Exsum Cianjur Tengah.pdf

  • Uploaded by: RIO MARSEL
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Exsum Cianjur Tengah.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 11,630
  • Pages: 57
PENDAHULUAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan di capai beserta cara - cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa perencanaan adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, system, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Jadi dapat disimpulkan bahwan perencanaan adalah proses untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien. Wilayah yang kami kaji adalah Kabupaten Cianjur bagian tengah yang terdiri dari 9 kecamatan, meliputi Kecamatan Campaka, Campakamulya, Suakanagara, Pagelaran, Takokak, Kadupandak, Tanggeung, Cijati, dan Pasirkuda. Dengan luas wilayah 114.292,26 Hektare. Tujuan Tujuan dari studio perencanaan wilayah ini yaitu untuk menyusun konsep dan strategi di Kabupaten Cianjur bagian tengah. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai yaitu teridentifikasinya karakteristik, potensi dan masalah tiap aspek, tingkat perkembangan, keterkaitan antar aspek, potensi dan masalah Wilayah kajian, Struktur ruang dan pola ruang, isu strategis serta konsep dan strategi Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Ruang Lingkup Eksternal Kabupaten Cianjur terdiri dari 32 Kecamatan dengan luas wilayah 361.930,91 Ha, wilayah Kabupaten Cianjur secara geografis terletak pada koordinas 106 o 42’- 107o 25’ Bujur Timur dan 6o 21’-7o 25’ Lintang Selatan, Dengan batas – batas wilayah daerah meliputi: Sebelah utara : Kab. Bogor dan Kab. Purwakarta - Sebelah timur : Kab. Bandung Barat, Kab Bandung, dan Kab. Garut. - Sebelah selatan : Samudra Hindia - Sebelah barat : Kabu. Sukabumi dan Kab. Bogor. Ruang Lingkup Internal Wilayah Cianjur tengah terdiri dari 9 Kecamatan dengan luas wilayah 105.903,26 Ha. Dengan luas tiap kecamatan meliputi: Kec. Campaka, Kec.Campakamulya, Kec.Takokak, Kec.Sukanagara, Kec. Pagelaran, Kec.Kadupandak, Kec.Cijati, Kec.Tanggeung dan Kec.Pasirkuda Ruang Lingkup Substansi  Mengidentifikasi karakteristik di Kabupaten Cianjur bagian Tengah  Mengidentifikasi potensi dan masalah setiap aspek  Mengidentifikasi tingkat perkembangan berdasarkan aspek kependudukan, ekonomi, sarana dan prasarana serta transportasi  Mengidentifikasi keterkaitan aspek meliputi potensi dan masalah tiap aspek di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

1

TINJAUAN PUSTAKA 

 



Mengidentifikasi potensi dan masalah wilayah berdasarkan potensi dan masalah setiap aspek, potensi dan masalah hasil tingkat perkembangan wilayah dan potensi masalah hasil keterkaitan antar aspek yang diberhubungan dalam perencanaan wilayah. Mengidentifikasi struktur dan pola ruang eksisting berdasarkan ketersediaan sarana dan jaringan jalan serta penggunaan lahan Mengidentifikasi isu strategis berdasarkan potensi dan masalah wilayah kabupaten cianjur bagian tengah, Kebijakan eksternal dan internal baik dari sisi sektoral maupun spasial dan Struktur ruang dan pola ruang eksisting Merumuskan konsep dan strategi pengembangan yang meliputi struktur dan pola ruang berdasarkan Ploting Sarana dan Prasarana, ketersediaan Sarana dan prasarana, jumlah penduduk, Kemampuan lahan dan kesesuaian lahan, Penggunaan Lahan dan Hasil Analisis Aspek, Kondisi Eksisting Wilayah dan Teori Pengembangan serta Teori Pertumbuhan

TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori Wilayah Perencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran atau tujuan organisasi, menyusun strategi yang menyeluruh untuk mencapai sasaran yang ditetapkan, dan mengembangkan hierarki rencana secara menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan Pengertian Wilayah Wilayah menurut Undang – Undang Nomor 26 Tahun 2007 bahwa Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur yang terkait kepadanya yang batas dan analisisnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional, suatau wilayah juga merupakan unit geografis dengan batas-batas spesifik tertentu dimana komponenkomponen wilayah tersebut satu sama lain saling berinteraksi secara fungsional. Perencanaan Wilayah Menurut Undang – undang nomor 26 Tahun 2007 Perencanaan Wilayah merupakan Penentapan langkah yang digunakan untuk wilayah tertentu sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah tersebut antara lain menetapkan tujuan, memperkirakan kondisi masa depan, memperkirakan kemungkinan masalah yang akan terjadi, menetapkan lokasi kegiatan. Teori Pertumbuhan Wilayah Teori Neo Klasik -> Teori Neo Klasik atau sering disebut juga teori pertumbuhan Solow menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi bergantung pada pertumbuhan faktor-faktor produksi (jumlah penduduk, tenaga kerja, akumulasi kapital) dan tingkat kemajuan teknologi. Model pertumbuhan ini menunjukkan bagaimana tabungan, pertumbuhan angkatan kerja, dan kemajuan teknologi mempengaruhi output perekonomian serta pertumbuhannya sepanjang waktu.

2

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Unbalance Growth -> Wilayah hanya bisa berkembang bila didukung oleh pertumbuhan yang tidak seimbang. Hal ini dikarenakan tidak seluruh wilayah bisa dikembangkan, sehingga investasi tidak mungkin ditanam secara merata tetapi harus pada sektorsektor unggulan. Teori Economic Base -> merupakan teori yang berorientasi pada ekspor. Artinya dalam pegembangan suatu wilayah, kegiatan ekspor dijadikan sebagai orientasi untuk memajukan perekonomian wilayah tersebut. Teori New International Division of Labour (NIDL) -> Teori ini menjelaskan bahwa proses perpindahan lokasi kegiatan produksi sektor-sektor industri tertentu dari negara-negara “pusat” ke negara-negara “pinggiran” yang kemudian tumbuh menjadi pusat-pusat (industri) baru. Biasanya negara pusat akan mengalami keuntungan yang lebih besar karena keuntungan di negara pinggiran akan mengalir ke negara pusat. Teori Perkembangan Wilayah Development from above (DFA) -> Konsep pengembangan wilayah dari atas (DFA) paling banyak digunakan baik secara ekonomis maupun praktek. Tujuan dari strategi ini adalah pembangunan pada sektor-sektor utama (terpilih) pada lokasi tertentu sehingga akan menyebarkan kemajuan keseluruh bagian wilayah. Development from bellow (DFB) -> Konsep pengembangan wilayah dari bawah (DFB) adalah suatu proses pembangunan yang menyeluruh dari berbagai kesempatan yang ada untuk individu, kelompok sosial dan kelompok masyarakat secara teritorial pada skala menengah dan kecil, memobilisasi sepenuhnya kemampuan dan sumber daya yang ada untuk memperoleh keuntungan bersama dalam ekonomi, sosial dan politik . Local Economic Development (LED) -> Menurut International Labour Organization (ILO) konsep Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) adalah proses partisipatif yang mendorong kemitraan antara dunia usaha dan pemerintah dan masyarakat pada wilayah tertentu, yang memungkinkan kerjasama dalam perancangan dan pelaksanaan strategi pembangunan secara umum, dengan menggunakan sumber daya lokal dan keuntungan kompetitif dalam konteks global, dengan tujuan akhir menciptakan lapangan pekerjaan yang layak dan merangsang kegiatan ekonomi. Teori Aspek Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan Teori Kebijakan -> Carl J Federick (1988) sebagaimana dikutip Leo Agustino (2008:7) mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kesempatan-kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Teori Kelembagaan -> Schmid (1972) memandang kelembagaan sebagai sejumlah peraturan yang berlaku dalam sebuah masyarakat, kelompok atau komunitas yang mengatur hak,

3

TINJAUAN PUSTAKA

kewajiban serta tanggung jawab baik sebagai individu maupun sebagai kelompok. Dalam kelembagaan di bagi menurut wilayahnya. Teori Pembiayaan -> Analisis administrasi keuangan di indonesia di tandai dengan dua pendekatan, yaitu dekonsentrasi atau desentralisasi. Secara teoritis, modal bagi pembiayaan pembangunan dapat diperoleh dari 4 sumber dasar yaitu : Pemerintah/publik ,Swasta/private,Gabungan antara pemerintah dengan swasta,Masyarakat. Teori Keuangan Daerah -> Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang terdiri dari: • Pajak Daerah • Retribusi Daerah • Bagian laba BUMD Teori Aspek Fisik Kemampuan Lahan -> adalah penilaian lahan secara analisisatik dan pengelompokannya ke dalam beberapa kategori berdasarkan atas sifat-sifat yang merupkan potensi dan penghambat dalam penggunaannya secara lestari (Notohadiprawiro, 1991) Kawasan Budidaya -> adalah kawasan yang dapat dikembangkan untuk kegiatan budidaya yaitu dengan skor < 125, dengan kriteria pertimbangan adalah faktor kemiringan lahan, kepekaaan tanah, dan curah hujan. Kawasan budidaya merupakan wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Kawasan Lindung -> adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian Lingkungan Hidup yang mencakup sumber alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna kepentingan Pembangunan berkelanjutan. (Keppres No 32 Tahun 1990 Tentang Kriteria Kawasan Lindung). Teori Aspek Tata Guna Lahan Penggunaan Lahan -> Menurut Chapin, F. Stuart dan Edward J. Kaiser (1979), pengertian lahan pada dua skala yang berbeda yaitu lahan pada wilayah skala luas dan pada konteks skala urban. Dalam lingkup wilayah yang luas, lahan adalah resource (sumber) diperolehnya bahan mentah yang dibutuhkan untuk menunjang keberlangsungan kehidupan manusia dan kegiatannya. Arsyad (1989) membagi penggunaan lahan kedalam dua jenis penggunaan utama yaitu penggunaan lahan pertanian dan lahan non pertanian. Pola Penggunaan Lahan -> Secara garis besar penggunaan atau pemanfaatan ruang dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu: 1. Pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya

4

TINJAUAN PUSTAKA

2. Pemanfaatan lahan untuk kawasan lindung bentuk perdesaan yang banyak dijumpai di Indonesia.Ketiga bentuk desa tersebut adalah : Pola Memanjang,Pola Terpusat,Pola Tersebar. Perubahan Penggunaan Lahan -> adalah perubahan penggunaan atau aktivitas terhadap suatu lahan yang berbeda dari aktivitas sebelumnya, baik untuk tujuan komersial maupun industri (Kazaz dan Charles, 2001). Sementara menurut Muiz (2009) perubahan penggunaan lahan diartikan sebagai suatu proses perubahan dari penggunaan lahan sebelumnya ke penggunaan lain yang dapat bersifat permanen maupun sementara. Teori Aspek Kependudukan Kependudukan (Demografi) Kependudukan atau “Demografi” adalah ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk yang memberi uraian atau gambaran statistik mengenai kondisi pendudukan serta perubahan-perubahannya sepanjang masa. Karakteristik penduduk yang perlu di analisis yang berkaitan dengan perencanaan adalah: Jumlah Penduduk,Laju Pertumbuhan Penduduk ,Kepadatan Penduduk,Struktur Penduduk,Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja,Proyeksi Penduduk ,Teori Skala Likert,Teori Sosisal Masyarakat ,Teori Budaya,Mobilitas. Teori Aspek Ekonomi Pertumbuhan ekonomi wilayah -> adalah pertambahan pendapatan masyarakat secara keseluruhan yang terjadi di wilayah tersebut, yaitu kenaikan seluruh nilai tambah (value added) yang terjadi (Tarigan, 2005: 46). Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) -> adalah suatu proses kenaikan produksi perkapita dalam jangka waktu tertentu Struktur Perekonomian Struktur ekonomi dipergunakan untuk menunjukkan komposisi atau susunan sektor-sektor ekonomi dalam suatu perekonomian. Pola Aliran Barang -> merupakan suatu analisis distribusi barang yang dihasilkan dari sektor basisnya maupun non basisnya, dimana barang yang diproduksi dapat merata dan optimal dalam penyalurannya sehingga dapat memenuhi keseluruh pusat pelayanan. Teori Basis Ekonomi (economic base theory) -> mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan ekspor dari suatu wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi dikelompokkan atas kegiatan basis dan kegiatan nonbasis. Hanya kegiatan basis yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. (Tarigan, 28:2005). Sektor Potensial -> dapat diartikan sebagai sektor perekonomian atau kegiatan usaha yang produktif dikembangkan sebagai potensi pembangunan serta dapat menjadi basis perekonomian suatu wilayah dibanding sektor-sektor lain dalam suatu keterkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung (Tjokroamidjojo, 1993).

5

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Aspek Sarana Dan Prasarana Sarana -> menurut SNI 03-1733-2004, yaitu fasilitas penunjang yang berfungsi untuk menyelenggarakan dan mengembangkan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. Prasarana -> Menurut SNI 03-1733-2004 Prasarana merupakan kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Teori Daya Jangkau Pelayanan (Isoline) -> menurut Jessen dalam Riyadi (2003) menyatakan tentang konsep Isoline, yaitu suatu alat yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat aksesibilitas suatu wilayah terhadap fungsi-fungsi pelayanan yang ada di sekitar pusatpusat pelayanan. Teori Skala Likert Skala Likert -> adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Teori Aspek Transportasi Sistem Jaringan Transportasi Aksesibilitas -> Menurut black (1981) dalam buku Tamin 1998 , aksesibilitas adalah suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan lokasi tata guna lahan berinteraksi satu sama lain, dan mudah atau sulitnya lokasi tersebut dicapai melalui transportasi. Sistem Kegiatan Transportasi -> Analisis sistem ini membahas tentang jenis kegiatan tertentu yang akan membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses pemenuhan kebutuhan. Sistem ini terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lainlain. Sistem Pergerakan Transportasi -> Analisis pergerakan meliputi : - Mobilitas Konektifitas - Volume Lalu Lintas - Pola Pergerakan Tinjauan Kebijakan Struktur Ruang -> adalah susunan pusat-pusat permukiman, analisis jaringan serta analisis prasarana maupun sarana. Wujud struktural pemanfaatan ruang adalah susunan unsurunsur pembentuk rona lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan yang secara hirarkis dan struktural berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk tata ruang. Rencana Struktur Ruang Wilayah -> merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh analisis jaringan prasarana wilayah kabupaten terutama jaringan transportasi. Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten yang terdiri atas: PKN, PKW, PKL, PKSN, Pusat pusat lain.

6

TINJAUAN PUSTAKA

Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan: • kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; • kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi; • daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; dan • ketentuan peraturan perundang-undangan. Pola Ruang -> Pola ruang terdiri dari dua kawassan yaitu kawassan lindung dan kawasan budidaya. Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten -> merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Tinjauan Kebijakan Aspek Kebijakan, Kelembagaan, dan pembiayaan A. Tinjauan Kebijakan Nasional • Undang-Undang Republik Indonesia No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional B. Tinjauan Kebijakan Provinsi • Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No.22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat tahun 2009-2029 • RTRW Prov Jabar 2009-2029 Pasal 58 Ayat 2c C. Tinjauan Kebijakan Kabupaten • Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur No.17 Tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Cianjur Tahun 2011-2031 Tinjauan Kebijakan Aspek Tata Guna Lahan • Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang • Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 Tentang Kawasan Lindung Tinjauan Kebijakan Aspek Ekonomi RPJMD Kabupaten Cianjur Tahun 2016-2021 (Pertumbuhan PDRB dan PDRB per kapita) Tinjauan Kebijakan Aspek Transportasi • UU No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (jalan dan terminal) • PPRI No. 79 Tahun 2013 Tentang Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

7

METODOLOGI • UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan METODOLOGI Metode Analisis Aspek Aspek Kebijakan, Kelembagaan dan Pembiayaan 1. Deskripsi (Pemantauan) menghasilkan informasi mengenai konsekuensi sekarang dan masa lalu dari penerapannya alternatif kebijakan yang di terapkan 2. Evaluasi menghasilkan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekuensi pemecahan atau pengatasan masalah. 3. Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis aspek kelembagaan yakni dengan menggunakan metode Pendekatan SCP (Structure, Conduct, Performance) 4. Metode Analisis Keuangan a. Kemandirian: Desentralisasi Fiskal dan Kebutuhan Fiskal b. Kesehatan c. Keamanan Aspek Fisik Superimpose: kemampuan lahan dan kesesuaian lahan Aspek Tata Guna Lahan Analisis pola Penggunaan Lahan, Kecenderungan Kawasan Terbangun dan Non Terbangun, Perubahan Penggunaan Lahan, overlay Aspek Kependudukan Laju Pertumbuhan Penduduk Eksponensial, Laju Pertumbuhan Penduduk Geometrik, kepadatan penduduk , Proyeksi penduduk: regresi linear, lung polinomial, bunga berganda dan metode aritmatrik, metode eksponensial dan cara pemilihan metode proyeksi penduduk,Depedency ratio,Piramida penduduk,Tingkat Pendapatan Angkatan Kerja (TPAK),Karakteristik Penduduk Dari Segi Kualitas Aspek Ekonmi Pendapatan Perkapita, Laju Pertumbuhan Ekonomi, LQ (Location Quotient), DLQ (Dynamic Location Quotient), Multiplier Effect, Shift Share Dan Pola Aliran Barang. Aspek Sarana dan Prasarana Tingkat Kebutuhan, Tingkat Pelayanan dan proyeksi tingkat kebutuhan Aspek Transportasi 1. Analisis jaringan 2. Analisis kegiatan: aksesbilitas 3. Analisis pergerakan: mobilitas, volume lalu lintas, dan konektivitas

8

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

9

4. Analisis pola pergerakkan transportasi Metode Analisis Wilayah 1. Analisis Tingkat Perkembangan 2. Analisis Keterkaitan Aspek 3. Analisis Struktur Ruang : Rank Size Rule, Skalogram 4. Analisis Pola Ruang

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN GAMBARAN UMUM 1. Gambaran Umum Eksternal  RTRWN (lampiran PPRI No. 13 Tahun 2017) Kabupaten Cianjur dalam RTRWN termasuk kedalam Kawasan Andalan Provinsi Jawa Barat dan Pusat Kegiatan Wilayah  PPRI No. 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pengembangan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 Kabupaten Cianjur termasuk kedalam KSPN Puncak- Gunung Gede Pangrango, dimana Gambar Peta Rencana Pola Ruang Wilayah sebagai strategi untuk memperkuat pembangunan Jawa Barat  Perda Provinsi Jawa barat No. 12 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat Kabupaten Cianjur termasuk kedalam Pusat Pertumbuhan Rancabuaya, yakni terdapat pada Kecamatan Cidaun.  PERPRES No. 54 Tahun 2008 Tentang Penataan Ruang Kawasan Strategis Nasional JABODETABEKBUNJUR ditetapkan sebagai KSN  Perda No. 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

Rencana Struktur Ruang

Gambar Peta Rencana Struktur Ruang Provinsi

Kab Cianjur diarahkan oleh provinsi sebagai Pusat Kegiatan Lokal Kabupaten dan Wilayah Pengembangan BODEBEKPUNJUR

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

Gambar Peta Rencana Pola Ruang Provinsi

Rencana Pola Ruang Meliputi rencana Pola Ruang Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya

10

Gambar Peta Rencana Kawasan Strategis Provinsi

Rencana Kawasan Strategis Termasuk kedalam KS yang menangani Lingkungan Hidup dan ekonomi

Gambaran Umum Kebijakan Spasial Eksternal Kabupaten Cianjur

Gambar Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten

Gambar Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten

Rencana Struktur Ruang Kab Cianjur menetapkan PKWp, PKL, PPK, dan PPL untuk mempermudah dalam peningkatan pelayanan produksi, koleksi dan distribusi sektor pereokonomian dan meningkatkan pelayanan sosial ekonomi lainnya dengan melengkapai sarana prasarana

Rencana Pola Ruang Kabupaten Cianjur diarahkan fungsi peruntukan Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

11

Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Cianjur masuk dalam kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi, sosial budaya, fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, dan sudut kepentingan ilmu pengetahuan

Gambar Peta Rencana Kawasan Strategis Kabupaten

Gambaran Umum Kebijakan Spasial Internal Kabupaten Cianjur Bagian Tengah

Gambar Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah

Rencana Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Bagaian Tengah memiliki tiga sistem pusat kegiatan yakni Pusat Kawasan Lingkungan (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).

Gambar Peta Rencana Pola Ruang Wilayah

Rencana Pola Ruang Dilihat dari arahan pengembangannya Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki fungsi kawasan peruntukan lindung dan budidaya

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

Gambar Peta Rencana Kawasan Strategis Wilayah

Rencana Kawasan Strategis Kabupaten Cianjur Bagian Tengah di tetapkan sebagai Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya.

12

Gambaran Umum Kebijakan Sektoral Internal Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Pada RIPPARKAB, Kabupaten Cianjur Bagian Tengah masuk dalam Destinasi Pariwisata Kabupaten (DPK) dengan tujuan Meningkatkan pembangunan Pariwisata Kabupaten. Yang terdapat pada Kecamatan Campaka dan Kecamatan Pasirkuda

3. Profil Kelembagaan Kabupaten Cianjur Lembaga pemerintah yang berada di Kabupaten Cianjur terdiri dari 13 dinas dan 7 badan untuk membantu jalannya pemerintahan di Kabupaten Cianjur. 4. Profil Pembiayaan Kabupaten Cianjur Pembiayaan Kabupaten Cianjur terdiri dari pendapatan daerah dan belanja daerah. Pendapatan Daerah Kabupaten Cianjur dari Tahun 2013-2017 mengalami kenaikan pada 3 taun pertama dan penururnan di 2 tahun berikutnya. Kecenderungan perkembangan Belanja pada tahun 2013-2017 mengalami naik turun

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

13

ANALISIS KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN 1. Analisis Kebijakan Spasial Internal Kabupaten Cianjur Bagian Tengah

a) Analisis Evaluasi Kebijakan Struktur Ruang - Sistem Pusat Kegiatan Berdasarkan arahan kebijakan dan kondisi eksisting Struktur Ruang di Kabupaten Cianjur belum sesuai dengan fungsi yang di arahkan dan masih banyak rencana sarana yang belum terealisasi

- Sistem Prasarana Utama berdasarkan kondisi eksisting, masih banyak rencana yang belum terealisasi

- Sistem Prasarana Lainnya berdasarkan kondisi eksisting, masih banyak rencana sistem jaringan yang belum terealisasi untuk tahap pembangunan di tahun

ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN DAN PEMBIAYAAN

14

Analisis Evaluasi Kebijakan Pola Ruang

Analisis Evaluasi Kebijakan Kawasan Strategis

Pola Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didapatkan dengan mengoverlay penggunaan lahan eksisting dengan rencana pola ruang dan hasilnya didominasi sesuai.

Kawasan Strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya yakni adanya Kawasan Penyangga Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, dan sudah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan

2. Analisis Kelembagaan Daerah Kabupaten Cianjur a) Koordinasi Koordinasi yang dilakukan antara pemerintah maupun pihak swasta sudah baik karena program yang telah dibuat sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang dibuat seperti terealisasinya pembangunan masjid melalui program CSR yang sesuai dengan visi misi Kabupaten Cianjur yang agamis. b) Sinkronisasi Kabupaten Cianjur Bagian Tengah telah melakukan singkronisasi dengan pihak swasta yang mana unsur pelaksana dari program yang telah dibuat dan dibantu oleh pemerintah kecamatan dan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. c) Sinergitas Koordinasi yang dilakukan antara pemerintah maupun pihak swasta sudah baik karena program yang telah dibuat sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang dibuat seperti terealisasinya pembangunan masjid melalui program CSR yang sesuai dengan visi misi Kabupaten Cianjur yang agamis.

ASPEK FISIK

15

3. Analisis Pembiayaan Daerah Kabupaten Cianjur a) Kemandirian Pembiayaan Daerah Kabupaten Cianjur memiliki nilai kemandirian yang rendah yaitu 34,7% dimana dapat dikatakan bahwa Kabupaten Cianjur memiliki ketergantungan terhadap Pemerintah Pusat yang besar. 40 b) Keamanan Pembiayaan Daerah pembentukan dana 30 cadangan Kabupaten Cianjur dapat dikatakan tidak aman 20 dikarenakan tidak memiliki dana cadangan penyertaan modal 10 (investasi) untuk pembiayaan pembangunan. 2013

2014

2015

2016

2017

100 50

Dalam Milyar

c) Kesehatan Pembiayaan Daerah Pembiayaan Kabupaten Cianjur belum sehat dikarenakan pengeluaran lebih besar dibandingkan dengan pendapatan daerah sehingga terjadinya defisit.

pemerintah daerah

0

Gambar Grafik Perbandingan Pembentukan Dana Cadangan dan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah (Sumber: Hasil Analisis Tahun 2018

0 -50

2013

2014

2015

2016

2017

-100

jumlah pengeluaran daerah

-150

Gambar Grafik Perbandingan Penerimaan Daerah dan Pengeluaran Daerah (Sumber : Analisis Sumber : APDB Kabupaten Cianjur Tahun 2013-

-200

2017)

-300

Jumlah penerimaan daerah

-250

ASPEK FISIK GAMBARAN UMUM ASPEK FISIK Wilayah Cianjur tengah terdiri dari 9 Kecamatan dengan luas wilayah 106.204,42 Ha. Gambaran umum Internal Kabupaten Cianjur Bagian Tengah menjelaskan terkait kondisi fisik Kabupaten Cianjur Bagian Tengah berupa : Morfologi Jenis morfologi di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang memiliki luasan tertinggi yaitu morfologi landai dengan luas 39.381,90 Ha. Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sebagian besar berupa pertanian dan perkebunan. Hal tersebut didukung dengan kondisi bentang alam berupa landai yang baik untuk pembudidayaan pertanian, perkebunan, palawija, dan lain-lain. A.

Gambar Peta Morfologi

ASPEK FISIK Topografi Ketinggian di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang memiliki luasan tertinggi yaitu ketinggian 500 – 1000 mdpl dengan luas 45447,24 Ha. Dan memiliki kemiringan dengan luasan tertinggi yaitu ketinggian 8 % - 15 % dengan luas 39307,73 Ha. B.

Gambar Peta Ketinggian Lereng

Gambar Peta Kemiringan Lereng

Hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang memiliki luasan tertinggi yaitu DAS Cibuni dengan luas 85283,17 Ha dan tersebar di seluruh kecamatan. Akuifer di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang memiliki luasan tertinggi yaitu Akuifer dengan Produktivitas Setempat Kecil dengan luas 73374,52 Ha. C.

Gambar Peta DAS

Gambar Peta Akuifer

Geologi Jenis tanah di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang memiliki luasan tertinggi yaitu jenis tanah latosol dengan luas 63313,11 Ha. Tanaman yang tumbuh di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sesuai dengan jenis tanah yang mendominasi di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yaitu latosol yang cocok untuk ditanami tebu, kakao atau coklat, tembakau, panili dan pala. Jenis D.

16

ASPEK FISIK batuan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang memiliki luasan tertinggi yaitu jenis Batuan Gunungapi Neogen (Mio - Plio) dengan luas 52138,44 Ha.

Gambar Peta Jenis Tanah

Gambar Peta Jenis Batuan

Klimatografi Curah hujan di Kabupaten Cianjur bagian yang memiliki luasan tertinggi yaitu 3000-3500 mm dengan luas 45132,46 Ha. E.

Kebencanaan Daerah rawan bencana dan daerah aman bencana di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki luasan yang hampir sama, dimana untuk daerah rawan bencana memiliki luas 49221,73 Ha dan daerah aman bencana memiliki luas 56982,69 Ha. F.

Gambar Peta Curah Hujan

Gambar Peta Rawan Bencana

17

ASPEK FISIK ANALISIS ASPEK FISIK A. Analisis Satuan Kemampuan Lahan Kemamupan Lahan yang berada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah bahwa dapat dilihat klasifikasi yang memiliki luasan tertinggi yaitu Zona C dengan 37396,60 Ha atau 35% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Sedangkan untuk klasifikasi yang memiliki luasan terendah adalah Zona E dengan luas 6799,87 Ha atau 6% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Artinya, Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki Kemampuan Pengembangan Rendah. Gambar Peta Kemampuan Lahan

B.

Analisis Kesesuaian Lahan

1. Kawasan Lindung Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didominasi oleh Kawasan Hutan Non Lindung (Ha) yaitu seluas 87017,37 Ha atau 83% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Dan memiliki Sempadan Sungai diseluruh Kecamatan dengan jumlah luasan Sempadan Sungai yaitu 12105,45 atau 11% dari seluruh luasan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

Gambar Peta Hutan Lindung

2.

Gambar Peta Kesesuaian Lahan Sempadan Sungai

Kawasan Budidaya Luasan Kawasan Hutan Produksi (Ha) tertinggi adalah hutan produksi terbatas dengan luas 71740,23 Ha atau 86% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Luasan Kawasan Pertanian (Ha) tertinggi adalah pertanian lahan kering dengan luas 25606,94 Ha atau 24% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

18

ASPEK TATA GUNA LAHAN

Gambar Peta Kesesuaian Lahan Hutan Produksi

Gambar Peta Kesesuaian Lahan Peruntukan Pertanian

Luasan Kawasan Pertambangan (Ha) tertinggi adalah termasuk pada kategori tidak sesuai dengan luas 60248,37 Ha atau 57% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Sedangkan Luasan Kawasan Pertambangan (Ha) yang sesuai memiliki luas 45956,05 Ha atau 43% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Luasan Kawasan Permukiman (Ha) tertinggi adalah termasuk pada kategori tidak sesuai dengan luas 68177,39 Ha atau 64% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Sedangkan Luasan Kawasan Permukiman (Ha) yang sesuai memiliki luas 38027,03 Ha atau 36% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

Gambar Peta Kesesuaian Untuk Pertambangan

Gambar Peta Kesesuaian Untuk Permukiman

ASPEK TATA GUNA LAHAN GAMBARAN UMUM Distribusi penggunaan lahan Kabupaten Cianjur pada tahun 2011 penggunaan lahan di dominasi oleh jenis penggunaan lahan Hutan seluas 19.463,33 Ha atau sekitar 79% dari luas

19

ASPEK TATA GUNA LAHAN distribusi keseluruhan. Sedangkan untuk distribusi penggunaan lahan tahun 2017 penggunaan lahan terbanyak terdapat pada jenis penggunaan lahan Kebun seluas 58762,48 Ha atau sebesar 26 % dari luas keseluruhan. ANALISIS ASPEK TATA GUNA LAHAN A. Pola Penggunaan lahan sawah irigasi 2017 Penggunaan lahan sawah irigasi memiliki pola terpusat yaitu pola yang terbangun secara memusat pada suatu titik tertentu. Terlihat dari penyebaran yang hanya di Kecamatan Pagelaran, Tanggeung dan Kadupandak.

Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Sawah Irigasi 2017

B. Pola Penggunaan Lahan Ladang/Tegalan 2017 Pola penggunaan lahan ladang/tegalan sebagian besar memiliki pola menyebar yang pada umumnya dibangun di kawasan luas dan bertanah kering yang menyebar dan agak renggang satu sama lain. Serta terdapat pola terpusat di beberapa kecamatan lainnya.

Gambar Peta Penggunaan Lahan Ladang/Tegalan 2017

C. Pola Penggunaan Lahan Permukiman Penggunaan lahan permukiman memiliki pola menyebar dengan penyebaran terdapat hampir di seluruh Kecamatan di Kabupaten Cianjur bagian Tengah.

Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Permukiman

20

ASPEK TATA GUNA LAHAN D. Pola Penggunaan Lahan Sawah Tadah Hujan Penggunaan lahan sawah tadah hujan memiliki pola menyebar Pola seperti ini banyak terdapat di daerah pegunungan hal ini di sebabkan oleh adanya perbedaan tingkat kesuburan tanah, ketersediaan air tanah dan topografi.

Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Sawah Tadah Hujan

E. Pola Penggunaan Lahan Semak/Belukar Penggunaan lahan semak/belukar memiliki pola menyebar, yang di pengaruhi oleh factor ketersediaan air tanah, topografi.

Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Semak/Belukar

F. Pola Penggunaan Lahan Kebun Penggunaan lahan kebun sebagian besar memiliki pola menyebar yang pada umumnya dibangun di kawasan luas dan bertanah kering. Serta terdapat pola terpusat di beberapa kecamatan lainnya.

Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Kebun Permukiman

21

ASPEK TATA GUNA LAHAN G. Pola Penggunaan Lahan Rawa Penggunaan lahan rawa meimiliki pola terpusat yang dipengaruhi oleh ketersediaan sumberdaya air dan kondisi tanah yang relatif subur dan hanya terdapat di Kecamatan Pasirkuda Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Rawa

H. Pola Penggunaan Lahan Hutan Penggunaan lahan hutan memiliki pola terpusat dikarenakan memiliki kenampakan yang cenderung memusat atau bertemu pada satu titik.

Gambar Peta Pola Penggunaan Lahan Hutan

I. Perubahan Penggunaan Lahan Terdapat empat jenis penggunaan lahan yang mengalami perubahan yaitu Kebun dominan berubah ke Tegalan. Permukiman dominan berubah ke kebun. Sawah Tadah Hujan dominan berubah ke Tegalan. Tegalan dominan berubah ke Sawah Tadah Hujan .Hanya sedikit perubahan yang ada di kabupaten cianjur bagian tengah yaitu sebesar 0,522 Ha.

Gambar Peta Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman

22

ASPEK TATA GUNA LAHAN

J. Potensi dan Masalah Berdasarkan hasil analisis dapat dilihat bawa Kabupaten Cianjur bagian Tengah memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas lahan serta meningkatkan pendapatan pada sector perkebunan dan pertanian yang disebabkan oleh adanya perubahan penggunaan lahan dari kebun dan tegalan menjadi sawah tadah hujan serta dari tegalan menjadi kebun yang berada di kecamatan Takokak. Sedangkan untuk masalah terdapatnya perubahan penggunaan lahan yang mengakibatkan lahan tersebut menjadi tidak produktif, perubahan penggunaan lahan tersebut terdapat di kecamatan Campaka, Takokak dan Sukanagara

Gambar Peta Potensi Kab. Cianjur Bagian Tengah

Gambar Peta Masalah Kab. Cianjur Bagian Tengah

H. Potensi dan Masalah Eksisting Berdsarkan kondisi eksisting terdapat banyak perkebunan teh baik itu perkebunan negara, swasta dan dengan adanya industri pengolahan teh yang berada di kecamatan sukanagara dan kecamatan campaka, yang berpotensi sebagai pariwisata. Sedangkan berdasarkan hasil analisis perubahan lahan bahwa kabupaten cianjur bagian tengah rata rata berubah menjadi lahan perkebunan dan sawah tadah hujan yang berarti kabupaten cianjur tengah berpotensi untuk menghasilkan hasil – hasil perkebunan seperti teh dan hasil-hasil padi.

Gambar Peta Potensi Eksisting

Gambar Peta Masalah Eksisting

23

ASPEK KEPENDUDUKAN

ASPEK KEPENDUDUKAN GAMBARAN UMUM Gambaran umum dan analisis aspek kependudukan meliputi karakteristik penduduk dan sosial budaya. Karakteristik Kependudukan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah A. Jumlah Penduduk Jumlah penduduk di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah pada tahun 2013-2017. Kabupaten Cianjur Bagian Tengah tahun 2013-2017, mengalami penurunan dari tahun 2013 ke tahun 2014 sebanyak 1.982 jiwa, dan mengalami peningkatan dari tahun 2014-2017.

430.000 428.000

426.000 424.000 422.000 420.000 2013 2014 2015 2016 2017

Gambar Grafik Jumlah Penduduk Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2013-2017 Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 20132017

Gambar Peta Jumlah Penduduk tahun 2013 – 2017

B. Struktur Penduduk 1. Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin 220.000

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah di dominasi oleh laki-laki dibanding dengan perempuan.

215.000 210.000 205.000

200.000 195.000 190.000

Laki-Laki

Perempuan

Gambar Grafik Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Kabupaten Cianjur Dalam Angka Tahun 2017.

24

ASPEK KEPENDUDUKAN 2. Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dengan jumlah 80.000 penduduk golongan umur tertinggi terdapat di 60.000 40.000 berumur 0-4 tahun, dan jumlah penduduk golongan 20.000 umur terendah terdapat di berumur 55-59 tahun. 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 >60

0

Jumlah(Jiwa)

Gambar Grafik Struktur Penduduk Menurut Golongan Umur Tahun 2017. Sumber : Kecamatan Dalam Angka Tahun 2017

3.Struktur Penduduk Menurut Agama yang Dianut

Islam Kristen Katholik Hindu

Proporsi perbandingan tiap agama tidak terlalu signifikan karena agama yang dianut didominasi oleh Agama Islam dengan persentase sebesar 99% dari keseluruhan agama yang dianut.

Budha Khonghuchu

Gambar Struktur Penduduk Menurut Agama yang Dianut di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur Tahun 2018

4. Struktur Penduduk Angkatan Kerja 30.000

Penduduk yang bekerja tertinggi sebanyak 140788 jiwa. Jumlah penduduk yang bekerja terendah di berada di Kecamatan Campaka Mulya yaitu sebesar 8123 jiwa.

20.000 10.000 0

Jumlah Penduduk (Jiwa)

Grafik Struktur Penduduk Angkatan Kerja di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Tahun 2018

25

ASPEK KEPENDUDUKAN 5. Struktur Penduduk Menurut Usia Sekolah Persentase jumlah penduduk usia sekolah tertinggi diurutkan dari tertinggi peringkat penduduk usia SD, TK, SMA TK 20% 22% SMA, SMP. SMP 19%

TK

SD

SD 39% SMP

SMA

Gambar Struktur Penduduk Menurut Usia Sekolah di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur Tahun 2017

C. Mobilitas Penduduk 1. Penduduk Datang dan Penduduk Pindah Penduduk yang datang ke Kabupaten Cianjur Bagian 1940 1926 Tengah dengan tujuan utama bertani dan berkebun. 1920 1900

1880

1873

1860 1840 Pindah (Jiwa)

Datang (Jiwa)

Gambar Jumlah Penduduk Datang dan Pindah di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber: Kecamatan Dalam Angka Tahun 2017

2. Pergerakan Penduduk

Peta Migrasi Keluar

Peta Migrasi Masuk

26

ASPEK KEPENDUDUKAN

D. Fertilitas dan Mortalitas

Jumlah Penduduk

Fertilitas merupakan gambaran mengenai jumlah kelahiran hidup dalam suatu wilayah pada periode waktu tertentu. 1500

Kelahiran tertinggi di Kecamatan Pagelaran serta kematian terendah di Kecamatan Campaka Mulya.

1000 500 0

Kelahiran (Jiwa)

Kematian (Jiwa)

Grafik Jumlah Kelahiran dan Kematian Penduduk Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017. Sumber: Kecamatan Dalam Angka Tahun 2017

E. Karakteristik Sosial Budaya Karakteristik sosial budaya di Kabupaten Cianjur terbagi menjadi 2, yaitu karakteristik sosial dan karakteristik kebudayaan yang terangkum sebagai berikut. -

Karakteristik Sosial 1. Konflik Sosial 2. Kriminalitas

- Budaya & Kesenian 1. Ngucek Rawa 2. Kampung Seni Situhiang 3. Budaya Dulag

- Sosial  Kegiatan Religi diantaranya sholat subuh berjamaah, ashar mengaji, maulidan, pengajian rutin, serta Peringatan Hari besar Keagamaan.  Kegiatan MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran ) yang dilaksanakan oleh masyarakat dan bantuan Pemerintah.  Kegiatan 17 Agustusan (Peringatan Hari Kemerdekaan) yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. (Sumber : Hasil Observasi Tahun 2018) ANALISIS KEPENDUDUKAN Analisis Kabupaten Cianjur Bagian Tengah 10,00 8,00

7,63 4,83

6,00 4,00

1. Kepadatan Penduduk

7,00 3,09

3,70

2,92 3,52

4,58 3,28

2,00 -

Garfik Kepadatan Penduduk Wilayah Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017

Kecamatan Tanggeung merupakan kecamatan berkepadatan tinggi sebesar 7,63 jiwa/ha, Kecamatan Sukanagara merupakan Kecamatan berkepadatan penduduk rendah sebesar 2,90 jiwa/ha.

27

ASPEK KEPENDUDUKAN

Peta Kepadatan Penduduk

Peta Laju Pertumbuhan Penduduk

2. Laju Pertumbuhan Penduduk 0,30 0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,00

0,26 0,18 0,18

0,20 0,19

0,25

0,20 0,20 0,17

Kecamatan Kadupandak sebesar 0,26%, Sedangkan yang paling rendah berada di Kecamatan Campaka Mulya yaitu sebesar 0,17%.

Grafik Rata-Rata Laju Pertumbuhan penduduk (LPP) Wilayah Cianjur Bagian Tengah Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 36

40 30 20

14

20

27

22 15

17 11

16

10 0

Grafik Tingkat Partsipasi Angkatan Kerja Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

Kecamatan Campaka Mulya sebesar 36%, yang berarti telah memiliki pekerjaan. Terendah terdapat di Kecamatan Sukanagara dengan presentase 11% berarti penduduk usia pekerja yang baru memiliki pekerjaan.

28

ASPEK KEPENDUDUKAN

Peta Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Peta Depedency Ratio

4. Dependency Ratio Dependency ratio tertinggi di Kecamatan Tanggeung sebesar 74 jiwa, yang berarti sebanyak 100 penduduk usia produktif di 8 Kecamatan tersebut menanggung sebanyak 82 penduduk usia non produktif.

85 80 75 70

Grafik Dependency Ratio Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

5. Proyeksi Penduduk 565000 560000 555000 550000 545000 540000 535000 530000

561020 554381 R² = 1 547742 541103

2022

2027

2032

2937

Grafik Proyeksi Penduduk Wilayah Cianjur Bagian Tengah Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

Untuk 20 tahun kedepan 9 kecematan yang berada di Cianjur Bagian Tengah lebih Cenderung meningkat.

29

ASPEK KEPENDUDUKAN

6. Piramida Penduduk 60+ 50-54 40-44 30-34 20-24 10-14 0-4 -40000

-30000

-20000

-10000

LAKI-LAKI

0

10000

20000

30000

40000

PEREMPUAN

Gambar Piramida Penduduk Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Tahun 2017 Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

Analisis Sosial Budaya 1. Analisis Sosial Berdasarkan hasil analisis data primer (Obeservasi lapangan, Wawancara, dan Kuisioner) dapat disimpulkan bahwa karakter masyarakat Wilayah Cianjur Bagian Tengah ramah tamah yang dibuktikan dengan pola interaksi masyarakat sehari-hari 2. Analisis Kebudayaan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah merupakan bagian dari Kabupaten Cianjur yang terletak di Provinsi Jawa Barat, yang mana budaya masyarakatnya adalah Budaya Sunda yang disebut dengan kebudayaan “Ngucek Rawa” di Kecamatan Pagelaran dan Budaya Dulag di Kecamatan Cijati. Tingkat Perkembangan Aspek Kependudukan

Peta Tingkat Perkembangan Aspek Kependudukan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

30

ASPEK EKONOMI ASPEK EKONOMI GAMBARAN UMUM Gambaran umum dan analisis aspek kependudukan meliputi karakteristik perekonomian Kabupaten Cianjur, lahu pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi primer, dan struktur ekonomi sekunder . A. Karakteristik Perekonomian Kabupaten Cianjur Dalam melihat perkembangan perekonomian Kabupaten Cianjur, salah satu indikator yang bisa dilihat yaitu melalui Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Cianjur dibandingkan dengan Produk Domestik Regional Bruto kabupaten lainnya. 150.000.000,00 100.000.000,00 50.000.000,00 0,00 2012

2013

2014

2015

Cianjur

Bogor

Bandung Barat

Sukabumi

Garut

Purwakarta

2016

Bandung

Gambar Perbandingan PDRB atas Harga Dasar Konstan Kabupaten Cianjur, Bogor, Bandung Barat, Bandung, Sukabumi, Garut, Purwakarta Tahun 2012-2016 Sumber: Hasil Analisis 2018

Berdasarkan grafk PDRB pada tahun 2016 terlihat bahwa posisi Kabupaten Ciajur memiliki sektor dengan nilai tertinggi ketiga setelah kabupaten Garut yaitu sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. B. Laju Pertumbuhan Ekonomi Setiap kabupaten yang berbatasan langsung dengan kabupaten Cianjur dari tahun 2012-2016 terlihat ahwa laju pertumbuhan ekonomi mereka mengalami fluktuasi sedangkan Kabupaten Cianjur memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, ini menjadi kesempatan Kabupaten Cianjur untuk meningkatkan PDRB nya ketika kaupaten yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur sedang mengalami penurusan. Berikut tabel laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Cianjur dan Kabupaten sekitarnya. Tabel Laju Pertumbuhan Ekonomi No.

Kabupaten

Laju Pertubuhan (%) 2012 - 2013

2013 - 2014

2014 - 2015

2015 - 2016

1

Cianjur

4,7%

4,8%

5,2%

6,0%

2

Bogor

5,8%

4,1%

7,3%

5,9%

3

Bandung Barat

5,6%

5,5%

4,8%

5,3%

4

Bandung

11,5%

11,2%

11,0%

8,9%

5

Sukabumi

5,2%

5,6%

4,7%

5,3%

6

Garut

4,5%

4,6%

4,3%

5,5%

7

Purwakarta

6,7%

5,4%

4,6%

5,5%

31

ASPEK EKONOMI Perolehan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kaupaten Cianjur Bagian Tengah dari tahun 2012-2016 paling tinggi adalah Kecamatan Pagelaran dengan nilai sebesar Rp 308.520,21 yaitu dalam sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan. Begitu pula dengan perolehan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dengan sektor yang sama Kecamatan Pagelaran member kontribusi sebesar Rp 242.183,46. Dan untuk sektor yang paling rendah perolehan PDRB ADHB maupun ADHK adalah sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang. C. Struktur Ekonomi Primer Pada sektor ini terdiri dari komoditas tanaman bahan makanan antara lain padi, tanaman holtikultura, perikanan dan perternakan. a. Padi Sawah Kecamatan Kadupandak merupakan salah satu kecamatan yang memiliki produksi Padi Sawah terbanyak setiap tahunnya, dimana pada tahun 2016 produksi mencapai 345,7 ton

5%

Tanggeung

8% 10%

6%

Kadupandak 24%

15%

Pagelaran Sukanagara

24%

2%

Cijati

6%

Takokak

Gambar Produksi dan Distribusi Persentase Pertanian Padi Sawah Sumber: Hasil Analisis 2018

b. Sayuran Produksi cabe besar menjadi yang paling tinggi diantara komoditas sayuran lainnya, dimana produksi ini mencapai 4306,8 ton di kecamtan Sukanagara.

Cabe Besar

7%

9%

Cabe Rawit 33%

15%

Ketimun Bawang Daun

15% 12%

6% 3%

Sawi Tomat

Gambar Produksi dan Distribusi Persentase Pertanian Sayuran Sumber: Hasil Analisis 2018

c. Palawija Kacang Hijau merupakan salah komoditas yang saat ini paling banyak diproduksi di kecamatan Tanggeung yang mencapai 852 ton.

6% Jagung 13%

19% 13%

49%

Kedelai Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar

Gambar Produksi dan Distribusi Persentase Pertanian Palawija Sumber: Hasil Analisis 2018

32

ASPEK EKONOMI 1% 1% 2% 2% 3% 0%

Melinjo Rambutan Jeruk Siam Papaya Jambu Biji Mangga Durian Nangka Alpukat Pisang

7% 5%

d. Buah-Buahan Buah-buahan seperti pisang menjadi komoditas yang paling banyak di produksi di kabupaten Cianjur Bagian Tengah ini, seperti di Kecamatan Campaka yang mencapai 9018,6 ton.

8% 71%

Gambar Produksi dan Distribusi Persentase Pertanian Buah-Buahan Sumber: Hasil Analisis 2018

e. Perikanan Produksi perikanan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah jauh menurun dari tahun sebelumnya, dimana saat ini produksi ikan hanya sebanyak 109 ton.

3%

Ikan Sungai Ikan Sawah

97%

Gambar Produksi dan Distribusi Persentase Perikanan Sumber: Hasil Analisis 2018

0% 1% 4%0% 2%

f. Peternakan Produksi ternak ayam ras pedaging di Kecamatan Sukanagara saat ini mencapai 127 ton.

Sapi Potong Kerbau Kambinng

45%

Domba 48%

Ayam Buras Ayam ras pedaging Itik

Gambar Produksi dan Distribusi Persentase Perikanan Sumber: Hasil Analisis 2018

D. Struktur Ekonomi Sekunder Sektor industri pengolahan merupakan diarahkan untuk mendorong terciptanya struktur kokoh.

kontribusi pengolahan, yang ekonomi yang seimbang dan

Tabel 1 Produksi dan Distribusi Persentase Sektor Industri Pengolahan N o. 1.

Kecamata n Tanggeun g

industri besar -

industri menengah 1

industri kecil -

Jum lah

persenta se

2012

2013

1

0,05555 5556

80300,7 2778

87367,7 0556

2014

2015

2016

95147,8 7778

105656, 3833

117338, 9611

33

ASPEK EKONOMI N o.

Kecamata n

industri besar

industri menengah

industri kecil

2.

Pasirkuda

-

-

-

3.

Kadupan dak

-

-

-

4.

Cijati

-

-

-

5.

Pagelaran

-

2

1

6.

Sukanaga ra

1

5

2

7.

Takokak

-

1

2

8.

Campaka

-

3

-

9.

Campaka mulya

-

-

-

jumlah

1

12

5

Jum lah

persenta se

0

0

0

0

0

0 0,16666 6667

3

3

0,44444 4444 0,16666 6667 0,16666 6667

0

0

8 3

18

1

2012

2013

0

0

0

0

0

0

240902, 1833 642405, 8222 240902, 1833 240902, 1833

262103, 1167 698941, 6444 262103, 1167 262103, 1167

0

0

144541 3,1

157261 8,7

2014

2015

34

2016

0

0

0

0

0

0

0 285443, 6333

0 316969, 15

0 352016, 8833

761183, 0222 285443, 6333 285443, 6333

845251, 0667 316969, 15 316969, 15

938711, 6889 352016, 8833 352016, 8833

0 171266 1,8

0 190181 4,9

0 211210 1,3

Sumber: Hasil Analisis 2018

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa industri yang berada di Kabupaten Cianjur bagian tengah lebih banyak industri menengah dibandingkan industri besar dan industri kecil. Jumlah industri menengah sebanyak 12, jumlah industri kecil sebanyak 5 dan jumlah industri besar sebanyak 1. E. Pola Aliran Barang Masuk Wilayah Cianjur Bagian Tengah memiliki potensi yang besar khususnya komoditas sayur-sayuran dan buah-buahan, namun banyak yang belum terkelola oleh pemerintah, termasuk dari sisi pemberdayaan petani dan juga upaya untuk meningkatkan daya saing dalam berdagang.

ASPEK EKONOMI F. Pola Aliran Barang Keluar

Komoditas yang diimpor dari luar kota seperti pupuk, pestisida dan bibit diperoleh dari kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, dimana kebutuhan barang masuk tersebut untuk subsector pertanian di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

ANALISIS 1. Analisis Ekonomi Mikro Tabel 2 Pedapatan Perkapita dari Tahun 2012-2016

4.154.342,89

Jumlah Penduduk 424841

Pendapatan Perkapita (Juta/tahun) 9,78

2013

4.353.554,29

424841

10,25

3

2014

4.564.150,25

422839

10,79

4

2015

4.813.796,53

424754

11,33

5

2016

5.122.462,15

426461

12,01

No

Tahun

PDRB

1

2012

2

Sumber: Hasil Analisis 2018

Pendapatan perkapita dalam setiap tahunnya terus mengalami peningkatan tahun 2012 hingga tahun 2016 terus mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2012 sebesar 9,78 dan terus meningkat hingga tahun 2016 yaitu sebesar 12,01. 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur bagian Tengah memiliki laju pertumbuhan ekonomi yang relative fluktuatif, hal ini membuktikan bahwa laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah tidak pernah stabil. 3. Multiplayer Effect Berdasarkan table diatas terlihat bahwa hanya beberapa komoditas saja yang memiliki efek pengganda disetiap subsector yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Untuk nilainya > 1 berarti memiliki efek pengganda dan apabila nilainya < 0 atau berarti komoditas tersebut tidak memberikan efek pengganda bagi wilayah dan sekitarnya. Potensi a.

Subsektor pertanian dan subsektor hortikultura di Kecamatan Campaka dan Kecamatan Sukanagara bukan hanya sekedar menghasilkan manfaat dari produk perkebunannya saja, tetapi juga memiliki potensi keindahan alam dan keanekaragaman budaya berkebun yang

35

ASPEK EKONOMI

b.

c.

dapat dikembangkan sebagai objek agrowisata sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan pendapatan per kapita. Subsektor Perikanan yang berada di kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki potensi perikanan air tawar yang merupakan perikanan ikan sawah dan ikan sungai yang menyumbang kontribusi cukup besar untuk Kabupaten Cianjur bagian tengah. Untuk subsektor Perternakkan yang memiliki kontribusi terbesar dalam perekonomian untuk kabupaten Cianjur bagian Tengah adalah komoditas domba dan kambing Masalah Terdapat di beberapa kecamatan seperti kecamatan Kadupandak, Kecamatan Cijati, Kecamatan Takokak dan Kecamatan Campakamulya dengan hasil skoring tingkat perkembangan yang rendah, hal itu berarti bahwa keempat kecamatan tersebut tidak cukup memilki sektor potensial.

36

ASPEK SARANA DAN PRASARANA

37

ASPEK SARANA DAN PRASARANA SARANA Analisis sarana wilayah dilakukan sesuai terkait standar yang ada yaitu SNI -03 – 1733 – 2004 mengenai Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah adalah SD, SMP dan SMA. Sarana ini 20 % tersebar di kecamatan – kecamatan di Kabupaten 42 % Sarana pendidikan yang ada di Kabupaten Cianjur 38 % Bagian Tengah adalah SD, SMP dan SMA. Sarana ini tersebar di kecamatan – SD SMP SMA kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dengan Pelayanan Tertinggi Gambar Grafik Tingkat Gambar Peta Tingkat yaitu di Kecamtan Takokak, Pelayanan Sarana Pendidikan Pelayanan Sarana Pendidikan Cijati, Kadupandak, Sumber : Hasil Analisis 2018 Tanggeung, dan Campaka Mulya. Cianjur Bagian Tengah Sarana Kesehatan dengan Pelayanan Tertinggi yaitu diKesehatan Kecamtan yang Takokak, Sarana ada 18 % 9 % Cijati, Kadupandak, di Kabupaten Cianjur Bagian Tanggeung, adalah dan Campaka Tengah RS, Mulya. Puskesmas dan Praktek Dokter. Sarana ini tersebar 73 % di kecamatan – kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Rumah Sakit Tengah dengan Pelayanan Puskesmas Tertinggi berada di Praktek Dokter kecamatan Pagelaran. Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Sarana Kesehatan

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Sarana Kesehatan

Sumber : Hasil Analisis 2018

ASPEK SARANA DAN PRASARANA

38

Sarana Peribadatan

Sarana Peribadatan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah adalah Mesjid. Sarana ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dengan Tingkat Pelayanan Tinggi.

100 % Terlayani

Gambar Grafik Tingkat

Gambar Peta Tingkat

Pelayanan Sarana Peribadatan Sumber: Hasil Analisis 2018

Pelayanan Sarana Peribadatan Sumber: Hasil Analisis 2018

Sarana Perdagangan dan Niaga Sarana Perdagangan dan Niaga yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yaitu Minimarket dan Pasar. Sarana ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dengan Pelayanan Tertinggi berada di kecamatan Sukanagara.

20 %

80 %

Pasar

Minimarket

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Sarana Perdagangan dan Niaga Sumber: Hasil Analisis 2018

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Sarana Perdagangan dan Niaga Sumber: Hasil Analisis 2018

Sarana Olahraga

Sarana Olahraga yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yaitu Lapang Olahraga. Sarana ini tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dengan Tingkat Pelayanan Tinggi.

100%

Terlayani

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Sarana Olahraga Sumber : Hasil Analisis 2018

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Sarana Olahraga Sumber : Hasil Analisis 2018

ASPEK SARANA DAN PRASARANA

39

PRASARANA Prasarana Air Minum Untuk tingkat pelayanan pada Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sudah mencapai 86,2%, yang berarti pelayanan penyediaan air minum di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sudah mencapai target, walaupun yang terlayani akan air minum hanya Kecamatan Sukanagara dan Kecamatan Tanggeung saja.

14%

86% Terlayani

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Prasarana Air Minum

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Prasarana Air Minum

Sumber: Hasil Analisis 2018

Sumber : Hasil Analisis 2018

Prasarana Air Limbah 8%

92% Terlayani

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Prasarana Air Limbah

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Air Limbah

Sumber: Hasil Analisis 2018

Sistem pelayanan air limbah di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah rata-rata sudah lebih dari 60%, sehingga dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sudah terlayani akan pelayanan air limbah. Meskipun pada Kabupaten Cianjur Bagian Tengah, hanya Kecamatan Campakamulya yang masih sedikit menggunakan septik tank, melainkan langsung membuang limbah mereka ke aliran sungai.

Prasarana Persampahan

Dapat diketahui bahwa tidak terdapat penanganan sampah akan sampah rumah tangga di Kabupaten Cianjur Bagian 100% Tengah. Sehingga untuk pelayanan pengangkutan Tidak sampah di Kabupaten Cianjur Terlayani Bagian Tengah tidak mencapat target pelayanan persampahan Gambar 9. 1 Grafik Tingkat Gambar 9. 2Peta Tingkat yang terdapat di Peraturan Pelayanan Prasarana Persampahan Pelayanan Prasarana Persampahan Menteri Pekerjaan Umum No. 1 Tahun 2014 tentang Standar Sumber : Hasil Analisis 2018 Sumber: Hasil Analisis 2018 Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang adalah sebesar 70%.

ASPEK SARANA DAN PRASARANA

Prasarana Irigasi

100 % Terlayani

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Prasarana Irigasi Sumber: Hasil Analisis 2018

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Prasarana Irigasi

40

Analisis Tingkat Pelayanan Prasarana Irigasi di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah semua kecamatan terdapat sawah irigasi dan semua sawah sudah terlayani akan jaringan irigasi dan juga sudah melebihi target pencapaian akan pelayan irigasi yang terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 1 Tahun 2014

Sumber: Hasil Analisis 2018

Prasarana Telekomunikasi

Untuk Tingkat Pelayanan Prasarana Telekomunikasi penggunaan seluler di Kabupaten Cianjur bagian Tengah sudah terlayani dengan persentase pelayanan sebesar 100%.

100% Terlayani

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Penggunaan Selular Sumber: Hasil Analisis 2018

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Penggunaan Selular Sumber: Hasil Analisis 2018

Prasarana Listrik

6%

Hampir semua kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sudah terlayani akan Prasarana Listrik dengan persentase pelayanan sebesar 91,95%.

94%

Gambar Grafik Tingkat Pelayanan Listrik Sumber: Hasil Analisis 2018

Gambar Peta Tingkat Pelayanan Listrik Sumber: Hasil Analisis 2018

ASPEK SARANA DAN PRASARANA

Tingkat Perkembangan Sarana dan Prasarana

Gambar Peta Tingkat Perkembangan Aspek Sarana dan Prasarana Kabupaten Cianjur Bagian

Tengah Sumber: Hasil Analisi 2018

Tabel Tingkat Perkembangan Aspek Sarana dan Prasarana Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Prasarana Klasifikasi Skoring 3 Sedang

Sarana Klasifikasi Skoring 2 Rendah

No

Kecamatan

Jumlah

Klasifikasi

Skoring

1

Tanggeung

5

Rendahi

2

2

Kadupandak

Sedang

3

Tinggi

4

7

Tinggi

4

3

Cijati

Rendah

2

Tinggi

4

6

Sedang

3

4

Takokak

Tinggi

4

Tinggi

4

8

Tinggi

4

5

Sukanagara

Tinggi

4

Sangat Rendah

1

5

Rendah

2

6

Pagelaran

Rendah

2

Tinggi

4

6

Sedang

3

7

Campaka

Tinggi

4

Sangat Rendah

1

5

Rendah

2

8

Campaka Mulya

Sangat Rendah

1

Rendah

2

3

1

9

Pasirkuda

Sedang

2

Rendah

2

4

Sangat Sedang Sangat Rendah

1

Sumber: Hasil Analisi 2018

Dari Peta dan Tabel di atas dapat dketahui bahwa Tingkat Perkembangan Sarana dan Prasarana di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yaitu dibagi menjadi empat klasifikasi yakni tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dimana untuk Tingkat Perkembangan tinggi yaitu berada di kecamatan Takokak dan Kadupandak sedangkan untuk sedang yaitu kecamtan Cijati

41

ASPEK TRANSPORTASI

42

dan Pagelaran, rendah berada di kecamatan Campaka, Sukanagara, dan Tanggeung sedangkan sangat rendah berada di kecamatan Campaka Mulya dan Pasirkuda. Potensi Sarana dan Prasarana Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Sarana 1. Tingkat pelayanan sarana peribadatan, olahraga Kabupaten Cianjur bagian Tengah sudah terlayani. 2. Tingkat pelayanan sarana Pendidikan relative pada klasifikasi tinggi yang dapat berpengaruh pada kualitas Sumber daya Manusia dan kegiatan Pendidikan yang berlangsung di Kabupaten Cianjur bagian Tengah 3. Adanya RSUD dikecamatan pagelaran yang melayani masyarakat di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Prasarana 1. Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sudah terlayani akan prasarana jaringan telekomunikasi, tepatnya jaringan telepon seluler, dimana persentase pelayanan jaringan telekomunikasi di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah adalah sebesar 100% dan menggunakan sitem pengolahan limbah individu, yaitu sepik tank dengan persentase 93,68% (berdasarkan hasil kuesioner) 2. Berdasarkan data yang didapatkan dari Kecamatan Dalam Angka Tahun 2017, hampir seluruh rumah di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah sudah terlayaniakan jaringan listrik dari PLN, dengan persentase sebesar 88,06% Di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah juga direncanakan pembangunan TPA yang berlokasi di Cijati dimana TPA ini nantinya dapat menampung sampah yang berada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dan Kabupaten Cianjur Bagian Selatan yang dimana dapat menaikkan Tingkat Pelayanan dari Prasarana Persampahan dalam sistem pengangkutannya.

ASPEK TRANSPORTASI GAMBARAN UMUM Sistem Jaringan Transportasi Kabupaten Cianjur Bagian Tengah terdiri dari jaringan jalan kolektor primer dan lokal dengan total panjang 339.26km. Terdapat satu sub terminal yang melayani wilayah Kabupaten Cianjur bagian Tengah, yaitu di Kecamatan Sukanagara yang melayani perjalanan dalam Kabupaten Cianjur maupun keluar Kabupaten seperti menuju Kabupaten Sukabumi. Gambar Peta Jaringan Jalan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah

ASPEK TRANSPORTASI

43

Angkutan Perkotaan dan pedesaan merupakan salah satu moda transportasi umum yang biasa digunakan masyarakat dalam beraktivitas antar kecamatan maupun keluar wilayah Kabupaten Ciajur bagian Tengah. Mobil Pick up ataupun Truck digunakan untuk Mengangkut hasil pertanian , distribusi barang baik di dalam Kabupaten Ciajur bagiam Tengah ataupun keluar Gambar Peta Moda Transportasi Kabupaten Cianjur Bagian Tengah

Sistem Kegiatan Transportasi a. Wilayah dengan kegiatan utama Perkebunan berupa teh yang terdapat di Kecamatan Campaka, Kecamatan Takokak, dan Kecamatan Sukanagara. b. Memiliki pusat kegiatan pertanian dengan tingkat pelayanan skala Kabupaten berupa sayursayuran yang tersebar di kecamatan Pagelaran, Cijati, Tanggeung, Kadupandak. c. Adanya kegiatan Kehutanan berupa kayujati dan mahoni yang berada di Kecamatan Cijati dan Kecamatan Tanggeung. d. PKL perdesaan yang terletak di Sukanagara memiliki fungsi utama sebagai pusat perdagangan dan jasa, pengolahan hasil pertanian, dan pusat industri kecil menengah. Sistem Pergerakan Transportasi Pergerakan di Kabupaten Cianjur bagian Tengah disebabkan karena berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten lain seperti Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung. Selain berbatasan dengan wilayah kabupaten lain, Kabupaten Cianjur bagian Tengah juga mendistribusikan hasil produksi yang didominasi oleh produksi perkebunan, pertanian, kehutanan, ke wilayah lain. ANALISIS Analisis Jaringan A. Analisis Jaringan Jalan 1. Jalan Kolektor Jalan Kolektor melalui 4 Kecamatan diantaranya adalah Campaka, Kecamatan Sukanagara, Kecamatan Pagelaran , dan Kecamatan Tanggeung. 2. Jalan Lokal Melayani dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur bagian Tengah dan juga sebagai penghubung antar kecamatan.

ASPEK TRANSPORTASI

44

B. Analisis Aksesibilitas

Gambar Peta Kondisi Jalan

Gambar Peta Aksesbilitas

Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didominasi oleh kondisi jalan rusak dengan persentase 32,6% dan kondisi jalan rusak berat dengan persentase 32,9%. Tingkat aksesbilitas Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didominasi oleh aksesbilitas sedang dan rendah, hal ini disebabkan karena kondisi jalan yang didominasi oleh kondisi jalan yang rusak serta jaringan jalan yang belum memadai jika dibandingkan dengan luas wilayahnya. Semakin banyak sistem jaringan yang tersedia pada daerah tersebut maka semakin mudah pula keterjangkauan masyarakat untuk menuju kecamatan tersebut.

Analisis Kegiatan Kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah di dominasi oleh kegiatan pertanian dan perkebunan yang tersebar hampir di setiap kecamatan, selain itu ada kegiatan kehutanan di Kecamatan Cijati dan Tanggeung serta adanya kegiatan perdagangan dan jasa di Kecamatan Sukanagara yang menimbulkan bangkitan pergerakan berupa distribusi barang hingga ke luar Kabupaten Cianjur bagian Tengah serta menimbulkan tarikan pergerakan berupa angkutan penumpang, pegawai yang bekerja di industry pengolahan, maupun pengunjung pasar. Tetapi kegiatan tersebut tidak didukung dengan tingkat aksesbilitas, mobilitas, dan konektivitas yang ada di Kabupaten Cianjur bagian Tengah, dimana untuk tingkat aksesbilitas, monilitas maupun konektivitasnya masih relatif rendah

Gambar Peta Analisis Kegiatan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah

ASPEK TRANSPORTASI

45

Analisis Pergerakan A. Pergerakan Transportasi Volume pergerakan masuk dan keluar kendaraan tertinggi pada saat weekend maupun weekday yaitu berada di titik TC Kecamatan Tanggeung – Kecamatan Cibinong, karena titik tersebut merupakan jalur utama menuju Kabupaten Cianjur bagian Selatan serta adanya pusat perdagangan dan jasa di Kecamatan Sukanagara yang mana pergerakan dilakukan karena untuk mendistribusikan barang hasil pertanian, perkebunan,dan kehutanan. B. Pergerakan Orang Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki indeks mobilitas yang sangat rendah. Hal ini menunjukan bahwa jumlah jaringan jalan yang tersedia disetiap kecamatan belum memadai untuk pergerakan penduduk dalam melakukan aktivitas yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

Gambar Peta Indeks Mobilitas

C. Pergerakan Barang Dilihat dari sistem jaringan dan sistem kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur bagian tengah pergerakan barang tersebut didukung dengan adanya jalan kolektor.

Gambar Peta Pola Aliran Barang Keluar

D. Konektivitas Kecamatan yang memiliki tingkat konektivitas tinggi yaitu di Kecamatan Tanggeung hal ini dikarenakan banyaknya jaringan jalan yang menghubungkan kecamatan Tanggeung dengan kecamatan lainnya, hal ini tentunya berpengaruh terhadap

Gambar Peta Pola Aliran Barang Masuk

ASPEK TRANSPORTASI

46

potensi pergerakan manusia, barang, dan jasa karena prasarana jalan sangat memperlancar tingkat mobilitas antar wilayah. Tingkat Perkembangan Transportasi Berdasarkan hasil analisis tingkat perkembangan yang dilihat dari indeks aksesbilitas, indeks mobiltas dan tingkat konektivitas, kecamatan yang termasuk dalam klasifikasi tinggi yaitu Kecamatan Takokak, Kecamatan Pagelaran, Kecamatan Cijati dan kecamatan Tanggeung. Sedangkan kecamatan yang termasuk dalam klasifikasi tingkat perkembangan rendah yaitu Kecamatan Campaka, Kecamatan Pasirkuda dan kecamatan Campakamulya. Gambar Peta Tingkat Perkembangan

Potensi dan Masalah Tabel Potensi dan Masalah Potensi  Adanya pengembangan terminal tipe C di kecamatan sukanagara, dimana pengembangannya baru mencapai proses pengerasan jalan  Kabupaten cianjur bagian tengah memiliki kegiatan utama Perkebunan, pertanian, kehutanan, dan PKL perdesaan dengan tingkat pelayanan hingga keluar kabupaten cianjur sehingga menimbulkan pergerakan distribusi barang bangkitan dan tarikan internal maupun eksternal di kabupaten cianjur bagian tengah.  Selain jalan kolektor primer Jaringan jalan local dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur bagian Tengah dan juga sebagai penghubung antar kecamatan serta menghubungkan Kabupaten Cianjur bagian Tengah dengan Kabupaten lain yang mana di gunakan sebagian masyarakat sebagai jalur alternative untuk pendistribusian hasil dari perkebunan, pertanian, dan kehutanan.

Masalah  Di seluruh kecamatan kabupaten Cianjur bagian tengah memiliki indeks mobilitas sangat rendah. Yang mana kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat cianjur bagian tengah masih terbilang sangat terbatas.  Di beberapa kecamatan masih terdapat kondisi jalan yang rusak hingga rusak berat, yang mana hal ini tentunya sangat menghambat masyarakat dalam melakukan aktivitas karena sulit untuk dijangkau. Sehingga menyebabkan terhambatnya distribusi barang berupa hasil pertanian, perkebunan dan kehutanan

ISU STRATEGIS DAN TUJUAN PENATAAN RUANG

ISU STRATEGIS DAN TUJUAN PENATAAN RUANG Evaluasi Kebijakan Perpres 54 tahun 2008 tentang Kawasan Strategis Nasional bahwa Seluruh wilayah di kabupaten Cianjur dalam arahan pengembangannya harus mengacu pada kebijakan yang sudah ditetapkan, karenanya sebagai daerah konservasi air dan tanah setiap wilayah di Kabupaten Cianjur dalam pembangunannya harus memperhatikan kawasan lindung. Isu Strategis Untuk mendapatkan isu strategis diperoleh dari hasil ekstraksi potensi dan masalah wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yang terdapat di wilayah kabupaten Cianjur bagian Tengah , Potensi masalah itu sendiri diperoleh dari hasil analisis struktur ruang, pola ruang, daya dukung, matriks keterkaitan, tingkat perkembangan, struktur ruang eksisting, dan pola ruang eksisting maka diperolehlah Isu Strategis. Tabel Analisis Isu Internal Kabupaten Cianjur Bagian Tengah No 

 1.



2.

3.



Potensi Adanya rencana pembangunan TPST di Kecamatan Cijati untuk meningkatkan pelayanan prasarana persampahan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dan Kabupaten Cianjur Bagian Selatan Tingginya pelayanan sarana di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah baik sarana peribadatan, sarana olahraga, sarana pendidikan, sarana perdagangan dan jasa, sarana olahraga serta sarana kesehatan. Begitu pula pada pelayanan prasarana, yakni prasarana air limbah, prasarana listrik, prasarana irigasi dan prasarana jaringan telekomunikasi di Kabupaten Cianjur bagian Tengah Seluruh Kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah berpotensi sebagai paiwisata, khususnya untuk ecowisata seperti kebun teh dan curug. Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial pada subsektor pertanian berupa komoditas holtikultura dan komoditas buah-buahan

Masalah Belum terlayaninya prasarana air minum pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Cianjur bagian Tengah serta belum tersedianya pengangkutan persampahan pada seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah, sehingga masyarakat masih menggunakan sistem pembakaran/penimbunan secara individu

Isu Internal

Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah masih memiliki pelayanan sanitasi yang kurang baik.

Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial pada subsektor pertanian berupa komoditas holtikultura dan komoditas buah-buahan

Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki kondisi jalan yang rusak dengan presentase 38,8%, sehingga menghambat pergerakan

Konektivitas di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah terklasifikasi sangat rendah.

47

ISU STRATEGIS DAN TUJUAN PENATAAN RUANG

No

Potensi

Masalah penduduk dan distribusi barang baik masuk maupun keluar Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.

48

Isu Internal

Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018

Isu strategis Kabupaten Cianjur Bagian Tengah mempertimbangkan hasil dari Isu strategis internal dan hasil dari anlisis isu ekseternal yang berfungsi untuk penyusunan rencana atau pengembangan wilayah kajian. Tabel Isu Strategis No 1

Isu Internal Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah masih memiliki pelayanan sanitasi yang kurang baik.

Isu Eksternal Adanya ketimpangan antar wilayah yang diakibatkan oleh ketersediaan dan pemusatan sarana & prasarana, keterjangkauan antar wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dan Selatan

2

3

Konektivitas di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah terklasifikasi sangat rendah.

Kondisi jaringan jalan yang kurang baik di Kabupten Cianjur Bagian Tengah dan Selatan.

Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial pada subsektor pertanian berupa komoditas holtikultura dan komoditas buah-buahan.

Sektor pertanian merupakan sektor unggulan dilihat dari penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Cianjur serta di dukung oleh kesesuain penggunaan lahan.

Sumber: Hasil Analisis Tahun 2018

Kesimpulan

Kesenjangan penyediaan dan pelayana n sanitasi

Konektivitas di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah terklasifikasi sangat rendah yang diakibatkan oleh kondisi jalan yang rusak dengan presentase 38,8% Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial pada sektor pertanian berupa komoditas holtikultura dan komoditas buah-buahan

Isu Strategis

Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial berupa komoditas holtikultura dan buah-buahan namun Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki konektivitas yang rendah serta memiliki kesenjangan dalam penyediaan dan poelayanan sanitasi.

KONSEP DAN STRATEGI

KONSEP DAN STRATEGI EKSTERNAL Dasar Pertimbangan A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran No. 26 tahun 2008) Kabupaten Cianjur dalam RTRWN ditetapkan sebagai: Tabel Kawasan Andalan Nasional Provinsi / Kawasan Andalan Jawa Barat Kawasan Bogor-Puncak-Cianjur (Bopunjur dan Sekitarnya)

Sektor Unggulan - Pertanian - Pariwisata - Industri - Perikanan

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

Kabupaten Cianjur ditetapkan Sebagai Kawasan andalan Kawasan Bogor-PuncakCianjur (Bopunjur dan Sekitarnya) dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dimana memiliki maksud untuk mengurangi kesenjangan antar daerah melalui pengembangan kegiatan ekonomi yang diandalkan sebagai motor penggerak pengembangan wilayah. Dengan Sektor unggulan Pertanian, Pariwisata, Industri, dan Perikanan. B. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 2017) Tabel Sistem Perkotaan Nasional Provinsi Jawa Barat

PKW Cidaun (II/C/2)

Sumber: Lampiran Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008- RTRWN 2017

Keterangan: II – IV : Tahapan Pengembangan C /2 : Pengembangan Baru Kecamatan Cidaun dalam RTRWN No. 13/2017 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional di tetapkan sebagai pusat Kegiatan Wilayah dengan waktu pelaksanaan tahun 2015-2019 (dalam tahap pengembangan) dimana PKW tersebut berfungsi untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/kota. C. Peraturan Daerah No. 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029 Kabupaten Cianjur sebagai penjabaran kawasan perkotaan Jabodatabekpunjur, dimana Wilayah Pengembangan Sukabumi penjabaran dari Kawasan Andalan, meliputi Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, dan sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur. Untuk mendorong efektivitas keterkaitan fungsional antar WP sebagaimana dilakukan

49

KONSEP DAN STRATEGI

pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah yang mendukung fungsi masingmasing kawasan. Berdasarkan arahan kebijakan Provinsi Jawa Barat bahwa untuk Cianjur yang diarahakan oleh provinsi sebagai Pusat Pelayanan Perkotaan dan Pusat Pelayanan Pedesaan. Selain itu dalam arahan Struktur Ruang Provinsi, Kabupaten Cianjur juga ditetapkan sebagai Wilayah pengembangan Bodebekpunjur. Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur Penataan Ruang Kabupaten Cianjur bertujuan untuk “mensejahreakan masyarakat melalui pemerataan pembangunan serta peningkatan peran dan fungsi infrastruktur untuk mengoptimalkan sektor pertanian, sektor industri dan pariwisata demi terwujudnya Kabupaten Cianjur yang produktif, terpadu dan berkelanjutan” Sasaran Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang Kabupaten Cianjur ditetapkan sasaran penataan ruang yang terdiri atas : 1. Pemerataan penyediaan infrastruktur di Kabupaten Cianjur 2. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan keselarasan antar kawasan lindung dan kawasan budidaya. 3. Meningkatkan perekonomian berdasarkan potensi sektor – sektor yang ada di Kabupaten Cianjur. Konsep Pengembangan Wilayah Kabupaten Cianjur Development From Above (DFA) sendiri merupakan teori pengembangan wilayah dari sektor dinamis atau wilayah “core” yang menjalar ke sektor atau wilayah lain dibawahnya (periphery)`. Dimana pada Kabupaten Cianjur, yang menjadi wilayah “core” adalah Kabupaten Cianjur Bagian Utara dan sektor unggulan yang ada pada masing – masing wilayah, diharapkan dari core tersebut dapat memberikan trickle down effect kepada Bagian Tengah dan Selatan mengingat Kabupaten Cianjur Bagian Utara merupakan kawasan perkotaan yang dapat melayani satu kabupaten atau diharapkan dari setiap sektor unggulan wilayah tersebut dapat mendorong pengembangan wilayahnya tersebut. Development From Above (DFA) sendiri berkaitan dengan pertumbuhan wilayah Kabupaten Cianjur yang cenderung mengarah kepada unbalanced growth karena pertumbuhan yang hanya terpusat di Kabupaten Cianjur Bagian Utara yang menyebabkan terasaranya ketimpangan antar wilayah. Untuk mengatasi ketimpangan wilayah dari pusat – pusat pelayanan, maka diperlukan adanya pembangunan infrastruktur yang merata dengan mengembangkan pusat – pusat pelayanan baru yang diharapkan dapat merangsang pertumbuhan wilayah dan menjadi daya tarik Kabupaten Cianjur baik dari segi investasi maupun penguatan sektor – sektor unggulan.

50

KONSEP DAN STRATEGI

Konsep Struktur Ruang Kabupaten Cianjur Konsep pengembangan struktur ruang merupakan suatu konsep perencanaan penetapan struktur ruang dalam hal ini yaitu pada Wilayah Kabupaten Cianjur, dimana pada konsep pengembangan struktur ruang di Wilayah Kabupaten Cianjur bertujuan untuk mendukung pengembangan konsep DFA pada wilayah alternatif konsep pengembangan struktur ruang. Konsep struktur ruang Eksternal ini merupakan konsep struktur ruang yang di dapatkan dari Mengkaji isu permasalahan struktur ruang dan hasil analisis indek sentralitas sarana, prasarana dan transportasi yang terdapat di Kabupaten Cianjur. Karena menurut isu permaslaahan struktur ruang eksternal Kabupaten Cianjur itu adalah kesenjangan wilayah karena dilihat dari struktur ruang bahwa pusat – pusat utamanya itu lebih banyak terdapat di Wilayah Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan sehingga membuat konsep yang dapat meminimalisir ketimpangan dan penyediaan sarana prasarana khususnya untuk wilayah tengah dan selatan. Konsep Pola Ruang Kabupaten Cianjur Pemanfaatan ruang merupakan kegiatan memanfaatkan sumberdaya yang tersedia atau mengupayakan perlindungan fungsi suatu satuan ruang tertentu untuk jangka waktu yang tertentu pula. Kegiatan pemanfaatan ruang berjalan sesuai dengan dinamika perubahan demografis,

51

KONSEP DAN STRATEGI

ekonomi, maupun sosial, oleh karena kebutuhan ruang sejalan dengan perkembangan kegiatan budidayanya yang cenderung selalu meningkat, sementara keberadaan dan ketersediaan ruang sendiri bersifat tetap dan terbatas. 1. Konsep Pola Ruang Kawasan Lindung Kabupaten Konsep pola ruang kawasan lindung Kabupaten Cianjur ini diperoleh dari overlay peta kesesuaian lahan, kemampuan lahan, guna lahan dan peninjauan arahan kebijakan terkait kawasan lindung di Kabupaten Cianjur. Terdapat sebagian kecil lahan termasuk ke dalam kategori kemampuan lahan rendah (Zona D), dimana daerah dapat dikembangkan namun berdasarkan syarat tertentu. Aapun konsep pengembangan pola ruang kawasan lindung di Kabupaten Cianjur ini meliputi: Kawasan Hutan Lindung (Hutan Lindung dan Hutan Konservasi); Kawasan Perlindungan Setempat (Sempadan Pantai, Sempadan Sungai dan Sempadan Danau); Kawasan Rawan Bencana Alam (Rawan Bencana Tsunami, Rawan Bencana Gerakan Tanah, Rawan Bencana Gunung Berapi, dan Rawan). 2. Konsep Pola Ruang Kawasan Budidaya Kabupaten Konsep pola ruang kawasan budidaya Kabupaten Cianjur ini diperoleh dari overlay peta kesesuaian lahan, kemampuan lahan, guna lahan, peninjauan kebijakan Kabupaten Cianjur dan analisis sektor potensial (ekonomi). Secara keseluruhan, kemampuan lahan di Kabupaten Cianjur didominasi oleh kemampuan lahan sangat tinggi (Zona A), tinggi (Zona B), dan sedang (Zona C) dan kesesuaian lahannya yang mendukung untuk menjadikannya sebagai daerah potensi pengembangan kegiatan budidaya, meliputi: - Kawasan peruntukan pertanian - Kawasan peruntukan hutan - Kawasan peruntukan permukiman - Kawasan peruntukan industri Strategi struktur Ruang 1. Pengoptimalan fungsi pada setiap pusat kegiatan dan pusat pelayanan dengan mengintegrasikan antara kegiatan yang ada, memperbaiki aksesibilitas dan konektivitas antar pusat kegiatan di Kabupaten Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan . Sehingga pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan dapat berfungsi dengan baik dan memiliki keterkaitan yang baik untuk mendukung pemerataan pembangunan diseluruh Kabupaten Cianjur. 2. Penyediaan sarana dan prasarana yang sesuai dengan standar ketentuan pusat kegiatan dan pusat pelayanan untuk mendukung fungsi yang dikembangkan

52

KONSEP DAN STRATEGI

3. Peningkatan dan pengembangan jaringan transportasi wilayah yang menghubungkan antar Kabupaten Cianjur Bagian Utara, Tengah dan Selatan ntuk memperlancar distribusi barang dan jasa maupun keterjangkauan infrastruktur dari pusat kegiatan dan pusat pelayanan 4. Peningkatan sumber daya manusia untuk melatih kemampuan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Cianjur pada sektor pertanian dan perikanan Strategi Pola Ruang A.Strategi Kawasan Lindung : 1. Pencapaian luas kawasan lindung sebesar sebesar 60% 2. Menjaga dan meningkatkan kualitas kawasan lindung 3. Pengelolaan kawasan lindung secara terpadu dengan memperhatikan hubungan keterkaitan dan dampak kegiatan di ruang darat, ruang bumi, ruang laut, dan ruang udara terhadap ekosistem lingkungan. 4. Mengembalikan fungsi kawasan lindung yang mengalami kerusakan 5. Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan. B.Strategi Kawasan budidaya : 1. Optimalisasi potensi lahan budidaya dan sumberdaya alam guna mendorong pertumbuhan sosial ekonomi di wilayah yang belum berkembang karena keterbatasan dayadukung dan dayatampung lingkungan. 2. Pengembangan sektor potensial andalan berupa sektor pertanian yang ada di Kabupaten Cianjur. 3. Mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan serta guna menjaga ketahanan pangan Cianjur dan Jawa Barat. 4. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar sesuai fungsi dan tidak melampaui daya dukung lahan Keterkaitan Konsep dan Strategi Antar Wilayah Kabupaten Cianjur Perwujudan konsep Development From Above di Kabupaten Cianjur didukung dengan konsep masing – masing wilayah. Dimana Bagian Utara menerapkan konsep yang sama yaitu konsep Development From Above karena berfungsi sebagai wilayah yang menjadi “core” atau inti untuk Kabupaten Cianjur. Karena merupakan wilayah perkotaan yang ditandai dengan adanya pengembangan permukiman perkotaan terutama di Kecamatan Cianjur dan Karangtengah dengan didukung infrastruktur yang memadai. Juga didukung dengan adanya pengembangan kawasan industri skala besar di Kecamatan Sukaluyu. Sedangkan Bagian Tengah dan Selatan menerapkan konsep Development From Below sebagai konsep internal untuk mendukung konsep Development From Above di

53

KONSEP DAN STRATEGI

Kabupaten Cianjur dengan pendekatan agropolitan yang mengerahkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang palig potensial di wilayahnya masing – masing. Dengan cara mempertahankan sedikit surplus komoditas ekonomi daerah untuk mempromosikan komoditas yang kurang berkembang lainnya. INTERNAL Dasar Pertimbangan Tabel Pusat Kegiatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Hierarki Pusat Pelayanan

Lokasi

Fungsi yang dikembangkan

PKL

Sukanagara

Pusat pengolahan hasil pertanian, pusat perkebunan, pusat industri kecil menengah dan pertambangan

PPK

Pagelaran

Pusat produksi dan industri perkebunan dan pertanian dengan skala pelayanan beberapa kecamatan serta menunjang kota

PPL

Takokak dan Campakamulya

Pusat produksi pertanian dengan skala antar desa

Sumber: RTRW Kabupaten Cianjur 2011-2031

Dilihat dari RTRW Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 dalam penetapan kawasan strategis Kabupaten Cianjur Bagian Tengah di tetapkan sebagai Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya yakni Kawasan penyangga situs megalitikum Gunung Padang.

54

KONSEP DAN STRATEGI

Sasaran “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Cianjur Bagian Tengah melalui pengembangan daerah agropolitan dengan memanfaatkan potensi, teknologi dan sumberdaya secara efektif, efisien, berkelanjutan dan ramah lingkungan” Sasaran Penataan Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Sasaran pengembangan dalam mewujudkan tujuan penataan ruang Kabupaetn Cianjur Bagian Tengah adalah sebagai berkiut : 1. Meningkatan produktifitas sektor agro dengan pengelolaan sistematis, modern, terintegrasi dan ramah lingkungan 2. Terbinanya masyarakat pelaku agribisni agar mampu meningkatkan produksi dan dproduktivitas komoditi pertanian serta produk produk olahan pertanian. 3. Meningkatkan fungsi dan efektivitas kelembagaan pemerintah dan/atau kelembagaan sosial untuk mendukung pengembangan kawasan agropolitan 4. Meningkatnya aksesibilitas guna mendukung pergerakan orang dan barang 5. Meningkatnya pembangunan guna meningkatkan daya tarik Kabupaten Cianjur Bagian Tengah 6. Terciptanya pemanfaatan sumber daya yang efektif, efesien dan berkelanjutan guna mendukung pembangunan yang merata di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Konsep Pengembangan Development From Below adalah alternatif untuk menekan kesenjangan sosilan maupun SDA antar wilayah. Proses ini terdiri dari intergal perluasan kesempatan individu, kelompok sosial, komunitasa kecil dan menengah untuk dimobilisasi kemampuan dan sumberdayanya (sosial, ekonomi, politik) secara bersam-sama. tujuan dasar Development from Below adalah pengembangan penuh sumber daya alam suatu daerah berikut keterampilan manusianya sebesar-besarnya untuk masyarakat setempat. Dengan cara mempertahankan sedikit surplus komoditas ekonomi daerah untuk mempromosikan komoditas yang kurang berkembang lainnya. 1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang Konsep pengembangan struktur ruang ini berdasarkan arahan kebijakan dan pertimbangan kondisi eksisting yang telah dianalisis sebelumnya dengan berbagai pertimbangan maka didapatkan hasil sebagai berikut :

55

KONSEP DAN STRATEGI

2. Konsep Pengembangan Pola Ruang Terdapat beberapa komoditi yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut di Wilayah Cianjur Bagian Tengah hal ini didukung pula dengan kesesuaian lahan dan kemampuan lahannya yang sangat tinggi sehingga cocok untuk pengembangan kegiatan budidaya. Untuk mendukung hal tersebut maka konsep pengembangan sektor potensial di Wilayah Cianjur Bagian Tengah adalah:  Pengembangan sektor potensial difokuskan pada komoditi andalan yang ada ditiap kecamatannya.  Mempertahankan pengembangan sektor potensial yang sudah ada sebelumnya dan tidak mengarahkan pemanfaatan ruang untuk pengembangan sektor potensial di kawasan lindung  Kawasan Lindung Secara keseluruhan, kemampuan lahan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didominasi oleh kemampuan lahan Sedang (Zona C) yang menjadi daerah Potensi pengembangan. Tetapi terdapat sebagian kecil lahannya termasuk dalam kemampuan lahan rendah (Zona E) dan kurang (Zona D) yang tidak dapat dikembangkan sama sekali, yang kemudian dikembangkan menjadi daerah limitasi. a. Kawasan Hutan Lindung (Hutan Lindung, Hutan Konservasi) b. Kawasan Perlindungan Setempat (Sempadan Sungai)  Kawasan Budidaya Secara keseluruhan, kemampuan lahan di Wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didominasi oleh kemampuan lahan sangat tinggi (Zona C) dan kesesuaian lahannya yang mendukung untuk menjadikannya sebagai daerah potensi bagi pengembangan kegiatan budidaya. Konsep pengembangan pola ruang kawasan budidaya di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah ini meliputi: a.

kawasan peruntukan hutan produksi;

b.

Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas

c.

kawasan peruntukan pertanian lahan kering;

d.

kawasan peruntukan prtanian lahan basah;

e.

kawasan peruntukan permukiman.

56

KONSEP DAN STRATEGI

Strategi Strategi Struktur Ruang Pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana transportasi, serta peningkatan pelayanan di Kabupaten Cianjur bagian Tengah Pengadaan dan Pengembangan sarana dan prasarana yang ada di Wilayah Cianjur Bagian Tengah seperti Pendidikan tingkat menengah atas dan Sistem Sanitasi Pembangunan fasilitas sarana dan prasarana guna mendukung sektor agro Strategi Pola Ruang Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya 1. Mengembangkan kegiatan budidaya meliputi pertanian secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Tengah 2. Mengoptimalkan Kawasan budidaya untuk dibangun Kawasan permukiman dan pengembangan. 3. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar sesuai fungsi dan tidak melampaui daya dukung lahan 4. Pengembangan sektor potensial andalan berupa sektor pertanian yang difokuskan pada sub sektor holtikultura dan buah-buahan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Strategi Pengembangan Kawasan lindung 1. Pemeliharaan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup 2. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup

57

Related Documents


More Documents from "RIO MARSEL"