Etika (etika Pergaulan Dengan Sesama Mahasiswa).docx

  • Uploaded by: Fatur Fachreza
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Etika (etika Pergaulan Dengan Sesama Mahasiswa).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,364
  • Pages: 9
TUGAS ETIKA KERJA ETIKA PERGAULAN DENGAN SESAMA MAHASISWA

Oleh : HABY JUNDA RIFTRIYAS 0730011500050 ANDI FATUR FM 073001500011

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI 2018 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki anak bangsa yang cerdas dan berpendidikan tinggi. Namun, banyak orang yang berpendidikan tinggi tetapi tidak memiliki moral yang baik. Misalnya kasus korupsi yang sedang marak terjadi di negara kita. Dengan banyaknya kasus korupsi yang terjadi, Indonesia banyak mengalami kerugian. Oleh karena itu, generasi muda Indonesia tidak hanya harus memiliki intelektual yang tinggi tetapi harus memiliki moral yang baik. Mahasiswa merupakan generasi muda Indonesia yang nantinya diharapkan dapat mengubah kondisi Indonesia menjadi lebih baik. Oleh karena itu, mahasiswa perlu mempelajari dan menerapkan etika pergaulan yang baik. Di beberapa perguruan tinggi terkenal, mereka menampung siswasiswa unggulan dari berbagai daerah. Siswa dari berbagai daerah tertentu mempunyai latar belakang yang berbeda baik dari segi ekonomi, budaya, tingkah laku, politik dan agama. Latar belakang yang berbeda tersebut akan memberikan lingkungan pergaulan yang lebih majemuk, bergantung seberapa besar toleransi dan kenyamanan kita terhadap hal-hal tersebut. Bagi mereka yang mempunyai toleransi yang besar, mungkin tidak ada masalah. Sebagai seorang mahasiswa yang sekarang telah memasuki suatu fase kehidupan menjadi manusia dewasa harus mempunyai prinsip hidup yang jelas. Dengan demikian, mahasiswa banyak menghabiskan waktu di kampus. Oleh karena itu, kampus memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk moral dan tingkah laku mahasiswa yang akan mempengaruhi etika. Dan etika itu sendiri sebagai ilmu melanjutkan kecenderungan kita dalam kehidupan bermasyarakat. Memang setiap orang memiliki kebebasan untuk melakukan hal sesuka hatinya tapi perlu diingat bahwa dalam menjalani hidup, kita tidak hanya hidup seorang diri, kita hidup berdampingan dengan orang lain di mana kita

2

pun secara tidak langsung berkewajiban menjaga perasaan orang, dan membuat orang lain menjadi nyaman dengan tingkah laku kita. Hal semacam inilah yang dinamakan etika bergaul. I.2

Pengertian Umum a. Pengertian Etika Pergaulan Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah "Ethos", yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu "Mos" dan dalam bentuk jamaknya "Mores", yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa bersifat luas yakni oergaulan dengan banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain. Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum, dan lain-lain. b. Pengertian Mahasiswa Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989). Mahasiswa adalah sekumpulan manusia intelektual yang akan bermetamorfosa menjadi penerus tombak estafet pembangunan di setiap Negara, dengan itelegensinya diharapkan bisa mendobrak pilar-pilar kehampaan suatu negara dalam mencari kesempurnaan kehidupan berbangsa dan bernegara, serta secara moril akan dituntut tanggung jawab akdemisnya dalam menghasilkan buah karya yang berguna bagi kehidupan lingkungan.

3

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Etika Pergaulan 2.1.1

Faktor-Faktor Pergaulan 1. Faktor Umur Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda dengan usia remaja, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut, dan sebagainya. Dapat dikatakan baik, apabila bentuk pergaulan dilakukan oleh dan untuk umur sebaya. 2. Faktor Keterikatan Faktor keterikatan misalnya, pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda. 3. Faktor Lingkungan Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status sosialnya sangat berbeda-beda dan heterogen memerlukan penyesusaian yang sangat ekstra hatihati.

2.1.2

Prinsip-Prinsip Pergaulan 1. Kebenaran (truth) Kebenaran yang mutlak hanya dapat dibuktikan dengan keyakinan. Kebenaran harus dibuktikan kepada masyarakat agar masyarakat yakin akan kebenaran tersebut. 2. Prinsip Kebaikan (goodness) Kebaikan diartikan sebagai sifat yang menimbulkan pujian. Prinsip kebaikan yang diterima umum, misalnya saling menghormati, saling berbuat baik, saling mengasihi, sayang sesama manusia. Prinsip kebaikan bersifat universal.

4

3. Prinsip Keindahan (beauty) Prinsip

ini

meyakini

bahwa

kehidupan

manusia

sesungguhnya merupakan keindahan. Prinsip ini tercermin dari adanya rasa kasih sayang antarsesama, kedamaian, ketentraman, saling tenggang rasa, kerjasama, suasana yang kondusif, berpenampilan menarik, dan lain-lain. 4. Prinsip Kebebasan (liberty) Secara umum, kebebasan dapat diartikan bahwasetiap orang berhak menentukan pilihan apa yang terbaik untuk dirinya. Setiap orang bebas melakukan atau tidak melakukan sesuatu sesuai pilihannya dengan tidak melanggar kebebasan umum. 5. Prinsip Persamaan (equality) Meskipun manusia terdiri dari berbagai Ras, etnis, sikap dan pola pikir yang beragam, semua perbedaan tersebut bukanlah alasan untuk memperlakukan manusia secara tidak adil. Etika yang dilandasi prinsip persamaan menghapuskan perilaku diskriminatif. 6. Prinsip Keadilan (justice) Secara umum, keadilan dapat diartikan bahwa setiap orang menerima apa yang seharusnya diterima. Prinsip keadilan ialah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang mestinya diterima. 2.2 Etika dalam Berperilaku Mahasiswa 2.2.1

Pola Pergaulan Sehat 1. Instropeksi Diri Sikap introspeksi penting sekali artinya, tanpa sikap ini kita bisa salah kapra, dan salah paham dalam menjalankan mekanisme pergaulan. Bagaimana kita menyadari kekurangan diri sendiri, berterus terang terhadap kelemahan kita, dan mencoba mengubah sikap itu sebaik mungkin agar perjalanan tetap harmonis. Biasanya kadar orang dalam menatap dirinya,

5

punya kecenderungan berlainan. Ada yang menganggap dirinya sudah benar, dan orang lain selalu salah. 2. Saling Memahami Sesudah saling mengoreksi diri sendiri, antara sesama harus saling memahami. Betapa sukarnya memahami orang lain, terlebih lagi memahami diri sendiri. Itulah sebabnya sebelum kita memahami orang lain, ada baiknya memahami diri sendiri. Dengan demikian penilaian penilaian kita terhadap orang lain akan objektif dan utuh. Bila anda ingin punya banyak sahabat, keahlian anda dalam memahami itulah yang pegang peranan. 3. Berjiwa Besar Kita harus berjiwa besar dalam mengakui kelemahan kita, lebih-lebih demi kepentingan orang banyak. Kita punya kelemahan dan kelebihan yang berbeda serta tidak ada diantara kita yang sempurna. 4. Saling Mengisi Setelah kita mengetahui kelemahan tadi, kita harus punya inisiatif untuk saling mengisi. Saling tukar dan saling menerima. Sehingga segala kelemahan dan kemampuan kita benar-benar berarti dalam kehidupan bergaul ini. 2.2.2

Perilaku Mahasiswa dalam Kampus a. Mengetahui,

memahami

dan

melaksanakan

peraturan-

peraturan yang berlaku di lingkungan kampus dan berusaha tidak melanggar. b. Berpakaian dan bersepatu rapi di lingkungan kampus. c. Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik di dalam kelas dan di luar kelas yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai oleh nilainilai agama / kepercayaan yang dianut. d. Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat dan kakak tingkat.

6

e. Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah. f. Saling menghormati dan menghargai terhadap sesama mahasiswa. g. Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral. h. Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku sebagai bagian dari pendidikan disiplin. 2.2.3

Hubungan mahasiswa dengan sesama mahasiswa a. Membangun saling percaya antar rekan mahasiswa b. Komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka, dan mau menerima pendapat rekan mahasiswa lainnya c. Saling berbagi informasi d. Saling member dukungan dengan cara elegant dan gentle e. Mau menerima rekan dengan tulus yang mau bersahabat f. Terampil mengelola situasi konflik menjadi situasi problem solving g. Menganggap rekan mahasiswa sebagai mitra belajar bukan saingan h. Selalu menyapa rekan mahasiswa (junior-senor) i. Saling mengingatkan ketika ada tugas j. Memberi komentar secara objective dan positif k. Tidak memfitnah l. Melakukan pergaulan secara wajar dengan menghormati nilainilai agama, kesusilaan, dan kesopanan

7

BAB III PENUTUP 3.1

Kesimpulan Etika pergaulan itu sangat penting dalam kehidupan kampus. Kita harus

menerapkan etika pergaulan agar kita dapat diterima oleh orang-orang di sekitar kita. Bagaimanapun juga manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Memang secara fisik kita bisa terlihat dapat hidup tanpa bantuan orang lain namun secara psikologi, manusia satu sangat bergantung pada manusia lain. Hubungan etika dengan mahasiswa sangat erat kaitanya, karena dengan etika mampu mengontrol mahasiswa-mahasiswa sehingga tidak melakukan hal-hal yang mampu merugikan banyak pihak. Usaha untuk membangun etika baik dalam diri yakni, motivasi yang kuat, berpikir positive, percaya/meyakini diri sendiri, hindari hal-hal yang buruk, berlatih menerapkan etika baik dalam kehidupan sehari-hari Merupakan Mahasiswa yang Bermoral.

8

DAFTAR PUSTAKA

K. Bertens. 1993. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka. Parsons, Patricia. 2004. Etika Public Relations Panduan Praktik Terbaik. Jakarta : Erlangga. Sugembong. 2009. Meraih Bintang di Sekolah. Jakarta : Gramedia. id.wikipedia.org http://anisroketmail.blogspot.com/2016/01/makalah-etika-pergaulan.html https://www.academia.edu/12709814/ETIKA_PERGAULAN_DALAM_KAMPU S_DAN_DAMPAK_SOSIALNYA

9

Related Documents

Etika
October 2019 60
Etika
June 2020 42
Etika
May 2020 37
Etika
June 2020 44
Etika
May 2020 44

More Documents from "Vanja"