Tingkat Perkembangan BAB XI
Peta Tingkat Perkembangan Kabupaten Cianjur
ISU STRATEGIS
EKSTERNAL Evaluasi Kebijakan Rencana struktur ruang kabupaten cianjur sudah sesuai dengan arahan dari kebijakan rencana struktur ruang provinsi jawa barat dimana telah ditetapkannya PKL perkotaan cianjur dan sindangbarang dan PKL perdesaan di kecamatan sukanagara. Kabupaten Cianjur merupakan Kawasan Strategis Nasional di Jawabarat, sehingga untuk memperkuat posisi Tawar Kabupaten Cianjur, dalam kapasitasnya sebagai kawasan andalan. Daya Dukung
Struktur Ruang Kesisting Peta Struktur Ruang Eksisting Kabupaten Cianjur
Gambar Grafik Presentase Kemampuan Lahan Kabupaten Cianjur Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Kemamupan Lahan yang berada di Kabupaten Cianjur bahwa dapat dilihat klasifikasi yang memiliki luasan tertinggi yaitu Zona C dengan 109027,30 Ha atau 30% dari luas total Kabupaten Cianjur. Sedangkan untuk klasifikasi yang memiliki luasan terendah adalah Zona E dengan luas 17288,45 Ha atau 5% dari luas total Kabupaten Cianjur.
45
Pola Ruang Eksisting
Potensi dan Masalah Peta Potensi dan Masalah Kabupaten Cianjur
Gambar Grafik Presentase Penggunaan Lahan Kabupaten Cianjur Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Peta Pola Ruang Eksisting Kabupaten Cianjur
Isu Strategis Kabupaten Cianjur Adanya ketimpangan antar wilayah yang diakibatkan oleh ketersediaan dan pemusatan sarana & prasarana, keterjangkauan antar wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dan Selatan Masih kurang baiknya kondisi jaringan jalan di Kabupten Cianjur Bagian Tengah dan Selatan. Sektor pertanian merupakan sektor utama dilihat dari penggunaan lahan yang ada di Kabupaten Cianjur serta di dukung oleh kesesuaian penggunaan lahan.
INTERNAL Evaluasi Kebijakan Dari hasil evaluasi kebijakan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah terdapat kebijakan pengembangan eco wisata yang didukung dengan adanya penggunaan lahan perkebunan the yang berpusat di Kec. 46
takokak, Kec. Sukanagara, Kec. Sampaka serta pola ruang yang dominan sesuai dengan arahan RTRW. Akan tetapi Kabupaten Cianjur dari hasil analisis kami mempunyai masalah yaitu, Masih kurangnya pengelolaan dan pemanfaatan potensi kawasan peruntukan pariwisata perkebunan teh yang sudah direncanakan dalam RTRW serta Adanya konflik sosial terhadap pengembangan Industri Pertambangan emas yang terdapat di Gunung Rosa Kecamatan Campaka dari masyarakat dengan pihak pengelola dimana tidak adanya regulasi yang jelas antara lembaga pemerintah setempat dan pihak-pihak swasta terkait di desa Karyamukti dan juga adanya sengketa lahan.
Matrik Keterkaitan Peta Potensi dan Masalah Matriks Keterkaitan Kabupaten Cianjur bagian Tengah
Daya Dukung 6% 9% 19%
Zona A Zona B
31%
35%
Zona C Zona D
Tingkat Perekembangan Peta Tingkat Perkembangan Kabupaten Cianjur bagian Tengah
Zona E
Gambar Grafik Presentase Kemampuan Lahan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
Kabupaten Cianjur Bagian Tengah bahwa dapat dilihat klasifikasi yang memiliki luasan tertinggi yaitu Zona C dengan 37396,60 Ha atau 35% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Sedangkan untuk klasifikasi yang memiliki luasan terendah adalah Zona E dengan luas 6799,87 Ha atau 6% dari luas total Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.
47
Peta Pola Ruang Eksisting
Struktur Ruang Kesisting Peta Struktur Ruang Eksisting Kabupaten Cianjur Bagian Tengah
Pola Ruang Eksisting Potensi dan Masalah Potensi: Kabupaten Cianjur Bagian Tengah berpotensi sebagai paiwisata, khususnya untuk ecowisata seperti kebun teh dan curug. Adanya rencana pembangunan TPST di Kecamatan Cijati untuk meningkatkan pelayanan prasarana persampahan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dan Kabupaten Cianjur Bagian Selatan Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial pada subsektor pertanian berupa komoditas holtikultura dan komoditas buah-buahan Tingginya pelayanan sarana di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah baik sarana peribadatan, sarana olahraga, sarana pendidikan, sarana perdagangan dan jasa, sarana olahraga serta sarana kesehatan. Begitu
Gambar Pola Ruang Eksisting Kabupaten Cianjur Bagian Tengah Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
48
pula pada pelayanan prasarana, yakni prasarana air limbah, prasarana listrik, prasarana irigasi dan prasarana jaringan telekomunikasi di Kabupaten Cianjur bagian Tengah Masalah: Belum terlayaninya prasarana air minum pada beberapa Kecamatan di Kabupaten Cianjur bagian Tengah serta belum tersedianya pengangkutan persampahan pada seluruh kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah, sehingga masyarakat masih menggunakan sistem pembakaran/penimbunan secara individ. Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki kondisi jalan yang rusak dengan presentase 38,8%, sehingga menghambat pergerakan penduduk dan distribusi barang baik masuk maupun keluar Kabupaten Cianjur Bagian Tengah
mengenai ketersediaan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan terutama sektor potensial. ISU STRATEGIS KABUPATEN CIANJUR BAGIAN TENGAH Isu strategis Kabupaten Cianjur Bagian Tengah didapkan dari penarikan kesimpulan dari isu eksternal dan internal sehingga dapat menghasilkan kesimpulan kemudian dijadikan isu strategis kabupaten cianjur bagian tengah sebagai berikut: Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial berupa komoditas holtikultura dan buah-buahan namun Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki konektivitas yang rendah serta memiliki kesenjangan dalam penyediaan dan poelayanan sanitasi.
Isu Strategis Sebagian besar kecamatan di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah masih memiliki pelayanan sanitasi yang kurang baik. Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial pada subsektor pertanian berupa komoditas holtikultura dan komoditas buah-buahan Konektivitas di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah terklasifikasi sangat rendah.
ANALISIS GABUNGAN Dari hasil analisis mulai dari evaluasi kebijakan, daya dukung, matriks keterkaitan, tingkat perkembangan, struktur ruang, dan pola ruang maka didapat kesimpulan sebagai berikut: Kabupaten Cianjur Bagian tengah diarahkan sebagai pusat produksi pertaniana, perkebuna dan holtikultura, dimana sektor unggulannya yaitu holtikultura dan buah buahan yang didukung dengan SKL morfologi sedang seluas 40045,44 Ha dengan tingkat kemampuan pengembangan mudah. Akan tetapi adanya ketimpangan
49
BAB XII KONSEP DAN STRATEGI
Konsep dan Strategi Konsep Pengembangan Wilayah Kabupaten Cianjur Konsep yang dipilih untuk pengembangan Kabupaten Cianjur yaitu Development From Above (DFA). Teori Development From Above (DFA) sendiri merupakan teori pengembangan wilayah dari sektor dinamis atau wilayah “core” yang menjalar ke sektor atau wilayah lain dibawahnya (periphery)`. Dimana pada Kabupaten Cianjur, yang menjadi wilayah “core” adalah Kabupaten Cianjur Bagian Utara dan sektor unggulan yang ada pada masing – masing wilayah, diharapkan dari core tersebut dapat memberikan trickle down effect kepada Bagian Tengah dan Selatan mengingat Kabupaten Cianjur Bagian Utara merupakan kawasan perkotaan yang dapat melayani satu kabupaten atau diharapkan dari setiap sektor unggulan wilayah tersebut dapat mendorong pengembangan wilayahnya tersebut. Konsep Struktur Ruang Peta RKonsep Struktur Ruang Kabupaten Cianjur
EKSTERNAL Dasar Pertimbangan Dalam dasar pertimbangan ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya: A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran No. 26 tahun 2008) B. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 2017) C. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No 12 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat D. Peraturan Daerah No. 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029 E. Rencana Strategis Provinsi Jawa Barat
Tujuan dan Sasaran Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur bertujuan untuk mensejahreakan masyarakat melalui pemerataan pembangunan serta peningkatan peran dan fungsi infrastruktur untuk mengoptimalkan sektor pertanian, sektor industri dan pariwisata demi terwujudnya Kabupaten Cianjur yang produktif, terpadu dan berkelanjutan. Sasaran Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang Kabupaten Cianjur ditetapkan sasaran penataan ruang yang terdiri atas : 1. Pemerataan penyediaan infrastruktur di Kabupaten Cianjur 2. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan dengan memperhatikan keselarasan antar kawasan lindung dan kawasan budidaya. 3. Meningkatkan perekonomian berdasarkan potensi sektor – sektor yang ada di Kabupaten Cianjur. 50
Konsep Pola Ruang Kabupaten Cianjur 2%
Peta Konsep Pola Ruang Hutan Lindung
11% Hutan Konservasi 15% 0%
49% 14%
Sempadan Pantai Sempadan Sungai
8% 1%
Sempadan Danau
Gambar konsep Pola Ruang Kawasan Lindung Kabupaten Cianjur Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018 0%
Hutan produksi terbatas
15% 28%
Hutan Produksi
10% 0%
Perkebunan
INTERNAL Dasar Pertimbangan Dalam dasar pertimbangan ini terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya:
22%
25%
Pertanian Lahan Basah
Gambar Konsep Pola Ruang Kawasan Budidaya Kabupaten Cianjur
A. Tujuan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur B. Peraturan Daerah Kabupaten Cianjur Nomor 17 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur tahun 2011-2031 C. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Kabupaten (RIPPKAB)
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
51
apakah konsep tersebut dapat menekan permasalahan di kondisi eksisting serta mengetahui strategi yang tepat digunakan dalam memecahkan permasalahan penataan ruang di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.
Tujuan Adapun tujuan penataan ruang Kabupaten Cianjur Bagian Tengah yaitu “Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Cianjur Bagian Tengah melalui pengembangan daerah agropolitan dengan memanfaatkan potensi, teknologi dan sumberdaya secara efektif, efisien, berkelanjutan dan ramah lingkungan”
Konsep Pengembangan Struktur ruang Alternatif 1 Peta Rencana Struktur Ruang Alternatif 1
Sasaran 1. Meningkatan produktifitas sektor agro dengan pengelolaan sistematis, modern, terintegrasi dan ramah lingkungan 2. Terbinanya masyarakat pelaku agribisni agar mampu meningkatkan produksi dan dproduktivitas komoditi pertanian serta produk produk olahan pertanian. 3. Meningkatkan fungsi dan efektivitas kelembagaan pemerintah dan/atau kelembagaan sosial untuk mendukung pengembangan kawasan agropolitan 4. Meningkatnya aksesibilitas guna mendukung pergerakan orang dan barang 5. Meningkatnya pembangunan guna meningkatkan daya tarik Kabupaten Cianjur Bagian Tengah 6. Terciptanya pemanfaatan sumber daya yang efektif, efesien dan berkelanjutan guna mendukung pembangunan yang merata di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah.
Alternatif 2 Peta Rencana Struktur Ruang Alternatif 2
Isu Ruang Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki sektor potensial berupa komoditas holtikultura dan buah-buahan namun Kabupaten Cianjur Bagian Tengah memiliki konektivitas yang rendah serta memiliki kesenjangan dalam penyediaan dan poelayanan sanitasi. Matriks Keterkaitan Matriks Keterkaitan dengan cara meyelaraskan hasil analisis mulai dari potensi dan masalah, isu strategis, tujuan penataan ruang, sasaran, konsep dan strategi. Dari hasil matriks tersebut maka akan mengetahui 52
Penentuan Konsep Struktur Ruang Dari bebagai alternatif diatas, didapat aleternatif yang menjadi penentu untuk konsep struktur ruang Kabupaten Cianjur bagian Tengah yaitu Alternatif 1. Karena alternatif tersebut sudah mewakili dari alternatif – alternatif sebelumnya, yaitu Alternatif 2 (Jarak antar kecamatan) sehingga altenatif ini dianggap representatif.
Konsep Pengembangan Pola Ruang 4%
DAERAH RAWAN BENCANA
0%
0%
HUTAN KONSERVASI
25%
Tabel Fungsi Pusat Kegiatan No
Pusat Kegiatan
1% Kecamatan
70%
Fungsi Pusat Kegiatan
HUTAN LINDUNG
pusat pengolahan hasil pertanian, pusat Sukanagara 1.
perkebunan, pusat industri kecil menengah
Gambar
dan pertambangan
PKL
Grafik Kawasan Lindung Konsep Pengembangan Pola Ruang
pusat produksi dan industri perkebunan Pagelaran
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2018
dan pertanian dengan skala pelayanan beberapa kecamatan serta menunjang kota
Campaka 2.
PPK Kadupandak
Pusat pemerintahan, pusat perdagangan,
HUTAN PRODUKSI TERBATAS
11%
pusat perkebunan,
41%
Pusat perkebunan buah-buahan, pusat pendidikan
34%
Takokak
3.
PPL
Tanggeung
Cijati
4.
Wilayah Pelayanan
Campakamulya Pasirkuda
11%
Pusat perkebunan (holtikultura) dan buah-
1%
HUTAN PRODUKSI PERTANIAN LAHAN BASAH
2%
buahan Pusat perkebunan (holtikultura), pusat
Gambar
pendidikan
Grafik Kawaasan Budidaya Konsep Pengembangan Pola Ruang
Pusat pertanian (holtikultura), pusat
Sumber: Hasil Analisis Tahun 2018
pendidikan Pusat pertanian (holtikultura)
53
2. Pengadaan dan Pengembangan sarana dan prasarana yang ada di Wilayah Cianjur Bagian Tengah seperti Pendidikan tingkat menengah atas dan Sistem Sanitasi. Dengan strategi sebagaiberikut: Merencanakan dan membangun sarana pendidikan tingkat menengah atas, dan merencanakan dan membangun sarana dan prasarana sanitasi berupa TPS di kecamatan Cijati. Penataan ruang yang berwawasan lingkungan sebagai langkah pencegahan untuk perlindungan air dari pencemaran, serta adanya kelembagaan yang dapat memantau semua kegiatan yang berdampak lingkungan. Pembentukan dan pembinaan kelompok sadar lingkungan. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan sistem sanitasi. 3. Pembangunan fasilitas pemasaran hasil pertanian berupa subterminal agribisnis (STA) di Kecamatan Sukanagara dan Kecamatan Pagelaran. Serta pengembangan sarana kelembagaan dan perekonomian seperti bangunan koperasi usaha (KUB) , perbankan dan balai pendidikan. Strategi Pola Ruang Budidaya 1. Mengembangkan kegiatan budidaya meliputi pertanian secara sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian wilayah Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. Dengan strategi sebagai berikut: Menyediakan prasarana dan sarana pendukung pertanian. Mendukung sistem distribusi akan kegiatan pertanian. Mempertahankan lahan pertanian agar tidak terkonversi untuk peruntukan lahan lain. 2. Mengoptimalkan Kawasan budidaya untuk dibangun Kawasan permukiman dan pengembangan.
Peta Rencana Pola Ruang
Strategi Strategi Struktur Ruang 1. Pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana transportasi, serta peningkatan pelayanan di Kabupaten Cianjur bagian Tengah. Dengan strategi sebagai berkut: Dengan Pembangunan dan perbaikan Jalan Kolektor dan Jalan Lokal Serta adanya perbaikan jalan Kolektor yang ada di Kecamatan Campaka, Kecamatan Sukanagara, Kecamatan Pagelaran dan Kecamatan Tanggeung yang memiliki kondisi jalan sedang. Pembangunan terminal tipe C pada Pusat Kegiatan Lokal Sukanagara yang dapat menunjang aksesibilitas seluruh kegiatan dan peningkatan pelayanan rute angkutan umum yang dapat menjangkau ke seluruh pelosok Kabupaten Cianjur Bagian Tengah. 54
3. Pengendalian perkembangan kegiatan budidaya agar sesuai fungsi dan tidak melampaui daya dukung lahan, dengan strategi yang dikembangkan antara lain sebagai berikut: Menetapkan ketentuan-ketentuan peraturan zonasi pada masing-masing kawasan budidaya sesuai karakteristiknya.
2. Pencegahan dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup; Strategi yang akan dikembangkan, antara lain : Mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan.
Membatasi perkembangan kegiatan budidaya terbangun di kawasan rawan bencana untuk meminimalkan potensi terjadinya bencana dan potensi kerugian akibat bencana. Membatasi perkembangan kawasan terbangundi kawasan lindung untuk mempertahankan ketersediaan sumber air. Memberikan intensif bagi kegiatan yang sesuai dengan fungsi dan disinsentif bagi kegiatan yang mengakibatkan gangguan bagi fungsi utamanya. 4. Pengembangan sektor potensial andalan berupa sektor pertanian yang difokuskan pada sub sektor holtikultura dan buah-buahan yang ada di Kabupaten Cianjur Bagian Tengah dengan strategi sebagai berikut: Mengintensifikasikan lahan dikawasan dataran tinggi. Mengembangkan kawasan agropolitan dan industri pengolahan yang terintegrasi dengan kawasan lainnya. Membangun teknologi tepat guna dan ramah lingkungan. Pelatihan atau penyuluhan para petani guna meningkatkan keterampilan dan peningkatan produktivitas Lindung
1. Pemeliharaan dan kelestarian fungsi lingkungan hidup, Strategi yang akan dikembangkan antara lain : Menetapkan kawasan lindung dan mempertahankan fungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah Mengembangkan kerjasama antar kabupaten perbatasan dalam meningkatkan fungsi lindung 55