Elwin Al Farisi Tugas 1 Manajemen Strategik.docx

  • Uploaded by: Elwin Al Farisi
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Elwin Al Farisi Tugas 1 Manajemen Strategik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,390
  • Pages: 8
EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

Elwin Al Farisi NIM 530005754 UT Pangkalpinang Kerjakan pertanyaan berikut: Pertanyaan Diskusi 1 1. Kemukakan definisi Manajemen strategik dari tiga ahli. Uraikan perbedaan dan kesamaan definisi dari ketiga ahli tersebut. 2. Uraikan dalam bentuk bagan proses dalam manajemen Strategik dari mulai perumusan visi organisasi sampai dengan evaluasi strategi. 3. Uraikan tingkatan-tingkatan strategi dalam organisasi 4. Uraikan peran etika bisnis dalam strategi. 5. Pilih satu perusahaan bisnis yang telah go public di Indonesia. Coba saudara kritisi apa yang menjadi : visi, misi dan tujuan organisasi. kemukakan pendapat berdasar materi BMP EKMA5309 modul 1, materi sesi 1, atau referensi pendukung lain. Dalam mengemukakan penjelasan harap mencantumkan sumber. Selamat berdiskusi. Kami harap Anda selalu aktif berpartisipasi sampai sesi Tuton berakhir Tanggapan 1. Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai.Beberapa ahli di bidang ilmu manajemen pernah menjelaskan tentang definisi manajemen strategis, diantaranya adalah: a. Menurut Porter (1996). Mendefinisikan strategi sebagai “penciptaan posis unik dan berharga yang diperoleh dengan melakukan serangkaian kegiatan.”. b. Menurut H. Igor Ansoff, Manajemen strategi adalah analisis logis dari bagaimana perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungan baik ancaman dan peluang dalam berbagai kegiatan. c. Menurut Lawrence R. Jauch (Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan, 1998), Manajemen Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada perumusan strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Porter menjabarkan tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan seringkali saling bersinggungan. Basis pertama didapatkan dengan memproduksi bagian kecil (subset) sebuah produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya sebagai variety-based positioning karena posisi ini berasal dari pemilihan produk, bukan berdasarkan segmentasi konsumen. Dengan kata lain,

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

perusahaan berusaha memenuhi sedikit kebutuhan dari banyak orang. Porter menyontohkan Jiff Lube International yang hanya memproduksi pelicin (lubricant) otomotif dan tidak menawarkan produk perawatan lainnya. Variety-based positioning efektif bila perusahaan memiliki kemampuan menciptakan produk subset tersebut dengan baik, jauh lebih unggul dibanding pesaingnya. 2. Manajemen strategi

Maksud dari bagan tersebut : Cara para perencana strategi menentukan sasaran & mengambil keputusan. Proses Manajemen Strategik meliputi : a. Mendefinisikan kegiatan utama organisasi (core business), menetapkan/mengem-bangkan visi dan misi organisasi. Setiap organisasi pasti mempunyai visi,misi dan tujuan. Visi,misi dan tujuan ini akan menentukan arah yang akan dituju oleh organisasi. Tanpa adanya visi,misi, dan tujuan maka kinerja organisasi akan berjalan acak dan kurang jelas serta mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Perubahan yang tidak mempunyai visi, misi dan tujuan seringkali bertindak spontantitas dan kurang sistematis seperti yang dilakukan oleh pedagang kecil hanya untuk memperoleh sesuap nasi. Tentunya hal ini tidak boleh terjadi bagi suatu organisasi bisnis (perusahaan) apalagi jika perusahaan tersebut boleh dikatakan skala menengah dan atas. b. Menetapkan tujuan organisasi yang terukur c. Menyusun/memilih strategi untuk mencapai tujuan Formulasi strategi melibatkan penetapan serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan. Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

SWOT:mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka panjang. Analisa SWOT, SWOT merupakan singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang) dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal organisasi. 1) Kekuatan (strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri). 2) Kelemahan (weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi. 3) Peluang (opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum tersentuh oleh pihak manapun. 4) Ancaman (threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan mengalami kesulitan dikemudiaan hari. d. Mengimplementasikan dan mengeksekusi strategi. Di dalam implementasi strategi, perusahaan diharapkan menetapkan atau merumuskan tujuan perusahaan tahunan (annual objective of the business), memikirkan dan merumuskan kebijakan, memotivasi karyawan serta mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah di formulasikan dapat dilaksanakan. Mengimplementasikan berarti menggerakan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah formulasikan menjadi tindakan nyata. Implementasi strategi memerlukan kinerja dan disiplin yang tinggi tetapi juga diimbangi dengan imbalan yang memadai. Tantangan implementasi adalah menstimulir para manajer dan karyawan melalui organisasi agar mau bekerja dengan penuh kebanggaan dan antusias ke arah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. e. Melakukan evaluasi. Evaluasi merupakan tahap terakhir di dalam proses strategi. Pada dasarnya evaluasi strategi mencakup 3 hal, yaitu: 1) Mereview faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar bagi strategi yang sedang berlangsung, 2) Mengukur kinerja yang telah dilakukan, dan 3) Mengambil berbagai tindakan perbaikan. 4) Evaluasi strategi sangat diperlukan sebab keberhasilan perusahaan dewasa ini tidak menjadi jaminan keberhasilan perusahaan di masa yang akan datang. f. Definisi Misi dan Tujuan organisasi. Misi Organisasi yaitu menjelaskan kegunaan dan alasan mengapa suatu organisasi ada atau rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi (visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan). Dan biasanya memberikan gambaran yang jelas tentang ciri pokok produk yang ditawarkan dan tekhnologi yang digunakan oleh organisasi, kebutuhan konsumen yang hendak dipenuhi & konsumen yang hendak dituju,

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

serta karakter, pasar dimana organisasi akan bersaing, komitmen terhadap karyawan, filosofi diri serta citra organisasi yang diharapkan dari masyarakat. Perubahaan misi akan dapat merubah batasan bisnis perusahaan. Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan juga merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu dalam suatu organisasi / perusahaan. Tujuan juga dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya. Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang. 3. Tingkatan strategi dalam organisasi Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh atau terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan. Menurut Griffin (2000) terdapat 3 tingkatan strategi yaitu : a. Strategi Pada Tingkat Perusahaan (coporate-level strategy), ialah straregi yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaan dalam sektor bisnis yang di jalankannya secara keseluruhan. b. Strategi Pada Tingkat Bisnis (business-level strategy), ialah alternatif srategi yang di lakukan oleh perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang di jalankannya pada beberapa jenis bisnis yang di perdagangkan. c. Strategi Pada Tingkat Fungsional (funcional level strategy), ialah strategi perusahaan pada bagian pemasarannya, khususnya di tingkat periklanan. Setiap strategi pada dasarnya merupakan suatu pendekatan yang diterapkan di suatu perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaing. Bahkan kerapkali suatu perusahaan menerapkan beberapa strategi atau mengkombinasikan beberapa strategi sehingga menjadi satu kesatuan strategi yang bertingkat. Beberapa perusahaan menerapkan strategi utama atau induk yang kemudian dibentuk strategi pendukung yang menunjang tercapainya strategi induk. Menurut Umar (2003) Strategi adalah sebuah kesatuan atas tingkatan-tingkatan berdasarkan ruang lingkup strategi itu sendiri. Strategi yang dimaksud adalah strategi bersaing/generik (generic strategy) yang akan dijabarkan menjadi strategi utama/induk (grand strategy) yang kemudian akan dijabarkan menjadi strategi fungsional. Hunger dan Wheelen (2003) menyatakan bahwa strategi terdiri atas: a. Strategi korporasi, yang menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan tentang sikap perusahaan terhadap arah pertumbuhan dan manajemen berbagai bisnis dan lini untuk mencapai keseimbangan produk dan jasa; b. Strategi bisnis, yang menggambarkan segmen pasar yang dilayani devisi tersebut, dikembangkan pada level divisi, dan menekankan pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam industri khusus;

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

c. Strategi fungsional, yang menekankan pada pemaksimalan sumber daya produktivitas perusahaan dan strategi bisnis di sekitar mereka. Berikut ini adalah gambaran terkait dengan tingkatan strategi:

Gambar Tingkatan Strategi Organisasi. Sumber Hunger dan Wheelen (2003) Jika strategi tingkat korporasi merupakan suatu strategi untuk korporasi yang terdiri dari berbagai bisnis, atau suatu perusahaan holding company yang membawahi beberapa unit bisnis yang boleh dikelola secara otonomi. Korporasi (holding) harus berupaya untuk tumbuh berkembang secara keseluruhan melalui pengalokasian sumber daya yang dimiliki pada berbagai unit bisnis dan menciptakan sinergi antar bisnis tersebut melalui resource sharing. Seringkali unit bisnis yang sudah ditetapkan untuk dijalankan belum tentu akan memberikan kontribusi bagi korporasi, bahkan adakalanya unit bisnis tidak mampu untuk hidup dan bersaing dengan para pesaingnya. Untuk itu diperlukan suatu strategi bagi unit-unit bisnis agar mampu bertahan dan berkembang sehingga dapat memberikan kontribusi dalam pertumbuhan korporasi. Strategi tingkat unit bisnis merupakan suatu strategi bagaimana suatu/masingmasing unit bisnis yang dimiliki korporasi tumbuh dan berkembang. Setelah unit-unit bisnis sudah tumbuh dan berkembang dengan baik, maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah pelaksanaan strategi pada tingkat fungsional. Pada tingkatan strategi fungsional perusahaan misalnya bagian pemasaran sebuah perusahaan harus mampu membuat strategi pemasaran yang sangat menarik sehingga suatu perusahaan mampu menumbuh kembangkan perusahaan tersebut dan meningkatkan daya saing produk atau jasa yang dipasarkan. Fungsi pemasaran yang menarik tentunya juga harus di buktikan dengan program-program yang menarik dan harus disertai dengan bukti nyata. 4. Peran Etika Bisnis dalam strategi Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimana diperlukan suatu landasan yang kokoh untuk mencapai itu semua. Dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu : a. Memiliki produk yang baik b. Memiliki managemen yang baik c. Memiliki Etika Ke tiga aspek pokok tersebut dapat dijabarkan melalui 3 (tiga) sudut pandang bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika. a. Sudut pandang ekonomis, Bisnis adalah kegiatan ekonomis. Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan produsen dalam sebuah organisasi. Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak. Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis. b. Sudut pandang etika, Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan boleh dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri. c. Sudut pandang Hukum, Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hukum modern. Dan dalam praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif, karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal : “Quid leges sine moribus” yang artinya : “apa artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas. Faktor-faktor pebisnis melakukan pelanggaran etika bisnis Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan pebisnis dilatarbelakangi oleh berbagai hal, Selain untuk mencapai keuntungan yang sebanyak-banyaknya, juga dapat disebabkan beberapa Faktor antara lain:

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

a. Banyaknya kompetitor dengan produk mereka yang lebih menarik b. Mengejar Keuntungan dan Kepentingan Pribadi (Personal Gain and Selfish Interest) c. Ingin menambah pangsa pasar d. Ingin menguasai pasar. Dari faktor-faktor tersebut, faktor pertama adalah faktor yang memiliki pengaruh paling kuat terhadap pelanggaran etika bisnis.Salah satu upayauntuk mempertahankan produk perusahaan tetap menjadi yang utama, dibuatlah iklan dengan sindiran-sindiran pada produk lain. Iklan dibuat hanya untuk mengunggulkan produk sendiri, dan menjelek-jelekkan produk iklan lain. Hal tersebut tentunya menyalahi prinsip-prinsip yang berlaku dalam bisnis yang baik antara lain : Prinsip otonomi, Prinsip kejujuran, Prinsip keadilan, Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle), Prinsip integritas moral. banyak perusahaan besar telah mengambil langkah yang tepat kearah penerapan prinsip-prinsip etika bisnis ini, kendati prinsip yang dianut bisa beragam. Pertama-tama membangun apa yang dikenal sebagai budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan ini mula pertama dibangun atas dasar Visi atau filsafat bisnis pendiri suatu perusahaan sebagai penghayatan pribadi orang tersebut mengenai bisnis yang baik. Visi ini kemudian diberlakukan bagi perusahaannya, yang berarti Visi ini kemudian menjadi sikap dan perilaku organisasi dari perusahaan tersebut baik keluar maupun kedalam. Maka terbangunlah sebuah etos bisnis, sebuah kebiasaan yang ditanamkan kepada semua karyawan sejak diterima masuk dalam perusahaan maupun secara terus menerus dievaluasi dalam konteks penyegaran di perusahaan tersebut. Etos inilah yang menjadi jiwa yang menyatukan sekaligus juga menyemangati seluruh karyawan untuk bersikap dan berpola perilaku yang kurang lebih sama berdasarkan prinsip yang dianut perusahaan. 5. Contoh Perusahaan Go Publik JASA RAHARJA Utama dalam perlindungan, prima dalam layanan Jasa Raharja menjalankan program asuransi sosial yaitu mengelola pelaksanaan UU. No.33 tahun 1964 dan UU. No.34 tahun 1964.  

VISI Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat. MISI Catur Bakti Ekakarsa Jasa Raharja a. Bakti kepada Masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat. b. Bakti kepada Negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggara Program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib, serta Badan Usaha Milik Negara.

EKMA5309 - MANAJEMEN STRATEGIK

c. Bakti kepada Perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan Perusahaan. d. Bakti kepada Lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagi keseimbangan dan kelestarian lingkungan. 1) Analisis lingkungan eksternal organisasi (EFAS) adalah suatu analisis yang digunakan untuk menilai seatu perusahaan berdasarkan factor eksternal. Analisis ini bisa menggunakan analisis SWOT. 2) Faktor yang dianalisis dalam analisis lingkungan sosial (makro) : a) Demografi b) Global c) Teknologi Politik Legal d) Sosial e) Ekonomi Faktor yang dianalisis dalam analisis lingkungan tugas (mikro) : a) b) c) d)

Kompetitor Supplier Substitusi Pelanggan

DAFTAR PUSTAKA BMP EKMA 5309- Agus Mulyana (2015)– Universitas Terbuka David, Fred R, (2013). Strategic management, Concept and case, 14th ed. Person, Usa Porter, M.E. (1985). Competitive Adventage, Creating and Sustaining Superior Performance. New York : The free pross. Venkrataman, N. (1989). Strategic Orientation of Business Enterprises: The Construct, Dimensionality, and Measurement. Management Science, 942-962. Wheelen, Thomas, J. dan Hunger, J. David. (2000). Strategic Management. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Sumber lain : https://www.gurupendidikan.co.id/17-definisi-pengertian-manajemen-strategi-menurutpara-ahli/. diakses pada tanggal 3 maret 2019 https://www.dictio.id/t/apa-saja-tingkatan-strategi-didalam-organisasi/116003/2 . diakses pada tanggal 3 maret 2019 Anonim. 2013. Makalah Etika Bisnis. http://erikatzain. files.wordpress. com/ 2013/ 04 /makalah-etika-bisnis.pdf. diakses pada tanggal 3 maret 2019

Related Documents


More Documents from "Elwin Al Farisi"