CASE BASED DISCUSSION Gangguan Anxietas
Oleh : 1. Niken Iswara Aji
20184010014
2. M. Diastika Bakhtiar
20184010041
3. Ajeng Dwi Indah Sari
20184010065
Pembimbing : dr. Ni Kadek Duti A.S.P.L, Sp.KJ
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG PERIODE 4 Februari 2019 – 22 Februari 2019 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA
I.
IDENTITAS PASIEN
Nama Usia Jenis Kelamin Alamat Agama Pendidikan Pernikahan Suku Bangsa Bahasa Tanggal Periksa II.
: Ny. SG : 60 tahun : Wanita : Grabag, Magelang : Islam : SMA : Sudah menikah : Jawa : Indonesia dan Jawa : 14 Februari 2019
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama: Pasien datang ke poli dengan keluhan susah tidur. 2. Riwayat Penyakit Sekarang Autoanamnesis dilakukan di poli psikiatri pada tanggal 14 Februari 2019. Sedangkan pasien menolak untuk dilakukan homevisit tetapi mengijinkan untuk pemeriksa menelfon suaminya. Alloanamnesis dilakukan dengan Bp.U yang merupakan suami pasien. Hubungan dengan pasien akrab. Autoanamnesis Pasien mengeluhkan tidak bisa tidur sejak kelahiran anak pertama pada tahun 1979. Sebelum ke RSJS, pasien memeriksakan diri ke RST selama kurang lebih 4 tahun, namun keluhan dirasa tidak membaik. Lalu pasien mulai berobat ke RSJ sampai sekarang. Pasien mengatakan jika sulit memulai tidur terutama bila sedang kepikiran sesuatu. Bila bangun merasa tidurnya tidak memuaskan. Pasien menyangkal adanya sering terbangun dimalam hari ataupun mimpi buruk. Selain keluhan itu, pasien juga mengatakan jika mengalami nyeri terutama di lutut dan pinggang. Pasien mengatakan keluhan membaik jika minum obat. Halusinasi, ilusi, maupun waham disangkal. Pasien cenderung menyangkal apa yang ditanyakan oleh pemeriksa. Alloanamnesis Bp. U mengatakan jika pasien mengalami sulit tidur sejak menikah. Pasien cenderung mempunyai pikiran berlebih jika menghadapi suatu masalah atau
ketika akan diadakan suatu acara dalam keluarga. Biasanya keluhan ditandai dengan tidak bisa tidur dan sering buang air kecil. Suami pasien mengatakan jika selama ini pasien terlalu memikirkan suatu permasalahan yang sebenarnya tidak terlalu berat dan pasien menghadapi masalah itu dengan berlebihan. Suami menyangkal jika pasien pernah mengalami sedih yang berkepanjangan. Keluarga sudah memberi nasehat kepada pasien jika muncul kecemasan pasien namun pasien tetap seperti itu. Lama-kelamaan keluarga bosan menasehati pasien, suami juga kadang merasa jengkel dengan sikap pasien. 3. Riwayat Penyakit Dahulu •
Riwayat penyakit psikiatri Pasien mengalami susah tidur sudah ±30 tahun.
•
Riwayat medis umum Curiga HNP VL 5 dan OA Genu
•
Penggunaan narkotika : Disangkal.
•
Penggunaan alkohol : Disangkal
•
Riwayat merokok: Disangkal
4. Riwayat Kehidupan Sosial a. Masa prenatal dan perinatal •
Tidak didapatkan informasi yang cukup valid tentang pasien.
b. Masa kanak awal (0-3 tahun)
Tidak ada data yang valid tentang imunisasi pasien
Psikomotorik Tidak ada data yang valid tentang pasien mulai menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan seperti: pertama kali mengangkat kepala, berguling, duduk, merangkak, berdiri, berjalan-berlari, memegang benda–benda di tangannya, meletakkan segala sesuatu di mulutnya dan memegang bendabenda di tangannya.
Psikososial Tidak ada data yang valid mengenai pasien di usia berapa mulai tersenyum saat melihat wajah orang lain, dikejutkan oleh suara, ketika tertawa pertama
pasien atau menggeliat ketika diminta untuk bermain dan bertepuk tangan dengan orang lain.
Komunikasi Tidak ada data yang valid tentang pasien seperti mulai mengucapkan katakata seperti “ibu” dan “ayah” pada umur satu tahun.
Emosi Tidak ada data yang valid reaksi pasien ketika bermain, takut dengan orang asing, ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau daya saing terhadap lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.
Kognitif Tidak ada data yang valid usia pasien ketika dapat mengikuti objek, mengakui ibunya, mengenal anggota keluarganya.
c. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Psikomotor Tidak ada data yang valid pada saat pertama kali mengendarai sepeda roda tiga, jika pasien terlibat dalam olahraga.
Psikososial Pasien dapat bergaul dengan baik bersama teman-teman disekolah akan tetapi tidak memiliki teman dekat yang dapat dipercaya
Komunikasi Pasien dapat bergaul dengan teman-teman dan lingkungannya dengan baik.
Emosional Emosi pasien saat usia 3-11 tahun stabil, pasien tidak pernah terlibat dalam kasus perkelahian di sekolah.
Kognitif Pasien merupakan anak yang cerdas dan tidak pernah tingal kelas.
d. Masa kanak akhir (11-18 tahun)
Psikomotor Pasien dapat melakukan semua aktivitas motorik dengan baik tanpa hambatan.
Psikososial Pasien tidak memiliki teman yang dapat dipercaya
Komunikasi Pasien dapat bergaul dengan teman-teman dan lingkungannya dengan komunikasi verbal maupun non verbal.
Emosional Emosi pasien tergolong stabil karena tidak pernah terlibat kasus di lingkungan sekitar.
Kognitif Pasien merupakan anak yang cukup pintar.
5.
Riwayat Masa Dewasa a.
Riwayat Keagamaan Pasien beragama Islam dan taat beribadah.
b.
Riwayat Pendidikan Pasien mengikuti pendidikan hingga lulus SMA
c.
Riwayat Pekerjaan Pasien bekerja sebagai Ibu rumah tangga.
d.
Riwayat Pernikahan Pasien menikah sejak usia 26 tahun.
e.
Riwayat Psikoseksual Tidak ada penyimpangan seksual.
f.
Riwayat Aktivitas Sosial Pasien cukup aktif ikut dalam kegiatan di rumah, dan lingkungan sekitar rumah.
g.
Riwayat Hukum Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum.
h.
Riwayat Militer Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan militer.
i.
Riwayat Situasi Hidup Sekarang Pasien tinggal bersama suaminya dalam satu rumah
6.
III.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit psikiatri: disangkal
Riwayat penyakit umum: disangkal
GENOGRAM
Keterangan : Laki-laki = Perempuan = Meninggal = Tinggal Serumah = Pasien = IV.
PEMERIKSAAN FISIK 1. Vital Sign Tekanan darah
: 125/73 mmHg
Denyut nadi
:94 x/menit
Frekuensi napas
:24 x/menit
Suhu
: 36,7° C
2. Status Internus Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Kepala (mata dan THT)
Kepala
: Normocephali
Mata
: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, Arcus Senilis -/-
Hidung
: Cavum nasi lapang/lapang, sekret -/-, Septum Deviasi -/-
Telinga
: Normotia/normotia, sekret -/-, Serumen +/+
Mulut
: Sianosis (-)
Tenggorokan
: T1/T1 tenang, faring hiperemis (-)
Leher
: KGB & Kelenjar Tiroid tidak membesar, JVP tidaak meningkat
Thorax Paru Inspeksi
: Pergerakan dinding dada simetris
Palpasi
: Vokal Fremitus Simetris
Perkusi
: Sonor/ Sonor
Auskultasi
: BND Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Cor Inspeksi
: Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi
: Ictus Cordis teraba di ICS 4 Linea Mid Clavicularis Sinistra
Perkusi
: Batas Jantung Kiri di ICS 4 Linea Aksilaris Anterior Sinistra, Batas Jantung Kanan di ICS Linea Parasternalis Sinistra
Auskultasi
: BJ 1 & 2 Reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Abdomen Inspeksi
: Perut Tampak Medatar
Auskultasi
: BU (+) 6x/ menit
Palpasi
: Supel, Nyeri Tekan (-)
Perkusi
: Timpani, Nyeri Ketuk Ginjal (-)
Ekstremitas Ekstremitas Atas
: Akral Hangat (+/+), CRT <2 detik, Oedema (-/-)
Ekstremitas Bawah
: Akral Hangat (+/+), CRT <2 detik, Oedema (-/-)
3. Status Neurologis
:
1. GCS
: E4 V5 M6
2. Kaku kuduk
: Tidak ditemukan
3. Saraf kranialis I - XII : Tidak ada penemuan bermakna 4. Refleks fisiologis
: Dalam batas normal
5. Refleks patologis
: Negatif
6. Sensorik
: Dalam batas normal
7. Motorik
: Pasien tidak ada kesulitan menggerakan anggota tubuh.
V. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL 1.
Deskripsi Umum Sikap dan tingkah laku
: Kooperatif, Normoaktif
Tanda jenis kelamin
: Wanita, sesuai umur
Pakaian dan kerapihan
: Rawat diri baik, berpakaian rapi
Perhatian dengan pemeriksa : Mudah ditarik, mudah dicantum Hubungan jiwa
: Mudah
2.
Mood
:eutimik
3.
Afek
: Aproprite
4.
Bentuk pikir
: Realistik
5.
Isi Pikir
: waham (-), khawatir yang berlebihan
6.
Arus Pikir
: Relevan, Koheren
7.
Persepsi Halusinasi
: Disangkal
Ilusi
: Disangkal
8.
Orientasi W/T/O/S
: Baik/Baik/Baik/Baik
9.
Tilikan diri
: Derajat 4
VII.
Kumpulan Gejala/ Sindrom -Sulit tidur - pemikiran berlebih / khawatir berlebih - sering BAK jika cemas - gelisah - Halusinasi (-), waham (-), Ilusi (-) - Sedih berkepanjangan (-)
VIII. DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING Diagnosis: F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
Diagnosis Banding :F40.0 Agorafobia F41.0 l Gangguan Panik F51.0 Insomnia non-organik XI. Diagnosa Multiaksial
X.
• Aksis I
: F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
• Aksis II
: gangguan kepribadian cemas
• Aksis III
: curiga HNP VL 5 dan OA Genu
• Aksis IV
: masalah dengan “primary support grup”
• Aksis V
: GAF 70-61
Tatalaksana • Farmakologi •
Lorazepam 0,5 mg 1 x 1 (malam)
• Non farmakoterapi •
Terapi relaksasi dengan sugesti untuk menghilangkan pemikiran
berlebihan. • Edukasi •
Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan
dan efek samping pengobatan. •
Membantu pasien untuk dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari
secara bertahap. •
Memotivasi pasien agar minum obat secara teratur dan rajin kontrol
setelah pulang dari perawatan.
XI.
PROGNOSIS Premorbid •
Riwayat gangguan jiwa pada keluarga
: Tidak ada (Baik)
•
Status pernikahan
: Menikah (Baik)
•
Dukungan keluarga
: Tidak Ada (Buruk)
•
Dukungan sosial
: Tidak ada (Buruk)
•
Status ekonomi
: cukup (Baik)
•
Stressor
: Tidak Ada (Buruk)
Morbid •
Jenis penyakit
: Non Psikotik (Baik)
•
Onset
: 30 tahun (Buruk)
•
Perjalanan penyakit
: Kronis (Buruk)
•
Penyakit organik
: Curiga HNP VL 5 (Buruk)
•
Kepatuhan minum obat
: Patuh (Baik)
•
Insight
: Derajat V (Baik)
Ad Vitam
: dubia ad bonam
Ad Fungtionam
: dubia ad bonam
Ad Sanationam
: dubia ad bonam
DAFTAR PUSTAKA •
Maslim, Rudi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas Dari PPDGJ-III dan DSM-5. 2013.Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-UNIKA Atmajaya.
•
Kusumawardhani, A, et al. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. 2014. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
•
Maslim, Rusdi. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik Edisi Ke-3. 2007. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa UNIKA Atmajaya.
•
Kaplan, HI, Sadock, BJ & Grebb, JA, 2010 Gangguan Kecemasan. Dalam : Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatri Klinis. Jilid 2. EDS 7. Bina Rupa Aksara, Jakarta