FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI Jl. Letjend. Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat
KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU PENYAKIT DALAM FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus : Selasa, 6 November 2018 SMF PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
Nama
: Zulfikar Caesar Narendra
NIM
: 1102014294
Tanda Tangan
............................... Dr. Pembimbing / Penguji
: dr. Lies Luthariana, Sp.PD ................................
IDENTITAS PASIEN
Nama lengkap : Tn. T
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 11 Oktober 1965
Suku Bangsa : Padang
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Supir
Pendidikan : SMP
Alamat : Blok F GG VII No. 11
Tanggal masuk RS: 30 Oktober 2018
A. ANAMNESIS Diambil dari : Autoanamnesis
Tanggal : 31 Oktober 2018 Jam : 11.00 WIB
Keluhan utama: Kejang 2 kali SMRS, tidak sadarkan diri, riwayat diabetes mellitus tipe 2 namun sudah 1 minggu tidak minum obat
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke IGD mengeluhkan kejang 2 kali SMRS dan tidak sadarkan diri namun masih mengingat kejadian. Pasien sampai di IGD pukul 18.00 dalam keadaan sudah tidak kejang namun pada pukul 18.15 dan 19.00 pasien kejang lagi. Pada saat kejang pasien sadar akan sekitarnya namun tidak bisa mengendalikan tubuhnya. Pasien memiliki riwayat kejadian seperti ini pada tahun 2017 dan 2012. Saat ini pasien masih mengeluhkan lemas dan pusing namun lebih baik dari kemarin.
Status Ilmu Penyakit Dalam
1
Pada tahun 2012, pasien didiagnosis memiliki penyakit diabetes tipe 2 dan memulai terapinya dengan metformin satu kali sehari. Beberapa bulan kemudian pasien kehabisan obat namun tidak kontrol ke dokter. Seminggu setelah pasien berhenti meminum obat, pasien mengalami kejang dan dirawat di RSUD Koja. Pasien mengatakan bahwa gula darahnya pada saat itu sekitar 600 mg/dL. Pada tahun 2017 pasien mengalami kejadian yang sama. Ketika obatnya habis, pasien tidak sempat kontrol ke dokter hingga 1 minggu. Pasien kejang seperti pada tahun 2012 dan dibawa ke RSUD Koja bangsal 14D. Penyakit Dahulu ( Tahun, diisi bila ya ( + ), bila tidak ( - ) )
(-) Cacar
(-) Malaria
(-) Batu ginjal / Saluran kemih
(+) Cacar air
(-) Disentri
(-) Burut (Hernia)
(-) Difteri
(-) Hepatitis
(-) Penyakit prostate
(-) Batuk rejan
(-) Tifus Abdominalis
(-) Wasir
(+) Campak
(-) Skrofula
(+) Diabetes (2012-)
(-) Influensa
(-) Sifilis
(-) Alergi
(-) Tonsilitis
(-) Gonore
(-) Tumor
(-) Korea
(-) Hipertensi
(-) Penyakit Pembuluh
(-) Demam Rematik Akut
(-) Ulkus Ventrikuli
(-) Perdarahan otak
(-) Pneumonia
(-) Ulkus Duodeni
(-) Psikosis
(-) Pleuritis
(-) Gastritis
(-) Neurosis
(-) Tuberkolosis
(-) Batu Empedu
Lain Lain:
(-) Operasi (-) Kecelakaan
Riwayat Keluarga Hubungan
Umur
Jenis Kelamin
Keadaan Kesehatan
( Tahun )
Penyebab Meninggal
Kakek
Tidak tahu
Laki – laki
Meninggal
Tua
Nenek
Tidak tahu
Perempuan
Meninggal
Tua
Ayah
72
Laki – laki
Hipertensi
-
Ibu
70
Perempuan
Sehat
-
48 tahun
Laki – laki
Sehat
-
Saudara
Adakah kerabat yang menderita : Penyakit
Ya
Tidak
Alergi
Asma
Tuberkolosis
Artritis
Rematisme
Hipertensi
Jantung
Status Ilmu Penyakit Dalam
Hubungan
2
Ginjal
Lambung
ANAMNESIS SISTEM Catat keluhan tambahan positif disamping judul – judul yang bersangkutan Harap diisi: Bila ya (+), bila tidak (-).
Kulit (-) Bisul
(-) Rambut
(-) Keringat malam
(-) Kuku
(-) Kuning / Ikterus
(-) Sianosis (-) Lain - lain
Kepala (-) Trauma
(-) Sakit kepala
(-) Sinkop
(-) Nyeri pada sinus
(-) Nyeri
(-) Radang
(-) Sekret
(-) Gangguan penglihatan
(-) Kuning / Ikterus
(-) Ketajaman penglihatan
(-) Nyeri
(-) Gangguan pendengaran
(-) Sekret
(-) Kehilangan pendengaran
Mata
Telinga
(-) Tinitus Hidung (-) Trauma
(-) Gejala penyumbatan
(-) Nyeri
(-) Gangguan penciuman
(-) Sekret
(-) Pilek
(-) Epistaksis Mulut (-) Bibir
(-) Lidah
(-) Gusi
(-) Gangguan pengecap
(-) Selaput
(-) Stomatisis
Tenggorokan (-) Nyeri tenggorokan
(-) Perubahan suara
(-) Benjolan
(-) Nyeri leher
Leher Dada ( Jantung / Paru – paru) (-) Nyeri dada
(-) Sesak napas
(-) Berdebar
(-) Batuk darah
(-) Ortopnoe
(+) Batuk
Abdomen (Lambung/ Usus)
Status Ilmu Penyakit Dalam
3
(-) Rasa kembung
(-) Wasir
(-) Mual
(-) Mencret
(-) Muntah
(-) Tinja darah
(-) Muntah darah
(-) Tinja berwarna dempul
(-) Sukar menelan
(-) Tinja berwarna ter
(-) Nyeri perut, kolik
(-) Benjolan
(-) Perut membesar Saluran kemih / Alat kelamin (-) Disuria
(-) Kencing nanah
(-) Stranguri
(-) Kolik
(-) Polliuria
(-) Oliguria
(-) Polakisuria
(-) Anuria
(-) Hematuria
( -) Retensi urin
(-) Kencing batu
(-) Kencing menetes
(-) Ngompol (tidak disadari)
(-) Penyakit prostat
Saraf dan Otot (-) Anestesi
(-) Sukar mengingat
(-) Parestesi
(-) Ataksia
(-) Otot lemah
(-) Hipo / Hiper-esthesi
(-) Kejang
(-) Pingsan
(-) Afasia
(-) Kedutan (’tick’)
(-) Amnesia
(-) Pusing (Vertigo)
(-) lain – lain
(-) Gangguan bicara (Disarti)
Ekstremitas (-) Bengkak
(-) Deformitas
(-) Nyeri
(-) Sianosis
BERAT BADAN Berat badan rata-rata (Kg)
: 78 kg
Berat tertinggi kapan (Kg)
: 88 kg (2017)
Berat badan sekarang (Kg)
: 76 kg
(Bila pasien tidak tahu dengan pasti)
Status Ilmu Penyakit Dalam
Tetap
( )
Turun
(+)
Naik
(
)
4
RIWAYAT HIDUP
Riwayat Kelahiran Tempat lahir : (-) Di rumah
(+) Puskesmas
(-) R.S. Bersalin
Ditolong oleh : (-) Dokter
(+) Bidan
(-) Dukun
(-) lain - lain
Riwayat Imunisasi (-) Hepatitis (-) BCG (-) Campak
(-) DPT (-) Polio (-) Tetanus (+) Tidak Tahu
Riwayat Makanan Frekuensi / Hari
: 3x/hari
Jumlah / Hari
: ½ piring setiap kali makan
Variasi / Hari
: Bervariasi
Nafsu makan
: Cukup baik
Pendidikan (
) SD
( + ) SLTP (
( ) SMA
(
) Universitas ( ) Kursus (
) Sekolah Kejuruan (
)Akademi
) Tidak sekolah
Kesulitan Keuangan
: Tidak ada
Pekerjaan
: Tidak ada
Keluarga
: Tidak ada
Lain-lain
: Tidak ada
B. PEMERIKSAAN JASMANI Tanggal : 30 November 2018 Pemeriksaan umum Tinggi badan
: 170 cm
Berat badan
: 76 kg
Keadaan umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tekanan darah
: 152/76 mmHg
Nadi
: 80x/ menit
Suhu
: 36°C
Pernapasan (Frekuensi dan tipe)
: 20x/ menit
Keadaan gizi
: Gizi cukup
Sianosis
: Tidak ada
Udema umum
: Tidak ada
Habitus
: Atletikus
Cara berjalan
: Normal
Mobilisasi (Aktif / Pasif)
: Aktif
Umur menurut perkiraan pemeriksa
: Sesuai dengan perkiraan pemeriksa
Status Ilmu Penyakit Dalam
5
Aspek Kejiwaan Tingkah laku
:
wajar / gelisah / tenang / hipoaktif / hiperaktif
Alam perasaan
:
biasa / sedih / gembira / cemas / takut / marah
Proses pikir
:
wajar / cepat / gangguan waham / fobia / obsesi
Kulit Warna
: Sawo Matang
Jaringan parut
: Tidak ada
Pertumbuhan rambut
: Merata
Suhu raba
: Normal
Keringat
: Umum
Lapisan lemak
: Merata
Effloresensi
: Tidak ada
Pigmentasi
: Tidak ada
Pembuluh darah
: Tidak tampak pelebaran
Lembab/Kering
: Lembab
Turgor
: Baik
Ikterus
: Tidak ada
Edema
: Tidak ada
Lain-lain
: Tidak ada
Kelenjar getah bening Submandibula : Tidak teraba membesar Supraklavikula : Tidak teraba membesar Lipat paha
: Tidak teraba membesar
Leher
: Tidak teraba membesar
Ketiak
: Tidak teraba membesar
Kepala Ekspresi wajah : Tenang Rambut
Simetri muka
: Simetris
: Merata, hitam Pembuluh darah temporal
: Teraba pulsasi
Mata Exophthalmus
: Tidak ada
Enopthalmus
: Tidak ada
Kelopak
: Oedem (-)
Lensa
: Jernih
Konjungtiva
: Anemis (-)
Visus
: Normal
Sklera
: Ikterik (-)
Gerakan mata
: Aktif
Lapangan penglihatan
: Normal
Tekanan bola mata
: Normal
Deviatio konjugae
: Tidak ada
Nystagmus
: Tidak ada
Tuli
: Tidak ada
Selaput pendengaran
: Utuh, intak (+)
Lubang
: Lapang
Penyumbatan
: Tidak ada
Serumen
: Tidak ada
Perdarahan
: Tidak ada
Cairan
: Tidak ada
Bibir
: Lembab, tidak tampak pucat
Telinga
Mulut
Status Ilmu Penyakit Dalam
Tonsil
: T1-T1 tenang
6
Langit-langit
: Tidak ada kelainan
Bau pernapasan
: Tidak ada
Gigi geligi
: Utuh, caries dentis (-)
Trismus
: Tidak ada
Faring
: Tidak hiperemis
Selaput lendir
: Normal
Lidah
: Tidak kotor
Leher Tekanan vena Jugularis (JVP)
: Tidak ada peninggian
Kelenjar tiroid
: Tidak teraba membesar
Kelenjar limfe
: Tidak teraba membesar
Dada Bentuk
: Simetris, elips, sela iga tidak terlalu lebar atau sempit
Pembuluh darah
: Spider nevi (-)
Buah dada
:-
Paru-paru
Inspeksi
Palapasi
Depan
Kiri
Simetris saat statis dan dinamis
Simetris saat statis dan dinamis
Kanan
Simetris saat statis dan dinamis
Simetris saat statis dan dinamis
Kiri
Tidak ada benjolan
Tidak ada benjolan
Fremitus taktil simetris
Fremitus taktil simetris
Nyeri tekan (-)
Nyeri tekan (-)
Tidak ada benjolan
Tidak ada benjolan
Fremitus taktil simetris
Fremitus taktil simetris
Nyeri tekan (-)
Nyeri tekan (-)
Kiri
Sonor di seluruh lapang paru
Sonor di seluruh lapang paru
Kanan
Sonor di seluruh lapang paru
Sonor di seluruh lapang paru
Suara Vesikuler
Suara Vesikuler
Ronkhi (-) wheezing (-)
Ronkhi (-) wheezing (-)
Suara Vesikuler
Suara Vesikuler
Ronkhi (-) wheezing (-)
Ronkhi (-) wheezing (-)
Kanan
Perkusi
Belakang
Auskultasi Kiri
Kanan
Jantung Inspeksi
: Ictus cordis terlihat pada ICS VI, di garis midklavikula kiri.
Palpasi
: Iktus cordis teraba di ICS VI, digaris midklavikula kiri.
Status Ilmu Penyakit Dalam
7
Perkusi
: Batas kanan
: ICS III linea parasternalis kiri.
Batas kiri
: ICS VI 1 cm medial linea midklavikula kiri.
Batas atas
: ICS IV linea parasternal kanan
Auskultasi : BJ I-II murni reguler. Murmur (-), gallop (-)
Pembuluh Darah Arteri Temporalis
: Teraba pulsasi
Arteri Karotis
: Teraba pulsasi
Arteri Brakhialis
: Teraba pulsasi
Arteri Radialis
: Teraba pulsasi
Arteri Femoralis
: Teraba pulsasi
Arteri Poplitea
: Teraba pulsasi
Arteri Tibialis Posterior
: Teraba pulsasi
Arteri Dorsalis Pedis
: Teraba pulsasi
Perut Inspeksi
: Datar, dilatasi vena (-)
Palpasi Dinding perut
: Nyeri tekan epigastrium(-), nyeri lepas(-), defans muskular (-), massa (-)
Hati
: Tidak teraba
Limpa
: Tidak teraba
Ginjal
: Ballotement (-), nyeri ketok CVA (-)
Lain-lain
: Tidak ada
Perkusi
: Timpani, shifting dullness (-), undulasi (-)
Auskultasi
: Bising usus (+)
Refleks dinding perut
: Baik
Status Ilmu Penyakit Dalam
8
Anggota gerak Lengan
Kanan
Kiri
Otot Tonus
: Normotonus
Normotonus
Massa
: Eutrofi
Eutrofi
Sendi
: Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Gerakan
: Aktif
Aktif
Kekuatan
:5
5
Lain-lain
: Oedem (-)
Oedem (-)
Tungkai dan Kaki
Kanan
Kiri
Luka
: Tidak ada
Tidak ada
Varises
: Tidak ada
Tidak ada
Otot (tonus dan massa) Normotonus
Normotonus
Eutrofi
Eutrofi
Sendi
: Normal
Normal
Gerakan
: Aktif
Aktif
Kekuatan
:5
5
Oedem
: Tidak ada
Tidak ada
Lain-lain
: Tidak ada
Tidak ada
Reflex Kanan
Kiri
Bisep
Positif
Positif
Trisep
Positif
Positif
Patela
Positif
Positif
Refleks Tendon
Status Ilmu Penyakit Dalam
9
Achiles
Positif
Positif
Kremaster
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Refleks kulit
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Negatif
Negatif
Refleks patologis
Colok dubur (atas indikasi) Pemeriksaan tidak dilakukan
C. LABORATORIUM & PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA
Tanggal 30 September 2018 Darah Rutin
Elektrolit
Hb 11,4 g/dL
Natrium 135 mEq/L
Leukosit 13.350/µL
Kalium 4,14 mEq/L
Hematokrit 33%
Klorida 100 mEq/L
Trombosit 270.000 /µL
Fungsi Ginjal
Analisa Gas Darah
Ureum 53 mg/dL
pH 7,261
Kreatinin 2,21 mg/dL
pO2 403,7 mmHg
Diabetes
pCO2 33,1 mmHg
Glukosa Sewaktu 784 mg/dL
HCO3 15 mEq/L
Keton 0 mmol/L
Base Excess -12,2 mmol/L
D. RINGKASAN (RESUME) Seorang pasien pria dengan usia 53 tahun datang ke IGD dengan keluhan kejang dan tidak sadarkan diri 2 kali SMRS. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 dan sudah satu minggu tidak minum obat. Pasien mengaku pernah mengalami kejadian yang sama pada tahun 2012 dan 2017. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan TD 152/76 mmHg, Nadi 80x/ menit, suhu 36°C, pernapasan 20x/ menit reguler. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan Hb 11,4 g/dL, Leukosit 13.350/µL, Hematokrit 33%, pH 7,261 pO2 403,7 mmHg, pCO2 33,1 mmHg, HCO3 15 mEq/L, Ureum 53 mg/dL, Kreatinin 2,21 mg/dL, Glukosa Sewaktu 784 mg/dL
DAFTAR MASALAH 1. Diabetes Mellitus tipe 2 2. Asidosis metabolik 3. Hipertensi 4. Cedera Ginjal Akut
Status Ilmu Penyakit Dalam
10
PENGKAJIAN MASALAH DAN RENCANA TATALAKSANA 1. Diabetes Mellitus tipe 2 Rencana Tatalaksana: Di IGD, untuk menurunkan gula darah digunakan Novorapid dengan dosis bolus 20 unit dan drip 6 unit/jam dimulai pukul 20.00 sambil memantau gula darah tiap jam. Pada pukul 21.00 saat pasien sudah dipidahkan ke bangsal, dosis novorapid diturunkan ke 3 unit per (GD 331 mg/dL). Pukul 22.00 gula darah sudah turun sampai 176 mg/dL sehingga dosis novorapid drip diturunkan menjadi 2 unit per jam. Pada pagi harinya gula darah naik ke 176 dan pemantauan gula darah dilakukan tiap 6 jam. Untuk mengontrol gula darah, digunakan metode Sliding Scale/6 jam.
Novorapid bolus 20 unit pada saat di IGD
Novorapid drip 5 unit per jam, apabila sudah mencapai kadar 200-300 diturunkan menjadi 2 unit per jam. Ketika sudah mencapai kadar gula darah antara 100-200 dihentikan.
Metformin XR 1 x 500 mg
Rencana Diagnostik: Gula Darah Kurva Harian untuk memastikan gula darah sudah terkontrol dengan pengobatan selama di rawat inap Rencana edukasi:
Memotivasi pasien untuk rutin meminum obat atau menyuntik insulin secara rutin
Kontrol ke dokter minimal setiap bulan sebelum obat habis
Diet DM 1900 kalori & gizi seimbang
2. Asidosis Rencana tatalaksana: Memberikan infus cairan berupa NaCl 0,9% sambil mengulang pemeriksaan analisis gas darah. Rencana diagnosis: Analisa Gas Darah untuk mengetahui pH darah dan kadar HCO3 terbaru dan menentukan apakah terapi asidosis perlu dilanjutkan atau stop. Rencana pengobata: pantau pH darah apabila turun segera koreksi dengan bicnat tab 3 x 1 3. Hipertensi Rencana tatalaksana: Memberikan terapi berupa Losartan 1 x 50 mg untuk mengendalikan tekanan darah. Pasien memiliki riwayat diabetes dan dari hasil pemeriksaan lab ditemukan peningkatan kadar ureum dan kreatinin dalam darah, maka digunakan losartan yang sifatnya renoprotektor. Rencana diagnosis: Memantau tekanan darah tiap 6 jam untuk mengetahui keberhasilan terapi antihipertensi Rencana edukasi:
Memotivasi pasien untuk rutin meminum obat secara rutin
Kontrol ke dokter minimal setiap bulan sebelum obat habis
Status Ilmu Penyakit Dalam
11
Memotivasi pasien untuk berolahraga secara rutin dan menghentikan kebiasaan merokok
4. Cedera Ginjal Akut Rencana tatalaksana: Memberikan terapi antihipertensi jenis ARB seperti losartan untuk memulihkan hemodinamik tubuh pasien sambil tetap mengobservasi ureum dan kreatinin. Rencana diagnostic: pantau kadar ureum dan kreatinin dalam darah berfungsi sebagai indikator fungsi ginjal yang mana pada pasien tersebut ditemukan peningkatan. KESIMPULAN DAN PROGNOSIS A. KESIMPULAN Seorang pria berusia 53 tahun datang ke IGD RSUD Koja dengan kejang, pasien mengaku tak sadarkan diri namun mengingat kejadiannya. Pasien memiliki riwayat diabetes mellitus tipe 2 terkontrol, namun sudah satu minggu terakhir berhenti meminum OHO. Pasien memiliki riwayat pola kejang yang sama pada tahun 2012 dan 2017. Tujuan tatalaksana adalah untuk mengendalikan gula darah sehingga dapat mencegah terjadinya kejang. B. PROGNOSIS 1. Ad vitam
: Dubia ad bonam
2. Ad functionam : Dubia ad bonam 3. Ad sanationam : Dubia
CATATAN PERKEMBANGAN: Tanggal 31 Oktober 2018 1. Diabetes Mellitus tipe 2 S
: lemas berkurabg
O
: GD 176 179 mg/dL
A
: DMt2
P
: Diet diabetes 1900 kalori, IVFD NaCl 0,9% 12 tpm, GDKH/hari
2. Asidosis S
: lemas berkurang
O
: pH: 7,357 perbaikan
A
: Asidosis metabolik
P
: ulang pemeriksaan analisis gas darah dan elektrolit setelah 3 hari
3. Hipertensi S
: pusing berkurang
O
: Tekanan Darah: 165/79 mmHgGD
A
: Hipertensi
Status Ilmu Penyakit Dalam
12
P
: Losartan 1 x 50 mg
4. Cedera Ginjal Akut S
: pusing berkurang
O
: Ureum: 53, Kreatinin: 2,21
A
: Cedera Ginjal Akut
P
: periksa ulang Ureum & Kreatinin, IVFD NaCl 0,9% 12 tpm
Status Ilmu Penyakit Dalam
13