Ekonomi Done.docx

  • Uploaded by: Lenny Marcella T
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ekonomi Done.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,604
  • Pages: 25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan ekonomi negara – negara sedang berkembang termasuk Indonesia, pengangguran semakin bertambah jumlahnya, lapangan kerja semakin sempit,SDM (Sumber Daya Manusia) yang tidak memenuhi persyaratan untuk masuk dalam lapangan kerja. Tingkat pengangguran suatu Negara sangat berdampak pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan output per kapita yang terus menerus dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator

keberhasilan

pembangunan.

Dengan

demikian

makin

tingginya

pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomiialah usaha meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Perekonomian Indonesia dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan walaupun pada tahun 2009 yang lalu sempat megalami krisis. Dilihat dari perkembangannya, pada triwulan I tahun 2009 perkembangan ekonomi Indonesia mengalami penurunan dari 6,2% menjadi 4,5%. Namun di triwulan I tahun 2010, perkembangannya menjadi 5,7% atau naik sebesar 1,2% dari tahun sebelumnya. Tren positif ini juga memberikan dampak terhadap berbagai sektor

industri

terutama

perbankan

yang

memiliki

peran

strategis

dalam

perekonomian dan pembangunan. Tingkat inflasi yang menurun menjadi salah satu pendorong pertumbuhan pendapatan bank sehingga mendatangkan ketertarikan investor luar negeri untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan industri perbankan di Indonesia karena sektor ini dianggap sangat menguntungkan.

1

Namun diisisi lain, bank-bank di Indonesia dihadapkan dengan berbagai tantangan. Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah melalui BI mengatur ketat regulasi untuk perbankan di Indonesia, antara lain pemenuhan modal minimum dengan dikeluarkannya PBI No.5/12/PBI/2003, perbaikan kualitas aktiva produktif terkait dengan implementasi ketentuan-ketentuan dalam tatanan perbankan yang baru. Selain itu, dengan dikeluarkannya berbagai peraturan oleh BI seperti PBI No.5/8/PBI/2003 tentang implementasi manajemen resiko bagi 2 bank umum serta PBI No. 6/10/PBI/2004 yang mengatur sistem untuk penilaian kesehatan bank memberikan konsekuensi di mana bank harus meningkatkan modalnya sejalan dengan berbagai resiko yang akan dihadapi dalam mempertahankan tingkat likuiditas dan kesehatannya. Industri perbankan merupakan industri yang sarat resiko, karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat. Selain itu perbankan memiliki kedudukan yang strategis, seperti menjadi penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter dan pencapaian stabilitas sistem keuangan, sehingga

diperlukan

perbankan

yang

sehat,

transparan

dan

dapat

dipertanggungjawabkan. Jika dilihat dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI) dalam statistik perbankan Indonesia, total aset perbankan nasional telah mencapai angka Rp. 3.008,9 triliun sampai dengan akhir Desember 2010. Bila dibandingkan dengan akhir tahun 2009, tercatat total asset perbankan nasional sebesar Rp. 2.534,1 triliun, pertumbuhan aset perbankan nasional naik mencapai 4,78%. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kinerja bank di Indonesia terus naik dan menunjukan tren positif. 1.2 Rumusan Masalah . Bagaimana pertumbuhan SDM di Indonesia saat ini? . Bagaimana cara pemerintah memanfaatkan SDM di Indonesia saat ini? . Bagaimana pembangunan di Indonesia saat ini . Sektor mana saja yang menjadi sorotan untuk pembangunan di Indonesia?

1.3 Konsep Teori Teori pembangunan atau definisi pembanguan fisik dan pembangunan non fisik dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut :

2

A. Pembangunan Fisik Pembangunan fisik dalam istilah ini meliputi sarana dan juga prasana pemerintah seperti : a. Jalan b. Jembatan c. Pasar d. Pertanian e. Irigasi Kondisi fisik ini dapat berupa letak geografis, dan sumber-sumber daya alam. Letak geografis sebuah desa sangat menentukan sekali percepatan didalam sebuah pembangunan. Letaknya strategis, dalam arti tidak sulit untuk dijangkau akibat relif geografisnya. Kecepatan proses pembangunan dan perkembangan suatu kelurahan juga sangat ditentukan oleh itensitas hubungannya dengan dunia luar, mobilitas manusia dan budaya akan mempercepat perkembangan desa itu sendiri. Menurut B.S Muljana (2001:3) pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah umumnya yang bersifat infrastruktur atau prasarana, yaitu bangunan fisik ataupun lembaga yang mempunyai kegiatan lain dibidang ekonomi, sosial budaya, politik daan pertahanan keamanan. Sumber daya alam yang terdapat dimasing-masing desa. Dimana sebuah desa yang mempunyai kekayaan sumber daya alam yang banyak dari pada desa-desa lainnya, sehingga untuk mengembangkan atau dalam proses pembangunan desa akan jauh lebih baik dari pada desa yang sedikit mempunyai sumber daya alam,atau tidak ada sama sekali. B. Pembangunan non fisik Didalam pembangunan suatu wilayah bukan hanya melakukan program pembangunan yang bergerak dibidang pembanguan fisik saja tetapi juga harus bergerak dibidang pembangunan non fisik atau sosial. Bachtiar Effendi (2002:114)

oleh

karena

itu,

pembangunan

hendaknya

harus

adanya

keseimbangan antara pembangunan fisik ataupun pembangunan non fisiknya. Yang menjadi bagian dari pembangunan non fisik atau sosial yaitu :

3

a. Pembangunan manusia b. Ekonomi c. Kesehatan d. Pendidikan.

Pembangunan non fisik berkaitan dengan penggunaan sumber daya manusia itu sendiri. Adapun pembangunan antara lain pembangunan di bidang kesehatan, pembangunan di bidang pendidikan, pembangunan di bidang ekonomi dan lain sebagainya. Pembangunan non fisik mengedepankan sumberdaya manusia, dikarenakan dengan adanya pembangunan non fisik menjadi

dasar

untuk

melakukan

pembangunan

fisik.

Jangan

sampai

pembangunan bertumpu pada salah satu aspek saja, tetapi pembangunan tersebut haruslah bersinergi satu sama lain. Pembangunan

non

fisik

dilakukan

guna

meningkatkan

taraf

dan

kesejahteraan masyarakat pada umumnya, baik peningkatan dan kesejahteraan masyarakatnya dalam bidang pendidikan, kesejahteraan masyarakat bidang kesehatan maupun kesejahteraan dalam bidang lainnya. Oleh karena itu peran manusia dalam pembangunan nonfisik perlu diperhatikan. Usaha dibidang pembangunan non fisik dapat dijalankan dengan cara membimbing atau guiding,cara persuasi melalui telinga dan mata (audio visual), dan dapat dengan cara memberi stimulasi. Ketiga cara tersebut dilakukan agar masyarakat dapat tergugah untuk menimbulkan daya gerak serta dapat memberikan

contoh

konkrit

pembangunan

yang

sebenarnya,

sehingga

pembangunan dapat berjalan dengan baik. Kondisi non fisik terdiri dari atas aspek-aspek sosial budaya politik, dan religi. Aspek sosial budaya dalam arti sempit merupakan adat istiadat, kebiasaankebiasaan yang hidup dalam masyarakat yang masih ditaati. Misalnya kegiatan gotong royong,yang merupakan kekuatan berproduksi dan kekuatan membangun atas dasar kerja sama dan saling berpengertian. Dimana gotong royong yang dilakukan sebuah desa tidak hanya terbatas pada kerja sama dibidang pertanian saja, tetapi juga mencakup bidang pembangunan rumah dan lain sebagainya. Itulah Teori pembangunan atau

4

definisi pembangunan fisik dan pembangunan non fisik di dalam kehidupan masy arakat 1.3.1 Teori Yang Menunjang dalam Pertubuhan dan Pembangunan Ekomoni 1.3.1.1 Cara Mengukur Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan

ekonomi

suatu

negara

dapat

diukur

dengan

cara

membandingkan, misalnya untuk ukuran nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya. 1.3.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Teori dibangun berdasarkan pengalaman empiris, sehingga teori dapat dijadikan sebagai dasar untuk memprediksi dan membuat suatu kebijakan. Terdapat

beberapa

teori

yang

mengungkapkan

tentang

konsep

pertumbuhan ekonomi, secara umum teori tersebut sebagai berikut: A. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis Teori ini dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut: a. Werner Sombart (1863-1947) Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:

1. Masa perekonomian tertutup Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri: 

Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri



Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen



Belum ada pertukaran barang dan jasa

2. Masa kerajinan dan pertukangan Pada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban.

5

Peningkatan kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi sendiri sehingga diperlukan pembagian kerja yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Pembagian kerja ini menimbulkan pertukaran barang dan jasa. Pertukaran barang dan jasa pada masa ini belum didasari oleh tujuan untuk mencari keuntungan, namun semata-mata untuk saling memenuhi kebutuhan. Masa kerajinan dan pertukangan memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut: 

Meningkatnya kebutuhan manusia



Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian



Timbulnya pertukaran barang dan jasa



Pertukaran belum didasari profit motive

3. Masa kapitalis Pada masa ini muncul kaum pemilik modal (kapitalis). Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh). Produksi yang dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut: 

Tingkat prakapitalis Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Kehidupan masyarakat masih statis 2. Bersifat kekeluargaan 3. Bertumpu pada sektor pertanian 4. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri 5. Hidup secara berkelompok 

Tingkat kapitalis Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Kehidupan masyarakat sudah dinamis 2. Bersifat individual 3. Adanya pembagian pekerjaan 4. Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan

6



Tingkat kapitalisme raya Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

1. Usahanya semata-mata mencari keuntungan 2. Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi 3. Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern 4. Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli 5. Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh 

Tingkat kapitalisme akhir Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :

1. Munculnya aliran sosialisme 2. Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi 3. Mengutamakan kepentingan bersama

b. Friedrich List (1789-1846) Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai berikut: 1. Masa berburu dan pengembaraan 2. Masa beternak dan bertani 3. Masa bertani dan kerajinan 4. Masa kerajinan, industri, perdagangan

c. Karl Butcher (1847-1930) Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan sebagai berikut: 1. Masa rumah tangga tertutup 2. Rumah tangga kota 3. Rumah tangga bangsa 4. Rumah tangga dunia

7

d. Walt Whiteman Rostow (1916-1979) W.W.Rostow mengungkapkan teori pertumbuhan ekonomi dalam bukunya yang bejudul The Stages of Economic Growth menyatakan bahwa pertumbuhan perekonomian dibagi menjadi 5 (lima) sebagai berikut :  Masyarakat Tradisional (The Traditional Society) 1. Merupakan masyarakat yang mempunyai struktur pekembangan dalam fungsi-fungsi produksi yang terbatas. 2. Belum ada ilmu pengetahuan dan teknologi modern 3. Terdapat suatu batas tingkat output per kapita yang dapat dicapai  Masyarakat pra kondisi untuk periode lepas landas (the preconditions for take off) 1. Merupakan tingkat pertumbuhan ekonomi dimana masyarakat sedang berada dalam proses transisi. 2. Sudah mulai penerapan ilmu pengetahuan modern ke dalam fungsi-fungsi produksi baru, baik di bidang pertanian maupun di bidang industri.  Periode Lepas Landas (The take off) 1. Merupakan interval waktu yang diperlukan untuk emndobrak penghalangpenghaang pada pertumbuhan yang berkelanjutan. 2. Kekuatan-kekuatan

yang

dapat

mendorong

pertumbuhan

ekonomi

diperluas 3. Tingkat investasi yang efektif dan tingkat produksi dapat meningkat 4. Investasi efektif serta tabungan yang bersifat produktif meningkat atau lebih dari jumlah pendapatan nasional. 5. Industri-industri baru berkembang dengan cepat dan industri yang sudah ada mengalami ekspansi dengan cepat.  Gerak Menuju Kedewasaan (Maturity) 1. Merupakan perkembangan terus menerus daimana perekonoian tumbuh secaa teratur serta lapangan usaha bertambah luas dengan penerapan teknologi modern.

8

2. Investasi efektif serta tabungan meningkat dari 10 % hingga 20 % dari pendapatan nasional dan investasi ini berlangsung secara cepat. 3. Output dapat melampaui pertamabahn jumlah penduduk 4. Barang-barang yang dulunya diimpor, kini sudah dapat dihasilkan sendiri. 5. Tingkat perekonomian menunjukkkan kapasitas bergerak melampau kekuatan industri pad masa take off dengan penerapan teknologi modern 

Tingkat Konsumsi Tinggi (high mass consumption)

1. Sektor-sektor industri emrupakan sektor yang memimpin (leading sector) bergerak ke arah produksi barang-barang konsumsi tahan lama dan jasajasa. 2. Pendapatn riil per kapita selalu meningkat sehingga sebagian besar masyarakat mencapai tingkat konsumsi yang melampaui kebutuhan bahan pangan dasar, sandang, dan pangan. 3. Kesempatan kerja penuh sehingga pendapata nasional tinggi. 4. Pendapatan nasional yang tinggi dapat memenuhi tingkat konsumsi tinggi

B. Teori Klasik dan Neo Klasik 

Teori Klasik

1. Adam Smith Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu

pada

adanya

pertambahan

penduduk.

Dengan

adanya

pertambahan penduduk maka akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. 2. David Ricardo Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah

tenaga

kerja

melimpah.

Kelebihan

tenaga

kerja

akan

mengakibatkan upah menjadi turun. Upah tersebut hanya dapat digunakan untuk membiayai taraf hidup minimum sehingga perekonomian akan mengalami kemandegan (statonary state). Teori David Ricardo ini

9

dituangkan dalam bukunya yang berjudul The Principles of Political and Taxation. 

Teori Neoklasik

1. Robert Solow Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output. Adapun pertumbuhan penduduk dapat berdampak positif dan dapat berdampak negatif. Oleh karenanya,

menurut

Robert

Solow

pertambahan

penduduk

harus

dimanfaatkan sebagai sumber daya yang positif.

2. Harrord Domar Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut. Teori ini juga membahas tentang pendapatan nasional dan kesempatan kerja

10

BAB II PEMBAHASAAN

2.1. Pertumbuhan SDM Indonesia Pengembang sumber daya manusia Indonesia adalah bagian dari proses dan tujuan dalam pembangunan nasional Indonesia. Oleh karena itu, pikiranpikiran pembangunan yang berkembang di Indonesia dewasa ini sangat dipengaruhi oleh kesadaran yang makin kuat akan tidaknya terhindarnya keikutsertaan bangsa Indonesia dalam proses global yang sedang berlangsung itu.

Diharapkan

proses

ini

membawa

keuntungan

dan

mendorong

proses pembangunan nasional. Hal yang ingin dicegah adalah bahwa bangsa Indonesia hanyut tanpa kendali dalam arus globalisasi itu dan tenggelam didalamnya,

dan

bahwa

proses

globalisasi

akan

berwujud

proses dehumanisasi. Pada waktu yang bersamaan, bangsa Indonesia juga menghadapi tantangan untuk mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih dahulu maju. Oleh karena itu, pembangunan bangsa yang maju dan

mandiri,

dikembangkannya

untuk

mewujudkan

konsep

kesejahteraan,

pembangunan

yang

mengharuskan bertumpu

pada manusia dan masyrakatnya. Atas dasar itu untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian, titik berat pembangunan diletakkan pada bidang ekonomi dengan kualitas sumber daya manusia.

2.2 SDM Dalam Konsep Pembangunan Nasional Dalam konteks pembangunan nasional, pembangunan manusia yang seutuhnya, kemampuan profesional dan kematangan kepribadian saling memperkuat satu sama lain. Profesionalisme dapat turut membentuk sikap dan perilaku serta kepribadian yang tangguh, sementara kepribadian yang tangguh merupakan prasyarat dalam membentuk profesionalisme. Minimal ada empat kebijkasanaan pokok dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), yaitu : b.

Peningkatan kualitas hidup yang meliputi baik kualitas manusianya seperti jasmani, rohani, dan kejuangan, maupun kualitas kehidupannya seperti perumahan dan pemukiman yang sehat,

11

c. Peningkatan kualitas SDM yang produktif dan upaya pemerataan penyebarannya, d. Penigkatan kualitas SDM yang berkemampuan dalam memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai IPTEK yang berwawasan lingkungan. e. Pembangunan pranata yang meliputi kelembagaan dan peran hukum mendukung upaya peningkatan kualitas SDM Kebijaksanaan ini merupakan kebijaksanaan yang bersifat lintas sektoral serta

menjadi

bersifat sektoral.

dasar

keterpaduan

Secara

kebijaksanaan

operasional upaya

dan

program

yang

peningkatan

kualitas

SDM

dilaksanakan melalui berbagai sektor pembangunan, antara lain sector pendidikan, kesehatan, Kesejahteraan, sosial, kependudukan, tenaga kerja dan sector-sektor pembanguanan lainnya. Untuk

meningkatkan efisiensi dan efektivitas,

maka

koordinasi

antar

lembaga pemerintah, maupun antara lembaga-lembaga dimasyarakat dalam pengembangan SDM perlu lebih dikembangkan. Masyarakat, termasuk dunia usaha (swasta), koperasi dan organisasi kemasyarakatan lainnya didorong untuk lebih partisipatif dalam berbagai upaya peningkatan kualitas SDM. 2.3 Peran Pemerintah dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Pemanfaatan sumber daya alam (SDA) secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat menigkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akhirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam meberikan kebijakan tentang peraturan pengelolaan sumber daya alam (SDA) menjadi hal yang penting sebagai langkah menjaga sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintahan. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan sebagimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan undang-undang tahun32 tahun2004 tentang pemerintah daerah dan PP NO. 25 tahun 2000 tentang kewenangan daerah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom, dalam bidang

12

lingkungan hidup memberikan pengkuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat dari pemerintah pusat kepada daerah : Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan Membangun hubungan interpedensi antar daerah Menetapkan pendekatan kewilayahan Dapat dikatakan bahwa konsekuensi pelaksanaan UU NO. 32 tahun2004 dengan PP NO. 25 tahun 2000, pengelolaan linghkungan hidup lebih di prioritaskan di daerah, maka kebijakan nasional dalam bidang lingkungan hidup secara eksplisit PROPENAS merumuskan program yang disebut sebagai pembangunan sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup :

A. Program pengembangan dan peningkatan akses informasi sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup. Program ini bertujuan untuk meperoleh dan menyebarluaskan informasi yang lengkap mengenai potensi dan produktivitas sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup melalui inventarisasi dan evaluasi, serta penguatan sistem informasi. Sasaran yang ingin dicapai melalui program ini adalah tersedia dan teraksesnya informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup, baik berupa infrastruktur data spasial, niali dan neraca sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup oleh masyarakat luas disetiap daerah.

B. Program peningkatan efektifitas pengelolaan, konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam (SDA) .Tujuan dari program ini adalah menjaga keseimbangan pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup hutan, laut, air udara dan mineral. Sasaran yang akan dicapai dalam program ini adalah termanfaatkannya, sumber daya alam (SDA) untuk mendukung kebutuhan bahan baku industri secara efesien dan berkelanjutan. Sasaran lain diprogram ini adalah terlindunginya kawasankawasan konservasi dari kekuasaan akibat pemanfaatan sumber daya alam (SDA) yang tidak terkendali dan eksploitatif.

13

C. Program pencegahan dan pengendalian kerusakan dan pencemaran lingkunagan hidup .Tujuan program ini adalah meningkatkan kualitas lingkungan hidup dalam upaya mencegah kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan

dan

pemulihan

kualitas

lingkungan

yang

rusak

akibat

pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan, serta kegiatan industri dan transportassi. Sasaran program ini adalah tercapainya kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sesuai dengan mutu lingkungan yang ditetapkan D. Program penataan kelembagaan dan penegakkan hukum, pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pelestarian lingkungan hidup. Program ini bertujuan untuk mengembangkan kelembagaan, menata sistem hukum, perangkat

hukum

dan

kebijakan,

serta

menegakkan

untuk

untuk

mewujudkan pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pelestarian lingkungan hidup yang efektif dan berkeadilan. Sasaran program ini adalah tersedianya kelembagaan bidang sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup yang kuat dengan didukung oleh perangkat hukum dan perundangan serta terlaksananya upaya penegakkan hukum secara adil dan konsisten. E. Program peningkatan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestFarian fungsi lingkungan hidup. Sasaran program ini adalah tersedianya sara bagi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup sejak proses perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan sampai pengawasan. F. Melakukan pembaharuan teknologi yang ramah lingkungan, dengan mendukung serta memberikan dana bagi institusi atau individu yang melakukan pembaharuan teknologi tersebut. Misalnya teknologi biogas, biopori, dan minyak biji jarak. Mengajak perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan dan sumber daya manusia untuk ikut menjaga SUMBER DAYA ALAM yang sudah ada, dengan mendorong

14

mereka melakukan corporate sosial responsibility (CSR) sebagai bentuk tanggung jawab terhadap eksploitasi SUMBER DAYA ALAM (SDA) yang dilakukan, dengan membuat UU perihal kewajiban perusahaan melakukan CSR. Mengkapanyekan Cinta Indonesia, Cinta Lingkungan, seperti buang sampah pada tempatnya, tentunya dengan memberikan sanksi kepada pelanggar (Tanpa Pandang Levelitas). Mensosialisasikan dengan tepat kebijakan-kebijakan kepada seluruh aspek masyarakat, agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ikut berperan

serta

memelihara

dan

meningkatkan

kualitas

lingkungan

Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumber daya manusia (SDM) seperti pengetahuan serta keterampilan sumber daya manusia dalam pengelolaan dan pengembangan program CSR.

2.4 Pembanguanan Indonesia saat ini Selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di segala bidang. Namun demikian, dalam tiga tahun ke depan, pemerintah masih memiliki pekerjaan berat untuk menyelesaikan proyek infrastruktur sesuai dengan target yang ditetapkan. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyatakan, strategi pembangunan infrastruktur nasional diarahkan untuk membangun empat dimensi secara menyeluruh, yaitu dimensi pembangunan manusia, dimensi pmbangunan sektor unggulan, dimensi pemerataan dan kewilayahan, serta dimensi pembangunan politik, hukum, pertahanan, dan keamanan. "Sesuai dengan arahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Kementerian

PPN/Bappenas

fokus

untuk

mempercepat

pembangunan

infrastruktur," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (22/10/2016).

15

Bambang menjelaskan, kebutuhan pendanaan infrastruktur periode 2015-2019 diperkirakan senilai Rp 4.796,2 triliun. Kebutuhan dana tersebut terdiri dari kebutuhan belanja kementerian dan lembaga (K/L) dan transfer daerah (APBN dan APBD) mencapai Rp 1.978,6 triliun atau dengan porsi sekitar 41,3persen. Selain itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebesar Rp 1.066,2 triliun atau 22,2 persen, dan partisipasi swasta senilai Rp 1.751,5 triliun atau sekitar 36,5 persen. Dia menuturkan, anggaran infrastruktur dari tahun ke tahun juga terus mengalami kenaikan. Pada 2015, infrastruktur mendapat alokasi sebesar Rp 290,3 triliun. Di 2016, nominal tersebut meningkat hingga menyentuh angka Rp 313,5 triliun. Sementara di 2017, anggaran infrastruktur dipatok pada angka Rp 346,6 triliun. Dan hingga 2019 mendatang, total anggaran infrastruktur diperkirakan sekitar Rp 1.500 triliun. Angka tersebut masih berada di bawah perkiraan kebutuhan dana dari APBN dan APBD, yaitu Rp 1.978,6 triliun. Maka,untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur, peran sumber pembiayaan swasta dinilai cukup signifikan. "Perlu keterlibatan swasta yang lebih besar dalam investasi pembangunan infrastruktur di Tanah Air," kata dia. Dalam rangka mendorong peran swasta, lanjut dia, salah satu skema yang penting adalah skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dalam perkembangannya, capaian financial close KPBU Periode 2015-2016 mencapai Rp 63,86 triliun. Selain

Skema

KPBU,

alternatif

pembiayaan

yang

terus

didorong

oleh

Kementerian PPN/Bappenas adalah Pembiayaan Investasi Non-APBN (PINA) dengan memanfaatkan antara lain sumber-sumber pembiayaan jangka panjang, misalnya dari dana pensiun dan perusahaan pembiayaan infrastruktur. Bambang menuturkan, pihaknya telah bergerak cepat untuk memetakan potensi sumber-sumber pembiayaan yang dapat digali. Terkait

hal

tersebut,

capaian

2015-2016

mencakup

dampak

langsung

pembiayaan ekuitas oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Taspen, dan BPJS Kesehatan sebanyak 14 ruas tol sepanjang kurang lebih 700 km. "Bila ini semua berjalan sesuai yang direncanakan, maka kami berharap tol Trans Jawa dapat diselesaikan pada akhir 2018," ujar Bambang.

16

Kementerian

Perencanaan

Pembangunan

Nasional

(PPN)/Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mempercepat pembangunan proyek infrastruktur, mulai dari irigasi, bendungan, pembangkit listrik, tol laut, kawasan industri, perumahan, sampai jalan tol dan pelabuhan.Dalam dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), sudah ada beberapa proyek infrastruktur yang berhasil terbangun. "Infrastruktur yang dibangun harus tepat guna, sehingga masyarakat Indonesia bisa langsung merasakan hasil kerja nyata yang diupayakan pemerintah," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro di Kantor Kepala Staf Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/10/2016).

Bambang pun menjabarkan proyek infrastruktur yang telah mengalami kemajuan pembangunan dalam kurun waktu dua tahun ini, yaitu: 1. Pembangunan Irigasi Ditargetkan mencapai 60.402 hektare (ha) pada 2016, dengan sasaran akhir 1 juta ha pada 2019. Kemajuan pembangunan 21,28 persen. 2. Rehabilitasi Irigasi Ditargetkan mencapai 347.607 ha pada 2016, dengan sasaran akhir 3 juta ha pada 2019. Kemajuan pembangunan 27,8 persen. 3. Bendungan Targetnya 32 bendungan. Sebanyak 2 bendungan selesai di bangun, 22 bendungan sedang berjalan, dan 8 bendungan memasuki groundbreaking di 2016. Hingga akhir 2019, ditargetkan 65 bendungan terbangun, terdiri dari 49 bendungan baru dan 16 lanjutan. Sedangkan realisasinya 57 persen atau 37 bendungan dari 65 bendungan. 4. Pengembangan Irigasi Tersier Sebanyak 330.634 ha irigasi ditargetkan pengembangannya pada tahun ini, sementara target besarnya 3 juta ha di 2019. Realisasinya sudah mencapai 93,63 persen

17

5. Cetak Sawah Dari target 60.082 ha di 2016 dan 1 juta ha di 2019, realisasinya baru 8 persen. 2.5 Sektor-sektor Pembangunan Ekonomi Memasuki lima bulan masa kepemimpinannya, pemerintahan Jokowi – JK sudah membidik lima sektor sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi. Lima sektor itu adalah pertanian, perikanan dan kelautan, energi, industri, dan pariwisata. Serangkaian program pembangaun itu sudah tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015. “Konstruksi ekonomi yang coba dibangun dan secara formal sudah tertuang dalam RPJMN 2015 terutama pembangunan ekonomi yang meningkatkan kualitas hidup dan masyarakat. Terdengar normatif, tapi sebagai prinsip dan tujuan akhir itu perlu ditegaskan,” jelas Andrinof Chaniago, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional. Tujuan besar dari pembangunan ekonomi ini adalah menjadikan bangsa yang mandiri, yang tidak bergantung pada negara lain terutama untuk kebutuhankebutuhan pokok. “Tujuan besarnya adalah menjadikan bangsa kita mandiri. Mandiri itu harus diartikan, kita tidak bergantung terutama pada untuk kebutuhan-kebutuhan pokok kepada produsen atau negara lain. Dengan itu, kita bisa mengontrol perencanaan produksi dan konsumsi kita. Dari situlah diturunkan sejumlah agenda-agenda. Terutama kita pilih sektor-sektor prioritas yang merupakan kekuatan kita dan kebutuhan utama kita. Yang mengandung potensi yang cukup besar, agar potensi itu jangan hilang dan jangan hilang lagi,” tambah Andrinof. Sektor yang pertama adalah pangan. Target besar pemerintahan adalah untuk mencapai swasembada pangan dalam waktu dua tahun. Beberapa langkah pun dilakukan seperti pembangunan irigasi, pengontrolan pupuk dan benih agar dapat memenuhi kebutuhan pokok dari hasil produksi sendiri. “Pangan misalnya, mengapa begitu digenjot melalui pembangunan irigasi, waduk dan bendungan, lewat pengontrol distribusi pupuk dan benih, mengapa diberikan bantuan traktior kepada petani, ini memang dalam rangka memenuhi kebutuhan pokok kita dari produksi kita sendiri. Potensi kita di bidang pertanian untuk swasembada pangan sangat besar. Kalau pemerintah mengatakan optimis

18

dalam dua tahun, itu sangat masuk akal. Kita lihat lahan pertanian yang kita miliki, yang belum terairi dengan normal, dengan itu saja, kita bisa swasemabda. Belum lagi kalau kita perbaiki irigasi dan menambah bendungan irigasi,” tegasnya lagi. Sektor kedua adalah perikanan dan kelautan. Dengan luas perairan yang dimiliki, Indonesia diharapkan menjadi salah satu produsen ikan di ASEAN. “Kan aneh kalau dengan lautan negara kita yang luas, kita tidak menjadi produsen ikan nomor satu atau nomor dua di ASEAN. Anehnya lagi, kita malah menjadi importir ikan segar. Sekarang, terbukti ketika Ibu Menteri Susi terjun menjalankan tugasnya, langsung produksi ikan meningkat dan memberikan peluang untuk melakuan industrialisasi,” tambahnya. Sektor ketiga adalah energi. Sektor ini sangat berkaitan dengan pasokan listrik yang kurang, oleh karena itu, dengan banyaknya alternatif sumber energi pilihan, pemerintah berencana untuk membanguan power plan di lumbung energi untuk meningkatkan produksi listrik Indonesia. “Kita semakin ketinggalan jauh dalam produksi energi per kapita. Tantangan selanjutnya adalah tingkat produksi listrik kita termasuk yang terendah dibandingkan dengan jumlah dari negara-negara ASEAN. Meskipun produksi minyak kita separuh dari kebutuhan, kita masih berlimpah untuk sumber daya gas, batu bara, geothermal, dan lain-lain. Bagaimana mengubah itu menjadi produksi listrik,” jelasnya. Karena itulah, kebijakan energi harus diluruskan dengan meningkatkan produksi energi kita untuk bisa menggerak industri. Tidak mungkin kita membangun industari, kalau listrik tidak ada, termasuk di daerah-dareah lumbung energi. Maka dari itu, program mengejar peningkat produksi listrik dengan membangun power plan di banyak tempat menjadi prioritas. Sektor keempat adalah industri. Margin keuntungan sebesar 7% di sektor industri menjadi perhatian pemerintah, olah karena itu pemerintahan berencana untuk melakukan perubahan struktural. “Setelah kami di Bappenas meneliti, kebijakan ekonomi kita selama ini memanjakan ekonomi-ekonomi yang pragmatais, yang menguras sumber daya alam, atau yang menjual-belikan lahan seluas-luasnya. Margin keuntungan dipertambangan itu 40%, margin keuntungan di properti itu 50%, sementara margin keuntungan industri itu hanya 7%. Siapa yang tertarik untuk masuk ke

19

sektor industri kalau begitu. Oleh karena itu, pemerintahan ini berencana untuk melakukan perubahan struktural dan sudah menjadi agenda. Bagaimana supaya ekonomi kita berbasiskan ekonomi yang berisi ilmu pengetahuan, teknologi, pengolahan. Bukan yang digerakkan oleh sektor-sektor yang menjual harta negara atau sumber daya alam sebesar-besarnya dan kemudian menjadikan suatu produk yang tidak bisa ada pertumbuhannya secara alami, seperti tanah. Jika tanah menjadi menjadi komoditas, itulah yang menjadikan harga rumah menjadi tidak terjangkau,” imbuhnya. Pada sektor selanjutnya, pariwisata menjadi kunci untuk menempuh pembangunan ekonomi janka pendek, mengingat semua langkah sebelumnya memerluakn waktu minimal dua tahun untuk melihat hasilnya. “Ini negeri yang yang kaya, tapi hanya mampu menggaet 8,2 juta wisatawan, sepertiga yang berhasil digaet Malaysia dan separuh yang berhasil digaet dari Singapura. Pasti ada yang salah, padahal unutk mengejar untuk jangka pendek, pariwisata kunciya, kalau yang yang tadi, membutuhkan waktu 2 tahun lebih baru terlihat efeknya,” paparnya. Selain itu pemerintah juga akan menguatkan di level menengah ke bawah dengan cara memperkuat BLK-BLK atau SMK, dengan membangun 100 tecnopark sebagai tempat untuk membuat masyarakat melek untuk melakukan pengolahan. “Tujuannya adalah membuat masyarakat kita melek dengan yang nama pengolahan, dari yang namanya menanam, memetik, menjual; memelihara ternak menyembelih menjual; menangkap ikan, menumpuk jual; menjadi kegiatankegitan pengolahan,” jelasnya. (EVA)

2.6 Analisa Dalam penjelasan diatas dapat di analisa bahwa ada dua komponen yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan di Indonesia, yang pertama adalah secara non-fisik seperti sumber daya manusia dan yang kedua adalah secara fisik atau yang terlihat seperti jalan, jembatan bangunan bahkan sawah sekalipun, kedua hal tersebut sangat erat karena tanpa pertumbuhan non-fisik maka pertumbuhan fisik tidak akan berjalan.

20

Pemerintah dalam hal ini sangat berperan penting dalam mengembangkan perekonomian indonesia, dilihat dari masyarakat Indonesia yang sangat banyak, pemerintah lah yang berperan penting dalam memanfaatkan sumber daya manusia yang ada, sehingga tidak adanya pengangguran di dalam negeri baik itu memiliki usaha sendiri, bekerja di dalam negeri sampai bekerja ke luar negeri. Pada saat ini peran pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia sudah sangat baik dengan melihat dari tingkat paling bawah yaitu pendidikan, pendidikan di Indonesia dari sekolah dasar sampai tingkat atas sudah di biayai oleh pemerintah, hal ini dilakukan untuk membuat kualitas manusia menjadi lebih baik. Bagaimana tidak, dalam era modern saat ini pendidikan formal sangat dibutuhkan karena kemajuan teknologi yang semakin hari semakin maju, manusia modern harus bisa mengikuti perkembangan tersebut karena jika tidak maka kesulitan mencari pekerjaan akan terjadi ketika manusia itu tidak memiliki kemampuan. Serta dalam hal kesehatan Indonesia juga sudah melakukan metode pengobatan gratis untuk kalangan tertentu, hal ini menunjukan bahwa kemajuan ekonomi di indonesia sudah mulai melangkah ke arah yang lebih baik. Selain SDM yang ditingkatkan pemerintah juga harus bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Hal ini berkaitan langsung dengan sumber daya manusia. SDM dan SDA harus seimbang dimana SDA yang ada harus ada yang mengelolanya, maka dalam hal ini pemerintah harus ikut campur dalam masalah. Contoh kasus adalah penentuan harga bahan pokok jika pemerintah tidak ikut campur maka harga-harga tidak akan stabil bahkan cenderung mahal dan tidak sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Maka dalam hal ini pemerintah membuat undang-undang seperti penjelasan di atas, baik itu sektor tambang sampai pertanian. Yang selanjutnya adalah pembangunan secara fisik, pada era kepemimpinan saat ini ada lima sektor yang sangat diutamakan dalam pembanguan nasional. Sektor yang pertama adalah pangan, mengingat terus bertambahnya manusia di Indonesia maka pemerintah harus membuat wilayah untuk sektor ini agar Indonesia bisa memenuhi kebutuhan sendiri bahkan dapat mengekspor kebutuhan pokok. Pada saat ini indonesia masih meng-impor bahan pangan ke negara-negara tetangga seperti beras yang harus dari thailand. Maka

21

sektor ini sangat penting untuk menumbuhkan ekonomi dan setidaknya dapat peluang pekerjaan bagi warga-warga desa. Yang kedua adalah sektor perikanan, Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan hasil lautnya, maka sektor ini dapat menjadi solusi kebutuhan pangan di Indonesia, mentri kelautan saat ini sudah sangat baik dalam menjaga dan melestarikan laut Indoneisa. Hal ini dilakukan agar tidak ada pencuri lagi yang datang ke indonesia, ketika susi belum menjabat banyak kapal-kapal nelayan asing yang mencuri ikan di indonesia dan menjualnya ke Indonesia, hal ini tidak dibiarkan oleh mentri kelautan saat ini, kapal-kapal dari luar yang mencuri ikan langsung dihancurkan, hal ini memberikan kesempatan bagi nelayan-nelayan indonesia agar mendapatkan tangkapan laut yang lebih banyak. Yang ketiga adalah sektor energi, sektor ini merupakan hal yang vital, pada era saat ini tanpa energi maka kehidupan bisa terhambat, bagaimana tidak semua sektor saat ini membutuhkan energi baik energi listrik ataupun energi bahan bakar. Maka dalam hal ini pemerintah sedang mensiasati bahwa energi harus dapat sampai ke pelosok-pelosok Indonesia. Ketika semua pelosok indonesia sudah terpenuhi maka akses-akses yang lain akan lebih mudah. Serta pemerintah harus mengontrol energi dalam kota-kota besar yang saat ini pemakaiannya sangat besar. Yang keempat adalah sektor industri, bagi masyarakat kota pekerjaan sangat diperlukan karena tidak adanya daerah pertanian atau perkebunan. Maka pada saat ini pemerintah bekerja sama dengan investor-investor baik dalam negeri maupun asing untuk membangun industri atau pabrik-pabrik di indonesia baik itu perusahaan nasional maupun multinasional. Pada saat ini industri di indonesia sudah dikatakan baik karena industri di Indoneisa sudah di bendung oleh kawasan-kawasan walaupun tidak semuanya, hal ini dapat memperkecil pencemaran lingkungan, jika kita lihat dari purwakarta sampai jakarta meliputi dauan, karawang, cikarang, cibitung, bekasi sudah banyak kawasan-kawasan industri yang jauh dari pemukiman warga, sehingga warga bisa hidup sehat tanpa dipengaruhi oleh limbah industri dan lapangan pekerjaan terbuka luas meskipun masih banyak pengangguran di Indonesia. Setidaknya pemerintah berupaya membuat banyak lapangan kerja bagi para masyarakat yang sudah tidak bekerja atau belum bekerja.

22

Yang terakhir adalah sektor pariwisata. Indonesia kaya akan keindahan alamnya, saat ini indonesia sedang menggembor-gemborkan tempat-tempat wisata indonesia ke negara asing, selain dapat mendatangkan wisatawan lokal maupun asing hal ini juga dapat mendatangkan pekerjaan bagi warga lokal. Sektor ini dapat memberikan pendapatan yang besar bagi daerah yang dikunjungi maupun pemerintah indonesia, terlebih lagi pada tahun 2016 ini salah satu wakil indonesia menjuarai ajang putri kecantikan dunia hal ini dapat di manfaatkan pemerintah untuk mempromosikan indonesia agar wisata-wisata di indonesia semuanya hidup tidak hanya bali, pemerintah berharap semua sektor pariwisata di indonesia dapat dikenal dunia.

2.7. Kesimpulan Jadi Perkembangan ekonomi di Indonesia terus meningkat, dengan adanya biaya pendidikan gratis dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia. Dimana pendidikan adalah hal yang paling mendasar bagi masyarakat Indonesia untuk serta merta meningkatkan perekonomian bangsaIndonesia. Dan juga selain meningkatkan SDM, dalam pemerintahan Indonesia yang sekarang juga sudah banyak membuat perubahan dalam peningkatan SDA indonesia, mulai dari sektor pangan, sektor perikanan, sektor energi, sektor industri dan sektor pariwisata. Telah banyak usaha pemerintah dalam peningkatan dan pembangunan ekonomi di Indonesia walau semua belum sesempurna mungkin untuk mencapai Negara yang maju.

23

BAB III PENUTUP Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia yang telah menjadi bahasan dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan makalah ini Penulis banyak berharap kepada Ibu Tatik Rohmawati, S.IP.,M.Si semoga dapat memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Dan juga semoga makalah ini dapat memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi dengan baik. Amiin

24

DAFTAR PUSTAKA -

Drs. Hj. Sukiawaty, Drs. H. Sudirman Jamal, Drs. Slamet Sukamto. 2007. Ekonomi, Yudhistira. Jakarta. -

Lipsey G Ricard. 1988. Pengantar Ekonomi. Jakarta

-

Teori pada buku yang di terbitkan oleh B.S Muljana pada tahun 2001 * Effendi, Bachtiar. 2002. Pembangunan Daerah Otonom Berkeadilan (Cetakan Pertama). Yogyakarta: PT. Uhindo dan Offset

-

Ginandjar Kartasasmita. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat. Jakarta:Cides. Hal 245,246,286,287

-

Djayanegara, Siti Oemijati dan Aris Ananta. 1986. Mutu Modal Manusia: Suatu Pemikiran Mengenai Kualitas Penduduk. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada.

-

Djojohadikusumo, Sumitro. 1991. Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

-

Sudaryanto, Tahlim, Effendi Pasandaran, &Achmad Suryana. 1994. Strategi Pengembangan SDM yang berorientasi Pada Pengembangan Agribisnis. Jakarta: Perhepi

-

http://bisnis.liputan6.com/read/2632717/bangun-infrastruktur-jadi-prioritasselama-2-tahun-jokowi-jk 23/10/16

-

http://bisnis.liputan6.com/read/2632717/bangun-infrastruktur-jadi-prioritasselama-2-tahun-jokowi-jk

-

http://swa.co.id/swa/business-strategy/lima-sektor-prioritas-pembangunanekonomi.

25

Related Documents

Ekonomi
June 2020 32
Ekonomi
May 2020 51
Ekonomi
May 2020 44
Ekonomi
May 2020 41
Ekonomi
August 2019 70
Ekonomi
November 2019 70

More Documents from ""