Dan Ternyata Cinta

  • Uploaded by: sabil
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Dan Ternyata Cinta as PDF for free.

More details

  • Words: 757
  • Pages: 2
…dan ternyata cinta… Oleh : Roni Basa Kupang, 10 Dzulhijjah 1429 H

“Rabbanaa innii asykantu min durriyatii biwadighairidii zar’iin inda baitikalmuharram, rabbana liyukimusshalaaata faj’al af’idatamminasi tahwiiy illaihim warzukhumminnassmaraati la’allahum yaskuruun”, demikian doa Ibrahim saat meninggalkan anaknya Ismail dan isterinya tercinta. Doa yang menggambarkan kondisi geografis-topograf kawasan, sekaligus mewakili kondisi psikologis seorang ayah, suami dan juga seorang mesangger. Ibrahim memohon kepada Tuhan “ Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari bauh-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur”. Meninggalkan apapun yang disukai dalam kehidupan memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Dalam situasi tanpa ke-putus asa-an sekalipun sulit untuk memahami dengan baik bahwa ke-suka-an ternyata hanyalah aksesori hidup, bukan kehidupan itu sendiri. Terlebih jika kemudian rasa suka telah mengental menjadi kecintaan. Cinta yang berlebih, menggila, membuta, menuli, membisu dan yang terakhir memati(kan). Kesulitan terbesar untuk memahaminya terletak pada kesadaran. Kesadaran untuk memilih keberpihakan hidup, jalan yang akan ditempuhnya menuju kematian. Ada semacam perselingkuhan antara kesadaran dan ketidaksadar-an saat keharusan memilih merubah dirinya menjadi pilihan. Dalam kondisi ideal sekalipun memilih memang perihal tidak terhindarkan, namun pilihan perihal yang berbeda dengan memilih. Memilih menjadikan seseorang berkehendak bebas atas varian kondisi yang melingkarinya. Pilihan menjadikan seseorang rentan kehilangan haknya sebagai subjek penentu, di kondisi yang tidak dapat dimaklumi, seseorang akan dinafikkan oleh pilihan itu sendiri sebagai bagian dari penyelesaian masalah. Kembali kepada Ibrahim, Ismail, Siti Hajar dan cinta. Kisah tentang kehidupan merekaberdasar firman Tuhan- lebih banyak berkenaan dengan dinamika cinta. Romantisme cinta yang belum mampu direpresentasikan oleh film ayat-ayat cinta atau novel beraroma roman sofistis semacam itu. Benar, secara biologis mereka –kekasih-kekasih Tuhan itu- memang anak beranak; seorang ayah, seorang istri sekaligus ibu bagi seorang anak. Namun kisah mereka dilingkupi oleh cinta, sebuah perjalanan tanpa henti yang menghantarkan mereka menjadi makhluk penghuni arasy kemuliaan. Fahami kembali, kisah tentang mereka besar tidak saja lantaran cinta seorang suami kepada istrinya begitupun sebaliknya, cinta seorang anak kepada ayah dan bundanya. Kisah mereka menjadi besar dan patut menjadi ushwah sebab cinta telah mereka pasrahkan definisi, substansi dan praktis implementasinya hanya dan hanya untuk Tuhan. Cinta yang mereka hujamkan jauh di hati dalam setiap bentuk kesadaran.

cakra bagaskara manjer kawuryan

Untuk ukuran seorang ayah dalam perspektif praktis, Ibrahim, jelas terhitung tidak memiliki nilai tanggungjawab. Meninggalkan isteri dan anaknya di tengah lembah gurun tanpa sumber air dan sumber makanan. Seorang ayah yang tidak mengindahkan tangisan nyaring anaknya saat dahaga, seorang suami yang dengan tega membiarkan isterinya menanggung beban kesendirian tanpa imam. Cinta, dan ternyata cinta, cintanya kepada Tuhan telah menjadikan Ibrahim memilih mentrandensikan nilai, makna dan hikmah cinta sebagai bentuk ketertundukan yang hanya ia persembahkan bagi Tuhannya. Tuhan yang telah memberikan cinta itu sendiri baginya dan keluarganya. Untuknya, statusnya sebagai seorang ayah mengharuskan ia untuk melindungi, memberi dan menafkahi keluarganya. Sepintas apa yang ia lakukan kepada keluarganya merupakan kesalahan besar seorang pemimpin keluarga, tapi tidak sebagai hamba Tuhan. Tuhan memberikan keberlimpahan cintaNya hanya untuk Ibrahim. Ismail adalah bentuk nyata cinta Tuhan kepada Ibrahim, Siti Hajar pun juga harta tak terkira yang Tuhan telah berikan kepada Ibrahim sebagai bnetuk cinta. Saat tiba Tuhan menagih kembali kesetiaan Ibrahim atas ikrar cintanya bagiNya, Ibrahim dengan azzam yang kuat membuktikannya. Cinta, dan ternyata cinta, sebab cinta suci Ibrahim kepada Tuhannya, ia tinggalkan kecintaan semu menuju cinta hakiki milik Tuhan. Cinta yang akan mempertemukan kembali dirinya bersama keluarganya lengkap dengan seluruh kenikmatan bernama cinta. Cinta,demikianlah kesejatian cinta. Jika apa yang selama ini dicintai harus lenyap dari genggaman dan pelukan kehidupan, cobalah kembali untuk memahamkan kekhawatiran bahwasannya syukur itu tidak pernah benar-benar dilakukan untuk berterima kasih kepada Tuhan atas cintaNya. Jika apa yang selama ini menggerakkan hidup dan kehidupan menjadi hilang, jika apa yang sampai dengan saat ini menjadikan hidup itu tampak memiliki nilai dan makna tiba-tiba terenggut, jika cinta kepada manusia yang sedari dulu dipupuk-dipertahankan semerta dikhianati, didustai lantas melukai, maka sadari kembali sejauh mana kesemuanya tidak benar-benar dimaknai bersumber dari Sang Maha Pecinta. Cinta, dan ternyata cinta. Jika kehidupan itu pilihan, maka memilih untuk mencintai cinta dari Sang Maha Mencintai merupakan pilihan tepat. Jika kehidupan merupakan keharusan, maka mutlak untuk memberikan seluruh apa yang disebut cinta itu hanya untuk yang patut dicintai, yang telah memberikan sejatinya cinta, Sang Pemilik Cinta; Allah Rabbul izzati. Cinta, atas nama cinta. “ Katakanlah: “jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Ali ‘Imran : 31)

cakra bagaskara manjer kawuryan

Related Documents

Dan Ternyata Cinta
December 2019 19
Ternyata
July 2020 18
Cinta Dan Benci.docx
June 2020 10
Indahnya Cinta Dan Ukhuwwah
October 2019 32
Orkes Alam Dan Cinta
November 2019 20

More Documents from ""

Hamukti Wiwaha
December 2019 35
Simulakra
December 2019 32
Zero Deforestation
December 2019 41
Manifesto Vagy
December 2019 29
Syair Mahabbah
December 2019 39