Disusun Oleh: Novi Anggraini (08.2015.1.01687)

  • Uploaded by: novi anggraini
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Disusun Oleh: Novi Anggraini (08.2015.1.01687) as PDF for free.

More details

  • Words: 785
  • Pages: 15
Disusun Oleh : Novi Anggraini

(08.2015.1.01687)

 Biodiesel merupakan bioenergi atau bahan bakar energi

alternatif bersifat terbarukan dan ramah lingkungan biasanya digunakan sebagai pengganti bahan bakar minyak untuk mesin diesel yang produksinya didapat dari minyak nabati, lemak hewani, atau minyak goreng daur ulang untuk digunakan pada kendaraan diesel melalui proses transesterifikasi, esterifikasi, maupun proses esterifikasi-transesterifikasi.

 Penghasil CPO terbesar di dunia . Produksi CPO tahun

2003 telah mencapai 9 juta ton dan mengalami kenaikan 15% per tahun.  Potensi dari biji jarak pagar yang setiap hektar lahan dapat diperoleh 2.5 – 5 ton biodiesel / hektar / tahun.  Produksi biji kemiri sunan pada umur 10 tahun dapat mencapai 25 ton/ha, yang dalam satu hektar pertanaman akan dihasilkan sekitar 10 ton biodiesel/tahun.  Potensi biodiesel dari biji nyamplung yang setiap hektar lahan dapat diperoleh sekitar 5–7 ton minyak/tahun.

 Minyak nabati  Lemak hewani  Minyak jelantah  Algae

No

Nama Latin

Nama Lokal

Sumber

Kadar %-b-kr

P/NP

1.

Ricinus communis

Jarak Kaliki

Biji

45-50

NP

2.

Jatropa curcas

Jarak Pagar

Inti Biji

40-60

NP

3.

Ceiba pentandra

Kapuk / Randu

Biji

24-50

NP

4.

Heven brasiliensis

Karet

Biji

40-50

NP

5.

Psophocarpus tetrag

Kecipir

Biji

15-20

P

6.

Moringa oleifera

Kelor

Biji

30-49

P

7.

Aleurites mohiccana

Kemiri

Inti biji

57-69

NP

8.

Aleurites trisperma

Kemiri Cina

-

NP

9.

Sleichera trijuga

Kusambi

Biji

55-70

NP

10.

Sterculia feotida

Kepoh

Inti Biji

45-55

NP

11.

Callophyllum inophyllum

Nyamplung

Inti Biji

40-73

NP

12.

Bombax malabaricum

Randu Alas/ Agung

Biji

18-26

NP

13.

Ximenia americana

Bidaro

Inti Biji

49-61

NP

14.

Cerbera odollam

Bintaro

Biji

43-64

NP

15.

Gmelina asiatica

Bulangan

Biji

-

NP

16.

Croton tiglium

Cerakin/kroton

Inti Biji

50-60

NP

17.

Hernandia peltata

Kampis

Biji

-

NP

18.

Hibiscus cannabiinus

Kenaf

Biji

18-20

NP

Inti Biji Daging

Keterangan : Kr = kering ; P = minyak/lemak pangan ; NP = minyak/lemak non pangan.

Degumming

Suatu proses pemisahan getah yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak.

Esterifikasi

Tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol.

Trans-esterifikasi

Tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol.

RCOOH Asam lemak

+ CH3OH metanol

RCOOCH3 + H2O Metil ester

Reaksi Transterifikasi

Air

 Biodiesel dari CPO

 Biodiesel dari Minyak Biji Jarak Pagar

No. Parameter Uji

Satuan, min/maks

Persyaratan

1.

Massa jenis pada 40 °C

kg/m3

850 – 890

2.

Viskositas kinematik pada 40 °C

mm2/s (cSt)

2,3 – 6,0

3.

Angka setana

Min

51

4.

Titik nyala (mangkok tertutup)

°C, min

100

5.

Titik kabut

°C, maks

18

6.

Korosi lempeng tembaga (3 jam pada 50 °C

7.

Residu karbon -

Dalam percontohan asli atau

-

Dalam 10% ampas destilasi

nomor 1 %-massa, maks 0,05

0,3 8.

Air dan Sedimen

%-volume, maks

0,05

9.

Temperatur distilasi 90%

°C, maks

36

Abu tersulfatkan

%-massa, maks

0,02

Belerang

mg/kg, maks

50

Fosfor

mg/kg, maks

4

Angka asam

mg-KOH/g, maks

0,5

Gliserol bebas

%-massa, maks

0,02

Gliserol total

%-massa, maks

0,24

Kadar ester metil

%-massa, min

96,5

Angka iodium

%-massa

(g-I2/100

g), 115

maks Kestabilan oksidasi

Menit

Periode induksi metode rancimat

480

Atau Periode induksi metode petro oksi Monogliserida

36 %-massa, maks

0,8

 Biodiesel tidak beracun.  Terbuat dari sumber daya terbarukan (bahan bakar biodegradable.).  Berfungsi seperti solar pada umumnya

 Menghasilkan polusi lebih sedikit dan lebih mudah terbakar dibandingkan

dengan bahan bakar diesel biasa.  Dapat dicampur dengan bahan bakar diesel biasa (konvensional) dan dapat

digunakan di sebagian besar jenis kendaraan saat ini  Tidak mengandung belerang, zat-zat yang dapat menyebabkan hujan asam.

 Membuat mesin lebih awet  Menghasilkan 78% lebih sedikit emisi karbon dioksida (CO2) daripada bahan

bakar diesel biasa.  Biodiesel dapat membantu mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar

fosil, dan meningkatkan keamanan dan kemandirian energi.  Biodiesel memiliki sifat pelumas yang sangat baik, secara signifikan lebih baik

daripada bahan bakar diesel konvensional, sehingga dapat memperpanjang masa pakai mesin.

 Biodiesel secara signifikan lebih mahal dibandingkan dengan

    

 

diesel konvensional. Cenderung mengurangi keekonomian bahan bakar. Kurang cocok untuk digunakan dalam suhu rendah Menghasilkan lebih banyak emisi nitrogen oksida (NOx) yang dapat mengarah pada pembentukan kabut asap. Hanya dapat digunakan untuk mesin bertenaga diesel. Menyebabkan tabung bahan bakar kendaraan tua menurun keawetannya (tambah korosi). Biodiesel 20 kali lebih rentan terhadap kontaminasi air dibandingkan dengan diesel konvensional, hal ini bisa menyebabkan korosi, filter rusak, pitting di piston, dll. Lebih banyak mengikat uap air, yang dapat menyebabkan masalah dalam cuaca dingin Biodiesel memiliki kandungan energi yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan diesel konvensional, sekitar 11% lebih sedikit dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional.

Related Documents


More Documents from "upha popo"