Tugas 03 Perencanaan Kebijakan (kelompok A-10).docx

  • Uploaded by: RIO MARSEL
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tugas 03 Perencanaan Kebijakan (kelompok A-10).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,572
  • Pages: 10
Tanggal Mata Kuliah Dosen

: 8 Febuari 2019 : Teknik Evaluasi Perencanaan : Ir. Supratignyo Aji, MT

TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN (Tugas ini disusun guna memenuhi nilai tugas mata kuliah Teknik Evaluasi Perencanaan)

Disusun Oleh : Sarah Rozy Oktaviani

153060013

Muhammad Zulfa Hisan

153060045

Selma Nabila Abror

153060074

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2019

PERENCANAAN KEBIJAKAN Perencanaan kebijakan pada hakekatnya merupakan suatu rangkaian proses kegiatan untuk menyiapkan keputusan mengenai apa yang diharapkan terjadi seperti (peritiwa,keadaan,suasana) dan sebagainya. Perencanaan bukanlah masalah memanipulasi, mengira-ngira atau teoritis tanpa fakta atau data yang kongkrit. Dan persiapan perencanaan harus dinilai. Perencanaan sangat menentukan keberhasilan dari suatu program sehingga suatu bangsa akan berlama-lama dalam membahas perencanaan daripada aplikasinya. a. Konsep Perencanaan Kebijakan Perencanaan kebijakan Merupakan proses untuk menentukan dan mengatur persoalan-persoalan public dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama. Perencanaan kebijakan juga dapat disebut Proses merumuskan keputusan yang diambil untuk mengatasi masalah-masalah publik, dan Proses pengaturan permasalahan umum yang hanya bias dilakukan oleh lembaga yangsah karna punya kekuatan memaksa kepada seluruh masyarakat tanpa pandang bulu. Michael Howlet dan M. Ramesh (1995:11) menyatakan bahwa proses kebijakan publik terdiri dari lima tahapan sebagai berikut: - Penyusunan Agenda (Agenda Setting), yakni proses agar suatu masalah bisa mendapat perhatian dari pemerintah. - Formulasi Kebijakan (Policy Formulation), yakni proses perumusan pilihanpilihan kebijakan oleh pemerintah. - Pembuatan Kebijakan (Decision Making), yakni proses ketika pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan sesuatu tindakan. - Implementasi

kebijakan (Policy

Implementation),

yaitu

proses

untuk

melaksanakan kebijakan supaya mencapai hasil. - Evaluasi kebijakan (Policy Evaluation), yakni proses untuk memonitor dan menilai hasil atau kinerja kebijakan.

Menurut Edi Suharto (2012: 86), model-model yang umumnya digunakan dalam analisis kebijakan publik adalah:

-

Model Prospektif adalah bentuk kebijakan yang mengarahkan kajiannya pada

-

konsekuensi-konsekuensi kebijakan sebelum suatu kebijakan diterapkan. Model ini dapat disebut juga model prediktif

-

Model Retrospektif adalah analisis kebijakan yang dilakukan terhadap akibatakibat kebijakan setelah kebijakan diimplementasikan. Model ini biasa disebut model evaluatif, karena banyak melibatkan pendekatan evaluasi terhadap dampak-dampak kebijakan yang sedang atau telah diterapkan

-

Model Integratif adlah model perpaduan antara kedua model diatas. Model ini kerap disebut sebagai model komprehensif atau model holistik, karena analisis dilakukan terhadap konsekuensikonsekuensi kebijakan yang mungkin timbul, baik sebelum maupun sesudah suatu kebijakan dioperasikan.

b.

Tujuan Evaluasi Kegiatan yang dilakukan untuk mengukur, membandingkan dan menilai sesuatu yang telah dijadikan sebagai keputusan, dan yang telah di kerjakan atau dilakukan, dengan melihat standar-standarukuran yang dijadikan tolak ukur baik atau buruk, berhasil atau tidak berhasil.  Kebijakan Menurut anderson (1979) dalam winarno menyatakan bahwa kebijakan merupakan arah indakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh suatu aktor atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu masalah atau persoalan.  Dasar Pengambilan Keputusan Keberhasilan suatu program dapat dilihat dari kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaannya, terukur atau akuntabel hasilnya, serta ada keberlanjutan aktivitas yang merupakan dampak dari program itu sendiri. Pengambilan keputusan dipandang sebagai suatu bagian dari proses panjang pemecahan masalah. Melalui kegiatan evaluasi maka keberhasilan, dampak dan kendala pelaksanaan suatu program dapat diketahui. Evaluasi program merupakan satu metode untuk mengetahui dan menilai efektivitas suatu program dengan membandingkan kriteria yang telah

ditentukan atau tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang dicapai. Hasil yang dicapai dalam bentuk informasi digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pembuatan keputusan dan penentuan kebijakan. Jenis evaluasi yang akan digunakan sangat tergantung dari tujuan yang ingin dicapai lembaga, tahapan program yang akan dievaluasi dan jenis keputusan yang akan diambil. Dengan demikian evaluasi program adalah proses untuk mengidentifikasi,

mengumpulkan

fakta,

menganalisis

data

dan

menginterpretasikan, serta menyajikan informasi untuk pembuatan keputusan bagi pimpinan. Evaluasi program dilaksanakan secara sistematik seiring dengan tahapan (waktu pelaksanaan) program untuk mengetahui ketercapaian tujuan, dan memberikan umpan balik untuk memperbaiki program. Perbedaan antara monitoring dan evaluasi adalah monitoring dilakukan pada saat program masih berjalan sedangkan evaluasi dapat dilakukan baik sewaktu program itu masih berjalan ataupun program itu sudah selesai. Atau dapat juga bila dilihat dari pelakunya, monitoring biasanya dilakukan oleh fihak internal sedangkan evaluasi dilakukan oleh fihak internal maupun eksternal. Evaluasi dilaksanakan untuk memperoleh fakta atau kebenaran dari suatu program beserta dampaknya, sedangkan monitoring hanya melihat keterlaksanaan program, faktor pendukung, penghambatnya. Bila dilihat secara keseluruhan, kegiatan monitoring dan evaluasi ditujukan untuk pembinaan suatu program.

c.

Kriteria Evaluasi Secara Umum Kriteria evaluasi berisi dimensi atau atribut tertentu yang digunakan dalam menilai alternative – alternative pilihan. Terdapat berbagai ukuran terkait evaluasi, dan setiap kebijakan memiliki ukuran yang berbeda pula. contoh : pembangunan jalan Tol di kota “a” maka terlebih dahulu yang dilihat adalah kebijakan yang ada, seperti RTRW dll, apakah layak dibangun jalan tol atau tidak. lihat lagi dari segi lingkungan, ekonomi dan lain hal

Tabel 1. 1 Kriteria Evaluasi No

Jenis Kriteria

1

Efektif

2

Efesien

3

Kecukupan

4

Keadilan

5

Penerimaan

6

Kesesuaian

Pertanyaan dasar Apakah hasil yang dinilai telah dicapai? Seberapa besar usaha yang di butuhkan untuk mencapai hal tersebut? Sejauh mana hasil tersebut menyelesaikan masalahnya? Apakah biaya dan manfaat tersebut terdistribusi merata diantara masyarakat? Apakah Program tersebut memuaskan kebutuhan, kesukaan, atau nilai-nilai dari kelompok tertentu? Apakah keluaran atau hasil proogram tersebut benar-benar berharga/bermanfaat?

Sumber: Mata kuliah Teknik evaluasi perencana 2018

d. Perhitungan Berdasarkan Metoda Metoda yang dipilih mempengaruhi perhitungan. hal yang dihitung ialah resiko dan manfaat. perhitungan dapat dilakukan menggunakan neraca atau perbandingan antara manfaat dan resiko yang di dapatkan. dari neraca yang telah disandingkan maka hasilnya dapat ditarik kesimpulan, apakah rencana tersebut layak atau tidak. Ada tiga pendekatan dalam evaluasi, yakni: 

Pseudo

Evaluation

(Pemantauan):

Mengevaluasi

rencana

yang

mempunyai sistem nilai kolektifdengan meminjam sistem nilai individu (penyederhanaan). 

Decision Theoritic Evaluation : Merupakan evaluasi yang penilaiannya dilakukan olehberbagai pemangkukepentinganyang secara eksplisit meminta saran dari para pemangkukepentingantersebut. Evaluasi ini terdiri dari :-

evaluability assessment

-

multi attribute utility analysis

Pendekatan ini mempunyai beberapa kekurangan,yaitu :-Kurang/tidak menggunakan informasi tentang kinerja-Ambiguitas dalam kinerja tujuan karena perbedaan sistem nilai antara para pemangkukepentingan-Terdapat sasaran-sasaran yang bertentangan.



Formal Evaluation Merupakan evaluasi yang didasarkan kepada sasaransasaran kebijakan/program yangsecara formal dinyatakan oleh policy makersdan administrator program telah tercapai atau belum. Terdapat beberapa jenis evaluasi formal : -

Development evaluational Mengacu kepada tindakan evaluasi yang secara eksplisit didesain Untuk rencana sehari-haridari si perencana.

-

Restropective process evaluation Memberikan kontrol langsung terhadap pelaksanaan rencana untuk jangka panjang.

-

Experimental evaluation Merupakan evaluasi rencana setelah rencana dilaksanakan dalam periode tertentu secara berkesinabungan

-

Restropective outcome evaluation Cross sectional : evaluasi terhadap banyak rencana pada suatu waktu tertentu. Longitudinal : evaluasi terhadap perubahan-perubahan outcome dari satu atau beberapa rencana pada dua titik waktu atau lebih. Tipe Metode Evaluasi Formal :

Kontrol Terhadap

Orientasi dari Proses Pelaksanaan Program

Pelaksanaan Program

Formative

Summative

Direct

Development Evaluation

Experimental Evaluation

Retrospective

Retrospective

Indirect

Evaluation

Prosses

Outcome

Evaluation

Sumber : https://prezi.com/vkjr8kl3b0yd/tugas-besar-teknik-evaluasi-perencanaan/ Studi Kasus Backlog Perumahan

e.

Mitigasi Seluruh Resiko Proses pengembangan opsi dan tindakan untuk meningkatkan peluang dan mengurangi ancaman terhadap tujuan proyek atau bisa disebut merupakan rencana untuk mengurangi dampak kejadian tak terduga. Implementasi mitigasi risiko merupakan proses pelaksanaan tindakan mitigasi risiko. Pemantauan kemajuan mitigasi risiko mencakup pelacakan risiko yang

teridentifikasi, identifikasi risiko baru, dan evaluasi keefektifan proses risiko selama proyek berlangsung. Pelaksanaan risk assessment dijalankan menggunakan 7 (tujuh) langkah yaitu antara lain : 1.Menetapkan konteks Resiko 2.Mengidentifkasi Resiko 3.Menganalisa/ mengukur resiko 4.Menilai Resiko 5.Memperlakukan resiko 6.Monitoring and review 7. Komunikasi dan konsultasi

Gambar 1. 1 Tahapan Mitigasi/management Resiko

Dalam mitigasi resiko terdapat beberapa model yaitu: -

Metode soal prediksi yaitu Forecasting (Dengan model matematis, contoh : Regresi Linear, , dll), Skenario, maupun Simulasi

-

Keluaran perencanaan kebijakan yaitu kebijakan dalam bentuk program (seperti : jenis kegiatan, perkiraan biaya, kapan dilaksanakan, dll)

-

Alternatif dalam perencanaan kebijakan, yauitu: Go , Not Go, Post On

f. Perencanaan Evaluasi Evaluasi terdapat 3 tahapan yaitu: 

Pra-Evaluation, tujuan dari pra-evaluasi adalah mengetahui apakah kebijakan tersebut layak dan sebagai preferensi atau dasar dalam pengambilan keputusan. Kriteria evaluasi yang biasa dilakukan adalah melihat Kepatuhan Hukum dan Regulasi maupun Studi Kelayakan. metode yang digunakan dalam perhitungan pra-evaluasi adalah melihat neraca perbandingan antara manfaat dan resiko, lalu ditarik kesimpulan sehingga diketahui bahwa kegiatan tersebut layak atau tidak untuk di lanjutkan. Melakukan mitigasi resiko yang ada dimana menjadi suatu dasar dalam pengambilan keputusan. Didalam prediksi dilakukan sebuat prakiraan (Forcasting), scenario dan juga sebuah simulasi. Dimana hasil dari kebijakan ialah suatu program dan dilihat apakah suatu program tersebut dapat dilaukan (Go) – tiak berjalan (Not Go) – atau juga Post On.



On Going Evaluasi , tujuan dari evaluasi ini adalah melihat apakah kebijakan atau program ini membawa manfaat, lalu memeriksa apakah kebijakan tersebut sesuai dengan rencana awal yang telah ditentukan, dan apakah kebijakan atau program tersebut sudah berjalan efektif. hal-hal tersebut

dapat

dilakukan

dengan

menanyakan

pendapat

masyarakat.pendapat masyarakat dapat dilihat dari reaksi dan resistensi masyarakat tersebut. biasanya apabila masyarakat diam dan tidak terjadi protes biasanya kebijakan maupun kegiatan tersebut berjalan efektif. kriteria evaluasi dalam tahapan ini adalah dengan Aksesibilitas Kebijakan, dan Keberhasilan Kebijakan. metode evaluasi dalam tahap ini tidak dapat langsung dpat diaplikasikan tanpa ada uji cob atau simulasi terlebih dahulu sehinga berikut merupakan beberapa metode evaluasi,sebagai berikut: - Percontohan , yaitu berhubungan dengan produk -

Uji coba, yaitu berhubungan dengan aktivitas

- Menyerap aspirasi masyarakat



Past Evaluasi, tujuan dalam tahapan kebijakan ini secara umum adalah untuk melihat keberhasilan dari kebijakan yang telah dijalankan secara keseluruhan. ukuran berhasil dalam kebijakan adalah dengan melihat besar kecilnya manfaat yang didapatkan oleh masyarakat dan besaran resiko yang dapat ditangani. atau dapat dilihat dengan membuat neraca perbandingan antara kerugian dan manfaat yang telah didapat, sehingga dari neraca tersebut dapat ditarik kesimpulan apakah kebijakan tersebut berhasil/tidak.

DAFTAR PUSTAKA https://raranatasha.wordpress.com/2013/01/06/15-perencanaan-kebijakan/ (diakses 08/02/2019) https://www.academia.edu/37069065/KONSEP_MANAJEMEN_RESIKO_R ISK_MANAGEMENT_DALAM_PROJEK_PENULISAN_MANUAL_PEN GAMANAN_ASSET_INDUSTRI_HULU_MIGAS_DI_INDONESIA (diakses 08/02/2019) https://www.pdfcoke.com/document/357188171/Monitoring-Dan-EvaluasiDalam-Pengambilan-Keputusan (diakses 08/02/2019) http://perencanaan.ipdn.ac.id/kajian-perencanaan/kajianperencanaan/monitoringdanevaluasiperencanaanpembangunan (diakses 08 /02 /1019)

Related Documents


More Documents from ""