H. Mas’oed Abidin bin H.Zainal Abidin bin Abdul Jabbar Imam Mudo Lahir
:
Jabatan
: Ketua Umum Badan Amil Zakat (BAZ) Provinsi Sumbar, Wakil Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Sumbar, Ketua MUI Sumbar Membidangi Dakwah, Sekretaris Dewan Pembina ICMI Orwil Sumbar. Direktur Eksekutif PPIM (Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau) Sumbar.
Alamat
: Jalan Pesisir Selatan V/496 Siteba Padang (KP - 25146), Fax/Telepon 52898, Tel: 58401
Web-site
:
http://www.masoedabidin.web.id
Mail to
:
[email protected] [email protected]
08/16/08
11 Agustus 1935 di Koto Gadang, Bukittinggi
H. Mas'oed Abidin
1
Mahabbah dan
Muakhkhah Oleh; H. Mas’oed Abidin Direktur Eksekutif PPIM Sumbar 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
2
بسم الله الرحمن الرحيم
ل إله، الحمد لله حمدا كثيرا طيبا مباركا فيه مخلصين له الدين ولو،إل الله ول نعبد إل إياه وأزكى صلوات الله على سيدنا.كره الكافرون وأسوتنا وحبيبنا محمد صلى الله عليه،وإمامنا ومن،وسلم واله ورضي الله عن أصحابه ،،،،، أما بعد.سار على ربهم إلى يوم الدين Segala puji diperuntukkan kepada Allah S.W.T. Selawat dan salam bagi Baginda Rasulullah SAW. Kepada beliau telah diberikan wahyu, yang mengajar berbagai program ilmu, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam aspek-aspek tertentu mengenai Islam dan kehidupan. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
3
Keutamaan Islam
membangun masyarakat kuat, dengan sikap saling mengasihi (muakh-khah dan mahabbah) saling membantu (ta’awun)
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
4
Kebebasan tanpa kawalan agama dan budaya menghilangkan kendali dan kaburnya akhlak Hapusnya kebersamaan, Terjadi balas dendam dan disintegrasi. Bahaya besar bagi generasi bangsa. Setiap diri mestinya mencegah, agar rusuh tidak terjadi. Kewajiban kita mengulurkan bantuan materil dan moril semampu kita. Minimal memanjatkan do’a tulus 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 5 dan ikhlas
Sabda Rasulullah SAW, melempangkan jalan menghadapi segala tantangan dari berbagai penjuru , “Wahai kaum muslimin, bersiap-siaplah karena perkara ini sangat serius”.
Siap sedia karena saat kepergian sudah dekat. • Persiapkan perbekalan karena perjalanan sangat jauh. • Kurangi beban-beban, karena di depan menantang rintangan yang sangat menyulitkan, kecuali bagi orang-orang yang ringan bebannya. 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 6 •
Wahai manusia, sesungguhnya menjelang hari kiamat akan terjadi berbagai peristiwa yang sangat gawat. Dan berbagai bencana yang besar. 1. Dan akan terjadi pula saat-saat yang kritis di mana kelompok orang-orang zhalim mulai berkuasa, dan orangorang fasik memegang kedudukan penting. 2. Sementara itu orang-orang yang menyeru kepada kebaikan akan ditindas, sebaliknya orang-orang yang mencegah kepada kemungkaran 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 7 mendapat tekanan.
Oleh karena itu bersiap-siaplah untuk menghadapi semua itu •
Dengan bekal iman yang sangat cukup.
•
Perbanyaklah amal shaleh
•
Paksalah dirimu untuk mentaati Allah.
•
Serta bersabarlah dalam menghadapi kesulitan ini, niscaya kalian akan mendapatkan ganjaran 8 08/16/08 H. Mas'oed Abidin
Kekayaan
(iman, harta dan ilmu)
sumber kekuatan membangun
sikap ikhlas 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
9
Generasi muda mesti meniru kehidupan lebah; yang kuat persaudaraannya, kokoh organisasinya, berinduk dengan baik, terbang bersama membina sarang, baik hasil usahanya, dapat dinikmati oleh lingkungannya 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
10
Pelihara Kebersamaan Ummat perlu dihidupkan jiwanya menjadi satu ummat yang mempunyai falsafah dan tujuan hidup (wijhah) yang nyata, memiliki identitas (shibgah), bercorak kepribadian terang (transparan) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
11
Mahabbah dan Muakhkhah adalah Budaya Syarak (Kitabullah) Kalau alah syarak nan mangato, Hutang dek adaik mamakainyo. Kok di bincang maso dahulu, Nan bak tukang indak mambuang kayu, Manusia ba untuak surang-surang, Bajabatan masiang-masiang. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
12
Mahabbah buah ranum dari madrasah ruhiyah –
Menyepuh jiwa meraih martabat ‘abid (pengabdi), – Sanggup bergelimang tetesan air mata karena takut 'iqab Allah, – Mampu bergelut dengan kilauan mata pedang membangun nagari dan Negara – Menegakkan kalimatullahi hiyal'ulya. – Paradigma baru kerohanian dari pemahaman Islam – Sanggup menghapus jiwa yang mandul dan beku (jumud) – Menghidupkan jiwa dinamis (qalbin salim) – Rela (redha) dibawah naungan Khalik Maha 08/16/08 H. Mas'oed Abidin Penguasa semata. 13
Pengabaian upaya tarbiyah ruhiyah berakibat fatal terhadap perilaku • • •
• • • • •
Menolak menerima kebenaran (egoisme) Penyakit hati yang melahirkan kebejatan sosial, politik, ekonomi, Mengabaikan penyepuhan jiwa (tazkiyah annafs) dan lalai memperbaiki watak (islah an nafs). Lemah menampilkan al haq min rabbika, Terhempas di pinggir khayalan. Menjauh dan tersesat dari aqidah dan jadi kufur Menjadi tidakseimbang emosional dan mental, Mudah melakukan perbuatan haram, durjana dan kezaliman.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
14
Mensyukuri Nikmat Allah Gerakan Pemberdayaan Ummat
SDA Ulayat
Minat ILMU Syara’ AGAMA
Adat TRADISI 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
15
Menguatkan akidah Ummat
Program silaturrahmi yang saling memahami.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
16
Besar kecilnya nilai amal terletak dalam niat/motif melakukannya. Tinggi
rendahnya nilai hasil yang dicapai sesuai dengan tinggi rendahnya mutu niat mengejar hasil itu. Amal akan kering dan hampa, tatkala kulit luarnya di lakukan, tetapi tujuan nawaitu-nya hilang di tengah jalan. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
17
Upaya Menguatkan Akidah ummat NILAI AMAL Akidah / Nawaitu Masyarakat Muslim
Ukhuwwah
Social Support
Social Control
Amar Makruf
Nahyun ‘Anil Munkar
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
18
Upaya Menguatkan Akidah ummat Kewajiban
social control (nahyun ‘anil munkar) harus lekas-lekas dilaksanakan, agar masyarakat jangan berserak, Kengemukakan social support (amar makruf) secara jelas. Insya Allah masyarakat (dhu’afak) akan kuat dan masuk shaf kembali. Inilah inti kesatuan persaudaraan (ukhuwah dan badunsanak ) itu. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
19
Menggali Potensi Masyarakat
Jiwa Sadar Amaliyah Interaksi Adat Istiadat 08/16/08
Iman H. Mas'oed Abidin
20
Membangun Masyarakat Potensial amaliyah yang sepadan dengan kekuatan yang tersedia dalam tubuh masyarakat mestinya disertai serentak membangun jiwa dan pribadi untuk menjadi ummat yang sadar. Latar belakang usaha sebenarnya adalah merombak tradisi dengan membuka pikiran masyarakat dan merintis jalan baru, memulai dari urat masyarakat dengan cara-cara yang praktis. Melalui
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
21
Proses Pembangunan Umat Proses Pembangunan Umat (Ummatisasi) Efisiensi
Adat Istiadat 08/16/08
Interaksi
Agama Iman
SDA Ulayat H. Mas'oed Abidin
22
Tata-cara hidup kemasyarakatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Membina hidup dan memberi hidup (ta’awun), Menanam tanggung jawab lahir batin tiap anggota masyarakat (ta-alluf), Menumbuhkan kesatuan menyeluruh timbal balik (takaful dan tadhamun); Mengajarkan keragaman serta ketertiban. Melahirkan disiplin jiwa dari dalam, Menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan Iman dan Taqwa; Mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara kecerdasan otak dan ketangkasan otot, Mengasah ketajaman akal dan ketinggian akhlak, Menghidupkan amal dan ibadah, ikhtiar dan do’a. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
23
Ad Dienul Islam Agama Islam berdasar al Quran berperan multifungsi, “mengeluarkan manusia dari sisi gelap kealam terang cahaya (nur)” Diantaranya terdapat dalam A.1:14,QS.Ibrahim.
ُّ َ ُ ُ َ ور الن ى ل إ ت ما ل الظ ن م س ا ْ ُ لِت ّ ِ ِ َ ِخر َ َ ّ ج الن َ ِ ِ د ِ مي ِ ح ِ صَرا ِ م إِلَى َ ْ ط الْعَزِيزِ ال ْ ِن َرب ِّه ِ ْ بِإِذ 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
24
Wajib Amalkan Nilai Dasar Islam Bila
Islam tidak diamalkan dari inti nilai-nilai dasar (basic of value) Dinul Islam, atau hanya sebatas kulit luar berupa ritual ceremonial, maka ummat ini tidak akan berkemampuan bertarung di tengah perkembangan dunia global di abad duapuluh satu mendatang.
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
25
Teguhkan tekad Menuju Allah Berjalan menuju Allah artinya;
Berpindah dari jiwa yang tidak bersih (kotor) kepada jiwa yang bersih. Berpindah dari akal yang tidak mengikut syarak menuju tunduk kepada syarak. Berpindah dari hati yang kafir, munafiq, fasiq, sakit atau keras kepada hati yang tenang lagi selamat. Berpindah dari ruh yang menyimpang dan tidak mengingat tugas pengabdian kepada ruh yang mengenal Allah. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
26
Rihlah ilaa Allah dicapai dengan ”al-qalb al-salim” Kebaikan hati awal langkah untuk mencapai kebaikan jiwa dan jasad,
ان فى الجسد مضغة اذا صلحت صلح الجسد كله واذا فسدت فسد الجسد أل وهي القلب,كله “Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal mudhghah (benda darah), jika ia sehat maka baiklah seluruh jasad, dan jika ia fasad maka rusaklah seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin Bukhari).
(Hadith riwayat 27
Kebaikan hati, titik tolak kehidupan dalam Islam • •
•
Bersih hati, peluang besar menerima perintah Allah dengan sempurna. Jiwa yang bersih menerima hidayah dengan mengenali yang baik untuk diamalkan dan mengenali perkara buruk untuk dijauhi. Mengikis habis sifat jahil, engkar, bohong, memfitnah, zalim, tamak 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
28
َ ْ مهَا ف ْ ن و َ َ ما َ َ فَأله-- سوَّاهَا َ َس و َ ٍ قوَاهَا ْ َ جوَرهَا وَت ُ ُف Dan demi jiwa serta penyempurnaan ciptaanNya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) jahat (untuk dijauhkan) dan (jalan) kebaikkan (untuk diamalkan).( (As-Syams, 7-8
َ َ َ ْ َ ب م ح ل ف أ د ق َ ْ وَقَد.ن َزك ّاهَا َ خا َ ْ َ ْ َّ َ ن د ساهَا َ ْ م
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams 9-10) 08/16/08 H. Mas'oedالنفس Abidinialah nafsu jauhari الجوهري29 Imam al-Ghazali menjelaskan maksud النفس yang bercahaya, brilliant dan dapat mengetahui serta memahami, yang
Zikrullah, yakni mengingati Allah dengan tauhid uluhiyah •
• •
Jiwa yang bertakhta iman kepada Allah (tauhid) pasti jauh dari sikap mengikuti hawa nafsu, Mesti memiliki rasa takut, kasih dan sayang kepada Allah, Jiwa yang beriman mesti mempunyai perasaan yakin, percaya, harap, tawakkal dan pasrah kepada ketentuan Allah
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
30
Langkah awal menghidupkan jiwa (hati) yang mati, dengan tazkiyah nafs, melalui zikrullah, muraqabah dan tafakkur.
مثل الذي يذكر ربه والذي ليذكر ربه مثل الحي والميت Umpama orang yang mengingati Tuhannya dan orang yang tidak ingat Tuhannya seperti orang yang hidup dengan yang mati. (Al-Bukhari, Sahih al-Bukhari, Kitab al-Da’awat) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
31
Seorang yang melakukan tazkiyah nafs mesti didukung oleh himmah (minat dan cita) yang kuat. Tekad bulat dan kuat, di dorong oleh niat yang tulus, dan keyakinan benar, di rebut dengan cara yang benar dalam mencapai cita-cita itu. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
32
ُ سي ْ َ ما أبَّرِئُ ن و ِ ف َ َ َ َ َ َ ة ل س ف ْ إ الن ن ٌ ماَر ّ ّ ّ َ ِ ُّ بِال ِسوء
Dan aku tidaklah mampu membebaskan atau membersihkan diriku dari kesalahan atau dosa, karena sesungguhnya nafsu itu sangat-sangat menyuruh kepada kejahatan. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
33
Jalan menyucikan jiwa pada asasnya hanya dengan zikrullah.
َ ْ َ ه ك ذ ب ل ا ِ ر الل ِ ِ ِ ُ ْ ُ ُ تطمئن القلوب
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
34
Melakukan muhasabah diri
َّ َ ُ منُوا ي ذ ال ا ه ي اأ ي ِ ّ َ ن ءَا َ َ َ َ ه وَلْتَنْظْرُ قوا الل َّ ات ّ َُ َ َ ت لِغَد م د نَ ْ ّ ما ق َ ْ س َ ف ٌ
35
H. Mas'oed Abidin
08/16/08
Merawat hati dengan bersih niat, akidah dan ibadah 1. 2.
3. • •
Membanyakkan bersedekah agar tidak mementingkan diri sendiri. Bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan suruhan dan menjauhi laranganNya. Merenungkan amalan yang telah dilakukan agar jiwa menjadi insaf. Memikirkan kewajiban yang dilaksanakan atau yang sudah dilalaikan. Membersihkan diri dari dan aqidah yang berlawanan dengan tauhid 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
36
Mujahadah al-nafs terutama melakukan berbagai adab yang mesti dipatuhi dengan kesabaran dan keikhlasan. Mujahadah al-Nafs bermaksud menghalang alnafs dari yang bukan haknya dan memberikan hak orang lain.
َّ َ ْ ه ع َ م ِ ِ ِّ حب َ مو ُ على َ ن الط َ عا ُ ويُط َ َ مسكينًا ويتِيما وأ سيًر ِ َ ً َ َ ِ ْ ِ
Dan mereka (orang abrar) memberikan makanan yang disukai kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. (Al-Insan, 8) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
37
Menghapus maksiat dari hati, hanyalah dengan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
bertaubat.
Bertaubat terus-menerus. Sembahyang fardhu berjemaah Selau memelihara rwuduk Makan minum yang halal.. Dikurangkan tidur Selalu muraqabah kepada Allah Selalu menjaga niat untuk menghampirkan diri kepada Allah dan mendapatkan redha-Nya. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
38
Maka usaha kearah tazkiyah nafs dituntun dan dibimbing oleh hidayah terus menerus.
Hidayah Allah adalah syarat penting tercapainya tujuan tazkiyah
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
39
ْ َ َ َ َ م كثِيًرا َ وَل َ ِ قد ْ ذَرأنَا ل َ ّ جهَن َ ْ م ج ن ال و ن ال ن م ْ ِ ْ ُس له ِ َ ّ َ ِ ِ ِ ُ ن بِهَا َ ف ْ َب ل ي َ قهُو ٌ قُلو
Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
40
َ َ ن ي ع أ م ه ل و ْ ِ ْ ن ل يُب َ صُرو ُ ْ ُ ٌ َ بِهَا َ َ نل ٌ م ءَاذا ْ ُوَله ن بِهَا َ معُو ْ َي َ س
Dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
41
ُ َ ْ َ َ َ أ َ عام ن ل ا ك ك ئ ول ِ ْ َ ِ َ ُل ّ ض ْ ه ل ُ َ مأ َب ْ ُ َ َ م ُ أولئ ِك ُ ه ُ ْ ن و فل غا ال َ ِ َ Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orangorang yang lalai. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
42
Muraqabah Adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan tauhid rububiyah, melalui ibadah, serta melatih nafs an-natiqah = النفس الناطقةatau nafs al muthmainnah = النفس المطمئنة 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
43
َ َ ُ َ خ ن ي ل ت م ث م ه ْ َي ِ َ َ ْشو ّ ْ ُ ّ ن َرب ُ ُ ُ ِْ م إِلَى ذِك ُ ه د و ر ه وب ل ق و م ُ ْ ُُ َ ْ ُ ُ جل َّ ه ِ الل Gementar karenanya (karena mendengar bacaan ayat al-Qur’an) kulit (anggota) orang yang takutkan (kebesaran) Tuhannya, Allah; kemudian menjadi tenang kulit (anggota) dan hati mereka ketika mereka mengingati (kesempurnaan) Allah.” (Al-Zumar: 23) 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
44
Daerah kita terkenal sebagai daerah yang kaya dengan sumber alam. Sumber Daya Alam (natural resources) belum seluruhnya di olah, dapat mendukung suatu pertumbuhan ekonomi yang sehat. Kecenderungan penduduknya dibidang ekonomi baru kepada mencari nafkah dengan memindah-mindahkan barangbarang dari satu tempat ke tempat yang lain 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
45
Mensyukuri Nikmat Allah Daerah kita terkenal sebagai daerah yang kaya dengan sumber alam. Sumber Daya Alam (natural resources) belum seluruhnya di olah. Dapat mendukung suatu pertumbuhan masyarakat yang sehat. 08/16/08
Ishlahul Ummah Gerakan Ihsanisasi Minat
H. Mas'oed Abidin
Tradisi Budaya
SDA Ulayat Akhlaq
Iman
46
Pelecehan Nilai Akan terjadi jika, 1. 2. 3. 4.
masyarakat lalai hanya senang menerima, suka menampung dan menagih apaapa yang tidak diberikan orang, menjadi bangsa pengemis,
Akibatnya tampillah pelecehan nilai-nilai bangsa yang kesudahannya membawa bangsa ini terjerumus menjual diri …, 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
47
Gerakan Memberdayakan Ummat Proses mempertinggi kesejahteraan hidup adalah rangkaian yang erat terkait dengan proses pembangunan bangsa. Dalam setiap proses pembangunan keummatan (ummatisasi) tidak selalu harus ditilik dari sudut efisiensi dan rendemen ekonomis semata, 5.Pemahaman
mendalam dari lubuk hati 6.Kemauan pada diri ummat secara individu/kelompok yang akan ikut serta dalam proses pembangunan itu.. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
48
Berhati-hati terhadap gerakan yang merusakkan akidah Mari kita simak sebuah hadits lagi sabda Rasulullah untuk melempangkan jalan bagi kita dalam menghadapi segala tantangan yang menghadang kita dari berbagai penjuru 08/16/08 Abidin berbunyiH. Mas'oed sebagai berikut: 49
“Wahai kaum muslimin, bersiapsiaplah karena perkara ini sangat serius. Siap sedialah karena saat kepergian sudah dekat.” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
50
Persiapkanlah
perbekalan karena perjalanan ini sangat jauh. Kurangilah beban-bebanmu, karena di depan menantang rintangan yang sangat menyulitkan, kecuali bagi orang-orang yang ringan bebannya. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
51
Wahai manusia, sesungguhnya menjelang hari kiamat akan terjadi berbagai peristiwa yang sangat gawat. Dan berbagai bencana yang besar. Dan akan terjadi pula saat-saat yang kritis di mana kelompok orang-orang dhalim berkuasa, dan orang-orang fasik memegang kedudukan penting. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
52
Sementara itu orangorang yang menyeru kebaikan ditindas,
08/16/08
sebaliknya orangorang yang mencegah kemungkaran ditekan. H. Mas'oed Abidin
53
Oleh karena itu bersiapsiaplah untuk menghadapi semua itu dengan bekal iman yang sangat cukup. Perbanyaklah amal shaleh dan paksalah dirimu untuk mentaatinya. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
54
Bersabarlah dalam menghadapi kesulitan, niscaya kalian akan mendapatkan ganjaran sorga yang abadi.” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
55
Mengangkat diri dimulai .dengan keyakinan
سبُلَنَا ُ ْوَالّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا َلنَ ْهدِ َينّهُم َسنِين ِ ْوَإِنّ الَّ لَمَعَ الْمُح Dan orang-orang yang bekerja sungguh-“ sungguh pada (jalan) kami, sesungguhnya kami akan pimpin mereka di jalan-jalan kami: dan sesunggunya Allah beserta orang-orang yang berbuat kebaikan” (QS. Al-Ankabut, ayat 08/16/08
.(.69
H. Mas'oed Abidin
56
Mengangkat taraf hidup kelompok lemah Dimulai dari akar serabut (grass root) masyarakat
merasakan nilai kepentingan • mempunyai daya inisiatif, • kreatif (daya cipta) • memiliki imaginasi •
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
57
Peran Pemimpin Sebenarnya seorang pemimpin pelopor penggerak pembangunan memikul beban menghidupkan dapur masyarakatnya dengan sungguh-sungguh. Kebahagiaan tertinggi seorang pemimpin tatkala dapat menghidupkan salah satu dari ribuan dapur yang senantiasa berasap karena usahanya. Tak ada bahagia dalam kekenyangan sepanjang malam, bila si-jiran setiap akan tidur diiringi lapar (al Hadist). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
58
Syarak mengajarkan akidah yang kokoh dan akhlak yang mulia Dek ribuaik rabahlah padi, Di cupak Datuak Tumangguang, Hiduik kalau indak ba budi, Duduak tagak kumari tangguang. Rarak kalikih dek mandalu, Tumbuah sa rumpun di tapi tabek, Kok hilang raso jo malu, Bak umpamo kayu lungga pangabek. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
59
Kewaspadaan memelihara pagar adat dengan syarak (iman yang kokoh) Hari paneh kok indak balinduang, Hari hujan kok indak batuduang, Hari kalam kok indak basuluah, Jalan langang kok tak bakawan, Antah manguak dari hilie, Antah galoro dari hulu, Iman nan tak bulieh ratak, Kamudi nan tak bulieh patah, Padoman nan tak bulieh tagelek, Haluan nan tak bulieh barubah. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
60
“Pariangan manjadi tampuak tangkai, Pagarruyuang pusek Tanah Data, Tigo Luhak rang mangatokan. Adat jo syarak jiko bacarai, bakeh bagantuang nan lah sakah, tampek bapijak nan lah taban. “Tasindorong jajak manurun, tatukiak jajak mandaki, adaik jo syarak kok tasusun, bumi sanang padi manjadi” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
61
Konsep tata-ruang satu kekayaan budaya sangat berharga di nagari bukti idealisme nilai budaya di Minangkabau, mengelola kekayaan alam dan pemanfaatan tanah ulayat
“Nan lorong tanami tabu, Nan tunggang tanami bambu, Nan gurun buek kaparak, Nan bancah jadikan sawah, Nan munggu pandam pakuburan, Nan gauang katabek ikan, Nan padang kubangan kabau, Nan rawang ranangan itiak” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
62
Menguatkan peran diri Menggali asset diri dengan budaya dan agama.
Menyadarkan benih kekuatan dalam diri. • • • • •
Observasi di pertajam, Daya pikir di tingkatkan, Daya gerak di dinamiskan , Daya cipta di perhalus, Daya kemauan di bangkitkan,
Menumbuhkan kepercayaan diri sendiri. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
63
Alah bakarih samporono, Bingkisan rajo Majopahik, Tuah basabab bakarano, Pandai batenggang di nan rumik” “
Handak kayo badikik-dikik, Handak tuah batabua urai, Handak mulia tapek-i janji, Handak luruih rantangkan tali, Handak buliah kuat mancari, Handak namo tinggakan jaso, Handak pandai rajin balaja. Dek sakato mangkonyo ado, Dek sakutu mangkonyo maju, Dek ameh mangkonyo kameh, Dek padi mangkonyo manjadi.” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
64
Budaya Adat dan Syarak di Minangkabau, dengan menanamkan Syakhshiyah (( شخصية pribadi atau sifat individu merangkum gaya hidup, kepercayaan, kesadaran beragama, harapan, nilai, motivasi, pemikiran, perasaan, budi pekerti, persepsi, tabiat, sikap dan watak. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
65
Masyarakat di bangun dengan jiwa yang di reformasi tarbiyyah ruhiyyah yang syumul (dinamik) dalam pemikiran, sikap, kelakuan, kaedah, etos kerja, aktivitas bersama.
Tarbiah Ruhiyyah
melahirkan jiwa merdeka, rela berkurban karena prinsip dasar perjuangan "mencari redha Allah". 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
66
Menghadapi kondisi keumatan yang parah • • • • • •
Membangun domain-domain kemanusiaan, Menyatukan tarbiyyah dan Akhlak Islamiyah, Menetapkan domein rohaniah padu kedalam sistim pendidikan. Membuka hati keluarga dan umat lebih luas, Menerima percikan cahaya Ilahi (mahabbah), Menyadarkan tujuan hidup menuju akhirat yang abadi , 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 67
Pilar (manazil) pendidikan akhlak adalah mengenal Khalik (Rabbaniah) dan kejujuran (Siddiqiah)
Rumah tangga berperan teladan, Kesabaran, toleransi hidup mesti jadi panduan, Menanamkan nilai normative, akidah dan budaya, Mengukuhkan nilai ibadah dan akhlak dalam diri, Membuhul ikatan mahabbah semakin erat, Ikatan ukhuwah teguh curahan rahmat Allah, 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 68 Mengangkat posisi (darjah) iman.
Nilai Agama Membentuk Masyarakat Berbudi Nilai ajaran Islam lahirkan masyarakat proaktif hadapi berbagai keadaan sebagai realitas perbaikan kearah peningkatan mutu masyarakat itu sendiri. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
69
Sifat Rabbaniah tegak di landasan pengenalan (makrifat) dan pengabdian (`ubudiah) kepada Allah peningkatan ilmu pengetahuan, pemantapan pengajaran, pemberian nasihat, menanamkan akhlak, amar ma’ruf (social support), dan nahyun ‘anil munkar (social control). 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 70
Siddiqiah enam jenis kejujuran (al-sidq)
kejujuran lidah (lisaniyah), kejujuran niat, ikhlas kemauan (akhlaqiyah), kejujuran cita-cita (‘azam istiqamah), kejujuran ucapan dan janji (al-wafa’), kejujuran prestasi, kreasi dan karya cipta (amal as-shalih), kejujuran pengamalan ajaran agama (maqamat al-din). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
71
GENERASI MUDA mesti tumbuh menjadi kelompok berakhlak
إنهم فتية آمنوا بربهم وزدناهم هدى Merekalah para pemuda yang penuh dengan keimanan kepada Allah dan Allah lengkapkan mereka lagi dengan hidayah. (QS.al Kahfi)
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
72
Generasi muda mesti menjernihkan akal budi, dengan bekal jati diri sesuai fitrah anugerah Allah. Pelecehan Nilai Adat dan Agama terjadi ketika ajaran agama tidak diamalkan dari inti dasar (basic of value) Dinul Islam, dan hanya mengamalkan sisi ritual ceremonial. Akibatnya ummat tidak mampu bertarung di arena global 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
73
Pelecehan nilai-nilai
menjadikan masyarakat lalai, senang menerima, suka menampung tanpa kerja keras,menjadi bangsa pengemis, 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
74
Membangun Masyarakat Potensial Membangun Masyarakat Potensial
Jiwa Sadar
Iman
Adat Istiadat/ Akhlakul Karimah 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
Ukhuwah & Interaksi
Amaliyah Ummat 75
Susunan hidup saling menghormati di redhai Allah sesuai syara’ dan akhlak Islami (Alquran dan Sunnah)
Generasi di bangun melalui jalur pendidikan (sekolah dan lingkungan) Hidupkan jiwa dengan falsafah hidup (wijhah) yang nyata, Memiliki identitas (shibgah), bercorak kepribadian terang dan partisipatif dalam proses pembangunan keummatan. Menerapkan Adat basandi Syara’ dan Syara’ basandi Kitabullah, satu aspek Social Reform yang tidak dapat di abaikan, Berurat kehati umat. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
76
Generasi muda Minangkabau di Sumatra Barat memiliki tanggung jawab masa lalu yakni kewajiban menjaga dan mengamalkan budaya utama para leluhur (cultural base). Mempunyai tanggung jawab masa kini yaitu kewajiban terhadap diri dan masyarakat dengan menata kehidupan berlandaskan norma-norma adat basandi syara’, syarak’ basandi Kitabullah (religious base). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
77
Memiliki tanggung jawab masa depan yang hanya dapat diraih dengan keberhasilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
78
Ketiga asas (basis) tersebut tampak dalam kualitas kepribadian generasi Minangkabau “Basilek di ujuang muluik, Malangkah di pangka karih, Bamain di ujuang padang. Tahan di keih kato putuih, Tahu di kilek dengan bayang, Tahu di gelek kato habih. Tahu di rantiang kamalantiang, 08/16/08Tahu Abidin 79 di H. Mas'oed dahan nan ka
Zaman menjadi lone ranger dan alam one man show sewajarnya sudah berakhir.
Mengedepankan manhaj haraki yakni lazim dipakai dengan program bulek aie dek pambuluah bulek kato kamupakaik. Mengamalkan budaya amal jama’i yaitu kok gadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba baik bahimbauan, tibo di kaba buruak bahambauan. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
80
Kepimpinan bukan ghanimah mengaut keuntungan sendiri. Pendekatan harakidiri (social
movement) menangani isu perubahan global, sakali aie gadang, sakali tapian barubah, sakali tahun baganti, sakali musim bakisa, mesti dilaksanakan dengan tanggungjawab nan elok dipakai, nan buruak dibuang. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
81
Manyuruah babuek baik,
Malarang babuek jahek, Mahirik mambantang, manunjuak ma-ajari. Managua manyapo. Tadorong mahelo, talompek manyentak, Gawa ma-asak, ma asak lalu ka nan bana. Tak ado karuah nan tak janieh. Tak ado karuik nan tak salasai. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
82
Generasi Minangkabau kini mesti memiliki utilitarian ilmu. berasaskan epistemologi Islam yang jelas Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah tagelek, haluan nan tak buliah barubah 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
83
Generasi masa datang mesti memiliki pemahaman luas dengan tasawwur (world view) Kalau tak tasuo di jalannyo, namuah ba pua-pua dagiang, namuah bakacau-kacau darah, tando sabana laki-laki. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
84
Pelihara Kebersamaan Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai suku dan agama, selama ini hidup dalam rukun dan damai disebabkan mayoritas mutlaknya terdiri dari umat yang berakhlaq agama, yakni Islam. Akhlak terpelihara dengan hubungan baik dengan Allah dan baiknya hubungan dengan manusia. Lihat juga Al Quran S.2, Albaqarah ayat 83 – 86. Umat Minangkabau di mana-mana (selama ini) telah melakukan 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 85 amaliahnya dengan bantalan iman dan
Proses Pembangunan Ummat Ummatisasi
SDA/ ULAYAT
Iman
Efisiensi
Interaksi 08/16/08
Adat Istiadat
H. Mas'oed Abidin
86
Dalam setiap proses pembangunan keummatan (ummatisasi) tidak selalu harus ditilik dari sudut efisiensi dan rendemen ekonomis semata, Pemahaman mendalam dari lubuk hati • Kemauan pada diri ummat secara individu/kelompok yang akan ikut serta dalam proses pembangunan itu. •
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
87
Program silaturrahmi (jalang manjalang) diawali dengan saling memahami. Pembinaan cita-cita menjelmakan tata-cara hidup kemasyarakatan • •
•
• •
hidup dan memberi hidup (ta’awun) dan menghapus falsafah berebut hidup, menanam tanggung jawab kesejahteraan lahir batin tiap anggota masyarakat sebagai suatu kesatuan menyeluruh timbal balik (takaful); mengajarkan keragaman serta ketertiban dan disiplin jiwa dari dalam (tadhamun), bukan penggembalaan dari luar; menumbuhkan ukhuwwah yang ikhlas, bersendikan Iman dan Taqwa; mengajarkan hidup seimbang (tawazun) antara kecerdasan otak dan ketangkasan otot, antara ketajaman akal dan ketinggian 08/16/08 H. Mas'oed Abidin 88 akhlak, antara amal dan ibadah, antara
Upaya Menguatkan Akidah ummat NILAI AMAL Akidah / Nawaitu Masyarakat Muslim
Ukhuwwah
Social Support
Social Control
Amar Makruf
Nahyun ‘Anil Munkar
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
89
Besar kecilnya nilai amal terletak dalam niat/motif melakukannya. Tinggi rendahnya nilai hasil yang dicapai sesuai dengan tinggi rendahnya mutu niat mengejar hasil itu. •
•
•
•
Amal akan kering dan hampa, tatkala kulit luarnya di lakukan, tetapi tujuan nawaitu-nya hilang di tengah jalan. Kewajiban social control (nahyun ‘anil munkar) harus lekas-lekas dilaksanakan, agar masyarakat jangan berserak, Mengemukakan social support (amar makruf) secara jelas. Insya Allah masyarakat (dhu’afak) akan kuat dan masuk shaf kembali. Inilah inti kesatuan persaudaraan (ukhuwah dan badunsanak )H.itu. 08/16/08 Mas'oed Abidin 90
Masyarakat Minangkabau wajib mengikuti ajakan agama Allah sesuai adat basandi syarak syarak basandi Kitabullah agar umat selamat. Dalam Fatwa adat disebut tanggung jawab masyarakat adat menjaga keteraturan hukum dan undang sebagai satu ciri-ciri utama bermasyarakat itu.
Nan babarih babalabeh, nan baukua nan ba jangko, mamahek manuju barih, tantang bana lubang batabuak. Manabang manuju pangka, Malantiang manuju tangkai, Tantang bana buah karareh. Kok manggayuang iyo bana putuih, Kok maumbak (manjuluak) iyo bana rareh. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
91
Membentuk Generasi Tangguh Kuat dan lemahnya satu generasi terukur pada empat ketangguhan, tangguh
aqidah (iman kepada Allah), tangguh kesehatan (ruhani dan jasmani), tangguh pengetahuan (ilmu dan kearifan) yang didapat melalui pendidikan dan pengajaran, tangguh ekonomi (iqtishadiah) dengan prinsip kebersamaan (ta'awun). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
92
Peran Generasi Minangkabau “Indak nan merah pado kundi, indak nan bulek pado sago, Indak nan indah pado budi, indak nan elok pado baso. Anak ikan dimakan ikan, gadang di tabek anak tanggiri, ameh bukan pangkaik pun bukan, budi sabuah nan diharagoi. Dulang ameh baok balaie, batang bodi baok pananti, utang ameh buliah bababie, utangH. Mas'oed budiAbidin dibaok mati.” 08/16/08
93
Generasi Minangkabau menjadi generasi dinamik tumbuh dengan kejelian dan kejernihan akal fikir memiliki keluhuran budi pekerti. “Pucuak pauah sadang tajelo, Panjuluak bungo galundi, Nak jauh silang sangketo, Pahaluih baso juo basi. Anjalai tumbuah di munggu, Sugi-sugi di rumpun padi, Nak pandai sungguah baguru, Nak tinggi naiakkan budi.” 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
94
Manyuruah babuek baik, malarang babuek jahek, Mahirik mambantang, manunjuak ma-ajari. Managua manyapo. Tadorong mahelo, talompek manyentak, Gawa ma-asak, ma asak lalu ka nan bana. Tak ado karuah nan tak janieh. Tak ado karuik nan tak salasai. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
95
Generasi muda masa kini mesti memiliki utilitarian ilmu. berasaskan epistemologi Islam yang jelas Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah tagelek, haluan nan tak buliah barubah 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
96
Generasi masa datang mesti memiliki pemahaman luas dengan tasawwur (world view) Kalau tak tasuo di jalannyo, namuah ba pua-pua dagiang, namuah bakacau-kacau darah, tando sabana laki-laki. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
97
Nilai Agama Membentuk Masyarakat Berbudi Nilai ajaran Islam lahirkan masyarakat proaktif hadapi berbagai keadaan sebagai realitas perbaikan kearah peningkatan mutu masyarakat itu sendiri. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
98
Pemahaman ini menunjukkan perubahan dalam misdaqiah iman, disebut golongan keliru atau ragu, tidak percaya kepada Islam mampu menyumbang kebaikan kepada rakyat dan negara.
قَ ْد يَئِسُوا مِنَ الْآخِرَ ِة ِب الْ ُقبُور ِ صحَا ْ َس الْكُفّا ُر مِنْ أ َ َِكمَا يَئ
mereka telah putus asa terhadap negeri akhirat .… sebagaimana orang-orang kafir yang telah berada dalam kubur berputus asa. ((QS.al-Mumtahanah:13
08/16/08
H. Mas'oed Abidin
99
Proses Pembangunan Umat Proses Pembangunan Umat (Ummatisasi) Efisiensi
Adat Istiadat 08/16/08
Interaksi
Agama Iman
SDA Ulayat H. Mas'oed Abidin
100
Membangun Masyarakat Potensial Jiwa Sadar
Interaksi
Adat Istiadat 08/16/08
Iman Amaliyah
H. Mas'oed Abidin
101
Generasi muda di Sumatra Barat memiliki tanggung jawab masa lalu yakni kewajiban terhadap budaya luhur para leluhur (cultural base). Mempunyai tanggung jawab masa kini yaitu kewajiban terhadap diri dan masyarakat dengan menata kehidupan berlandaskan normanorma adat dan syarak (religious base). 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
102
Memiliki kewajiban masa depan yang hanya dapat diraih dengan keberhasilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (knowledge base). Ketiga asas (basis) tersebut tampak dalam kualitas kepribadian generasi Minangkabau
08/16/08
“Basilek di ujuang muluik, Malangkah di pangka karih, Bamain di ujuang padang. Tahan di keih kato putuih, Tahu di kilek dengan bayang, Tahu di gelek kato habih. Tahu di rantiang kamalantiang, Tahu di dahan nan ka mahimpok.” H. Mas'oed Abidin
103
Mengedepankan manhaj haraki yakni lazim dipakai dengan program bulek aie dek pambuluah bulek kato kamupakaik. Mengamalkan budaya amal jama’i yaitu kok gadang indak malendo, kok cadiek indak manjua, tibo di kaba baik bahimbauan, tibo di kaba buruak bahambauan. Zaman menjadi lone ranger dan alam one man show sewajarnya sudah berakhir. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
104
Pendekatan haraki (social movement) menangani isu perubahan global, sakali aie gadang, sakali tapian barubah, sakali tahun baganti, sakali musim bakisa, mesti dilaksanakan dengan tanggungjawab nan elok dipakai, nan buruak dibuang. Kepimpinan bukan ghanimah mengaut keuntungan diri sendiri. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
105
Manyuruah babuek baik, malarang babuek jahek, Mahirik mambantang, manunjuak ma-ajari. Managua manyapo. Tadorong mahelo, talompek manyentak, Gawa ma-asak, ma asak lalu ka nan bana. Tak ado karuah nan tak janieh. Tak ado karuik nan tak salasai. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
106
Generasi muda masa kini mesti memiliki utilitarian ilmu. berasaskan epistemologi Islam yang jelas Iman nan tak buliah ratak, kamudi nan tak buliah patah, padoman indak buliah tagelek, haluan nan tak buliah barubah 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
107
Generasi masa datang mesti memiliki pemahaman luas dengan tasawwur (world view) Kalau tak tasuo di jalannyo, namuah ba pua-pua dagiang, namuah bakacau-kacau darah, tando sabana laki-laki. 08/16/08
H. Mas'oed Abidin
108
الحمد لله رب العالمين صدق الله العظيم
109
H. Mas'oed Abidin
08/16/08