh kesulitan-kesulitan yang dialami konglomeratkonglomerat dan institusi-institusi keuangan. Kegagalan-kegagalan ini menimbulkan keraguan di antara pada investor asing dan menyebabkan krisis likuiditas yang serius pada akhir tahun 1997. Krisis ini juga telah menimbulkan masalah pengangguran yang berat. Meski demikian, menyusul pergantian pemerintahan pada tahun 1998, Korea kembali memutuskan untuk bekerjasama dengan IMF serta menerapkan secara penuh langkah-langkah reformasi yang bersifat menyeluruh. Dengan begitu, Korea merasa pasti untuk melakukan langkah-langkah penyesuaian yang ketat untuk menyelesaikan krisis ekonomi ini. Kepemimpinan baru ini mengambil langkah-langkah penting untuk menciptakan reformasi di sektor-sektor keuangan, korporasi, serta sektor publik dan ketenagakerjaan dengan tujuan memulihkan dan memperkuat kepercayaan investor asing serta

93

Ekonomi

mempertahankan komitmen pada ekonomi pasar bebas restrukturisasi sistem berdasarkan chaebol, serta meningkatkan fleksibilitas di pasar tenaga kerja. Cadangan devisa negara yang hanya berjumlah US$20,4 miliar pada akhir tahun 1997 meningkat menjadi $262,2 miliar pada akhir tahun 2007, dan Korea berhasil membayar kembali seluruh pinjaman penyelamatan dari Lembaga Moneter Internasional (IMF) yang berjumlah $13,5 miliar. Dewan Pelaksana IMF pada tanggal 16 Desember 1999 menyatakan bahwa krisis pertukaran uang asing di Republik Korea telah benar-benar terselesaikan. Sementara itu, status Korea sebagai negara peminjam telah pulih kembali menjadi negara penanam modal. Restrukturisasi Keuangan : Ekonomi modern yang berdasarkan pasar tidak dapat berfungsi secara efisien tanpa adanya lembagalembaga yang dinamis dan diawasi dengan baik. Komisi Dinas Keuangan (Financial Services Commission – FSC), yang berperan sebagai mekanisme pengaturan untuk membentuk praktekpraktek perbankan yang universal, telah menciptakan baik aturanaturan dan pengawasan yang bijaksana maupun suatu jadwal untuk penerapan reformasi. Dalam proses reformasi sektor keuangan, Pemerintah telah menutup sejumlah institusi keuangan yang tidak dapat bertahan hidup. Bank-bank lain yang mampu bertahan hidup juga harus tunduk pada langkah-langkah penyembuhan yang ditetapkan Cadangan Devisa Negara

(Unit: Miliar US Dollar)

, , , , , , Sumber : Bank Korea

94

Korea. Perusahaan ini telah melakukan langkah-langkah besar hanya dalam waktu empat tahun. Bisnis GM Daewoo berjalan dengan sangat lancar sehingga dikatakan bahwa GM Daewoo turut membantu memperkuat keberadaan GM di Asia secara keseluruhan. Korea berharap akan meraih US$10 miliar dari investasi asing pada tahun 2008 – jumlah yang sama yang diperoleh pada tahun 2007. Di samping sektor-sektor umum seperti keuangan dan asuransi, investor-investor asing semakin berminat pada fasilitas-fasilitas penelitian dan pengembangan, pusat-pusat logistik dan kantor-kantor cabang perusahaan multinasional di daerah. Terdapat juga minat yang besar pada sektor elektronik Korea yang maju dari perusahaan-perusahaan yang mengelola bahan dan suku cadang. Minat yang ditunjukkan oleh para investor dalam bidangbidang ini merupakan sesuatu yang wajar bila kita mempertimbangkan betapa besar investasi penelitian dan pengembangan yang dialokasikan oleh Korea per tahun, meletakkannya pada pada posisi sepuluh besar setiap tahunnya. Dedikasi semacam ini telah terbayar dalam banyak bidang. Pada tahun 2006, Korea berada pada posisi keempat dalam hal aplikasi hak paten internasional yang dikelola oleh Organisasi Kepemilikan Intelektual Dunia (World Intellectual Property Organization – WIPO).

Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment – FDI) (Unit: Miliar US$)

Sumber : Kementerian Pengetahuan Ekonomi

97

FSC untuk meningkatkan kesehatan mereka. Sektor keuangan nonperbankan di Korea juga mengalami restrukturisasi. Sebagai hasil upaya-upaya restrukturisasi ini, hanya ada lebih dari 40 persen lembaga keuangan di seluruh Korea – berjumlah total 867, termasuk bank tabungan dan koperasi-koperasi simpan-pinjam – yang dibubarkan sejak tahun 1997. Korea memiliki 1.377 lembaga keuangan yang beroperasi pada akhir tahun 2006. Restrukturisasi Perusahaan : Pada sektor perusahaan, restrukturisasi memberikan keseluruhan hasil yang cukup positif. Rasio keseimbangan utang (debt-equity ratio) dari sektor manufaktur telah meningkat dramatis, dari 396% di akhir tahun 1997 sampai 81,5% pada bulan September 2006. Dan mitos ”terlalu besar untuk gagal” menghilang ketika 30 konglomerasi terbesar dijual, dimerger, atau dilikuidasi. Aturan-aturan untuk manajemen yang transparan dan bertanggungjawab telah dibuat dan ditegakkan melalui persetujuan direktur-direktur dari luar, diterapkannya komite-komite audit, serta publikasi wajib dari gabungan laporanlaporan keuangan. Tujuan dari reformasi perusahaan adalah untuk meningkatkan produktivitas dan potensi pertumbuhan ekonomi Korea dengan cara mendirikan pasar yang efisien dan adil. Reformasi struktural perusahaan akan terus berlanjut berdasarkan prinsip-prinsip berikut ini. Pertama, dalam rangka meningkatkan transparansi akuntansi dan manajemen, merupakan suatu hal yang penting untuk berfokus pada penciptaan sistem pengawasan yang ramah pada pasar, demi memperoleh kepercayaan dari pihak-pihak yang ikut ambil bagian dalam pasar tersebut. Kedua, reformasi perusahaan harus dilaksanakan secara konsisten. Restrukturisasi perusahaan harus dilakukan secara terus-menerus sampai transparansi manajemen memenuhi nilai standard global. Langkah-langkah untuk mendukung transparansi dan pengaturan perusahaan (corporate governance) yang sehat akan dilaksanakan dan ditegakkan. Sistem pengawasan manajemen di dalam perusahaanperusahaan akan diperkuat dengan cara meningkatkan peran komite audit, dewan direksi dan hak-hak pemegang saham minoritas. Dalam

Kampanye pengumpulan emas Kampanye pengumpulan emas ternyata lebih dari sekedar pertanda simbolis sederhana tentang patriotisme. Tak terhitung jumlah rakyat Korea yang ambil bagian dalam kampanye untuk menolong pemerintah membangun kembali cadangan keuangannya meski pada saat yang sama harus menanggung kesulitan ekonomi yang berat.

95

Ekonomi

rangka membasmi praktek-praktek ilegal seperti pembuatan laporan keuangan palsu dan manipulasi harga saham, tuntutan hukum berwujud class action untuk sektor sekuritas mulai diterapkan pada bulan Januari 2006.

Investasi Asing Langsung (Foreign Direct Investment – FDI)

Presiden Lee Myung-bak pada Konferensi Kepemimpinan Asia di Seoul

96

Dalam kasus Korea, perdagangan asing mencapai 71,5% dari total GDP nasional pada tahun 2006, sedangkan pendapatan dari perusahaan-perusahaan yang memperoleh investasi dari luar negeri mencapai 14% dari jumlah total penjualan dari sektor manufaktur. Dengan demikian, Korea sedang berupaya keras untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang memperoleh investasi dari luar negeri. Contoh yang tepat adalah pembukaan komplek LCD terbesar di dunia di Paju, hanya beberapa kilometer dari Zona Demilitarisasi. Pemerintah membangun jalan-jalan dan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung kompleks perindustrian yang sangat luas di Paju. Pemerintah berupaya untuk melonggarkan atau menghapus peraturan-peraturan yang telah berlaku sekian dekade lamanya berkaitan dengan pembangunan di daerahdaerah perbatasan. Langkah-langkah ini beserta langkah-langkah lain dilaksanakan dengan amat cepat – bukti dari kesungguhan dan komitmen Pemerintah untuk membantu perusahaanperusahan asing agar mampu berakar di Korea. Ada banyak kisah sukses yang lain: perusahaan retail dari Inggris Tesco maju dengan pesat di Korea. Operasi bisnis tesco di Korea mencapai sepertiga dari penjulan luar negeri perusahaan retail ini. Contoh lain adalah kinerja menakjubkan dari GM Daewoo. Perusahaan ini, pada kwartal pertama tahun 2006, sekali lagi menjadi perusahaan pembuat mobil nomer dua di

Ekonomi

Salah satu poin kuat Korea adalah sumber daya manusia yang berkualitas. Terdapat lebih dari 100.000 mahasiswa jurusan sains dan teknologi yang lulus setiap tahunnya. Dari jumlah mahasiswa ini, kian banyak yang menempuh studi untuk memperoleh gelar master dan doktor. Bagi para investor, hal ini merupakan lingkungan yang optimal untuk menciptakan produkproduk dan jasa-jasa baru. Poin lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa Korea merupakan tempat yang sempurna untuk membangun pusat-pusat logistik dan kantor-kantor cabang di Asia. Terdapat 51 kota dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau lebih yang bisa ditempuh dalam waktu empat jam penerbangan dari Seoul. Di samping potensi Korea sebagai penghubung Asia, Korea juga memiliki keuntungan lain, yaitu bahwa perusahaanperusahaan dapat secara mudah memperluas bisnis mereka ke pasar-pasar asing setelah menggunakan Korea sebagai platform uji coba. Telah ada lebih dari separuh dari 500 perusahaanperusahaan yang muncul dalam majalah Fortune yang beroperasi di Korea. Menggarisbawahi pentingnya investasi bagi masa depan

Jumlah Peneliti 1.000 orang

,

Jumlah peneliti per 1.000 orang yang sedang aktif bekerja

, ,

,

,

, ,

,

,

,

Sumber: Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

98

,

Invest KOREA (IK), badan promosi investasi nasional Korea, didirikan sebagai bagian dari Badan Promosi Investasi Dagang Korea (Korea TradeInvestment Promotion Agency – KOTRA) dengan satu-satunya tujuan mendukung masuk dan berdirinya perusahaan-perusahaan asing di Korea. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Invest Korea, kunjungi www.investkorea.org.

Untuk hal ini, Korea sedang menerapkan langkah-langkah untuk membantu meningkatkan lingkungan bisnis. Plaza Invest Korea yang baru di bagian selatan Seoul dibuka pada akhir tahun 2006 untuk membantu perusahaan-perusahaan yang didukung oleh modal asing untuk menyatu dengan ekonomi Korea secara mulus. Fasilitas ini akan menawarkan banyak program yang ditujukan pada investorinvestor yang potensial, dan program yang paling penting adalah pemberian konsultasi praktis dan bantuan inkubasi bagi perusahaanperusahaan yang akan segera beroperasi di Korea. Plaza ini adalah tujuan pelayanan satu titik (one-stop service) bagi para investor: manager-manager proyek yang berada di lapangan akan membantu dalam segala hal dari menemukan lokasi terbaik untuk pembangunan pabrik sampai berurusan dengan seluk-beluk administrasi, dan sampai pada menerapkan seluruh program bantuan dan manfaat-manfaat yang relevan yang diberikan oleh pemerintah. Pemerintah sedang berupaya untuk meningkatkan insentif sehingga perusahaan-perusahan yang tertarik pada penelitian dan pengembangan berteknologi tinggi atau mereka yang berharap untuk memindahkan kantor-kantor cabang mereka ke Korea akan memperoleh akses yang lebih besar untuk mendapatkan dana-dana bantuan tunai. 99

Ekonomi

Akhirnya, Korea sedang memusatkan usaha-usahanya untuk mencapai dua tujuan: pertama, mendukung kondisi-kondisi pasar yang memudahkan para wiraswastawan untuk secara penuh menyadari potensi bisnis mereka dan, yang kedua, menindaklanjuti komitmennya untuk membantu perusahaan-perusahaan asing menjalankan bisnis dengan lancar di Korea.

Liberalisasi Pasar Modal

Reformasi-reformasi yang Ramah pada Pasar dan Bergerak Cepat Meningkatkan pasar modal membuat Korea semakin kompetitif pada pasar-pasar dunia.

100

Strategi Korea untuk pembangunan pasar modal berpusat pada dua inisiatif kebijakan yang saling terkait, yaitu liberalisasi pasar dan perluasan pasar. Liberalisasi pasar modal akan secara langsung meningkatkan akses Korea pada modal dan teknologi asing, sedangkan perluasan pasar kan meningkatkan efisiensi operasional dari pasar modal. Kemajuan berarti telah direalisasikan dalam penerapan langkah-langkah untuk semakin membuka pasar modal Korea serta mengurangi hambatan-hambatan terhadap investasi langsung dan investasi portofolio. Investasi asing kini diliberalisasi untuk semua jenis industri, kecuali industri-indusri yang melibatkan urusan keamanan negara dan pertimbangan-pertimbangan budaya seperti media masa. Warga asing diperlakukan sama dengan warga negara Korea bila mereka membeli tanah baik untuk tujuan-tujuan komersial maupun non-komersial. Segala macam batasan bagi investasi asing pasar obligasi dan uang telah dihapuskan, sebagaimana batasan terhadap investasi asing di pasar saham. Bank-bank asing dan perusahaan-perusahaan sekuritas juga diijinkan untuk membuka cabang-cabang lokal. Sejak tanggal 25 Mei 1998, para investor asing telah dapat membeli saham pada firma Korea manapun tanpa memerlukan persetujuan dari dewan direksi atau persetujuan pemerintah, kecuali untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pertahanan dan perusahaan-perusahaan publik. Warga asing kini dapat membeli sampai 50 persen saham-saham terkemuka dari beberapa perusahaan-perusahaan publik.

Segala bentuk pengambil-alihan baik oleh investor dalam negeri maupun investor asing, termasuk akuisisi paksa terhadap perusahaanperusahaan Korea, diijinkan. Di samping itu, transaksi jual-beli mata uang asing akan disahkan untuk seluruh institusi keuangan yang memenuhi syarat-syarat tertentu. Pada bulan Mei 1998, batasan agregat terhadap investasi asing dalam kepemilikan saham Korea dihapuskan. Pada tahun 2002, prosedur sertifikasi Bank Korea dihapuskan, dan pengisian formulir yang memberatkan dalam transaksi keuangan perseorangan maupun perusahaan disederhanakan. Pada saat yang sama, pergerakan modal menjadi lebih bebas. Dalam rangka merevitalisasi investasi asing, Pemerintah telah mengupayakan liberalisasi secara aktif sejak tahun 2005. Contohcontoh dari upaya ini mencakup dilonggarkannya peraturanperaturan mengenai investasi asing langsung dan pembelian properti perumahan di luar negeri oleh warga negara Korea. Pada tahun 2006, seluruh transaksi modal diubah dari sistem perijinan menjadi sistem pelaporan yang sederhana, yang memicu liberalisasi investasi yang masuk ke dalam negeri.

Pusat Global Seoul (Seoul Global Center) dibuka pada bulan Januari 2008 untuk memberikan bantuan administrasi multi-bahasa bagi imigrasi untuk tujuan bisnis dan kehidupan sehari-hari.

Sistem Pendukung yang Berorientasi pada Investor Seluruh undang-undang dan peraturan berkaitan dengan investasi asing langsung telah dirampingkan dan disatukan menjadi satu kerangka hukum dalam bentuk Undang-undang Peningkatan Investasi Asing (Foreign Investment Promotion Act – FIPA) yang baru, yang berlaku mulai bulan November 1998. Kerangka hukum ini akan memampukan investor asing untuk mengambil manfaat dari pelayanan satu titik (one-stop service) dan mendapat perlakuan yang sama dari pemerintah. Berbagai macam insentif, termasuk pembebasan dan penurunan pajak, telah diberlakukan untuk mempromosikan investasi langsung luar negeri. Sebagai contoh pajak perusahaan dan pajak pendapatan akan dibebaskan atau dikurangi bagi

101

Ekonomi

perusahaan-perusahaan berteknologi tinggi untuk kurun waktu tujuh tahun. Real estate milik pemerintah akan disewakan pada perusahaan-perusahaan dengan modal asing sampai kurun waktu 50 tahun dengan harga rata-rata yang ringan, dan bahkan tanpa biaya apa pun untuk kasus-kasus tertentu. Di samping itu, Zona Bebas Investasi akan dibangun untuk mengakomodasi Investasi Asing Langsung berskala besar. Pemerintah terus menghapuskan secara bertahap pembatasan-pembatasan impor, dengan mengurangi jumlah barang-barang yang harus dikenai tarif.

Sektor Jasa : Liberalisasi sektor jasa di Korea telah menjadi suatu proses yang sulit dikarenakan industri-industri jasa dalam negeri relatif masih terbelakang. Meski demikian, Pemerintah telah melakukan sejumlah aksi sepihak yang pada akhirnya mampu menciptakan liberalisasi secara penuh. Sebagai contoh, industri asuransi jiwa sekarang telah terbuka sepenuhnya bagi pihak penanggung asuransi asing. Bank-bank asing memperoleh perlakuan yang sama dengan bank-bank nasional. Investasi oleh warga asing dalam bidang usaha grosir maupun eceran juga telah dibuka, meskipun masih terdapat pembatasan-pembatasan tertentu dalam area-area khusus. Pasar periklanan, yang semula terbuka hanya bagi usaha bersama (joint venture) dengan partisipasi asing yang masih minim, kini terbuka bagi warga asing. Hak-hak Kepemilikan Intelektual : Pemerintah mengakui bahwa Seminar mengenai ”Hidup di Korea” bagi Warga Asing Sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menarik Investasi Asing Langsung, pemerintah Korea menyelenggarakan seminar mengenai bagaimana hidup di Korea bagi kaum bisnis yang baru tiba di Korea.

102

bahwa perlindungan yang ketat atas hak-hak kepemilikan intelektual merupakan sesuatu yang penting demi mantapnya kondisi teknologi negara serta untuk menjaga hubungan kerjasama ekonomi dengan mitra-mitra dagang utama. Oleh sebab itu, sejak tahun 1987 Pemerintah telah melakukan reformasi-reformasi mendasar untuk memperkuat perlindungan terhadap hak-hak kepemilikan intelektual. Undang-undang hak cipta yang baru memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap hasil-hasil karya asing maupun domestik. Jaminan-jaminan hak cipta berlaku untuk kurun waktu sepanjang usia si pencipta ditambah 50 tahun. Di samping itu, usaha-usaha perlindungan terhadap pelanggaran kepemilikan intelektual telah diperluas sehingga mencakup produk-produk perangkat lunak melalui perundang-undangan khusus.

Pasar Pertanian: Di Korea, seperti juga di banyak negara, kebijakan pertanian penuh dengan implikasi sosial dan politik yang luas sehingga menjadikan liberalisasi pada sektor ini suatu tantangan yang berat. Sensitifitas Korea terhadap sektor pertanian sebagian dikarenakan tanah yang bisa ditanami oleh tiap petani Korea hanya sebesar 1/57 dari luas tanah yang dimiliki oleh Amerika Serikat, yang menjadikan para petani Korea mustahil untuk memiliki daya saing sebesar para petani Amerika Serikat. Meski demikian, Pemerintah Korea sedang melakukan upaya-upaya untuk semakin membuka pasar pertanian dalam negeri. UpayaUntuk Menarik Lebih Banyak Investasi Asing Langsung (FDI) Korea Selatan sedang menciptakan lingkungan yang ramah bisnis bagi investor asing.

103

Ekonomi

upaya ini disertai oleh inisiatif pemerintah yang berlangsung terusmenerus untuk memperkuat daya saing sektor pertanian Korea. Pada bulan Desember 1988, Pemerintah membentuk satuan tugas (task force) untuk merevisi jadwal liberalisasi impor pertanian sampai dengan tahun 1991. Rencana-rencana yang telah direvisi telah membantu meningkatkan ruang lingkup liberalisasi serta mempercepat pembukaan pasar. Di samping itu, di dalam Pertemuan Uruguay sebagai bagian dari negosiasi GATT mengenai produkproduk pertanian, Korea menyatakan komitmennya untuk meningkatkan akses pasar untuk bermacam-macam produk pertanian.

Penghubung Logistik Kelas Dunia

Pelabuhan Gwangyang, penghubung logistik bagi kawasan Asia Timur Laut di bagian barat daya Korea.

104

Bandara Internasional Incheon, yang dibuka pada bulan Maret 2001, dilengkapi dengan fasilitas paling modern serta menyediakan jaringan-jaringan lalu lintas modern bagi para penggunanya. Dengan lokasinya yang strategis, bandara baru ini direncanakan menjadi penghubung logistik dan transportasi terdepan di kawasan Asia Timur Laut. Rencana-rencana perluasan kawasan bandara mencakup pendirian Zona Perdagangan Bebas, Kawasan Bisnis Internasional, dan Zona Ekonomi Khusus. Bandara Internasional Incheon telah mengalami kenaikan terus-menerus dalam hal volume muatan sejak dibukanya bandara

tersebut pada bulan Maret 2001. Pada tahun 2006, bandara ini menangani 2,34 juta ton muatan internasional lewat udara sehingga menjadi bandara kedua terdepan di dunia dalam hal volume muatan udara. Kapal-kapal pengangkut kontainer dari Korea menjelajahi jalur-jalur laut internasional sampai ke pelabuhan-pelabuhan di Amerika Selatan dan Utara, Eropa, Australia, Timur Tengah, dan Afrika. Kapal-kapal asing, kapal-kapal pesiar, serta kapal-kapal pengangkut muatan dan penumpang juga sering mengunjungi pelabuhan-pelabuhan Korea. Volume muatan di pelabuhan juga mengalami kenaikan tetap, dari 11,89 juta unit yang sama dengan 20 kaki (twenty-foot equivalent units – TEU) pada tahun 2002, menjadi 17,48 juta TEU pada tahun 2007, dengan perluasan fasilitas pelabuhan serta peningkatan produktifitas melalui kemampuan penanganan muatan yang telah ditingkatkan di Pelabuhan Baru Busan, Pelabuhan Gwangyang dan Pelabuhan Incheon. Pelabuhan Busan khususnya menangani 13,26 juta TEU pada tahun 2007 sehingga berada pada rangking kelima di dunia

Volume Muatan Pelabuhan dan Rata-rata Pengiriman Antar-Kapal (Unit: Jutaan Ton) Volume Muatan

Rata-rata Pengiriman Antar-Kapal

, ,

,

,

,

,

,

, ,

,

, ,

, ,

, ,

,

,

Sumber: Kementerian Transportasi Darat dan Urusan Kelautan

105

Ekonomi

empat tahun berturut-turut dalam hal volume kontainer yang ditangani.

Tinjauan Ekonomi Dengan cepat Korea telah mengintegrasikan dirinya pada ekonomi dunia sejak dimulainya krisis ekonomi pada tahun 1997. Pemerintah telah mengembangkan paradigma baru yang melibatkan peningkatan praktek-praktek bisnis untuk memenuhi standar internasional, peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan teknologi, serta peningkatan efisiensi kelembagaan. Pengaturan waktu dan kekuatan pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada langkah restrukturisasi sektor perusahaan, penyesuaian pengaturan rumah tangga berkaitan dengan berkurangnya jaminan pekerjaan, serta kepercayaan investor di Korea. Pemerintah tetap memiliki komitmen tinggi pada reformasi dan akan terus menerapkan restrukturisasi

Volume Muatan dan Rata-rata Pengiriman Antar-Kapal di Bandara Internasional Incheon (Unit: Jutaan Ton) Volume Muatan

Rata-rata Pengiriman Antar-Kapal

, ,

,

,

, , ,

, ,

,

,

,

Sumber: Perusahaan Bandara Internasional Incheon (Incheon International Airport Corporation – IIAC)

106

Kawasan Bisnis Internasional Songdo (International Business District – IBD) Kawasan Bisnis Internasional Songdo merupakan pusat bisnis internasional berpola induk yang dibangun di atas tanah seluas 1.500 are, yang merupakan tanah yang direklamasi di sepanjang tepi laut Incheon. Kawasan ini terletak 40 mil sebelah selatan Seoul dan akan dihubungkan dengan Bandara Internasional Incheon menggunakan jembatan tol sepanjang 7 mil.

perusahaan sembari menciptakan kebijakan-kebijakan makroekonomi yang fleksibel serta kondusif bagi pertumbuhan ekonomi. Tujuan yang ingin dicapai oleh Korea adalah menyelesaikan masalah-masalah yang berakar di masa lampau serta menciptakan struktur yang tepat bagi perekonomian yang telah maju demi memenuhi tantangan-tantangan abad ke-21.

107

Sekilas Pandang Ekonomi

Keajaiban di Kawasan Asia Timur Sepanjang empat dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Korea yang menakjubkan telah menjadi bagian dari apa yang dijuluki sebagai ”Keajaiban di Kawasan Asia Timur.”

Volume Perdagangan 728

546

333

113

11

Sumber: Kementerian Ekonomi Pengetahuan

108

(Unit : US$ Miliar)

Produk Ekspor Utama Tahun 2007 Barang

Nilai

Semikonduktor

39,0

Mobil

37,3

Alat Komunikasi Tanpa Kabel

30,5

Kapal, mesin-mesin untuk keperluan pelayaran

27,8

Barang-barang berbahan minyak

Layar datar dan sensor

24,0

16,9

Komputer

13,8

Minyak damar sintetis

13,0

Suku cadang mobil

12,4

produk-produk berlapis pelat baja

12,4

Sumber: Asosiasi Dagang Internasional Korea

(Unit: US$ milyar)

109

MASYARAKAT

8

Masyarakat

Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Perumahan Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Jaminan Sosial Wanita Pendidikan Sistem Pendidikan Pendidikan Khusus dan Non-formal Kajian Korea Media Surat kabar dan Kantor Berita Televisi Radio

Masyarakat

8

Masyarakat Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Struktur ketenagakerjaan di Korea telah mengalami perubahanperubahan besar sejak dimulainya proses industrialisasi pada awal era 1960-an. Pada tahun 1960, jumlah orang yang bekerja di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai 63 persen dari jumlah total tenaga kerja. Namun angka ini turun menjadi 7,3 persen pada tahun 2007. Sebaliknya, jumlah industri tersier (sektor-sektor jasa) meningkat dari 28,3 persen dari jumlah total tenaga kerja pada tahun 1960 menjadi 75,0 persen pada tahun 2007. Pada paruh kedua tahun 1970-an, pasar tenaga kerja Korea mengalami serangkaian perubahan penting. Korea muncul sebagai

Komposisi Tenaga Kerja Menurut Industri Primer 7,3%

Sekunder

18,1%

10,6%

Tersier 75,0%

20,4% 17,9%

69,0% 27,6%

34,0%

54,5% 22,5%

50,4%

43,5% 35,3%

14,3% 63,0%

8,7%

28,3%

Sumber : Biro Statistik Nasional Korea Catatan: Istilah “Primer” mengacu pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; “Sekunder,” sektor pertambangan dan manufaktur, dan ”Tersier,” social overhead capital (SOC) serta sektor-sektor jasa yang lain.

112

negara dengan daya saing tinggi pada pasar global dengan industri-industri yang memanfaatkan banyak tenaga kerja seperti industri tekstil dan sepatu. Dengan terjadinya pertumbuhan ekonomi, Pemerintah menitikberatkan pada penyediaan tenaga kerja dan pelatihan pada era 1970-an dan 1980-an. Penciptaan tenaga kerja terampil serta penyediaan pelayanan penempatan tenaga kerja bagi tenaga kerja kurang terampil merupakan tujuan kebijakan utama Pemerintah dalam rangka meringankan masalah kekurangan tenaga kerja sebagai akibat dari industrialisasi. Namun, sejak paruh kedua era 1980-an, penekanan pada pertumbuhan kuantitatif menimbulkan masalah kesenjangan antar kelas dalam masyarakat dan antar daerah. Penekanan kebijakan kemudian bergeser pada peningkatan kesejahteraan dan kesetaraan, yang berujung pada penyusunan Undang-undang Upah Minimum (Minimum Wage Act) (1986), Undang-undang Kesetaraan Ketenagakerjaan (Equal Employment Act) (1987), Undang-undang Peningkatan Pekerjaan (Act on Employment Promotion), Rehabilitasi Kemampuan Bekerja bagi Kaum Cacat (Vocational Rehabilitation for the Disabled) (1990) serta langkah-langkah yang lain. Pada awal era 1990-an, dalam rangka menangani masalah pengangguran yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang lambat, Pemerintah mengeluarkan beberapa peraturan penting, termasuk Undang-undang Asuransi Ketenagakerjaan (Employment Insurance Act) (1993), Undang-undang Kebijakan Ketenagakerjaan Dasar (Basic Employment Policy Act) (1995) dan Undang-undang Peningkatan Pelatihan Kejuruan (Vocational Pusat Pelatihan Industri Berat Doosan memberikan pelatihan bagi insinyur-insinyur asing mengenai pembangunan dan pengoperasion stasiun pembangkit tenaga listrik.

113

Masyarakat

Training Promotion Act) (1997), yang menjadi acuan dasar bagi kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan. Pada bulan Oktober 1999, Pemerintah juga memperkokoh jaringan pengaman sosial untuk mengatasi masalah pengangguran dengan cara memperluas cakupan asuransi ketenagakerjaan bagi seluruh pekerja, meliputi para pekerja paruh waktu dan sementara. Rencana-rencana Aksi Individual (Individual Action Plans – IAPs) bagi penerima tunjangan pengangguran telah diperluas untuk mencakup baik kaum muda maupun kaum tua sebagai alat untuk mendorong mereka untuk mencari pekerjaan secara lebih aktif. Selain itu, menanggapi permintaan yang semakin bertambah untuk peningkatan kompetensi yang bersifat terus-menerus, pada akhirnya Pemerintah memperluas investasi dalam bidang pelatihan kejuruan. Sebagai reaksi terhadap kecenderungan tingkat kesuburan yang rendah dan tenaga kerja yang memasuki usia lanjut, berbagai langkah telah ditempuh untuk meningkatkan rata-rata penggunaan tenaga kerja wanita. Langkah-langkah ini meliputi mengurangi diskriminasi dalam pekerjaan dan mendukung terciptanya harmonisasi antara pekerjaan dan keluarga, serta menangani masalah terhentinya karir yang disebabkan oleh kehamilan dan kelahiran anak. Beragam langkah telah ditempuh untuk memperluas dan menstabilkan penggunaan tenaga kerja yang telah memasuki usia lanjut, seperti memperpanjang waktu pensiun, mereformasi sistem upah, serta mengurangi diskriminasi dan prasangka berdasarkan usia.

Tren Ketenagakerjaan (Jumlah dalam ribuan jiwa, %)

Jumlah penduduk yang aktif secara ekonomi Rata-rata partisipasi Tahun penduduk berusia dalam aktivitas ekonomi 15 tahun atau lebih Total Bekerja Menganggur

Rata-rata Pengangguran

2001

36.579

22.471

21.572

899

61,4

4,0

2002

36.963

22.921

22.169

752

62,0

3,3

2003

37.340

22.957

22.139

818

61,5

3,6

2004

37.717

23.417

22.557

860

62,1

3,7

2005

38.300

23.743

22.856

887

62,0

3,7

2006

38.762

23.978

23.151

827

61,9

3,5

2007

39.170

24.216

23.433

783

61,8

3,2

Sumber : Biro Statistik Nasional Korea

114

Kompleks Apartemen di Seoul

Perumahan Seperti halnya di negara-negara lain, perindustrian di Korea berjalan seiring dengan proses urbanisasi. Pada tahun 1960, hanya 27,7 persen penduduk Korea tinggal di perkotaan. Pada tahun 2000, 88,3 persen penduduk Korea adalah warga perkotaan. Namun kecenderungan ini telah menurun. Pada tahun 2005 jumlah penduduk Korea yang tinggal di perkotaan adalah 81,5 persen. Pertumbuhan penduduk yang cepat di wilayah perkotaan ini berujung pada kurangnya fasilitas perumahan dan melonjaknya harga tanah di kota-kota. Dalam rangka memecahkan masalah kurangnya perumahan serta menstabilkan harga-harga rumah, peningkatan ketersediaan lahan bagi pembangunan kawasan perumahan serta pembangunan unit-unit kecil perumahan telah menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah.

Status Pembangunan Perumahan (Unit dalam jumlah ribuan)

Sumber: Kementerian Pertanahan, Transportasi dan Urusan Kelautan

115

Masyarakat

Pada tahun 1988, Pemerintah mencanangkan dan mempromosikan “Rencana Pembangunan Dua Juta Unit Rumah” untuk periode 1988-1992. Pada kenyataannya, pembangunan perumahan untuk periode ini berjumlah total 2,7 juta unit, dan penyediaan fasilitas perumahan yang sangat besar ini berhasil menciptakan stabilisasi harga-harga rumah yang sebelumnya terus menanjak. Pemerintah menyediakan 500.000 sampai 600.000 unit rumah tiap tahun dari tahun 1993 sampai tahun 1997. Hasilnya, rasio penyediaan perumahan meningkat menjadi 107,1 persen pada tahun 2006, dari yang sebelumnya 72,4 persen pada tahun 1990. Dengan meningkatnya harga-harga tanah dan pilihan masyarakat yang mencolok akan gaya hidup modern, rata-rata jumlah penduduk yang hidup di apartemen terus meningkat. Pada tahun 1985, hanya 13,5 persen unit perumahan berbentuk apartemen, tetapi pada tahun 2005, 52,5 persen dari seluruh unit perumahan berbentuk apartemen. Di Korea, sebagian besar apartemen, seperti kondominium di Amerika, adalah milik keluargakeluarga perseorangan.

Pelayanan Kesehatan dan Pengobatan Sejalan dengan keberhasilan Korea dalam pembangunan ekonomi, kondisi kesehatan penduduk Korea secara keseluruhan telah meningkat secara signifikan selama tiga dekade terakhir. Pada tahun 1960, angka harapan hidup adalah 51 tahun untuk pria Pemeriksaan menggunakan alat CT (computed tomography) tiga dimensi berkecepatan tinggi

116

dan 54 untuk wanita. Angka ini telah meningkat menjadi 75,7 untuk pria dan 82,4 untuk wanita pada tahun 2006. Rata-rata kematian bayi juga telah menurun tajam seiring dengan menurunnya angka kematian ibu. Segala bentuk peningkatan ini terkait secara langsung dengan peningkatan kualitas makanan serta ketersediaan pelayananpelayanan kesehatan dan pengobatan. Masyarakat semakin bergantung pada obat-obatan dan pelayanan kesehatan sehingga biaya kesehatan yang harus dikeluarkan oleh tiap keluarga juga meningkat. Pada tahun 1985, pengeluaran biaya kesehatan nasional per kapita adalah 85.000 won, yang meningkat menjadi 840.133 won pada tahun 2003. Pelayanan kesehatan dalam bentuk asuransi kesehatan dan bantuan kesehatan diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun 1977. Namun, hanya 29,5 persen dari jumlah penduduk yang mendapat perlindungan asuransi kesehatan sampai tahun 1980. Sampai Desember 2005, 96,4 persen dari seluruh penduduk telah memiliki jaminan asuransi kesehatan, sedangkan 3,6 persen sisanya memperoleh bantuan kesehatan secara langsung. Ketersediaan rumah sakit dan personil kesehatan juga terus meningkat. Jumlah total rumah sakit dan klinik di Korea (termasuk rumah sakit dan klinik pengobatan tradisional) adalah 11.188 pada tahun 1975, yang meningkat menjadi 51.247 pada tahun 2006. Sementara itu, para dokter yang memiliki ijin praktek, yang berjumlah 16.800 pada tahun 1975, telah meningkat jumlahnya menjadi 88.214 pada tahun 2006.

Jumlah Personil Kesehatan yang Memiliki Ijin Praktek (Orang)

Sumber : Biro Statistik Nasional Catatan : Personil kesehatan meliputi dokter, dokter gigi, dokter pengobatan tradisional, ahli farmasi berlisensi, bidan dan perawat

117

Masyarakat

Angka statistik nasional tahun 2005 menunjukkan bahwa terdapat satu dokter untuk tiap 564 orang, satu dokter gigi untuk tiap 2.231 orang, dan satu farmasi untuk tiap 878 orang.

Jaminan Sosial Berbagai macam sistem berkaitan dengan jaminan sosial telah diterapkan sejak akhir era 1980-an. Sistem-sistem ini meliputi perluasan asuransi kesehatan dan bantuan kesehatan pada tahun 1988 dan 1989, serta diperkenalkannya Sistem Asuransi Pengangguran pada tahun 1995. Dengan demikian, Pemerintah telah mempersiapkan dasar bagi pembangunan masyarakat yang mampu menjamin kesejahteraan warganya. Bila tujuan utama dari sistem-sistem tersebut adalah untuk memberikan jaminan minimum bagi penduduk yang aktif secara ekonomi ketika dilanda kesulitan-kesulitan ekonomi, terdapat juga program kesejahteraan bagi mereka yang tidak aktif secara ekonomi. Program-program subsidi umum ini terutama terdiri dari dua bagian penting: subsidi untuk biaya hidup dan bantuan kesehatan. Disebabkan oleh standar hidup yang meningkat dan peningkatan dalam pelayanan-pelayanan kesehatan dan pengobatan, usia rata-rata warga Korea telah meningkat dengan cepat, yang berarti bahwa jumlah warga berusia lanjut juga meningkat secara signifikan pada tahun-tahun terakhir ini. Pada tahun 1960, jumlah penduduk berusia 65 atau lebih mencapai 2,9 persen dari seluruh jumlah penduduk Korea. Pada akhir tahun Pemeriksaan kesehatan gratis sekarang tersedia bagi warga negara asing yang menikah dengan warga negara Korea

118

Merawat warga usia lanjut dengan penuh rasa hormat

2005, rasio ini telah meningkat menjadi 9,1 persen dan diharapkan akan meningkat menjadi 14,4 persen pada tahun 2019.

Empat Program Asuransi Sosial Program

Mulai Tahun

Tujuan Dasar

Pensiun nasional

1988

Jaminan pendapatan

Asuransi kesehatan

1977

Perawatan medis

Asuransi ketenagakerjaan

1995

Bantuan pada masa menganggur

Asuransi kecelakaan kerja

1964

Pemberian kompensasi bila terjadi kecelakaan kerja

Sumber : http://www.4insure.or.kr

Kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga berusia lanjut meliputi pemberian subsidi langsung bagi warga usia lanjut yang hidup di bawah taraf pemenuhan kebutuhan mendasar, perluasan kesempatan kerja bagi warga berusia lanjut dengan mengembangkan jenis-jenis pekerjaan yang sesuai bagi mereka serta membuka pusat-pusat penempatan kerja, dengan meningkatkan sistem pelayanan kesehatan bagi mereka, dan dengan membuka berbagai macam jenis fasilitas publik bagi warga usia lanjut. Dengan semakin banyaknya langkah-langkah yang dilaksanakan untuk memperkuat jaminan sosial sejak akhir 1980-an, kesadaran akan kebutuhan-kebutuhan warga yang memiliki cacat tubuh dan mental telah semakin meningkat.

119

Masyarakat

Wanita

Astronot pertama Korea Selatan, Yi So-yeon

120

Dalam masyarakat tradisional Korea, peran wanita hanya sebatas lingkup rumah tangga. Sejak usia muda, kaum wanita telah diajarkan mengenai nilai luhur dari sifat tunduk dan kesabaran untuk mempersiapkan diri menjadi istri dan ibu. Kaum wanita pada umumnya tidak dapat mengambil bagian secara aktif dalam masyarakat seperti halnya kaum pria, dan peran mereka terbatas pada urusan-urusan rumah tangga. Dengan didirikannya Republik Korea pada tahun 1948, kaum wanita telah memperoleh hak-hak konstitusional untuk meraih kesetaraan demi mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan peran serta dalam kehidupan publik. Pada bulan Maret 2005, Pemerintah mengambil langkah besar untuk menciptakan masyarakat yang memiliki kesetaraan jender dengan menghapuskan sistem kepala rumah tangga, yang telah menjadi faktor utama dalam diskriminasi terhadap perempuan. Dihapuskannya sistem ini menjadi dasar bagi suatu budaya keluarga baru yang didasarkan pada nilainilai demokratis dan kesetaraan jender. Seiring dengan berjalannya pembangunan ekonomi dan meningkatnya kondisi kehidupan warga Korea, tingkat prestasi pendidikan yang diraih oleh kaum wanita juga meningkat. Di Korea, pendidikan dasar dan menengah diwajibkan tanpa dipungut bayaran. Mulai tahun 2005, seratus persen anak-anak Korea duduk di bangku sekolah dasar. Prosentase jumlah anak yang duduk di bangku sekolah dasar dan menengah hampir sama antara anakanak perempuan dan laki-laki. Sejumlah 82,7 persen kaum pria lulusan sekolah menengah atas melanjutkan pendidikan ke sekolah tinggi (college) atau universitas, sedangkan siswa perempuan yang melanjutkan ke pendidikan tinggi berjumlah 80,4 persen. Ini hanyalah perbedaan kecil, dan kenyataannya jumlah kaum wanita di Korea yang mendaftar ke perguruan tinggi masih lebih tinggi daripada jumlah rata-rata di dunia. Secara terus menerus, industrialisasi telah meningkatkan jumlah kaum wanita di dunia kerja; dari 37,2 persen pada tahun 1965 menjadi 50,2 persen pada tahun 2007. Berdasarkan jenis pekerjaan, dari seluruh jumlah tenaga kerja wanita pada tahun 1975 hanya 2 persen bekerja di bidang profesional atau manajerial, sedangkan

Para jaksa perempuan tersenyum pada upacara pengangkatan resmi mereka di Kompleks Pemerintahan Gwacheon

3,7 persen bekerja pada bidang administrasi. Namun, pada tahun 2007, 19,3 persen pekerja wanita bekerja di bidang profesional dan manajerial, sedangkan 17,5 persen bekerja pada bidang administrasi. Perempuan Korea kini terlibat secara aktif dalam berbagai bidang pekerjaan serta memberikan kontribusi yang signifikan pada masyarakat. Akhir-akhir ini, kaum wanita telah melakukan terobosan dalam beberapa bidang, terutama pada sektor pemerintahan. Sebagai contoh, jumlah anggota parlemen wanita telah meningkat pesat. Pada Majelis Nasional ke-16 (periode 2000-2004), terdapat 16 orang anggota parlemen perempuan (5,9%), namun jumlah itu telah meningkat menjadi 43 orang (14,4%) pada Majelis Nasional ke-18 (periode 2008-2012). Pada ujian pengacara yang terakhir, 35,1 persen dari seluruh calon pengacara adalah perempuan. Di antara mereka yang lulus ujian pegawai negeri tingkat tinggi dan pegawai dinas luar negeri, jumlah wanita mencapai masing-masing 49 dan 67,7 persen. Hampir seluruhnya diangkat menjadi hakim, jaksa, pegawai negeri setingkat deputi direktur atau diplomat.

121

Masyarakat

Pendidikan Sejak dahulu kala rakyat Korea sangat menekankan pendidikan sebagai sarana pengembangan diri maupun sebagai sarana peningkatan status sosial. Sekolah-sekolah modern diperkenalkan pada era 1880-an. Setelah didirikannya Republik Korea pada tahun 1948, pemerintah mulai menyusun sistem pendidikan modern, yang menetapkan wajib belajar pendidikan dasar enam tahun sejak tahun 1953. Kini, Korea boleh membanggakan diri sebagai salah satu negara dengan angka melek huruf tertinggi di dunia. Penekanan pada bidang pendidikan sering disebut sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi Korea yang sangat pesat sepanjang empat dekade terakhir karena Korea mampu melahirkan baik para ilmuwan, insinyur dan spesialis yang dibutuhkan, maupun tenaga kerja berpendidikan pada umumnya.

Sistem Pendidikan Sistem pendidikan di Republik Korea terdiri dari satu hingga tiga tahun masa pra-sekolah dan taman kanak-kanak, enam tahun sekolah dasar, tiga tahun sekolah menengah pertama, tiga tahun sekolah menengah atas, empat tahun sekolah tinggi atau universitas, yang juga menawarkan kuliah-kuliah pascasarjana untuk memperoleh gelar doktor. Terdapat juga sekolah tinggi dengan masa pendidikan dua sampai tiga tahun (junior college) dan sekolah tinggi kejuruan (vocational college). Pendidikan di sekolah dasar bersifat wajib dengan rata-rata jumlah siswa terdaftar Murid-murid sekolah dasar memamerkan lukisan mereka mengenai Dokdo, wilayah paling timur Korea.

122

hampir 100%. Pemerintah mengubah masa wajib belajar menjadi 9 tahun, yang mencakup pendidikan sekolah menengah pertama, yang telah diterapkan secara nasional sejak tahun 2002. Meskipun pendidikan pra-sekolah belum menjadi pendidikan wajib, nilai penting dari pendidikan ini telah mulai disadari pada tahun-tahun terakhir ini. Pendidikan pra-sekolah dianggap penting dalam hal membantu meningkatkan rata-rata kelahiran yang rendah, memecahkan masalah polarisasi sosial, serta meningkatkan

Taman Kana k-kanak

Sistem Pendidikan

Usia

Pra-sekolah

Sekolah Dasar Sekolah Kewarganegaraan Sekolah Khusus

Program Pascasarjana Sekolah-sekolah dengan Bidang Studi Beragam Sekolah Tinggi Teknologi

Pendidikan Dasar

Universitas dengan pengutamaan bidang studi Ruang Angkasa Sekolah Tinggi dengan masa

Pendidikan Tinggi

Sistem Pendidikan

belajar 2 tahun Universitas bidang Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas dengan pengutamaan bidang studi

Pendidikan Menengah

Industri Sekolah Tinggi dan Universitas Sekolah Menengah Pertama Sekolah Kewarganegaraan Sekolah khusus Sekolah-sekolah dengan Bidang Studi Beragam Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Atas bidang Ruang Angkasa Sekolah Menengah Atas yang memiliki ikatan dengan Perusahaan Industri Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah Khusus Sekolah-sekolah dengan Bidang Studi Beragam

123

Masyarakat

Murid-murid pilihan sekolah menengah pertama sedang belajar kimia di laboratorium sekolah mereka

jumlah perempuan yang bekerja di luar rumah. Jumlah taman kanak-kanak di Korea meningkat dari 901 taman kanak-kanak pada tahun 1980 menjadi 8.294 pada tahun 2007. Sejak tahun 1999, Pemerintah telah melaksanakan proyek berskala nasional untuk memberikan subsidi pendidikan bagi anak-anak usia 5 tahun dari keluarga ekonomi lemah di seluruh Korea. Proyek ini diikuti dengan pemberian subsidi dengan skala menurun untuk anak-anak berusia 3 sampai 4 tahun pada tahun 2004 serta program untuk memberikan biaya pendidikan bagi keluarga dengan dua anak atau lebih. Langkah-langkah ini telah membantu meningkatkan kesempatan bagi anak-anak kurang mampu untuk mengenyam pendidikan pra-sekolah sehingga mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih adil. Perbandingan jumlah murid dan guru di sekolah dasar adalah 58,8 murid untuk satu guru pada tahun 1960. Angka ini berkurang menjadi 24,0 pada tahun 2006. Calon guru sekolah dasar diwajibkan telah lulus dari universitas keguruan dengan masa studi empat tahun atau memiliki gelar sarjana strata satu dalam bidang pendidikan dasar dari Universitas Wanita Ewha atau Universitas Pendidikan Nasional Korea. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, anak-anak usia 12 sampai 14 tahun memasuki sekolah menengah pertama dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Rasio jumlah murid dan guru di sekolah-sekolah menengah pertama pada tahun 2006 adalah 19,4 : 1, sedangkan rasio pada tahun 1975 adalah 43,2 : 1.

124

Mahasiswa sebuah universitas di kampus mereka

Ada dua macam sekolah menengah atas di Korea: umum dan kejuruan. Pelamar untuk sekolah menengah atas kejuruan (meliputi pertanian, teknik, perdagangan, studi kelautan dan ekonomi rumah tangga) bisa diterima melalui ujian masuk yang diselenggarakan oleh tiap sekolah. Kurikulum pada sekolahsekolah kejuruan biasanya 40-60 persen mata pelajaran umum sedangkan sisanya adalah mata pelajaran yang berhubungan dengan bidang keahlian kejuruan. Pada tahun 2007, terdapat 702 sekolah kejuruan dengan 494.011 siswa. Di antara sekolahsekolah menengah atas umum, terdapat beberapa sekolah khusus dalam bidang kesenian, pendidikan olahraga, sains, dan bahasa asing. Tujuan dari sekolah-sekolah ini adalah untuk menyediakan pendidikan yang tepat untuk murid-murid dengan bakat-bakat istimewa dalam bidang-bidang tersebut. Mata pelajaran pada sekolah menengah atas umum cenderung berpusat pada persiapan untuk memasuki universitas. Pada tahun 2007, terdapat 1.457 sekolah menengah atas umum dengan 1,35 juta siswa. Bila kedua jenis sekolah ini digabungkan, rasio jumlah lulusan sekolah menengah pertama yang melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah atas adalah 99,6 pada tahun 2007. Terdapat beberapa jenis institusi pendidikan tinggi di Korea: sekolah tinggi (college) dan universitas dengan program-program sarjana dengan masa studi empat tahun (enam tahun untuk fakultas kedokteran dan kedokteran gigi), universitas keguruan dengan masa studi empat tahun, sekolah tinggi dengan masa 125

Masyarakat

studi dua tahun (two-year junior colleges), universitas untuk bidang penyiaran dan korespondensi, universitas terbuka, serta beragam sekolah (miscellaneous schools) yang berstatus sekolah tinggi dengan program-program dua tahun atau empat tahun. Pada tahun 2007, terdapat 408 institusi pendidikan tinggi di Korea, dengan jumlah total mahasiswa 3,56 juta orang dan 70.957 tenaga pengajar. Sekolah tinggi dan universitas di Korea beroperasi dengan batasan jumlah mahasiswa yang ketat. Dalam memilih calon mahasiswa, sekolah tinggi dan universitas menggunakan nilai raport SMA mereka dan hasil ujian berstandar nasional.

Pendidikan Khusus dan Non-Formal

Orang-orang dengan cacat fisik dan mental memperoleh pelatihan kejuruan

126

Warga yang memiliki cacat fisik atau mental bisa memperoleh pendidikan baik di sekolah khusus maupun di kelas-kelas khusus dan umum di sekolah umum. Pada tahun 2007, 65.944 siswa yang memiliki cacat fisik atau mental mendapatkan pendidikan khusus. Dari jumlah ini, 22.963 murid mendapatkan pendidikan di sekolah-sekolah khusus, sedangkan 42.977 siswa memperoleh pendidikan di kelas-kelas khusus dan umum di sekolah umum. Sampai tahun 2007, terdapat 144 kelas khusus untuk orang dengan cacat fisik dan mental di Korea. Angka ini mencakup tujuh sekolah untuk siswa-siswa dengan gangguan emosi, 12 sekolah untuk siswa dengan gangguan penglihatan, 18 sekolah untuk siswa dengan gangguan pendengaran, 18 sekolah untuk siswa dengan cacat fisik, dan 89 sekolah untuk siswa yang mengalami keterbelakangan mental. Dengan kesadaran yang semakin meningkat mengenai kebutuhan orang-orang dengan cacat fisik dan mental, semakin banyak upaya dilakukan untuk memasukkan mereka ke sekolah-sekolah umum. Semakin banyak sekolah umum yang mempekerjakan staf pendukung dengan latar belakang pendidikan khusus serta membangun fasilitas-fasilitas bagi siswa-siswa dengan cacat fisik dan mental. Untuk menolong para pelajar yang memiliki permasalahan kronis, pemerintah juga sedang mempromosikan dibangunnya rumah sakit sekolah.

E-Learning mulai memberikan pengaruh pada masyarakat semata-mata dengan cara menyediakan materi-materi pendidikan serta meningkatkan metode pendidikan. E-Learning telah memperluas ruang lingkup pendidikan sehingga mampu mencakup seluruh area cyberspace menuju pengembangan sistem pendidikan yang bersifat merata serta terciptanya masyarakat yang melaksanakan proses belajar seumur hidup.

Untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan khusus, pemerintah mendirikan Institut Pendidikan Khusus Korea pada tahun 1994, yang bertanggungjawab untuk mengadakan penelitian dalam bidang pendidikan khusus serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan orang-orang yang memiliki cacat fisik dan mental. Universitas Terbuka Nasional Korea (Korea National Open University - KNOU) menyediakan program-program perkuliahan empat tahun dalam bidang humaniora, ilmu-ilmu sosial, ilmuilmu pengetahuan alam dan pendidikan bagi para pemuda maupun orang dewasa yang sudah bekerja . Kuliah-kuliah disiarkan melalui bermacam-macam media, meliputi internet, TV kabel, radio, serta melalui rekaman video maupun audio. Rata-rata terdapat 100 perkuliahan yang ditawarkan tiap semester oleh Jaringan Universitas Terbuka melalui KNOU-TV, yang mampu menjangkau tiap wilayah Korea melalui siaran kabel dan satelit. Kuliah-kuliah sepanjang 30 menit disiarkan rata-rata 16 jam per hari. KNOU menyiarkan tiga puluh tiga kuliah radio yang masing-masing berdurasi 30 menit, serta menawarkan kuliah-kuliah online sebagai cara untuk memeriksa kehadiran mahasiswa. Mereka yang berhasil merampungkan seluruh jumlah kredit yang diwajibkan akan menerima gelar yang sama dengan lulusan universitas pada umumnya. Jenis program pendidikan khusus yang lain meliputi program-program pelatihan yang

127

Masyarakat

ditawarkan oleh pemerintah dan organisasi-organisasi swasta. Pelajaran yang diajarkan pada program-program ini mencakup beragam keterampilan yang bersifat kejuruan dan teknis, dengan tujuan membantu kaum muda dan dewasa baik dalam melaksanakan pekerjaan mereka maupun dalam melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengisi waktu luang.

Kajian Korea Istilah kajian Korea muncul setelah tercapainya kemerdekaan nasional pada tahun 1945, dengan adanya upaya-upaya dari komunitas akademik untuk mengembangkan penelitian mengenai Korea, meliputi sejarah, masyarakat, budaya, serta sistem politik Korea. Penelitian akademik telah ditekan atau didominasi oleh sudut pandang Jepang selama 35 tahun masa penjajahan Jepang. Dengan semakin banyaknya para ilmuwan asing yang terlibat dalam kajian Korea pada dekade-dekade terakhir ini, pemerintah telah mendukung kegiatan penelitian dan pendidikan melalui Akademi Kajian Korea yang didirikan pada tahun 1978 serta Program Pascasarjana Kajian Korea, yang dibuka dua tahun kemudian sebagai bagian dari Akademi Kajian Korea. Sampai bulan Februari 2006, akademi milik pemerintah ini telah menghasilkan 466 lulusan dengan gelar magister dan 200 dengan gelar doktor dalam tujuh disiplin ilmu yang berbeda – sejarah, filsafat dan etika, bahasa dan kesusastraan, kesenian, Konferensi internasional dalam bidang Kajian Korea

128

Kelas-kelas budaya membantu mahasiswa-mahasiswa asing untuk mampu menguasai musik tradisional Korea

kebudayaan dan agama, politik dan ekonomi, kemasyarakatan dan pendidikan. Sepanjang tahun perkuliahan, akademi ini memiliki 201 mahasiswa Korea dan mahasiswa asing yang terdaftar pada program-program magister dan doktor. Lulusan asing akan kembali ke negara asal mereka di mana mereka bekerja sebagai dosen atau peneliti dalam bidang kajian Korea. Di luar negeri, kajian Korea telah banyak menarik perhatian, dan kuliah-kuliah yang berhubungan dengan kajian Korea kini terdapat di 735 universitas di Cina, Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Perancis, Jerman, Thailand, Vietnam, Polandia, Denmark, Swiss, Ukraina, Hongaria, dan di negara-negara lain.

129

Masyarakat

Media Surat Kabar dan Kantor Berita

Edisi pertama Dongnipsinmum (The Independent). Diluncurkan pada tanggal 7 April 1896, surat kabar ini adalah surat kabar pertama yang dimiliki oleh swasta serta ditulis seluruhnya dalam huruf Hangeul

130

Pers Korea kini telah berusia lebih dari satu abad. Surat kabar modern pertama Korea, Dongnip Sinmun (Surat Kabar Independen), didirikan pada tahun 1896 oleh Dr. Seo Jae-pil. Dongnip Sinmun adalah surat kabar dua bahasa dengan empat halaman tabloid dan jumlah cetakan 300 eksemplar yang terbit tiga kali seminggu, tiga halaman pertama menggunakan bahasa Korea dan halaman terakhir bahasa Inggris. Pada dekade-dekade berikutnya, surat kabar Korea memiliki tantangan besar menjaga semangat nasionalisme rakyat Korea serta membuka mata mereka akan dunia luar yang berubah begitu cepat. Surat kabar memainkan peranan penting dalam gerakan-gerakan kemerdekaan selama masa pemerintahan rezim kolonial Jepang (1910-1945). Chosun Ilbo dan Dong-A Ilbo merupakan dua surat kabar tertua di Korea, keduanya diresmikan pada tahun 1920 seiring dengan munculnya Gerakan Kemerdekaan Satu Maret. Kedua surat kabar ini dikenal karena kebijakan editorialnya yang independen serta kemampuannya mempengaruhi pendapat publik. Semangat ini tetap bertahan sampai berdirinya Republik Korea pada tahun 1948. Dengan kebebasan yang sangat luas untuk mengkritik pejabat pemerintah, surat kabar selalu berada pada garda terdepan dalam menciptakan perubahan-perubahan sosial. Surat kabar Korea telah menanamkan investasi dalam hal penyediaan fasilitas-fasilitas dan perlengkapan pers modern pada tahun-tahun terakhir ini. Sebagian besar surat kabar harian memiliki sistem percetakan dan penyuntingan yang telah dikomputerisasi dengan kemampuan mencetak multiwarna. Terdapat dua kantor berita utama di Korea, Kantor Berita Yonhap dan Newsis. Dengan jaringan pengumpulan berita yang luas di ibukota dan propinsi-propinsi, Kantor Berita Yonhap juga memiliki 23 biro luar negeri di Eropa, Amerika Utara, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan. Sedangkan Newsis, yang terdaftar pada tahun 2001, telah memberikan layanan berita sejak bulan Juni 2002.

Demonstrasi jaringan televisi rumah

Televisi Siaran televisi di Republik Korea dimulai pada tahun 1956 dengan dibukanya stasiun televisi swasta dan komersial di Seoul. Namun, stasiun televisi pertama ini hancur karena kebakaran yang terjadi pada tahun 1959. Pada bulan Desember 1961, KBS-TV diresmikan oleh pemerintah sebagai stasiun televisi berskala penuh pertama di Korea. Perusahaan penyiaran lain, TBC-TV, mulai beroperasi pada bulan Desember 1964. Perusahaan Penyiaran Munhwa mendirikan stasiun televisi ketiga di Korea, MBC-TV, pada bulan Agustus 1969. Selama masa merger media-media pada akhir era 1980-an, TBC-TV diambil alih oleh KBS dan diganti namanya menjadi KBS-2. Sistem Penyiaran Pendidikan ( Educational Broadcasting System - EBS), di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan, memulai siarannya pada tahun 1990. EBS menyiarkan programprogram pendidikan ekstrakurikuler untuk pelajar serta programprogram budaya dan dokumenter. EBS berubah menjadi perusahaan publik berdasarkan Undang-undang Penyiaran yang baru pada bulan Juni 2000. Sistem Penyiaran Seoul (Seoul Broadcasting System - SBS) mulai beroperasi di bawah manajemen swasta pada tahun 1990. Stasiun-stasiun lokal pertama yang dioperasikan oleh swasta – PSB (Perusahaan Penyiaran Busan), TBC (Perusahaan Penyiaran Daegu), KBC (Perusahaan Penyiaran Gwangju) dan TJB

131

Masyarakat

Telepon multimedia Korea Telepon seluler produksi LG Electronics dengan fasilitas siaran multimedia langsung (direct multimedia broadcasting - DMB)

(Perusahaan Penyiaran Daejeon) – didirikan pada tahun 1995 untuk mempromosikan kebudayaan lokal dan memacu pembangunan daerah. Kelompok stasiun lokal milik swasta kedua – iTV (Perusahaan Televisi Incheon), UBC (Perusahaan Penyiaran Ulsan), CJB (Perusahaan Penyiaran Cheongju), dan JTV (Perusahaan Televisi Jeonju) – mulai beroperasi pada tahun 1997. Beberapa perusahaan penyiaran telah menghentikan operasinya, sedangkan yang lain telah mengalami perubahan nama. Berikutnya, Perusahaan Penyiaran Televisi Gangwon (Gangwon Television Broadcasting - GTB) dan Sistem Penyiaran Kota Internasional Bebas Jeju (Jeju Free International City Broadcasting System - JIBS) memulai siarannya masing-masing pada tahun 2001 dan 2002. Jaringan televisi KBS, MBC, SBS dan EBS meluncurkan penyiaran digital di kawasan metropolitan Seoul pada paruh kedua tahun 2001. Layanan ini diperluas untuk mencakup wilayah Seoul dan Propinsi Kyunggi (the greater Seoul) dan wilayah-wilayah sekitarnya pada tahun 2002. Televisi kabel diperkenalkan untuk pertama kali pada tahun 1970. Jenis televisi ini populer terutama bagi mereka yang tidak bisa menerima siaran televisi dengan baik karena faktor geografi atau karena adanya bangunan-bangunan yang menghambat penerimaan gelombang televisi. Meski demikian, sejak akhir era 1980-an, seiring dengan meningkatnya permintaan publik akan informasi dan tayangan 132

hiburan yang lebih bervariasi, permintaan akan televisi kabel juga mengalami peningkatan. Televisi kabel memulai siaran percobaan pada tahun 1990. Sampai akhir tahun 2005, 14,0 juta pelanggan telah bisa menikmati sekitar 70 saluran televisi kabel yang menyiarkan program-program yang mencakup 77 wilayah. Korea telah menempatkan tiga satelit komunikasi – Mugunghwa Nomer 1,2,3 – pada orbitnya sejak tahun 1995 dan memperoleh 168 saluran satelit untuk menyiarkan program-program dalam bermacam bidang seperti olahraga, musik, serta pendidikan dan hiburan. Penyiaran Digital Korea (Korea Digital Broadcasting - KDB) meluncurkan layanan siaran satelit pada bulan Maret 2002, dan pada akhir 2004, perusahaan ini memberikan layanan saluran satelit yang bermacam-macam bagi 1,65 juta pelanggan. Satelit-satelit ini juga melancarkan jalan bagi Korea untuk menjadi salah satu negara terdepan dalam bidang teknologi informasi.

Radio Penyiaran radio di Korea dimulai pada tahun 1927 ketika pemerintah Jepang mendirikan sebuah stasiun radio di Seoul. Pemerintah militer Amerika Serikat di Korea kemudian mengambil alih stasiun radio ini dan mendirikan Sistem Penyiaran Korea (Korea Broadcasting System - KBS). Ini adalah satu-satunya stasiun radio di Korea sampai tahun 1954, ketika Sistem Penyiaran Kristen (Christian Broadcasting System - CBS), yang beroperasi Studio ”Bae Chul-soo’s Music Camp,” program radio milik MBC yang menyiarkan musik pop

133

Masyarakat

dana dari gereja-gereja, mulai menyiarkan program-program pendidikan dan keagamaan beserta program-program berita dan hiburan. Pada bulan Desember 1956, organisasi Kristen yang lain, Misi Aliansi Evangelis (Evangelical Alliance Mission), meresmikan Stasiun Penyiaran Timur Jauh (Far East Broadcasting Station) di Incheon, dan perusahaan penyiaran radio komersial pertama di Korea, Stasiun Penyiaran Busan Munhwa (Busan Munhwa Broadcasting Station) didirikan di Korea pada bulan April 1959. Hal ini kemudian diikuti oleh pendirian beberapa perusahaan penyiaran swasta. Perusahaan Penyiaran Munhwa (Munhwa Broadcasting Company - MBC) mulai beroperasi pada bulan Desember 1961 dengan tanda panggilan KLKV, diikuti oleh dua saingannya, Stasiun Penyiaran Dong-A (Dong-A Broadcasting Station - DBS) pada tahun 1963 dan Perusahaan Penyiaran Dongyang (Dongyang Broadcasting Company - TBC) pada tahun 1964. Gelombang perubahan yang lain terjadi pada tahun 1990 dengan berdirinya sejumlah stasiun penyiaran khusus. Stasiun Penyiaran Lalu Lintas (Traffic Broadcasting Station - TBS) yang dioperasikan oleh kota Seoul didirikan pada bulan Juni 1990, diikuti oleh Stasiun Penyiaran Pendidikan (Educational Broadcasting Station - EBS) milik pemerintah. Perusahaan Penyiaran Pyeonghwa Arirang, jaringan kabel berbahasa Inggris di Korea

134

www.arirang.co.kr

(Pyeonghwa Broadcasting Corporation - PBC) bagi umat Katolik dan Sistem Penyiaran Umat Budha (Buddhist Broadcasting System - BBS) juga didirikan pada tahun 1990. Pada bulan Maret 1991, Stasiun Radio Seoul milik swasta mulai memberikan siaran bagi target pendengar di kawasan metropolitan Seoul dan wilayah sekitarnya, sementara lima saluran radio FM lokal milik swasta yang lain berdiri pada tahun 1997. Kini terdapat 202 stasiun radio di Republik Korea; 153 stasiun radio FM, 47 stasiun radio AM, dan dua stasiun radio gelombang pendek bagi warga negara Korea di luar negeri. Meski popularitas televisi semakin tinggi, radio tetap memiliki jumlah pendengar yang semakin tinggi di Korea.

Surat kabar dan jaringan-jaringan asing besar di Korea (Data hingga bulan Februari 2008)

Media

Bahasa

Situs

Korea Times

Inggris

http://www.koreatimes.co.kr

Korea Herald

Inggris

http://www.koreaherald.co.kr

JoongAng Daily

Inggris

http://joongangdaily.joins.com

Arirang TV

Inggris

http://www.arirang.co.kr

Inggris, Cina, Jepang

http://www.kbsworld.net

KBS worldnet

135

Jumlah Pekerja Berdasarkan Tingkat Pendidikan (orang dalam ribuan) Lulusan Sekolah Tinggi dan Universitas atau yang Lebih Tinggi

8.212

Lulusan Sekolah Menengah Atas

9.779

Lulusan Sekolah Menengah Pertama atau yang Lebih Rendah

5.442

Sumber: Biro Statistik Nasional Korea 2007

Usia rata-rata pasangan yang baru menikah pada tahun 2007 adalah 31,1 tahun untuk laki-laki dan 28,1 tahun untuk perempuan.

Rata-rata angka harapan hidup pada tahun 2006 adalah 75,7 untuk laki-laki dan 82,4 untuk perempuan.

Angka Harapan Hidup Laki-laki 75,7

82,4

2006

75,2

78,5

Perempuan

2004

2005

80,4

85,5

(tahun)

Sumber: Data Kesehatan OECD, 2007.

137

BUDAYA DAN SENI

9

Budaya dan Seni

Warisan Budaya UNESCO di Korea Seni Rupa Kesusastraan Seni Lukis Musik dan Tarian Drama dan Film Museum dan Gedung Teater

Budaya dan Seni

9

Budaya dan Seni Geografi Korea – sebuah semenanjung yang menjorok ke laut dari benua terbesar di dunia – telah memberikan sumbangan besar pada perkembangan ciri-ciri bangsa Korea yang unik. Dasar dari kebudayaan dan kesenian Korea adalah identitas bangsa Korea: gabungan sifat-sifat penduduk benua dengan penduduk kepulauan. Selama berabad-abad, bangsa Korea telah berinteraksi dengan kebudayaan benua Asia yang utama meski Korea terletak di pinggir benua Asia di sebelah timur laut. Yang mengagumkan, meski menjadi tempat bagi agama-agama dan tradisi-tradisi besar dari wilayah Asia yang lain, bangsa Korea telah mengembangkan suatu budaya tersendiri yang berbeda dalam banyak aspek, yang disebut oleh sebagian orang sebagai ”pusat budaya Korea.” Karena pengaruh topografi, bangsa Korea telah mengembangkan karakter yang cinta damai namun dinamis yang telah menghasilkan budaya yang kontemplatif namun penuh semangat, optimistik namun sentimental.

Warisan Budaya UNESCO di Korea Warisan Dunia UNESCO telah mengakui nilai khas dan karakter khusus budaya Korea dengan menempatkan sejumlah warisan budaya Korea dalam Daftar Warisan Dunia. Pada tahun 1995, UNESCO menambahkan Kuil Bulguksa dan Gua Seokguram dalam daftar tersebut,keduanya terletak di Gyeongju, di Propinsi

140

Gyeongsangbuk-do; balok-balok kayu Tripitaka Koreana untuk menuliskan kitab-kitab suci agama Budha dan Jangggyeongpanjeon (ruang-ruang besar untuk menyimpan balok-balok kayu tersebut) di lantai dasar Kuil Haeinsa di Propinsi Gyeongsangnam-do; dan Jongmyo, Tempat Ibadah Kerajaan untuk menghormati para leluhur di Seoul. Istana Changdeokgung di Seoul dan Benteng Hwaseong di Suwon dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 1997. Pada tahun 2000, dua warisan budaya Korea kembali ditambahkan dalam daftar tersebut: situs-situs dolmen di Gochang, Hwasun dan Ganghwado, serta Tempat Bersejarah Gyeongju, ibukota Kerajaan Silla kuno (57 SM – 935 M), di mana sejumlah besar warisan budaya dan tempat bersejarah dipelihara dengan sangat baik. Pada tahun 2007, UNESCO menyebut pulau vulkanik Jejudo dan pipa-pipa lavanya sebagai bagian alam semesta yang memiliki keindahan luar biasa yang menjadi saksi mengenai sejarah planet kita. Kuil Bulguksa dan Gua Seokguram dibangun selama kurun waktu 23 tahun, yang dimulai pada tahun 751 pada masa Kerajaan Silla oleh Perdana Menteri Kim Dae-seong ( 701 774 ). Disebutkan bahwa Kim dilahirkan kembali sebagai anak seorang perdana menteri karena sebelumnya ia adalah anak saleh dari seorang janda miskin. Ia sendiri menjadi perdana menteri dan berhenti dari jabatannya pada tahun 750 untuk mengawasi pembangunan Bulguksa yang didirikan untuk Pintu masuk yang megah dari Kuil Bulguksa

141

Budaya dan Seni

Ruangan bundar utama dari Gua Seokguram

142

menghormati orang-tua dari kehidupannya sekarang dan Seokguram untuk menghormati orang-tua dari kehidupannya sebelumnya. Bulguksa digunakan sebagai tempat ibadah umum, sedangkan Seokguram digunakan untuk tempat ibadah pribadi raja. Dibangun pada serangkaian teras dari batu, Bulguksa menyatu menjadi satu kesatuan organik dengan dataran berbatu-batu di kaki bukit Tohamsan yang berhutan lebat. Kuil ini menjadi tempat bagi Seokgatap (Pagoda dari patung Budha yang Bersejarah) dan Dabotap (Pagoda dari Warisan-warisan Berjumlah Banyak), serta Cheongungyo (Jembatan Awan Biru), Baegungyo (Jembatan Awan Putih) dan Chillbogyo (Jembatan Tujuh Harta Karun) – tiga tangga yang disebut jembatan karena secara simbolis menjadi penghubung antara dunia sekuler dengan dunia spiritual Budha. Terdapat banyak warisan budaya di dalam maupun di luar lantai dasar kuil, termasuk patung-patung Budha dengan perunggu dengan lapisan berkilau. Yang mendominasi halaman Daeungjeon (Balairung Utama) adalah dua dari pagoda yang paling indah di Korea Seokgatap yang tingginya 8,3 meter dan Dabotap dengan tinggi 10,5 meter dibangun sekitar tahun 756. Ciri utama

Seokgatap adalah bahwa pagoda ini memiliki kesederhanaan yang menandai sifat maskulin namun juga keagungan kaum bangsawan yang menjadi lambang proses kenaikan menuju tingkat spiritual yang lebih tinggi yang bisa dicapai melalui ajaran-ajaran Sakyamuni, sedangkan Dabotap yang sangat dekoratif lebih memiliki sifat feminin dan melambangkan kompleksitas dunia. telah mengalami proses renovasi selama Gua Seokguram telah mengalami proses renovasi selama beberapa tahun terakhir. Gua ini adalah gua batu buatan yang menampilkan sebuah patung Budha besar dalam posisi duduk yang dikelilingi oleh 38 Bodhisattva. Seperti halnya bangunan-bangunan di sekitar Bulguksa, gua ini juga dibuat dari batu granit. Seokguram terdiri dari satu ruang luar berbentuk persegi panjang dan satu ruang dalam berbentuk bulat, dengan langit-langit berbentuk kubah, dan kedua ruang ini dihubungkan oleh sebuah lorong. Dipahat dari satu balok batu granit, patung Budha paling utama setinggi 3,5 meter duduk dengan kaki terlipat di atas sebuah tahta berbentuk bunga teratai dan menghadap ke timur, dengan mata tertutup karena meditasi yang sangat teduh, dengan wajah tenang yang menunjukkan pengertian akan segala sesuatu. Seokguram melambangkan gabungan dari pengetahuan yang dimiliki oleh Kerajaan Silla mengenai arsitektur, matematika, geometri, fisika, agama dan seni menjadi satu kesatuan organik dan merupakan salah satu mahakarya agama Budha di Korea. Janggyeongpanjeon, dua ruang penyimpanan di Kuil Haeinsa, merupakan tempat penyimpanan Tripitaka Koreana, yang terdiri dari 81.258 balok kayu dengan huruf cetakan, yang merupakan kitab suci agama Budha versi Dinasti Goryeo (918 – 1392). Dengan lebih dari 52 juta huruf-huruf Cina yang dicetak secara akurat, kitab ini merupakan kitab suci agama Budha yang tertua dan terlengkap yang ada di dunia saat ini. Jongmyo, Tempat Ibadah Kerajaan untuk menghormati para

Balok-balok kayu Tripitaka Koreana

Tempat Ibadah Jongmyo

143

Budaya dan Seni

Istana Changdeokgung

Benteng Hwaseong di Suwon

144

leluhur, didirikan pada tahun 1395, tiga tahun sejak berdirinya Dinasti Joseon (1392 – 1910). Kuil ini menjadi tempat penyimpanan catatan-catatan kehidupan (the spirit tablets) para raja dan ratu dinasti ini. Tatacara upacara peringatan yang rumit, beserta musik yang menyertainya, disebut Jongmyojeryeak, diciptakan dengan tujuan untuk menjadi Mahakarya Warisan Budaya Manusia Berbentuk Lisan dan Non-Fisik (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Upacara pertunjukan ritual peringatan tradisional Joseon dilaksanakan pada hari Minggu pertama bulan Mei di kuil Jongmyo. Istana Changdeokgung dibangun untuk pertama kalinya pada tahun 1405 dan dibangun kembali setelah hancur terbakar pada tahun 1592 dalam masa penjajahan Jepang. Istana ini sendiri merupakan sebuah mahakarya, namun yang terutama menonjol adalah taman di bagian belakang (Huwon), yang disebut juga Taman Rahasia (Biwon), yang diakui secara luas karena taman-tamannya yang ditata dengan indah dan kreatif. Taman ini mencakup hampir tiga perempat dari 405.636 meter persegi luas istana, dan dibuat dengan citarasa tinggi, dengan unsur-unsur utama taman tradisional Korea: paviliun dan ruang-ruang besar yang indah, kolam teratai, batu-batu berbentuk unik, jembatan-jembatan batu, tangga-tangga, serta kolam dan mata air yang tersebar di antara hutan-hutan yang lebat. Benteng Hwaseong dibangun selama 34 bulan di Suwon, bagian selatan Seoul, pada tahun 1796. Benteng ini menggabungkan teknologi konstruksi paling mutakhir, teoriteori pertahanan militer, serta prinsip-prinsip estetika demi menciptakan benteng perhananan militer paling maju yang pernah dimiliki oleh Korea. Benteng ini terbentang pada dataran bergunung-gunung, mengelilingi sebuah pusat

perkotaan, melalui dataran tanah datar serta mencakup empat pintu gerbang utama dan beberapa pintu gerbang lain yang lebih kecil, pospos komando, menara-menara pengawas, temboktembok rendah di atas benteng yang digunakan untuk menyerang musuh (battlements), pos-pos penjagaan, serta bunker-bunker. Sebagian besar benteng terluar seluas 5.743 meter masih berdiri hingga kini. Gyeongju dan situs-situs dolmen di daerah-daerah setingkat kabupaten Gochang, Jeollabuk-do; Hwasun, Jeollanam; dan Ganghwa, Gyeonggi-do, telah ditambahkan dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 2000. Gyeongju merupakan ibukota Kerajaan Silla selama seribu tahun, dan wilayah ini dikenal sebagai “Museum Tanpa Dinding” karena tempat ini kaya dengan benda-benda bersejarah. Jeju dan Pipa-pipa Lava mencakup tiga tempat yang memiliki luas 18.846 hektar. Tempat pertama adalah Geomunoreum yang dikenal sebagai sistem gua dengan pipa lava yang paling indah di dunia, dengan langit-langit dan lantai karbonat yang beraneka warna, serta dinding lava berwarna gelap; Seongsan Ichulbong, yakni kawah menakjubkan berbentuk seperti benteng yang muncul ke atas permukaan laut; serta Hallasan, gunung tertinggi di Korea Selatan, dengan air terjun, formasi batuan berbagai bentuk, serta sebuah danau

Makam-makam dari Dinasti Silla di Gyeongju

Dolmen

Hallasan dan pipa lava di Jeju-do

145

Budaya dan Seni

kawah kecil. Situs-situs dengan keindahan estetika yang mengagumkan ini juga mejadi saksi dari sejarah planet kita, bagianbagian beserta proses-prosesnya yang membentuk dunia kita.

Memori Dunia

Hunminjeongeum

Joseon Wangjosillok

146

Pada tahun 1997, UNESCO memprakarsai pembuatan Daftar Memori Dunia dengan tujuan melestarikan dan menyebarkan warisan dokumenter dunia yang berada dalam bahaya kepunahan. Warisan-warisan tambahan dari Korea dalam daftar ini mencakup Hunminjeongeum (Ajaran-ajaran Luhur untuk Mendidik Masyarakat), Joseon Wangjosillok (Catatan Sejarah Dinasti Joseon), Buljo Jikjisimcheyojeol (Kotbah-kotbah Utama Para Guru Budha dan Ahli Seon), Seungjeongwon Ilgi (Catatan Harian Sekretariat Kerajaan), balok-balok kayu untuk mencetak Tripitaka Koreana dan bermacam-macam kitab agama Budha, serta Uigwe (Protokol Kerajaan dari Dinasti Joseon). Hunminjeongeum adalah buku paling dasar untuk mengajarkan Hangeul, alfabet Korea yang diciptakan oleh penguasa keempat Dinasti Joseon, Raja Sejong yang Agung (memerintah tahun 1418 – 1450). Alfabet baru ini diresmikan penggunaannya pada tahun 1446. Joseon Wangjosillok merupakan hasil dari tradisi mempersiapkan catatan sejarah dari setiap raja yang memerintah. Catatan ini dimulai pada tahun 1413 dengan dituliskannya Catatan Sejarah Raja Taejo, pendiri dan raja pertama Dinasti Joseon, dan berlanjut sampai akhir masa berkuasanya dinasti tersebut pada tahun 1910. Catatan sejarah ini ditulis oleh para sejarahwan di Kantor Pengumpulan Catatan Bersejarah (Chunchugwan), dan untuk menjamin terpeliharanya catatan

Buljo Jikjisimcheyojeol

Seungjeongwon Ilgi

ini, salinan-salinannya disimpan di tempat-tempat penyimpanan khusus yang terletak di berbagai lokasi di Korea. Buljo Jikjisimcheyojeol, yang dikumpulkan pada tahu 1372 oleh biarawan Baegun (1298-1374), berisi ajaran-ajaran penting agama Budha Seon (Zen). Kata kunci dari judul kitab ini, “Jikjisimche” diambil dari frase terkenal yang membahas tentang bagaimana meraih pencerahan dengan melaksanakan ajaran Seon. Tanda penerbitan (colophon) pada halaman terakhir buku tersebut menyatakan bahwa buku ini dicetak dengan huruf-huruf cetak dari besi yang bisa dibawa berpindahpindah (movable metal type) di Kuil Heungdeoksa pada tahun 1377, kira-kira tujuh puluh tahun sebelum Kitab Suci Kristen Gutenberg dicetak di Jerman, yang menjadikannya buku tertua di dunia yang dicetak dengan huruf-huruf cetak besi semacam ini. Seungjeongwon, Sekretariat Kerajaan dari Dinasti Joseon bertanggung-jawab untuk memelihara Seungjeongwon Ilgi, catatan rinci mengenai peristiwa sehari-hari dan jadwal resmi

Uigwe: Protokol Kerajaan dari Dinasti Joseon

147

Budaya dan Seni

Jongmyojeryeak (Musik ritual kerajaan untuk menghormati para leluhur)

148

kerajaan, dari raja pertama Dinasti Joseon, Taejo (berkuasa tahun 1392 – 1398), sampai pada raja ke-27 dan terakhir, Sunjong (memerintah tahun 1907 – 1910). Namun demikian, kini hanya ada 3.243 catatan harian yang tersisa. Yang tercatat dalam Seungjeongwon Ilgi adalah informasi sejarah otentik dan rahasia negara dalam jumlah terbesar dari Dinasti Joseon. Catatan ini berfungsi sebagai sumber utama bagi penulisan Catatan Sejarah Dinasti Joseon, meski nilai sejarahnya bahkan jauh lebih besar daripada Catatan Sejarah Dinasti Joseon itu sendiri. Goryeo Daejanggyeong (Tripitaka Dinasti Goryeo), yang dikenal sebagai Tripitaka Koreana oleh cendekiawan modern, merupakan kumpulan Tripitaka (kitab-kitab suci agama Budha). Dipahat pada 81.258 balok-balok kayu cetakan pada abad ke13, di bawah perintah Dinasti Goryeo (918 – 1392), kitab ini kini disimpan di Kuil Haeinsa di Propinsi Gyeongsangnam-do. Sebagai warisan dokumenter dengan bentuk yang khas, Uigwe merupakan kumpulan Protokol Kerajaan untuk Dinasti Joseon yang memerintah selama 500 tahun. Sebagai kumpulan tulisan dan lukisan yang lengkap dan sistematis, Uigwe memberikan catatan rinci mengenai upacara-upacara penting dan ritus-ritus istana Joseon. Gaya khas dari warisan dokumenter ini tidak dapat ditemui di tempat lain mana pun di dunia.

Wa r i s a n B u d a y a N o n Material Pada tahun 1998, UNESCO mengeluarkan Proklamasi Mahakarya Warisan Budaya Manusia Berbentuk Lisan maupun Non-Material demi melindungi warisan budaya lisan dan non-material dunia. Sejak proklamasi pertamanya pada tahun 2001, tiga warisan budaya non-material Korea telah diproklamasikan sebagai Mahakarya, meliputi Jongmyo Jerye dan Jongmyo-jeryeak (Ritus Kerajaan untuk Menghormati para Leluhur dan Musik Upacara), pansori (lagulagu kepahlawanan), serta Festival Gangneung Danoje. Jongmyojerye merupakan ritus peringatan untuk menghormati para leluhur yang diadakan di Jongmyo (Tempat Ibadah Kerajaan) dengan tujuan agar roh-roh para raja dan ratu Dinasti Joseon dapat beristirahat dengan damai di mana spirit tablet mereka disimpan. Jongmyo-jeryeak ditampilkan selama ritus-ritus ini berlangsung. Dengan disertai tarian upacara, Botaepyeong (Menjaga Kedamaian Utama) adalah lagu pujaan yang terdiri atas 11 bagian yang memuji prestasi-prestasi kenegaraan dari para pendiri dinasti, dan Jeongdaeeop (Mendirikan Dinasti Besar) merupakan lagu pujaan yang terdiri atas 15 bagian yang memuji prestasi-prestasi kemiliteran mereka. Kedua karya ini diciptakan pada tahun 1447. Dua bagian lain, yang dikenal dengan nama Jongmyoakjang, ditulis beberapa tahun kemudian. Ratusan pendeta pemimpin upacara, pemusik, penari, dan peserta mengambil bagian dalam peristiwa ini, yang mencerminkan betapa khidmat dan agungnya upacaraupacara Konfusian. Ritual ini merupakan contoh dari mahakarya budaya non-material yang tidak gampang ditemui, yang tetap berada dalam bentuknya yang asli selama 500 tahun. Pansori adalah sebuah seni bercerita dengan diiringi musik, yang ditampilkan oleh seorang vokalis dengan iringan tabuhan tambur. Lagu-lagu epik populer yang dinyanyikan secara solo ini memiliki ciri pembawaan lagu yang ekspresif, pidato yang penuh gaya, gerak isyarat yang mimetik (meniru-niru), yang menggabungkan baik budaya bangsawan maupun budaya rakyat. Pansori adalah kata majemuk yang tersusun dari kata “pan” (tempat umum di mana orang berkumpul) dan “sori” (lagu). Pertunjukan pansori bisa

Tari topeng pada Festival Gangneung Danoje

Pertunjukan Pansori

149

Budaya dan Seni

Patung Maitreya (Budha dari masa depan), terbuat dari perunggu yang dari Kerajaan Goguryeo.

berlangsung sampai delapan jam, ketika penyanyi pria atau wanita melakukan improvisasi terhadap teks dengan menggabungkan dialek pedesaan Korea dengan ungkapanungkapan sastra yang terpelajar. Latar, tokoh, serta situasi yang membentuk pansori berakar pada periode Dinasti Joseon. Danoje, yang diadakan untuk meminta datangnya panen yang berlimpah, jatuh pada hari kelima bulan kelima kalender bulan serta menandai akhir dari musim menanam gandum dan padi. Telah menjadi tradisi bahwa Danoje merupakan salah satu dari tiga hari libur paling penting di Korea, sama halnya dengan Seollal (Tahun Baru Kalender Bulan) dan Chuseok (Ucapan Syukur). Festival Gangneung Danoje di Propinsi Gangwon-do merupakan festival tradisional terbesar di Korea dan berlangsung hampir selama empat minggu pada bulan keempat sampai awal bulan kelima kalender bulan. Musik, tarian, sastra, drama, dan kerajinan yang dikaitkan dengan festival ini memiliki nilai artistik yang tinggi dan sangat berharga karena festival ini telah berlangsung selama kurang lebih seribu tahun dan mencerminkan sejarah dan kehidupan rakyat biasa. Festival ini juga mengambil tradisi-tradisi keagamaan Korea, termasuk Konfusianisme, Syamanisme, Budhisme, dan Taoisme, serta menawarkan berbagai macam upacara dan pertunjukan.

Seni Rupa Meski manusia mulai mendiami Semenanjung Korea pada Zaman Paleolitikum, peninggalan-peninggalan yang ada menunjukkan bahwa asal-usul seni rupa Korea mulai mengacu pada Zaman Neolitikum (kira-kira 6.000 sampai 1.000 SM). Pahatan-pahatan batu pada tebing di sisi sungai, yang disebut Bangudae di Ulsan di pantai tenggara Korea memberikan deskripsi yang jelas mengenai binatang-binatang yang hidup di situ dan merupakan seni yang menonjol dari Zaman Prasejarah. Nilai estetika masa ini juga bisa ditemui pada makam dan pola berbentuk terung pada barang-barang tembikar untuk keperluan sehari-hari. Pada Zaman Perunggu (kira-kira 1.000 – 300 SM), berbagai macam barang dari perunggu termasuk cermin, lonceng, dan anting-anting dihasilkan, yang sebagian besar bertujuan menunjukkan kekuasaan raja atau dibuat untuk tujuan-tujuan keagamaan serta untuk menimbulkan kekaguman. Selama masa pemerintahan Tiga Kerajaan, Goguryeo (37 SM – 668 M), Baekje (18 SM – 660 M), dan 150

Silla (57 SM – 935 M), tiap kerajaan mengembangkan seni rupa yang berbeda yang dipengaruhi oleh keadaankeadaan geografis, politis, dan sosial yang khas. Lukisan dinding pada makam-makam Goguryeo, yang kebanyakan ditemukan di sekitar Jiban dan Pyongyang, menunjukkan kebesaran seni kerajaan ini. Lukisanlukisan dinding pada keempat dinding dan langit-langit ruang penguburan menampilkan gambar-gambar dengan warna cerah dan gerakan penuh energi dan dinamis, menggambarkan pemikiran-pemikiran mengenai kehidupan di bumi dan di dunia sesudah kematian. Seni Baekje terutama ditandai oleh permukaan yang halus serta senyum-senyum yang hangat seperti ditemukan pada gambar tiga serangkai Budha yang dipahat pada batu di Seosan. Para arkeolog menemukan koleksi perhiasan emas yang kaya, termasuk mahkota, anting-anting, kalung dan ikat pinggang dari makam-makam Kerajaan Silla, yang jelas merupakan ungkapan kekuasaan. Benang-benang dari emas serta biji-biji emas yang ditemukan di dalam makam bersama dengan perhiasan-perhiasan yang amat indah membuktikan keterampilan artistik yang sangat tinggi dari kerajaan ini. Sementara itu, pengakuan resmi akan agama Budha sepanjang pemerintahan Tiga Kerajaan berujung pada dibuatnya dibuatnya patung-patung Budha. Salah satu contoh utama adalah patung Maitreya (Budha Masa Depan) yang duduk dalam meditasi dengan salah satu jarinya menyentuh pipi. Kerajaan Silla Bersatu (676 – 935) mengembangkan suatu budaya artistik yang telah diperindah dengan selera internasional yang kuat sebagai akibat dilakukannya pertukaran-pertukaran dengan Dinasti Tang dari Cina (618 – 907). Meski demikian, tetap saja agama Budha menjadi kekuatan pendorong utama di balik perkembangan budaya Kerajaan Silla. Gua Seokguram, contoh sempurna seni rupa Kerajaan Silla Bersatu, merupakan mahakarya yang tidak ada bandingannya karena patungpatungnya yang megah, ungkapan-ungkapannya yang realistis, serta bagian-bagiannya yang khas. Di samping itu, para pengrajin Kerajaan Silla juga sangat mahir dalam membuat lonceng kuil. Lonceng-lonceng perunggu seperti Lonceng Ilahi milik Raja Seongdeok yang dibuat pada akhir abad ke-8 terkenal

Ssangyeongchong (Makam Dua Lajur), lukisan pada langit-langit dari Kerajaan Goguryeo

Mahkota emas dari Kerajaan Silla

151

Budaya dan Seni

Lonceng Ilahi milik Raja Seongdeok (akhir abad ke-18) merupakan yang terbesar pada jenisnya di Korea

karena desainnya yang elegan, suaranya yang nyaring, serta bentuknya yang sangat besar. Nilai artistik Kerajaan Goryeo (918 – 1392) dapat dilihat dari barang-barang seladon. Warna hijau seperti pada batu permata jade, disain yang elegan, dan berbagai macam seladon Goryeo merupakan keindahan yang sangat tinggi dan berbeda dari keramik-keramik buatan Cina. Sampai paruh pertama abad ke-12, seladon Goryeo dikenal karena warnanya yang bersih, sedangkan pada paruh kedua abad tersebut teknik menoreh disain pada tanah liat dan mengisi ceruk-ceruknya dengan tanah liat lunak warna putih atau hitam menjadi ciri utamanya. Bangunan kayu tertua yang dibangun pada masa ini serta masih ada sampai sekarang adalah Muryangsujeon (Ruang Kehidupan Tak Terbatas) di Kuil Buseoksa di Yeongju, Propinsi Gyeongsangbuk-do. Dipercaya bahwa bangunan ini dibangun pada abad ke-13. Disain arsitektur dari kayu dalam Jaman ini dapat dikelompokkan dalam dua jenis besar, jusimpo (siku-siku tiang untuk menopang atap) dan dapo (perangkat multi-siku yang ditempatkan baik pada kusen di antara bubungan ataupun tiang-tiang). Secara khusus, sistem dapo dikembangkan untuk pembangunan bangunan-bangunan megah berskala besar. Dua bentuk konstruksi ini tetap menjadi dasar bagi pembangunan arsitektur kayu sampai dengan berkuasanya Dinasti Joseon. Buncheong, periuk yang terbuat dari tanah liat berwarna abu-abu dan dihiasi dengan lapisan tanah liat lunak warna putih, merupakan jenis keramik yang dibuat pada masa Dinasti Joseon. Keramik ini dilapisi oleh lapisan berwarna biru keabu-abuan yang mirip dengan jenis seladon. Yang juga menjadi produk khas dari Jaman ini adalah porselen Goryeo

Vas seladon yang ditatah dari Dinasti Goryeo

152

Teko seladon dalam bentuk kura-kura

Muryangsujeon, bangunan kayu tertua di Korea

porselen warna biru dan putih. Digunakan oleh rakyat biasa dalam kehidupan sehari-hari mereka, barang-barang Buncheong dihiasi oleh pola-pola bebas. Porselen putih, yang menunjukkan harmoni yang sempurna antara lekukan-lekukan dan nadanada warna yang halus merupakan contoh puncak keindahan seni. Dimulai pada pertengahan abad ke-15, porselen biru dan putih mulai menunjukkan nilai estetik yang tinggi berkat polapola menawan yang dilukis pada zat warna kobalt berwarna biru pada seluruh permukaan porselen. Selama masa pemerintahan Dinasti Joseon (1392 – 1910), bangunan tradisional, yang menginginkan keselarasan dengan alam semesta, berkembang pesat dengan ragam luas dan kecanggihan tersendiri. Sungnyemun (dikenal juga sebagai Namdaemun) di pusat kota Seoul merupakan contoh bangunan bernilai tinggi dengan gaya arsitektur dari masa awal Dinasti Joseon. Bangunan ini beserta banyak bangunan kuil dan istana yang lain kini sedang dibangun kembali atau direstorasi dengan

Joseon

Vas porselen dari Dinasti Joseon yang berwarna biru dan putih dengan desain bambu dan pohon cemara.

Termos Buncheong dengan desain tanaman semak-semak

153

Budaya dan Seni

menggunakan metode-metode tradisional. Arsitektur Barat diperkenalkan di Korea pada akhir abad ke19, ketika gereja-gereja dan kantor-kantor untuk kedutaankedutaan asing dibangun oleh para arsitek dan insinyur dari luar negeri. Sejak era 1960-an, dalam proses industrialisasi dan urbanisasi Korea, Pemerintah melangkah maju dengan rencana-rencana pembangunan dan sejumlah bangunan tua yang indah dirubuhkan dan digantikan dengan bangunan-bangunan baru yang tidak sedap dipandang mata. Namun demikian, dalam tahun-tahun terakhir ini telah ada diskusi aktif mengenai hal ini dan konsep yang telah ada sekian lama mengenai bagaimana menyelaraskan bangunan-bangunan dengan alam kini sedang dihidupkan kembali.

Kesusastraan

Yongbieocheonga Karya ini memuja kebajikan nenek moyang dari Keluarga Kerajaan Yi, keluarga pendiri Dinasti Joseon, dan membuat persamaan antara keluarga ini dengan pohon yang kuat berakar serta sebuah mata air yang dalam

154

Kesusastraan Korea lazimnya dibagi secara kronologis menjadi periode klasik dan modern. Kesusastraan klasik Korea berkembang dengan latar belakang kepercayaan-kepercayaan tradisional rakyat. Kesusastraan Korea juga dipengaruhi oleh Taoisme, Konfusianisme, dan Budhisme. Di antara ajaran-ajaran ini, agama Budha memiliki pengaruh paling besar, diikuti oleh pengaruh-pengaruh Konfusianisme selama berkuasanya Dinasti Joseon. Sebaliknya, kesusastraan modern Korea berkembang sebagai hasil persentuhan dengan budaya Barat, yang menyusul proses modernisasi. Tidak hanya pemikiran-pemikiran Kristen, namun juga berbagai macam kecenderungan dan pengaruh artistik diimpor dari Barat. Seiring dengan berkembangnya ”Pendidikan Baru” dan ”Gerakan Bahasa dan Kesusasteraan Nasional,” sistem penulisan huruf Cina, yang telah lama merepresentasikan budaya kelas dominan, kehilangan fungsi sosio-kultural yang selama ini dinikmatinya. Puisi hyangga dari masa Kerajaan Silla menandai dimulainya bentuk puisi yang khas dalam kesusastraan Korea. Hyangga dicatat pada

naskah hyangga di mana bahasa Korea ditulis menggunakan ”bunyi” (eum) dan ”makna” (hun) yang ada dalam huruf-huruf Cina. Empat belas puisi dengan gaya hyangga dari masa Kerajaan Silla telah dilestarikan dalam Samgungnyusa (Memorabilia Tiga Kerajaan). Kesusastraan pada masa Kerajaan Goryeo ditandai dengan meningkatnya penggunaan huruf-huruf Cina, tidak lagi digunakannya hyangga, serta munculnya Goryeogayo (lagulagu Goryeo) yang diturunkan ke generasi berikutnya sebagai sastra lisan sampai periode Dinasti Joseon. Diciptakannya Hangeul pada awal periode Joseon merupakan suatu titik balik dalam sejarah Kesusatraan Korea. Akjang (komposisi musik) ditulis dalam huruf Korea, seperti Yongbieocheonga (Lagu-lagu Naga Terbang Melewati Surga). Sijo (nada yang kini dipakai) mewakili puisi periode Joseon. Bentuk puisi ini diciptakan pada akhir periode Goryeo, namun kemudian berkembang lebih jauh di bawah pengaruh ideologi baru pada periode Joseon, yaitu Neo-Konfusianisme dari Dinasti Song di Cina. Bentuk lain dari puisi periode Joseon adalah gasa, yang sangat tepat sekali ditempatkan dalam kategori sajak (verse), walau isinya tidak terbatas pada ungkapan perasaan pribadi. Sajak ini kerap memasukkan nasihat-nasihat moral di dalamnya. Cerita-cerita fiksi klasik pertama di Korea mencakup Geumosinhwa karya Kim Si-seup (Kisah-kisah Geumo) yang ditulis dengan huruf Cina dan Honggildongjeon (Kisah-kisah Hong Gil-dong) karya Heo Gyun, yang ditulis dalam huruf Hangeul. Seiring waktu berlalu, huruf Hangeul digunakan secara luas dalam masyarakat Korea, yang berujung pada tumbuh dan berkembangnya kajian bahasa dan kesusastraan Korea. Kesusasteraan Korea modern terbentuk dengan latar belakang runtuhnya masyarakat feodal Dinasti Joseon serta diadopsinya ide-ide baru dari Barat. Changga (jenis lagu yang baru) dan sinchesi (puisi baru) dipuji sebagai bentuk-bentuk puisi baru yang membentuk kesusasteraan Korea modern.

Honggildongjeon (Kisah Hong Gil-dong), yang diterbitkan dalam huruf Hangeul, merupakan karya yang berisi kritik sosial yang dengan tajam mengkritik kesenjangan-kesenjangan dalam masyarakat Yi atas perlakuan diskriminatif terhadap keturunan-keturunan tidak sah dan perbedaan-perbedaan yang ditimbulkan oleh hal ini dalam hal kekayaan.

155

Budaya dan Seni

Seni Lukis Walupun pelukis-pelukis Korea menunjukkan tingkat keterampilan tertentu yang terakumulasi sejak masa Tiga Kerajaan, sebagian besar lukisan yang dibuat telah musnah karena dilukis di atas kertas. Akibatnya, hanya mungkin bagi Sansumunjeon Ubin dari tanah liat dengan pahatan lanskap pada relief dari Kerajaan Baekje.

kita untuk mengapresiasi lukisan-lukisan dari masa itu dengan jumlah sangat terbatas, seperti misalnya lukisan-lukisan pada dinding makam. Selain lukisan-lukisan dinding Goguryeo, ubin-ubin lanskap Baekje dan Lukisan Kuda Terbang dari Kerajaan Silla menjadi bukti kekhasan dan kualitas lukisanlukisan dari masa Tiga Kerajaan. Karya-karya ini menunjukkan garis-garis penuh energi dan berani serta komposisi yang sangat teratur, yang merupakan ciri-ciri khusus periode ini. Hanya sedikit lukisan Kerajaan Silla Bersatu yang tersisa. Meski demikian, ilustrasi ajaran-ajaran Avatamsaka yang dilukis menjadi saksi meningkatnya kualitas lukisan pada periode ini. Garis-garis yang sangat halus dan hidup menjadi ciri lukisanlukisan ilustrasi ini. Baik lukisan-lukisan dekoratif maupun lukisan-lukisan agama Budha mencapai puncaknya pada masa Dinasti Goryeo. Dalam periode ini, bermacam jenis lukisan dibuat. Lukisan-lukisan

Gambar-gambar pada dinding Muyongchong (Makam Para Penari) dari Kerajaan Goguryeo

156

dari periode ini yang masih ada sampai sekarang terutama lukisan-lukisan agama Budha dari abad ke-13 dan 14.

Geumgangsan-do Pemandangan Panoramik Gunung Geumgang oleh seniman dari Dinasti Joseon Jeong Seon

Ciri-ciri utama lukisan-lukisan ini meliputi sikap badan yang elegan, lipatan-lipatan baju yang halus dan indah dengan warna-warna lebih lembut, yang kesemuanya menunjukkan sedang berkembangnya ajaran agama Budha dalam kurun waktu ini. Prestasi terbesar dalam seni lukis Korea terjadi pada periode Dinasti Joseon. Para pelukis profesional yang terlatih serta para seniman terpelajar memainkan peran utama dalam perkembangan seni lukis Korea. Secara khusus, pertumbuhan ekonomi, stabilitas politik, dan perkembangan ideologi pada

157

Budaya dan Seni

abad ke-18 berperan sebagai faktor pendorong bagi

”Burung Magpie dan Macan” sebuah tema populer pada lukisan rakyat

semakin dominannya gaya seni lukis Korea yang khas. Kecenderungan ini bisa dilihat pada lukisan-lukisan lanskap dengan tema-tema sekuler. Jeong Seon (1676 – 1758) dan Kim Hong-do (1745 – 1816) dianggap sebagai dua pelukis utama pada periode ini. Jeong Seon mengisi kanvasnya dengan pemandangan indah gununggunung di Korea berdasarkan gaya lukis Aliran Selatan dari Cina, sehingga ia mampu menciptakan gaya lukis Korea yang khas. Ia telah memberikan pengaruh pada seniman Korea mana pun dalam perkembangan selera seni kaum terpelajar pada masanya, dan hal ini terus berlanjut sampai sekarang. Salah satu mahakaryanya adalah ”Pemandangan Panoramik Pegunungan Geumgang.” Sementara itu, lukisan-lukisan Kim Hongdo sangat dihargai karena ia mampu menangkap kehidupan sederhana para petani, pengrajin, dan pedagang. Penggambarannya yang seksama namun penuh humor sangatlah menonjol. Pada tahun-tahun terakhir Dinasti Joseon, gaya-gaya seni lukis Korea semakin berkembang. Para pelukis yang tidak memperoleh latihan sebelumnya justru muncul sebagai penghasil lukisan-lukisan rakyat yang sangat aktif, dengan konsumen yang juga berasal dari rakyat biasa. Lukisanlukisan rakyat ini menampilkan penggunaan warna-warna cerah yang bebas serta disain yang disederhanakan dan telah distilisasi atau tidak menggunakan bentuk-bentuk natural. Menyusul aneksasi paksa Korea oleh Jepang pada tahun 1910, gaya seni lukis tradisional lama-lama semakin tergeser oleh gaya seni lukis menggunakan cat minyak, yang mulai dikenal pada periode ini dan menjadi populer. Setelah Korea bebas dari penjajahan Jepang pada tahun 1945, gaya seni lukis tradisional Korea dihidupkan kembali oleh sejumlah seniman terkemuka. Pada saat yang sama, banyak seniman Korea memperoleh pendidikan di Eropa dan Amerika Serikat yang membuat negara kelahiran mereka tetap bisa mengikuti perkembangan kontemporer seni lukis di luar Korea.

158

Pada 1950-an, institusi milik pemerintah, Lembaga Eksibisi Nasional (National Exhibition) memainkan peran penting dalam memajukan kesenian Korea. Lembaga Eksibisi Nasional memiliki atmosfir yang agak formal dan akademis serta cenderung memilih karya-karya yang bersifat realistis. Dengan demikian, seniman-seniman muda yang mengejar kreatifitas dalam karya-karya mereka mencari suatu bentuk kesenian yang sesuai dengan jaman yang baru. Dimulai pada akhir era 1960-an, seni lukis modern Korea mulai mengubah arah menuju abstraksi geometris. Seniman-seniman lain memiliki minat besar pada tema-tema yang mengungkapkan kesatuan alami antara manusia dan alam. Lukisan-lukisan Korea pada era 1980-an sebagian besar merupakan reaksi terhadap modernisme era 1970-an. Dalam periode ini, para seniman memiliki pendirian teguh bahwa seni seharusnya menyampaikan pesan berkaitan dengan masalah-masalah sosial pada masa itu. Sejak saat itu, telah ada minat pada isu-isu modernisme dan pos-modernisme. Pada tahun 1995, Bienalle Internasional Gwangju diselenggarakan. Peristiwa ini memberikan kesempatan bagi seniman-seniman modern Korea untuk berkumpul bersama tokoh-tokoh utama dari dunia kesenian internasional. Seni video Paik Nam-june merupakan salah satu pameran yang paling terkemuka.

“Ssireum” (Pertandingan Gulat Korea) karya Kim Hong-do, seorang seniman dari Dinasti Joseon.

“Peta Amerika Serikat” karya seniman video ternama Paik Nam-june, yang dipamerkan di Museum Smithsonian, Washington D.C.

159

Budaya dan Seni

Kini, baik gaya seni lukis tradisional maupun Barat samasama diajarkan dan dipelajari di Korea sehingga menjadi salah satu masyarakat seni yang paling memiliki keterampilan beragam di dunia. Banyak pelukis-pelukis Korea aktif berkarya di New York, Paris, dan pusat-pusat seni kontemporer yang lain.

Musik dan Tarian

Pertunjukan ensembel musik klasik nasional menampilkan Sujecheon (Hidup Panjang Seabadi Surga)

160

Musik dan tarian merupakan sarana ibadah, dan tradisi ini berlanjut terus selama periode Tiga Kerajaan. Lebih dari 30 alat musik digunakan dalam periode ini, dan satu yang khususnya patut dicatat adalah hyeonhakgeum (sitar berbentuk seperti burung bangau berwarna hitam), yang diciptakan oleh Wang San-ak dari Goguryeo dengan mengubah sitar bersenar tujuh dari Dinasti Jin dari Cina. Hal lain yang perlu dicatat adalah gayageum, sitar yang digunakan di Kerajaan Gaya (42 – 562 M). Alat musik gayageum yang terdiri dari 12 senar masih dimainkan di Korea modern. Goryeo mengikuti tradisi musik Silla pada tahun-tahun awalnya, namun selanjutnya Goryeo memiliki aliran-aliran yang lebih beragam. Ada tiga jenis musik di Goryeo – Dangak, yang

yang berarti musik dari Dinasti Tang di Cina, Hyangak atau musik pedesaan, dan Aak atau musik istana. Beberapa jenis musik Goryeo merupakan warisan dari Dinasti Joseon dan masih digunakan dalam upacara-upacara masa ini, terutama upacara-upacara yang melibatkan pemujaan pada nenek moyang. Seperti halnya pada musik, pada mulanya Goryeo juga menikmati tradisi tarian dari Tiga Kerajaan, namun kemudian Goryeo menambahkan jenis-jenis lain dengan diperkenalkannya tarian istana dan tarian keagamaan dari Dinasti Song di Cina. Pada jaman Dinasti Joseon, musik dihargai sebagai unsur utama ritual keagamaan dan upacara-upacara. Sejak awal munculnya dinasti ini, dua lembaga yang menangani masalah musik didirikan dan upaya-upaya ditempuh untuk menyusun komposisi-komposisi musik. Hasilnya, sebuah kitab musik yang dikenal sebagai Akhakgwe-beom diterbitkan pada tahun 1493. Buku ini mengelompokkan musik yang akan dimainkan di istana menjadi tiga kategori – musik upacara, musik Cina, dan musik pribumi. Terutama di saat Raja Sejong berkuasa, banyak alat musik baru dikembangkan. Di samping musik istana, tradisi musik sekuler seperti Dangak dan Hyangak terus berlanjut. Tari-tarian rakyat, termasuk tarian petani, tarian dukun, dan tarian biarawan, menjadi populer di kemudian hari pada periode Alat musik perkusi untuk Samulnori

Ggwaenggwari

Pungmul janggo

Samulnori adalah sebuah pertunjukan musik ensembel menggunakan empat alat musik yang berbeda: ggwaenggwari (gong besi kecil), jing (gong besi besar), janggo (tambur berbentuk tabung jam pasir, dan buk (tambur berbentuk seperti tong kayu). Jing

Soribuk

161

Budaya dan Seni

Rain Penyanyi, penari, model, dan aktor populer

Balerina Kang Sue-jin dengan Stuttgart Ballet

162

periode Joseon, seiring dengan populernya tarian topeng yang dikenal dengan nama Sandaenori dan tarian boneka. Tari topeng ini menggabungkan tarian dengan lagu dan cerita serta memasukkan unsur-unsur syamanisme yang sangat menarik bagi rakyat biasa. Dalam penampilan tarian ini penekanan sering diberikan pada ungkapan-ungkapan satiris yang mengolok-olok kaum bangsawan sehingga menimbulkan kegembiraan bagi penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Sebaliknya, pengaruh-pengaruh Konfusius dan Budha sangat menonjol pada tarian tradisional. Pengaruh Konfusianisme bersifat represif, sedangkan pengaruh Budha mengijinkan sikap yang lebih toleran seperti ditunjukkan pada tari-tarian istana yang sangat indah serta tari-tarian syaman yang ditujukan bagi orang yang telah meninggal. Sejumlah besar tarian tradisional semakin berkurang selama masa penjajahan Jepang, juga dikarenakan proses industrialisasi dan urbanisasi yang berlangsung sangat cepat pada era 1960an dan 1970-an. Baru pada era 1980-an orang mulai berpikir untuk menghidupkan kembali tarian yang telah lama dilupakan ini. Dari 56 tarian istana yang asli, hanya sedikit yang menjadi terkenal saat ini. Cheoyongmu (Tari Topeng) dari Kerajaan Silla, Hakchum (Tari Bangau) dari Kerajaan Goryeo, dan Chunaengjeon (Tarian Burung Bulbul di Musim Semi) dari Dinasti Joseon – seluruh tarian ini telah dianggap sebagai ”Kepemilikan Budaya NonMaterial” (Intangible Cultural Properties) oleh Pemerintah sebagai upaya untuk mendukung keberlangsungan hidupnya. Para penari profesional telah memperoleh gelar ”Harta Milik Budaya Manusia” (Human Cultural Properties), gelar tertinggi yang diberikan pada para pakar seni dan kerajinan tradisional. Berkembangnya tarian modern di Korea terutama disebabkan oleh para pelopor seperti Jo Taek-won dan Choe Seung-hui yang aktif selama masa penjajahan Jepang. Menyusul kemerdekaan Korea, Perusahaan Grup Balet Korea didirikan pada tahun 1946 sebagai organisasi pertama yang menampilkan pertunjukan balet.

Musik Barat didengar untuk pertama kalinya di Korea dengan diperkenalkannya buku nyanyian Kristen pada tahun 1893, dan mulai diajarkan di sekolahsekolah pada tahun 1904. Changga, suatu jenis lagu baru dinyanyikan dengan iringan melodi musik Barat, berkembang pesat di seluruh Korea. Ketika Korea mengalami perubahan-perubahan besar yang disebabkan oleh dibukanya Korea secara paksa terhadap pengaruh Barat dan penjajahan Jepang yang berlangsung lama, changga dinyanyikan untuk memperkuat rasa cinta tanah air serta hasrat akan kemerdekaan dan suatu wujud budaya yang baru. Pada tahun 1919, Hong Nanpa membuat komposisi Bongseonhwa (Jangan Sentuh Aku) dalam bentuk changga. Setelah Korea meraih kemerdekaan nasional pada tahun 1945, orkestra bergaya Barat pertama di Korea diresmikan sebagai Perkumpulan Orkestra Simfoni Korea (Korea Symphony Orchestra Society). Kini terdapat hampir 50 orkestra lengkap di Seoul dan di propinsipropinsi di Korea. Kini jumlah musisi Korea yang tampil di luar negeri semakin meningkat dan berhasil memperoleh pengakuan dari para penikmat konser serta meraih penghargaan-penghargaan bergengsi pada kompetisi-kompetisi internasional. Di antara para musisi terkenal tersebut adalah Trio Chung, yang terdiri dari konduktor-pianis Chung Myung-whun, pemain celo Chung Myung-wha, dan pemain biola Chung Kyung-wha. Di antara para penyanyi, penyanyi soprano Jo Su-mi,Shin Young-ok, dan Hong Hye-gyong telah mampu membuat kehadiran mereka dihargai dalam komunitas musik internasional. Mereka telah memainkan peranperan utama dalam produksiproduksi Opera Metropolitan di New York serta pertunjukanpertunjukan lain yang terkenal, di samping melakukan rekaman untuk perusahaan-perusahaanmusikterkenal di dunia. Pada bulan Agustus 1997, “Kaisar Wanita Terakhir,” sebuah pertunjukan musikal yang menggambarkan tahun-tahun

Penyanyi Jo Su-mi

Konduktor-pianis Chung Myung-whun

163

Seni & Budaya

Kaisar Wanita Terakhir Sebuah pertunjukan musikal yang menggambarkan kematian tragis sistem monarki di Korea serta Kaisar Wanita Myeongseong

Tari topeng, atau talchum, adalah suatu bentuk drama rakyat yang dinikmati oleh rakyat biasa. Drama Madanggeuk (Teater Terbuka) bagian dari Dongnae Yaryu (Pertunjukan Teater Terbuka)

164

terakhir monarki Korea dan Kaisar Wanita Myeongseong, ditampilkan di New York serta memperoleh pengakuan luas dari pers Amerika. Pertunjukan musikal ini, yang berbentuk sebuah kisah kepahlawanan (epic tale), dianggap telah memberikan kesempatan yang berharga demi memperkenalkan sejarah dan budaya Korea di luar negeri. Dalam rangka melestarikan dan mengembangkan musik dan seni pertunjukan tradisional Korea, Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea (National Center for Korean Traditional Performing Arts) didirikan pada tahun 1951. Pemerintah mendirikan Universitas Seni Nasional Korea pada tahun 1993 dengan tujuan memberikan pendidikan seni kelas dunia serta melatih seniman-seniman profesional. Universitas ini memiliki enam fakultas: Musik, Drama, Tari, Seni Visual, Film & Multimedia, serta Seni Tradisional Korea. Pusat-pusat seni baik umum maupun swasta, seperti Pusat Seni Seoul dan Pusat Seni LG, telah memperkenalkan berbagai macam pertunjukan dari seluruh dunia untuk dinikmati oleh masyarakat Korea. Sejak tahun 2004, anggota Network Festival Seni Pertunjukan Korea telah bertukar informasi mengenai seni pertunjukan, festival-festival yang menjadi objek penelitian, bersama-sama mengundang pertunjukan-pertunjukan asing,

serta bersama-sama membuat produksi. Didirikan pada tahun 2005, Pasar Seni Pertunjukan (Performing Arts Market – PAMS) di Seoul telah menjadi platform untuk mempromosikan perusahaanperusahaan seni pertunjukan Korea ( Korean Performs Art Companies) secara efektif pada pada wilayah domestik maupun internasional.

Drama dan Film Bila musik dan tari mempunyai peran positif dalam seluruh pertunjukan teater tradisional, drama Korea memiliki asalusul dari ritus-ritus keagamaan dari masa prasejarah. Satu contoh menarik dari bentuk teater klasik ini adalah tari topeng Sandaenori, gabungan tari, lagu, serta cerita yang diselingi oleh sindiran dan lawakan. Meski satu daerah dan lainnya memiliki sedikit perbedaan dalam hal gaya, dialog dan kostum, bentuk teater ini memiliki popularitas yang luar biasa di antara masyarakat pedesaan sampai awal abad ke-20. Pansori dan ritual syamanistik yang dikenal sebagai gut adalah bentukbentuk lain pertunjukan teater bersifat sakral, yang sangat menarik minat khalayak ramai. Seluruh bentuk pertunjukan ini masih ditampilkan di Korea modern, meski tidak terlalu sering. Ada beberapa institusi yang menawarkan berbagai macam seni pertunjukan pada satu tempat, salah satu contohnya adalah Teater Jeong-dong di pusat kota Seoul. Teater ini menampilkan serangkaian seni pertunjukan tradisional, drama, serta musik. Penampilan pertama singeuk (drama baru), yang berangkat dari tari topeng dan bentukbentuk drama tradisional,dipertunjukkan pada bulan Desember 1902. Namun demikian, drama modern makin kuat berakar pada era 1910-an sesudah teater bergaya Barat pertama dibuka di Seoul pada tahun 1908. Teater bernama Wongaksa berjalan sampai bulan November 1909. Kelompok-kelompok teater Hyeoksindan dan Munsuseong juga dikelola oleh orangorang yang baru kembali sesudah menjalani

B-boys dari Korea telah memperoleh pengakuan internasional dengan menjadi juara dalam banyak pertandingan internasional.

165

Seni & Budaya

studi di Jepang serta menampilkan drama sinpa (gelombang baru). Sinpa adalah suatu konsep untuk melawan drama gupa (gelombang lama), yang mengacu pada drama kabuki di Jepang. Drama-drama sinpa membahas tema-tema politik dan militer yang kemudian berkembang menjadi semakin beragam dengan menampilkan cerita-cerita detektif, opera sabun, dan tragedi. Bila drama-drama sinpa hanya menjadi tren yang cepat berlalu, gelombang drama baru yang sesungguhnya dipromosikan oleh para seniman yang berkumpul di sekeliling Wongaksa dan memunculkan drama modern. Pada tahun 1922, Towolhoe, kumpulan tokoh-tokoh teater, dibentuk serta memimpin gerakan drama baru ini ke seantero negeri, dengan menampilkan sebanyak 87 pertunjukan. Pertunjukan drama tetap populer sampai era 1930-an namun kemudian mengalami penurunan seiring terjadinya kekacauan sosial-politik pada era 1940-an dan 1950-an. Pada dekade berikutnya, popularitas drama semakin melemah di tengah larisnya film layar lebar dan munculnya televisi. Pada era 1970-an, sejumlah seniman mulai mempelajari dan mengadopsi gaya dan tema karya-karya teater tradisional seperti sandiwara tari topeng, ritual syamanisme, serta pansori. Yayasan Seni dan Budaya Korea telah mensponsori festival drama tahunan ( Annual Drama Festival ) demi mendorong Drama TV Korea Winter Sonata (2002, KBS) Winter Sonata (Sonata Musim Dingin) merupakan bagian kedua dari serial drama Endless Love (Cinta Tanpa Akhir) produksi KBS TV. Disiarkannya drama ini di stasiun televisi NHK Jepang membantu memicu gelombang Hallyu (budaya pop Korea) yang telah melanda Jepang dan Asia.

Daejanggeum (2003, MBC) Didasarkan secara bebas pada kisah kehidupan seorang tokoh sejarah yang muncul dalam Catatan Sejarah Dinasti Joseon, drama ini fokus pada Jang-geum, dokter kerajaan wanita pertama di Korea.

166

pertunjukan-pertunjukan teater. Saat ini, sejumlah besar group teater aktif sepanjang tahun, dengan menampilkan pertunjukan dari semua aliran dari komedi sampai cerita epik bersejarah di teater-teater kecil sepanjang Jalan Daehangno di pusat kota Seoul. Beberapa pertunjukan teater mengalami kesuksesan besar sehingga periode pertunjukannya diperpanjang. Film pertama Korea dipertontonkan ke khalayak umum pada tahun 1919. Berjudul ”Righteous Revenge” (Pembalasan yang Adil), film ini semacam drama-film yang dibuat dikombinasikan dengan pertunjukan panggung. Film layar lebar pertama, ”Oath Under the Moon” (Janji di Bawah Bulan), dipertunjukan pada tahun 1923. Pada tahun 1926, sutradara sekaligus aktor karismatik Na Un-gyu memperoleh tanggapan antusiastik dari publik atas karyanya ”Arirang,” sebuah protes sinematis melawan penindasan pemerintahan Jepang. Setelah terjadinya Perang Korea pada tahun 1953, industri film lokal berkembang perlahan-lahan dan mengalami kesuksesan bisnis selama kira-kira satu dekade. Namun pada dua dekade berikutnya industri film mengalami stagnasi yang terutama disebabkan oleh pertumbuhan televisi yang sangat cepat. Walau demikian, sejak awal era 1980-an industri film telah memperoleh kembali vitalitasnya terutama berkat peran beberapa sutradara berbakat yang berani membongkar stereotip lama dalam proses pembuatan film. Usaha-usaha mereka berhasil dan film-film mereka telah memperoleh pengakuan pada festival-festival film internasional termasuk Cannes, Chicago, Berlin, Venice, London, Tokyo, Moscow dan festival-festival di kota-kota lainnya. Kecenderungan positif ini bergerak semakin cepat dengan adanya sutradara-sutradara baru yang memproduksi film-film berdasarkan kisah-kisah unik Korea yang telah menyentuh hati penonton di seluruh dunia. Pada tahun 2000, ”Chunhyangjeon” (Kisah Chunhyang), yang disutradarai oleh Im Kwon-taek, menjadi film pertama Korea yang turut bertanding dalam Festival Film Cannes. Empat film lainnya diputar dalam kategori non-kompetitif. Film ”Seom” (Pulau), disutradarai oleh Kim Ki-duk, ikut berlaga dalam Festival Film Internasional Venice. Menyusul film-film ini, pada tahun 2001, ”Joint Security Area” (Wilayah Keamanan Bersama) terpilih untuk bertanding dalam Festival Film Berlin, dan film yang lain karya Kim Ki-duk,

Old Boy (2003, disutradarai oleh Park Chan-wook) Old Boy merupakan kisah aneh seorang lelaki yang dipenjara selama 15 tahun tanpa mengetahui alasan mengapa ia dipenjara. Film ini memenangkan Grand Prix dari juri Festival Film Cannes pada tahun 2004.

Secret Sunshine (2007, disutradarai oleh Lee Chang-dong) Cerita film ini berpusat pada seorang wanita yang harus berjuang menyusul kematian suami dan anaknya. Jeon Do-yeon memenangkan Penghargaan Aktris Terbaik pada Festival Film Cannes tahun 2007.

167

Seni & Budaya

JUMP, Pertunjukan Seni Beladiri spektakuler Pertunjukan yang dinamis ini menggabungkan seni beladiri tradisional Korea taekwondo dengan taekkyeon dan seni beladiri dari Asia yang lain. JUMP meraih Penghargaan Komedi pada Festival Fringe Edinburgh tahun 2006, dan pada tahun yang sama adegan-adegan dari pertunjukan ini ditampilkan di depan Pangeran Charles dan BBC di The Royal Variety Performance.

168

”Address Unknown” (Alamat Tidak Dikenal) masuk dalam seksi kompetisi pada Festival Film Internasional Venice. Sutradara Park Chan-wook memperoleh penghargaan Jury Grand Prix pada Festival Film Cannes tahun 2004 untuk filmnya “Old Boy”. Ia juga meraih Penghargaan Sutradara Terbaik pada Festival Film Internasional Bangkok untuk film “Old Boy” tahun 2005 serta untuk film “Sympathy for Lady Vengeance “(Simpati atas Pembalasan Dendam Seorang Wanita) pada tahun 2006. Minat publik terhadap film semakin besar dan beberapa festival film internasional telah diselenggarakan baik oleh pemerintah propinsi maupun organisasi swasta di Korea. Festivalfestival ini mencakup Festival Film Internasional Pusan, Festival Film Fantastik Internasional Bucheon, Festival Film Internasional Jeonju, dan Festival Film Wanita di Seoul. Seperti halnya di negara-negara lain, masyarakat perfilman Korea menyaksikan semakin meluasnya industri animasi dan kartun. Lebih dari 200 perusahaan kini memproduksi karya-karya dalam aliran baru yang sedang berkembang ini. Industri-industri film, video, animasi, dan online sedang mengalami ledakan besar di Korea, yang dipacu oleh tersedianya layanan-layanan internet kecepatan tinggi. Pada tahun 2007, menyusul pengurangan tajam dalam sistem kuota film dibanding tahun sebelumnya, 392 film layar lebar diputar

di Korea, yang merupakan kenaikan 60 persen sepanjang tahun 2003. Hampir 30 persen, atau 112 film dari jumlah film ini, merupakan hasil produksi Korea.

Museum dan Gedung-gedung Teater Korea kaya akan sarana-sarana budaya dari semua tingkat serta kategori di mana orang bisa menikmati pameran-pameran dan pertunjukan-pertunjukan panggung sepanjang tahun. Tempat-tempat ini menawarkan sekilas pandang mengenai prestasi budaya dan artistik yang telah dicapai oleh rakyat Korea baik di masa lampau maupun masa kini, mencakup baik tren dan selera tradisional maupun modern. Dari museum yang diakui secara internasional sampai dengan gedung-gedung teater kecil di mana para aktor dan penonton bisa saling menyatu dan berinteraksi, fasilitas-fasilitas ini memiliki jenis dan skala yang variatif demi memuaskan bermacam-macam minat dan kegemaran para penontonnya. Terdapat 358 museum di Korea, 31 di antaranya didanai dan dikelola oleh pemerintah pusat, termasuk Museum Nasional Korea dan Museum Rakyat Korea yang terletak di pusat kota Seoul. Museum-museum lain terletak di kota-kota propinsi,yang sebagian di antaranya merupakan ibukota-ibukota kerajaan di masa lampau. Secara khusus, Gyeongju dan Buyeo merupakan tempat-tempat penyimpanan peninggalan-peninggalan bersejarah yang mengungkapkan kecerdasan budaya masingMuseum Nasional Seni Kontemporer di Seoul Grand Park

169

Seni & Budaya

Museum Nasional Korea di Yongsan-gu, Seoul

170

masing daerah. Oleh sebab itu, tiap museum menampilkan (historical Flavor) rasa historis yang khas. Di samping museum-museum nasional dan umum maupun museum-museum milik sekolah tinggi dan universitas, terdapat 155 museum pribadi di Korea yang didirikan oleh warga masyarakat secara individu, organisasi keagamaan, serta perusahaan-perusahaan. Pada sebagian besar kasus, koleksi-koleksi mereka terdiri dari artefak budaya yang memerlukan usaha-usaha penuh dedikasi seumur hidup untuk mengumpulkannya. Koleksikoleksi ini meliputi lukisan-lukisan rakyat, buku-buku, bendabenda keagamaan, furnitur, sulaman, sampai pada pakaianpakaian tradisional. Museum-museum dengan koleksi yang tidak biasa juga telah berdiri, termasuk sebuah museum yang memiliki spesialisasi pada kimchi, campuran kubis dan lobak ditambah acar yang telah menjadi ciri khas Korea. Korea memiliki sekitar 80 teater multi-fungsi. Teater Nasional, yang didirikan pada tahun 1950, terletak di kaki Gunung Namsan di jantung kota Seoul. Dengan tujuan melestarikan dan mengembangkan budaya tradisional dan seni pertunjukan kontemporer, gedung teater ini telah mengalami setengah abad masa sulit dan perubahan dan kini berhak untuk membanggakan diri dengan adanya empat grup tuan rumah yang secara regular menampilkan 35 produksi secara teratur tiap tahunnya.

Empat grup ini meliputi Grup Drama Nasional, Grup Changgeuk (drama musikal Korea) Nasional, Grup Tari Nasional, dan Orkestra Musik Tradisional Nasional. Keempat grup ini sering menyelenggarakan pertunjukan-pertunjukan keliling di luar negeri dan di seluruh Korea. Di samping empat grup tersebut, tiga grup lain juga cukup aktif - Grup Opera Nasional, Grup Balet Nasional, dan Paduan Suara Nasional. Tiga grup ini lahir kembali sebagai grup yang dikelola secara independen bertempat di Pusat Kesenian Seoul pada bulan Februari 2000. Museum Nasional Seni Kontemporer, yang terletak di sebuah taman dengan pemandangan indah di Gwacheon, sebelah selatan Seoul, menampilkan koleksi lengkap karya-karya seni Korea dan Barat dari abad ke-20. Jumlah galeri seni telah bertambah banyak dalam dua dekade terakhir ini di tengah meningkatnya minat publik pada seni rupa. Galeri-galeri dengan bermacam ukuran dan karakter terkonsentrasi di daerah seperti Insa-dong, di tengah kota Seoul; Sagan-dong di dekat Istana Gyeongbokgung; dan Cheongdam-dong, di bagian selatan Seoul.

Museum Kimchi di Mall COEX di kota Seoul

Sejong Center, di pusat kota Seoul

171

HZc^7jYVnV

Kompleks Gedung Opera dan Pusat Kesenian Seoul

Salah satu gedung teater multifungsi terbesar di Korea adalah Pusat Seni Pertunjukan Sejong, yang terletak di pusat kota Seoul. Berafiliasi dengan pusat seni kotapraja, dan dibuka pada tahun 1978, adalah Orkestra Simfoni Seoul, Orkestra Musik Tradisional Korea Metropolitan Seoul, Paduan Suara Metropolitan Seoul, Grup Teater Metropolitan Seoul, Grup Musikal Metropolitan Seoul, Grup Tari Metropolitan Seoul, Grup Opera Metropolitan Seoul, Paduan Suara Anak Laki-laki dan Perempuan Metropolitan Seoul, dan Orkestra Simfoni Kaum Pemuda Seoul. Gedung utama pusat kesenian ini dapat menampung 3.800 orang, sedangkan orgel tiupan (pipe organ) di tempat ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Pusat Kesenian Seoul, yang terletak di bagian selatan Seoul, merupakan pusat seni dan budaya multi disiplin pertama di Korea. Pusat Kesenian ini, dengan luas keseluruhan lebih dari 234.385 m2 dan lantai seluas 120.951 meter persegi, dibuka dalam tiga tahap dari tahun 1988 sampai tahun 1993. Dengan arsitekturnya yang indah, Gedung Opera memiliki tiga gedung teater yang terpisah. Gedung Teater Opera, dengan jumlah kursi 2.278, dilengkapi sedemikian rupa sebagai tempat pertunjukan opera dan balet yang besar, serta masih banyak lagi. Gedung Teater Towol, yang mampu menampung 669 penonton, merupakan gedung teater ukuran menengah yang digunakan untuk pertunjukan-pertunjukan sandiwara, opera-opera skala kecil, dan tarian modern. Gedung Teater Jayu yang dapat menampung maksimal 350 orang,

172

Pusat daerah Daehagno, Taman Marronnier, sering menampilkan pertunjukanpertunjukan live oleh para penghibur yang ingin menjadi pemain terkenal. Daerah Daehagno terkenal di kalangan anak muda Korea dan merupakan salah satu distrik teater utama di Seoul.

adalah tempat untuk pertunjukan-pertunjukan eksperimental dan avant-garde. Gedung Konser (Concert Hall ), dengan 2.600 kursi, adalah sebuah gedung besar untuk pertunjukan orkestra lengkap, sedangkan Gedung Recital (Recital Hall ), yang dapat menampung sampai 380 orang, digunakan untuk orkestra solo atau orkestra di ruangan kecil. Pusat kesenian ini memiliki galeri seni, ruang kaligrafi, perpustakaan seni, teater terbuka, dan arsip film. Sejak awal berdirinya, Pusat Kesenian Seoul telah diakui oleh para seniman dari sejumlah disiplin seni sebagai tempat yang unik untuk mengembangkan, mempromosikan, dan menampilkan karya-karya kreatif. Sebagai institusi kelas dunia, Pusat Kesenian Seoul kini memainkan peranan penting dalam memimpin kebudayaan Korea untuk melangkah maju menuju abad berikutnya.

173

Sekilas Pandang Seni & Budaya

Hallyu: Gelombang Korea Hallyu, ’Gelombang Korea,’ mengacu pada meningkatnya minat publik pada kesenian pop dan tradisional Korea di Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Benua Amerika.

FESTIVAL FILM UTAMA KOREA

Festival Film Fantastik Internasional Puchon

Festival Film Internasional Pusan Sebagai pusat sinema Asia, Festival Film Internasional Pusan (FFIP) memperingati ulang tahunnya yang ke-13 pada tahun 2008. FFIP meruntuhkan rintangan-rintangan yang memisahkan film dokumenter, animasi, komersial, independen, digital, dan analog, serta berperan dalam membawa sutradara dan para pemain film Asia untuk masuk dalam sorotan global.

174

PiFan (singkatan untuk festival film ini) diselenggarakan tiap bulan Juli di Bucheon, Korea Selatan. Diresmikan pada tahun 1997, festival film ini mengkhususkan diri pada film-film horor, thriller, misteri, dan fantasi, dengan perhatian khusus diberikan pada film-film buatan Korea Selatan dan negaranegara Asia lainnya.

Festival Film Internasional Jeonju Festival Film Jeonju mempromosikan kemungkinan diproduksinya film digital. Di samping menampilkan berbagai macam film pendek dari seluruh dunia, panitia festival film ini tiap tahunnya memberikan 50.000 dolar bagi tiga pembuat film untuk memproduksi film-film pendek digital khusus untuk ditampilkan dalam festival film ini.

AKTOR

Jang Dong-gun

Bae Yong-joon

PENYANYI

Rain

BoA

PARA ENTERTAINER KOREA

Jun Ji-hyun

Lee Young-ae

AKTRIS

Jang Young-ju

Paik Nam-june

SENIMAN

175

KEHIDUPAN MASYARAKAT KOREA

Kehidupan Masyarakat Korea Perumahan Pakaian Makanan Perayaan Agama

Kehidupan Masyarakat Korea

10 Taman Dolmen di Suncheon Dolmen prasejarah dan peninggalan-peninggalan lain dipamerkan baik di tempat terbuka maupun di dalam ruangan sepanjang Danau Juam. Taman ini merupakan taman pertama Korea yang khusus digunakan sebagai tempat bagi batu-batu nisan kuno ini.

178

Kehidupan Masyarakat Korea Telah menjadi kepercayaan umum bahwa manusia Paleolitikum mulai menghuni Semenanjung Korea kira-kira 40.000 hingga 50.000 tahun yang lalu, meski harus dipastikan lagi apakah mereka betul-betul nenek moyang etnis dari bangsa Korea yang hidup pada masa kini. Sejumlah manusia Paleolitikum hidup di gua-gua, sedangkan yang lain membuat bangunan-bangunan di atas tanah yang rata. Mereka hidup dari buah-buahan, akar-akaran yang bisa dimakan, serta dari berburu dan menangkap ikan. Manusia Neolitikum muncul di Korea sekitar 4000 SM, sedangkan tanda-tanda kehadiran aktif mereka berasal dari tahun 3000 SM, yang ditemukan di seluruh Semenanjung Korea. Dipercaya bahwa manusia Neolitikum merupakan nenek moyang bangsa Korea. Manusia-manusia Neolitikum tinggal dekat pantai dan tepian sungai sebelum masuk ke daerah pedalaman. Laut merupakan sumber utama makanan mereka. Mereka menggunakan jaring, kail, dan tali untuk menangkap ikan dan kerang. Berburu merupakan cara lain untuk memperoleh makanan. Mata panah dan ujung tombak banyak ditemukan di situs-situs Neolitikum. Berikutnya, mereka mulai bercocok tanam menggunakan cangkul dan sabit dari batu, serta batu gerinda. Penanaman padi dimulai pada Zaman Perunggu, yang pada umumnya dipercaya berlangsung sampai tahun 400 SM di Korea. Manusia juga hidup di lubang-lubang bertutupkan jerami,

sedangkan dolmen dan kuburan batu digunakan sebagai tempat penguburan pada zaman ini. Ketika pertanian menjadi aktivitas utama, desa-desa terbentuk dan pemimpin dengan kekuasaan tertinggi muncul. Hukum menjadi sesuatu yang diperlukan untuk mengatur masyarakat. Di Gojoseon (2333 SM – 108 SM) kitab undang-undang yang terdiri atas delapan pasal mulai digunakan, namun hanya tiga pasal yang diketahui sampai sekarang: Pertama, barangsiapa membunuh orang lain akan dibunuh. Kedua, barangsiapa yang melukai anggota badan orang lain harus menggantinya dengan memberikan padi. Ketiga, siapa mencuri milik orang lain akan menjadi budak dari korban pencurian tersebut.

Perumahan Hanok, rumah tradisional Korea, memiliki bentuk yang tidak berubah dari masa Tiga Kerajaan sampai akhir periode Dinasti Joseon (1392 – 1910). Ondol, sistem pemanasan bawah lantai khas Korea, digunakan untuk pertama kalinya di daerah utara. Asap dan panas yang dihasilkan oleh kompor-kompor dapur di atas tanah disalurkan melalui pipa asap yang dibangun di bawah lantai. Di daerah selatan yang lebih hangat, ondol digunakan bersama dengan lantai kayu. Bahan baku utama rumah-rumah tradisional adalah tanah liat dan kayu. Giwa, atau genteng atap beralur hitam, dibuat dari tanah, biasanya tanah liat warna merah. Kini, istana kepresidenan disebut Cheong Wa Dae, atau Rumah Biru karena rumah ini memiliki atap dengan genteng berwarna biru. Ondol Dalam pengertian modern, kata ini mengacu pada segala jenis sistem pemanasan bawah lantai atau ruangan yang mengikuti cara tradisional di mana orang makan dan tidur di lantai.

179

Kehidupan Masyarakat Korea

Hanok dibangun tidak menggunakan paku namun kayukayunya disatukan menggunakan pasak-pasak kayu. Rumahrumah untuk kaum kelas atas terdiri dari sejumlah bangunan terpisah, satu untuk menampung wanita dan anak-anak, satu untuk kaum laki-laki dalam keluarga dan tamu-tamu mereka, dan bangunan lain untuk para pembantu, yang kesemuanya dikelilingi oleh sebuah tembok. Tempat ibadah keluarga untuk menghormati arwah nenek moyang dibangun di belakang rumah. Sebuah kolam dengan bunga teratai kadang-kadang dibuat di depan rumah di luar tembok. Bentuk rumah-rumah ini berbeda antara daerah utara yang lebih dingin dengan daerah selatan yang lebih hangat. Rumahrumah sederhana dengan lantai berbentuk persegi panjang, dapur, serta sebuah kamar di tiap sisinya berkembang menjadi rumah berbentuk huruf L di daerah selatan. Hanok pada perkembangannya berubah bentuk menjadi mirip huruf U atau kotak yang mengelilingi sebuah halaman. Dari akhir era 1960-an, pola rumah Korea mulai berubah cepat seiring dengan dibangunnya bangunan-bangunan apartemen bergaya Barat. Apartemen-apartemen tingkat tinggi telah menjamur di seluruh Korea sejak era 1970-an, namun sistem ondol tetap populer dengan pipa air panas menggantikan pipa asap di bawah lantai.

Desa Tradisional Namsangol di pusat kota Seoul

180

Pakaian Rakyat Korea menenun kain dengan rami dan tanaman ararut ( arrowroot ) serta beternak ulat sutera untuk menghasilkan kain sutera. Pada jaman Tiga Kerajaan, lakilaki memakai jeogori (semacam jas), baji (celana panjang), dan durumagi (mantel luar) dengan topi, ikat pinggang, dan sepasang sepatu. Para wanita memakai jeogori (semacam jas pendek) dengan dua pipa panjang diikat untuk membentuk otgoreum (simpul), rok dengan panjang dari pinggang sampai ke bawah yang menutupi sekeliling tubuh bernama chima, sebuah durumagi, beoseon (kaos kaki katun warna putih), dan sepatu berbentuk seperti perahu. Pakaian ini, dikenal dengan nama Hanbok, telah diturunkan selama ratusan tahun dengan bentuk yang hampir tidak pernah berubah baik untuk laki-laki maupun perempuan, kecuali dalam hal panjang jeogori dan chima. Pakaian gaya Barat mulai dijual di Korea pada Perang Korea (1950 – 53), dan pada masa proses industrialisasi yang berlangsung cepat di era 1960-an dan 1970-an, terjadi penurunan penggunaan Hanbok karena dianggap kurang tepat digunakan untuk keperluan santai. Namun, akhir-akhir ini para pecinta Hanbok telah berkampanye demi menghidupkan kembali Hanbok dan memperbaiki modelnya supaya lebih sesuai untuk dipakai dalam lingkungan modern. Beberapa warga Korea masih memakai pakaian tradisional Hanbok namun hanya terbatas pada hari-hari libur tertentu seperti Seollal dan Chuseok, serta pada pesta-pesta keluarga seperti Hwangap, perayaan ketika orangtua memasuki usia 60 tahun.

Pakaian tradisional Hanbok

Makan malam tradisional lengkap

181

Kehidupan Masyarakat Korea

Para ibu rumah tangga sedang membuat kimchi

Makanan Kimchi Baechu

Di antara tiga unsur dasar kehidupan – rumah, pakaian, dan makanan – perubahan dalam hal kebiasaan makan memberikan pengaruh paling besar bagi rakyat Korea. Nasi tetap menjadi makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Korea, namun di antara generasi muda, banyak dari mereka yang lebih memilih makanan ala Barat. Nasi biasanya disertai oleh berbagai macam makanan sampingan, terutama sayur-sayuran dengan banyak bumbu, sop, sayuran berkuah, dan daging. Makanan tradisional Korea tidak akan lengkap tanpa kimchi, yakni campuran bermacam sayuran beracar seperti kubis cina,

Bagaimana membuat kimchi Baechu

1. Bahan-bahan untuk membuat kimchi

182

2. Iris dan cuci kubis cina dan masukkan dalam air garam

3. Bersihkan bagian bawah kubis

lobak, bawang hijau, dan ketimun. Jenisjenis kimchi tertentu sengaja dibuat pedas dengan tambahan bubuk cabe merah, sedangkan jenis yang lain dimasak tanpa cabe merah atau dimasukkan ke dalam cairan yang gurih. Meski demikian, bawang putih selalu digunakan untuk memasak kimchi untuk menambah kelezatannya. Pada akhir bulan November atau awal bulan Desember, keluarga-keluarga Korea pada jaman dahulu mempersiapkan kimchi dalam jumlah memadai untuk sepanjang musim dingin yang panjang. Kimchi disimpan dalam guci besar dari tanah liat, yang kemudian ditanam sebagian di tanah demi menjaga suhu dan rasanya. Di Korea masa kini, para ibu rumah tangga sering tidak punya waktu untuk membuat kimchi, atau tanah luas di luar rumah yang diperlukan untuk menyimpan kimchi dalam jumlah besar. Walau demikian, kimchi tetap menjadi bagian penting gaya hidup masyarakat Korea: perusahaan-perusahaan yang membuat makanan yang difermentasi dan perusahaan lainnya yang menjual kulkas khusus untuk kimchi mampu meraup keuntungan dalam waktu cepat. Selain kimchi, doenjang (pasta kedelai), dengan unsur-unsurnya yang mampu melawan kanker, telah menarik perhatian para ahli gizi masa kini. Masyarakat Korea pada jaman dahulu biasa membuat doenjang di rumah dengan merebus buncis warna kuning, mengeringkannya di tempat yang teduh, memasukkannya ke dalam air garam, dan mengawetkannya dengan menaruhnya di bawah sinar matahari. Akan tetapi, hanya sedikit keluarga yang masih menerapkan proses pembuatan seperti ini; sebagian besar cukup membeli doenjang buatan pabrik.

4. Campurkan bumbu dengan ikan yang difermentasi dan digaramkan

5. Tebarkan bumbu hingga rata di antara daun-daunnya.

Bulgogi, makanan dengan daging sapi paling populer di Korea.

6. Bungkus seluruh kubis dan simpan di tempat yang dingin

183

Kehidupan Masyarakat Korea

Di antara makanan-makanan berdaging, bulgogi (biasanya daging sapi) yang telah dibumbui dan galbi (iga sapi atau babi) merupakan yang paling disukai baik oleh masyarakat Korea sendiri maupun orang asing.

Perayaan

Ddeokguk Telah menjadi tradisi Korea untuk memulai Tahun Baru dengan memakan semangkuk besar sup kue beras untuk membawa keberuntungan

Sebae adalah tradisi kaum muda untuk membungkuk di hadapan para orang yang lebih tua yang dihormati sebagai cara menyambut Tahun Baru.

184

Di masa lampau, perayaan adalah upacara keagamaan yang mewah. Bahkan sebelum masa Tiga Kerajaan, upacara ucapan syukur atas keberhasilan panen mulai dilaksanakan secara resmi di kerajaan-kerajaan konfederasi yang lebih kecil. Upacara-upacara ini meliputi yeonggo (upacara memangil roh dengan menabuh genderang) dari Kerajaan Buyeo, dongmaeng (pemujaan pada pendiri kerajaan) dari Kerajaan Goguryeo, dan muncheon (Tarian Surga) dari Kerajaan Dongye. Umumnya, perayaan-perayaan ini diselenggarakan pada bulan kesepuluh, menurut kalender bulan, setelah semua panen selesai. Tradisi menikmati masa panen di musim gugur dan menyambut tahun baru dalam kegembiraan terus berlanjut sampai masa kerajaan-kerajaan dan dinasti-dinasti berikutnya, dan tiap kerajaan atau dinasti melakukan beberapa perubahan tertentu. Disebabkan oleh laju kehidupan yang amat cepat, Korea pada masa kini telah banyak kehilangan hari-hari libur tradisionalnya. Namun beberapa hari libur masih tetap diperingati dengan penuh semangat. Salah satunya adalah

Seollal, hari pertama dari tahun bulan yang baru, yang jatuh kira-kira pada akhir Januari atau awal Februari pada kalender matahari. Seluruh keluarga berkumpul pada hari itu. Dengan berpakaian Hanbok atau pakaian terbaik mereka, seluruh keluarga melaksanakan upacara menghormati roh leluhur. Sesudah upacara, anggota keluarga yang lebih muda memberikan penghormatan secara tradisional dengan cara membungkuk dalam-dalam kepada anggota yang lebih tua keluarga. Hari libur besar lainnya meliputi Daeboreum, bulan purnama pertama sesudah Seollal. Pada hari libur ini, para petani dan nelayan berdoa meminta hasil panen dan tangkapan ikan yang melimpah, dan rumah tangga biasanya mengungkapkan keinginan untuk mengalami tahun yang penuh keberuntungan dan terhindar dari nasib buruk dengan cara mempersiapkan makanan istimewa berupa sayur-sayuran yang telah dibumbui. Pada perayaan Dano, hari kelima pada bulan kelima tahun bulan, para petani tidak pergi ke ladang dan mengambil satu hari libur untuk mengadakan perayaan bersama untuk menandai selesainya musim semai, sedangkan para wanita mencuci rambut mereka dengan air khusus yang dibuat dengan merebus bunga iris dengan harapan mereka mampu terhindar dari kemalangan. Dano merupakan hari libur besar di masa lampau, namun minat masyarakat pada hari libur ini telah jauh berkurang, kecuali di beberapa propinsi tertentu.

Saat makan pagi pada perayaan Daeboreum, Ogokbap (nasi limabutir) dimakan beserta dengan berbagai macam sayur-sayuran yang telah dikeringkan

Sebuah keluarga sedang membuat songpyeon, kue beras berbentuk Bulan Sabit, untuk perayaan Chuseok.

185

Kehidupan Masyarakat Korea

Dol, perayaan hari ulang tahun pertama

Chuseok, hari bulan purnama di musim gugur yang jatuh pada hari ke-15 bulan kedelapan kalender bulan, mungkin merupakan hari raya yang paling ditunggu-tunggu bagi rakyat Korea masa kini. Antrian mobil yang amat panjang mengisi jalan raya, dan banyak institusi serta toko-toko tutup selama tiga hari. Anggota keluarga berkumpul bersama, memberikan penghormatan pada nenek moyang mereka, serta mengunjungi makam leluhur. Orangorang yang tinggal di kota kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakan Chuseok. Tiket pesawat terbang dan kereta api bagi mereka yang akan kembali ke kota kelahiran mereka biasanya telah dipesan beberapa bulan sebelumnya. Di antara hari raya yang lain adalah Hari Kelahiran Sang Budha, yang jatuh pada hari kedelapan pada bulan keempat kalender bulan, serta Hari Natal, yang dirayakan tidak hanya oleh umat Kristen namun juga sebagian besar kaum muda. Pada Hari Kelahiran Sang Budha, massa umat Budha bergabung dalam parade lentera melewati jantung kota Seoul, dan lentera-lentera umat Budha digantungkan sepanjang jalan-jalan utama. Terdapat beberapa hari libur keluarga yang penting bagi seluruh rakyat Korea dan dirayakan dengan pesta dan penuh kegembiraan. Hari-hari libur ini meliputi baegil, hari ke-100 setelah kelahiran seorang anak; dol, hari ulang tahun pertama seorang bayi; dan hoegap atau hwan-gap, hari ulang tahun ke-60, yang dianggap sebagai hari selesainya siklus 60 tahun dalam zodiak Timur. Hari-hari istimewa ini dirayakan dengan antusiasme tinggi ketika tingkat kematian bayi masih tinggi dan angka harapan hidup masih rendah.

Upacara Minum Teh Korea Unsur utama dari upacara minum teh Korea adalah ketenangan dan sifat alami saat menikmati teh dalam suasana yang formal namun santai. Upacara minum teh kini dihidupkan kembali sebagai cara memperoleh relaksasi dan keselarasan dalam budaya baru yang bergerak cepat, serta dalam rangka meneruskan tradisi lama dari kesenian non-material Korea.

186

Pada masa lalu, acara-acara seperti itu dilaksanakan sebagai perayaan yang akan dihadiri bahkan oleh kerabat jauh, namun kini acara tersebut hanya dihadiri oleh kerabat dekat. Seperti hoegap, semakin banyak warga usia lanjut beralih ke bentuk perayaan yang lain, misalnya bepergian ke luar negeri, daripada merayakannya di rumah.

Hari Libur Hari Pertama Tahun Baru

Hari Pertama Tahun Baru adalah hari libur umum

Seollal: Hari Pertama Tahun Baru Kalender Bulan

Hari Pertama pada bulan pertama Kalender Bulan. Hari tepat sebelum dan sesudah Seollal juga bagian dari hari libur tiga hari ini.

Hari Gerakan Kemerdekaan

Hari libur ini menandai ketika gerakan kemerdekaan berskala besar diadakan untuk melawan penjajahan Jepang pada tahun 1919.

8 April

Hari Kelahiran Sang Budha

Upacara khidmat diselenggarakan di Kuil-kuil Agama Budha Parade Lentera besar memenuhi daerah Jongno di Pusat kota Seoul dengan cahaya dan manusia pada hari minggu sebelumnya

5 Mei

Hari Anak-anak

Hari dengan berbagai macam perayaan untuk anak-anak

6 Juni

Hari Pahlawan

Negara memberikan penghormatan bagi pahlawan yang meninggal di medan perang. Acara ini diselenggarakan di Pemakaman Nasional.

Hari Kemerdekaan

Hari ini ditahun 1945, Korea terbebas dari penjajahan Jepang yang berlangsung selama 35 tahun. Hari ini juga menandai berdirinya Pemerintahan Republik Korea pada tahun 1948

Chuseok: Hari Ucapan Syukur Korea (Kalender Bulan)

Ini adalah salah satu hari libur nasional terbesar sepanjang tahun. Para keluarga mengadakan upacara peringatan dirumah atau pada makam keluarga. Bagian penting dari perayaan ini adalah memandang Bulan Purnama dan mengucapkan Keinginan

Peringatan Nasional Berdirinya Korea (National Foundation Day)

Hari ini menandai berdirinya negara Korea Pertama oleh Dangun pada tahun 2333 SM

1 Januari

1 Maret

15 Agustus

3 Oktober

25 Desember Hari Natal

Baik umat Kristen maupun non Kristen memperingati Hari Raya ini, seperti halnya di Barat

187

Kehidupan Masyarakat Korea

Agama Berbeda dengan beberapa kebudayaan lain di mana terdapat satu agama yang dominan, budaya Korea terdiri dari berbagai macam unsur keagamaan yang telah membentuk cara berpikir dan tingkah laku masyarakatnya. Pada tahap-tahap awal sejarah Korea, fungsi keagamaan dan politik menyatu, namun kemudian kedua fungsi ini menjadi terpisah. Secara historis, rakyat Korea hidup di bawah pengaruhpengaruh syamanisme, Budhisme, Taoisme atau Konfusianisme, dan pada masa kini agama Kristen telah melakukan terobosan pesat dalam masyarakat Korea, yang menjadi faktor penting yang lain yang mampu mengubah kondisi spiritual masyarakat Korea. Laju industrialisasi yang cepat, yang terjadi dalam kurun waktu beberapa dekade dibandingkan dengan beberapa abad di Barat, telah menimbulkan kebingungan besar dan rasa keterasingan yang menganggu ketenteraman pikiran rakyat Korea, yang kemudian mendorong mereka untuk mencari kedamaian dengan cara melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan. Akibatnya, jumlah pemeluk agama telah meningkat secara menonjol dengan munculnya institusi-institusi keagamaan sebagai organisasi sosial yang berpengaruh.

Agama Sensus tahun 2005 menunjukkan bahwa separuh dari jumlah penduduk Korea menjalankan ibadah keagamaan secara aktif. Tiga agama besar membentuk kelompok masyarakat ini, yaitu agama Budha (43,0%), agama Kristen Protestan (34,5%), dan agama Kristen Katolik (20,6%). Jumlah sisanya sebanyak 1,9% kebanyakan memeluk Konfusianisme; Syamanisme; Islam dan Cheondogyo (jalan menuju surga), yang merupakan agama pribumi. (orang)

Agama Budha Agama Kristen Protestan Agama Kristen Katolik Agama Budha aliran Won Konfusianisme Cheondogyo Agama dan Kepercayaan Lain

188

Sumber: Biro Statistik Nasional Korea (2005)

Di Korea, kebebasan beragama dijamin oleh Konstitusi. Menurut survei statistik sosial pada tahun 2005, 53,1 persen rakyat Korea memeluk satu agama tertentu. Jumlah pemeluk agama Budha adalah sekitar 43 persen, diikuti 43,5 persen pemeluk agama Kristen Protestan, dan 20,6 persen pemeluk agama Kristen Katolik.

Agama Buddha Agama Budha adalah agama filosofis yang menuntut disiplin tinggi dengan penekanan pada keselamatan pribadi melalui kelahiran kembali dalam suatu siklus reinkarnasi tanpa akhir. Agama Budha diperkenalkan di Korea pada tahun 372 pada periode pemerintahan Kerajaan Goguryeo oleh seorang biarawan bernama Sundo yang berasal dari Dinasti Qian Qin di Cina. Pada tahun 384, biarawan Malananda membawa agama Budha ke Baekje dari Negara Bagian Timur Jin di Cina. Pada masa Kerajaan Silla, agama Budha disebarkan oleh Biksu Ado dari Goguryeo pada pertengahan abad ke-5. Agama Budha nampaknya mendapat dukungan penuh dari penguasa Tiga Kerajaan karena agama ini sangatlah sesuai sebagai alat spiritual demi menciptakan struktur pemerintahan berdasarkan Budha, seperti raja, yang berfungsi sebagai simbol kekuasaan yang diagungkan. Di bawah perlindungan kerajaan, banyak kuil dan biara dibangun dan jumlah pemeluk agama Budha meningkat secara tetap. Sampai abad keenam, para biarawan dan Kuil Jogyesa adalah pusat agama Budha Zen di Korea dan berada dijantung kota Seoul.

189

Kehidupan Masyarakat Korea

Festival Lentera Teratai Festival Lentera diselenggarakan untuk memperingati kelahiran Budha pada akhir pekan sebelum tanggal tersebut (8 April pada kalender bulan).

190

pengrajin bermigrasi ke Jepang dengan membawa kitab-kitab suci dan artefak-artefak untuk membentuk dasar bagi terciptanya kebudayaan Budha di sana. Ketika Kerajaan Silla menyatukan seluruh Semenanjung Korea pada tahun 668, agama Budha telah dijadikan sebagai agama negara, meski sistem pemerintahannya masih berdasarkan prinsip-prinsip Konfusianisme. Pilihan kaum kerajaan pada agama Budha pada periode ini menghasilkan perkembangan luar biasa dari kesenian Budha dan arsitektur kuil Budha, termasuk Kuil Bulguksa dan peninggalan-penginggalan lain di Gyeongju, ibukota Kerajaan Silla.Pemujaan negara pada agama Budha mulai menurun ketika kaum bangsawan menerjunkan diri dalam kehidupan yang penuh kemewahan. Agama Budha kemudian membentuk aliran Seon (Zen) agar berkonsentrasi pada usaha menemukan kebenaran universal melalui kehidupan yang penuh kesederhanaan. Para penguasa berikutnya dari Dinasti Goryeo bahkan lebih bersemangat dalam mendukung agama ini. Pada masa kepemimpinan Dinasti Goryeo, kesenian dan arsitektur Budha terus berkembang dengan dukungan terang-terangan dari kaum ningrat. Kitab Tripitaka Koreana ditulis dalam periode ini. Ketika Yi Seong-gye, pendiri Dinasti Joseon, mengadakan pemberontakan dan memproklamirkan dirinya sebagai raja pada tahun 1392, ia mencoba menghapus seluruh pengaruh agama Budha dari pemerintahan serta mengadopsi Konfusianisme sebagai pedoman pengelolaan negara dan moralitas. Sepanjang

lima abad pemerintahan Dinasti Joseon, segala upaya untuk menghidupkan kembali agama Budha mendapat perlawanan keras dari para cendekiawan dan pejabat Konfusian. Ketika Jepang mengambil alih pemerintahan Joseon secara paksa sebagai penjajah pada tahun 1910, Jepang melakukan upaya-upaya untuk mengasimilasi sektesekte agama Budha Korea dengan sekte-sekte agama Budha di Jepang. Namun upaya-upaya ini gagal dan bahkan berakibat pada bangkitnya minat akan agama Budha pribumi di antara rakyat Korea. Pada beberapa dekade terakhir ini, telah terjadi semacam kebangkitan kembali yang melibatkan upaya-upaya untuk menyesuaikan ajaran Budha dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat modern. Bila sebagian besar biarawan tinggal di daerah-daerah pegunungan, mendalami dalam disiplin diri dan meditasi, beberapa biarawan turun ke kota-kota untuk menyebarkan ajaran agama mereka. Terdapat sejumlah besar biarawan yang mengadakan penelitian-penelitian mengenai agama baik di dalam maupun di luar Korea. Seon (agama Budha Korea yang berorientasi pada meditasi) jelas sekali telah mengalami perkembangan dengan banyaknya warga negara asing yang mengikuti jejak biarawan-biarawan Korea yang dipuja-puja melalui latihan di Kuil Songgwangsa di Propinsi Jeollanam-do dan pusat-pusat aliran Seon di Seoul dan kota-kota propinsi.

Mugujeonggwang Daedaranigyeong (Cahaya Murni Dharani Sutra) yang telah direstorasi. Balok-balok kayu paling tua di dunia yang pernah ada digunakan untuk mencetak dokumen ini.

Konfusianisme Didirikan oleh Konfusius pada abad ke-6 SM, Konfusianisme lebih merupakan petunjuk tingkah laku berdasarkan moral daripada suatu bentuk iman kepercayaan tertentu. Konfusianisme merupakan suatu sistem ajaran-ajaran etika - cinta yang penuh kebajikan, cinta akan kebenaran, tatakrama dan kepemimpinan yang bijaksana yang disusun untuk memberikan inspirasi dan melestarikan pengelolaan keluarga dan masyarakat secara tepat. Walau demikian, Konfusianisme tetap masih bisa dilihat sebagai agama tanpa Tuhan karena seiring dengan berlalunya waktu, beberapa pengikut ajaran ini telah mengangkat sang guru pendiri ajaran ini sebagai orang suci dan dengan tekun mengikuti ajaranajaran utama dari sistem yang ia ciptakan ini. 191

Kehidupan Masyarakat Korea

Desa Cheonghakdong, terletak dikaki sebelah selatan puncak Samsinbong di Gunung Jirisan, tetap menjaga gaya tradisional kehidupan sehari-hari masyarakat Korea.

Konfusianisme diperkenalkan beserta contoh-contoh awal tulisan-tulisan dari Cina kira-kira pada masa awal perkembangan agama Kristen. Tiga Kerajaan Goguryeo, Baekje, dan Silla meninggalkan catatan-catatan yang menunjukkan keberadaan awal mulanya pengaruh Konfusianisme. Di Kerajaan Goguryeo, sebuah universitas negeri bernama Daehak didirikan pada tahun 372 dan akademi-akademi Konfusianisme swasta didirikan di propinsi-propinsi. Bahkan Kerajaan Baekje telah mendirikan institusi-institusi semacam itu sebelumnya. Kerajaan Silla Bersatu mengirim delegasi cendekiawan ke daerah Tang di Cina untuk mengamati kinerja institusi-institusi Konfusian ini secara langsung dan untuk membawa pulang sejumlah besar tulisan mengenai hal ini. Bagi Dinasti Goryeo pada abad ke-10, agama Budha adalah agama negara, dan Konfusianisme menjadi tulang punggung bagi struktur maupun filosofi negara. Ujian pegawai negeri Gwageo, yang diadopsi mengikuti sistem di Cina pada akhir abad ke-10, memberi dorongan besar dalam mempelajari kitab-kitab klasik Konfusianisme serta berhasil menanamkan secara mendalam nilai-nilai Konfusianisme dalam pikiran rakyat Korea. Dinasti Joseon, yang didirikan pada tahun 1392, menerima Konfusianisme sebagai ideologi resmi dan mengembangkan sistem pendidikan, upacara, dan administrasi sipil yang didasarkan pada Konfusianisme. Ketika negara-negara Barat dan Jepang mulai melakukan serangan-serangan militer pada akhir abad ke-19 untuk memaksa Korea membuka diri terhadap pengaruh luar, para pendukung ajaran Konfusianisme 192

Para Cendekiawan dalam pakaian tradisioanal sedang mempelajari ajaran-ajaran utama Konfusianisme

membentuk ”tentara kebenaran” untuk bertempur melawan para penyerang asing. Upaya-upaya juga dilakukan untuk mereformasi Konfusianisme dan menyesuaikannya dengan kondisi zaman yang berubah. Para reformis ini menerima peradaban Barat dan berusaha mendirikan pemerintahan yang modern serta independen. Di samping itu, selama masa penjajahan Jepang di Korea, para reformis Konfusian bergabung dengan gerakan-gerakan kemerdekaan untuk melawan pemerintah imperial Jepang. Kini, upacara Konfusian untuk menghormati roh para leluhur tetap dilaksanakan, dan ketaatan anak pada orang tua sangat dihargai sebagai suatu bentuk kebajikan dalam masyarakat Korea.

Agama Kristen Katolik Gelombang pasang aktivitas misi Kristen mencapai Korea pada abad ke-17 ketika salinan-salinan karya-karya misionari Katolik Matteo Ricci dalam bahasa Cina dibawa kembali dari Beijing oleh misi pemberian upeti tahunan kepada kaisar Cina. Bersama ajaran-ajaran keagamaan, buku-buku ini juga berisi aspek-aspek pembelajaran Barat seperti kalender matahari dan hal-hal lain yang menarik perhatian para cendekiawan Joseon di Silhak, atau Sekolah Keterampilan Praktis (School of Practical Learning).

193

Kehidupan Masyarakat Korea

Pada tahun 1984, Paus Yohanes Paulus II menjadi Paus pertama yang mengunjungi Korea Selatan

Gereja Katedral Myeongdong, di pusat kota Seoul

194

Sampai abad ke-18, terdapat beberapa cendekiawan dan keluarganya yang masuk agama Katolik. Tidak ada pastor yang masuk Korea sampai pastor dari Cina Zhou Wenmo mengunjungi Korea pada tahun 1794. Jumlah orang yang berpindah agama semakin meningkat, meskipun penyebaran agama-agama asing di wilayah Korea secara teknis adalah perbuatan melanggar hukum dan terjadi penganiayaan-penganiayaan yang bersifat sporadis. Sampai tahun 1865, dua tahun sesudah pangeran wilayah Daewongun yang memiliki xenofobia berkuasa, selusin pastor memimpin komunitas umat Katolik berjumlah 23.000 orang. Pada tahun 1925, 79 warga Korea yang telah menjadi martir dalam penganiayaan-penganiayaan oleh Dinasti Joseon diabadikan pada Basilika Santo Petrus di Roma, dan pada tahun 1968 ada 24 orang lagi yang diabadikan dengan cara yang sama. Selama dan sesudah Perang Korea (1950 – 1953), jumlah organisasi sosial dan misionaris Katolik meningkat. Gereja Katolik Korea berkembang dengan pesat dan hirarki kepemimpinannya didirikan pada tahun 1962. Gereja Katolik Roma di Korea merayakan ulang tahunnya yang ke-200 dengan kunjungan dari Paus Yohanes Paulus II dan dengan kanonisasi 93 martir misionaris dari Korea dan 10 dari Perancis pada tahun 1984. Ini adalah pertama kalinya upacara kanonisasi diselenggarakan di luar Vatikan. Upacara ini membuat Korea menjadi negara dengan jumlah orang suci katolik terbesar keempat di dunia, meskipun pertumbuhan kuantitatif agama Katolik tergolong lambat.

Agama Kristen Protestan Pada tahun 1884, Horace N. Allen, seorang dokter Amerika Serikat dan sekaligus misionaris Gereja Presbiterian, tiba di Korea. Horace G. Underwood dari denominasi yang sama dan misionaris Gereja Episkopal Metodis, Henry G. Appenzeller, tiba dari Amerika Serikat pada tahun berikutnya. Mereka kemudian disusul oleh wakil-wakil dari denominasi Protestan yang lain. Para misionaris ini memberikan sumbangan pada masyarakat Korea dengan menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan sebagai cara untuk menyebarkan kepercayaan mereka. Umat Protestan Korea seperti Dr. Seo Jae-pil, Yi Sang-jae, dan Yun Chi-ho, yang kesemuanya merupakan para pemimpin independen, memberikan komitmen mereka untuk meraih tujuan-tujuan politik. Sekolah-sekolah swasta Protestan, seperti Yonhi dan Ewha, berfungsi mengembangkan pemikiran-pemikiran kebangsaan di tengah masyarakat. Asosiasi Kaum Muda Kristen Seoul (Seoul Young Men’s Christian Association – YMCA) didirikan pada tahun 1903 bersamaan dengan organisasi-organisasi Kristen yang lain. Organisasi-organisasi ini menjalankan programprogram sosial politik secara aktif, yang mendorong terbentuknya kelompok-kelompok anak muda Korea semacamnya. Kelompok-kelompok ini tidak hanya mengejar tujuan-tujuan politik dan pendidikan namun juga membangunkan kesadaran sosial melawan praktek-praktek takhayul dan kebiasaankebiasaan buruk, sekaligus mempromosikan kesetaraan antara Peresmian rampungnya renovasi sebuah gedung gereja Kristen

195

Kehidupan Masyarakat Korea

laki-laki dan perempuan, dihapuskannya sistem selir (istri muda), serta penyederhanaan upacara-upacara ibadah. Vitalitas gereja-gereja Protestan yang semakin berkembang ini ditandai dengan diselenggarakannya konferensi-konferensi pemahaman Alkitab skala besar pada tahun 1905. Empat tahun kemudian, kampanye “Sejuta Jiwa bagi Kristus” ( A Million Souls of Christ ) adalah awal untuk mendorong berpindahnya orang-orang ke dalam agama Kristen, Protestan. Agama Kristen Protestan diterima dengan hangat tidak saja sebagai iman kepercayaan namun juga karena aspek-aspek politik, sosial, pendidikan, dan budaya yang dimilikinya.

Agama-agama Pribumi Runtuhnya Dinasti Joseon dan datangnya penjajahan Jepang memicu dibentuknya beberapa kepercayaan baru. Agama Budha Won dibentuk demi membimbing semua makhluk yang memiliki perasaan dan pikiran (manusia) namun sedang tenggelam dalam lautan kesengsaraan untuk mencapai surga yang tak terbatas. Agama ini adalah suatu bentuk kepercayaan berdasarkan pelatihan moral dan keuletan serta pencarian kebenaran. Nama Budhisme-Won, atau dalam bahasa Korea disebut Wonbulgyo, merupakan kata majemuk yang melambangkan kebenaran, pencerahan dan pengajaran: “Won” berarti lingkaran yang menyatukan serta melambangkan kebenaran.“Bul”berarti memberikan pencerahan,dan“gyo”berarti mengajarkan kebenaran. Dengan demikian, agama Budha Won adalah agama yang menuntut pencerahan yang sesungguhnya dan penerapan dari pengetahuan akan hal ini dalam kehidupan sehari-hari. Cheondogyo dimulai sebagai gerakan sosial dan teknologi melawan persaingan dan pengaruh asing yang merajalela pada era 1860-an. Pada saat itu, gerakan ini disebut Donghak (atau cara belajar Timur) yang bertolak belakang dengan “cara belajar Barat.”Prinsip utama Cheondogyo adalah Innaecheon yang berarti bahwa manusia adalah serupa dengan “Haneullim,” Dewa Cheondogyo, namun manusia tidak sama dengan Tuhan. Tiap manusia memiliki Haneullim dalam pikirannnya dan hal ini berfungsi sebagai sumber martabatnya, sedangkan latihan spiritual membuatnya menyatu dengan sang ilahi. 196

9VZ_dc\\nd

Daejonggyo, agama kebangsaan yang memuja Dangun, memainkan peran penting dalam memimpin Korea menuju gerakan kemerdekaan pada era 1910-an dan 1920-an.

Islam Meskipun terjadi pertukaran perdagangan dan diplomatik antara Dinasti Goryeo dan dunia Islam, hubungan-hubungan ini akhirnya terputus pada zaman Dinasti Joseon. Orang-orang Korea pertama yang berkenalan dengan agama Islam di kemudian hari adalah para buruh yang dikirim ke timur laut Cina pada awal abad ke-20 sebagai bagian kebijakan kolonial pemerintah imperial Jepang. Sejumlah orang yang telah masuk Islam kembali ke Korea setelah Perang Dunia II. Mereka hidup sendiri dengan agama baru mereka sampai Perang Korea membawa pasukan Turki ke Korea untuk mendukung pasukan- pasukan PBB. Para prajurit Turki mengundang para pemeluk Islam baru ini untuk bergabung dengan mereka dalam bersembahyang.

197

Kehidupan Masyarakat Korea

Masjid Pusat Seoul di Hannam-dong

Upacara peresmian agama Islam Korea diselenggarakan pada bulan September 1955, diikuti oleh pemilihan imam pertama Korea. Masyarakat Islam Korea berkembang dan direorganisir menjadi Federasi Umat Islam Korea pada tahun 1967, dan sebuah masjid pusat diresmikan penggunaannya di Seoul pada tahun 1976.

Syamanisme Syamanisme, sebuah agama politeistik kuno, tidak memiliki struktur yang sistematis namun masih tetap berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Korea dalam bentuk cerita rakyat dan adat istiadat. Syamanisme Korea meliputi penyembahan ribuan roh dan jin yang dipercaya menghuni setiap benda di alam, termasuk batu-batu, pepohonan, gunung-gunung, dan sungai-sungai serta benda-benda langit. Syamanisme pada masa Korea kuno adalah agama yang didasarkan pada rasa takut dan takhayul, namun bagi generasi modern, agama ini tetap menjadi unsur yang penuh warna dan 198

Seseupmu adalah seorang Cenayang pria atau biasanya wanita yang mewarisi profesi ini dari nenek moyangnya

artistik dari kebudayaan mereka. Upacara syamanisme yang kaya dengan hal-hal yang berhubungan dengan ritual mengusir roh jahat menampilkan unsur-unsur teatrikal dengan musik dan tarian. Dengan diperkenalkannya kepercayaan-kepercayaan yang lebih maju seperti Taoisme, Konfusianisme, dan Budhisme, tidak berarti kepercayaan dan praktek-praktek syamanisme ditinggalkan begitu saja. Kepercayaan-kepercayaan baru ini memasukkan unsur-unsur syamanisme dan bisa tetap hidup berdampingan dengan damai. Syamanisme tetap menjadi agama pokok bagi masyarakat Korea serta merupakan aspek penting dalam kebudayaan mereka.

199

Sekilas Pandang Kehidupan Masyarakat Korea

Keindahan Korea Hanbok telah menjadi pakaian tradisional Korea selama ribuan tahun. Sebelum mulai dipakainya pakaian gaya Barat seratus tahun yang lalu, Hanbok adalah pakaian sehari-hari masyarakat Korea. Kaum lelaki memakai jeogori (jaket) dengan baji (celana panjang), sedangkan kaum wanita mengenakan jeogori dan chima (semacam rok yang dipakai menutupi seluruh badan). Kini, Hanbok dipakai terutama pada hari-hari raya atau bilamana ada peristiwaperistiwa khusus seperti pernikahan ulang tahun ke-60 atau 70, dan hari raya Seollal atau Chuseok

PAKAIAN

200

RUMAH Taman-taman di Korea dibuat dengan cara menghadirkan kembali pemandangan alam dengan bukit, sungai dan ladang. Taman-taman ini biasanya berskala kecil, namun berusaha dibuat sedemikian rupa sehingga menciptakan keselarasan yang didambakan antara manusia dan alam. Ide utama di balik hal tersebut adalah bagaimana manusia bisa membuat taman dari alam semesta dengan sedikit mungkin gangguan yang ditimbulkan karena alam itu sendiri, dalam pemikiran rakyat Korea, adalah sesuatu yang telah sempurna dan bersifat mutlak, yang mampu menyegarkan dan menopang kehidupan.

MAKANAN Makanan Korea mengandung gizi yang tinggi, dan banyak jenis makanan Korea mengalami proses fermentasi. Hasilnya, makanan ini di anggap sebagai makanan sehat dan mampu memberikan pertahanan melawan Kanker. Kimchi, makanan Korea yang paling terkenal, adalah kubis yang di asinkan dan di fermentasi serta di hidangkan sebagai makanan pendamping pada hampir setiap makan. Kimchi banyak mengandung vitamin dan mineral. Makanan utama yang paling di kenal oleh masyarakat Barat adalah Galbi dan Bulgogi.

201

OLAHRAGA

Olahraga

Olimpiade Seoul dalam Tinjauan Prestasi Keseluruhan dalam Olimpiade Piala Dunia FIFA 2002 Korea / Jepang Peristiwa-peristiwa Olahraga Nasional Olahraga-olahraga Populer Olahraga-olahraga Tradisional

DaV]gV\V

11

Olahraga

Ahn Hyun-soo memimpin dalam lintasan jarak pendek 500 M untuk pria pada tim Kejuaraan Dunia di Montreal tahun 2006

204

Sudah menjadi tradisi masyarakat Korea untuk melakukan berbagai macam aktivitas dan permainan olahraga. Kemajuan ekonomi yang mengagumkan pada tahun-tahun terakhir ini telah meningkatkan secara drastis minat masyarakat pada olahraga. Semakin banyak warga Korea yang kini berlatih atau berkompetisi dalam perlombaan-perlombaan olahraga yang terorganisasi Pada tingkat nasional, prestasi paling penting yang telah diraih Korea meliputi penyelenggaraan Olimpiade Seoul pada tahun 1988 yang penuh kesuksesan, serta penyelenggaraan Kejuaraan Piala Dunia FIFA 2002 bekerja sama dengan Jepang. Di samping itu, kota Daegu telah dipilih sebagai kota tempat diselenggarakannya Kejuaran Dunia Atletik IAAF pada tahun 2011, salah satu dari tiga peristiwa olahraga dunia terpenting selain Olimpiade dan Piala Dunia FIFA. Mempertimbangkan luas dan jumlah penduduk Korea, penampilan Korea dalam pertandingan-pertandingan olahraga internasional sangat mengagumkan. Sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya di Asia, Korea berhasil masuk kualifikasi Piala Dunia FIFA sebanyak tujuh kali. Untuk mendukung berbagai macam proyek olahraga, Institut Ilmu Olahraga Korea sedang menyusun sebuah database komputer untuk menghimpun informasi mengenai sarana olahraga, program-program, staf pelatih, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatankegiatan olahraga. Salah satu aspek penting dari

kebijakan olahraga Pemerintah mencakup peningkatan jumlah pertukaran dalam bidang olahraga dengan Korea Utara. Pemerintah Korea telah lama berupaya untuk tampil bersama Korea Utara dalam peristiwa-peristiwa olahraga internasional, karena Pemerintah Korea percaya bahwa olahraga adalah salah satu cara paling efektif untuk menyatukan kembali bangsa yang telah terpecah. Di samping itu, Republik Korea mendukung tawaran-tawaran yang diberikan ke Korea Utara untuk bergabung dalam berbagai macam organisasi olahraga internasional seperti Asosiasi Pendaki Gunung Dunia (World Mountain Climbers’Association) dan Asosiasi Tinju Seluruh Asia (Pan-Asian Boxing Association).

Olimpiade Seoul dalam Tinjauan Olimpiade Musim Panas ke-24 berhasil diselesaikan dengan memakan waktu 16 hari di Seoul, dari tanggal 17 September sampai 2 Oktober 1988, dengan tema: Perdamaian, Keselarasan, dan Kemajuan. Dalam Olimpiade yang paling besar sampai saat itu, terdapat lebih dari 13.000 atlet dan staf olahraga Api Olimpiade pada Olimpiade Seoul tahun 1988

205

Olahraga

dari 160 negara yang berkumpul untuk mengangkat cita-cita luhur mengenai kerukunan dan perdamaian, yang mampu melampaui rintangan-rintangan yang memisahkan Timur dan Barat, serta Utara dan Selatan. Sebagai Olimpiade yang bebas boikot untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 12 tahun, Olimpiade Seoul berhasil melampaui perbedaan ideologi dan kepentingan nasional serta mengembalikan Olimpiade pada cita-cita awalnya. Keberhasilan Olimpiade Seoul adalah hasil kerja keras seluruh rakyat Korea demi mencapai kerukunan dan perdamaian untuk seluruh umat manusia, semangat tinggi dari Komite Olimpiade Internasional untuk menghidupkan kembali Olimpiade sebagai sebuah pesta perayaan bagi seluruh umat manusia, serta cita-cita akan perdamaian yang diinginkan oleh seluruh bangsa di dunia. Sebagian hasil dari Olimpiade Seoul 1988, Korea kini memiliki sarana-sarana olahraga kelas dunia, yang terpusat di Seoul dan Busan, di mana sebagian besar pertandingan Olimpiade diadakan. Kompleks Olahraga Seoul, yang memiliki luas tanah 545.000 meter persegi, meliputi Stadion Olimpiade dengan kapasitas 100.000 tempat duduk, dua gedung olahraga untuk permainan bola basket dan tinju, satu kolam renang di dalam ruangan, satu stadion basebal, dan sebuah lapangan untuk pemanasan.

Rangking dan jumlah medali emas yang diraih Korea Selatan pada Olimpiade musim panas

Rangking

*Tidak termasuk Olimpiade Moscow pada tahun 1980

Jumlah Medali Emas

Sumber: Komite Internasional Olimpiade

206

Taman Olimpiade, menempati area seluas 1,5 juta meter persegi di sebelah tenggara Seoul, memiliki lapangan balap sepeda berkapasitas 6000 kursi, tiga gedung olahraga, tempat untuk olahraga anggar dan Panahan angkat besi, kolam renang kolam dalam ruangan, dan lapangan tenis. Gulat Sarana latihan utama untuk atlet-atlet Korea Judo adalah Desa Atlet Taereung, yang terletak di daerah pinggiran di sebelah timur kota Seoul. Taekwondo Dibangun pada tanah seluas 17,1 acre di tengah Bulu Tangkis area hutan yang indah, desa ini memiliki arena Tinju untuk olahraga sepatu luncur di atas es (skating rink ), kolam renang dalam ruangan, arena Menembak menembak, dan gedung-gedung olahraga untuk Tenis Meja gulat, tinju, dan angkat besi.

Jumlah total perolehan medali Emas Olimpiade musim panas menurut cabang olah raga (1936-2008)

Angkat Berat

Prestasi Olimpiade Keseluruhan

Bola Tangan Maraton

Sebagai peserta aktif dalam pertandinganAnggar pertandingan olahraga internasional, Korea ikut Renang ambil bagian dalam Olimpiade London pada Basebal tahun 1948 untuk pertama kalinya dengan menggunakan bendera nasionalnya sendiri. Pada tahun 1936, pelari maraton Korea, Sohn Kee-jeong, meraih medali emas pada Olimpiade Berlin, namun ia tampil sebagai anggota tim Jepang karena pada saat itu Korea masih berada di bawah penjajahan Jepang. Atlet-atlet Korea terus meningkatkan kemampuan mereka dalam pertandingan Olimpiade. Pada Olimpiade Montreal tahun 1976, Korea berada pada rangking ke-19 di antara lebih dari 100 negara peserta. Pada Olimpiade Los Angeles pada tahun 1984, Korea meraih tempat ke-10 di antara 140 negara peserta dan berhasil menempati posisi ke-4 dari 160 negara dalam Olimpiade Seoul tahun 1988. Korea meraih rangking ketujuh dalam perolehan medali akhir pada Olimpiade Barcelona tahun 1992. Ini merupakan peristiwa tak terlupakan bagi rakyat Korea terutama karena keberhasilan Hwang Young-jo meraih medali emas pada cabang maraton, menjadikannya pelari maraton pertama Korea yang memenangkan cabang olahraga ini di Olimpiade di bawah bendera nasional Korea.

Sumber: Komite International Olympiade

207

Olahraga

Pada Olimpiade Barcelona tahun 1992, Korea berada pada posisi ketujuh dari 172 negara dengan dua belas emas, lima perak, dan dua belas perunggu. Korea menempati posisi ke-10 pada Olimpiade Atlanta tahun 1996 dengan tujuh emas, 15 perak, dan lima medali perunggu, dan posisi ke-12 pada Olimpiade Sidney empat tahun kemudian dengan delapan emas, sembilan perak, dan sebelas perunggu. Pada Olimpiade Atena tahun 2004, Korea meraih sembilan emas, dua belas perak, dan sembilan perunggu, menempatkannya pada posisi kesembilan pada Olimpiade Beijing tahun 2008 Korea menempati posisi ke 7 memenangkan 13 medali emas, 10 perak dan 8 perunggu. Pada Olimpiade tahun ini, Korea mencatat penampilan terbaik sepanjang masa, termasuk medali emas pertama dari cabang renang oleh Park Tae-hwan, 9 kemenangan mutlak dan medali emas di peroleh tim baseball dan lima rekor dunia oleh Jang Mi-ran dalam pertandingan angkat berat wanita kelas.

Piala Dunia FIFA 2002 Korea / Jepang Piala Dunia FIFA 2002 Korea / Jepang yang menghabiskan waktu amat panjang, yaitu satu bulan penuh, berakhir pada tanggal 30 Juni 2002. Piala Dunia FIFA untuk pertama kalinya pada abad ke-21 terdiri atas 64 pertandingan dan akhirnya berhasil diselesaikan tanpa ada aksi brutal dari penonton maupun aksi-aksi teroris. Tim kesebelasan nasional Korea dan Jepang menyelesaikan pertandingan babak pertama, dan bermain dengan sangat Rakyat Korea masih senang mengingat momen penuh kemenangan pada piala dunia FIFA 2002 Korea-Jepang ketika tim nasional Korea berhasil maju kebabak semifinal.

208

mengagumkan, tim Jepang berhasil melaju ke perempat final, dan tim Korea mencengangkan dunia dengan lolos ke semi final. Ini adalah keberhasilan-keberhasilan yang sampai saat itu belum pernah diraih oleh negara Asia mana pun pada Piala Dunia. Penampilan yang mengagumkan dari tim Korea secara dramatis meningkatkan citra bangsa Korea di dunia internasional, serta mampu menorehkan nama ”Korea” di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Pertandingan sepakbola ini memberikan kesempatan yang sangat baik untuk melepaskan citra negatif bangsa Korea sebelumnya yang selalu dihubungkan dengan perang, demonstrasi, dan sifat otoriter penguasa, serta memungkinkan Korea untuk bergabung dalam kelompok negara-negara maju. Penampilan para pemain Korea yang tidak kenal lelah ini lebih dari cukup untuk membuat dunia internasional terkesan, dan kerumunan orang yang mengusung nama ”Setan Merah” yang muncul di seluruh penjuru Korea untuk mendukung tim kebanggaan mereka menggambarkan betapa berpadunya seluruh rakyat Korea sebagai suatu bangsa yang bersatu. Penampilan Korea yang sangat dinamis ini berasal dari banyak sumber baik di dalam maupun di luar lapangan sepak bola. Setelah berjuang melalui krisis keuangan tahun 1997, penampilan tim Korea ini merupakan satu prestasi yang membanggakan, yang sampai kini tetap menjadi simbol ketahanan bangsa Korea. Baik pemerintah maupun sektor swasta telah memperoleh manfaat dari momentum yang lahir dari usaha keras ini. Media asing memuji Korea sebagai pemenang terbesar Piala Dunia FIFA 2002. Para penggemar tim Korea membuat para penonton terkesan dengan ”sorak-sorai di jalan” yang penuh semangat namun tetap teratur. Bila dijumlahkan, ada 22 juta orang yang turun ke jalan di seluruh penjuru Korea untuk menyambut dengan gembira tim nasional mereka. Jumlah ini membengkak menjadi 4,2 juta orang saat pertandingan 16 besar melawan Italia dilangsungkan, 5 juta orang ketika Korea masuk babak perempat final melawan Spanyol, dan 6,5 juta orang ketika Korea masuk babak semi final melawan Jerman. Bahkan dalam pertandingan untuk memperoleh posisi ketiga melawan Turki pada tanggal 29 Juni, 2,17 juta orang turun ke jalan. Di Seoul, lebih dari 10 juta orang berkumpul di jalan-jalan sepanjang tujuh pertandingan ini, yang merupakan 88 persen dari keseluruhan penduduk ibukota ini.

Kerumunan massa pendukung tim sepak bola nasional di depan balai kota Seoul saat Piala Dunia 2002 Korea/Jepang

209

Olahraga

Sejak tahun 1971, Republik Korea tiap tahunnya telah memberikan dukungan pada turnamen sepakbola internasional, yang awalnya dikenal dengan nama Pertandingan Sepakbola Piala Presiden. Turnamen ini, yang sejak saat itu diubah namanya menjadi Piala Korea, telah memberikan sumbangan besar pada peningkatan keterampilan sepakbola di Asia dan telah berperan dalam mempromosikan rasa pengertian dan persahabatan di antara para pesertanya.Turnameninitelahmelibatkankesebelasan-kesebelasan dari Asia, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika. Pada tahun 1983, Korea menjadi negara pertama di Asia yang menyelenggarakan liga sepakbola profesional. Pada tahun 1994, liga profesional ini berganti nama menjad Liga K. Kini, 14 kesebelasan bertanding dalam liga ini, yang kemudian menerima partisipasi pemain-pemain asing dimulai pada musim pertandingan tahun 1996.

Peristiwa-peristiwa Olahraga Nasional Festival Olahraga Nasional diselenggarakan tiap bulan Oktober menampilkan pertandingan dari 39 cabang olahraga yang diikuti oleh para peserta dari seluruh penjuru Korea. Festival ini diselenggarakan dengan sistem rotasi bertempat di kota-kota besar, termasuk Seoul, Busan, Daegu, Gwangju, dan Incheon. Festival Olahraga Nasional Anak-anak juga diselenggarakan tiap tahun untuk murid-murid sekolah dasar dan menengah, yang melibatkan 10.000 anak laki-laki maupun perempuan dari seluruh Korea. Festival Olahraga Nasional Musim Dingin, Festival Olahraga Nasional

210

diadakan tiap bulan Januari, mencakup cabang olahraga balap luncur di atas es (speed skating), menari di atas es (figure skating), ski, hoki di atas es (ice hockey), dan biathlon. Peristiwa tahunan yang lain adalah Festival Olahraga Nasional untuk Orang Cacat. Diselenggarakan tiap tahun sejak tahun 1981, festival ini melibatkan peserta dari seluruh Korea dan memberikan kesempatan pada mereka untuk menunjukkan kebolehan mereka dalam bidang olahraga. Olahraga ski dan meluncur di atas es dengan papan luncur (snowboarding) dengan pesat telah menjadi olahraga musim dingin yang populer di antara kaum muda Korea tahun-tahun terakhir ini. Musim ski di Korea tergolong pendek, yakni dari akhir Desember sampai awal Maret, pada musim ini bus-bus dan kereta-kereta pengangkutpenumpangmenghubungkantempat-tempatbermain ski (ski resorts) di luar kota dan Seoul. Tiap bulan Februari, Festival Ski untuk Warga Asing diselenggarakan di Resor Ski YongPyong. Ribuan wisatawan dari negara-negara Asia Tenggara berkunjung ke Korea pada musim dingin untuk bermain ski, papan luncur, dan meluncur di atas es (ice skating) di resor-resor yang tersebar di seluruh penjuru Korea.

Olahraga-olahraga Populer Olahragawan Korea juga mampu bertanding dengan baik di antara atlet-atlet papan atas baik pada Olimpiade maupun peristiwa-peristiwa olahraga internasional lainnya, seperti dalam Choi Kyung-ju sedang berusaha untuk meningkatkan keberhasilannya

211

Olahraga

Park Tae-hwan akan melakukan luncuran Dinamisnya pada Kejuaraan Renang Dunia

pertandingan basebal, golf, panahan, menembak, tenis meja, loncat bebas, balap luncur jarak pendek (short-track speed skating), balet es (figure skating), dan berenang. Akhir-akhir ini, bintang-bintang basebal Korea telah mulai mencetak nama di liga-liga di Amerika Serikat dan Jepang. Pada cabang golf, Korea belum lama ini telah menghasilkan banyak pemain kelas dunia. Secara khusus, pemain golf wanita profesional seperti Michelle Wie, Pak Se-ri, dan Kim Mi-hyun menjadikan diri mereka terkenal dengan cara meraih gelar juara dalam LPGA atau Kejuaraan Terbuka Wanita Amerika Serikat. Pada tahun 2002 saja, Choi Kyung-ju mampu melaju dengan pesat dan memenangkan dua gelar juara dari PGA. Pada cabang tenis, Lee Hyung-taik menjadi orang Korea pertama yang meraih kemenangan dalam suatu peristiwa olahraga internasional yang besar dalam turnamen Internasional Adidas yang diselenggarakan di Sidney, Australia, pada bulan Januari 2003. Dua warga Korea telah mencetak nama bagi diri mereka sendiri maupun bangsa mereka dalam cabang renang dan balet es. Park Tae-hwan meraih tiga medali emas, satu medali perak, dan tiga medali perunggu pada Asian Games 2006 di Doha ketika ia mencatat dua rekor baru untuk Asia. Ia berhasil memecahkan dua rekor baru Asia. Ia juga berhasil meraih medali sebanyak dua kali pada tahun 2007 dalam Kejuaraan Olahraga Air Dunia di Sidney, yaitu medali emas pada cabang gaya bebas 400 meter dan medali perunggu untuk gaya bebas 200 meter. Pada Olimpiade Beijing 2008 Park Won memenangkan medali emas dalam kejuaraan gaya bebas 400 m pria ia menjadi 212

peraih medali emas pertama pada cabang olahraga renang. Ia juga memenangkan medali pereak di kejuaraan gaya bebas 200 m. Kim Yu-na, peraih medali perunggu pada Kejuaraan Balet Es Dunia tahun 2007 dan 2008, meraih kemenangan dalam kejuaraan Piala Rusia tahun 2007 dengan nilai tertinggi yang pernah diberikan dalam sistem penilaian untuk program panjang menurut Serikat Olahraga Luncur Es Internasional. Pada tahun yang sama, ia juga memenangkan kejuaraan Piala Cina. Di samping itu, liga-liga olahraga dalam negeri, seperti Liga Sepakbola Profesional Korea (Liga K), Organisasi Basebal Korea (Korea Baseball Organization – KBO), Liga Bola Basket Korea (Korean Basketball League – KBL), dan Liga Bola Voli Korea (Liga V), terus menghibur penggemar-penggemar mereka, yang selalu membanjiri stadion untuk menyaksikan tim mereka bertanding.

Olahraga-Olahraga Tradisional Rakyat Korea di masa lampau tercatat telah terlibat dalam berbagai jenis olahraga tradisional dan permainan, seperti layang-layang, tarik tambang, geune, jegichagi, neolddwigi, maupun taekwondo dan ssireum. Di antara jenis-jenis olahraga yang telah dihidupkan kembali pada zaman modern ini, yang paling terkenal adalah seni beladiri taekwondo dan merupakan satu-satunya jenis olahraga yang diakui secara resmi sebagai olahraga yang berasal dari Korea dan dipraktekkan secara luas di seluruh dunia. Taekwondo menggunakan seluruh bagian tubuh, terutama kedua tangan dan kaki. Taekwondo tidak hanya mampu meningkatkan kesehatan tubuh, namun olahraga ini juga mampu mengolah karakter melalui latihan fisik dan mental, ditambah dengan teknik-teknik untuk mengembangkan kedisiplinan. Olahraga beladiri ini telah menjadi cabang olahraga internasional yang populer pada seperempat abad terakhir ini dengan instruktur Korea berjumlah 3.000 orang yang kini mengajarkan taekwondo di lebih dari 150 negara. Bukti dari keberadaan taekwondo sebagai metode bela diri yang sistematis menggunakan refleks-refleks insting tubuh dapat ditemukan pada pertandingan-

Kim Yu-na dari Korea Selatan tampil dalam cabang luncur bebas (free skating) pada Kejuaraan Dunia Balet Es (Figure Skating).

Kukkiwon Markas besar Taekwondo Dunia

213

Olahraga

Taekwondo kini telah menjadi cabang olahraga internasional.

pertandingan yang ditampilkan dalam upacara keagamaan pada zaman suku kuno. Selamadiselenggarakannyaupacara-upacarakeagamaanseperti Yeonggo, Dongmaeng (semacam upacara Ucapan Syukur), atau Mucheon (Tarian Surga), rakyat Korea kuno melakukan latihan khas untuk melatih tubuh, dan latihan ini berujung pada berkembangnya olahraga taekwondo. Di Korea, Asosiasi Taekwondo telah memiliki anggota berjumlah 3,8 juta orang, yang merupakan afiliasi terbesar Dewan Olahraga Korea. Federasi Taekwondo Dunia (World Taekwondo Federation – WTF), dengan markas besarnya di Seoul, secara resmi ditunjuk sebagai lembaga yang mengatur olahraga taekwondo oleh Komite Olimpiade Internasional pada tahun 1980. Demontrasi olah raga Taekwondo pada Olimpiade Seoul 1988, yang mencerminkan popularitasnya di seluruh dunia. Taekwondo menjadi olahraga yang dipertandingkan secara resmi meraih medali Olimpiade pada Olimpiade Sidney tahun 2000. Juara Taekwondo pada olimpiade sebelumnya, Moon Dae-sung terpilih sebagai anggota komite olimpiade Nasional (Internasional Olympic Committee – I0C), komisi atlit selama berlangsungnya Olimpiade Beijing. Ssireum, yang merupakan olahraga gulat tradisional Korea, adalah semacam pertandingan rakyat di mana dua pemain, yang berpegangan pada satba (ikat pinggang dari kain yang dipakai melingkari pinggang dan paha), menggunakan kekuatan mereka dan berbagai macam teknik untuk berusaha menjatuhkan lawan ke tanah. Sejarah ssireum bermula pada

214

Ssireum, sejenis olahraga gulat tradisional Korea.

saat yang sama ketika komunitas-komunitas masyarakat Korea mulai terbentuk. Dalam masyarakat primitif, merupakan sesuatu yang tak terelakkan bahwa manusia harus bertarung melawan binatang buas, tidak hanya untuk membela diri namun juga untuk memperoleh makanan. Di samping itu, tidak memungkinkan bagi komunitas-komunitas ini pada saat itu untuk terhindar dari perselisihan dengan suku-suku lain. Akibatnya, orang-orang pada zaman itu harus memperlengkapi diri mereka dengan berbagai bentuk keterampilan bela diri untuk melindungi diri sendiri. Pemenang terakhir turnamen ssireum biasanya diberi hadiah seekor kerbau, yang tidak hanya menjadi lambang kekuatan namun juga aset berharga bagi masyarakat pertanian. Di Korea pada masa kini, ssireum telah muncul sebagai satu jenis olahraga yang memiliki banyak penggemar, bukan hanya sekedar pertandingan rakyat tradisional yang diselenggarakan pada hari raya tertentu. Asosiasi Ssireum Korea telah berhasil menumbuhkan minat masyarakat di seluruh Korea pada jenis olahraga tradisional ini dengan mensponsori pertandingan-pertandingan yang sangat kompetitif. Kepopuleran olahraga ini telah berkembang sampai pada titik di mana pertandingan-pertandingan ssireum disiarkan secara teratur di televisi. Dengan dikembangkannya aturan-aturan dan garis-garis pedoman yang konsisten, ssireum terus berkembang dari jenis olahraga dan seni beladiri tradisional menjadi pertandingan rakyat dan olahraga modern yang populer yang sangat digemari dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Korea kini.

215

Sekilas Pandang Olahraga

Olahraga: Suatu Bentuk Hubungan yang Dapat Diikuti oleh Seluruh Dunia Sudah tradisi, rakyat Korea telah melakukan berbagai macam kegiatan dan permainan olahraga. Kemajuan ekonomi yang mengagumkan pada tahun-tahun terakhir ini telah meningkatkan minat masyarakat pada olahraga secara drastis. Semakin banyak rakyat Korea yang kini berlatih dan bertanding dalam pertandingan olahraga resmi.

TIGA MAHKOTA ATLETIK

Piala Dunia FIFA 2002 Korea / Jepang

Olimpiade Seoul 1988 Olimpiade Musim Panas ke-24 berhasil diakhiri setelah berlangsung selama 16 hari di Seoul dari tanggal 17 September sampai 2 Oktober 1988, dengan tema Perdamaian, Keselarasan, dan Kemajuan.

216

Korea menjadi negara pertama di Asia yang maju ke babak semi final dalam Piala Dunia 2002.

Kejuaraan Dunia Daegu IAAF 2011 Cabang Atletik Daegu dipilih sebagai kota tempat diselenggarakannya Kejuaran Dunia Atletik IAAF tahun 2011.

PARIWISATA

Pariwisata Saran Perjalanan Transportasi Akomodasi Menjelajahi Korea Belanja

Pariwisata

12

Pariwisata Dengan keindahan alam serta warisan budaya dan sejarah yang khas, Korea memiliki banyak hal yang bisa ditawarkan pada wisatawan. Sebagai negara yang terletak di semenanjung dengan empat musim yang berbeda, Korea boleh bangga dengan lembah-lembah, gunung-gunung, sungai, dan pantai-pantai yang indah. Tersebar di seluruh bentangan alam yang memukau ini, terdapat banyak kuil dan tempat ibadah kuno, istana-istana kerajaan, seni pahat, pagoda-pagoda, situs-situs arkeologi, benteng-benteng, desa-desa tradisional, dan museum-museum.

Saran Perjalanan Visa: Sebagian besar wisatawan dapat mengunjungi Korea

Jumlah Wisatawan

(Dalam jumlah ribuan orang)

ke Korea

Sumber: Organisasi Pariwisata Korea

220

selama 15 hari tanpa harus memiliki visa, asalkan mereka memiliki tiket untuk kembali ke negara asal mereka saat memasuki Korea. Banyak warga negara asing yang tinggal di Korea untuk satu sampai enam bulan, tanpa visa yang berdasarkan perjanjian timbal balik antara Korea dan pemerintah mereka. Mereka yang berencana bekerja atau tinggal di Korea untuk waktu yang lebih lama harus memiliki visa sebelum memasuki Korea dan memperoleh kartu pendaftaran untuk warga asing dari kantor imigrasi setempat dalam waktu 90 hari setelah kedatangan. (Situs milik pemerintah www.korea.net memiliki link-link untuk informasi yang lebih lengkap). Mata uang: Mata uang Korea adalah won, dalam bentuk pecahan lembaran uang kertas 1.000 won (US$1,05), 5.000 won, dan 10.000 won dan pecahan 10, 50, 100 dan 500 dalam bentuk koin. Pada umumnya bank-bank buka dari jam 09:30-16:30 hari Senin sampai Jumat. Anjungan tunai mandiri beroperasi selama 24 jam. Kebanyakan toko yang lebih besar, hotel, dan restoran di Korea akan menerima kartu kredit internasional utama. Meski demikian, disarankan untuk membawa uang tunai dalam jumlah tertentu, karena usaha-usaha dagang dan toko-toko yang lebih kecil kemungkinan tidak memiliki alat untuk memproses kartu kredit. Karantina Binatang dan Tanaman: Semua binatang dan tanaman serta produk yang dihasilkannya wajib dikarantina di bandara-bandara dan pelabuhan-pelabuhan kedatangan pada saat memasuki Korea.

Nomor Telepon Wisata Korea 1330 Wisatawan asing dapat memperoleh bantuan segera dengan menekan nomor 1330 di mana pun di Korea.

10.000 won

5.000 won

1.000 won

Amerika Wisatawan yang Memasuki Korea Menurut Kewarganegaraannya

Eropa

Taiwan

Cina Wisatawan Asing (2007)

Negara Lainnya

Jepang Sumber: Organisasi Pariwisata Korea

221

Pariwisata

Bandara Internasional Incheon

Transportasi Memasuki Korea Kedatangan melalui udara: Korea terhubung melalui udara dengan setiap ibukota besar di dunia, baik melalui penerbangan langsung maupun melalui penerbangan tidak langsung dari bandara-bandara besar di Asia Timur. Sekitar 37 maskapai penerbangan internasional memberikan layanan secara teratur, dengan lebih dari 1.500 penerbangan menuju dan keluar Korea tiap minggunya. Korea memiliki sembilan bandara internasional: Bandara Internasional Incheon, yang dibuka pada bulan Maret 2001, Bandara Gimpo untuk kota Seoul; Bandara Gimhae untuk kota Busan; Jeju; Cheongju; Daegu; Yangyang; Muan; dan Gwangju. Bandara Gimhae

Rel Kereta Api Bandara (Airport Railroad – AREX)

Geomam

Gyeyang

Ja

Bandara InternasionalIncheon

Ja Jalu lur 5 r9 . (da lam kon stru ksi)

Unseo

lu

Bandara Internasional Incheon Terminal kargo

r1

AREX Peta Jalur AREX (Fase 1)

Bandara Gimpo

AREX adalah proyek investasi swasta terbesar di Republik Korea, dan merupakan proyek rel kereta api infrastruktur publik dengan investasi swasta yang pertama. Pembangunan rel kereta api ini merupakan respon terhadap lalu lintas udara yang terus meningkat dan adanya kebutuhan untuk memberikan lebih banyak pilihan alat transpotasi umum. Untuk informasi lebih lanjut mengenai AREX, kunjungi “http://www.arex.or.kr”

222

dan Jeju mengoperasikan penerbangan langsung dari dan ke Tokyo, Fukuoka, Nagoya, dan Osaka di Jepang. Bis-bis khusus bandara dan bis-bis kota berangkat dari berbagai titik di kota Seoul tiap 15 menit sekali mulai pukul 5:00 pagi sampai pukul 10:30 malam dan merupakan alternatif yang lebih murah dibandingkan jalur Bis Limosin KAL yang menghubungkan Bandara Internasional Incheon dengan 19 hotel besar di Seoul.

Kedatangan menggunakan kapal feri: Berbagai macam jalur pelayaran memberikan pelayanan untuk ke Korea. Di antara perusahaan-perusahaan pelayaran dari Pantai Barat Amerika adalah Perusahaan Pelayaran Waterman, American Pioneer, Pacific Far East, Pacific Orient Express, State Marine, dan United States Lines. Beberapa perusahaan, seperti Bugwan Ferry, Korea Ferry, dan Korea Marine Express, memberikan layanan feri secara teratur yang menghubungkan Busan dan Pulau Jejudo dengan pelabuhan-pelabuhan Shimonoseki, Kobe, dan Hakata di Jepang. Pelayanan feri lainnya menghubungkan Incheon dengan pelabuhan-pelabuhan Tianjin dan Weihai di Cina. Kedatangan sementara untuk mobil-mobil pribadi diperbolehkan untuk penumpang yang tiba dengan feri, disediakan dengan syarat pengemudi memiliki dokumen lengkap.

Kapal Seonghee milik perusahaan Bugwan Ferry menghubungkan Busan dengan Shimonoseki di Jepang.

Bagaimana Berwisata Keliling Korea? Penerbangan domestik: Sebagian besar kota tujuan penerbangan domestik hanya memakan waktu penerbangan sekitar satu jam saja dari Seoul. Terletak diantara wilayah sebelah barat Seoul dan Bandara Internasional Incheon yang baru, Bandara Gimpo digunakan terutama untuk penerbangan domestik dan penerbangan pendek ke Jepang dan Cina. Korean Air, Asiana Airlines dan beberapa maskapai penerbangan domestik yang memberikan potongan harga menangani penerbanganpenerbangan dalam negeri.

223

Pariwisata

KTX

Layanan kereta api: Perusahaan Kereta Api Korea (Korea Railroad - KORAIL) mengoperasikan tiga jenis kereta api yaitu, kereta api kecepatan tinggi (KTX), kereta api ekspres (Saemaeul), dan kereta api lokal (Mugunhwa) dengan jaringan luas yang mencakup seluruh Korea. Kereta-kereta KTX menghubungkan Seoul dengan Busan, Mokpo, wilayah Timur Daegu, Gwangju, dan Iksan. Bahkan sejak perjalanan paling panjang menggunakan KTX hanya memakan waktu kurang dari tiga jam, tidak ada gerbong makan di kereta, namun para penumpang dapat membeli makanan kecil dan minuman dari layanan kereta dorong yang disediakan. Keretakereta ekspres biasanya memiliki gerbong makan. Sebagian besar tujuan wisata populer di Korea bisa dicapai menggunakan jalur langsung atau dengan satu kali transit. Kunjungi situs Kereta-kereta Korea (www.korail.go.kr) untuk mendapatkan informasi mengenai tiket gabungan kereta-kapal feri dan tiket kereta api yang tersedia. (Catatan: Tiket-tiket kereta api hanya tersedia bagi wisatawan yang akan memasuki Korea dan harus dibeli di penjual tiket resmi Korail di luar negeri.) Layanan bis lokal dan bis kota: Jaringan-jaringan bis ekspres jarak jauh maupun antar kota reguler benar-benar menghubungkan seluruh kota besar dan kota kecil di Korea. Bis-bis antar kota reguler adalah sarana transportasi paling murah untuk berkeliling Korea, namun bis-bis ini sering berhenti di tempat-tempat tertentu. Harga tiket bis berkisar antara 700 sampai 1.800 won (US$0,74 – $1,91). Situs “www.visitkorea.or.kr” memiliki informasi lengkap mengenai hal ini. Klik pada bagian “Transportation.”

Sistem Bis di Kota Seoul Seluruh bis kota dikelompokkan dalam empat warna: Biru, Hijau, Merah, dan Kuning. Bis-bis Biru melayani jalan-jalan utama jarak jauh. Bis-bis hijau melayani ruterute antara stasiun bawah tanah dan daerah-daerah pemukiman terdekat. Bis-bis merah melayani rute-rute antara pusat kota dengan kota pusat bisnis utama lainnya. Jalan-jalan lingkar di pusat kota atau pusat-pusat bisnis kecil dilayani oleh bis-bis warna Kuning.

224

Bis-bis ekspres jarak jauh: Bis-bis ekspres jarak jauh langsung menuju ke daerah tujuan, dan hanya berhenti di tempat-tempat istirahat sepanjang jalan tol yang dilaluinya tiap beberapa jam sekali. Dua macam bis yang menghubungkan setiap kota besar di Korea. Bis-bis kota reguler memiliki empat kursi tiap barisnya. Bis-bis mewah (deluxe) yang lebih mahal hanya memiliki tiga kursi tiap barisnya dan memberikan beberapa fasilitas tambahan seperti telepon dan pertunjukan film. Beberapa perusahaan bis juga menyediakan layanan bis-bis ekspres mewah pada larut malam. Seoul memiliki tiga terminal antar kota yang memberikan layanan ke berbagai wilayah di Korea Terminal Utama Bis Ekspres dan Terminal Bis Nambu di Jalur 3 kereta bawah tanah di Gangnam dan Terminal Bis Seoul Dong (Timur) di dekat Stasiun Gangbyeon

di Jalur 2. Terminal Bis Ekspres Busan terletak di pusat kota sebelah timur. Layanan kereta bawah tanah: Kereta bawah tanah (subway) merupakan sarana transportasi paling efisien dan nyaman untuk berkeliling Seoul, Busan, Daegu, Gwangju, Incheon, dan Daejeon. Kereta bawah tanah telah berkembang menjadi bagian sistem transportasi utama dan memberikan layanan yang cepat, aman, dan nyaman. Kereta Metro Seoul menghubungkan seluruh komunitas dengan daerah-daerah luar dan kota-kota penunjang. Tarif untuk naik kereta bawah tanah berbeda-beda bergantung pada tujuan yang akan dicapai, namun tarif dasarnya adalah 1.000 won (US$ 1,06). Para penumpang dapat membayar tarif bis dan kereta bawah tanah dengan mudah serta dapat melakukan transit secara gratis dengan menggunakan kartu debit, atau yang dikenal sebagai uang T. Layanan taksi: Terdapat dua macam taksi reguler dan mewah (deluxe). Tarif taksi berdasarkan jarak dan waktu yang ditempuh. Taksi mewah warna hitam lebih nyaman, memberikan layanan lebih baik, sehingga memiliki tarif lebih mahal daripada taksi reguler warna abu-abu. Hampir semua taksi dilengkapi dengan sistem penerjemahan pihak ketiga yang bisa diakses menggunakan telepon seluler bila penumpang dan sopir memiliki masalah dalam berkomunikasi. Penyewaan mobil: Mengendarai mobil sendiri dapat menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk berkeliling Korea. Tersedia jaringan-jaringan jalan umum dan jalan tol yang luas, yang berarti bahwa Anda bisa mengunjungi tiap sudut Korea dengan mudah. Pengendara mobil harus memenuhi syarat-syarat di bawah ini: - Memiliki pengalaman mengendarai mobil lebih dari satu tahun - Memiliki Surat Ijin Mengemudi Internasional - Telah berusia lebih dari 21 tahun - Memiliki paspor yang masih berlaku Harga sewa mobil berkisar antara 68.000 sampai dengan 265.000 won $71,5 – $278,9) per hari, tergantung dari jenis mobilnya. Batas kecepatan adalah 60 km/jam untuk sebagian

Kereta Bawah Tanah

Jenis-jenis Taksi Taksi Reguler: Tarif taksi ini adalah 1.900 won untuk 2 km pertama dan 100 won untuk tiap 144 meter berikutnya.

Taksi Bermerek: Orang dapat memanggil taxi dari mana pun di kota dan dijemput dalam waktu lima menit. Taksi Mewah (Deluxe): Taksi mewah (deluxe) berwarna hitam dengan tanda kuning di atasnya. Taksi ini memberikan pelayanan berkualitas tinggi dengan tarif 4.500 won untuk 3 km pertama dan 200 won untuk tiap 164 meter berikutnya.

Taksi Van: Tersedia juga taksi berbentuk mobil van yang bisa mengangkut delapan penumpang.

225

Pariwisata

besar jalan raya dalam kota dan 80-100 km/jam untuk jalan tol. Mengendarai mobil di bawah pengaruh alkohol atau narkotika adalah suatu bentuk kejahatan serius yang bisa berakibat pada hukuman berat. Layanan feri: Salah satu cara menyenangkan untuk menjelajahi Korea adalah dengan menggunakan kapal feri dengan rute-rute populer yang menghubungkan daratan utama dengan pulaupulau lain, yakni dari Busan ke Jejudo, Mokpo ke Hongdo, dan Pohang ke Ulleungdo. Ada kapal-kapal yang berlayar antara Busan dan Yeosu, dengan banyak tempat pemberhentian di pelabuhanpelabuhan sepanjang pantai selatan dan Taman Nasional Maritim Hallyeo. Klik pada bagian ”Transportation” pada situs web ”www. visitkorea.or.kr” untuk memperoleh informasi lebih jauh mengenai transportasi dan informasi lain yang berkaitan dengan pariwisata di Korea.

Akomodasi Wisatawan yang berkunjung ke Korea dapat memilih berbagai macam akomodasi berkualitas, termasuk hotel, penginapan, losmen, homestay, dan kondominium.

Tinggal di Kuil

Kehidupan modern memiliki laju yang cepat dan penuh tekanan. Kita selalu terburu-buru untuk pergi ke suatu tempat dalam dunia yang serba cepat ini. Program tinggal di kuil seperti yang ditawarkan oleh Kuil Samhwasa memberikan manusia modern waktu istirahat dari rutinitas yang penuh kesibukan, yang merupakan suatu kesempatan untuk memusatkan diri pada ketenangan dan perenungan tanpa direpotkan oleh hal sehari-hari dalam kehidupan di perkotaan.

226

Saat ini terdapat 43 kuil yang terlibat dalam program ini di seluruh Korea. Program dasar sehari penuh dapat disederhanakan menjadi program setengah hari (3,5 jam), atau diperpanjang menjadi 3 sampai 4 hari. Enam kuil selalu terbuka untuk peserta perorangan sedangkan peserta kelompok yang ingin berpartisipasi bisa memesan tempat terlebih dahulu di kuil mana pun sepanjang tahun. Sebagian besar kuil yang turut serta dalam program ini berlokasi di taman-taman nasional maupun tamantaman propinsi yang dipelihara dengan baik. Dengan demikian, program ini memberikan kesempatan untuk bersantai, berefleksi, dan menyegarkan diri kembali dalam suasana tenang di tengah alam semesta. Untuk informasi lebih lanjut mengenai program tinggal di kuil, kunjungi http://www.templestay.com.

Terdapat banyak pilihan hotel. Tarif termurah dimulai pada harga 46.000 won (US$48,4) per malam, dan untuk tarif hotel mewah, tarif kamar bisa mencapai sekitar 170.000 won. Kini semakin banyak hotel menawarkan sarana-sarana rekreasi seperti kolam renang, sauna, tempat latihan golf dalam ruangan, tempat bermain bowling, serta klub-klub kesehatan untuk para tamu mereka. Ada juga kelompok-kelompok dansa, tempat-tempat karaoke, kasino, serta ruang rekreasi, yang menyediakan baik hiburan pada malam hari maupun siang hari. Selain itu, peristiwaperistiwa dan paket-paket wisata musiman yang menarik dan sangat menyenangkan tersedia sepanjang tahun. Penginapan (yeogwan) dan losmen adalah jenis akomodasi yang murah. Tempat-tempat ini memiliki kamar yang sederhana namun bersih. Tarif penginapan dan losmen bervariasi tergantung pada layanan dan sarana yang ditawarkan. Tarif untuk tinggal di losmen hanya seharga 6.000 ~ 22.000 won (US$6,3 – $23,1) per malam, dan tarif penginapan berkisar antara 30.000 won sampai dengan 60.000 won (US$31,5 – $63,1). Kondominium adalah tempat tinggal bergaya apartemen yang memberikan kemudahan dan kenyamanan karena adanya fasilitas ruang memasak dan ruang seminar, kolam renang, sarana rekreasi, dan restoran serta supermarket yang dekat. Kondominium biasanya terletak di dekat resor ski, gunung-gunung terkenal, taman-taman, dan pantai-pantai, serta biasanya cukup luas. Meski kondominium khusus disewakan untuk para anggotanya pada puncak musim liburan (peak season), kondominium juga bisa disewakan untuk non-anggota pada saat musim sepi liburan. Tarifnya bisa jauh berbeda tergantung pada sarana yang ditawarkan, namun biasanya tarif kondominium adalah sekitar 30.000 sampai 100.000 per malam. Akan tetapi, ada juga kondominium mewah dengan tarif mencapai lebih dari 200.000 won per malam. Pension (sejenis rumah mirip hotel kecil di mana tamu dapat menyewa kamar dan mendapat makanan) adalah jenis tempat penginapan baru yang muncul akhir-akhir ini di Korea. Pension biasanya terletak di kawasan wisata dengan pemandangan alam yang indah. Pension adalah rumah-rumah atau pondok-pondok bergaya Eropa yang merupakan tempat paling sempurna untuk beristirahat dan berekreasi di tengah suasana alam. Pension tersedia dalam berbagai bentuk dari vila sampai pondok kayu sederhana. Rumah penginapan ini

Hotel Shilla di Seoul

227

Pariwisata

Penginapan pension di Gangwon-do

kini kian populer bagi pasangan dan keluarga. Beberapa keluarga Korea menawarkan program homestay dengan tarif sangat terjangkau atau bahkan gratis untuk menjalin persahabatan dengan wisatawan-wisatawan dari luar negeri. Ini adalah kesempatan baik untuk menjalin persahabatan dengan orang Korea serta memperoleh pengalaman tinggal bersama keluarga Korea secara langsung. Di daerah pedesaan, beberapa keluarga menyewakan kamarkamar untuk wisatawan dengan tarif yang sangat murah, sekitar 15.000 sampai 30.000 won tergantung pada musim liburan dan kualitas kamar. Karena “minbak” ini berada dalam rumah pribadi yang sederhana, kamar-kamarnya tidak memiliki kamar mandi di dalam ruangan, dan tamu biasanya tidur dan makan di lantai mengikuti cara tradisional Korea. Namun makan pagi lengkap biasanya sudah termasuk dalam pelayanan yang diberikan, yang sangat menyenangkan terutama bila kita mengunjungi kota-kota kecil di mana tidak terdapat restoran.

Menjelajahi Korea Seoul Terletak sepanjang di Sungai Hangang, kota Seoul telah tumbuh menjadi kota metropolis yang sangat padat dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta jiwa. Selama tahun-tahun terakhir, ibukota ini telah bertambah luas seiring dengan proses urbanisasi dan industrialisasi dan terus berkembang pesat sebagai pusat aktivitas politik, ekonomi, budaya, dan pendidikan di Korea. Seoul adalah kota terbesar ke-10 di dunia. Unsur masa lampau dan kini berdampingan secara mengagumkan: istanaistana berusia ratusan tahun, gerbang-gerbang kota, tempattempat ibadah, taman-taman, dan koleksi seni yang tak ternilai harganya menjadi bukti masa lampau Korea yang termasyur, sedangkan bagian luar gedung-gedung pencakar langit yang 228

berkilauan serta lalu lintas yang ramai mewakili unsur modern yang penuh semangat. Kota tua ini dikelilingi oleh empat gunung dalam dan empat gunung luar. Gunung Bugaksan di utara, Gunung Naksan di timur, Gunung Inwangsan di barat, dan Gunung Namsan di selatan adalah “gunung-gunung dalam” karena kesemuanya pada masa lampau berada di dalam tembok tua ibukota Joseon. Empat gunung luar adalah Gunung Bukhansan di utara, Gunung Yongmasan di timur, Gunung Deogyangsan di barat, dan Gunung Gwanaksan di selatan. Tiap gunung memiliki keindahan khas masing-masing serta memiliki bentangan alam yang indah dan pemandangan yang spektakuler menghadap kota Seoul. Terdapat juga banyak sumber mata air gunung

Gedung-gedung tinggi Yeouido di sepanjang Sungai Hangang di Seoul.

Ssamziegil di Insa-dong, di tengah kota Seoul.

229

Pariwisata

Bis Tour Kota Seoul Bis Tour Kota Seoul menghubungkan sebagian besar kawasan wisata dan belanja utama di kota Seoul, termasuk istanaistana Gyeongbokgung dan Changgyeonggung, pasar Namdaemun dan Dongdaemun, serta Menara Seoul.

Bukhansan adalah taman nasional yang dilewati jalur kereta Metro Seoul.

230

yang memberikan air bersih dan jernih secara gratis untuk menyegarkan kembali pendaki gunung yang kelelahan. Di Seoul, tempat-tempat wisata yang mesti dikunjungi adalah istana-istana kerajaan kuno dari Dinasti Joseon: Gyeongbokgung, Deoksugung, Changdeokgung, dan Changgyeonggung. Jongmyo, tempat ibadah kerajaan untuk menghormati leluhur dari Dinasti Joseon, dan Huwon (Taman di Halaman Belakang yang juga dikenal sebagai Taman Rahasia) yang terletak di Istana Changdeokgung terkenal karena taman-tamannya yang ditata dengan sangat indah dan bangunan-bangunan klasiknya. Salah satu kawasan paling populer bagi wisatawan di pusat kota tua Seoul adalah Insa-dong.Ini adalah tempat yang menarik bagi pembelanja santai maupun kolektor yang serius.Tempat ini penuh dengan toko-toko barang antik, galeri-galeri seni, rumahrumah minum teh tradisional, dan restoran-restoran, serta tokotoko buku. Tempat wisata lain yang sangat disarankan bagi wisatawan adalah Museum Nasional, Pusat Nasional untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea, Pusat Seni Pertunjukan Sejong, Gedung Seni Ho-Am, dan Rumah Korea. Museum Nasional Seni Kontemporer di Gwacheon, kota satelit di sebelah selatan Seoul, juga layak dikunjungi. Di Taman Namsan, di jantung kota Seoul, wisatawan dapat menikmati pemandangan indah seluruh kota dari Menara Seoul dan menyaksikan desa Hanok yang sudah direkonstruksi di bawahnya.

Para pengunjung dapat bersantai, berjalan-jalan, atau menyewa sepeda di taman-taman di kota Seoul yang jumlahnya banyak, seperti (Olympic Park), Taman Besar Seoul (Seoul Grand Park), Hutan Seoul (Seoul Forest)dan jejak sungai Hangang (Hangang River Trail). Taman-taman ini adalah harta karun tersembunyi kota Seoul, yang dinikmati oleh penduduk kota Seoul namun sering dilewatkan oleh para wisatawan. Tentu saja, makanan Korea adalah sesuatu yang harus dinikmati dalam perjalanan di Semenanjung Korea, baik di restoran modern maupun tradisional. Makanan Cina dan Jepang yang lezat juga tersedia, begitu juga makanan Perancis, Italia, Thailand, Pakistan, dan makanan-makanan etnik yang lain. Seoul juga memilki kehidupan malam yang sangat aktif dengan klub-klub, kafe-kafe, serta ruang-ruang duduk di atas atap. Pemandangan menakjubkan kota Seoul pada malam hari dapat dilihat menggunakan Bis Tour Kota Seoul atau dari sepanjang Sungai Hangang karena ada kapal pesiar yang selalu berlayar menyusuri lembah yang diapit oleh gedung-gedung tinggi.

Daerah Sekitar Seoul dan Propinsi Gyeonggi-do Propinsi Gyeonggi-do terletak di wilayah tengah bagian barat Semenanjung Korea, dengan Sungai Hangang mengalir di tengahtengahnya. Sungai Hangang membagi propinsi ini menjadi wilayah utara yang berpegunungan dan daerah terbuka di bagian selatan. Yongin Everland Everland, yang terletak di Yongin, adalah sebuah taman hiburan besar yang meliputi kebun binatang, bukit untuk kereta luncur, dan taman botani.

231

Pariwisata

Desa Tradisional Korea di Yongin Berada di tanah seluas 243 acre, wisatawan dapat mengunjungi lebih dari 270 rumah tradisional dari berbagai tempat yang berbeda dengan lingkungan alami.

Bila kota Seoul menyibukkan para wisatawan dengan banyaknya hal menarik dan mengundang untuk dilihat dan dikerjakan, wilayah di luar Seoul mampu memberikan waktu istirahat yang menyegarkan dan membangkitkan vitalitas kehidupan. Daerah-daerah pinggir pantai menjorok ke dalam dan ke luar sepanjang pantai dan mencakup teluk besar dan kecil, tanjung, dan kepulauan. Teluk-teluk Namyangman dan Asanman, Gimpo dan semenanjung Hwaseong, kepulauan Ganghwado dan Yeongjongdo merupakan tempat-tempat wisata yang layak dikunjungi di luar Seoul. Lonceng emas, bunga khas propinsi tersebut, melambangkan kemakmuran serta banyak tumbuh di seluruh wilayah tersebut. Hanya dengan menempuh perjalanan selama 30 menit ke sebelah selatan Seoul kita dapat menjumpai Desa Tradisional Korea. Di desa tradisional ini, kehidupan sehari-hari rakyat Korea di masa lampau dihidupkan kembali. Desa Tradisional Korea dibuka pada tahun 1973 dan kini meliputi hampir seluruh aspek kehidupan tradisional Korea. Rumah-rumah khas berbagai propinsi dipamerkan, dan ada pertunjukan-pertunjukan reguler orang berjalan di atas seutas tali, prosesi pernikahan dan pemakaman, lomba layang-layang, dan tarian rakyat di lapangan desa. Para pandai besi, tukang kayu, pembuat tembikar, dan pengrajin dapat juga dijumpai di tempat kerja mereka. Di Suwon, yang terletak disamping desa tradisional ini, terdapat Benteng Hwaseong, kota yang dikelilingi tembok dari Dinasti Joseon yang baru-baru ini dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. 232

Taman Pagi yang Tenang Sebuah arboretum atau taman di kaki bukit Chongnyeongsan, Gapyeonggun, Gyeonggi-do

Yongin Everland, kompleks tempat berlibur yang lengkap, terdiri dari sarana taman hiburan paling modern, termasuk taman bermain air dan spa, yang merupakan tempat ideal untuk rekreasi di musim panas untuk segala umur. Museum Seni Ho-Am terkenal karena memamerkan lebih dari 5.000 karya seni. Sekitar 80 tempat pembakaran keramik terpusat di kawasan Festival Keramik Icheon yang diselenggarakan pada bulan September tiap tahunnya. Yang lebih besar lagi, Biennale Keramik Dunia diselenggarakan secara tersebar di Incheon, Gwangju, dan Yeoju tiap tahun ganjil. Di tempat ini Anda bisa menikmati warna misterius seladon Goryeo dan warna putih murni dari porselen Korea. Ganghwado terletak di muara Sungai Hangang di sebelah utara Pelabuhan Incheon. Pulau ini, yang merupakan pulau terbesar kelima di Korea, kaya akan sejarah dan keindahan alam. Monumenmonumen bersejarah utama di tempat ini termasuk sebuah altar yang dipercaya dibangun oleh Dangun, pendiri legendaris Korea, bersama dengan benteng-benteng, tembok-tembok kuno, tempat pembakaran seladon yang berasal dari abad ke-13 pada masa Kerajaan Goryeo, dan Kuil Jeondeungsa. Hanya menempuh perjalanan 56 km menggunakan bis di sebelah utara Seoul, terdapat Panmunjeom, desa di mana Gencatan Senjata Korea ditandatangai pada tanggal 27 Juli 1953, yang mengakhiri pertempuran sengit dalam Perang Korea. Tempat ini menjadi kawasan keamanan bersama yang dikelola oleh Pasukan Komando PBB dan pasukan pengawal 233

Pariwisata

Penawaran Terbaik pada Musim Dingin: Berolahraga Ski di Korea Resor-resor ski memiliki salju dengan kondisi yang sangat baik serta dilengkapi dengan sarana-sarana modern untuk para penggemar ski.

Korea Utara. Pengunjung yang memasuki tempat ini akan dikawal dan diberi penjelasan singkat oleh pemandu militer.

Wilayah Timur Propinsi Gangwon-do terletak di kawasan timur bagian tengah Semenanjung Korea. Sebagian besar wilayah propinsi ini diliputi oleh hutan lebat, yang memberikan pemandangan alam yang berlimpah dengan lebih sedikit wilayah pemukiman dibandingkan dengan propinsi-propinsi lain. Baik gunung-gunung berhutan lebat yang jauh maupun jurang-jurang serta kota-kota kecil di tepi pantai yang kaya akan kemegahan alam.

Perjalanan Wisata ke Korea Utara Geumgangsan (Pegunungan Berlian), 12.000 puncak dengan 12.000 keajaiban Pegunungan Geumgangsan membentang sepanjang lebih dari 40 kilometer dengan ketinggian mencapai 1.639 meter pada puncak tertingginya. Puncak-puncak dengan jumlah keseluruhan 12.000 menawarkan pemandangan spektakuler formasi bebatuan, lembah-lembah, dan air terjun – air terjun yang mengagumkan. Tempat dengan pemandangan yang mendebarkan hati ini sangatlah istimewa dan dianggap sebagai pegunungan yang paling indah di Semenanjung Korea. Perusahaan Hyundai Asan menawarkan paket-paket wisata dari Korea Selatan: satu hari, sehari semalam, dan dua malam.

234

Dengan kondisi alaminya, Gangwondo menjadi tempat yang ideal untuk Kejuaraan Musim Dingin Asia pada bulan Januari 1999. Eksposisi Wisata Internasional (International Travel Exposition – ITE) juga diselenggarakan di tempat ini dari tanggal 11 September sampai 30 Oktober 1999. Lebih dari 2 juta wisatawan asing dan domestik turut serta dalam peristiwa tersebut. Dengan tema ”Manusia, Alam, dan Kehidupan di Masa Depan,” ITE menawarkan serangkaian pertunjukan dan pertandingan selain sejumlah pameran yang memukau dan informasi yang berguna bagi para wisatawan. Garis pantai di sebelah timur, membentang sepanjang 390 kilometer (234 mil) dari Hwajinpo dan Busan, bermedan berat dan bergunung-gunung dengan sejumlah pemandangan alam yang paling menakjubkan di Korea. Ski dan olahragaolahraga musim dingin lainnya juga membuat tempat ini menjadi resor tujuan wisata sepanjang tahun. Untuk memenuhi kebutuhan lebih dari satu juta pemain ski tiap tahunnya, beberapa resor kini dilengkapi dengan mesin-mesin pembuat salju, yang dapat memperpanjang musim bermain ski dari Desember sampai Maret. Aktivitas rekreasi populer yang lain di daerah ini meliputi olahraga renang di musim panas dan mendaki gunung pada musim gugur. Pantai-pantai di tempat ini barangkali adalah yang terindah di Korea, yang melandai

Panmunjeom

Perjalanan Wisata Satu Hari ke Gaeseong Perjalanan wisata satu hari lewat darat ke Gaeseong, yang ditempuh dengan perjalanan selama 90 menit dari Seoul, menawarkan pemandangan luar biasa dari wilayah bagian Utara yang tenang. Wisatawan mengunjungi kuil-kuil Budha yang bersejarah, air terjun yang indah, dan bagian-bagian lain dari kota bersejarah ini, yang merupakan ibukota Dinasti Goryeo yang memerintah Semenanjung Korea antara tahun 918 sampai 1392.

235

Pariwisata

sedikit demi sedikit menuju bagian-bagian laut yang tidak dalam dengan arus yang ringan. Gunung Seoraksan, bagian dari Pegunungan Geumgangsan, menarik wisatawan dengan kemegahannya yang luar biasa. Gunung ini sangat mengesankan dan penuh warna sepanjang tahun dan merupakan tempat tinggal beruang hitam Asia, lambang dari Propinsi Gangwon-do dan salah satu spesies yang paling terancam di dunia. Tempat-tempat populer yang lain meliputi Cheoksan, Osaek, dan Sorak Waterpia sumber air panas di dan sekitar Taman Nasional Seoraksan dan observatorium-observatorium unifikasi yang berbatasan dengan Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memberikan pemandangan indah wilayah Korea Utara. Dan setiap bulan Agustus tiap grup teater boneka-boneka dari seluruh dunia berkumpul di ibukota Gangwon-do untuk mengikuti Festival Boneka Chuncheon. Ulleungdo, yang terletak pada jarak 217 kilometer (134,8 mil) timur laut Pohang, adalah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi yang menjulang tinggi dari Laut Timur. Dokdo, wilayah yang berada pada titik terjauh Korea, terletak pada jarak 87,4 kilometer (54,3 mil) sebelah tenggara Ulleungdo. Geumgangsan dianggap sebagai salah satu keajaiban alam dunia yang paling spektakuler. Gunung Geumgangsan terletak di Korea Utara di dekat bagian paling ujung Zona Demiliterisasi. Wisatawan dapat berpergian lewat darat ke Geumgangsan dengan mendaftar pada agen wisata resmi Korea Selatan untuk dapat menikmati perjalanan wisata dengan didampingi pemandu. Taman Nasional Seoraksan di Gangwon-do

236

Wilayah Bagian Tengah Propinsi Chungcheongbuk-do dan propinsi Chungcheongnam-do terletak di bagian barat tengah Semenanjung Korea. Chungcheongbuk-do adalah satu-satunya propinsi yang paling terkurung oleh daratan di Korea, namun dengan selesai dibangunnya Kompleks Pemerintahan di ibukota Chungcheongnam-do, Daejeon, dan bandara internasional yang baru saja dibuka di ibukota Chungcheongbuk-do, Cheongju, dua propinsi ini kini sedang diubah menjadi pusat strategis ekonomi dalam negeri. Daejeon dapat ditempuh dengan dua jam perjalanan ke arah selatan Seoul menggunakan mobil dan merupakan tempat pertemuan jalur kereta api Seoul-Busan dan Seoul-GwangjuMokpo. Kota ini berkembang dengan pesat menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dan teknologi utama di Korea. Taman Pameran, tempat diselenggarakannya Pameran Internasional Daejeon tahun 1993, telah direnovasi dan diubah menjadi taman ilmu pengetahuan untuk umum. Buyeo, ibukota terakhir Kerajaan Baekje (tahun 18 SM – 660 M) memiliki Museum Nasional Buyeo yang menyimpan koleksi lengkap sekitar 7.000 peninggalan kuno dari periode Sungai Geumgang mengalir sepanjang Gyeryongsan, salah satu gunung paling terkenal di wilayah tersebut. Sebagai pusat kebudayaan Baekje yang sesungguhnya, wilayah ini kaya dengan artefak budaya dan peninggalan-peninggalan bersejarah yang khas. Tersebar di antara puncak-puncak dan bukit-bukit di sepanjang punggung Pegunungan Sobaeksan adalah kekayaan alam dan tempat-tempat bersejarah yang berlimpah. Tempat-

Mengamati Burung Kota Seosan terletak sedikit ke arah barat daya Seoul dan salah satu kawasan burung terbaik di Asia Timur, Teluk Cheonsu serta danau-danau reklamasi dan sawah-sawah di daerah Seosan.

237

Pariwisata

tempat bersejarah ini meliputi pagoda tingkat tujuh Yongdusa, pagoda kayu Palsangjeon, Benteng Sangdangsanseong, dan Tempat Ibadah Chungnyeolsa milik Laksamana Yi Sun-sin. Kuil-kuil, sumber air panas, taman nasional, dan keajaiban alam yang lain juga menunggu untuk dikunjungi di tempat ini. Danau Chungjuho menawarkan berbagai macam olahraga air yang menyenangkan di wilayah tengah Korea. Kapal-kapal pesiar menyusuri sungai-sungainya antara Chungju dan Danyang, memberikan para penumpang pemandangan menakjubkan dari gunung-gunung di sekelilingnya. Gua Gosudonggul memukau wisatawan dengan stalaktit yang berkilauan dalam berbagai bentuk dan ukuran. Kebun buah-buahan Chungju merupakan salah satu wilayah penghasil utama buah apel yang lezat. Tembakau kuning juga merupakan produk istimewa daerah ini, dan ginseng dari daerah ini yang telah memiliki reputasi dunia.

Wilayah Barat Daya Wilayah barat daya Korea mencakup propinsi Jeollabuk-do dan Jeollanam-do. Wilayah ini relatif datar, memiliki bentangan sawah-sawah yang luas, dan garis pantainya yang berlekuk-lekuk menjadi tempat dibangunnya banyak pelabuhan kecil. Daerah ini subur dan hangat serta dinaungi oleh gunung-gunung tinggi di sebelah timur dan utara serta lautan yang tenang dan pulau yang banyak di sebelah barat dan selatan. Karena pengaruh baik iklim benua maupun iklim laut, propinsi-propinsi ini memiliki kondisi cuaca yang berbeda-beda. Jeonju terkenal karena makanan tradisional yang terdiri Tempat menakjubkan di mana laut terpisah di dekat Pulau Jindo, Jeollanam-do.

238

Kebun-kebun teh yang hijau di Boseong merupakan yang paling terkenal di Korea. Pohon-pohon teh ini menyelimuti bentangan alam mirip karpet halus berwarna hijau.

dari nasi dan campuran sayuran, bibimpap, dan juga Hanji, kertas tradisional yang terbuat dari pohon mulberi. Burung khas propinsi ini adalah burung magpie, yang memiliki kaitan dengan legenda yang menyedihkan. Menurut legenda ini, pada malam hari ketujuh bulan ketujuh menurut kalender bulan, burungburung magpie membangun jembatan di atas Galaksi Bimasakti dengan membawa ranting-ranting dan batu-batu kerikil dengan paruh mereka, sehingga mereka mampu membuat sepasang kekasih, Gyeonu dan Jingnyeo, yang ditakdirkan untuk berjumpa hanya setahun sekali, saling bertemu kembali. Namwon adalah pintu gerbang menuju Taman Nasional Jirisan serta rumah terkenal milik Chunhyang, salah satu pahlawan wanita Korea yang legendaris. Chunhyangga, sebuah nyanyian cerita kepahlawanan (pansori) tentang kesetiaan cintanya, adalah salah satu pertunjukan yang paling disukai di Korea. Gunung Jirisan memiliki puncak gunung tertinggi kedua di

Bibimbap dari Jeonju Bibimbap adalah nasi hangat yang disajikan di bawah potongan daging sapi mentah, kecambah, bayam, bunga mahkota aster, daun pakis, akar bunga lonceng Cina, seledri air, telur mentah, dan jamur shiitake. Keseluruhan bahan ini dicampur dengan gochujang (merica pedas dan pasta kedelai). Makanan populer ini mewakili makanan khas Jeolla-do dengan rasa dan warna yang luar biasa.

239

Pariwisata

Jindogae, jenis anjing pribumi Korea

Korea Selatan. Pegunungan yang lebih kecil sangatlah luas dan terbentang sepanjang tiga propinsi, Jeollanam-do, Jeollabuk-do, serta Gyeongsangnam-do. Taman Nasional Deogyusan memberikan pemandangan luar biasa Lembah Mujugucheondong yang panjangnya 30 kilometer. Di lembah ini terdapat Resor Ski Muju, yang merupakan tempat bermain ski terbesar di Korea. Museum Nasional Gwangju merupakan tempat penyimpanan koleksi keramik-keramik Cina yang diperoleh kembali dari kapal dagang Cina berusia 600 tahun yang karam di lautan Sinan. Damyang, terletak 22 kilometer sebelah utara Gwangju, adalah pusat pengolahan dan kerajinan bambu. Museum Bambu Damyang adalah museum pertama di dunia yang didedikasikan untuk menyimpan koleksi bambu. Tempat-tempat wisata dan museum-museum lain seperti Lapangan Kemenangan Hwangtohyeon, Benteng Gochangeupseong, situs-situs dolmen di daerah Gochang dan Hwasun, serta Museum Kaligrafi Gangam menambah karakter sejarah dan sastra propinsi ini. Di Pulau Jindo, yang terletak 350 kilometer sebelah selatan Seoul, pengunjung dapat menyaksikan versi Korea dari Keajaiban Nabi Musa. Laut di antara desa pantai Hoedong-ri di Pulau Jindo dan Pulau Kecil Modo di dekatnya terbelah selama kurang lebih satu jam dua kali setahun pada awal bulan Mei dan lagi pada pertengahan Juni, meninggalkan jalan setapak yang bisa dilalui, dengan panjang 2,8 kilometer dan luas 40 meter. Pulau Jindo juga terkenal karena memiliki jenis anjing pribumi Korea, Jindogae, yang ditetapkan sebagai Monumen Alam No. 53.

Wilayah Tenggara Wilayah tenggara Korea, yang mencakup propinsi Gyeongsangbuk-do dan propinsi Gyeongsangnam-do, adalah tempat yang kaya dengan daya tarik wisata, aset-aset budaya, serta tempat-tempat bersejarah. Terusan Hallyeosudo dan pegunungan Jirisan dan Gayasan adalah sumber daya alam paling terkenal di wilayah ini. Di samping itu, seluruh kota Gyeongju, ibukota kuno Kerajaan Silla (57 SM – 935 M), kini adalah museum terbuka yang

240

luar biasa. Makam-makam raja, situs-situs kuil dengan pagodapagoda batu yang dimakan cuaca, dan reruntuhan benteng tersebar di seluruh kota dan telah menghasilkan banyak harta karun kuno. Situs-situs arsitektur utama di kota Gyeongju adalah Kuil Bulguksa dan Gua Seokguram di dekatnya. Keduanya dibangun pada abad kedelapan dan merupakan representasi kesenian agama Budha yang dibuat dengan sangat halus. Kedua tempat ini masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1995. Situs-situs bersejarah yang penting lainnya meliputi Taman Dumuli, Oreung (Lima Makam), Observatorium Cheomseongdae, Makam Jenderal Kim Yu-sin, dan Gunung Namsan, yang penuh dengan patung-patung, pagoda-pagoda, dan peninggalanpeninggalan agama Budha. Museum Nasional Gyeongju menyimpan barang-barang antik sangat berharga yang diperoleh kembali dari Gyeongju dan daerah sekitarnya. Resor Danau Bomun, enam kilometer dari pusat kota di pinggiran kota sebelah timur, merupakan tujuan wisata terpadu dengan beberapa hotel kelas satu dan berbagai macam sarana rekreasi. Kuil Haeinsa terkenal sebagai tempat penyimpanan 80.000 balokbalok kayu yang digunakan untuk mencetak Tripitaka Koreana, yang diukir pada abad ke-13. Tripitaka Koreana diakui sebagai kumpulan kitab suci agama Budha paling lengkap di Asia Timur. Tidak jauh dari kota bersejarah Gyeongju terdapat kota-kota industri yang sedang berkembang yaitu Pohang dan Ulsan. Pohang adalah tempat pabrik-pabrik baja posco, sedangkan Ulsan adalah tempat industri utama untuk Hyundai, salah satu perusahaan konglomerat utama Korea.

Sekelompok dewa pelindung dalam pahatan timbul yang menghiasi dinding-dinding di ruang dalam Gua Seokguram

241

Pariwisata

Seokgatap Pagoda Seokgatap tiga tingkat memiliki pondasi ganda dan dibangun dengan gaya tradisional Korea.

Topeng Hahoe

Lebih jauh ke arah selatan terdapat Busan, kota pelabuhan utama Korea dan juga kota terbesar kedua di Korea. Pasar Ikan Jagalchi, salah satu pasar paling terkenal di Korea, berada tepat di sebelah dermaga-dermaga di mana perahuperahu penangkap ikan membongkar hasil tangkapannya tiap hari. Pasar ini menawarkan pada wisatawan daya tarik wisata di pagi hari ketika pembeli dan penjual saling tawar-menawar hasil tangkapan ikan pada hari itu. Andong adalah salah satu peninggalan Korea kuno yang masih ada hingga sekarang, yang merupakan harta karun peninggalan tradisi Konfusianisme. Hahoe, sebuah desa kecil dekat Andong, terkenal karena topeng-topeng tradisionalnya yang unik serta topeng tarian-drama Hahoe-talchum. Dosanseowon, akademi Konfusianisme yang didirikan pada abad ke16 oleh salah satu cendekiawan terkenal Korea, Yi Hwang, juga berada pada lokasi yang berdekatan. Kompleks-kompleks wisata dan resor internasional yang dibangun secara besar-besaran dibuka pada tahun 2006 di wilayah bagian barat dan utara, yang menampilkan rekreasi dan tempat hiburan ultramodern.

Pulau Jejudo dan Wilayah-wilayah Pantai Sebelah Selatan Dengan menempuh penerbangan selama satu jam dari Seoul, Busan, atau Daegu, wisatawan dapat

242

Desa Hahoe di Andong Desa Hahoe, desa klan dari keluarga Pungsan Ryu, melestarikan cara hidup tradisional Korea. Wilayah Andong menjadi terkenal dengan adanya kunjungan Ratu Elizabeth II di hari ulang tahunnya pada tahun 1999.

mencapai suatu wilayah dengan karakter yang sama sekali berbeda. Diakui sebagai daerah yang paling terpelihara di seluruh Korea, Jejudo adalah satu-satunya propinsi pulau di Korea. Pulau ini adalah tempat bulan madu paling populer di Korea. Dikenal sebagai ”Little Hawaii” karena banyaknya gunung berapi, pemandangan alam subtropis yang indah, pantai-pantai berpasir, air terjun-air terjun, serta jalan-jalan setapak untuk hiking, pulau ini merupakan salah satu dari sepuluh besar daerah tujuan wisata yang paling terkenal di dunia dengan lebih dari empat juta wisatawan per tahunnya. Jejudo memiliki iklim semitropis, dengan tanaman dan dataran yang sangat berbeda dengan apa yang terdapat di daratan utama. Pulau ini juga merupakan habitat alami bagi lebih dari 2.000 spesies. Gunung yang paling utama di pulau ini adalah Gunung Hallasan dengan tinggi 1.950 meter, sebuah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi, yang di puncaknya terdapat sebuah kawah besar. Berabad-abad yang lalu, lava yang mengalir turun dari gunung berapi ini menciptakan terowongan-terowongan, tiang-tiang, serta bagian-bagian lain yang aneh yang dibentuk oleh cairan basal yang cepat dingin. Tujuan-tujuan wisata favorit meliputi Kerajinan Rakyat Jeju, Museum Sejarah Alam, Resor Jungmun, Air Terjun Cheonjiyeon, dan Taman-taman Fantasi Jeju. Pondok-pondok tua di Jejudo dengan atap jerami dengan dinding-dinding yang terbuat dari batu lava menawarkan pada para pengunjung kesempatan besar untuk sekilas melihat

Ratu Elizabeth II dari Inggris

243

Pariwisata

Pantai Hyeopjae Pantai indah yang terletak di antara hutan-hutan dengan pohon-pohon yang selalu hijau dan laut yang berwarna biru kobalt.

Pipa Lava Dangcheomuldonggul

budaya rakyat yang khas dari pulau tersebut. Pondok-pondok ini mencerminkan baik lingkungan alam pulau tersebut, yang ditandai oleh angin yang keras, maupun gaya hidup masyarakatnya yang penuh dengan keramahan. Lebih dekat dengan daratan utama Korea, terdapat lebih dari 3.000 pulau lebih kecil yang berjajar sepanjang garis pantai selatan dan barat yang berkelok-kelok. Selesainya pembangunan jalan tol Honam dan Namhae pada tahun 1973 membuat pantaipantai yang indah ini lebih mudah dijangkau. Daerah-daerah sekitar Jinhae, Tongyeong, Jinju, dan Namhae adalah tempattempat yang disarankan untuk dikunjungi. Wilayah perbatasan sebelah selatan Semenanjung Korea merupakan garis pantai tidak rata yang menciptakan pola tak teratur teluk-teluk dan telukteluk kecil yang dipenuhi oleh pulau-pulau baik besar maupun kecil. Bagi mereka yang lebih memilih jalan laut daripada jalan tol, sebuah hydrofoil (semacam speedboat besar) berlayar di perairan di antara Busan dan Yeosu. Kapal ini berhenti di Seongpo, Tongyeong, Samcheonpo, dan Namhae.

Belanja Korea Selatan terkenal sebagai surga belanja, yang menawarkan berbagai macam barang dengan harga terjangkau. Wisatawan bisa membeli barang-barang kebutuhan dan cinderamata di ratusan toko maupun tempat belanja (shopping arcades) baik di Seoul maupun di kota-kota besar di seluruh Korea. Barang-barang belanja yang populer meliputi perhiasan, ginseng, pakaian dari bulu binatang, peti-peti antik, keramik,

244

barang-barang dari pernis, benda-benda dari kuningan, sulaman, serta masih banyak produk khas Korea lainnya.

Gunung Hallasan menjulang tinggi di tengah Pulau Jeju-do

Pasar Pakaian Grosir (Pusat Perbelanjaan Pakaian) Ketika datang untuk membeli pakaian di pakaian grosir yang terpusat di Dongdaemun pusat belanja utama di Korea. Ribuan toko sarana modern buka sampai dinihari sehingga pembelanja malam yang selalu ingin bergaya.

Korea, pasar telah menjadi kecil dengan menarik para

Pasar-pasar Tradisional Pasar tradisional adalah tempat di mana Anda bisa mengalami budaya belanja gaya Korea. Di pasar-pasar ini, Anda hanya akan menemukan bangunan-banguanan berlantai satu serta kereta dorong yang penuh dengan Pasar Bebas Hongdae buka dari jam 1 siang setiap hari Sabtu dari bulan Maret sampai November dan menawarkan berbagai macam produk kerajinan yang dibuat oleh para seniman yang berusia setara dengan mahasiswa perguruan tinggi.

245

Pariwisata

barang-barang menarik. Saat Anda berbelanja di salah satu pasar tradisional ini, disarankan untuk berbelanja dengan ritme yang nyaman bagi Anda, sambil makan snack dari penjaja jalanan, serta menyerap budaya Korea yang ada di tengah Anda. Bawalah mata uang Korea karena biasanya toko-toko disini tidak menerima mata uang asing atau kartu kredit. Gyeongdong, Gwangjang dan Namdaemun adalah beberapa pasar tradisional di Seoul.

Toko-toko Serba Ada (Department Stores)

Jalan Itaewon Itaewon adalah tempat dengan percampuran budaya paling besar di Seoul. Tempat ini dipenuhi dengan restoran, toko-toko, dan bar.

Toko-toko serba ada di Korea biasanya memberikan obral pada tiap 4 musimnya. Umumnya, tiap toko serba ada memberikan periode diskon selama dua minggu pada bulan Januari, April, Juli, dan Oktober. Disarankan untuk mengecek iklan dan rincian mengenai obral di Internet. Anda juga dapat menghubungi nomer telepon KTO Korea Travel (+82-2) 1330 untuk mengetahui tanggal yang tepat untuk periode-periode obral.

Toko-toko Diskon Besar Toko-toko ini menawarkan jenis-jenis barang yang sama dengan toko serba di Korea, namun dengan potongan harga. Salah satu perbedaannya adalah bahwa toko-toko ini biasanya tidak menjual pakaian-pakaian dari merek-merek mewah. Beberapa toko diskon di Korea meliputi E-mart, Homever (sebelumnya adalah Carrefour), Lotte Mart, dan Kim’s Club.

Toko-toko Bebas Pajak (Duty Free Shops) Kawasan pertokoan Duty Free Korea di Bandara Internasional Incheon memiliki area yang luas dan tema tersendiri untuk setiap tokonya. Kawasan ini dibagi-bagi menurut jenis barang yang dijual, dan interiornya telah didisain sedemikian rupa sehingga konsumen dapat berbelanja secara efisien. Pertokoan Duty Free Korea ini menjual minuman beralkohol, rokok, produk-produk elektronik terkenal, kain kasmir dan

246

wol, perlengkapan golf, barang-barang dari kulit, serta cinderamata. Rumput laut yang telah dikeringkan, kimchi, serta snack tradisional Korea juga amat laris di sini. Ada juga bagian khusus dari toko ini yang melayani para wisatawan yang hanya punya waktu sedikit untuk membeli minuman beralkohol, rokok, insam (ginseng), atau hadiah-hadiah kecil. Pertokoan Duty Free Korea juga memiliki outlet-outlet dengan potongan-potongan harga lebih banyak.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:

Kawasan Pertokoan Bebas Pajak

http://www.visitkorea.or.kr

r7\ZH[7LY[VSVUNHU:LV\SHYNH(ZPUN! 82-2-731-6800 http://shc.seoul.go.kr r;LYTPUHS)PZ,RZWYLZ2VYLH 82-2-535-4151 r7\ZH[0UMVYTHZP2LYL[H(WP2VYLH! 82-1544-7788 r)HUKHYH0U[LYUH[PVUHS0UJOLVU! 82-1577-2600 r)HUKHYHPZH[H^HU! 82-2-735-0101

Situs besar yang dikelola oleh Organisasi Pariwisata Korea ini memberikan informasi dalam delapan bahasa. Situs ini memberikan pelayanan satu titik (one-stop

service) bagi para wisatawan – informasi lengkap mengenai pariwisata setempat, budaya, belanja, festival dan acara, termasuk reservasinya.

247

Sekilas Pandangan Pariwisata

Festival-festival di Korea Dari ribuan festival yang diselenggarakan di seluruh Korea, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata mencatat beberapa festival terbaik, berdasarkan kepopuleran dan keunikannya. Dalam kategori festival Signatory di Korea, baik ‘Festival Tari Topeng Andong’ dan ‘Festival Lumpur Boryeong’ berada pada posisi teratas.

&

Daerah Sekitar Seoul dan Propinsi Gyeonggi-do & Pertunjukan Anseong Namsadang Baudeogi

Tanggal: 1 Oktober – 6 Oktober 2008 Tempat: Taman Leports , ( Kompleks Stadium ) Anseong-si

'

Propinsi Chungcheongnam-do ' Festival Lumpur Boryeong

(

Lumpur Boryeong kaya akan mineral dan baik untuk kesehatan kulit. Lumpur laut berkualitas tinggi ini begitu terkenal sehingga dibuat menjadi kosmetik seperti masker dan sabun lumpur. Festival ini memberikan kesempatan pada pengunjung untuk bersenangsenang sambil menikmati pijat lumpur dengan bubuk lumpur berkualitas tinggi dari Pantai Daecheon dan wilayah air pasang yang rendah di dekatnya. Tersedia berbagai macam program seperti bak mandi lumpur yang sangat besar, gulat lumpur, meluncur di atas lumpur, penjara lumpur, latihan militer dengan menggunakan lumpur, dan lain-lain. Tanggal: 12 Juli – 20 Juli 2008 Tempat: Pantai Daecheon, Boryeong-si ( Festival Geumsan Insam

(Festival Ginseng Geumsan) Tanggal: 29 Agustus – 7 September 2008 Tempat: Jalan Ginseng dan Jamu Geumsan dan Lapangan Ginseng

Propinsi Jeollabuk-do ) Festival Horizon Gimje

Tanggal: 1 Oktober – 5 Oktober 2008 Tempat: Byeokgolje Gwangjang (Plaza), Kimje-si

248

)

&%

.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai festival-festival di Korea, kunjungi http://www.visitkorea.or.kr.

*

Propinsi Gangwon-do +

* Festival Pantomim Internasional Chuncheon

Tanggal: 23 Mei – 1 Juni 2008 Tempat: Chuncheon + Festival Jamur Cemara Yangyang

Tanggal: 2 Oktober – 6 Oktober 2008 Tempat: Pasar Yangyang-gun

Propinsi Gyeongsangbuk-do , Festival Tari Topeng Internasional Andong

,

Kota Andong memililiki warisan budaya material maupun non-material terbesar di Korea yang diakui dan dilestarikan dengan baik. Festival Tari Topeng Internasional Andong bertujuan mempromosikan tradisi dan budaya kota Andong melalui berbagai macam program, pertunjukan tari topeng, dan seni tradisi rakyat, termasuk Chajeon-nori (sejenis permainan di mana pemainnya menubrukkan diri satu sama lain, dimainkan oleh penduduk desa pria), Notdari bapgi (sejenis permainan yang dimainkan oleh kaum perempuan di desa tersebut. Seseorang membungkuk untuk membuat jembatan sehingga orang lain bisa menyeberang menggunakan tubuhnya), dan Hwajeon-nori (permainan api). Tanggal: 26 September – 5 Oktober 2008 Tempat: Desa Hahoe di Andong-si

-

Propinsi Gyeongsangnam-do - Festival Lentera Jinju Namgang

Tanggal: 1 – 14 Oktober, 2008 Tempat : Tepi Laut Namgang, Jinju-si

Pripinsi Jeollanam-do . Festival Seladon Gangjin

Tanggal: 9 – 17 Agustus, 2008 Tempat: Goryo Seladon Doyoji Area &% Festival Kupu-kupu Hampyeong

Tanggal: 18 April – 1 Juni, 2008 Tempat: Taman Hampyeong Cheonsubyeon

249

Idjg^hb Internet Link-link

Gerbang Menuju Korea Pelayanan Kebudayaan dan Informasi Korea ]iie/$$lll#`dgZV#cZi Organisasi Pariwisata Korea ]iie/$$lll#k^h^i`dgZV#dg#`g Badan Promosi Investasi Dagang Korea ]iie/$$lll#`digV#dg#`g

Pusat Kebudayaan Korea, Argentina ]iie/$$Vg\Zci^cV#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Kantor Administrasi Warisan Budaya ]iie/$$lll#X]V#\d#`g Pusat Nasional Untuk Seni Pertunjukan Tradisional Korea ]iie/$$lll#cX`ieV#\d#`g Institut Nasional Bahasa Korea ]iie/$$lll#`dgZVc#\d#`g

Informasi Mengenai Kebudayaan Korea Pusat Kebudayaan Korea, Cina ]iie/$$X]^cV#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Shanghai ]iie/$$h]Vc\]V^#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Osaka ]iie/$$dhV`V#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Tokyo ]iie/$$lll#`dgZVcXjaijgZ#_e Pusat Kebudayaan Korea, Vietnam ]iie/$$k^ZicVb#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, New York ]iie/$$lll#`dgZVcXjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, L.A. ]iie/$$lll#`XXaV#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Rusia ]iie/$$gjhh^V#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Inggris ]iie/$$adcYdc#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Jerman ]iie/$$\ZgbVcn#`dgZVc"XjaijgZ#dg\ Pusat Kebudayaan Korea, Paris ]iie/$$lll#XdgZZ"XjaijgZ#dg\

250

Museum Nasional Kesenian Rakyat Korea ]iie/$$lll#c[b#\d#`g Perpustakaan Nasional Korea ]iie/$$lll#ca#\d#`g Museum Nasional Korea ]iie/$$lll#bjhZjb#\d#`g Museum Nasional Seni Kontemporer Korea ]iie/$$lll#bdXV#\d#`g

Lembaga Eksekutif Kantor Kepresidenan ]iie/$$lll#egZh^YZci#\d#`g Kantor Perdana Menteri ]iie/$$lll#deb#\d#`g Dewan Audit dan Pengawasan ]iie/$$lll#WV^#\d#`g Dinas Intelijen Nasional ]iie/$$l]d^h#c^h#\d#`g Komisi Komunikasi Korea ]iie/$$lll#`XX#\d#`g

Kementerian Legislasi Pemerintahan ]iie/$$lll#bdaZ\#\d#`g

Kementerian Pengetahuan Ekonomi ]iie/$$lll#b`Z#\d#`g

Kementerian Urusan Patriot dan Veteran ]iie/$$lll#bekV#\d#`g

Kementerian Urusan Kesehatan, Kesejahteraan dan Keluarga ]iie/$$lll#bl#\d#`g

Komisi Perdagangan Adil Korea ]iie/$$lll#[iX#\d#`g Komisi Pelayanan Keuangan ]iie/$$lll#[hX#\d#`g Komisi Hak-hak Asasi Manusia ]iie/$$lll#VXgX#\d#`g Kementerian Strategi dan Keuangan ]iie/$$lll#bdh[#\d#`g Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ]iie/$$lll#bZhi#\d#`g Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan ]iie/$$lll#bd[Vi#\d#`g

Kementerian dan Lingkungan Hidup ]iie/$$lll#bZ#\d#`g Kementerian Tenaga Kerja ]iie/$$lll#bdaVW#\d#`g Kementerian Kesetaraan Jender ]iie/$$lll#bd\Z[#\d#`g Kementerian Urusan Tanah, Transportasi dan Kelautan ]iie/$$lll#baib#\d#`g

Lembaga-lembaga Independen

Kementerian Penyatuan Kembali Korea Selatan-Utara ]iie/$$lll#jc^`dgZV#\d#`g

Mahkamah Konstitusi ]iie/$$lll#XXdjgi#\d#`g

Kementerian Kehakiman ]iie/$$lll#bd_#\d#`g

Komisi Pemilihan Umum Nasional ]iie/$$lll#cZX#\d#`g

Kementerian Pertahanan Nasional ]iie/$$lll#bcY#\d#`g

Komisi Nasional Hak-hak Asasi Manusia ]iie/$$lll#]jbVcg^\]ih#\d#`g

Kementerian Administrasi Umum dan Keamanan ]iie/$$lll#bdeVh#\d#`g Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata ]iie/$$lll#bXhi#\d#`g Kementerian Pangan, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan ]iie/$$lll#bV[#\d#`g

Lembaga Legislatif Majelis Nasional ]iie/$$lll#VhhZbWan#\d#`g

Lembaga Yudikatif Mahkamah Agung ]iie/$$lll#hXdjgi#\d#`g

251

Related Documents


More Documents from "Republic of Korea (Korea.net)"